PRESIDEN PERATURAN PRE SIDEN REPUBLIK INDONE SIA NOMOR 49 TA HUN 2016 TENTA NG BADAN OTORITA PE NG ELOLA KAWASAN PAR IWISATA DANAU TOBA

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BADAN OTORITA PENGELOLA KAWASAN PARIWISATA DANAU TOBA

2017, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG BADAN OTORITA PENGELOLA KAWASAN PARIWISATA BOROBUDUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG BADAN OTORITA PENGELOLAKAWASANPARIWISATADANAU TOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN MENTERI PERTANJAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Pennentan/ar.140/2/2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA - MADURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA - MADURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

USULAN RUMUSAN YAYASAN PENCINTA DANAU TOBA (YPDT)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG TARIP TAKSI ARGOMETER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, b. bahwa s eba ga i pela ksan a a n lebih la n ju t keten tu a n

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TARIP ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG TARIP TAKSI ARGOMETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, b. bahwa s eba ga i pela ksan a a n lebih la n ju t keten tu a n

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESID EN REPUBLIK INDONESI A NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABIN ET DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ES A

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 104 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

PERATURAN DAERAH Pf-<OVINSI JAWA BARAT NOMOR 10TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT MIGAS HULU JABAR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA UJI AIR TANAH, LIMBAH CAIR DAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REP U S LIK IN DONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

REPUBLIK INDONESIA K E P U TU S A N M E N T E R I P E R M U K IM A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A H NOMOR 341 /K PTS/M/2002

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN TENTANG PENERTIBAN KEGIATAN TEMPAT USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM PADA BULAN RAMADHAN DAN IDUL FITRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 97 TAHUN 2012 TENTANG REALOKASI KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2012

J 3. Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional; 4. Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. Jalan Veteran No.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMILIHAN UMUM WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MALANG TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

PRE SI DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDO NESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENT ANG PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG BADAN RESTORASI GAMBUT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Umum Energi Nasional; b. bahwa berdasarkan Sidang Paripurna Dewan Energi

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (l) Undang-Undang Dasar Negara. lingkungan Badan Informasi Geospasial, perlu

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 63 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 113 /PMK.01/2015 TENT ANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG DEWAN NASIONAL DAN DEWAN KAWASAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRE SI DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 186 TAHUN 2014 TENT.ANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 95 TAHUN TENTANG PETA ARAHAN PERSEBARAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA UNTUK PENEMPATAN ANTENA MAKRO SELULER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, c. ba h wa da la m ra n gka pen yelen gga ra a n u ru s a n

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INQONESIA &ALINAN

2017, No Pariwisata Danau Toba tentang Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Kawasan Pari

pengembangan, dan pembangunan Kawasan Pariwisata Borobudur, perlu dilakukan langkah-langkah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG BADAN RESTORASI GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2013

Transkripsi:

PRESIDEN R E PUBLIK IND O NES IA PERATURAN PRE SIDEN REPUBLIK INDONE SIA NOMOR 49 TA HUN 2016 TENTA NG BADAN OTORITA PE NG ELOLA KAWASAN PAR IWISATA DANAU TOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ES A PRE SIDEN RE PUB LIK INDONESIA, Menim ban g a. bahwa dalam rangka optimalisasi pen gelo laan, pengembangan, dan pembangu nan Danau Toba sebagai salah satu kawasan strategis pariwisat a nasi onal, perlu dilakukan langkah-iangkah terkoor dinasi, s istema tis, tera rah, dan terpadu; b. bahwa untuk mempercepat pengembangan dan pembangunan Kawas an Pariwi sata Danau Toba, diperlukan pengaturan s ecar a khusus, guna menyatukan pela ksanaan kewe nangan pengelolaan kawasan tersebut melalui pembentukan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Dan au Toba ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan se bagaimana dimaksud dalam huruf a da n huruf b, dipa nda ng perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisat a Danau Toba; Mengingat J. Pa sal 4 ayat (1) Unda ng-unda ng Dasar Negara Repu blik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Unda ng...

