PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERKAIT IZIN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pada Acara Pelatihan Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak Tempat Hotel Aston Rasuna Tanggal 18 Juni 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP [LN 2009/140, TLN 5059]

PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAMBI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Pendahuluan. PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Imam Hendargo Abu Ismoyo Deputi Bidang Tata Lingkungan

I Gede Budiarta Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

II. TATA CARA PENGADUAN.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 2003

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

- 1 - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 128 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PENGATURAN WEWENANG PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI LINGKUNGAN. Oleh : Nopyandri 1. Abstrak

RPP Izin Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan

SISTEM INFORMASI PELAPORAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERAN SISTEM INFORMASI DALAM PELAPORAN PENAATAN IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 04 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG IZIN PEMBUANGAN DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV. A. Upaya yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat dalam Mencegah dan. Menanggulangi Pencemaran Air Akibat Limbah Industri Rumahan sesuai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PROSES IZIN LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH BUPATI SLEMAN,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOABARU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lex Privatum, Vol. IV/No. 7/Ags/2016

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

Peraturan terkait dlm Proses AMDAL

Pertanggungjawaban Perusahaan dalam Kasus Lingkungan Hidup. Dewi Savitri Reni (Vitri)

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 23 TAHUN 1997 (23/1997) Tanggal: 19 SEPTEMBER 1997 (JAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BENCANA LINGKUNGAN PASCA TAMBANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

L/O/G/O. Biro Hukum dan Humas Penulisan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Firdaus Alim Damopolii, ST., MM.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB II PENGATURAN TERHADAP PELAKU TANPA IZIN MELAKUKAN KEGIATAN INDUSTRI KECIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 14TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,


Transkripsi:

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERKAIT IZIN LINGKUNGAN Oleh Rr. Nurul Hidayati, SH Kepala Bidang Penaatan Hukum Administrasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Disampaikan pada Acara Rapat Teknis AMDAL Se-Sumatera Pacific Palace Hotel, Batam, 12 Maret 2014

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF Berdasarkan UU 32/2009 & KepmenLH 02/2013

Penerimaan Penerimaan Rekomendasi Rekomendasi Sanksi Sanksi Adm Penerimaan Rekomendasi Sanksi Adm Adm Penerimaan Rekomendasi Sanksi Adm Pengumpulan Data Terkait Rekomendasi Sanksi Adm Analisis Yuridis dan Penyusunan Draft Keputusan Sanksi Adm Pembahasan Internal Draft Keputusan Sanksi Adm Paraf Persetujuan oleh Pejabat yang Bertanggungjawab Penandatanganan oleh Pejabat yang Berwenang Penomoran dan Pencantuman Tanggal Penerbitan Penyampaian Keputusan Sanksi Adm Kepada Perusahaan (dilampirkan tanda terima) Konfirmasi Penerimaan Keputusan Sanksi Adm Rekapitulasi Tanggal Penerimaan Dan Jangka Waktu Pelaksanaan Sanksi Adm Pengawasan Penaatan Pelaksanaan Sanksi Adm Penyusunan Berita Acara Pengawasan dan Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Tidak Taat: a. Perpanjangan Waktu; b. Pengawasan ke 2 (dua); c. Sanksi Adm Lebih Tinggi; d. Rekomendasi Penegakan Hukum pidana atau Penyelesaian Sengketa Lingkungan. Penyampaian salinan Keputusan SA kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala BLH Prov/Kab/Kota Usulan Tindaklanjut Hasil Pengawasan Taat : a. Pemberitahuan Tetaatan; b. Selesai

PASAL 76 UU 32 Tahun 2009 (1) Menteri, gubernur atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada penanggung jawab usah dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin lingkungan. (2) Sanksi administrasi terdiri atas: a. Teguran Tertulis; b. Paksaan Pemerintah; c. Pembekuan Izin Lingkungan; d. Pencabutan Izin Lingkungan.

