PENGEMBANGAN INSTRUMEN SELF ASSESSMENT BERBASIS WEB UNTUK MENILAI SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA DI DMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

Abstrak. Kata Kunci: Petunjuk praktikum, laboratorium virtual, kinerja praktikum, motivasi belajar.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB INTERAKTIF DENGAN APLIKASI E-LEARNING MOODLE PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN LKS MULTIREPRESENTASI BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Abstract

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK BERBASIS IT PADA POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Syitaul Umaha, Sri Wahyuni, Subiki

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGEMBANGAN PERANGKAT E-PORTOFOLIO ASSESSMENT LAPORAN PRAKTIKUM POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI DI MA

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh: Febrian Eko Priandono NIM

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1 BERBASIS GUIDED INQUIRY

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES DI SMAN 4 JEMBER

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA MODUL BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, MASYARAKAT) DI SMP

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA. Abstract

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

PENGEMBANGAN E-MODULE PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LECTORA SEBAGAI BAHAN BELAJAR MANDIRI SISWA SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145


PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PENGEMBANGAN MODUL IPA DENGAN TEKNIK KOMIK DISERTAI KARTU SOAL DI SMP

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika

Chemistry in Education

PENGEMBANGAN PERANGKAT EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB DI SMA (uji coba pada pokok bahasan optika geometri dan dinamika rotasi) SKRIPSI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERUPA KOMIK EDUKASI PADA POKOK BAHASAN OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPBOOK PADA MATERI GERAK BENDA DI SMP

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA

Oleh : Apri Widodo dan Yusman Wiyatmo

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS UNTUK MENINGKATKAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN CAHAYA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

Paulina Lelly *, Zulhelmi **, M. Nasir ** Paulina ABSTRACT

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA UJI INDEKS BIAS ZAT CAIR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA SUB MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

Transkripsi:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN SELF ASSESSMENT BERBASIS WEB UNTUK MENILAI SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Reni Wahyuningsih, 2) Sri Wahyuni, 2) Albertus Djoko Lesmono 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember E-mail: dereen.reni@gmail.com Abstract This research is development research focused on the self assessment of physics based on web. The objective of the research are to produce a web-based physics learning assessment are valid, describing student scientific attitude, and describing student s responseby used self assessment based on web. Design of development research uses 4-D model. The population of the research is the student of class X at SMA Negeri Arjasa,while the sample is class X Mathematic Science 1. The method of obtaining the data used is logical validation, self assessment scientific attitude, and questionaire responses. The descriptive analysis of validation and scientific attitude used percentage table of validation logic and criteria of atudent s learning scientific attitude. Conclusion of this research showed, the validity of the web-based self assessment instrument can be categorize valid with logical validation 4,01; scintific attitude students showed 61,90% are good and 38,10% are very good; and students given positif responses to the web-based self assessment insrument. Keyword: Self assessment based on web, validity, scientific attitude, student s responses PENDAHULUAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala dan kejadian alam melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya berwujud produk ilmiah berupa konsep, hukum, dan teori yang berlaku secara universal. Pembelajaran fisika pada hakekatnya terdiri atas tiga komponen yaitu komponen proses, komponen produk, dan komponen sikap. Fisika sebagai sikap, diharapkan mampu mengembangkan karakter siswa. Dengan demikian, siswa tidak hanya ditekankan pada penguasaan konsep, tetapi juga pengembangan sikap ilmiah melalui pengalaman belajar. Salah satu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kegiatan pembelajaran adalah penilaian. Penilaian harus mampu memberikan informasi menyeluruh yang membantu guru meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu siswa mencapai perkembangan pendidikannya secara optimal.selain penilaian pada pencapaian pengetahuan juga sangat penting untuk diperhatikan penilaian pada sikap. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no.66tahun 2013 tentang standar penilai pendidikan dijelaskan bahwa salah satu teknik penilaian kompetensi sikap adalah penilaian diri (self assessment). Self assessment sebagai salah satu teknik penilaian dapat berperan dalam membentuk karakter siswa (Asriningrum, 2013). Self assessment adalah suatu teknik penilaian dimana siswa diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan 338