PRESIDEN REPUBLIK INDONES IA - 2-2. Undang-Undang Nomor 10 Ta hu n 2009 te ntang Kep ariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Ta mbahan Lem ba ra n Negara Republik Indonesia Nomo r 4966) ; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20 14 te ntang Pemerintah an Daerah (Lembaran Nega ra Repub lik Indonesia Ta hun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RepubIik In donesia Nomor 558 7) sebagaimana teiah diubah beberapa ka Ii terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Ta hu n 20 15 Nomor 58, Ta m ba han Lembaran Negara Repu blik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pem erint ah Nomor 50 Tahun 20 1 1 tentang Renca na Induk Pengemban gan Kep ariwis ataan Nasional 20 10-2015 (Lem baran Negara Repu blik Indonesia Tahun 20 1 I Nomor 125, Ta m ba ha n Lembaran Negara Repu blik Indonesia Neme r 52621; 5. Peratur an Presiden No mor 8 1 Tahu n 2014 tentang Ren ca na Tata Ru ang Kawasan Danau Toba dan Sekitamya (Lembaran Negara Repu blik Indonesia Tahun 2014 Nomo r 191); MEMUTUSKAN: Men etapk an PERATU RAN PRE SIDEN TENTANG BADAN OTORITA PE NGELO LA KAWASAN PARIWISATA DANAU TO BA. BAB I...

PRESlDEN REPU8L1K IN DON ES IA - 3 - BAB I PEM BENTUKAN DAN KE DUDUKAN Pa sal 1 (1) Untuk melaksanakan pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dengan Peratu ran Presiden ini dibentuk Badan Otorite Pen gelola Kawasan Pariwisa ta Danau Toba, yang selanju tnya disebut Otorita Danau Toba. (2) Otorita Danau Toba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepad a Presiden. BAB II CAKUPAN KAWASAN PARIWISATA DANAU TOBA Pasal 2 (1) Cakupan Kawasan Pariwisata Danau Toba meliputi Kawasan Danau Toba sebagaimana diatur dalam Peratu ran Presiden Nomor 8 1 Tahun 2014 tentang Rencana 'Tata Ruang Kawa san Dan au Toba da n Sekitarnya. (2) Cakupan Kawasan Pariwisata Danau Toba seb agaim an a dimaksud pada ayat (1) termasuk kawa san seluas paling sedikit 500 (lima ratus) hektar, yang akan diberikan hak pengelolaannya ke pada Badan Otorita Dan au Toba yang digambarkan pada pe ta sebagaimana tercantu m dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpis ah kan dari Peraturan Presiden ini. (3) Perubahan...

, PRESIDEN REPUBLIK INDONES IA 4 - (3) Perubahan caku pan Kawasan Pariwisa ta Danau Toba sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan Presiden berdasarkan pengajuan Dewa n Pengarah. (4) Tata ~ cara perubahan cakupan Kawasan Pariwisata. Danau Toba sebagaima n a dimaksud pada ayat (31 diatur lebih lanjut dengan Pera turan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman selaku Ketua Dewa n Pengarah. BAB III SUSUNAN ORGANI SASI Bagian Pertam a Umum PasaI3 Susunan Organisa si Otorita Dana u Toba terdiri atas: a. Dewan Pen garah; dan b. Badan Pelaksana. Ba gian Kedua Dewa n Penga ra h Pa sal 4 Dewan Pen garah sebagaimana dimaksud dalam Pa sa l 3 huruf a, mempunyai tugas: a. menetapkan kebijakan umum, memberikan arahan, mela kukan pengendali an dan pembina a n terh ada p pelaksanaan k ebij aka n pengelolaan, pen gem bangan, dan pembangunan Ka wa sa n Pariwisa ta Da n au Toba; b. mensinkro nkan ke bija ka n Kemen teria n / Lem ba ga dan Pemerintah Da erah mengenai pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan Ka wa sa n Pa riwis ata Da n a u To ba; c. memberikan...

PRESIDEN REPUBLI K INDO N E S IA - 5 - c. memberikan petunjuk pelaksanaan kepada Bada n Pelaksana me ngenai pengelolaan, pe ngembangan, dan pembangunan Kawasan Pariwisa ta Danau Toba sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan d. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan, pengemban ga n, dan pembangunan Kawasan Pariwis ata Da na u Toba yang dilakukan oleh Badan Pelaksana. Pasal 5 (1) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, terdiri a tas: a. Ketua merangkap Menteri Koordinator Bidang anggota Kemaritim an; b. Ketu a Pelaksana Menteri Pariwisata ; Harian merangkap anggota c. Anggota 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas ; 3. Menteri Keuangan; 4. Men teri Lingku ngan Hidu p dan Kehutanan; 5. Men teri Agraria dan Tata Ru a ng( Kepala Bada n Pertanahan Nasional; 6. Menteri...

PRESIDEN REPUBLIK INDO NES IA - 6-6. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 7. Menteri Perhubungan; 8. Menteri Kelautan dan Perikanan; 9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 10. Menteri Ketenagakerjaan; 11. Men teri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 12. Kepala Badan Koordinas i Penanaman Modal; 13. Se kretaris Kabinet; dan 14. Gubernur Sumatera Utara. (2) Ketentuan lebih lanju t mengen a i tugas dan tata kerja Dewan Pengarah diatur dengan Peratu ran Menteri Koordinator Bidan g Kemaritiman selaku Ketua Dewan Pen garah. Pasal 6...

PRESIDEN REPUBLIK IN DONESIA - 7 - Pasal 6 ( I) Dal am mendukung kelanearan pelaksanaan tugas Dewan Pengarah seb agaimana dima ksud da lam Pasal 4 dibentuk Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris. (2) Sekretaris sebagaimana dim ak sud pad a ayat ( 11 oleh Sekretaris Kementerian Koordin ator Kema ritiman. dija ba t Bidang (31 Sekretariat sebagaimana d imaksud pa da ayat (I) seeara ex-offici o dilaksan akan oleh Sek retariat Kementerian Koordinator Bidan g Kemaritim an. Pasal7 Dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, Ketua Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (I) hu ruf a dapat dibantu oleh Kelompok Ahli. Pasa1 8 Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susu na n organisasi, dan tata kerja Sekretariat serta tugas, keanggotaan, dan tata kerja Kelompok Ahli sebaga im a na dimaksud dalam Pa sa! 6 dan Pasal 7 diarur dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritim an selaku Ketua Dewan Pengarah. Bagian...

PRESlDEN REPU8L1 K IN DONES IA 8 - Bagian Ketiga Ba dan Pela ksa n a Pasal9 (I ) Badan Pelaksana sebagaimana di maksud dalam Pasal 3 huruf b merup akan sa tuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata. (2) Menter i Pariwisata membentu k susunan organisasi dan ta ta kerja Badan Pelak sana sebagaimana dimaksud pada ayat (I) paling lamba t 3 (tiga) bulan s ejak Per aturan Presiden irri diund an gkan. (3) Susunan organisasi Badan Pela ks ana sebagaimana dimaksud pada aya t (2), terdiri atas: a. Kepala ; b. P~abatKeuangan ;dan c. Pejabat Teknis yan g jumlah dan jenisnya ditetapkan ole h Menteri Pariwisata atas persetujuan Dewan Pengarah. (4) Kepala, Pejabat Keuangan, dan Peja ba t Teknis Bada n Pelaksana sebagaimana di maksud pada ayat (3) diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Pariwisata atas persetujuan Dewan Pengarah. (5) Badan...

PRESIOEN REPU8L1 K INDONESIA 9- (5) Badan Pela ksa na sebagaimana dimaksud pada ayat (I) menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 10 (II Badan Pela ksa n a sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b berkedudukan di Kawasan Pariwisata Danau Toba. (2) Dalam hal diper-lukan, Badan Pelaksana dapat membuka pe rwakilan di J akarta atau di tempat lain. Pasal I I (1) Kepa la Badan Pelaksan a, pejab at, dan pegawai di lingkungan Badan Pelaksana, dapat berasal dari u nsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan( atau te naga profesional non PNS sesuai kebutuhan Badan Pelaksana. (2) PNS se bagaimana dimaksud pada ayat (I) d iberhentika n dari jabatan organik di ins tansi indu knya tanpa kehilangan status sebagai PNS. (3) Proses kepangkatan PNS seb agairnan a dirnaksud pada ayat (I J dilakukan oleh instansi induk yang bersangkutan sesuai keten tuan peraturan perundangundangan. (41 PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (II yang berhenti atau telah berakhir masa baktinya, ke rnbali kepada instansi induknya apabila belurn mencapai masa pensiun. (51 PNS...

PRE SIDEN RE P U8 L1K IN DON ESIA 10- (5) PNS sebagaimana dimaksud pa da ayat (1) diberhentikan dengan hormat se bagai PNS apabila telah men capai batas usia pensiun dan diberi hak-hak kepegawaia n scsua i ketentu an peraturan perundan g-u ndangan. Pa sa l 12 (1) Kepala Bada n Pela ksana diangka t untu k masa jabatan 5 (lima) tahu n d a n dapat diangkat ke m ba li untuk paling lama 1 (sa tu) kali masa jabatan. (2) Kepa la Bad a n Pelaksan a dap at di berhentikan dari jabatannya sebelum masa jabatan sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) berakhir apa bila : a. berhalang an teta p; b. berdasarkan penilaian kin erja tidak mampu menjalankan tugas den gan baik; c. menjadi terdakwa; dan d. mengund urkan diri. (3) Masa jabata n pejabat lain sebagaimana d im aksu d dalam Pa s al 9 ayat (3) huruf b dan huruf c, ditetapka n oleh Men teri Pariwis ata berdasarkan persetujuan Dewan Pen garah. Pasal 13 Se telah penetapan sebagai Badan Layanan Um um, ke tentuan mengenai kepe gawai an, remunerasi, hak keuan gan dan fas ilitas lain nya, penganggaran, pengelolaan Barang Milik Negara, serta pengadaan barang dan jasa oleh Badan Pelaksana dilaksanakan seauai ke tentuan peraturan perundang-undangan di bidang Badan Layanan Umum. Pasal 14,..

PRE SI DEN REPUBLIK INDONES IA - 11- Pasal 14 Ba d an Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b mempunyai tugas: a. m elakukan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi perencanaan, pengembangan, pembangunan, dan pengendalia n di Kawa sa n Pa riwisa ta Danau Toba seba ga im a na dimaksud dal a m Pa sa l 2 ayat (1). b. m ela ku kan pere ncanaan, pengembangan, pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian di Kawasan Pariwisata Danau Toba sebagaimana dimaksud dalam Pa sal 2 ayat (2). Pasal 15 Da lam melaksanakan tu ga s se bagaimana di maksud dalam Pasal 14, Badan Pelaksana menyel enggara ka n fungsi: a. penyusunan Rencana Indu k di Kawa san Pariwisata Danau Toba sebagaimana di maksud dalarn Pasal 2 ayat (1); b. penyusunan Rencana Detail Pengembangan dan Pembangunan di Kawasan Pariwisata Dan a u Teba sebagaimana dimaksud dajam Pasa! 2 ayat (2); c. pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi, dan fasilitasi perencanaan, pe ngembangan, pembangunan, dan pe ngendalia n di Kawasan Pariwisa ta Danau Toba sebaga im a na d imaksud dalam Pa sa l 2 ayat (11; d. pe nyusu na n perencanaan, pe ngembangan, pembangunan, pengelolaan, dan penge ndalia n di Kawa san Pariwisa ta Danau Toba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 aya t (21 ; e. perumu san strategi operasional pengembangan Kawa san Pariwisata Danau Toba; f. penyelenggaraan...

PRESIDEN R EPUBLI K INDO NES IA - 12 - f. penyelenggaraan pelayan an perizinan dan nonperizinan pu sat dan daerah di Kawasan Pariwis ata Danau Toba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2); g. pene ta pan langkah strategis penyelesaian perrnasalahan dalarn pela ksanaan peren canaan, pengernbangan, pe rnba ngu na n, pengelolaan, dan pengendalian Kawasan Pariwisata Danau Toba; dan h. pelaksanaan tugas lain terkait pengernban gan Kawas an Pariwisata Danau Toba yang ditetapkan oleh Dewan Pengarah. Pasal 16 Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Pelak sana ditetapkan oleh Kepala Badan Pela ksa n a se telah terleb ih dahulu dikonsultasika n dengan Dewan Pengarah rnelalui Men teri Pariwisata. Pasal l7 Dalarn rnelaksanakan tugas dan fungsi sebagai rnana di maksu d dalam Pasal 14 dan Pasal 15, Badan Pelaksana mernperhatikan aspirasi, budaya, dan rnasu kan dari masyarakat yang ada di Kawasan Pariwis ata Danau Toba. Pasal 18 (I ) Dalam melaksanakan tu ga s dan fungsi se bagaimana di maksud dalam Pasal 14 da n Pasal 15, Badan Pelaksana dapat bekerja sarna dengan badan usaha dan lembagajpihak terkait sesuai keten tuan peratura n peru ndang-undangan. (2) Dal a m...

PRESIDEN REPUBLIK IN DO N ESIA - 13- (2) Dala m ha l kerja sarna se bagairnana dirnaksud pada ayat (1) merniliki nilai st rategis tertentu, kerja sarna dimaksud wajib rnenda patkan persetujuan Dewan Pengarah rnelalut Menteri Pariwisata. (3). Tata cara pemberian perset ujuan kerja sarna dan ketentuan rnengenai nilai strategis tertentu sebagairnana dimaksud pada ayat (2) d iatu r le bih lanjut dengan Peraturan Men teri Koordinator Bidang Kernaritirnan selaku Ketu a Dewan Pengarah. BABIV RENCANA I NDUK DAN RENCANA D ETAIL PENGEM BAN GAN DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PAR IWISATA DANAU TOBA Pasal 19 Da larn me laksana kan tugas dan fun gs i, Badan Pelaksana berpedo rnan pad a Rencan a Tata Ruang sebagaimana diatur dal am Peraturan Presiden Nornor 8 1 Tahun 2014 ten tang Ren cana Tata Ruang Kawasan Da nau Toba da n Sekitarnya. Pasal 20 (1) Badan Pelaksana wajib rneriyusun: a. Rencana In du k Pen gernbangan dan Pembangunan Kawas an Pariwisat a Danau Toba sebagairnana d imaksu d dalam Pasal 2 aya t (I) u ntuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) ta hun untuk periode 2016-2041 ; b. Rencana Detail Pen gernbangan dan Pembangu nan 5 (lima) tah una n Kawasan Pariwisata Danau Toba sebagaimana d imaksud d a lam Pasal 2 ayat (2). (2) Rencana...

PR E SIDEN R EPU8L1K IN DONESIA 14 - (2) Rencana Induk dan Ren cana Detail Pengembangan dan Pemban gunan Kawasan Pa riwisa ta Danau Toba sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diusulkan oleh Badan Pelaksana melalui Menteri Pariwisata untuk ditetapka n oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman se la ku Ketua Dewa n Pengarah paling la m ba t 3 (tiga) bulan sejak Badan Pelaksana terbentuk. (3) Untuk pertama kali Ren cana Detail Pengembangan dan Pemban gu nan Kawa san Pa riwis ata Danau Toba sebagaima na dimaksud pada ayat (1) huruf b, disusun untuk pe riode 20 16-20 19 dengan target kinerja ditetapkan oleh Menteri Koord inator Bidang Kemaritiman selaku Ketua Dewan Pengarah. Pasal 2 1 Dalam penyusuna n Ren can a Indu k dan Rencana Detail sebagaima na dimaksud dalam Pasal 20, Badan Pelaksana me libatkan Keme nterianf Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan Pem erintah Daerah Kabu paten yang be rada di Kawasan Pariwisata Danau Toba dan lembaga/ pihak te rkait. Pasal22 Dalam melakukan perencanaan, pengembangan, pembangunan, pengelolaan, dan pengendalian Kawasan Pariwisata Dan au Toba, Kem enterta n rlemba ga, Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemeri ntah Daerah Kabupaten yang berada di Kawasan Pariwis ata Danau Toba mengacu pada Rencana Induk dan Rencana Detail sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20. BABV...

P R E SIDEN REPUBLI K IN DONESIA - 15 - BAB V PERUNTUKAN DAN PENGGUNAAN TANAH Dl KAWASAN PARIWISATA DA NAU TOBA Pasal23 ( I) Peruntu kan dan penggunaan ta nah dalam Kawa san Pariwisata Dan au Toba untuk kep erlu an bangunanba nguna n, usaha, dan fasilitas-iasilitas lainnya yang bersangkutan dengan pengelolaan, penge mbangan, dan pem bangunan Kawasan Pariwis ata Danau Toba mengacu pad a Peraturan Presid en Nom or 8 1 Tahun 2014 te ntang Rencan a Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya. (2) Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan, pengelolaan sa rana dan prasarana, danj atau pengusahaan kegiatan usaha dan/ a tau operas ional lainnya pada Kawas an Pariwis ata Dan au Toba sebaga ima na dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), kepada Badan Pelaksana diberikan hak pengelolaan sesuai ketentuan peraturan perundan g-undan gan. (3) Hak pengelola an s eba ga imana dimaksud pada ayat (2), memberi kewenan gan kepada Badan Pelaksana untuk: a. merencanakan peruntukan da n penggunaan tanah; b. menggunak an tan ah Kawasan Pariwisata Danau Toba u ntuk keperluan pen gelolaan, pe ngembangan, dan pem bangunan Kawasan Pariwis ata Dan au Toba ; dan c. men yewakan d an j a tau mengad akan kerja sarna pen ggunaan, pem an faatan, dan pengelolaan tanah de ngan pihak ketiga s erta menerima uang pe mbaya ran...

P RE SIDEN REPUB LIK IND O N E S IA - 16 - pernbayaran se wa darr/ atau uang keuntungan ha sil u saha kerja sarna. (4) Hak Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan pera turan perundangundangan. Pasal 24 Dalarn ra ngka perolehan hak pe n gelolaan sebagairnana di m a ksu d dalam Pasal 23 ayat (2): a. a pa bila ka wa san h a k pengelola a n dirnaksud rnerupakan kawasan peru ntukan hutan rnaka dilakukan perubahan peruntukan dan fu ngsi kawasan hutan sesuai ketentuan pe ratu ran perundang-undangan; dan b. a pa bila kawasan hak pe ngelola a n dirnaksud dikuasai pihak ketiga, Badan Pela ksana rnernberikan ganti rugi kepada pihak ketiga sesuai keten tu an peratu ran pe rundang-undangan. Pa sa1 25 Da larn rangka pe rubahan peruntu kan dan fu ngsi kaw asan h utan rnenjadi bukan kawa sa n h utan dan proses perolehan h ak pengelolaan pada Kawasan Pa riwisa ta Danau Toba sebagaimana dim a ksud da lam Pa sal 2 ayat (2): a. Menteri Lingkungan Hid up dan Kehutanan, Pernerintah Daerah Provinsi Su rnatera Utara, da n Pernerintah Daerah Ka bu pa ten Toba Sarnosir mernpercepat proses perubahan peruntukan dan fu ngsi kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan se suai ketentuan pera turan perundangundangan;dan b. Menteri Agra ria dan 'Tata Ru a ng, Pemerintah Daerah Provinsi Surnatera Utara, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Sarnosir rnernpercepat proses pe rolehan hak pen gelolaa n sesuai ketentuan pera turan peru ndangundangan. BAB VI...

PRESIDEN REPU8 L1K IN DON ES IA 17 - BAB VI PERI ZINAN DAN NONPERIZlNAN Pasal 26 (I) Kemudahan di be rikan ke pada perusahaan yang akan melakukan pengusa haan pada Kawas an Pa riwisa ta Danau Toba sebagai mana dimaksud da lam Pasal 2 ayat (2). (21 Kemudahan sebagaimana di maksud pada ayat (II meliputi pelayan an perizinan dan non perizinan pusat dan daerah. (3) Perizin an seba gaimana di maksud pa da ayat (21 mel iputi persetujuan ya ng dikelu arkan oleh Pemerintah dan Pemerin tah Dae rah yang mcmiliki kewe nan gan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Nonperizinan seba ga im a na dimaksud pada ayat (21 me liputi ke mudahan pelayanan, fa silitas fisk al, dan in forrna si sesu ai ketentuan peratur an perun dan g undangan. (5) Pelayan an perizinan dan nonperiz inan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan m elalui Pe!ayanan Terpadu Satu Pin tu. Pa sa! 27 (1) Badan Pelak san a men yelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan pu sat da n daerah di Kawasan Pariwisata Dan au Toba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (21. (2) Penyele nggaraan pelayana n penzman dan nonperizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (I), meliputi bidang: a. pekerjaan u rnu rn: b. perumahan dan kawasan pemukiman; c. ketenagakerjaan...

PRESIDEN REPUB LIK IN DONESIA - 18 c. ketenagakerjaan; d. lingkungan hidup; e. pe rhubungan; f. penanaman modal; g. perdagangan; h. pertanahan dan tata rua ng; I. pariwisata; j. kehutanan; k. kelautan dan perikanan; dan 1. ene rgi dan sumber daya mineral. (3) Peru bahan bidang perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaks ud pada ayat (2) diatu r den gan Peraturan Kepala Badan Pelaks ana. (4) Pelaya nan perizinan dan nonperizinan sebaga imana d imaksud pada aya t (1) diselenggarakan de ngan menempat kan pejabat yang melaku kan fungsi Pelaya nan Terpadu Sa tu Pintu pusat dan daerah pada kantor Badan Pelaksana. (5) Pelayanan perizinan dan nonperizin an sebagaimana dim a ksu d pada aya t (4) diselengga rakan dengan menggu nakan sistem pelayan an secara elektronik. (6) Pelayanan periz inan dan nonperizin an sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga dapa t diselengga rakan dengan mene mpatk an pejabat Satuan Kerja Peran gkat Daerah Provinsi Sumatera Utara yang melakukan fung si Pelay anan Terpadu Satu Pin tu yang me neri ma pelimpahan atau pendele gasian kewenangan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Su matera Uta ra, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Samosir, sesuai ket entuan peraturan perundang-undangan. BAB VII...

P R E SIDEN REPUBLIK IN DON ESIA - 19 - BAB VII PENDANAA N Pa sal 28 Pendanaan penyelenggaraan Otorita Danau Toba bersu mbe r dad Anggaran Pend apatan dan Belanja Negara, Angga ran Pen dap atan dan Belanja Daerah, dan sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-unda ngan. Pasal 29 (I) Kepala Badan Pelaksana merupakan Kua sa Pen ggu na Anggaran sesuai ketentuan peraturan perundangu ndangan. (2) Rencana Kerja dan Angga ran Badan Pelak san a dituangkan ke dalam Rencana Kerja da n Anggaran Kementerian Pariwisata. BAB VIII PELAPORAN Pasal 30 Dewan Pen garah melaporkan pelaksanaan tugas sebagaimana di maksud dal a m Pasal 4 kepada Presiden setiap 6 [enarn] bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pasal31 (1) Badan Pelak san a me nyusun laporan pertanggungjawa ban pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pelaksana sebagaimana dim aksud dalam Pasal 14 dan Pa sa l 15. (2) Laporan...

P R ESIDEN R EPU8L1K IN D ONESI A - 20 - (2) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pacta ayat ( 1) pa ling sedikit memu at lap oran kegiatan, realisasi anggaran, neraca, lapor an arus kas, dan catatan atas lapo ran kcuangan serta laporan kinerja. (3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (21 disampaikan kepada Ketua Dewan Pengarah me lalui Mcn teri Pariwisata dalarn be ntu k laporan scmesteran, tahunan, dan/ atau laporan lain yang sewaktu-waktu diperlukan. (4) Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada standar akuntansi. (5) Badan Pelaksana diaudit olch unsur pengawas Pemerintah, dan juga dapat diaudit oleh au ditor independen. (6) Masyarakat dapat memperoleh akse s terhadap laporan kegiatan, laporan keuangan, laporan kinerja, dan laporan audit me ngenai pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pelaksana. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasa132 Otorita Danau Toba meleksaneken tugas selama 25 (dua puluh lim a ] tahun dan berakhir pada ta n gga l 3 I Desember 2041 dan dapat diperpanjang. Pasa133 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESI A 2 1 - Agar setia p ora ng mengetahuinya, memerintahkan pe ngunda ngan Peraturan Presiden ini dengan pe nempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indo nesia. Ditetapkan di Jaka rta pad a ta nggal 1.Ju ni- 2016 PRESlDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WlDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2016 MENTERI HUKU M DAN HAK ASASI MANUSIA RE PUB LI K INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUB LI K INDONESIA TAHUN 2016 NO MOR 108 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KA BIN ET RI -~-":.:- ~ ~ ~dflng Kemaritiman, ~~ <t-\ lij ~\,I ~ ""' 11J,,,;11 '\~ Nurdiati ~