BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tentang genetika (Boujema et al, 2010). Sehubungan dengan hal tersebut,

DAFTAR ISI PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defi Firman Suparyana, 2014 Analisis Penguasaan Konsep dan Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Genetika

Adapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran biologi adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi muncul karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SK / KD. Indikator Pencapaian. 1. Membedakan pengertian. pertumbuhan dan perkembangan

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A. Latar Belakang Masalah 1

KISI KISI UKG 2015 BIOLOGI SMA. No Kompetensi Standar Kompetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Biologi Tahun Ajaran : 2007/2008

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan dari Fisika dan Biologi. Di Sekolah Menengah Atas. mata pelajaran fisika akan berdiri sendiri.

Prof. Dr. Sri Redjeki, MPd. Dra. Widi Purwianingsih MSi. Drs. Dadang Machmudin MSi. Eni Nuraeni, MPd.

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran yang disebut evaluasi. Proses pendidikan diarahkan pada pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Prof. Dr. Sri Redjeki, MPd. Dra. Widi Purwianingsih MSi. Drs. Dadang Machmudin MSi. Eni Nuraeni, MPd.

I. PENDAHULUAN. Biologi merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

I. PENDAHULUAN. Materi pokok sistem pencernaan termasuk ke dalam mata pelajaran Biologi.

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi alat-alat tubuh organisme dengan segala keingintahuan. Segenap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN INDIKATOR SOAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Standar Isi / Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, dan sikap atau nilai (Toharudin, dkk., 2011:179). pemecahan masalah belajar dan kesulitan dalam belajar.

SILABUS. Materi Pembelajaran. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Faktor-faktor. yang. mempengaruhi pertumbuhan. yang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Negara usia sekolah mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi harus

MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SIFAT: PROYEK WAKTU 2 MINGGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pembelajaran yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. bab VI, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

kelayakan instrumen untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Reliabel terjadi ketika suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Biologi 1. Kisi UKG berdasarkan Pemetaan Standar Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru BIOLOGI SMA

BAB III METODOLOGI. A. Metode penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Dasar Indikator Esensial

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan

Secara rinci mata kuliah ini terdiri atas 9 modul, yaitu: Modul 1 : Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi Kegiatan Belajar 1, Ruang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Prima Mutia Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE DISKUSI DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN PES JLH LLS. Rata. Total Rata. % Nilai KIM. Kota Medan ,98 8,32 50,90 8,48

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pendidikan yang. struktur kurikulum dan pola pembelajaran yang dilaksanakan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOTEKNOLOGI KELAS XII. Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) : Inovasi Pembelajaran Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun informal. Fakta seperti pada Tabel 1.1. Apabila ingin terlepas. manusia melalui meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang sains berada pada posisi ke-35 dari 49 negera peserta. dalam bidang sains berada pada urutan ke-53 dari 57 negara peserta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan pada semua sektor kehidupan. Perbaikan dibidang pendidikan dianggap

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap siswa yang sedang terlibat di dunia pendidikan banyak sedikitnya pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Tingkat kesulitan yang dialami berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Tingkat kesulitan dalam belajar pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari lingkungan siswa (eksternal). Belajar merupakan proses aktivitas yang memiliki keterukuran secara jelas. Ukuran keberhasilan belajar dalam pengertian yang operasional adalah penguasaan suatu bahan ajar yang dinyatakan (TPK) tujuan pembelajaran khusus dan memiliki kontribusi bagi tujuan di atasnya (Fathurrohman dan Sutikno, 2007). Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru sebagai pengajar, yang dalam kegiatan ini berlangsung interaksi reciprocal yaitu hubungan antara guru dengan peserta didik dalam situasi dalam pembelajaran. Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh kerja sama antara guru dan peserta didik tersebut (Wulandari dan Lukitasari, 2009). Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atau proses pembelajaran. Apabila merujuk pada rumusan operasional keberhasilan belajar, maka belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri: (1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, (2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok, (3) terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial mengantarkan materi tahap berikutnya (Fathurrohman dan Sutikno, 2007). Menurut Herlianti (2006), rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran Hereditas sebesar 74,3. Menurut Permanasari (2012), nilai rata-rata siswa pada materi pelajaran Hereditas sebesar 45,0.

