BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH DIVIDEN PER SHARE (DPS), EARNING PER SHARE (EPS), DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin berkembang banyak sekali

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan sebagai rujukan untuk mendukung teori-teori yang akan diujikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

Earning Per Share adalah Rasio antara pendapatan setelah pajak dengan. jumlah saham yang beredar (Sawidji Widiatmojo, 2005:97).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perolehan laba merupakan ukuran keberhasilan kinerja financial perusahaan. Laba

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik serta

Transkripsi:

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share (EPS) dan return on equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 2.1.1 Teori signaling (Signalling Theory) Menurut Arista dan Astohar (2012) teori signaling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar berupa informasi yang baik, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Di dalam teori signaling terdapat pengungkapan kandungan informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Teori signaling mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada penggunaan laporan keuangan. Sinyal yang diberikan kepada pengguna laporan keuangan akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Jika perusahaan mengumumkan DPS, EPS, dan ROE meningkat maka akan memberikan sinyal positif bagi investor karena menunjukan kondisi likuiditas perusahaan yang baik dan perusahaan mampu memenuhi 11

12 kebutuhan investor berupa dividen, dan permintaan atas saham menjadi tinggi, sehingga harga saham meningkat. Namun apabila perusahaan mengumumkan DPS, EPS, dan ROE menurun maka informasi yang diterima sebagai sinyal negatif yang diterima oleh investor dan akan mempengaruhi tingkat penawaran dan permintaan saham (Yanti dan Suryanawa 2013). 2.2 Harga saham Harga saham merupakan nilai saham yang menentukan tingkat suatu keuntungan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, yang mana perubahan atau pergerakan harga sahamnya ditetapkan oleh banyaknya permintaan serta penawaran yang dilakukan pada pasar saham. Menurut (Jogiyanto, 2008) dalam Hutami (2012) harga saham adalah harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. 2.2.1 Macam-macam harga saham Menurut (Widoatmojo, 2005) dalam Hutami (2012) harga saham dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Harga Nominal Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

13 2. Harga perdana Harga perdana adalah harga yang didapatkan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek. 3. Harga pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. 2.2.2 Keuntungan pembelian saham Terdapat 2 keuntungan dalam bermain saham yaitu dalam hal pembagian dividen dan kenaikan harga saham (capital gain). Dividen merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya dilakukan dalam satu periode, bentuk dari dividen itu sendiri dapat berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham. Sedangkan capital gain didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli saham, keuntungan didapatkan jika harga jual saham lebih tinggi dari harga beli saham. 2.2.3 Risiko pembelian saham Beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu tidak mendapat dividen dan capital loss. 1. Tidak mendapat dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian. Dengan demikian potensi ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

14 2. Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Adakalanya investor harus menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya, dan investor akan mengalami capital loss. 2.2.4 Penilaian Harga Saham Harga saham yang terjadi dipasar modal merupakan harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran yang ada dibursa. Oleh karena itu sebelum mengambil keputusan untuk menjual atau pun membeli saham, investor harus menilai harga saham untuk menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan. Menurut (Abdul halim, 2003) dalam Priatinah dan Kusuma (2012) nilai saham terbagi atas tiga jenis, yaitu: 1. Nilai Buku Nilai buku saham mencerminkan nilai peusahaan, dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku saham bersifat dinamis dan tergantung pada perubahan nilai kekayaan bersih ekonomis pada suatu saat. 2. Harga Pasar Harga pasar adalah harga yang terbentuk dipasar jual beli saham. Harga pasar merupakan harga saham yang terjadi karena

15 adanya kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi dibursa saham. 3. Nilai instrinsik Nilai instrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Nilai instrinsik saham merupakan nilai sebenarnya dari saham sesuai dengan keadaan saham. 2.2.5 Analisis Saham Analisis saham dibedakan menjadi dua, yaitu : 2.2.5.1 Analisis teknikal Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar dimasa depan melalui studi grafik historis dengan pertimbangan harga dan volume perdagangan (Sunariyah, 2004) dalam Hutami (2012). 2.2.5.2 Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang digunakan untuk mencoba memprediksi harga saham diwaktu yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang berpengaruh terhadap harga saham diwaktu yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Dalam model peramalan ini langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti (dividen per share, earning

