BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional adalah. ada tindak lanjut (Nursalam, 2013).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu kesehatan masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah komorbiditas pada pasien hemodialisa. Kualitas hidup diukur setelah 2

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan suatu metode analitik-korelasi dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IIII METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain analitik korelasional. Penelitian bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpajaminan kesehatan di Kota Bandung. 3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpajaminan kesehatan di Kota Bandung. 3.3 Definisi Konseptual 3.3.1 Dukungan Sosial Dukungan sosial adalah ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat melalui pengetahuan dan interaksi dengan orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dimana ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok berdasarkan kepentingan bersama. Dukungan sosial dibagi menjadi lima dimensi yaitu dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan 38

39 informasional, dukungan terhadap harga diri dan dukungan kelompok sosial. Dukungan instrumental meliputi pemberian bantuan langsung kepada penderita, ketika mereka sedang membutuhkan bantuan. Dukungan emosional merupakan dukungan yang diberikan keluarga pada klien, sehingga klien merasa berharga, nyaman, aman, disayangi dan tidak sendiri dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Dukungan informasional meliputi pemberian informasi, saran dan nasihat atas pemecahan permasalahan yang dihadapi penderita, berusaha untuk mencari berbagai informasi berkaitan dengan gagal ginjal dan hemodialisis. Dukungan penghargaan meliputi pemberian penghargaan yang positif terhadap penderita. Dukungan kelompok sosial meliputi dukungan yang diberikan oleh kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial sehingga merasa nyaman dan mempunyai teman senasib (Sarafino, 1998). 3.3.2 Kualitas Hidup Kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah kondisi tubuh yang dirasakan pasien selama menjalani program hemodialisis yang terdiri dari tanda dan gejala yang muncul akibat penyakit, efek penyakit terhadap kehidupan sehari-hari, beban dari penyakit ginjal, fungsi kognitif, status pekerjaan, fungsi seksual, kualitas interaksi sosial, kualitas tidur, dukungan sosial, dukungan petugas, dan kepuasan pasien, fungsi dan peran fisik, nyeri yang dirasakan, kesehatan

40 secara umum, kesehatan emosional, fungsi emosional, fungsi sosial, dan energi/kelelahan yang dirasakan (Hays et al, 1997).

41 3.4 Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional 1. Dukungan Sosial 2. Kualitas Hidup Dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (keluarga, teman, rekanan, petugas kesehatan) selama menjalani program hemodialisis yang terdiri dari lima bentuk dukungan yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan pada harga diri dan dukungan kelompok sosial pada pasien hemodialisis rutin yang memiliki jaminan kesehatan dan non jaminan kesehatan. Kondisi tubuh yang dirasakan pasien selama menjalani program hemodialisis yang diukur dari 19 aspek yaitu aspek tanda dan gejala yang muncul akibat penyakit, efek penyakit terhadap kehidupan sehari-hari, beban dari penyakit ginjal, fungsi kognitif, status pekerjaan, fungsi seksual, kualitas interaksi sosial, kualitas tidur, dukungan sosial, dukungan petugas, dan kepuasan pasien, fungsi dan peran fisik, nyeri yang dirasakan, kesehatan secara umum, kesehatan emosional, fungsi emosional, fungsi sosial, dan energi/kelelahan yang dirasakan pada pasien hemodialisis rutin yang memiliki jaminan kesehatan dan non jaminan kesehatan Alat dan Cara Ukur Dukungan sosial akan di ukur menggunakan kuesioner dukungan sosial yang dibuat oleh peneliti, dengan pilihan jawaban menggunakan Skala Guttman yang terdiri dari 38 pertanyaan Kualitas hidup pasien akan diukur dengan instrument KDQOL-SF yaitu intrumen yang dipakai untuk mengukur kualitas hidup khusus untuk pasien Penyakit Ginjal yang terdiri dari 24 pertanyaan tentang kualitas hidup dan 14 pertanyaan demografi Hasil Ukur Favorable (jika >22,8) Unfavorable (jika <22,8) Kualitas baik (Jika >60,8) Kualitas hidup buruk (Jika >60,8) Skala Kategorik Kategorik

42 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien GGT yang menjalani hemodialisis rutin yang memiliki jaminan dan tanpa jaminan kesehatan di Unit Hemodialisis di Kota Bandung sebanyak 749 orang. 3.5.2 Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan mengundi 3 dari 8 rumah sakit swasta dan klinik spesialis yang memiliki sarana hemodialisis di Kota Bandung, Kemudian diambil secara total seluruh pasien yang menjalani hemodialisis secara rutin di tiga unit hemodialisis tersebut. Dari jumlah 146 pasien yang menjalani hemodialisis rutin di tiga rumah sakit tersebut didapatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 95 responden yang terdiri dari 58 laki-laki dan 37 perempuan. Adapun besaran sampel pada penelitian analitis korelatif adalah sebagai berikut: N = ߚ ߙ ൡ 0.5 ln ሺͳݎሻ ሺͳ ݎሻ (Dahlan, 2009) Dimana 2 + 3 N = Besar sampel Zα = Kesalahan tipe I yang ditetapkan sebesar 5 % α = 0,05 sehingga Zα = 1.64

43 Zβ = Kesalahan tipe II yang ditetapkan sebesar 10 % β = 0,1 sehingga Zβ = 1,28 r = Koefisien korelasi minimal yang dianggap bermakna. Di tetapkan sebesar 0,3. sehingga besaran sampel dapat dihitung sebagai berikut : N = 1.64+1.28 ൡ + 3 0.5 ln (1+0.3) (1 0.3) N = 92 orang 2 Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1. Pasien yang sudah menjalani program hemodialisis lebih dari 6 bulan (Auer, 2002). 2. Pasien hemodialisis yang stabil. 3. Usia pasien 21-60 tahun (Valderabano et al, 2001) dan (McClellan et al, 2010). 4. Pasien sudah menikah. Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : 1. Pasien yang pernah menjalani rawat inap lebih dari 1 minggu dalam 3 bulan terahir. 2. Pasien mengalami komplikasi neurovaskuler. 3. Pasien mengalami kegawatan.

44 3.6 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ruang Hemodialisis di 3 unit hemodialisis di Kota Bandung yaitu Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Advent Bandung, Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Muhammadiyah dan Klinik Perisai Husada. Penelitian ini dilaksanakan pada tangal 1-13 Juni 2012. 3.7 Prosedur Pengumpulan Data Data primer diambil langsung kepada pasien yang menjalani hemodialisis. Pengambilan data diambil melalui pengisian kuesioner yang dipandu oleh peneliti dan wawancara kepada responden selama ± 30 menit. Data untuk masing-masing variabel diambil pada saat yang sama. 3.8 Kerangka Kerja Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISIS KRITERIA EKSKLUSI JAMINAN/NON KRITERIA INKLUSI KUESIONER DUKUNGAN SOSIAL SAMPEL PENELITIAN KUESIONER KUALITAS HIDUP HASIL PENELITIAN

45 3.9 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen dukungan sosial dan instrumen kualitas hidup. Instrumen dukungan sosial berupa kuisioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan lima aspek dukungan sosial yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan pada harga diri, dan dukungan kelompok sosial (Sarafino, 1998). Instrumen ini menggunakan Skala Guttman, dalam prosesnya pembuatannya instrumen ini dikonsulkan kepada tiga orang ahli. Instrumen kualitas hidup berupa kuesioner yang sudah baku yaitu KDQOL SF (Hays et al, 1997) berbahasa Inggris yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan prosedur back translation oleh 3 orang ahli untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penafsiran. 3.10 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Agar diperoleh data yang relevan dan akurat maka kuesioner terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan Pada kuesioner dukungan sosial melalui pengujian validitas isi (content validity) oleh 3 orang ahli dengan nilai Content Validitas Indeks sebesar 0,89. Pada kuesioner KDQOL SF mempunyai reliabilitas di atas 0.8 kecuali aspek fungsi kognitif (0.68) dan aspek kualitas interaksi sosial (0.61).

46 3.11 Analisis Data dan Penyajian Data 3.11.1 Analisis Data Sebelum dilakukan analisis data pada penelitian ini dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji normalitas data dilakukan pada variabel kualitas hidup pasien. Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa sebaran data pada variabel kualitas hidup terdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov Smirnov pada kelompok yang mempunyai jaminan kesehatan sebesar 0,200 dan nilai Shapiro-Wilk pada kelompok tanpa jaminan sebesar 0,091. Setelah dilakukan uji normalitas data maka data akan dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis univariat pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden, dukungan sosial yang diterima menurut persepsi pasien dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin. Analisis univariat mendeskripsikan dukungan sosial dan kualitas hidup. Pada variabel dukungan sosial, dikatakan favorable jika nilai > 22,8, dan dikatakan unfavorable jika nilai < 22,8. Pada variabel kualitas hidup dikatakan baik jika nilai >60,8 dan dikatakan rendah jika nilai < 60,8.

47 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi signifikansi hubungan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpa jaminan di Kota Bandung. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square karena data variabel adalah kategorik. Hasil uji dikatakan terdapat hubungan jika nilai C 0,200 dan nilai p α (0,05). 3. Uji Beda Uji beda dilakukan pada variabel kualitas hidup antara kelompok yang mempunyai jaminan dan kelompok tanpa jaminan. Uji beda dilakukan dengan menggunakan Uji T Test Independent. Karena distribusi data normal. Hasil uji dikatakan terdapat perbedaan jika nilai p α (0,05). 3.11.2 Penyajian Data Data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. 3.12 Tahap Penulisan 1. Tahap persiapan a. Menentukan ruang lingkup masalah penelitian yaitu tentang dukungan sosial dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin.

48 b. Melakukan studi pendahuluan di Ruang Hemodialisis di Kota Bandung. c. Melakukan studi kepustakaan. d. Menyusun proposal. e. Sidang usulan proposal. f. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil sidang. g. Melakukan uji validitas dan uji instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan a. Membuat surat permohonan izin penelitian ke Diklit Rumah Sakit Advent, Rumah Sakit Muhammadiyah dan Klinik Perisai Husada. b. Mendapatkan persetujuan dari responden. c. Peneliti mengukur dukungan sosial yang diterima dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin melalui kuesioner yang sudah disediakan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu 1 orang asisten peneliti. Asisten peneliti hanya bertugas mengambil data kepada responden. d. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada pasien dengan durasi ± 30 menit untuk setiap responden. e. Pengolahan dan analisis data Sebelum diolah data pada variabel dukungan sosial dilakukan skoring, kemudian dikategorikan menjadi favorable/unfavorable (mendukung/tidak mendukung). Pada variabel kualitas hidup rubah

49 terlebih dahulu menjadi data interval menggunakan skala 0-100, kemudian dikategorikan menjadi kualitas hidup baik dan buruk. Kemudian dilakukan Uji Chi Kuadrat. 3. Tahap akhir a. Penyusunan laporan. b. Sidang atau pertanggungjawaban hasil penelitian. c. Pendokumentasian dan penggandaan hasil peneliti. 3.13 Etika Penelitian Penelitian ini adalah mengukur signifikansi hubungan dukungan sosial dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin, sehingga sebelum dilakukan penelitian, peneliti mempertimbangkan etika penelitian yang ada. Sebelum dilakukan penelitian peneliti sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan nomor 76/UN6.C2.1.2/KEPK/PN/2012. Penelitian keperawatan ini berhubungan langsung dengan pasien sebagai sampel penelitian. Sehingga peneliti harus menerapkan prinsip-prinsip etik dalam melakukan penelitian. Menurut Polit dan Beck (2004), beberapa prinsipprinsip etik tersebut antara lain : 1. Beneficence Prinsip beneficence menekankan peneliti untuk melakukan penelitian yang memberikan manfaat bagi pasien. Prinsip ini memberikan keuntungan dengan cara mencegah dan menjauhkan bahaya, membebaskan pasien dari eksploitasi serta menyeimbangkan antara

50 keuntungan dan resiko. Keuntungan dari penelitian ini adalah menekankan pengembangan intervensi keperawatan terutama dukungan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin di Kota Bandung. 2. Non Maleficence Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan bahaya bagi pasien. Responden dibuat bebas dari rasa tidak nyaman. Penelitian ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya bagi pasien. 3. Anonimity Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan sampel penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada kuesioner dan hanya menuliskan kode pada kuesioner serta hasil penelitian yang akan disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasiaan semua informasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dari sampel. 4. Veracity Prinsip veracity atau kejujuran menekankan peneliti untuk menyampaikan informasi yang benar dan tidak melakukan kebohongan kepada responden. Pada penelitian ini semua responden diberitahu bahwa responden adalah subjek penelitian.

51 5. Justice Prinsip justice atau keadilan menuntut peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian. Pada penelitian ini sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Selain prinsip-prinsip di atas, peneliti juga harus mempertimbangkan informed consent dalam penelitan. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan sampel penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi sampel penelitian. Informed consent ini diberikan sebelum melakukan pengambilan data pada penelitian. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan dan dampak penelitian, apabila subjek bersedia menjadi sampel maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun apabila tidak bersedia atau menolak menjadi sampel maka peneliti harus tetap menghormati hak responden,pada penelitian ini terdapat 6 orang yang menolak untuk menjadi responden.