PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN FRAIS CNC TU-3A

DASAR-DASAR PEMROGRAMAN MESIN FRAIS CNC TU-3A

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

MATERI PPM APLIKASI FUNGSI G02 DAN G03 MESIN BUBUT CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

BAB I. Pengenalan Perangkat Lunak CAD/CAM dan Mastercam versi 9

Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC Type GSK 928 TE

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86)

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018

Materi 4. Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

MESIN BUBUT CNC ET 242. A. BAGIAN BAGIAN UTAMA DAN KONTROL MESIN ET bagian utama

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

BAB VIII PENGENDALIAN NUMERIS

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip Kerja dan Pengoperasian

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BUBUT CNC. Tol. Jumlah Bahan No Dokumen JST/MES/MES322/01 ± 0,05 1 Al = 28x120 Edisi 02 Berlaku Efektif 02 KONTUR LURUS. Skala 1.5 : 1 Digambar oleh

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH CAD-CAM PENGOPERASIAN CAD-CAM TURNING ( Fungsi G01, G84, G02 & G03 dan Proses Finishing)

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOBSHEET CNC DASAR. No. JST/MES/MES322/ 07 Revisi : 02 Tgl : 16 Agustus

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

Teknik Pemesinan CNC. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (Mesin Frais CNC, Mesin Bubut CNC, dan Mastercam)

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2. 1 Proses Bubut Rata, Bubut Permukaan dan Bubut Tirus (Sumber : Widarto, dkk., 2008)

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

2. Mesin Frais/Milling

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Siklus Drilling (Fungsi G73, G81, G82. G83 dan G85)

BAB V MESIN MILLING DAN DRILLING

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAB II LANDASAN TEORI

Modul Teknik Pemesinan Bubut CNC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN MENGEDIT PROGRAM MESIN CNC

BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Untuk dapat mengetahui penyimpangan titik nol jig pada mesin CNC

TEORI DASAR MESIN BUBUT CNC (Computer Numerical Control)

Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/Simulator

SOAL LATIHAN 4 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

BAB II LANDASAN TEORI

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

Materi 5. Mengoperasikan mesin bubut CNC untuk membuat benda kerja

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

B. Sentot Wijanarka, Teknik Pemesinan Dasar, BAB 2

PEMROGRAMAN CNC TU-2A Penggantian Alat Potong (M06) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB VI Mesin Shaping I

KISI- KISI PAKET KEAHLIAN: TEKNIK PEMESINAN. No. Kompetensi Utama. Standar Kompetensi Guru Indikatorn Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

DRIL I LIN I G N SEMESTER 2

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III MESIN FRAIS. ( Gambar-gambar Mesin. 2011) Gambar 3.1 Bentuk-bentuk Hasil Frais

TEORI DASAR MESIN FRAIS CNC (Computer Numerical Control)

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB 2 LANDASAN TEORI

TE Pengantar Pemrograman Mesin NC

Transkripsi:

PEMROGRAMAN CNC DEFINISI; Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. Permograman adalah pemberian sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dimengerti oleh mesin guna mengendalikan mesin tersebut. Seorang pembuat program sebelum melakukan pemrograman harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendasar tentang: a) gambar kerja, b) urutan pengerjaan, c) alat-alat potong, d) teknologi mengenai berbagai metode produksi (proses pemesinan) seperti membubut, mengefrais, mengebor dan lain-lain, dan e) teknik pemasangan/pemuatan benda kerja.

JENIS-JENIS BAHASA PEMROGRAMAN GTL, yaitu bahasa permograman yang digunakan pada komputer mini. Bahasa pemrograman ini akrab bagi pemrograman NC dan CNC. Compact II yangmerupakan bahasa pemrograman yang universal. MINI APT, yaitu bahasa pemrograman yang cocok untuk mesinmesin dan benda-benda kerja yang jenisnya banyak. MITURN, yaitu bahasa pemrograman yang hanya digunakan untuk pekerjaan bubut, yaitu bahasa pemrograman dengan karakteristik sebagai berikut: hanya perlu melakukan instruksi-instruksi kontur. Informasi alat-alat potong tidak perlu digunakan. Petunjuk teknologi dihitung sendiri oleh MITURN. Petunjuk input yang diberikan sedikit. Bahasa pemrograman Sinumerik yang dikeluarkan oleh Jerman. Bahasa pemrograman Panuc yang dikeluarkan oleh Jepang. Bahasa pemrograman Emcotronic yang dikeluarkan oleh EMCo Maier Austria.

METODE PEMROGRAMAN Berdasarkan cara pemuatan ke mesin: Pemrograman manual, pemrograman ekstrnal, dan pemrograman dengan menggunakan Komputer eksternal. Berdasarkan metode pengukuran: pemrograman absolut dan pemrograman inkrimental.

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM Mempelajari Gambar Kerja Mengidentifikasi jenis mesin yang akan digunakan Mengidentifikasi jenisjenis pekerjaan Mengidentifikasi jenisjenis alat potong Menentukan parameter pemesinan (Feeds, speed, depth of cut, and power) Memilih Titik Nol Benda Kerja Memilih Metode Pemrograman Mengembangkan program Mensimulasikan program Memperbaiki program Program Jadi Dokumentasi untuk NC

JENIS-JENIS KODE PERINTAH No. Kode Fungsi No. Kode Fungsi 1 A Dimenasi Radius sekitar X 14 N Nomor Blok 2 B Dimenasi Radius sekitar Y 15 O Referensi pengulanagan berhenti (Referensi Rewind Stop) 3 C Dimenasi Radius sekitar Z 16 P Ukuran pergerakan cepat ketiga 4 D 5 E Dimensi radius sekitar sumbu khusus atau third function Dimensi radius sekitar sumbu khusus atau second function 17 Q Ukuran pergerakan cepat kedua 18 R Ukuran pergerakan cepat pertama 6 F Fungsi Asutan 19 S Fungsi kecapatan putar mesin 7 G Fungsi Penyiapan 20 T Fungsi alat potong 8 H Tidak digunakan 21 U Dimensi pergerakan kedua pada arah X (inkrimental) 9 I 10 J 11 K Jarak titik awal radius terhadap pusat radius pada arah X Jarak titik awal radius terhadap pusat radius pada arah Y Jarak titik awal radius terhadap pusat radius pada arah Z 22 V Dimensi pergerakan kedua pada arah Y (Inkrimental) 23 W Dimensi pergerakan kedua pada arah Z (Inkrimental) 24 X Dimensi target pergerakan pertama (Absolut) pada sumbu X 12 L Tidak Digunakan 25 Y Dimensi target pergerakan pertama (Absolut) pada sumbu Y 13 M Fungsi Tambahan 26 Z Dimensi target pergerakan pertama (Absolut) pada sumbu Z (Rao, 2002:296)

JENIS-JENIS KODE G No. Kode Fungsi No. Kode Fungsi 1 G00 Pergerakan cepat dari titik ke titik 16 G18 Pegaktipan sistem sumbuxz 2 G01 Pergerakan lurus 17 G19 Pegaktipan sistem sumbu XY, TIDAK DIKABARI. 3 G02 Pergerakan melingkar searah jarum jam 18 G20 Interpolasi melingkar sumbu CW untuk ukuran panjang 4 G03 Pergerakan melingkar berlawanan arah jarum jam 19 G21 Interpolasi melingkar sumbu CW untuk ukuran pendek 5 G04 Waktu penahanan 20 G22-G29 Tidak Digunakan 6 G05 Mengganggu program (Hold/delay) 21 G30 Interpolasi melingkar sumbu CCW untuk ukuran panjang 7 G06 Interpolasi parabolik 22 G31 Interpolasi melingkar sumbu CCW untuk ukuran pendek 8 G07 Tidak digunakan 23 G32 Tidak digunakan 9 G08 Kecepatan asutan dalam (mm/minit) 24 G33 Pemotongan ulir pemakanan tatap 10 G09 Perlambatan asutan dalam (mm/minit) 25 G34 Pemotongan ulir pemakanan meningkat 11 G10 Linier interpolasi untuk dimensi 10-100inchi 26 G35 Pemotongan ulir pemakanan menurun 12 G11 Linier interpolasi untuk dimensi 1 10 inchi 27 G36-G39 Tidak digunakan 13 G12 Tidak digunakan 28 G40 Pembatalan kopensasi pahat 14 G13- G16 Tidak digunakan, dan bergabunglah dgn MGP. 29 G41 Kompensasi radius pahat sebelah kiri 15 G17 Pegaktipan sistem sumbu XY 30 G42 Kompensasi radius pahat sebalah kanan

No. Kode Fungsi No. Kode Fungsi 31 G43 Penambahan kompensasi pahat 47 G90 Pengukuran Absolut 32 G44 Pengurangan kompensasi pahat 48 G91 Pengukuran Inkrimental 33 G45-G52 Tidak digunakan 49 G92 Penetapan titik nol benda kerja 34 G53 Pembatalan G54 50 G93 Tidak digunakan 35 G54-G59 Pengaktifan titik patokan (Position Shif Offsets/PSO) 51 G94 Asutan dalam mm/menit 36 G60 Nilai target, posisi toleransi 1 52 G95 Asutan dalam m/putaran 37 G61 Nilai target, posisi toleransi 2 atau loop cycle 53 G96 Putaran spindel untuk permukaan asutan konstan 38 G62 Pemposisi pergerakan cepat 54 G97 Putaran spindel dalam putaran per menit 39 G63 Siklus pengetapan 55 G98-G99 Tidak digunakan 40 G64 Perubahan asutan atau kecepatan putaran spindel 41 G65-G69 Tidak digunakan 42 G70 Pengukuran dalam inchi 43 G71 Pengukuran dalam mm 44 G72-G79 Tidak digunakan 45 G80 Pembatalan Canned Cyclus 46 G81-G89 Siklus Canned Drilling and Borring (Sumber : Rao, 2002:299-300)

PENGELOMPOKKAN KODE G Kelompok bentuk gerakan erakan pahat Kelompok penahanan Kelompok pembuat lubang canned cyclus Kelompok kompensasi radius pahat Kelompok sistem Sumbu Kelompok sistem satuan Kelompok metode pemrograman Kelompok penetapan titik nol benda Kelompok penetapan titik patokan (PSO) Kelompok penetapan asutan G00, G01, G02, G03, G84, dll G04 G80, G81-G89 G40, G41, G42 G17. G18. G19 G70, G71 G90, G91 G92 G53, G54-G59 G94, G95

JENIS- JENIS KODE M No. Kode Fungsi No. Kode Fungsi 1 M00 Program berhenti, spindel dan cairan 16 M15 Pergerakan cepat dalam arah positif pendingin berhenti 2 M01 Pemrograman optional berhenti 17 M16 Pergerakan cepat dalam arah negatif 3 M02 Akhir program dan identik dengan M30 18 M17- Tidak digunakan M18 4 M03 Spindel berputar searah jarum jam 19 M19 Spindel berhenti pada sudut putar tertentu 5 M04 Spindel berputar berlawanan jarum jam 20 M20- Tidak digunakan M29 6 M05 Spindel berhenti 21 M30 Propgram berakhir dan kembali ke awal 7 M06 Perubahan alat potong 22 M31 Interlock bebas 8 M07 Cairan pendingin no. 1 hidup 23 M32- Kecepatan pemotongan tetap M35 9 M08 Cairan pendingin no 2. hidup 24 M36- Tidak digunakan M39 10 M09 Cairan pendingin berhenti 25 M40- Perubahan roda gigi M45 11 M10 Fungsi penjepitan benda kerja aktif 26 M46- Tidak digunakan M49 12 M11 Fungsi penjepitan benda kerja mati 27 M50 Cairan pendingin no.3 hidup 13 M12 Tidak digunakan 28 M51 Cairan pendingin no 4 hidup 14 M13 Spindel berputar searah jarum jam + pendingin hidup 15 M14 Spindel berputar berlawanan jarum jam + pendingin hidup 29 M52- Tidak digunakan M54 30 M55 Pemotong linier offsets no. 1

No. Kode Fungsi No. Kode Fungsi 31 M56 Pemotong lnier offsets no.2 39 M70 Tidak digunakan 32 M57- Tdak digunakan 40 M71 Lokasi 1 permukaan radius benda M59 33 M60 Perubahan permukaan benda 41 M72 Lokasi 2 Permukaan radius benda 34 M61 Lokasi permukaan rata benda 1 42 M73- Tidak digunakan M77 35 M62 Lokasi permukaan rata benda 2 43 M78 Pencekaman lintasan meja mesin (clamp non-activated machine bed-ways) aktif 36 M63- M67 Tidak digunakan 44 M79 Pencekaman lintasan meja mesin (clamp non-activated machine bed-ways) tidak aktif 37 M68 Pencekaman benda kerja aktif 45 M80- M99 38 M69 Pencekaman benda kerja tidak aktif Tidak digunakan (Sumber : Rao, 2002:299-300)

STRUKTUR LUAR ROGRAM CNC Nomor Program CNC OXXXX BLOK BLOK KATA KATA KARAKTER KARAKTER HURUP ANGKA

N120 GOO X 20. Z 30. Blok Kata Kata Karakter dalam bentuk angka Karakter dalam bentuk angka Karakter dalam bentuk hurup

CONTOH PEMAKNAAN STRUKTUR LUAR PROGRAM CNC Contoh Alamat Angka Arti N75 N 75 N alamat blok, angka 75 merupakan nomor blok program NC. Jadi N75 mengandung arti nomor blok ke 75. G01 G 01 G alamat gerak, angka 01 adalah kode. Jadi G01 adalah perintah terhadap alat potong untuk melakukan gerakan pemakanan dengan bentuk lintasan lurus Z- 10.75 Z -10.75 Z adalah sumbu mesin, -10,75 posisi. Z-10.75 mengandung makna posisi pada sumbu Z -10,75 dari titik nol benda. Terkait dengan perintah G01, maka mengandung makna bahwa alat potong harus melakukan pergerakan lurus menuju posisi -10.75 dalam sistem koordinat pergerakan pahat F0.3 F 0.3 F adalah feeding, 0,3 nilai kecepatan asutan. Jadi terkait dengan perintah sebelumnya, mengandung makna bahwa alat potong bergerak lurus menuju posisi Z-10.75 dengan kecepatan asutan 0,3 mm/menit. S1800 S 1800 S adalah kecepatan puataran spindel, 1800 angka. Jadi S1800 adalah perintah untuk menseting kecepatan putaran spindel sebesar 1800 rpm. T03 T 03 T adalah tool/alat potong, angka 03 adalah posisi. Jadi T03 mengandung makna memanggil alat potong yang ada di posisi 3. M08 M 08 M adalag fungsi mesin, angka 08 adalah kode. Jadi M08 adalah perintah terhadap mesin untuk mengaktifkan cairan pendingin.