MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DALAM DIRI MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Bab 1 Menjadi Wirausaha

Membangun Jiwa Wirausaha

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

Teori Inspirasi & Kreativitas. Pertemuan Ke-2

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

Kewirausahaan. Pertemuan 1 : Pengenalan Entreprenuer Entrepreneur vs Pegawai. Tim Entrepreneurship Center Tri S Panca Yani Nunuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 7,6%, Diploma I/II/III dengan 6,01% dan universitas sebesar 5,5%. Pada posisi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dilakukan. Salah satunya adalah bekerja. Bekerja adalah aktifitas yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

Raya Wiguna Utara 44, Surabaya HP & WA BB 57481C12

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Namun di sisi lain dengan jumlah penduduk yang besar, pemerintah

Kreatif & Etika bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. wirausahawan menawarkan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

ENTERPRENEURSHIP BOBOT : 3 SKS PENILAIAN : 1. KEHADIRAN = 5 % ( 80%) 2. TUGAS = 45 % 3. PROPOSAL BISNIS = 50 %

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Asal mula kewirausahaan dapat dijabarkan sebagai berikut: wirausaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global telah memberikan dampak perekonomian negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

KEWIRAUSAHAAN DAN INOVASI. Yuniadi Mayowan Prodi Perpajakan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

rutinitas dan enggan berpikir tentang hal-hal yang baru. Semua itu dibentuk oleh mindset kita.

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi, kreatif, inovatif,

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

Kreatif & Etika bisnis

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

KOMPETENSI DASAR DARI MK. KEWIRAUSAHAAN SISTEMIK DAN ILMIAH 2). MENJADI WIRAUSAHAWAN YANG BERBASIS ILMU PENGETAHUAN, DENGAN MODAL BISNIS.

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi yang di alami Indonesia kian memprihatinkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan terjadi karena perbandingan antara jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengangguran terutama pengangguran yang berasal dari lulusan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

Kewirausahaan. Pertemuan 2 : Berpikir Perubahan. Tim Entrepreneurship Center Tri S Panca Yani Nunuk

BAB I PENDAHULUAN. juga cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

Transkripsi:

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DALAM DIRI MAHASISWA OLEH M. RUSMIN NURYADIN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT mr_yadien@yahoo.co.id PENDAHULUAN Suatu negara disebut makmur jika minimal mempunyai jumlah wirausahawan minimal 2% dari jumlah penduduk tersebut (David Mc Clelland, Ilmuwan AS) Bagaimana dengan indonesia? PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (4 6 %) TIDAK CUKUP MENYERAP ANGKATAN KERJA DALAM JUMLAH BESAR KHUSUSNYA DI SEKTOR FORMAL. ANGKA PENGANGGURAN MASIH RELATIF TINGGI 8,59 JUTA ORANG (7,41 %, BPS, 2010) SARJANA YANG MENGANGGUR, PADA 2010 JUMLAHNYA 0,82 JUTAORANG,DIPLOMA 0,54 JUTA ORANG ( bps 2010 ) PERANAN SEKTOR INFORMAL TERBUKTI MENJADI KATUP PENGAMAN DALAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DIPERLUKAN UPAYA UNTUK TERUS MENGEMBANGKAN SEKTOR INFORMAL (UMKM) AGAR LEBIH BERKUALITAS, PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING PENDUDUK INDONESIA ± 233,24 juta orang, PELAKU USAHA FORMAL UKM & BESAR = WIRAUSAHA 564.240 Unit (± 0,24%); JUMLAH IDEAL WIRAUSAHA = 2 % PENDUDUK NEGARA WIRAUSAHA) UNTUK BANGUN PEREKONOMIAN (4,6 JUTA WIRAUSAHA AMERIKA SERIKAT 11,5-12%; SINGAPURA 7%; CINA DAN JEPANG 10% SUATU BANGSA AKAN MAJU DAN SEJAHTERA BILA MINIMAL 2% JUMLAH PENDUDUK ADALAH WIRAUSAHA Makalah disajikan dalam Seminar Kewirausahaan Zona ekonomi Kreatif mahasiswa Ekonomi Unlam Aula Baru FE Unlam, Sabtu, 08 Juni 2013.

Pada saat ini kita sudah memiliki terlalu banyak pencarikerja dan terlalu sedikit pencipta kerja, pakta pahit pengangguran menurut pendidikan adalah sebagai berikut: PENDIDIKAN 2010 % SD KE BAWAH 2,13 JUTA 24,80 SLTP 1,65 JUTA 19,21 SLTA ( SMU ) 2,11 JUTA 24,56 SLTA ( SMK ) 1,34 JUTA 15,60 DIPLOMA I/II/III 0,54 JUTA 6,29 UNIVERSITAS 0,82 JUTA 9,55 JUMLAH 8,59 JUTA 100,00 Sumber: BPS Mei 2010 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN Ada beberapa alasan penting mengapa perlunya pendidikan kewirausahaan 1. Kebanyakan generasi muda kita tidak dibesarkan dalam budaya wirausaha, mereka lahir dari lingkngan pekerja,petani, nelayan,pegawai pemerintah, sehingga tidak heran memilikipola pikir mencari kerja dan bukan pencipta kerja. 2. Fakta saat ini indonesia memiliki terlalu banyak pencari kerja dan terlalu sedikit pencipta kerja 3. Pertumbuhan jumlah enterpreneur bukan hanya akan menolong generasi muda kita saja namun secara keseluruhan pasti akan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas 4. Minimnya pelajaran kewirausahaan dalam pendidikan di Indonesia, halini adalah kewajiban untuk mendidik generasi muda untuk bisa menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri. 5. Sumberdaya yang melimpah merupakan anugrah ALLAh SWT yang harus diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan

Ingat apa kata Wakil Presiden Boediono sewaktu menjabat Menko Perekonomian di kutip harian Bisnis Indonesia tanggal 02 Agustus 2007 Enterpreneurship kunci kemenangan persaingan Global SIAPAKAH ENTEPRENEUR? Kewirausahaan merupakan kemampuan dlm menciptakan sesuatu yg baru dan berbeda ; Orang yg memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yg baru,berbeda dari yg lain atau mampu menciptakan sesuatu yg berbeda dgn yg sudah ada sebelumnya. ( Peter F Drucker, kasmir; hal 17 ) Seorang enterpreneur sejati memiliki kapasitas internal yang besar sedemikian rupa hingga mampu menemukan kesempatan bisnis walaupun dalam Kesempitan sekalipun.enterpreneur sejati memiliki daya kreatif-inovatif, mereka adalah pencari peluang sepanjang masa, berani mengambil resiko yang terukur dan percaya bahwa pelayanan pelanggan adalah kunci keberhasilan. Bagi seorang enterpreneur sejati menciptakan sebuah bisnis (pekerjaan bagi dirinya sendiri) dan mengembangkannya adalah sebuah kecakapan hidup (life skill) yang memang sudah melekat dan menyatu di dalam dirinya. Secara ringkas seseorang yang memiliki semangat enterpreneurship pertamatama adalah seseorang yang memiliki mindset (pola pikir), kebiasaaan, karakter, dan kecakapan dalam mencari peluang (opportunity seeker), melakukan inovasi (Inovator) dan berani mengambil resiko (calkulated risk taker). Ciri terakhir yaitu mengambil resiko, kerap menjadi ciri yang menentukan seseorang dapat menjadi enterpreneur atau tidak. Alasannya cukup banyak yang rajin mencari peluang dan juga inovatif namun kurang berani megambil resiko, apakah resiko rugi, resiko gagal, atau resiko kehilangan jabatan, sehingga akhirnya tidak pernah mencoba atau memulai. Sedangkan kecakapan dan pengetahuan lain (misalnya pengetahuan bisnis) adalah pelengkap untuk hal-hal diatas. Entrepreneurial Mindset Action Oriented, bukan tipe menunda Berpikir Simpel Selalu Mencari Peluang Baru Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi Hanya mengambil Peluang Terbaik

Fokus pada Eksekusi Memfokuskan Energi setiap orang dalam bisnis HAMBATAN PERSEPSI MEMULAI USAHA Merasa Sudah Terlalu Tua atau Merasa Terlalu Muda Tidak Berbakat Tidak Punya Modal (uang) SIAPA BILANG??????? Terlalu Tua Ingat lah, Kolonel Sander pendiri KFC memulai bisnis pada umur 70 tahun Tidak Berbakat Ingat lah, Brian si kaki satu memulai bisnis karena kepepet dan tidak bisa mencari kerja Tidak Punya Modal Ingat lah, Onasis memulai bisnis kapal angkut dengan OPM (Other People Money) LALU APA YANG HARUS DILAKUKAN Untuk Memulai Bisnis, Hanya Perlu 3M : Motivasi, Mindset (produktif, kreatif, positif) dan Make it (Just Do IT) Lakukan saja TIPS PRAKTIS Modal utama berwirausaha bukanlah uang, melainkan keyakinan untuk tumbuh dan menang, Sering kali pikiran kita terbelenggu oleh batasan-batasan materi (uang, tempat usaha, produksi) untuk memulai suatu usaha, dan kita terlalu fokus pada batasan itu sehingga kita bergerak maju. Ada modal lain yang memilikipengaruh dahsyat pada kesuksesan usaha, yaitu keyakinan untuk menang (mindset), Konsentrasikan fikiran anda pada perubahan pola pikir anda, Ingatlah untuk meraih kemenangan, andapun harus berjiwa pemenang. Bersahabatlah dengan ketidakpastian, Menjadi wirausaha berarti anda siap bersahabat dengan ketidakpastian. Siap akan hal hal yang tidak pasti,tidak terencana dan mungkin saja tidak terukur. Ketidak pastian tidak untuk

dihindari,hadapi ketidak pastian dengan riset, data, dan intuisi wirausaha. Dekati dan beradaptasilah denga ketidakpastian. Buka pikiran Anda, pelajari hal-hal baru, Terjun wirausaha akan menjadikan anda berada di lingkungan baru yang serba asing. Lingkungan tidak saja dapat membentuk anda menjadi wirausaha sukses, tetapi juga mampu menjegal langkah anda untuk maju.pelajari dan amati tingkah laku lingkungan baru anda, milikilah kemampuan fast learner untuk tetap bertahan. Be ready, persiapkan diri Anda dengan baik. Persiapan merupakan faktor penting dalam keberhasilan. Siapkan dan pupuk keahlian anda sebelum terjun dalam lini bisnis. Perkaya dengan riset riset kecil mengenai pasar yang akan anda garap. Bangunlah network selagi muda, dan jagalah kepercayaan, Wirausaha bukanlah yang sukses dengan usahanya sendiri, dia selalu memerlukan bantuan orang lain; teman, orang tua, pemasok, relasi, dll. Perbaiki tampilan anda dengan senyum, ramah, enak dilihat dan antusias. Gunakan keleihan yang anda miliki untuk memperluas jaringan kerja anda. Terimakasih,...