PEMBUATAN ALAT PERAGA PENDIDIKAN FISIKA SUB MATERI GERAK JATUH BEBAS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR (TMA) PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS SENSOR ULTRASONIK SKRIPSI. Oleh: HENDRA KUSUMA NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang keilmuan ataupun kehidupan sehari-hari. Para ahli di bidang keilmuan juga terus meneliti fenomena-fenomena

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi


BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BAB III PERANCANGAN ALAT

Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

SISTEM PEMANTAUAN KETINGGIAN PERMUKAAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER BASIC STAMP-2 MENGGUNAKAN MEMORY STICK SEBAGAI PENYIMPAN DATA

RANCANG BANGUN OTOMATISASI SISTEM PENENTUAN KUALITAS IKAN BERDASARKAN BERAT TERUKUR (BAGIAN II) TUGAS AKHIR

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 7. ENERGI DAN USAHALATIHAN SOAL BAB 7. 7,2 m. 12 m. 24 m. 36 m

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan teknologi ini merupakan hasil kerja dari rasa ingin tahu manusia

BAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial

BAB 1 PENDAHULUAN. otomatis. Selain sistem kerjanya yang sama, peralatan otomatis dapat melakukan

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan. pembelajaran. Media yang efektif hendaknya mampu meningkatkan

DT-51 Application Note

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKUR MASSA MENGGUNAKAN LOADCELL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

PENGHITUNG BENIH IKAN LELE OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Prosedur persiapan prototipe dispenser beras

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini bidang elektronika mengalami kemajuan yang pesat. Dengan kemajuan

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran fisika seringkali dianggap susah oleh siswa karena cara

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT

HALAMAN PENGESAHAN...

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

ALAT UKUR SENSOR JARAK MEMANFAATKAN SENSOR ULTRASONIK SRF-05 BERBASIS MIKROKONTROLER PADA DINDING PARKIR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN BENSIN DI DALAM RESERVOIR SPBU DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

FISIKA. Sesi DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada Gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Mikrokontroler. Pemantik Kompor.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. otomatis semakin meningkat, sehingga peralatan-peralatan otomatis ini sedikit demi

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

ALAT PENDETEKSI WARNA DAN PENAMPIL PANJANG GELOMBANG MENGGUNAKAN LIGHT DEPENT RESISTOR (LDR) BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

Laporan Praktikum Fisika

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGEREMAN OTOMATIS PADA MODEL MOBIL DENGAN SENSOR ULTRASONIC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Dibuat Oleh : Sinta Suciana Rahayu P / Dosen Pembimbing : Ir. Fitri Sjafrina, MM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega

BAB IV PERANCANGAN ALAT

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra

Transkripsi:

PEMBUATAN ALAT PERAGA PENDIDIKAN FISIKA SUB MATERI GERAK JATUH BEBAS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO Ardhi Wicaksono S 1), Isnan Nur Rifai 2) Program Studi Diploma Elektronika dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, UGM kangwicak@gmail.com 1), isnannur85@gmail.com 2) Abstrak Alat peraga mampu mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan bagi pelaku kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat peraga Fisika pada materi Gerak Jatuh Bebas. Alat Peraga ini menghitung waktu benda jatuh dari ketinggian yang ditentukan. Dengan mengetahui massa benda, maka dapat dihitung besarnya energi-energi yang dihasilkan karena proses benda jatuh bebas. Energi Kinetik, Energi Mekanik dan Energi Potensial adalah energi yang dihitung dengan alat peraga ini. Mula-mula alat melakukan pembacaan ketinggian benda yang akan dijatuhkan, menggunakan sensor ultrasonic. Massa benda dimasukkan sebagai masukan menggunakan papan tombol 4x4. Benda yang jatuh akan melewati sensor photodiode atas yang akan memicu perhitungan waktu benda jatuh. Saat sampai di dasar, benda akan melewati sensor photodiode dan menekan switch bawah, sekaligus memicu untuk mengakhiri perhitungan waktu. yang terhitung digunakan untuk mencari kecepatan benda jatuh, sebagai nilai untuk menghitung energi-energi yang disebabkan benda jatuh secara otomatis. Alat Peraga ini mampu memberikan visualisasi serta menjadi pembanding antara hasil teori yang berlaku. Adanya alat peraga Fisika Materi Gerak Jatuh Bebas ini, diharapkan membantu pelaku kegiatan belajar mengajar dalam meningkatkan aktivitas belajar serta meningkatkan pemahaman konsep Gerak Jatuh Bebas. Kata kunci : Gerak Jatuh Bebas, Mikrokontroler, Arduino Uno 1. PENDAHULUAN Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berpengaruh dalam dunia pendidikan. Pengaruh ini dapat dirasakan terutama pada berbagai ilmu termasuk kelompok ilmu pengetahuan alam, seperti bidang Fisika. Kesulitan siswa dalam menguasai konsep fisika yang kebanyakan bersifat abstrak. Upaya meminimal pemahaman konsep siswa yang lemah perlu adanya penyediaan media pembelajaran yang memadai. Salah satu komponen media pembelajaran adalah alat peraga. Pembelajaran pada setiap individu diharapkan memperoleh hasil yang optimal yaitu prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Penggunaan alat peraga merupakan salah satu bentuk faktor eksternal yang dapat digunakan oleh pengajar untuk mengkomunikasikan bahan ajar kepada peserta didik. Tujuan penggunaan alat peraga adalah agar para peserta didik lebih mudah menerima materi bahan ajar yang disampaikan oleh pengajar. Hal tersebut diatas dapat dipecahkan dengan adanya penggunaan alat peraga pendidikan. Alat peraga pendidikan Fisika ini dapat membuat pendidikan lebih efektif untuk memberikan pemahaman praktis kepada 440

siswa tentang fenomena Fisika yang sedang atau akan dipelajari. Penggunaan alat peraga tentu saja harus disesuaikan dengan tuntunan kurikulum dan tingkat kemampuan serta kemantapan para siswa. Alat peraga pembelajaran adalah sarana komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2005). Alat peraga pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Nur H. (2012), melakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Alat Peraga IPA Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Pesawat Sederhana Siswa Kelas V SDN 4 Wates, pada penelitiannya menjelaskan bahwa penggunaan alat peraga IPA berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa terutama pada materi pesawat sederhana. Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar Siswa antara pembelajaran dengan menggunakan alat peraga IPA dengan pembelajaran yang tidak menggunakan alat peraga IPA. Dengan kesimpulan adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga IPA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa kelas V SD N 4 Wates. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dilakukan penelitian Pembuatan Alat Peraga Pendidikan Fisika dengan mengambil tema pada sub pelajaran Gerak yaitu Gerak Jatuh Bebas. Pembuatan alat peraga Gerak Jatuh Bebas merupakan penelitian Research and Development. Alat peraga yang dibuat terlebih dahulu melewati tahap pemberian saran dari ahli serta guru bidang studi IPA 441 yang kemudian perlu dilakukan penilaian kelayakannya sebelum benar-benar digunakan di dalam pembelajaran. 2. PEMBAHASAN Pada penelitian ini dibuat Instrumen berupa Alat Peraga Pendidikan Fisika Gerak Jatuh Bebas. Alat peraga pada penelitian ini menterjemahkan konsep teori Gerak Jatuh Bebas ke suatu bentuk alat peraga Prinsip kerja alat peraga ini adalah menghitung waktu benda jatuh dari ketinggian tertentu. Dengan mengetahui massa benda, maka dapat dihitung energi-energi yang ditimbulkan saat benda menyentuh dasar. 2.1 Perancangan dan Implementasi Pada penelitian ini, perancangan dilakukan secara hardware dan secara software. Perancangan hardware berupa perancangan fisik dan mekanik dari alat peraga. Sedangkan perancangan software berupa rancangan program pada Mikrokontroler Arduino Uno. Perancangan hardware pada alat peraga ini dilakukan perancangan alat yang bisa menggambarkan fenomena gerak jatuh bebas. Secara garis besar, blok diagram rancangan hardware alat peraga ini ditunjukkan pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Bagian input alat peraga berupa sensor yang digunakan untuk mengukur ketinggian benda mula-mula secara otomatis dan device untuk memasukkan nilai massa benda. Pengukuran ketinggian ini menggunakan sensor ultrasonic seperti ditunjukkan pada gambar 2.2 (2006).