16 per share, dan return on equity) yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. 2.3 Dividen per share (DPS) 2.3.1 Pengertian dividen Dividen dapat diartikan sebagai pembagian laba perusahaan yang besarnya telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) kepada para pemegang saham secara porporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham (Deitina 2011). 2.3.2 Jenis-jenis dividen Dilihat dari bentuk dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham, dividen dibedakan menjadi 4, yaitu: 1. Dividen tunai (cash dividend) yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (tunai). 2. Dividen saham (stock dividen) yaitu dividen yang dibagikan perusahaan bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan tersebut. 3. Dividen properti (property dividen) yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga. 4. Dividen likuidasi (liqudating dividend) yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

17 Dividen yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi asset perusahaan dikurangi dengna semua kewajibannya. 2.3.3 Tujuan pembagian dividen 1. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Sebab seorang investor menanamkan dananya dipasar modal untuk memperoleh keuntungan, dan tingginya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan mempengaruhi harga saham. Investor percaya bahwa tingginya dividen yang dibayarkan berarti perusahaan tersebut di masa yang akan datang mempunyai prospek yang bagus. 2. Untuk menunjukan likuiditas perusahaan. Dilakukannya pembagiaan dividen, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus. Sering kita jumpai sebagian perusahaan memberikan dividen dalam jumlah yang tetap untuk setiap periodenya. Hal ini karena perusahanaan ingin diakui investor bahwa perusahaan tersebut mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor. 3. Sebagai investor memandang bahwa resiko dividen lebih rendah dibandingkan resiko capital gain. 4. Untuk memenuhi kebutuhan pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi. 5. Dividen digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dengan pemegang saham. Informasi secara keseluruhan tentang kondisi intern perusahaan sering tidak diketahui oleh investor sehingga

18 melalui dividen pertumbuhan perusahaan dan prospek perusahaan bisa diketahui. 2.3.4 Dividen per share (DPS) Menurut Yuliani dan Supriadi (2014) dividen per share merupakan pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Informasi mengenai dividen per share sangat diperlukan untuk mengetahui berapa besar keuntungan setiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham. Jika dividen per share yang diterima naik maka akan mempengaruhi harga saham dipasar modal. Karena dengan naiknya dividen per share kemungkinan besar akan menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dengan banyaknya saham yang dibeli maka harga saham suatu perusahaan akan naik dipasar modal (Maryati 2012). Rumus dividen per share: x 100 % 2.4 Earning per share (EPS) EPS merupakan rasio antara pendapatan laba setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan

19 tidak mencantumkan besarnya EPS perusahaan yang bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan dapat dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan (Andriani dan Kusumastuti, 2008). EPS sebagai informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena biasa menggambarkan prospek earning dimasa depan. Dikatakan dapat menggambarkan prospek earning di masa depan karena EPS dapat digunakan investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai instrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut investor akan bisa membuat keputusan apakah membeli atau menjual saham bersangkutan. Perusahaan dalam melaporkan earning tidak sepenuhnya benar-benar merupakan earning yang sesungguhnya. Hal ini karena terkait dalam berbagai kepentingan pelaporan keuangan. Padahal semestinya earning yang positif dapat menjadi pendorong bagi investor untuk menanamkan modalnya disuatu perusahaan melalui pembelian saham perusahaan tersebut yang diterbitkan dibursa saham. Hal ini karena investor dalam memutuskan untuk menanamkan modalnya disuatu perusahaan, akan terlebih dahulu menilai prospek perusahaan tersebut yang ditunjukan dengan earning yang positif akan berdampak pada return yang tentunya diharapakan dapat menguntungkan investor. Bila apresiasi investor positif terhadap suatu perusahaan, maka akan berdampak pada melonjaknya harga saham perusahaan tersebut dibursa saham (Andriani dan Kusumastuti, 2008).

