MENGAKUI pentingnya upaya peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia; MEMPERTIMBANGKAN bahwa PASIAD sebagai suatu lembaga nirlaba Turki yang

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS MENGENAI KERJA SAMA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PERMUSEUMAN

~j,r. ~~ )lr REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PENDIDIKAN TINGGI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PENUGASAN TENAGA ASING DALAM KERANGKA KERJA SAMA TEKNIK LUAR NEGERI

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Nasional Philipina (PNP), selanjutnya disebut sebagal "Para Pihak";

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN HIBAH UNTUK PENGENDALIAN TEMBAKAU DI INDONESIA

PERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN LEMBAGA ASING NONPEMERINTAH

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara disebut sebagai 'Para Peserta;

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

KEPPRES 178/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MALI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Commonwealth Australia selanjutnya disebut sebagai 'Para Pihak';

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

NOMOR : 06/MOU/2015 NOMOR : B-30.1/KA/PK/9/2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI

- 2 - MEMUTUSKAN. 12. Kemitraan.../3 AZIZ/2016/PERATURAN/KEMITRAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Narkotik

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pada hari ini, JUMAT tanggal TIGA BELAS bulan MEI Tahun DUA RIBU ENAM BELAS, bertempat di CIBINONG, yang bertanda tangan di bawah ini,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN 3 POLA KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR. Oleh : Tim LPM UNJ

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DENGAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL TENTANG PEMANFAATAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK PENGELOLAAN BANJIR

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

antara TENTARA NASIONAL INDONESIA dan DEWANPERS Nomor: Kerma/27/IX/2017 Nomor: 01.01/DP/PKS/IX/2017 ten tang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU PULAU KECIL, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN NOMOR PROTOKOL INTERNET

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

NOMOR : 03/NKB/M.UMKM/III/2010 NOMOR : 04/III/KB/2010 NOMOR : 03/M/SKB/III/2010 TENTANG

Nomor : 5 /PRJ/V Nomor : W.27-HM.05.02

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN DENGAN PT RUMAH PERUBAHAN TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA. NOMOR : 432/Menkes/SKB/XII/2012 NOMOR : Tahun 2012 NOMOR : 13/XII/KB/2012 NOMOR : 7 TAHUN 2012 NOMOR : 02/HUK/2012

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LUAR NEGERI

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERJANJIAN KERJA PENDAMPING DESA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TENTANG

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN NAMA DOMAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 107 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KERJA SAMA ANTARDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 1993 TENTANG IZIN PENELITIAN BAGI ORANG ASING PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

"SURAT PERJANJIAN KERJA TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN. Nomor:.

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KESEPAKATAN BERSAMA TENTANG PENYELENGGARAAN SIARAN DAN PEMBERITAAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI RADIO REPUBLIK INDONESIA ANTARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPALA DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

Transkripsi:

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN PACIFIC COUNTRIES SOCIAL AND ECONOMICAL SOLIDARITY ASSOCIATION TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (selanjutnya disebut "Kemdikbud") dan Pacific Countries Social and Economical Solidarity Association (selanjutnya disebut "PASIAD") selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak"); MENGAKUI pentingnya upaya peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia; MEMPERTIMBANGKAN bahwa PASIAD sebagai suatu lembaga nirlaba Turki yang mempunyai perhatian besar terhadap pendidikan di Indonesia; MENGINGAT kerjasama yang telah terjalin selama ini antara Kemdikbud dan PASIAD dibawah Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Asosiasi Solidaritas Sosial Ekonomi Pasifik dan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tentang Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan yang ditandatangani pada tanggal 13 Maret 2000; SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; TELAH MENCAPAI KESEPAHAMAN sebagai berikut: Halaman 1 dari 7

Pasall Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk memberikan landasan hukum dan kerja sama antara Para Pihak dalam rangka peningkatan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling menghormati. Pasa12 Ruang Lingkup Kerjasama 1. Para Pihak sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan pendidikan di Indonesia sesuai dengan kebijakan nasional Pemerintah Indonesia di bidang pendidikan. 2. Para Pihak sepakat untuk bekerjasama dalam memfasilitasi bidang-bidang sebagai berikut: a. pertukaran peserta didik; b. pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan Indonesia; c. pengembangan bahan ajar; d. penyelenggaraan olimpiade/kompetisi ilmiah; e. pemberian beasiswa; f. penyediaan sarana dan prasarana lembaga pendidikan; g. pengembangan kegiatan belajar mengajar; h. pengembangan manajemen lembaga pendidikan; i. penyelenggaraan program kursus dan pelatihan; dan j. penyelenggaraan seminar. Pasal3 Wilayah Kerjasama 1. Wilayah kerjasama dalam MSP ini meliputi provinsi: Aceh, Banten, OKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan; 2. Penetapan lokasi kegiatan akan ditetapkan oleh Para Pihak; dan 3. Kerjasama di luar wilayah tersebut di atas perlu disepakati bersama oleh Para Pihak secara tertulis. Halaman 2 dari 7

Pasal4 Partisipasi Pihak Ketiga PASIAD dapat bekerja sama dengan pihak lain yang bergerak di bidang pendidikan dalam melaksanakan program-program di bawah MSP ini hanya setelah mendapat persetujuan Kemdikbud. PasalS Mekanisme 1. Program-program dan mekanisme pelaksanaan MSP, termasuk pelaporan, konsultasi, dan koordinasi, dijabarkan dalam Arahan Program yang merupakan petunjuk menyeluruh bagi kegiatan-kegiatan PASIAD di Indonesia. Uraian terperinci dari masingmasing program dijabarkan dalam Rencana Kegiatan. Rencana Kegiatan meliputi spesifikasi terperinci dari kegiatan-kegiatan atau program-program yang terkait, termasuk sasaran, prosedur, lokasi, dan pengaturan pendanaan; dan 2. Arahan Program dan Rencana Kegiatan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini. 1. Kemdikbud wajib: Pasal6 Kewajiban-Kewajiban a. menentukan instansi daerah yang harus berkoordinasi dengan PASIAD di daerah; b. memfasilitasi pengurusan izin untuk masuk dan keluar Indonesia, izin tinggal, dan izin kerja tenaga asing PASIAD yang telah disetujui, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; c. memfasilitasi pemberian rekomendasi untuk pengurusan kepabeanan bahan ajar dan peralatan pendidikan, sesuai dengan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia; dan d. melakukan pemantauan, koordinasi dan evaluasi secara rutin dan berkala terhadap pelaksanaan program kegiatan yang tercantum dalam MSP ini bersama-sama dengan instansi pemerintah terkait. 2. PASIAD wajib: a. menyediakan dana dan peralatan, dengan mengutamakan produk-produk dalam negeri yang ramah lingkungan, untuk pelaksanaan program-program yang disepakati; b. menyediakan staf, tenaga ahli dan tenaga pengajar asing hanya bila staf, tenaga ahli dan tenaga pengajar Indonesia tidak tersedia, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta wajib mendapatkan persetujuan dari Kemdikbud dalam rangka transfer keahlian, pengetahuan dan teknologi; Halaman 3 dari 7

c. melaporkan setiap tahun kepada Kemdikbud jumlah tenaga pengajar asing yang diundang oleh PASIAD beserta rincian nama-nama dan curriculum vitae mereka; d. menunjuk tenaga kerja Indonesia sebagai pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk tujuan alih keahlian; e. melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia pendamping sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing; f. memberikan data/informasi kepada Kemdikbud atau instansi terkait untuk keperluan supervisi, monitoring, dan evaluasi; g. menyusun rencana kegiatan untuk dimintakan persetujuan tertulis Kemdikbud; h. berkoordinasi dengan kementerian dan instansi-instansi pemerintah terkait sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan PASIAD dan afiliasinya, baik di pusat maupun daerah, dalam kerangka MSP ini; dan i. menyusun rencana kegiatan untuk dimintakan persetujuan tertulis Kemdikbud. 3. Para Pihak secara bersama-sama wajib menyusun perencanaan program kerja sama, Arahan Program dan Rencana Kegiatan. Pasal7 Lembaga Pelaksana Para Pihak menunjuk lembaga berikut untuk melaksanakan MSP ini: 1. Untuk Kemdikbud adalah Sekretariat Jenderal sebagai koordinator; dan 2. Untuk PASIAD adalah Perwakilan PASIAD Indonesia. Pasal8 Pendanaan 1. PASIAD akan menjamin bahwa sumber pendanaan untuk melaksanakan programprogramnya di Indonesia berasal dari lua r Indonesia dan tidak berasal dari hasil tindak kejahatan {misalnya pencucian uang) dan menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi; dan 2. PASIAD wajib melaporkan kepada Kemdikbud apabila ada penerimaan keuangan yang berasal dari Indonesia. Pasal9 Batasan bagi PASIAD dan Personilnya 1. PASIAD dapat menempatkan 3 {tiga) staf asing pada Kantor Perwakilan PASIAD di Indonesia sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Halaman 4 dari 7