KEWENANGAN MENTERI : 1. Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Menteri. 2. Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota tetapi terjadi. 3. Pelanggaran lingkungan yang serius dan/atau pengawasannya tidak efektif. GUBERNUR : 1. Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Gubernur 2. Lokasi kegiatan dan dampak pencemaran dan/atau perusakan lingkungan berada antar kab/kota BUPATI / WALIKOTA : Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh Bupati / Walikota

PASAL 77 UU 32 Tahun 2009 Menteri dapat menerapkan sanksi administratif terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika Pemerintah menganggap pemerintah daerah secara sengaja tidak menerapkan sanksi administratif terhadap pelanggaran yang serius di bidang PPLH.

PERBEDAAN DELEGASI & MANDAT KEWENANGAN DELEGASI 1. Penyerahan wewenang yang sifatnya bersumber dari wewenang atribusi (dari undang-undang). 2. Implikasi hukum ketika wewenang dijalankan menjadi tanggung jawab dan tanggung gugat yang menerima delegasi bukan lagi pada pemberi delegasi. 3. Bentuk tata naskah: langsung penerima delegasi. KEWENANGAN MANDAT 1. Pelimpahan wewenang dimana tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada pemberi wewenang mandat. 2. Sedangkan penerima mandat hanya pelaksana wewenang. 3. Bentuk tata naskah: atas nama pemberi mandat.

Jenis sanksi administratif yang sebagian dapat dilimpahkan kewenangannya : 1. Teguran tertulis; 2. Paksaan pemerintah dan/atau; 3. Denda administratif. Jenis sanksi administratif yang sebagian tidak bisa dilimpahkan adalah 1. Pembekuan Izin; 2. Pencabutan izin. Delegasi atau Mandat Dapat ditarik kembali apabila: 1. Telah melanggar PUU; 2. Tidak efektif dan efisien; 3. Terjadinya perubahan kebijakan.

PASAL 78 UU 32 Tahun 2009 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 tidak membebaskan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dari tanggung jawab pemulihan dan pidana.

MEKANISME PENERAPAN SA Bertahap : Didahului dengan sanksi administratif yang ringan hingga yang berat (ex : teguran tertulis paksaan pemerintah pembekuan izin-pencabutan izin) Bebas : Keleluasaan pejabat yang berwenang untuk menentukan jenis sanksi didasarkan pada tinggak pelanggaran (ex : paksaan pemerintahpencabuatan izin tanpa didahului teguran tertulis) Kumulatif : Internal (penggabungan beberapa jenis sanksi admnistratif, ex : paksaan pemerintah dengan pembekuan izin). Ekternal (penggabungan salah satu jenis sanksi administratif dengan penegakan hukum lainnya, ex : paksaan pemerintah dengan pidana).

KAPAN DITERAPKAN TEGURAN TERTULIS? Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan : Melakukan pelanggaran terhadap persyaratan dan kewajiban yang tercantum dalam izin lingkungan dan/atau izin perlindungan dan pengelolaan LH; Tetapi belum menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan; Secara teknis masih dapat dilakukan perbaikan. Contoh : terjadi kerusakan mesin produksi, terjadi kerusakan IPAL, TPS belum sesuai persyaratan teknis.

KRITERIA TEGURAN TERTULIS 1. Bersifat administratif; 2. Bersifat teknis tetapi perbaikannya bersifat ringan (dapat dilakukan secara langsung atau tidak membutuhkan waktu yang lama).

PASAL 79 UU 32 Tahun 2009 Pengenaan sanksi administratif berupa pembekuan atau pencabutan izin lingkungan sebagaimana dimaksud Pasal 76 ayat (2) huruf c dan huruf d dilakukan apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak melaksanakan paksaan pemerintah.

KAPAN DITERAPKAN PEMBEKUAN IZIN? Tidak melaksanakan paksaan pemerintah; Melakukan kegiatan selain kegiatan yang tercantum dalam izin lingkungan dan/atau izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; Belum melaksanakan secara teknis kewajiban yang tercantum dalam izin.

KAPAN DITERAPKAN PENCABUTAN IZIN? Apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan : Memindahtangankan izin usahanya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari pemberi izin usaha; Tidak melaksanakan sebagian besar atau seluruh SA yang telah diterapkan dalam waktu tertentu; Telah menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan yabahayakan keselamatan dan kesehatan manusia.

