Judul : Bertaruh Harga Diri Bangsa di Dunia Internasional Media : Indo Pos Wartawan : adv. Tanggal : Feb 2016 Halaman : 3

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah tersebut kementerian. kesehatan (kemenkes) menyediakan anggaran hingga Rp 700 miliar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB I PENDAHULUAN. masalah gizi utama yang perlu mendapat perhatian. Masalah gizi secara

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2006). Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap 25 tahun negara dengan angka pertambahan penduduk 2,5%

One Day No Rice (sebuah evaluasi)

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

Taman Posyandu Matahari Layak Jadi Percontohan Nasional Thursday, 17 January :09

Pengantar. pemerintah dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

PENGEMBANGAN INTERVENSI MP-ASI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KADER POSYANDU DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB I PENDAHULUAN Millennium Develepment Goals (MDG s) Indonesia menargetkan

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial

BAB I PENDAHULUAN. mikro disebabkan karena kurangnya asupan vitamin dan mineral essensial

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

LEMBAR PERTANYAAN. Frekuensi. Informasi 1. Presentational media - Petugas Puskesmas. a. 1-3 bulan. Asi saja - Bidan. b. 4-6 bulan

I. PENDAHULUAN. Prevalensi gizi buruk pada batita di Indonesia menurut berat badan/umur

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. (1) anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya serta dapat menyebabkan

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

BAB IX PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya paling besar mengalami masalah gizi. Secara umum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa yang membutuhkan perhatian lebih dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

BAB I PENDAHULUAN. ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan anak. Proses menyusui secara alami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lemb

BAB 1 PENDAHULUAN. penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

BAB 1 PENDAHULUAN. Prioritas pembangunan kesehatan diarahkan pada pengembangan SDM

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menurunkan prevalensi kurang gizi sesuai Deklarasi World Food Summit 1996

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. Makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah berusia 6 bulan sampai bayi

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang secara optimal dan baik. Makanan yang baik bagi bayi baru. eksklusif banyak terdapat kendala (Pudjiadi, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO

Transkripsi:

Judul : Bertaruh Harga Diri Bangsa di Dunia Internasional Media : Indo Pos Wartawan : adv 15 Tanggal : Feb Nada Pemberitaan : Positif 2016 Halaman : 3

Bertaruh Harga Diri Bangsa di Dunia Internasional JAKARTA-Persoalan gizi buruk pada anak di bawah umur lima tahun (balita) masih mengemuka di tanah air. Buruknya lingkungan di sekitar balita dan faktor ekonomi orangtua menjadi penyebab utama anak tak mendapat asupan gizi yang memadai Pemerintah masih harus bergelut untuk membenahi persoalan gizi buruk di Tanah Aif. Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan (Ke-menkes) Doddy Izwardy mengatakan, bahwa Indonesia sangat fokus dalam pembenahan gizi warga usia mudanya. Pasalnya, negara ingin membuktikan kepada dunia internasional kemampuan terbaiknya dalam memelihara anak bangsa Potret gizi kita harus bagus. Karena menyangkut harga diri bangsa Mempertaruhkan harga diri negara Iata ini," ujar Doddy saat diwawancara INDOPOS di kantor Kemenkes, Jakarta, kemarin. Kasus terbaru soal giaburukyangterjadi di Bekasi belum lama ini membuatnya heran. Mengingat, kota tersebut dekat dengan Jakarta dan merupakan kota yang tengah berkembang. Doddy sendiri mengaku belum mendapat laporan detail terkait kasus gizi buruk di Bekasi Namun pihaknya memastikan akan segera menangani persoalan gizi buruk yang ada di sana Pemerintah, melalui Kemenkes berusaha maksimal memberantas gizi buruk. Sejumlah sarana dan prasarana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya asupan gizi pada anak. disediakan pemerintah, sejak di Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat 1. Antara lain. menyediakan Therapeutic Feeding Center di setiap Pos Layanan Terpadu (Posyandu) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh Indonesia Selain fasilitas, pemerintah juga menyediakan kader-kader penggiat gizi dari kalanganmasyarakat. Tentunya mereka sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya Kader gizi dibutuhkan, sehingga mereka bisa mengawasi perkembangan pasien gizi buruk. "Di Therapeutic Feeding Centre disediakan makanan tambahan berupa biskuit padat vitamin. Biasanya menjadi bekal mereka memberi pertolongan utama Kemenkes sendiri, selalu memberikan secara gratis makanan tambahan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan melalui Puskesmas dan LSN I. paparnya Keberadaan kader Posyandu dan Puskesmas itu bisa membantu pemerintah untuk mengetahui data terkini pasien gizi buruk, ladi yang baik itu. pelacakan awalnya itu ada di masyarakat." tutur Doddy. Terkait kasus gizi buruk di Bekasi menurutnya perlu dicermati dari latar belakang perilaku orangtua balita Beberapa poin masalah dipaparkan Doddy terkait hubungan antara gizi buruk dengan pola asuh orang tua Pertama terkait pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada balita dimulai sejak bayi lahir hingga berusia 6 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dimulai sejak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Bersamaan dengan pemberian ASI. Menurut Doddy, ASI adalah kunci balita terhindar dari gizi buruk. Selain soal ASL dia juga mengkritisi perilakuibu hamil zaman sekarang Banyak ibu hamil yang tidak mengontrol asupan makan bayi di dalam kandungan. Ibu hamil masih mengkonsumsi junk food dan makanan instaa Sehingga gizi buruk sudah terjadi sejak balita di kandungan." ungkapnya. Menurut data yang dihimpun pemerintah, saat ini gizi buruk terjadi paling banyak di daerah Indonesia Timur. Kontur alam yang sulit air dan susah bercocok tanam menjadi faktor utama kekurangan gizi Persentase mencapai 5,7 persen dari total jumlah balita di Indonesia Paling tinggi sekitar 20 ribu balita menderita gizi buruk tiap tahunnya Namun, angka tersebut diyakini Doddy menurun karena penyuluhan dan turun tangan langsung pemerintah. Utamanya dalam memberikan makanan tambahan berupa biskuitttmsrrwun kesehatankaya gizi Tapi ada juga yang harus diwaspadai dari pemberian makanan tambahan ini Pasalnya, kebanyakan orang tua memberikan makanan tersebut sebagai pangan pokok. "Padahal seharusnya hanya asupan tambahan. Berarti seharusm-a tetap mengedepankan makanan pokok terlebih dahulu. Kembali lagi. karena faktor ekonomi, orangtua balita tidak mampu mencukupi makanan pokok sehari-hari." ulasnya Pemerintah, sejauh ini terus fokus menekan angka kematian akibat gizi buruk Di NTT misalnya, ada 3.000 lebih bayi dengan gizi buruk. Tapi dengan upaya keras, dari 3.000 balita sebanyak 12 bayi meninggal pada tahun 2015. Kami berusaha agar tidak ada lagi bayi yang meninggal akibat gizi buruk di sana." pungkasna. (adv) Kategori : 5.10 Dirjen Kesehatan Masyarakat, 5.3 BUK, 5.4 GKIA, 5.9 Dirjen Pelayanan Kesehatan

, Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan