BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) 1. Pengertian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dalam segala aspek kehidupan. Menurut Zuhal (Triwiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

TERM OF REFERENCE NAMA KEGIATAN : STUDI KEBIJAKAN DAN PENGUATAN KOLABORASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

PENGELOLAAN PENERIMAAN SISWA BARU BERBASIS SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 Studi Situs SMK 1 Blora Tahun 2010 TESIS

BABI PENDAHULUAN. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berhubungan erat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

Menurut Rahmayanti, (2009:1) ada tiga alasan yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. lama dicanangkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap sikap dan keterampilan, serta peningkatan kualitas hidup menuju

BAB V ALTERNATIF MODEL HIPOTETIK IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU. kemandirian dan kreativitas sekolah. Oleh sebab itu, SMPN RSBI sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

EDISI - 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL (R-SMA BI)

EDISI - 2 PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL (R-SMA BI)

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA SKRIPSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN DASAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

profile SMPN 1 Sedati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

PENERAPAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI INDONESIA. Oleh Judyanto Sirait (Fisika, PMIPA, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

KEWENANGAN PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN RSBI/SBI menurut PP No 17/2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI DI SMP NEGERI 3 PETERONGAN JOMBANG)

INTERAKSI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGHADAPI UN. (Studi Situs SMP 2 Randublatung Kabupaten Blora)

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

19 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) 1. Pengertian Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) didefinisikan sebagai sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standart Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan standart pendidikan lainnya (baik standart pendidikan yang berasal dari dalam maupun luar negeri) yang mempunyai reputasi secara internasional. 22 Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan kelas standar nasional pendidikan yang ditujukan dengan penyelenggaraan pendidikan beserta segala aspek intensitas dan kualitas layanan yang ditata secara efektif, professional untuk mencapai keunggulan mutu pendidikan baik nasional maupun internasional dengan karakteristik seperti penggunaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya sebagai bahasa pengantar secara aktif dan penggunaan ICT (Information and Communication Technology) dalam pembelajaran. 23 Banyak pemahaman yang harus diluruskan tentang SBI, karena sebagian sekolah sering mengklaim bahwa sekolahnya telah SBI, tetapi pada kenyataannya yang dilaksanakan belum sepenuhnya merupakan SBI. Harus 22 Departemen Pendidikan Nasional, 7 23 http://herli-salim.web.id/seminar SBI

20 diluruskan pemahaman bahwa ada sekolah yang memiliki kelas Internasional, Sekolah Internasional atau Sekolah Bertaraf Internasional. Masing-masing kategori di atas jelas sangat berbeda dalam segi pelaksanaannya. Berikut akan diuraikan ciri-ciri dari masing-masing kategori di atas 24 : Kelas Internasional, memiliki ciri-ciri antara lain: a. Sekolahnya adalah sekolah nasional dan yang di Internasionalkan hanya beberapa kelas saja. b. Menggunakan kurikulum nasional dan modifikasi kurikulum asli c. Menggunakan bahasa pengantar asing Sekolah Internasional, memiliki ciri-ciri antara lain: a. Diselenggarakan di Indonesia b. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris Sekolah Bertaraf Internasional, memiliki ciri-ciri antara lain: a. Sekolahnya adalah sekolah nasional tetapi tarafnya harus internasional b. Menggunakan kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan kurikulum standar negara lain yang dikehendaki c. Peserta didiknya adalah warga negara Indonesia d. Lulusannya harus diakui oleh lembaga pendidikan asing walaupun hanya satu mata pelajaran saja. 2. Landasan Hukum Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional 24 http:/www.bangjay.com/sbi (Sekolah Bertaraf Internasional) Apa dan Bagaimana?

21 Pengembangan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Indonesia menggunakan landasan hukum sebagai berikut: a. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003) pasal 50 ayat 3 yang menyebutkan bahwa Pusat dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. b. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. c. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. d. Undang-Undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional. e. Persatuan Pemerintah (PP) nomor 19 tahyn 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. h. Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 sebagai penyempurnaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006.