KRITERIA PENCABUTAN IZIN Tidak melaksanakan sanksi adm paksaan pemerintah; Memindahtangankan izin usahanya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari pemberi izin usaha; Tidak melaksanakan sebagian besar atau seluruhnya sanksi adm yang telah diterapkan dalam waktu tertentu; Terjadi pelanggaran serius dan mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan dan menimbulkan keresahan masyarakat; Menyalahgunakan izin yaitu tidak sesuai yang tercantum dalam izin.

PASAL 80 UU 32 Tahun 2009 (1) Paksaan pemerintah berupa: a. Penghentian sementara kegiatan produksi; b. Pemindahan sarana produksi; c. Penutupan saluran pembuangan air limbah atau emisi; d. Pembongkaran; e. Penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi menimbulkan pelanggaran; f. Penghentian sementara seluruh kegiatan; atau g. Tindakan lain yang bertujuan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan fungsi lingkungan hidup. (2) Paksaan pemerintah dapat dijatuhkan tanpa didahului teguran apabila pelanggaran yang dilakukan menimbulkan: a. Ancaman yang sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup; b. Dampak yang lebih besar dan lebih luas jika tidak segera dihentikan pencemaran dan/atau perusakannya; c. Kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup jika tidak segera dihentikan pencemaran dan/atau perusakannya.

KAPAN DITERAPKAN PAKSAAN PEMERINTAH? 1. Melakukan pelanggaran terhadapa persyaratan dan kewajiban yang tercantum dalan izin lingkungan dan/atau izin perlindungan dan pengelolaan LH; 2. Menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan LH.

KRITERIA PAKSAAN PEMERINTAH 1. Perbuatan nyata (tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum); 2. Menghentikan pelanggaran dan memulihkan pada keadaan semula (reparatoir); 3. Dapat diterapkan langsung oleh pemerintah atau oleh pihak ketiga atas perintah pemerintah dan dengan beban biaya penanggung jawab usaha/kegiatan; 4. Ukuran kelayakannya/keabsahannya bersifat teknis bukan hukum.

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF Berdasarkan SURAT EDARAN MENLH Nomor : B-14134/MENLH/KP/12/ 2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Pelaksanaan Pasal 121 UU 32/2009

DASAR PENERAPAN SA 1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 2. Peraturan Menteri Lingungan Hidup No. 02 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Sanksi Administratif Di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Pasal 71 Pasal 72 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; 4. Surat Edaran MENLH Nomor: B-14134/MENLH/KP/12/ 2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Pelaksanaan Pasal 121 UU 32/2009.

KRITERIA USAHA dan/atau KEGIATAN 1. Telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkan UU No. 32 Tahun 2009 tanggal 3 Oktober 2009; 2. Telah melakukan usaha dan/atau kegiatan tahap konstruksi sebelum 3 Oktober 2009; 3. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai rencana tata ruang; 4. Tidak memiliki dokumen lingkungan hidup (memiliki tetapi tidak sesuai peraturan puu).

SIAPA YANG BERWENANG MENERAPKAN SA? 1. Gubernur; 2. Bupati; 3. Walikota; 4. Atau memberikan Delegasi kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup sesuai kewenangannya.

KAPAN DITERAPKAN SA? Paling lama 18 bulan setelah Surat Edaran ( 27 Desember 2013 s.d 27 Juni 2015).

APA ISI SA? 1. Perintah kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk membuat dokumen lingkungan hidup berupa Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) atau Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dengan format sebagaimana diatur dalam PermenLH No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan; 2. Jangka waktu pelaksanaan paling lama 6 bulan (untuk menyusun, menilai, persetujuan dan izin lingkungan).

SANKSI ADMINISTRATIF TIDAK BERLAKU UNTUK 1. Usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha setelah 3 Oktober 2009. 2. Tidak memiliki dokumen lingkungan setelah 3 Oktober 2009.

BAGAIMANA JIKA SA TIDAK DITAATI? dikenakan ketentuan Pasal 109 UU 32/2009 (setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan meka dipidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit 1 miliar dan paling banyak 3 miliar.

KEWAJIBAN MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN & IZIN LINGKUNGAN

DOKUMEN LINGKUNGAN/ IZIN LINGKUNGAN/IZIN PPLH Apakah memiliki dok lingk/izin lingk/izin PPLH? Melaksanakan kewajibannya Melaporkan pelaksanaannya kepada pemerintah.

UU No.32 Th 2009 ttg PPLH Pasal 22 ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal --- ditetapkan Menteri LH Pasal 34 ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal wajib memiliki UKL-UPL --- ditetapkan gubernur atau bupati/walikota.

PP No.27 Th 2012 tentang Izin Lingkungan Pasal 2 ayat (1) Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan. Pasal 3 ayat (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal. Pasal 3 ayat (2) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal wajib memiliki UKL-UPL.

PP No 27/2012 tentang Izin Lingkungan Pasal 53 ayat (1) Pemegang izin berkewajiban : a. Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. b. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan kepada menteri, gubernur atau bupati/walikota. c. Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup sesuai dengan peruu. Pasal 53 ayat (2) Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan.

DASAR HUKUM PENGAWASAN BERDASARKAN UUPPLH DAN PERMENLH NO.2 Th 2013

Pasal 72 UUPPLH Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan.

Pasal 72 UUPPLH Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan.

Pasal 73 UUPLH Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah jika Pemerintah menganggap terjadi pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 3 PermenLH 02/2013 (1) Menteri, gubernur atau bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap: a. Izin lingkungan; b. Izin PPLH; dan/atau c. PUU di bidang PPLH.

Pasal 3 (2) Pengawasan oleh PPLH/PPLHD berdasarkan: a. Laporan pelaksanaan izin lingkungan dan /atau izin PPLH; dan/atau b. Pengaduan masyarakat.

Pasal 3 (3) Pengawasan oleh PPLH/PPLHD dilaksanakan sesuai PUU yang mengatur PPLH dan PPLHD.

APA DAMPAK HUKUM TERHADAP PELANGGARAN IZIN?

Pasal 109 UU 32 th 2009 Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dan paling banyak Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

Pasal 110 UU 32 th 2009 Setiap orang yang menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah)

Pasal 111 ayat (1) dan (2) UU 32 th 2009 (1) Pejabat pemberi izin lingkungan yang menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau UKL-UPL dipidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak tiga milyar rupiah. (2)Pejabat pemberi izin usaha dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan tanpa dilengkapi dengan izin lingkungan dipidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak tiga milyar rupiah.

Pasal 112 UU PPLH Setiap pejabat berwenang yang dengan sengaja tidak melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan dan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan Pasal 72, yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Pasal 113 UU PPLH Setiap orang yang memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi atau memberikan keterangan yang tidak benar yang diperlukan dalam kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 Ayat (1) huruf J dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000 (satu milyar).

Pasal 115 Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pelaksanaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup dan/atau pejabat penyidik pengawai negeri sipil dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

BAGAIMANA JIKA SA TIDAK DITAATI? 1. Pasal 79 UU PPLH Pembekuan izin atau Pencabutan izin apabila tidak melaksanakan paksaan pemerintah. 2. Pasal 81 UU PPLH Denda apabila tidak melaksanakan paksaan pemerintah.

3. Pasal 82 (1) UU PPLH: Pemulihan lingkungan dg biaya oleh pencemar/ perusak (dipaksa pejabat yg berwenang). 4. Pasal 82 (2) UU PPLH: Pemulihan lingkungan oleh pihak ketiga (ditunjuk pejabat yg berwenang).

5. Pasal 100 (2) UU PPLH: Pidana dikenakan apabila sanksi administratif tidak dipatuhi atau pelanggaran baku mutu air limbah dilakukan lebih dari satu kali. 6. Pasal 114 UU PPLH: Pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling banyak 1 milyar, apabila tidak melaksanakan paksaan pemerintah.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH