BANJAR-BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat

UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan Timor Timur dari bagian NKRI (Kuntari, 2008). Pergolakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Badan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi. masalah pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, UNESCO,

Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Global dan Imlpikasinya terhadap Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun teori pendukung lainnya. Keseluruhan teori tersebut akan menjadi dasar

Razali Rahman. Abstract. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Desa Lintidu adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Paleleh

PERGESERAN DAN PEMERTAHANAN BAHASA

PEMERTAHANAN BAHASA JAWA PADA MASYARAKAT KAMPUNG CIDADAP KABUPATEN CIREBON. Oleh. Hesti Muliawati, Rendi Suhendra, dan M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS. tetap monolingual. Sedangkan masyarakat tutur terbuka adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki wilayah pemakaiannya sendiri. Demikian halnya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat banyaknya penelitian tentang bahasa daerah. Penelitian-penelitian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, konsep, dan landasan teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. ada beberapa studi sebagai acuan kajian pustaka untuk kepentingan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Amanda Putri Selvia, 2013

PERGESERAN BAHASA SASAK DI SEBAMBAN KABUPATEN TANAH BUMBU. Kamariah dan Muhammad Abdillah STKIP PGRI Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

PEMERTAHANAN BAHASA BANJAR HULU DI KOTA BANJARMASIN PADA UMUR DEWASA (Ranah Pemerintahan, Ranah Transaksi, dan Ranah Tetangga)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

Situasi Kebahasaan di Wilayah Pangandaran: Suatu Kajian Sosiolinguistik tentang Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa SUSI YULIAWATI NIP

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial manusia,

BAB I PENDAHULUAN. adalah kodrati manusia sebagai makhluk sosial. Saling berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewi Khusnul Khotimah, 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat dibutuhkan manusia dalam menyampaikan suatu maksud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. beragam suku dan budaya. Suku-suku yang terdapat di provinsi Gorontalo antara lain suku

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

Konsep Dasar Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB I PENDAHULUAN. akan berkembang. Sebaliknya, jika suatu bahasa yang sedikit dipakai oleh penutur dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

Gorontalo untuk berkomunikasi. Selain bahasa Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

Abstrak. Kata kunci: Pemakaian bahasa Jawa, transmisi bahasa Jawa, dan sikap bahasa. A. Latar Belakang

PEMERTAHANAN BAHASA BANJAR HULU DI KOTA BANJARMASIN PADA UMUR DEWASA (Ranah Keluarga, Pergaulan, Pekerjaan, dan Ranah Pendidikan)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA DAN PELESTARIAN BAHASA DAERAH MELALUI PENSTABILAN DIGLOSIA. Ngusman Abdul Manaf 1 Univesitas Negeri Padang ABSTRAK

PEMAKAIAN BAHASA OLEH MASYARAKAT BUGIS DI DESA SENGANAN, TABANAN, BALI

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

PENGEMBANGAN DWIBAHASAWAN YANG SEIMBANG UNTUK MEMPERTAHANKAN BAHASA-BAHASA DAERAH DI INDONESIA *

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA PADA GENERASI MILLENNIAL. Nimas Permata Putri 1)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

(Studi Kasus: Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta) TUGAS AKHIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1994 TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan dan daerah lainnya. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah memiliki peran yang sangat penting dalam eksistensinya. Bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kota berkembang dari tempat-tempat pemukiman yang sangat sederhana hingga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

BAB V PENUTUP. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam menyampaikan pendapat terhadap masyarakat, baik berupa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN PENUTUR MULTIBAHASA SERTA STRATEGI PEMERTAHANANNYA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BUDAYA BANGSA

PEMILIHAN BAHASA WALSA-BAHASA INDONESIA OLEH PENUTUR ASLI BAHASA WALSA: STUDI KASUS PADA MASYARAKAT PUND

MENYELAMATKAN BAHASA DAERAH MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA YANG KOMUNIKATIF

PEMAKAIAN BAHASA TONTEMBOAN SISWA SMA DAN SMK DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN

SAWERIGADING. Volume 20 No. 2, Agustus 2014 Halaman

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Kajian mengenai pelestarian bahasa

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika Multikulturalisme Kanada ( ). Kesimpulan tersebut

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

Transkripsi:

PERGESERAN BAHASA (LANGUAGE SHIFTING) DALAM KELUARGA BANJAR-BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN KETUA : ANGGOTA: SITI JAMZAROH, S.S., M.HUM. DRS. SAEFUDDIN, M.PD AGUS YULIANTO,S,S., M.PD DRS. SUMADI, M.HUM. TEGUH SANTOSO, S.S., M.HUM BALAI BAHASA KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA KEMENTERIAN KEBUAYAAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia memunyai peranan yang sangat penting. Bahasa menjadi kunci penentu proses perubahan. Namun demikian, hal itu terkadang kurang begitu dipahami oleh penuturnya sehingga tidak terasa sebuah peradaban, termasuk bahasa di dalamnya, ternyata mengalami pergeseran. Pada konteks inilah faktor penutur bahasa menjadi penentu keberadaan suatu bahasa di dalam kehidupan mereka. Kondisi tersebut hampir dapat ditemukan pada setiap bahasa, khususnya bahasa daerah. Hal tersebut juga berlaku pada keberadaan bahasa Banjar. Perkembangan bahasa Banjar sangat bergantung kepada faktor penuturnya dalam berkomunikasi sehari-hari. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, migrasi penduduk, dan seni membawa para penutur bahasa Banjar mau tidak mau harus berinteraksi dengan penutur bahasa lain, seperti bahasa Jawa, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Dayak, termasuk penutur bahasa Indonesia yang hidup berdampingan dalam wilayah yang sama. Seiring dengan perkembangan masyarakat Banjar, pergeseran budaya termasuk bahasa, terjadi dimulai dari tempat permukiman. Permukiman padat penduduk semula berada di sepanjang sungai. Saat ini, permukiman penduduk bergeser ke daratan. Hal ini ditandai dengan menjamurnya kompleks perumahan di perkotaan. Selain Banjarmasin, kota-kota lain seperti Banjarbaru, Martapura,

dan Marabahan juga tumbuh menjadi kota besar seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian di kota-kota tersebut. Para pendatang dari luar wilayah ini, dapat dipastikan meningkat setiap tahunnya. Lambat laun, beberapa kota penting di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi kota multietnik yang membawa akibat pada perkembangan budaya, khususnya bahasa Banjar sebagai bahasa ibu sekaligus bahasa linguafranca di wilayah tersebut. Kondisi tersebut memunculkan adanya pergeseran bahasa. Pergeseran bahasa (language shifting) yakni penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang terjadi akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur yang lain. Pergeseran bahasa umumnya mengacu pada proses penggantian satu bahasa dengan bahasa lain dalam repertoir linguistik suatu masyarakat. Dengan demikian, pergeseran bahasa mengacu pada hasil proses penggantian satu bahasa dengan bahasa lain (Ibrahim, 2003). Sedangkan pemertahanan bahasa menyangkut masalah sikap atau penilaian terhadap suatu bahasa untuk tetap menggunakan bahasa tersebut di tengah-tengah bahasa lainnya (Chaer,1995) Alasan perbedaan sosial yang menjadi hal utama untuk pilihan kode atau variasi dalam sebuah komunitas multilingual. Akan tetapi, apakah pilihan yang nyata bagi orang yang menggunakan bahasa lebih sedikit bahwasanya orangorang tersebut mempunyai bahasa yang lebih seperti bahasa Inggris? (Holmes, 2000: 55). Holmes menyatakan bahwa ada dua kondisi masyarakat dengan sebuah bahasa mengalami pergeseran, yakni (a) migrant minorities, dan (b) nonmigrant communities). Kondisi pertama, pergeseran terjadi pada sebagian orang yang bermigrasi ke suatu tempat yang berbeda bahasanya; kondisi kedua pergeseran

terjadi pada orang-orang bukan komunitas imigran (penduduk asli). Jadi, perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang terjadi secara langsung dalam komunitas dapat menyebabkan perubahan linguistik juga.(holmes, 2000:57) Pergeseran bahasa (language shifting) atau pemertahanan bahasa (language maintainance) dapat terjadi di berbagai sektor kehidupan, misalnya ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, politik, pemerintahan dan sebagainya. Kedua peristiwa ini tentunya diikuti dengan bukti-bukti penggunaan bahasa masyarakat penuturnya. Kesadaran akan pendidikan, peningkatan kondisi ekonomi, dan mobilitas penduduk yang tinggi ternyata berpengaruh pada penggunaan bahasa sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, banyak pengaruh bahasa Indonesia maupun bahasa asing dalam penggunaan bahasa Banjar sehari-hari. Selain itu, banyaknya perusahaan swasta, baik yang bergerak di bidang pertambangan, pertanian, perdagangan maupun bisnis properti yang menandai perkembangan perekonomian suatu wilayah membawa dampak tersendiri bagi masyarakat Banjar. Dampak tersebut antara lain migrasi penduduk dari luar ke Kalimantan Selatan yang semakin tinggi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan makin berkurangnya tingkat penguasaan bahasa penutur bahasa Banjar. Ada banyak faktor yang menyebabkan pergeseran dan kepunahan suatu bahasa. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan di berbagai tempat di dunia, faktor-faktor tersebut seperti loyalitas bahasa, konsentrasi wilayah pemukiman penutur, pemakaian bahasa pada ranah tradisional seharihari, kesinambungan peralihan bahasa-ibu antargenerasi, pola-pola kedwibahasaan, mobilitas sosial, sikap bahasa dan lain-lain. Menurut Romaine

(1989) faktor-faktor itu juga dapat berupa kekuatan kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas, kelas sosial, latar belakang agama dan pendidikan, hubungan dengan tanah leluhur atau asal, tingkat kemiripan antara bahasa mayoritas dengan bahasa minoritas, sikap kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas, perkawinan campur, kebijakan politik pemerintah terhadap bahasa dan pendidikan kelompok minoritas, serta pola pemakaian bahasa. Pada kenyataannya, penguasaan bahasa Banjar memang sedikit demi sedikit mengalami pergeseran. Pergeseran ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal seperti kawin campur, mobilisasi penduduk yang tinggi, menguatnya kesadaran akan penggunaan bahasa Indonesia, dan kurangnya pembinaan bahasa Banjar dari pemerintah daerah. Pergeseran bahasa (language shifting) atau pemertahanan bahasa (language maintainance) bahasa Banjar pernah diteliti oleh Gunarwan tahun 2001. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pemertahanan yang terjadi dalam penggunaan bahasa Banjar, di segala lapisan umur, yakni kelompok umur 20, 20-30,31-40, 41-50,51-60, dan 61. Nilai rata-rata pemilihan bahasa oleh responden Banjar secara keseluruhan membentuk skala implikasional, kecuali kelompok umur 20, nilai-nilai makin ke bawah makin kecil. Tabel 1 Duncan s Multiple Range Test for Variable : X 41 D ά = 0.05 df =104 MSE =0.50223 Duncan Grouping Mean N Age A 4.750 4 61 B A 4.476 21 51-60 B A 4.429 35 41-50 B A 4.200 10 31-40 B A *4.185 27 20 B 4.000 13 21-30

Sumber : Gunarwan (2001) Faksimile Pengelompokkan Duncan atas Data pemilihan Bahasa Banjar menurut variabel kelompok umur di kalangan warga Banjarmasin Dengan skalabilitas 83,3% yaitu (6-1)/6 x 100% temuan di atas dipercayai sebagai tingkat kepercayaan, menunjukkan adanya penurunan penggunaan bahasa Banjar walaupun laju penurunan itu tidak sangat kentara (Gunarwan, 2001: 99). Artinya, baik golongan umur muda maupun dewasa memiliki indeks pergeseran relatif sama. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba mendeskripsikan perubahan yang terjadi setelah 10 tahun berlalu dengan ruang lingkup yang lebih luas. Selain penelitian Gunarwan (2001) tersebut, pergeseran bahasa (language shifting) dan pemertahanan bahasa (language maintainance) sudah banyak dikaji oleh para ahli (Sumarsono, 1993:2). Penelitian Keller di Perancis Selatan (1964), penelitian Lieberson tentang imigran Prancis di Kanada (1972), penelitian Gal di Austria (1979), Dorian di Inggris (1981), dan Fasold (1984) merupakan contoh kajian tentang hal itu. Dalam konteks Indonesia dapat disebutkan, antara lain, Sumarsono (1993), Astar et al. (2003), Handono (2004), dan Khak (2010). Namun, hal yang selalu menarik untuk dibicarakan berdasarkan beberapa kajian para ahli tersebut yaitu penyebab pergeseran bahasa yang berbeda-beda. Penelitian pergeseran bahasa selalu menemukan penyebab yang berbedabeda. Keller (1964) membuktikan bahwa munculnya industri menjadi salah satu penyebab pergeseran bahasa. Mkilifi dan Cooper (1978) menunjukkan bahwa peran bahasa yang menjadi lingua franca (dalam hal ini termasuk bahasa Indonesia) sering mendesak bahasa daerah. Sementara itu, dalam kajiannya tentang bahasa Melayu Loloan di Bali, Sumarsono (1993) menemukan bukti bahwa faktor pemertahanan bahasa dipengaruhi oleh agama.

Penting diketahui bahwa tidak ada satu pun faktor yang mampu berdiri sendiri sebagai satu-satunya pendukung pemertahanan dan pergeseran bahasa itu. Namun, tidak semua faktor yang pernah disebutkan para ahli tersebut pasti terlibat dalam setiap kasus. Oleh sebab itu, kajian tentang pergeseran bahasa atau pemertahanan bahasa selalu menjadi hal yang menarik, berulang, dan berlanjut. Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini akan menitikberatkan perubahan fungsi dan peran bahasa Banjar dalam pemakaian bahasa sehari-hari dalam keluarga Banjar, dari bahasa Banjar ke bahasa lain, terutama ke bahasa Indonesia. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang penelitian, pokok permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Apakah telah terjadi pergeseran atau pemertahanan bahasa dalam keluarga Banjar? b. Jika benar terjadi pergeseran, apa penyebab utama terjadinya pergeseran bahasa Banjar tersebut? c. Bagaimana strategi pengembangan sadar budaya bagi lingkungan masyarakat khususnya dalam menggunakan dan memelihara kelestarian bahasa Banjar?