22 i. Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009. j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6/2007 tentang Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 25 3. Tujuan Pengembangan Program RSBI Dalam mengembangkan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), memiliki tujuan antara lain sebagai berikut: a. Tujuan Umum 1) Meningkatkan kualitas Pendidikan Nasional 2) Memberi peluang kepada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf nasioanl dan internasional. 3) Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk mencapai prestasi bertaraf nasioanal dan internasional. 4) Menyiapkan lulusan SMA yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global. b. Tujuan Khusus Menyiapkan lulusan SMA yang memiliki kompetensi seperti yang tercantum didalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan berciri internasional sehingga lulusan menjadi: 25 Departemen Pendidikan Nasional, 7

23 1) Individu yang nasionalis dan berwawasan global, menyiapkan individu agar tidak meninggalkan kebudayaan negara sendiri serta menanamkan rasa cinta tanah air, akan tetapi juga tidak tertinggal dengan negara-negara lain khususnya dalam bidang pendidikan. 2) Individu yang cinta damai dan toleran, menyiapkan individu agar selalu mencintai perdamaian serta dapat bersikap saling menghormati orang lain. 3) Pemikir yang kritis, kreatif dan produktif, agar individu selalu dapat berfikir kritis serta dapat berkreasi untuk dapat menghasilkan hal-hal yang lebih produktif. 4) Pemecah masalah yang efektif dan inovatif, menyiapkan individu agar selalu dapat berfikir yang efektif dan inovatif untuk dapat memecahkan masalah. 5) Komunikator yang efektif, menyiapkan individu agar dapat berinteraksi dengan lingkungan secara baik. 6) Individu yang mampu bekerjasama, menyiapkan individu agar mampu bekerjasama dengan masyarakat umum baik didalam maupun diluar negeri. 7) Pembelajar yang mandiri, menyipkan individu agar mampu belajar, mengembangkan bakat secara mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

24 Untuk mempersiapkan lulusan dengan kriteria seperti tersebut di atas, sekolah perlu melakukan proses seleksi yang ketat terhadap calon siswa program rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. 4. Visi dan Misi Program RSBI RSBI adalah tahap awal untuk menuju SBI. Oleh karena itu perlu dipahami terlebih dahulu visi dan misi SBI. Mengacu pada visi pendidikan nasional dan visi Depdiknas, visi SBI perlu dirancang agar mencirikan wawasan kebangsaan, memberdayakan seluruh potensi kecerdasan dan meningkatkan daya saing global. Contoh visi yang mencakup komponen tersebut misalnya, Mewujudkan insan Indonesia yang berkepribadian Pancasila, cerdas dalam hal intelegensi (IQ), emosi (EQ), dan rohani (SQ) agar mampu bersaing secara global. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara intensif, terarah, terencana, dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain. Visi SBI, yaitu mencirikan wawasan kebangsaan, memberdayakan seluruh potensi kecerdasan dan meningkatkan daya saing global yang perlu dijabarkan ke dalam misi SBI. Contoh misi yang menjabarkan visi tersebut di atas misalnya berbunyi Berdasarkan visi tersebut di atas maka (nama sekolah) memiliki komitmen untuk:

25 a. Menjaga keutuhan NKRI b. Sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia c. Memberdayakan potensi kecerdasan siswa baik dalam Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) maupun Iman dan Taqwa (IMTAQ) serta kecerdasan sosial-emosional d. Meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional. Misi yang telah dijabarkan tersebut akan dijadikan dasar rujukan dalam menyusun dan mengembangkan rencana program kegiatan yang memiliki indikator SMART, yaitu spesifik (spesific), dapat diukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistik (realistic), dan memiliki kurun waktu jangkauan yang jelas (time Bound). Misi ini direalisasikan melalui kebijakan, rencana program, dan kegiatan SBI yang disusun secara cermat, tepat, futuristic, dan berbasis demand-driven. Penyelenggaraan SBI bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berstandar nasional dan internasional sekaligus. Lulusan yang berstandar nasional secara jelas telah dirumuskan dalam UU Nomor 20/2003 dan dijabarkan dalam PP Nomor 19/2005, dan lebih dirincikan lagi dalam Permendiknas no. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). 5. Sasaran Program RSBI Program RSBI diperuntukkan bagi Sekolah Menengah Atas dengan kriteria minimal sebagai berikut:

26 a. Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri atau swasta. b. Sekolah Katagori Mandiri (SKM). c. Telah melaksanakan kurikulum sesuai Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006. d. Terakreditasi dengan kategori A. e. Tersedia tenaga pengajar yang mampu mengajar dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran Matematika, Kimia, Fisika dan Biologi (hard science) untuk tahap pertama dan mata pelajaran lain dalam kelompok soft science pada tahap berikutnya. f. Tersedia sarana prasarana yang cukup memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang bermutu. g. Tersedia dana yang cukup untuk membiayai pengembangan program rintisan SBI. 26 B. Tinjauan Tentang Program Students Exchange (Pertukaran Pelajar) 1. Pengertian Students Exchange Dalam kamus bahasa Inggris student berarti murid, siswa, atau anak didik, sedangkan exchange diartikan penukaran atau pertukaran, sehingga students exchange dapat diartikan sebagai pertukaran pelajar. 27 Definisi anak didik dalam pendidikan Islam adalah : 26 Ibid., 5 27 John M Echols, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta; Gramedia 1986), 222

27 - Anak didik merupakan anak yang belum dewasa yang memerlukan orang lain untuk menjadi dewasa 28 - Anak didik merupakan obyek pendidikan yang aktif dan kreatif serta produktif. Setiap anak memiliki aktivitas sendiri (swadaya) dan kerativitas sendiri (daya cipta), sehingga dalam pendidikan tidak memandang sebagai obyek yang pasif yang bisanya hanya menerima, mendengarkan saja 29 Pada Sekolah Bertaraf Internasional, kemitraan dengan sekolah lain menjadi sarana tercapainya program SBI. Kemitraan yang dijalin dalam artian saling berbagi informasi dan pengetahuan. Sekolah dapat meningkatkan peranan dan fungsinya pada era-era globalisasi, maka perlu menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar negeri. 30 Dengan terjadinya hubungan antar sekolah tersebut maka dapat dilakukan kerja sama dalam mendukung peningkatan kualitas sekolah. Upaya seperti ini dilakukan agar sekolah menjadi sekolah unggul, inovatif serta kreatif yang berdasarkan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemitraan memang harus terus diperluas tidak hanya dengan sekolah dalam negeri melainkan juga dengan sekolah luar negeri. Bermitra dengan 28 Muhaimin dan Abd, Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Tri Genda Karya, 1993), 177 29 Ibid., 181 30 http:/www.smakhadijah-sby.sch.id/menyambut Pendidikan Internasional

28 sekolah luar negeri, Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan out put (lulusannya) dapat diterima diperguruan tinggi luar negeri maupun dalam negeri. 2. Tujuan Students Exchange Departemen Pendidikan Nasional terus menggalakkan program pertukaran pelajar, memingat akan pentingnya program ini. Adapun tujuan dari program students exchange, antara lain: a. Menciptakan saling pengertian dan merajut persahabatan antar bangsa. b. Para pelajar didorong untuk memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antar budaya. c. Agar pelajar mempunyai wawasan global, kemampuan bahasa Inggris, teknologi komunikasi dan informasi namun tetap memiliki kepribadian nasional. d. Secara umum, students exchange bisa menjadi cara promosi yang murah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, karena peserta students exchange dapat memberikan informasi seimbang sesuai yang dirasakan selama berada di Indonesia. 31 3. Syarat-syarat Program Students Exchange 31 http:/www.kapanlagi.com/presiden SBY Terima Siswa Pertukaran Pelajar ke Australia

29 Program pertukaran pelajar atau menjalin kemitraan dengan sekolah lain di luar negri, memiliki syarat-syarat tertentu, antara lain: a. Memiliki reputasi internasional b. Memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Dit. PSMA c. Masuk dalam daftar sekolah atau lembaga yang direkomendasikan oleh Dit. PSMA sebagai mitra bagi sekolah penyelenggara program Rintisan SBI. 32 Adapun syarat-syarat secara khusus bagi para peserta program Students Exchange agar dapat berkiprah secara internasional adalah: a. Brain Punya kecerdasan untuk melakukan kegiatan yang dapat dikerjasamakan, dengan cara mencari peluang yang dapat dipertukarkan dan bernilai, akan tetapi tidak lupa penguasaan bahasa Inggris merupakan bagian dalam hal ini. b. Behavior Perlu memiliki sikap yang diterima secara internasional, memegang teguh komitmen, komunikatif, tepat waktu, dan terencana. c. Budget Harus ada anggaran untuk menjalankan program tersebut. d. Body 32 Departemen Pendidikan Nasional, hal 19

30 Harus ada panitia yang menangani secara profesional, yang mempunyai kewenangan jelas dan dengan alokasi dana yang memadai. 33 C. Hubungan Antara RSBI dan Students Exchange (Pertukaran Pelajar) Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, dimana masyarakat mempercayakan putra-putrinya untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pendidikan dan ketrampilan. Kondisi sekolah yang satu, tentunya berbeda dengan yang lain. Begitu pula kualitas dan sumber daya manusianya. Bagaimanapun kondisi suatu sekolah tentunya selalu berharap dan berupaya untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah masing masing. Pemberian otonomi yang luas kepada sekolah berarti pemerintah memberi kepercayaan kepada sekolah untuk mengurus dirinya sendiri. Dengan demikian sekolah dapat secara aktif, dinamis dan terencana mengupayakan peningkatan mutu pendidikan melalui pengelolaan sumber daya yang dimilikinya. Pada konsep pendidikan yang dirintis oleh Direktorat Pendidikan Menengah Umum berupa program SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) kiranya dapat memberikan kesejukan dan harapan baru pada dunia pendidikan. Perhatian dari dalam dan luar negeri sangat diharapkan sekolah guna membantu meningkatkan mutu pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan student exchange (pertukaran pelajar) merupakan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan sekolah berstandart internasional di luar negeri dan 33 http://herli-salim.web.id/sister Schools

31 untuk menambah wawasan serta ilmu pendidikan untuk guru dan siswa. Sekolah dapat meningkatkan peranan dan fungsinya pada era-era globalisasi, sehingga dipandang perlu untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan terjadinya hubungan antar sekolah tersebut maka dapat dilakukan kerja sama dalam mendukung peningkatan kualitas sekolah. 34 Terdapat hubungan yang erat antara program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dengan program pertukaran pelajar (Students Exchange). Ini bisa dilihat dari beberapa hal. Diantaranya, dari ciri-ciri program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), yaitu dalam penerapannya sekolah menggunakan kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan kurikulum standar negara lain yang dikehendaki, di sampng siswa lulusan Sekolah Bertaraf Internasional harus diakui oleh lembaga pendidikan asing walaupun hanya satu mata pelajaran saja. 35 Dan itu semua akan dapat dicapai dengan adanya program Students Exchange (Pertukaran Pelajar). Karena salah satu tujuan dari program pertukaran pelajar adalah agar pelajar mempunyai wawasan global, kemampuan bahasa Inggris, teknologi komunikasi dan informasi namun tetap memiliki kepribadian nasional. Di samping itu, pada Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), kemitraan dengan sekolah lain menjadi sarana penting demi tercapainya program SBI. Kemitraan yang dijalin dalam artian saling berbagi informasi dan pengetahuan. Yang diharapkan 34 http:/www.smakhadijah-sby.sch.id/berkompetisis Melalui SBI 35 http:/www.bangjay.com/sbi (Sekolah Bertaraf Internasional) Apa dan Bagaimana?

32 Sekolah dapat meningkatkan peranan dan fungsinya pada era-era globalisasi. Di sinilah program student exchange mengambil peranan. Karena dengan program student exchange ini berarti sekolah telah secara nyata menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan sekolah-sekolah lain, baik di dalam maupun di luar negeri. 36 Salah satu tujuan Sekolah Bertaraf Internasional adalah untuk mencapai mutu pendidikan baik nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa dicapai dengan adanya program students exchange (Pertukaran Pelajar) karena salah satu manfaat dari pertukaran pelajar adalah para pelajar -yang merupakan subyek penting dalam pendidikan- didorong untuk memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antar budaya. Baik budaya keilmuan, budaya belajar dan system pembelajaran, maupun budaya yang lain. Karena para pelajar melihat dan ikut serta secara langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di sekolah yang menjadi mitra dari sekolah asal mereka. Program pertukaran pelajar (Students Exchange) tidak akan dapat terlaksana dengan baik dan benar jikalau lembaga pendidikan yang bersangkutan belum memiliki perizinan Sekolah Bertaraf Internasional ataupun Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Adanya program students exchenge (pertukaran pelajar) merupakan salah satu program dari lembaga pendidikan untuk dapat memajukan dan mengembangkan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl (RSBI). 36 http:/www.smakhadijah-sby.sch.id/jembatan Budaya Sekolah Inggris-Indonesia

33 Upaya seperti ini dilakukan agar sekolah menjadi sekolah unggul, inovatif serta kreatif yang berdasarkan iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan teknologi. Di sekolah bertaraf internasional kemi traan dengan sekolah lain menjadi sarana tercapainya program SBI. Kemi traan yang dijalin dalam artian saling berbagi informasi dan pengetahuan.