20 Rumus earning per share: 2.5 Return on equity (ROE) Return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh oleh investor. Bagi investor analisis ROE menjadi penting karena dengan analisis tersebut dapat diketahui keuntungan yang didapat dari investasi yang dilakukan. Bagi perusahaan analisis ini menjadi penting karena merupakan faktor penarik bagi investor untuk melakukan investasi. Kenaikan return on equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan yang mampu menggunakan modal yang diberikan oleh investor secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut yang akhirnya harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan. Rumus return on equity: x 100%

21 Penelitian dan Tahun Yuliani dan Supriadi (2014) Andriani dan Kusumawati (2008) Rescyana Putri Hutami (2012) Damayanti dkk (2014) Tabel 2.1 Ringkasan hasil dari penelitian terdahulu Dependen Harga saham Harga saham Harga saham Harga saham Variabel Independen EPS dan DPS EPS DPS. ROE, dan Net profit margin DPS dan EPS Hasil penelitian earning per share dan dividen per share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. earning per share berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. DPS. ROE, dan Net profit margin berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. dividen per share dan earning per share secara simultan berpengaruh negatif terhadap harga saham. 2.6 Kerangka pemikiran Pada penelitia yang dilakukan oleh Rusliati dan Prasetyo (2011) meneliti mengenai pengaruh financial leverage, earning per share, dan dividen per share terhadap harga saham, yang menemukan hasil bahwa dividen per share, dan earning per share berpengaruh positif terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah (2014) mengenai pengaruh return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan earning per share (EPS) terhadap harga saham dan menemukan hasil bahwa return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) mempunyai pengaruh positif

22 terhadap harga saham. Terdapat persamaan hasil yang dilakukan oleh Hanum (2009) mengenai pengaruh return on aset, return on equity, dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011, yang menemukan hasil bahwa return on equity dan earning per share berpengaruh positif terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang masalah serta kajian teori maupun kajian penelitan yang relevan. Adapun pengaruh dividen per share, earning per share, dan return on equity terhadap harga saham dapat digambarkan pada gambar sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran s DPS (X1) H1 (+) EPS (X2) ROE (X3) = = H2 (+) H3 (+) Harga saham (Y) 2.7 Perumusan Hipotesis 2.7.1 Pengaruh dividen per share (DPS) terhadap harga saham Dividen per share (DPS) merupakan total semua dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Apabila DPS yang diterima naik maka investor

23 akan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut. Signalling theory menyatakan bahwa semakin besar tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan dividen per share bagi pemegang saham, maka akan memberikan korelasi yang positif terhadap harga saham perusahaan. Penelitian yang dilakukan Hutami (2012) yang menguji pengaruh dividen per share terhadap harga saham dan menemukan hasil bahwa dividen per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : dividen per share (DPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. 2.7.2 Pengaruh earning per share (EPS) terhadap harga saham Earning per share (EPS) merupakan total laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. EPS menunjukan laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap lembar saham selama satu periode tertentu yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Apabila EPS tinggi menandakan bahwa perusahaan dapat memberikan tingkat kemakmuran kepada investor. Signalling theory menyatakan bahwa tingginya nilai EPS perusahaan dapat memberikan signal yang baik kepada para investor

24 karena pada umumnya investor akan tertarik dengan EPS yang besar. Semakin tinggi nilai EPS perusahaan semakin tinggi pula laba yang akan dibagikan kepada investor dan akan meningkatkan harga saham perusahaan. Secara teori semakin tinggi EPS harga saham akan cenderung naik. EPS yang meningkat menandakan bahwa perusahaan tersebut berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor dan hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut. Pada akhirnya peningkatan jumlah permintaan terhadap saham mendorong harga saham juga ikut naik. Penelitian yang dilakukan oleh Andriani dan Kusumastuti (2008) yang menguji pengaruh earning per share terhadap harga saham dan menemukan hasil bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. 2.7.3 Pengaruh return on equity (ROE) terhadap harga saham Return on equity merupakan total laba setelah pajak yang dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah modal. Signalling theory menyatakan bahwa tingkat ROE yang tinggi akan mendorong para manager untuk memberikan informasi lebih

25 terperinci, sebab para manajer ingin meyakinkan para investor bahwa perusahaan mampu mengahasilkan profitabilitas yang baik. Investor akan sangat terbantu dengan melakukan analisis rasio ROE dalam mengambil keputusan. Semakin tinggi nilai ROE maka akan semakin tinggi pula harga saham, karena return atau penghasilan yang diperoleh perusahaan akan semakin tinggi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Hutami (2012) yang menguji pengaruh return on equity (ROE) terhadap harga saham dan menemukan hasil bahwa return on equity (ROE) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. H3 : Return on equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham.