SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT PADA PERIODE LAKTASI TERHADAP BERAT JENIS, KADAR LEMAK DAN KADAR BAHAN KERING SUSU SAPI Oleh : 060810228 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
THE INFLUENCE OF CONCENTRATE ADMINISTERED WITH LACTATION PERIOD ON SPECIFIC GRAVITY, FAT CONTENT AND DRY SUBSTANCE CONTENT OF MILK OF DAIRY CATTLE Shelly Wulandari ABSTRACT The aims of this research is to study the interaction of concentrate administered with lactation period on specific gravity, fat content and total solid content of milk of local Friesian Holstein. Experimental animals used in this study were 16 dairy cattles that are producing at the first and second lactations with average body weight of 400 kg and milk production about 8-10 liters. They were divided into four treatment, so each treatment containing 4 animal : P1L1 (concentrate A on first lactation period), P1L2 (concentrate A on second lactation period), P2L1 (concentrate B on first lactation period) and P2L2 (concentrate B on second lactation period). The experimental animals were given 20 days to feed trial and the milk samples were taken to measured the specific gravity, fat content and total solid content of milk. The data was analyzed with Analysis of Variant (Anova) method and for different mean between the treatments was tested by Duncan s multiple range test. The software that was used to analyze the data is windows Statistical Program of Social Science 18 (SPSS 18). The result show that concentrate administered with lactation period is a no significant interaction on specific gravity, fat content and total solid content of milk. Key Word : concentrate, lactation period, specific gravity, fat content, total solid 6
RINGKASAN Shelly Wulandari, Pengaruh pemberian konsentrat dan periode laktasi terhadap berat jenis, kadar lemak susu dan kadar bahan kering susu sapi. ini dibawah bimbingan Prof. Mas ud Hariadi, Ph.D., MPhill., drh sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu Handajani Tjitro, M.S., drh sebagai dosen pembimbing kedua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara pemberian konsentrat dengan periode laktasi terhadap berat jenis, kadar lemak dan kadar bahan kering susu sapi. Susu merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi susu yaitu dengan penyediaan pakan ternak yang baik berupa hijauan maupun konsentrat. Manajemen pakan memegang peranan penting karena dalam waktu relatif singkat dapat diketahui efeknya terhadap produksi dan kualitas susu. Permasalahan yang sering terjadi adalah produktivitas sapi perah yang rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas tersebut adalah pemberian pakan yang kurang baik sehingga ternak tidak mampu memperlihatkan kemampuan produksi yang sesungguhnya. Kekurangan nutrien pada sapi perah sering terjadi pada masa awal laktasi, hal ini disebabkan oleh kemampuan ternak untuk mengkonsumsi pakan rendah juga produksi susu yang relatif tinggi sehingga terjadi mobilisasi cadangan lemak tubuh secara berlebihan. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, diharapkan bahwa pada saat laktasi, perbaikan mutu pakan dengan penambahan konsentrat 55
memungkinkan kandungan nutrisinya semakin seimbang sehingga dapat memenuhi kebutuhan fisiologis ternak sapi akan nutrisi selama laktasi. Penelitian dilaksanakan di U.D ODIHANJAYA dusun Lebo Rt.23 Rw.07, desa Madiredo, kecamatan Pujon, Malang pada tanggal 27 November sampai dengan 16 Desember. Analisis Proksimat dilakukan di Laboratorium Pakan Ternak Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, sedangkan untuk pemeriksaan berat jenis, kadar lemak dan kadar bahan kering susu dilakukan di Laboratorium Susu Koperasi S.A.E Pujon, Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 2. Hewan coba yang digunakan adalah sapi perah Friesian Holstein (FH) sebanyak 16 ekor yaitu 8 ekor sapi perah periode laktasi pertama (L1) dan 8 ekor sapi perah periode laktasi ke dua (L2). Pengelompokan hewan coba dengan menggunakan sistem random. Kemudian masing masing periode laktasi mendapat dua perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor untuk diberi konsentrat A (P1) dan 4 ekor diberi konsentrat B (P2). Sehingga didapat 4 perlakuan sebagai berikut : P1L1 (konsentrat A pada periode laktasi I); P1L2 (konsentrat A pada periode laktasi II); P2L1 (konsentrat B pada periode laktasi I); P2L2 (konsentrat B pada periode laktasi II). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Adaptasi dilakukan selama 10 hari terhadap pakan perlakuan dan pakan kontrol pada periode laktasi pertama maupun laktasi ke dua. Pengambilan sampel susu dilakukan sebanyak 7 kali dan pemeriksaan laboratorium dilakukan sebanyak 3 kali tiap pagi hari. Data yang diperoleh pada penelitian dianalisis 56
dengan metode Analysis of Variant (Anova) dan untuk perbedaan rata-rata diantara perlakuan diuji dengan jarak berganda Duncan s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrat pada periode laktasi tidak memberikan interaksi nyata terhadap berat jenis susu. Uji Duncan s menunjukkan hasil berat jenis susu tertinggi didapat pada perlakuan P1L2 dengan rataan 1,0254 yang berbeda dengan perlakuan P1L1 dan P2L2 yang menghasilkan rata-rata berat jenis susu terendah yaitu 1,0236 dan 1,0238 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2L1. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian konsentrat pada periode laktasi tidak memberikan interaksi nyata terhadap kadar lemak susu. Uji Duncan s menunjukkan hasil kadar lemak susu tertinggi didapat pada perlakuan P1L1 dengan rataan 4,775% yang berbeda dengan perlakuan P1L2 yang menghasilkan rata-rata kadar lemak susu terendah yaitu 3,625% tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2L1 dan P2L2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian konsentrat pada periode laktasi tidak memberikan interaksi nyata terhadap kadar bahan kering susu. 57