Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Erfstien Lailatul Fitria

dokumen-dokumen yang mirip
2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS STELLA MINGGU KE 2

TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH"

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah:

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

Home : tedyagungc.wordpress.com

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

Polygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang. gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

Pemetaan Tanah.

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL KAWASAN PESISIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

BENTANG ALAM KARST. By : Asri Oktaviani

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Longsoran Desa Sirnajaya dan Sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

TINJAUAN PUSTAKA. Survei memiliki arti yang bermacam-macam. Survei menurut Oxford

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD

II. TINJAUAN PUSTAKA. lukisan atau tulisan (Nursid Sumaatmadja:30). Dikemukakan juga oleh Sumadi (2003:1) dalam

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

Bab 7. Peta Topografi 2012

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

PETA TANAH. Oleh: Zulfikar

Transkripsi:

Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 2. Elsa Gamaria 115040200111145 3. Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 4. Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303 TUGAS STELA M-02 1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan satu dengan lainnya. Jelaskan! Jawab: Jenis tanah merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Untuk memahami hubungan antara jenis tanah, diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan tanah secara sistematik sehingga dikenal banyak sekali sistem klasifikasi yang berkembang. Untuk mempelajari hubungan antar jenis tanah maka sistem klasifikasi tanah dibagi menjadi sistem klasifikasi alami dan sistem klasifikasi teknis. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat fisik, kimia dan mineralogi tanah yang dimiliki masing-masing kelas dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah. Klasifikasi teknis yakni klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifatsifat tanah yang mempengaruhi kemampuan untuk penggunaan tertentu. Misalnya, untuk menanam tanaman semusim, tanah diklasifikasikan atas dasar sifat-sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman semusim seperti kelerengan, tekstur, ph dan lain-lain. Dalam praktiknya untuk mempelajari jenis tanah maka sistem klasifikasi yang digunakan adalah sistem klasifikasi alami. 2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa? Jawab: Definisi tanah. Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas dan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Ada empat lapisan dari tanah yakni, lapisan tanah atas (topsoil), lapisan tanah bawah (subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) dan lapisan batuan induk (bedrock). Menurut beberapa ahli definisi tanah sebagai berikut: Menurut Kamus Umum Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi. Menurut Ensiklopedi Indonesia Tanah adalah campuran bagian-bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu.

Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat) Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas-lepas, lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan morfologinya. Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika) Tanah adalah material lepas-lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman. Menurut Dokuchaev Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan. Menurut Ramann Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan dengan sisa-sisa bahan organik. Menurut Jafee Tanah adalah benda alam yang berlapis-lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik, biasanya dalam keadaan lepas-lepas pada kedalaman yang macam-macam, morfologinya berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda-beda dengan sifat dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya. Menurut Soil Survey Staff, 1999 Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam. Menurut Schoeder (1972) Tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman. Menurut Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika Serikat. Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam dipermukaan bumi. Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mieneral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifatsifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifatsifat fisik maupun kehidupan biologinya

Menurut Darmawijaya (1990) Tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan palnet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah? Pasir pantai bukanlah tanah karena pasir pantai tidak memiliki ciri-ciri seperti tanah yang diantaranya memiliki horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alam. Pada proses pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh lima faktor yaitu bahan induk, organisme hidup, topografi, iklim dan waktu. Namun pasir pantai sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti air laut dari pantai tersebut. Pasir terbentuk dari dari bahan-bahan mineral penyusun bebatuan. Mineral dasar pembentuk pasir berupa kuarsa. Kuarsa adalah kristal silikon dioksida bentuk heksagonal. beberapa jenis pasir hampir 99 persen tersusun atas materi kuarsa ini. 3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2? continum, soilscape, polypedon dll

1. Continum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah. 2. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon pedon yang mempunyai sifat hampir sama atau sama. Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi dimensi lateral, Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon horizon terputus atau siklik. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk. Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai bentuk yang jelas. 4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan denga cara 'multifactorial' dalam bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat-sifat internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa? Jawab: 3D model atau bentuk 3 dimensi mengenai bentuk tanah, citra foto udara ditempel sebagai tekstur, sehingga bisa terlihat seperti tanah setempat dari letak yang boleh berbeda dari letak pesawat/satellit yang mortrait. Komponen data 3 dimensi yang direncanakan diikuti oleh jumlah emisi sebagai atribut berdasarkan hasil survai lapangan dan analisis bahan bangunan, hidup dan sebagainya, sehingga jumlah emisi dari kawasan permukiman bisa dihitung secara otomatis dan bisa dibandingkan antara beberapa alternatif usulan. Tanah merupakan suatu objek yang berbentuk 3 dimensi. Hal ini karena di dalam tanah terdapat suatu profil tanah yang di dalamnya terdapat horison-horison yang menjadi ciri dari tanah tersebut. Keadaan tanah di suatu daerah dengan daerah lainnya tentunya berbeda. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan berbagai macamfaktor penting mengenai keadaan tanah di wilayah tersebut. Peta tanah secara fisik dapat disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasarkan skala. Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dan lainnya yang berkaitan dengan taksa tanah dari wilayah dalam peta tanah tersebut dapat disajikan dalam bentuk legenda. Biasanya faktor-faktor tersebut disajikan dapat berupa tanda atau warna tertentu, dan lainnya. Legenda peta ini memiliki

fungsi untuk mempermudah seseorang dalam membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah. 5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa? Jawab: Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.umumnya, suatu peta dasar diperlukan sebagai acuan dalam membuat suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Peta topografi digunakan sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Jika keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil). 6. Apa yang dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya? Jawab: Poligon adalah serangkaian titik-titik yang dihubungkan dengan garis lurus sehingga titik-titik tersebut membentuk sebuah rangkaian (jaringan) titik atau poligon. Pada pekerjaan pembuatan peta, rangkaian titik poligon digunakan sebagai kerangka peta, yaitu merupakan jaringan titik-titik yang telah tertentu letaknya di tanah yang sudah ditandai dengan patok, dimana semua benda buatan manusia seperti jembatan, jalan raya, gedung maupun benda-benda alam seperti danau, bukit, dan sungai akan diorientasikan. Kedudukan benda pada pekerjaan pemetaan biasanya dinyatakan dengan sistem koodinat kartesius tegak lurus (X,Y) di bidang datar (peta), dengan sumbu X menyatakan arah timur barat dan sumbu Y menyatakan arah utara selatan. Koordinat titik-titik poligon harus cukup teliti mengingat ketelitian letak dan ukuran benda-benda yang akan dipetakan sangat tergantung pada ketelitian dari kerangka peta. Menurut bentuknya, poligon dibedakan menjadi dua yaitu : a. Poligon Terbuka Poligon terbuka adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya berbeda. Jenis-jenis poligon terbuka adalah: Poligon terbuka terikat sempurna Poligon terbuka terikat sepihak Poligon terbuka tidak terikat

b. Poligon Tertutup Poligon tertutup adalah suatu poligon dimana titik awal dan titik akhirnya mempunyai posisi yang sama atau berhimpit, sehingga poligon ini adalah suatu rangkaian tertutup. Berdasarkan fungsinya, poligon dibedakan menjadi: a. Poligon untuk keperluan kerangka peta, syaratnya harus memiliki titik titik yang cukup baik, dalam arti menjangkau semua wilayah. b. Poligon yang berfungsi sebagai titik-titik pertolongan untuk mengambil detail lapangan. Cara pembuatan polygon: a. Pembuatan Polygon Terbuka 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik 3. Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. 5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. 8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat. 9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka). 10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2. 11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacaan biasa maupun luar biasa. 12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P akhir. 13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. b. Pengukuran Polygon Tertutup 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik 3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. 5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. 8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa.

9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya hingga kembali ke titik P1. 10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masingmasing titik. 12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. 7. Apa yang dimasud dengan taksa tanah? Taksa tanah merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu dari sifat sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini berhubungan dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem klasifikasi tanah, masing masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin terlihat jelas dan detai dengan soil taxonomy. 8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, shg perbedaan ketiganya jelas! Atas dasar komposisi satuan-satuan tanah yang ada di dalam satuan lahan yang digunakan sebagai satuan pemetaan, maka dikenal 4 macam satuan pemetaan tanah (SPT) yaitu : Konsosiasi Satuan pemetaan tanah konsosiasi didominasi oleh satuan tanah dan tanah yang serupa (similiar soil unit). Dalam konsosiasi paling tidak memmpunyai 50% satu satuan tanah yang sama dan 25% satuan tanah yang serupa. SPT konsosiasi diberinama sesuai dengan satuan tanah yang dominan. Satuan tanah lain yang tidak sejenis dan serupa maksimal mempunyai persentase 25%. Dua satuan tanah dikatakan sebagai tanah yang serupa apabila mereka hanya berbeda pada satu atau dua kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan kedalam kelompok yanng berbeda. Secara umum satuan satuan tanah yang serupa mempunyai potensi yang hampir sama. Sedangkan dua satuan tanah dikatakan tidak serupa apabila keduanya mempunyai perbedaan yang tegas dan lebih dari tiga kriteria yang menyebabkan keduanya diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda. Satuan-satuan tanah yang tidak serupa mempunyai potensi terhadap penggunaan tertentu yang berbeda secara tegas.

Asosiasi SPT jenis ini mengandung dua atau lebih satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam pennamaan SPT dan mempunyai komposisi yang hampir sama. Satuan-satuan tanah penyusun SPT ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain kedalam SPT-SPT yang berbeda karena keterbatasan skala pemetaan. SPT asosiasi dalam skala pemetaan yang lebih besar dapat dipisahkan kedalam SPT-SPT konsosiasi yang berbeda. Kompleks SPT ini mirip dengan SPT asosiasi karena terdapat dua atau lebih satuan-satuan tanah yang tidak serupa yang digunakan dalam penamaan SPT, demikian juga komposisi masing-masing satuan tanahnya serupa dengan SPT asosiasi. Persebaran satuan tanah yang ada pada SPT ini tidak mengikuti pola tertentu sehingga dalam skala pemetaan yang lebih besar, satuan-satuan tanah yang menyusunnya tetap tidak dapat dipisahkan satu sama lain. 9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tsb dikatakan bukan peta tanah? Contoh single value map adalah peta kemiringan lahan. Peta ini bukan termasuk ke dalam peta tanah karena peta tanah adalah peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Sedangkan pada peta kemiringan lereng ini tidak diinformasikan mengenai sebaran taksa tanahnya, yakni hanya berupa informasi kemiringan lereng pada wilayah tersebut.

10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini? Pada gambar pertama (paling atas) merupakan survei tanah metode grid-kaku (Rigid Grid). Metode ini diterapkan pada survei tanah detail sampai dengan sangat detail, dimana tidak tersedia foto udara. Walau tersedia foto udara kemungkinan memiliki kualitas yang tidak cukup baik untuk dijadikan penunjang. Seperti pada gambar pertama, terdapat titik-titik yang beraturan dengan jarak yang sama. Metode ini cocok digunakan jika posisi pemeta sulit ditentukan. Pada gambar kedua (tengah) merupakan survei tanah metode Grid Bebas (Adapted Grid Survey). Metode ini merupakan gabungan dari metode grid kaku dan metode fisiografik. Metode ini digunakan pada survei detail sampai dengan semi-detail yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang memiliki orientasi lapangan cukup sulit. Pengamatan tetap dilakukan pada setiap titik-titik yang terdapat pada gambar. Metode ini cocok diterapkan oleh penyurvei yang belum banyak memiliki pengalaman survei tanah. Lalu pada gambar ketiga (paling bawah) merupakan survei tanah metode fisiografik. Metode ini cocok pada survei tanah yang memiliki skala kurang dari 1 : 25.000 dan tersedia foto udara yang berkualitas cukup tinggi. Pengamatan pada metode ini dilakukan pada tempat-tempat tertentu pada masing-masing satuan peta.

11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dr internet. 1. Peta Tanah bagan, peta ini dibuat sebagai hasil komplikasi dan generalisasi peta-peta tanah eksplorasi atau peta tanah tinjau.skala petanya sama atau lebih kecil dari 1:2.500.000 2. Peta tanah eksplorasi, peta ini menyajikan keterangan yang sangat umum tentang keadaan tanah dari suatu daerah.peta ini dibuat dengan survey yang biasanya menggunakan helicopter di wilayah yang dianggap memiliki perbedaan jenis tanahnya. Skala peta bervariasi dari 1:500.000 hingga 1:500.000 3. Peta tanah tinjau(peta tanah ruang), satuan peta yang dibuat daidasarkan atas satuan lahan atau satuan tanah bentuk lahan atau sistem lahan yang didelineasi melalui interpretasi foto udara dan atau citra satelit. Skala petanya 1:250.000 4. Peta tanah semi-detail, peta ini umumnya dibuat dengan skala 1:50.000 dengan intensitas pengamatan 1 untuk setiap 50 hektar, tergantung dari kerumitan bentang lahan. 5. Peta tanah detail, peta ini biasanya dibuat dengan skala 1:25.000 dan 1:10.000 serta ditujukan untuk mempersiapkan pelaksanaan suatu proyek termasuk proyek konservasi tanah. (misalnya:teknik-teknik konservasi yang bisa dan cocok diterapkan pada masingmasing satuan peta atau pada suatu demplot). 6. Peta tanah sangat detail, mempunyai skala > 1:10.000 pengamatannya 2 atau lebih untuk setiap hektarnya. Peta tanah berdasarkan skala peta di Kanada oleh Coen (1987) :

12. Apa yg dimaksud dengan luas minimum yg masih dapat disajikan pada peta?. Mengapa perlu ada batasan tsb? Luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkcil yang masih dapat digambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Simbol tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon minimal adalah 0,4 cm 2 (untuk yang bebentuk bulat), sedangkan untuk polygon bebentuk memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta.perlu ada batasan, karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk. Satuan satuan yang di hasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta. 13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tsb? Masing2 kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pd skala yg berbeda. Ubin adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indonesia, satuan ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 3,75) meter persegi sedangkan 1 bahu adalah 500 ubin. Satuan ini dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan petak ubinan (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih

dahulu sebelum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare. Karena luas minimum di Indonesia adalah 0,4 cm 2. Contoh Perhitungan luas lapangan: Gambar diatas merupakan peta berskala 1:25.000, cara perhitungan : L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak (dalam cm²)) x (Penyebut Skala)² L = (9 x (3cm x 3 cm)) x (25.000)² L = (9 x 9 cm²) x 625.000.000 cm² L = 81 cm² x 625.000.000 cm² L = 50.625.000.000 cm² Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari : L = 506.250.000 dm² L = 5,0625 km².

14. Jika anda melakukan survey tanah di daerag pada Gambar no. 3, Metode survey apa yang akan anda gunakan? Mengapa? Catatan : Daerah tertutup vegetasi (hutan), relative datar, garis putih pada foto adalah sungai. Kami akan menggunakan metode Adapted Grid Survey alasannya karena daerah tersebut tertutup vegetasi dan relatif datar (merupakan syarat menggunakan metode Grid Survey) dan adanya gejala fisiografis (adanya foto sungai) sehingga metode yang menurut kami tepat adalah metode Adapted Grid Survey. Metode ini dilakukan pada survey detil sampai dengan semi detil yang kemampuan foto udara dianggap terbatas dan di tempat-tempat yang orientasi lapangan cukup sulit. Pengamatan lapangan dilakukan pada titik-titik seperti grid kaku, tetapi jarak titik-titik pengamatan tidak perlu sama dalam 2 arah, tetapi tergantung keadaan fisiografi. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah rapat. Sebaliknya jika bentuk lahan relative seragam, maka jarak titik-titik pada pengamatan adalah renggang. Metode ini sangat baik diterapkan oleh surveyor yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.