Reni, Pengembangan Instrumen Self 339 status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan (Astutik dan Maryani, 2007:34).Dengan self assessement siswa terlatih untuk memonitor dan mengevaluasi pikiran dan tindakan mereka sendiri dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dirinya untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar, sehingga penilaian ini berfungsi sebagai penilaian yang mendukung penilaian yang biasa digunakan. Pelaksanaan self assessment dalam penilaian pembelajaran masih menjadi pro kontra di kalangan ahli dan pengajar. Masih banyak pengajar yang khawatir self assessement akan menghasilkan penilaian yang overestimate dan subyektif. Namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wilujeng (2014) tentang self assessment sebagai metode evaluasi hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa nilai mahasiswa yang tinggi pada self assessement juga mendapat nilai tinggi berdasarkan teacher assessment, hasil yang sama juga diperoleh oleh Suarta (2015) melalui penelitian pengembangan yang dilakukan hasil self assessment dapat dipercaya pada hasil kinerja mahasiswa vokasi, selain itu penelitian oleh Antoro (2009) mengenai pengembangan self assessment untuk memonitor kemajuan mahasiswa jarak jauh. Berdasarkan penelitian Gumilar (2013) terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan self assessment, diantaranya masalah waktu dan tingkat kejujuran yang masih kurang, serta siswa merasa kurang percaya diri untuk menilai hasil kerjanya sendiri. Oleh karena itu diperlukan cara untuk melakukan penilaian tanpa menghabiskan jam pelajaran di sekolah, tidak menghambat materi-materi yang belum tersampaikan, kendala jumlah siswa yang banyak teratasi dan dapat meminimalisasi tingkat ketidakjujuran siswa serta siswa lebih terbuka dalam menilai hasil kerjanya sendiri. Hadirnya teknologi internet yang berupa web dengan berbagai macam teknologi pendukungnya, telah memungkinkan dilakukannya komunikasi dan layanan informasi secara mudah dan efisien (Turino, 2009) yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan di atas. Pemanfaatan teknologi yakni memanfaatkan jejaring facebook dalam self assessment telah dilaksanakan oleh Mulyasih (2010), kendala yang dihadapi yaitu guru memerlukan banyak waktu untuk menganalisis hasil penilaian siswa satu per satu. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan pengembangan perangkat penilaian proses dan hasil belajar siswa, sehingga peneliti mengambil judul Pengembangan Instrumen Self Assessment Berbasis Web untuk Menilai Sikap Ilmiah pada Pembelajaran Fisika di SMA. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan instrumen self assessment berbasis web yang valid dalam pembelajaran fisika di SMA, mendeskripsikan sikap ilmiah siswa selama menggunakan instrumen self assessment berbasis web dalam pembelajaran fisika di SMA, dan mendeskripsikan respon siswa setelah menggunakan instrumen self assessment berbasis web dalam pembelajaran fisika di SMA. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah. Penentuan sampel penelitian dengan metode simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA yang digunakan sebagai populasi, selanjutnya diambil satu kelas secara acak untuk subjek uji pengembangan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah validasi logic, lembar self assessment dan angket respon. Teknik

340 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 338-343 analisi data untuk validasi logic menggunakan hasil rata-rata total semua aspek validasi, sikap ilmiah siswa menggunakan presentase kriteria penilaian sikap,sedangkan respon siswa menggunakan percentage of agreement. Model pengembangan yang digunakan adalah 4-D terdiri dari 4 tahap; tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran (Thiagarajan, 1974). Pada penelitian ini tahapan penyebaran tidak dilaksanakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan produk akhir pengembangan penilaian pembelajaran fisika berupa web self assessment untuk menilai sikap ilmiah yang terdiri atas delapan aspek sikap ilmiah dengan lima indikator pernyataan sikap untuk setiap aspeknya. Self assessment bisa diakses melalui alamat websitesipfisika.esy.es/admin untuk guru dansipfisika.esy.es untuk siswa. Setiap pengguna web ini akan diberikan username dan password yang berbeda oleh admin. Halaman utama web berisi tentang pengertian dan tujuan self assessment. Pada halaman guru terdapat siswa (mengisi data siswa, menambah atau menghapus siswa yang ikut dalam self assessment), menu afektif (mengisi, menghapus, atau mengubah sikap dan indikatornya yang akan dinilai serta melihat hasil penilaian), menu pesan (sebagai media komunikasi dua arah antara guru dan tiap siswa). Tahap pengembangan perangkat pembelajaran fisika terdiri atas validasi ahli (logic) dan uji pengembangan.data hasil validasi logic terhadap perangkat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa perhitungan validasi logic dan data kualitatif berupa saran dan kritik terhadap perangkat pembelajaran fisika dari validator. Data kuantitatif berupa validasi logic dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Validasi Logic Validasi Perangkat Validasi tiap Aspek Format 4,17 Ilustrasi 4,11 Bahasa 3,92 Isi 3,92 Validasi Ahli Kategori 4,01 Valid Dari Tabel 1, instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada pembelajaran fisika dapat dikategorikan valid, sehingga bisa digunakan untuk uji pengembangan. Selaian data kualitatif, terdapat data kualitatif berupa saran dan kritik dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Hasil revisi instrumen self assessment berbasis web Komponen yang Direvisi Isi Bahasa Hasil Revisi 1) Isi beranda lebih padat dan jelas tentang pengertian, tujuan, dan aturan penilaian diri 2) Tambahkan indikator sikap menghayati agama yang dianut 1) Bahasa lebih disederhanakan Berdasarkan Tabel 2, validator memberikan kritik dan saran berkenaan dengan isi dan bahasa instrumen, selanjutnya instrumen diperbaiki dan digunakan pada uji pengembangan. Pada pelaksanaannya, self assessment dilakukan pada setiap akhir pembelajaran fisika dan diberi batas waktu sampai pertemuan pembelajaranfisika selanjutnya. Pembiasaan melakukan self asssessment ini sangat penting dilakukan karena self assessement masih hal yang baru bagi siswa (Shofiyah, 2013). Untuk melihat tingkat kejujuran dalam mengisi lembar selfassessment dilakukan dengan mencocokkan hasil self assessment siswa dan hasil observer dengan membuat presentase kecocokan. Hasil tersebut

Reni, Pengembangan Instrumen Self 341 kemudian disampaikan dan dievaluasi pada pertemuan selanjutnya. Peran guru sangat penting dalam memotivasi siswa untuk menilai sesuai dengan keadaaannya supaya tujuan self assessment bisa tercapai (Siswaningsih, 2013). Siswa dijelaskan kembali pentingnya kejujuran dalam penilaian, tujuan self assessment dan manfaat yang akan didapat. Hal ini masih perlu dilakukan pada setiap pertemuan karena masih belum terbiasa dengan self assessment dengan harapan akan didapatkan kualitas penilaian yang benarbenar sesuai dengan keadaan siswa tanpa rekayasa, rasa rendah diri, atau rasa takut. Data sikap ilmiah siswa diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan setelah proses latihan penilaian pada pembelajaran sebelumnya hingga didapatkan hasil akhir self assessmentseperti ditunjukkan pada Tabel 3. No Tabel 3. Data rekapitulasi hasil penilaian sikap ilmiah Sikap Sangat Baik (%) Baik (%) Cukup (%) 1 Menghargai dan menghayati agama yang dianut 61,90 38,10 0 2 Jujur 2,38 52,38 45,24 3 Disiplin 61,90 35,71 2,38 4 Tanggung jawab 35,71 54,76 9,52 5 Toleransi 92,86 7,14 0 6 Gotong royong/ kerja sama 21,43 71,43 7,14 7 Santun 76,19 21,43 2,38 8 Percaya diri 7,14 52,38 40,48 Keseluruhan 38,10 61,90 0 Dari Tabel 3, hasil self assessment terhadap sikap ilmiah menunjukkan bahwa secara keseluruhan 38,10 % siswa memiliki sikap sangat baik dan 61,90% siswa memiliki sikap baik. Secara keseluruhan siswa merasa sudah sangat baik dalam bersikap toleransi, namun masih merasa kurang dalam bersikap jujur dan percaya diri. Berdasarkan hasil self assessment ini, guru bisa merencanakan langkah-langkah selanjutnya supaya bisa menanamkan sikap yang diharapkan dalam pembelajaran yang akhirnya bisa tertanam kuat dalam diri siswa untuk bekal masa depannya nanti, sehingga harapan dunia pendidikan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia dapat terwujud demi kemajuan bangsa. Hasil self asssessment akan dapat dirasakan jika dilaksanakan secara terus menerus, mungin pada awalnya siswa tidak jujur dalam memberikan penilaian namun jika self asssesment dilaksanakan terus menerus maka akan menjadi kebiasaan siswa untuk introspeksi diri dan secara tidak langsung akan mendorong siswa untuk memperbaiki diri. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan ini adalah tidak memberikan hukuman untuk siswa yang nilainya rendah atau sebaliknya karena hal tersebut akan mempengaruhi siswa dalam menilai dirinya. Self assessment tidak tertutup dari jenis penilaian lain, melainkan bisa dikolaborasikan dengan jenis penilaian lain, sehingga bisa selalu digunakan untuk melengkapi penilaian yang lain. Data respon siswa terhadap instrumen self assessment berbasis web diperoleh dengan memberikan angket respon kepada siswa setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran. Data respon siswa kelas X MS 1 SMA Negeri Arjasa terhadap terhadap instrumen self

Prosentase sikap ilmiah 342 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.4 No.4, Maret 2016, hal 338-343 assessment berbasis web pada pembelajaran fisika dapat dilihat pada gambar 1. 100 80 60 40 20 0 Aspek respon siswa Respon Positif Respon Negatif Gambar 1. Grafik respon siswa Berdasarkan Gambar 1, respon siswa terhadap instrumen self assessment berbasis web secara umum adalah positif. Siswa merasa senang karena selain penilaian ini masih baru bagi siswa, siswa juga merasa senang karena penilaiannya melalui web sehingga siswa merasa lebih nyaman dalam menilai tanpa takut diketahui siswa lain. Respon paling rendah terdapat pada aspek tampilan instrumen yang kurang menarik, hal ini dikarenakan tidak banyak gambar atau animasi di dalam web dengan tujuan siswa lebih terfokus pada penilaian. Respon siswa paling tinggi terdapat pada aspek keterbaruan. Siswa merasa senang melakukan self assessment berbasis web karena penilaian ini adalah sesuatu yang baru bagi siswa. Peneliti juga menanyakan respon guru dan mendapatkan hasil berupa respon positif juga terhadap instrumen self assessment berbasis web. Guru merasa memperoleh banyak informasi yang belum diketahui sebelumnya, guru menyadari adanya kesulitan dalam mengamati tingkah laku setiap siswanya, karena banyaknya siswa yang harus diamati. Hal ini sesuai dengan Race (dalam Mulyasih, 2010) mengemukakan bahwa secara alami siswa siap untuk melaksanakan self assessment dan guru memiliki keterbatasan dalam mengobservasi. Untuk itu guru mendukung adanya penelitian pengembangan mengenai model penilaian yang dilakukan oleh peneliti dan tertarik untuk menggunakan model self assessment berbasis web. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada pembelajaran fisika di SMA telah melalui tahap validasi ahli dengan kategori valid, 2) berdasarkan hasil self assessment, 61,90% siswa memiliki sikap ilmiah dengan kategori baik dan 28,10% siswa berkategori sangat baik. Sebagian besar siswa merasa baik dalam bersikap toleransi dan kurang dalam bersikap jujur dan percaya diri, 3) respon siswa dan guru terhadap instrumen self assessment berbasis web untuk menilai sikap ilmiah pada pembelajaran fisika di SMA adalah positif. Berdasarkan hasil penelitian dan embahasan, maka saran yang diberikan adalah bagi peneliti lain yang akan mengembangkan self asessment berbasis web sebaiknya memberikan format history yang memungkinkan untu merekam semua hasil penilaian dari awal hingga akhir, sehingga tidak perlu mencatat setiap penilaian, instrumen self asssessmnet berbasis web perlu lebih banyak lagi diuji cobakan di beberapa sekolah yang berbeda, dan sebaiknya self assessment dilakukan secara berkelanjutan, sehingga kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri lebih baik lagi. Selain itu, kebiasaan untuk menilai diri sendiri akan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan membantu guru untuk mengetahui lebih dalam tentang diri siswa dan membantu merencanakan metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Reni, Pengembangan Instrumen Self 343 DAFTAR PUSTAKA Antoro, S. D. 2009. Pengembangan Instrumen Self-Assessment Writing pada Mata Kuliah Writing III/PBIS4313. Jurnal Pendidikan. ISSN 1858-3431 Vol 10(1): 1-10 Asriningrum, dkk. 2013. Pengembangan Self Assessment sebagai Alat Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi pada Mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA UNNES. Unnes Phyisics Education Journal. ISSN 2252-6935 Vol 2(3) : 40-46 Astutik, S., dan Maryani. 2007. Modul Assesment Pembelajaran. Jember: Universitas Jember Gumilar, dkk. 2013. Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback Siswa SMA Kelas X. Jurnal Pengajaran MIPA. ISSN 2443-3616 Vol 18(1) : 10-19 Mulyasih, 2010. Pemanfaatan Jejaring Facebook dalam Self Assessment Online untuk Menilai Sikap Ilmiah Siswa pada Hasil Kerja Praktikum Pernjernihan Air. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. ISSN 2252-6935 Vol 4(2) : 37-45 Shofiyah, H. 2013. Penerapan Self Assessment pada Kegiatan Praktikum untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Sidayu. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. ISSN 2252-3863 Vol 2(3) : 139-142 Siswaningsih, dkk. 2013. Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment pada Tes Formatif Hidrokarbon untuk Feedback SMA kelas X. Jurnal Pengajaran MIPA. ISSN 2087-7412 Vol 18(1) : 107-115 Suarta, dkk. 2015. Model Authentic Self Assessment dalam Pengembangan Employability Skills Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. ISSN 2338-6061 Vol 19(1) : 46-57 Thiagarajan, dkk. 1974. Instructional Develoment for Training Teachers of Expectional Children. Minnesota: Leadership Training Institute/Special education, University of Minnesota. Turino, dkk. 2009. E-Learning Bahasa Inggris Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi. ISSN 1414-9999 Vol 5(2) : 54-60 Wilujeng, T. 2014. Metode Self- Assessment sebagai Metode Alternatif dalam Melakukan Evaluasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. ISSN 2355-7083 Vol 1(1) : 10-19