2 Hasil observasi dari guru Biologi di Kecamatan Perbaungan, bahwa materi Hereditas merupakan salah satu materi yang dianggap sulit, yaitu pada sub materi sintesis protein dan pembelahan sel, ada juga yang mengatakan bahwa kesulitan itu salah satunya disebabkan oleh keterbatasan buku pegangan. Ada juga sekolah yang belum memiliki laboratorium IPA, tetapi peralatan untuk melaksanakan praktikum ada, sehingga praktikumnya dilaksanakan di ruangan kelas. Masalah pembelajaran dan hasil belajar Genetika, secara umum saat ini masih menjadi kendala di berbagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam Khairil (2009). Banyak mahasiswa yang lemah dalam memahami konsep-konsep materi perkuliahan Genetika, hal ini terlihat dari rendahnya nilai yang diperoleh mahasiswa dalam mata kuliah Genetika. Hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa Genetika merupakan ilmu yang sulit atau tidak disukai. Berdasarkan pertimbangan pada uraian diatas, penulis ingin melaksanakan penelitian tentang analisis kesulitan belajar Biologi siswa kelas XII IPA pada materi Hereditas. Dengan demikian dapat diketahui apa faktor penyebab kesulitan belajar tersebut, di tingkat kategori soal mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar, di tingkat indikator mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar, sekaligus bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Penelitian ini disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul : Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hereditas di Kelas XII IPA SMA Se-Kecamatan Perbaungan Tahun Pembelajaran 2013/2014. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh pengidentifikasian masalah berupa: 1. Adanya kesulitan belajar Biologi siswa pada materi pokok Hereditas, 2. Keterbatasan buku pegangan di sekolah, 3. Tidak memadainya sarana dan prasarana dalam melaksanakan praktikum, dan 4. Rendahnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya.

3 1.3.Batasan Masalah Untuk menghindari interpretasi yang meluas dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada: 1. Analisis kesulitan belajar dari aspek kemampuan kognitif siswa pada materi pokok Hereditas dibatasi hanya pada tiga KD di Standar Kompetensi (3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip Hereditas serta implikasinya pada Salingtemas), yaitu: 3.1 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom. 3.2 Menjelaskan hubungan gen DNA-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein. 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat. 2. Kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Hereditas dari aspek indikator pembelajaran di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan. 3. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan (faktor eksternal). 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang telah disusun, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kesulitan belajar dari aspek kemampuan kognitif siswa pada materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan? 2. Bagaimana kesulitan belajar siswa dari aspek indikator dalam mempelajari materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan? 3. Apa saja faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan (faktor eksternal)?

4 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kesulitan belajar dari aspek kemampuan kognitif siswa pada materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan. 2. Mengetahui kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Hereditas dari aspek indikator pembelajaran di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan. 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA se-kecamatan Perbaungan (faktor eksternal). 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis dalam upaya perbaikan pembelajaran Biologi di Lembaga Pendidikan, yaitu : 1. Memperoleh data berupa informasi tentang tingkat kesulitan belajar pada materi pokok Hereditas di kelas XII IPA SMA. 2. Merupakan data awal dalam pemetaan kemampuan siswa, khususnya pada materi pokok Hereditas. 3. Sebagai sumber informasi bagi dinas terkait untuk dijadikan sebagai alat dalam meningkatkan mutu pendidikan. 1.7 Defenisi Operasional 1. Analisis merupakan salah satu bentuk kegiatan membandingkan, menilai, menggali, menghubungkan, menguraikan suatu hal untuk memperoleh pemahaman dan keterhubungan suatu informasi. 2. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 3. Kesulitan belajar adalah tingkat kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran disekolah.

5 4. Materi Hereditas merupakan salah satu materi pokok di kelas XII SMA/MA semester ganjil, yang mempelajari tentang bagaimana sifat suatu individu itu diwariskan kepada keturunannya, serta hal-hal apa saja yang berkaitan dengan pewarisan sifat tersebut. 5. SMA se-kecamatan Perbaungan terdiri atas SMA Negeri 1 Perbaungan, SMA Negeri 2 Perbaungan, SMA Swasta Satria Dharma, SMA Swasta Setia Budi, SMA Swasta Melati, SMA Swasta Harum Sentosa, SMA Swasta Methodist, dan Madrasah Aliah 12 Perbaungan.