Gambar 2.2 Sensor ini bekerja dengan cara memantulkan sonar berupa gelombang suara. Sensor ini akan menghitung waktu echo dari pantulan sonar sehingga dapat diketahui jarak sumber sonar ke benda. Pada alat peraga ini juga ditambahkan meteran sebagai pembanding pengukuran ketinggian. Pada bagian input ditambahkan juga device berupa papan tombol angka ukutan 4x4. Papan tombol angka ini digunakan untuk memasukkan nilai massa benda. Pada alat peraga sensor kecepatan yang digunakan adalah photodiode. Rangkaian sensor photodiode ini berjumlah dua yang dipasangkan pada ujung tempat benda diletakkan. Dan pada dasar benda jatuh. Sensor photodiode pada bagian atas dekat benda diletakkan berfungsi untuk memicu awal perhitungan waktu benda mulai jatuh. Sedangkan sensor photodioda pada bagian dasar berfungsi memicu penghentian waktu karena benda sudah mencapai dasar. Perancangan software pada penelitian ini dilakukan pemrograman pada Mikrokontroler Arduino Uno. Pemrograman dilakukan untuk mengatur fungsi utama dari alat peraga ini yaitu sebagai penghitung energi yang dihasilkan dari benda jatuh bebas. Pada software yang dibuat memiliki diagram alir sesuai ditunjukkan pada gambar 2.3 berikut ini. Gambar 2.3 Software yang dibuat digunakan untuk mengaktifkan sensor ping sebagai penghitung nilai ketinggian secara otomatis, sekaligus sebagai pemroses data. Software akan menghitung waktu benda jatuh, saat switch atas mulai aktif sampai dengan switch bawah aktif. Nilai waktu akan dihitung berdasarkan lamanya switch atas bawah aktif keduanya. Software juga memungkinkan rangkaian Mikrokontroler menerima input nilai massa benda dari papan tombol angka matrik 4x4. 442

Nilai waktu yang didapat digunakan untuk menghitung nilai kecepatan benda dengan menggunakan persamaan 2.1...(2.1) Keterangan V = Kecepatan (m/s) S = Jarak t = waktu Setelah didapatkan nilai kecepatan benda saat jatuh maka dapat digunakan untuk menghitung nilai-nilai energi yang dihasilkan saat benda jatuh. Nilai-nilai Energi yang dihitung adalah energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik saat benda jatuh. Energi potensial dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2...(2.2) Keterangan Ep = energi potensial (joule) m = massa benda (kg) g = gravitasi bumi (9,8m/s 2 ) h = ketinggian benda Dari perancangan software dan hardware yang dilakukan maka pada gambar 2.4 dan gambar 2.5 ditunjukkan bentuk fisik alat peraga yang dibuat pada penelitian ini. Gambar 2.4 Sedangkan energi kinetik dihitung menggunakan persamaan 2.3...(2.3) Keterangan Ek = energi kinetik (joule) m = massa benda (kg) v = kecepatan benda (m/s) Dan energi mekanik dihitung menggunakan persamaan 2.4...(2.4) Keterangan Em = energi mekanik (joule) Ep = energi potensial (joule) Ek = energi kinetik (joule) 443

merupakan akhir perhitungan waktu. Hasil dari perhitungan waktu dan ketinggian yang bervariasi ditunjukkan pada gambar 2.6 dan 2.7 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Kemudian setelah waktu dan ketinggian diperoleh dan ditampilkan maka LCD akan menampilkan hasil perhitungan energi-energi yang dihasilkan dari jatuhnya benda, dengan variasi sesuai gambar 2.6 dan 2.7 ditunjukkan pada gambar 2.8 dan 2.9 Gambar 2.5 2.2 Pengujian dan Pembahasan Hasil Pengujian alat peraga pada penelitian ini dilakukan dengan cara menjatuhkan benda dari suatu ketinggian. Pada alat peraga ini benda dikaitkan pada sebuah kaitan. Input massa benda terlebih dahulu dimasukkan dengan papan tombol angka, kemudian tombol OK pada alat peraga ditekan. Setelah massa benda di-input-kan, maka ketika pengait dilepas maka benda akan jatuh dan melewati sensor photodiode sebagai switch atas sekaligus mengaktifkan perhitungan waktu (timer). Saat switch atas aktif maka sensor ping juga akan mulai menghitung ketinggian awal benda. Nilai waktu dan ketinggian awal benda selanjutnya akan ditampilkan pada penampil (LCD) sesaat setelah benda mengenai dasar atau saat benda memicu switch bawah yang Gambar 2.8 Gambar 2.9 Percobaan alat peraga ini menggunakan tiga variasi massa benda yaitu 50, 100 dan 200 gram. Hasil pengukuran energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik dengan variasi massa benda ditunjukkan pada Tabel 2.1, 2.2 dan 2.3 Massa (gram) 200 Tabel 2.1 Ep (joule) 0,47 0,18 0,93 0,66 0,18 1,30 0,80 0,18 1,56 0,89 0,21 1,75 444

100 50 0,97 0,23 1,89 0,62 0,18 0,61 0,73 0,19 0,71 0,89 0,22 0,87 1,02 0,25 1,00 1,11 0,26 1,08 0,63 0,29 0,31 0,79 0,27 0,39 0,89 0,27 0,44 0,96 0,30 0,47 1,07 0,28 0,53 Massa (gram) 200 100 50 Tabel 2.2 Ek (joule) 0,47 0,18 0,69 0,66 0,18 1,36 0,80 0,18 1,96 0,89 0,21 1,81 0,97 0,23 1,76 0,62 0,18 0,59 0,73 0,19 0,74 0,89 0,22 0,81 1,02 0,25 0,84 1,11 0,26 0,90 0,63 0,29 0,12 0,79 0,27 0,21 0,89 0,27 0,27 0,96 0,30 0,26 1,07 0,28 0,36 445

Massa (gram) 200 100 50 Tabel 2.3 Em (joule) 0,47 0,18 1,62 0,66 0,18 2,66 0,80 0,18 3,52 0,89 0,21 3,56 0,97 0,23 3,66 0,62 0,18 1,20 0,73 0,19 1,45 0,89 0,22 1,68 1,02 0,25 1,85 1,11 0,26 1,99 0,63 0,29 0,43 0,79 0,27 0,60 0,89 0,27 0,71 0,96 0,30 0,73 1,07 0,28 0,89 Pada pengujian alat peraga dilakukan juga perbandingan pengukuran tinggi dan waktu jatuhnya benda dengan menggunakan meteran dan stopwatch. Perbandingan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai akurasi perhitungan antara hasil pengukuran dengan alat dan hasil perhitungan manual dengan rumus. Hasil perbandingan tinggi dan waktu ditunjukkan pada tabel 2.4. Massa (gram) 200 100 50 Tabel 2.4 Alat Peraga Pengukuran Manual 0,47 0,18 0,46 0,21 0,66 0,18 0,64 0,20 0,80 0,18 0,76 0,20 0,89 0,21 0,88 0,21 0,97 0,23 0,95 0,30 0,62 0,18 0,56 0,21 0,73 0,19 0,68 0,26 0,89 0,22 0,82 0,30 1,02 0,25 0,96 0,40 1,11 0,26 1,07 0,39 0,63 0,29 0,60 0,37 0,79 0,27 0,73 0,41 0,89 0,27 0,85 0,49 0,96 0,30 0,96 0,37 1,07 0,28 1,07 0,57 446 Nilai akurasi dari alat peraga dalam perbandingan perhitungan tinggi dan waktu adalah 96,6 %. 3. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari perancangan dan pengujian sistem secara keseluruhan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Alat peraga yang dibuat dapat merepresentrasi fenomena fisika gerak jatuh bebas. 2. Alat peraga yang dibuat mampu melakukan penghitungan waktu, ketinggian serta energi-energi yang disebabkan jatuhnya benda. 3. Alat peraga yang dibuat memiliki tingkat akurasi 96.6% dibandingkan perhitungan dengan menggunakan cara manual. Dari penelitian yang dilakukan masih terdapat keterbatasan dari alat peraga yang dibuat, ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengembangkan alat peraga yang lebih baik secara sistem dan kinerja, antara lain: 1. Dikembangkan sistem mekanik yang lebih tinggi karena untuk pengukuran dalam penelitian ini maksimal 115 cm 2. Perlunya uji teknis lapangan dan percobaann langsung kepada pelaku kegiatan belajar mengajar, terkait efektifitas penggunaan alat dalam membantu memahami materi gerak jatuh bebas. 4. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Nur H. 2012. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga IPA Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Pesawat Sederhana Siswa Kelas V Sd N 4 Wates, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Parallax Inc, 2006, PING))) Ultrasonic Distance Sensor Datasheet, (Online), (http://www.parallax.com/product/28015, diakses 28 September 2013). 447