2. PASIAD tidak boleh mengambil keuntungan finansial dari organisasi mitra dan afiliasinya di Indonesia dan tidak boleh melakukan kegiatan di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatannya. 3. PASIAD harus: a. menghormati dan mematuhi hukum, peraturan, dan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia serta memastikan bahwa setiap kegiatannya tidak bertentangan dengan hukum, peraturan, dan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia tersebut; b. menghormati integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mendukung gerakan separatis apapun; c. tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik, intelijen, dan klandestin apapun; d. hanya melakukan kegiatan yang telah disepakati bersama oleh Para Pihak; e. menghormati adat istiadat, tradisi dan agama masyarakat setempat; f. tidak melakukan kegiatan penyebaran agama apapun; dan g. tidak melakukan penggalangan dana apapun di Indonesia, baik dari perorangan ataupun organisasi, untuk mendukung program dan kegiatannya. 4. Setiap pelanggaran yang dilakukan terhadap pasal 9 ayat 1, 2, dan 3 dari MSP ini akan mengakibatkan: a. pencabutan izin bagi tenaga asing yang bersangkutan; b. penghentian program dan aktivitas tindakan-tindakan lain sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia; dan c. pengakhiran MSP ini. PasallO Hak Atas Kekayaan lntelektual Dalam hal pengaturan khusus, program atau proyek tertentu yang dapat menghasilkan kekayaan intelektual, Para Pihak wajib menyusun suatu pengaturan terpisah, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pasalll Sumber Daya Genetika dan Pengetahuan Tradisional Para Pihak wajib mengakui nilai dari sumber-sumber daya genetika dan pengetahuan tradisional (Genetic Resources and Traditional Knowledge - GRTK), dan mengakui hak-hak yang dipegang oleh pemilik GRTK dimaksud untuk secara aktif melindunginya dari penyalahgunaan dan penyimpangan yang dilakukan oleh kedua belah Pihak. GRTK wajib dilindungi dari penyalahgunaan dan penyimpangan oleh kedua belah Pihak. Halaman 5 dari 7

Pasal12 Pengaturan Pasca MSP Setelah berakhirnya MSP, Para Pihak akan memutuskan bersama secara tertulis tentang pemanfaatan aset yang diadakan oleh PASIAD. Pasal13 Domisili 1. Kemdikbud berkedudukan di JI. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270. 2. Perwakilan PASIAD Indonesia yang ditunjuk sebagai institusi pelaksana program PASIAD di Indonesia, berkedudukan di Graha Diandra Lantai 2, Warung Buncit Raya No. 2, Jakarta 12740. Perubahan domisili diberitahukan secara tertulis kepada Kemdikbud, dalam waktu sesegera mungkin. Pasal14 Penyelesaian Perselisihan Setiap perselisihan atau perbedaan yang timbul akibat penafsiran atau pelaksanaan MSP ini akan diselesaikan dengan negosiasi dan konsultasi. PasallS Amandemen 1. MSP ini dapat diamandemen dengan persetujuan tertulis Para Pihak. 2. Amandemen berlaku mulai tanggal penandatanganan Para Pihak dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini; dan 3. Tidak ada perubahan yang dapat bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuanketentuan yang terdapat dalam MSP ini. Pasal16 Mulai Berlaku, Jangka Waktu, dan Pengakhiran 1. MSP ini mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan; 2. MSP ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, berdasarkan kesepakatan Para Pihak; 3. Setiap Pihak dapat mengakhiri MSP ini sewaktu-waktu dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya, paling sedikit 6 (enam) bulan sebelumnya; Halaman 6 dari 7

4. Berakhirnya MSP ini tidak mempengaruhi penyelesaian program yang sedang berjalan, kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak; dan 5. Dengan berlakunya MSP ini, maka Memorandum Saling Pengertian antara Asosiasi Solidaritas Sosial Ekonomi Pasifik dan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tentang Kerja Sama Pendidikan dan Kebudayaan, yang ditandatangani pada tanggal 13 Maret 2000, dinyatakan tidak berlaku lagi. SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani MSP ini. DIBUAT rangkap 2 (dua) di Jakarta pada tanggal enam belas bulan Desember tahun dua ribu sebelas, dalam Bahasa Indonesia. Semua teks mempunyai kekuatan hukum yang sama. Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Untuk Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association Ananto Kusuma Seta Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri AhmetCicek Kepala Perwakilan PASIAD Indonesia Halaman 7 dari 7