KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

ANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

DEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI

PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

jttá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 38 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 897 TAHUN 2011 TENTANG

Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

Lampiran Usulan Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang Bantuan Hukum

BUPATI DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

MEKANISME PENCATATAN & PELAPORAN KASUS KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK SIMFONI PPA DKI Jakar ta, Oktober 2017

ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 122 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN TERHADAP TINDAK KEKERASAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

SAMBUTAN pada PELATIHAN SATGAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jakarta, Mei 2016

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Perdagangan Orang. Saksi. Korban. Pelayanan. Minimal. Terpadu. Standar.

Buku Panduan dalam. Mengembangkan Peraturan Daerah (PERDA) Pencegahan dan Penanganan Perdagangan Orang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

RINGKASAN HASIL SEMINAR MAMPU. 11 Mei 2016

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

- 9 - No. Permasalahan Tujuan Tantangan Indikator Keberhasilan Fokus

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

: Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada diktum kedua, Pusat Pelayanan Terpadu tersebut dibantu oleh Sekretariat Tetap dan 3 (tiga) Divisi

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BUPATI BA BUPATI BANYUWANGI NYUWANGI

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

Bidang Perlindungan Anak tertuang dalam Bab 2 Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama.

BERITA NEGARA. No.1048, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Perdagangan Orang. Pencegahan. Penanganan. Panduan.

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DAN ANAK DI KABUPATEN KENDAL

"Pemantapan Implementasi Pembangunan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak"

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN disampaikan oleh NYIMAS ALIAH, SE. M.IKOM KEPALA BIDANG PENCEGAHAN KDRT DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI JAKARTA, 12 MEI 2016

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK JALAN MERDEKA BARAT 15 JAKARTA

KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI INDONESIA NAD Papua

Tugas: TUGAS DAN FUNGSI menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi kebijakan di bidang perlindungan hak perempuan. Fungsi: Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perlindungan hak perempuan; Koordinasi kebijakan di bidang perlindungan hak perempuan; Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perlindungan hak perempuan; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

STRUKTUR KEDEPUTIAN BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN SEKRETARIAT DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN ASDEP PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DARI TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG ASDEP PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DARI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA ASDEP PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DALAM KETENAGA KERJAAN ASDEP PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DALAM SITUASI DARURAT & KONDISI KHUSUS

PERMASALAHAN YANG MENGHALANGI PENGHAPUSAN KETIDAKSETARAAN GENDER Pemahaman kesetaraan gender yang masih rendah, akibatnya komitmen rendah, implementasi kebijakan tidak optimal, banyak perda yang bias gender Pada umumnya penentu kebijakan menganggap bahwa seluruh kebijakan dan program pembangunan dibuat netral gender, tidak perlu lagi memakai perspektif gender. Pada kenyataannya, perempuan tidak memperoleh manfaat dan hasil pembangunan yang sama dengan laki-laki. Data dan informasi serta kelembagaan yang belum mendukung Semakin tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

PENYEBAB TERJADINYA KEKERASAN Nilai-nilai sosial budaya yang ada masih kental dengan budaya patriarki. Ketimpangan relasi antara yang kuat dengan yang lemah. Pemahaman yang keliru tentang makna kekerasan.

PRINSIP PERLINDUNGAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA ADALAH SUBYEK ATAS HAK-HAKNYA SETIAP ORANGTUA BERTANGGUNGJAWAB THDP HIDUP DAN TUMBUH KEMBANG ANAK/ ANGGOTA KEL PERLINDUNGAN MASYARAKAT HARUS IKUT BERPARTISIPASI DALAM TANGGUNG JAWAB ORANGTUA DAN KEWAJIBAN NEGARA NEGARA MEMPUNYAI KEWAJIBAN MELINDUNGI SETIAP WARGA DAN HAK-HAKNYA

STRATEGI PENCEGAHAN PELAYANAN PEMBERDAYAAN 1. Penyusunan kebijakan 2. Sosialisasi advokasi 3. Penginterintegra sian dalam RPJMD, Renstra SKPD 4. KIE yang efektif Standar Pelayanan Minimal Unit Pelayanan Terpadu (UPT) * Mandiri dalam ekonomi, pendidikan, ketrampilan, pengambilan keputusan, ketahanan keluarga, masyarakat, negara 9 9

HASIL DAN CAPAIAN TAHUN 2010-2015

PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN/PKDRT Kondisi Awal Perempuan dan anak merupakan kelompok paling rentan terhadap tindak kekerasan. Belum optimalnya pelayanan dan pemberdayaan korban kekerasan Kasus kekerasan cenderung meningkat Langkah Strategis Meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak perempuan, melalui upaya pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan Mengembangkan peraturan pelaksanaan penanganan kekerasan tkt nasional dan daerah Menyusun materi dan melaksanakan sosialisasi, advokasi dan KIE serta integrasi kebijakan tentang pencegahan kekerasan Membangun kemitraan yang berkesinambungan dengan berbagai organisasi non-pemerintah yang memberikan layanan terhadap perempuan korban kekerasan Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan bagi perempuan korban kekerasan Hasil Capaian - Tersusunnya mekanisme koordinasi Penanganan KtPA - Tersedianya Mapping psikososial penanganan KtPA - Hasil Evaluasi penerapan SPM No.o1/2010 - Tersedianya kebijakan Pelibatan Laki-laki dalam Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender, P2TP2A di 34 provinsi dan 242 kab/kota 123 lembaga layanan korban kekerasan berbasis rumah sakit UPPA di 510 Mapolres

SITUASI DARURAT DAN KONDISI KHUSUS Kondisi Awal Perempuan lanjut usia dan penyandang disabilitas serta perempuan di daerah konflik dan bencana rentan mendapatkan perlakuan diskriminasi. Kebutuhan mereka sering terabaikan, sehingga partisipasi mereka dalam pembangunan tidak optimal. Aksesibilitas bagi lanjut usia dan penyandang disabilitas sangat rendah. Langkah Strategis Meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak perempuan lansia dan penyandang disabilitas melalui berbagai kebijakan Mengembangkan peraturan pelaksanaan penanganan lansia dan penyandang disabilitas serta perempuan di daerah konflik/bencana baik nasional maupun daerah Menyusun materi dan melaksanakan sosialisasi, advokasi dan KIE serta integrasi kebijakan penanganan masalah sosial perempuan Hasil Capaian Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial Permen PPPA No. 23/ 2010 tentang Panduan Umum Pembentukan Pusat Informasi dan Konsultasi Bagi Perempuan Penyandang Cacat Permen PPPA No.24/2010 tentang Model Perlindungan Perempuan Lanjut Usia Yang Responsif Gender Profil Penduduk Lanjut Usia MoU dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Kemenko Polhukam dalam penghentian konflik sosial

PERMEN PP-PA NOMOR 11 TAHUN 2016 P e r lin d u n g a n H a k P e r e m p u a n P a d a S i t u a s i D a r u r a t d a n K o n d i s i K h u s u s Situasi Darurat Kondisi Khusus Peremp di wilayah Konflik Perempuan di Wilayah Bencana Perempuan Lansia Masalah Sosial Perempuan lainnya Perempuan Penyandang Disabilitas

KONDISI PEREMPUAN PADA SITUASI DARURAT DAN KONDISI KHUSUS KONFLIK BENCANA LANJUT USIA PENYANDANG DISABILITAS Rentan mengalami Kekerasan (Perkosaan, Penyiksaan, Ancaman, Sandera) Perlindungan belum optimal Pemberdayaan masih kurang Daya Tahan (Relisiansi) Kerentanan (Vulnerabilitas) Sebagai Penjaga Utama (Primary Caretakers) Bantuan Logistik tidak responsif gender Jumlahnya lebih banyak dari laki-laki Diskriminasi berganda Menjadi beban keluarga Manusia tak berguna Multi diskriminasi Stigmatisasi Pelanggaran thdp Hak Kespro Kekerasan seksual Tidak mendapatkan AMPK

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN Kondisi Awal Masih ada diskriminasi dalam ketenagakerjaan, misalnya dalam pengupahan Peran dan partisipasi serta kondisi dan posisi perempuan dalam ketenagakerjaan masih tertinggal Lebih dari 80% TKI adalah perempuan dan rentan mengalami kekerasan Langkah Strategis Meningkatkan perlindungan dan pemenuhan hak perempuan pekerja melalui berbagai kebijakan Mengembangkan peraturan pelaksanaan perlindungan perempuan pekerja baik nasional maupun daerah Menyusun materi dan melaksanakan sosialisasi, advokasi dan KIE serta integrasi kebijakan perlindungan perempuan pekerja Penguatan kemitraan dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan dengan lintas K/L, NGO, dan lembaga internasional Hasil Capaian Permen PPPA No 20/2010 Tentang Panduan Umum Bina Keluarga TKI (BK-TKI) Permen PPPA No 7/2014 ttg Panduan Penilaian Perusahaan Pembina Terbaik Perempuan Pekerja Terbentuknya Kelompok Bina Keluarga TKI (BKTKI) di 27 Kabupaten/Kota kantong TKI MoU tentang GP2SP dan Perluasan Kesempatan Kerja dg K/L terkait Partisipasi dalam penanganan perlindungan TKI lintas K/L sebagai Satgas Penanganan TKI

PERLINDUNGAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG Kondisi Awal Salah satu bentuk kekerasan yang merupakan pelanggaran HAM berat Kejahatan lintas daerah dan lintas negara (trans-national crime). Korban TPPO yang paling dominan adalah perempuan dan anak. Modus TPPO terus berkembang sesuai dengan kondisi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Langkah Strategis peningkatan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan aparat mengenai TPPO melalui sosialisasi, advokasi dan koordinasi di daerah dan K/L terkait Meningkatkan penyebaran informasi melalui media online (www.gugustugastrafficking.org) Meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan TPPO secara terpadu dan sinergi melalui penyusunan RAD Peningkatan penyediaan data TPPO Hasil Capaian Permen PPPA No. 1/ 2012 tentang Panduan Pencegahan dan Penanganan TPPO Berbasis Masyarakat dan Komunitas Permen PPPA No. 09 Tahun 2011 tentang Kewaspadaan Dini Tindak Pidana Perdagangan Orang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO di Pusat, 30 Provinsi dan 151 Kab/kota Terbentuknya 29 Citizen Service di KBRI/KJRI terutama di Negara penempatan/tujuan pekerja migran

DASAR HUKUM UUD 1945 UU No.1 Th 1946 TTG KUHP UU No.8 Th 1981 TTG HUKUM ACARA PIDANA UU No.23 Th 2002 TTG PERLINDUNGAN ANAK UU No.23 Th 2004 TTG PKDRT UU No.13 Th 2006 TTG APERLINDUNGAN SAKSI DAN ATAU KORBAN UU No.21 Th 2007 TTG PTPPO PP No.4 Th 2006 TTG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PP No.9 Th 2008 TTG MEKANISME DAN TATACARA PENANGANAN TERPADU PADA KORBAN TPPO PERMENEG PP No.1 Th 2007 TTG FORUM KOORDINASI PENYELENGGARAAN KERJASAMA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KDRT PERMENEG PP No.2 Th 2008 TTG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN. PERMENEG PP No.1 Th 2009 TTG SPM PELAYANAN TERPADU BAGI SAKSI/ATAU KORBAN TPPO KABUPATEN/KOTA PERMENEG PP DAN PA No.1 Th 2010 TTG SPM BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

KOMITMEN INTERNASIONAL Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) diratifikasi dengan UU No. 7/1984 Landasan Aksi Beijing (BPFA) tahun 1995 menghasilkan 12 area kritis; kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kekerasan, konflik bersenjata, ekonomi, kekuasaan dan pengambilan keputusan, mekanisme lembaga untuk kemajuan perempuan, hak asasi perempuan, media, lingkungan, anak perempuan.

KOMITMEN NASIONAL Uu Nomor 19 Tahun 2011 ttg Penyandang Disabilitas UU ttg Hak Penyandang Disabilitas disahkan (17032016) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 07 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial PP No 04 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Inpres No.09 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pemb Nasional Perpres No.43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lansia Permen PP-PA No. 01 tahun 2010 tentang SPM Bidang Layanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

1. PENANGANAN PENGADUAN adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara layanan terpadu untuk menindaklanjuti laporan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diajukan korban, keluarga atau masyarakat. 2. PELAYANAN KESEHATAN adalah upaya yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 3. REHABILITASI SOSIAL adalah pelayanan yang ditujukan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. 20

4. PENEGAKAN DAN BANTUAN HUKUM Penegakan hukum adalah tindakan aparat yang diberi kewenangan oleh negara untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan. Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pendamping hukum dan advokat untuk melakukan proses pendampingan saksi dan/atau korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sensitif gender. 21

5. PEMULANGAN DAN REINTEGRASI SOSIAL Pemulangan adalah upaya mengembalikan perempuan dan anak korban kekerasan dari luar negeri ke titik debarkasi/entry point, atau dari daerah penerima ke daeah asal. Reintegrasi sosial adalah upaya penyatuan kembali korban dengan pihak keluarga, keluarga pengganti, atau masyarakat yang dapat memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan bagi korban. 22

STRATEGI KE DEPAN Peningkatan perlindungan hak perempuan, melalui implementasi kebijakan pencegahan, pelananganan dan pemberdayaan Peningkatan kualitas lembaga dan SDM penyedia layanan perlindungan hak perempuan Pengembangan model pelaksanaan kebijakan perlindungan dan pemenuhan hak perempuan nasional dan daerah Membangun kemitraan yang berkesinambungan dengan organisasi non-pemerintah yang memberikan layanan perlindungan hak perempuan Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan data perlindungan hak perempuan.

PERAN KPP-PA SESUAI TUPOKSI 1. Menyusun kebijakan perlindungan hak perempuan sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan strategi pemenuhan hak asasi perempuan; 2. Melakukan penguatan kelembagaan dalam pengembangan kebijakan, program dan kegiatan perlindungan hak perempuan pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; 3. Melakukan penguatan kelembagaan dalam penyusunan data dan informasi gender pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; dan 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan perlindungan hak perempuan pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 24

REKOMENDASI STRATEGIS DAERAH Menempatkan isu perlindungan perempuan dan anak sebagai isu prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah dengan fokus pada pencegahan Terintegrasi dal;am RPJMD dan Renstra SKPD Meningkatkan peran strategis legislatif dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) untuk meningkatkan implementasi kebijakan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan Membentuk atau Memperkuat Forum koordinasi pencegahan dan penanganan KtPA yang sudah terbentuk Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanganan perempuan dari tindak kekerasan Meningkatkan jejaring dengan dunia usaha (CSR) erlindungan perempuan dan anak

UPAYA PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN Upaya untuk menghapus diskriminasi dan kekerasan berbasis gender tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, tapi juga perlu melibatkan masyarakat, dalam bentuk kemitraan dan kerjasama antar unsur pemerintah dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintahan daerah termasuk lembaga swadaya masyarakat dan swasta, serta mengacu pada koridor pembagian kewenangan antara pusat dan daerah.

Mari kita bersama sama menghentikan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Dengan terus gencarnya dilakukan sosialisasi mengenai permasalahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, diharapkan ibu-ibu lebih memahami apa yang disebut dengan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta bagaimana seharusnya bersikap jika mengalami masalah tersebut selama menjalani hubungan kehidupan rumah tangga.

PERAN ORGANISASI PEREMPUAN BERSAMA PEMERINTAH MELALUI; P2TP2A adalah Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, sudah ada di 33 Provinsi dan 242 Kabupaten/ Kota Lembaga Layanan Korban Kekerasan berbasis Rumah Sakit ada di 123 RS UPPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) ada di 456 Polres Gugus Tugas Trafiking, ada di 28 Provinsi dan 90 Kabupaten/Kota.

NILAI KEARIFAN LOKAL Aset Spiritual dan etika agama apa pun yang ada di Indonesia, melarang adanya kekerasan. Pancasila sebagai ideologi negara, seperti nilai gotong royong untuk menolong sesama Salah satu sila Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak ada diskriminasi. UUD 1945, terutama dalam Pasal 33 wawasan kebangsaan dan nilai-nilai kearifan lokal yang mencerminkan sikap dan kepribadian bangsa Indonesia, rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan.

Nyimas Aliah, SE M.Ikom Hp. 082117340965 FB. Nyimas Aliah BB. 7ED8163C WA. 08979880182 Email: nyimasaliah@yahoo.com

TERIMA KASIH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 32