Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan email : prasetyo.jbr2003@gmail.com
NASIONAL 1. Provinsi : 34 2. Kabupaten/Kota : 497 Kabupaten : 399 Kota : 98 3. Kecamatan : 6.994 4. Kelurahan/Desa : 81.253 Kelurahan : 8.309 Desa : 72.944 PNPM PERKOTAAN (2014) Permendagri No. 18 Tahun 2013 1. Provinsi : 34 (100%) 2. Kabupaten/Kota : 268 ( 54%) Kabupaten : 170 ( 43%) Kota : 98 (100%) 3. Kecamatan : 1.189 ( 17%) 4. Kelurahan/Desa : 11.066 ( 14%) Kelurahan : 5.819 (70%) Desa : 5.247 ( 7%) Berdasarkan Permendagri No. 18 Tahun 2013, berarti masih ada sekitar 2.490 Kelurahan pada status tahun 2014 belum menjadi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan
SASARAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN REGULER SEMUANYA DESA DAN KELURAHAN
PENDAMPINGAN DANA BLM PEMBERDAYAAN Asas UU Desa Rekognisi dan Subsidiaritas REKOGNISI : Pengakuan dan penghormatan bahwa desa atau sebutan lainya merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional SUBSIDIARITAS : Jika masyarakat, lembaga dan/atau pemerintah desa sudah MAMPU atau SUDAH DAPAT MELAKUKAN SENDIRI DENGAN BENAR, jangan diambil alih oleh pihak lain (supra desa)
SEJAHTERA Terpenuhinya kebutuhan hidup dan penghidupan masyarakat Terpenuhinya rasa aman, kerukunan, keadilan serta kebersamaan dan sebagainya MAJU Dalam berbagai bidang pembangunan (ipoleksosbud) Selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi Pembangunan berkelanjutan UU DESA MANDIRI Menyelesaikan permasalahan & mengoptimalkan potensi Mengatur dan mengurus penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kepentingan masyarakat
UU No. 6/2014 Pasal 19 dan PP No. 43/2014 Pasal 33-39 Diatur dan Diurus Desa Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul Tanah kas desa, Tanah ulayat, organisasi masyarakat adat, kelembagaan masyarakat, hukum adat, pranata dan lain-lain Kewenangan yang ditugaskan Pemerintah dan Pemda Provinsi dan Kab/Kota UU DESA Kewenangan lokal berskala Desa Pengelolaan Pasar desa, Saluran irigasi, Jalan desa, tambatan perahu, pemandian umum desa, pembung desa, air minum skala desa dan lain-lain Kewenangan lain yang ditugaskan Pemerintah dan Pemda Provinsi dan Kab/Kota Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Diurus Desa Kewenangan berdasarkan hak asal usul dan Kewenangan lokal skala desa : Ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota, untuk selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa
UU No. 6/2014 Pasal 72 1. PENDAPATAN ASLI DESA - Hasil usaha, swadaya, partisipasi, gotong royong dan pendapan asli desa lainnya 2. DANA DESA - Dana dari APBN, 10 % dari dana transfer daerah secara bertahap (on top) 3. DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI - Minimal 10 % dari hasil pajak & retribusi Kab/Kota 4. ALOKASI DANA DESA (ADD) - Minimal 10 % dana perimbangan daerah (setelah dikurangi DAK) 5. BANTUAN DARI APBD PROVINSI DAN KAB/KOTA - Nilai nya tergantung dari kebijakan pemda provinsi dan Kab/Kota 6. HIBAH DAN SUMBANGAN PIHAK KE TIGA - Bersifat tidak mengikat 7. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SYAH - Bagi hasil kerjasama, bantuan perusahaan yang ada di desa
PP No. 43/2014 Pasal 122 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyelenggarakan program SEKTORAL dan PROGRAM DAERAH yang masuk ke Desa Program sektoral dan program daerah di atas DIINFORMASIKAN kepada pemerintah desa untuk DIINTEGRASIKAN ke dalam pembangunan desa Program sektoral dan program daerah yang berskala LOKAL DESA DIKOORDINASIKAN dan/atau DIDELEGASIKAN pelaksanaannya kepada desa Program sektoral dan program daerah DICATAT dalam lampiran APB-DESA Program sektor dari Kementerian dan Lembaga serta Program Daerah dapat diselenggarakan di desa, tetapi harus diinformasikan ke pemerintah desa selambat-lambatnya bulan Juli tahun berjalan ketika desa mulai menyusun RKP Desa tahun berikutnya Pengaturan dan pengurusan program sektor dan program pemda, tergantung kepada skala kegiatan program tersebut, apakah skala lokal atau skala kawasan
PP No. 43/2014 Pasal 114-125 Dilaksanakan bulan Juni tahun berjalan Musyawarah Desa Perenc. Pembangunan Desa Memperhatikan arah kebijakan perencanaan pembangunan Kab/ Kota Disusun bulan Juli Tahun berjalan dan ditetapkan dengan Perdes paling lambat bulan September tahun berjalan RPJM Desa Ditetapkan paling lama 3 bulan sejak pelantikan Kepala Desa RKP Desa Visi Misi Kepala Desa Arah kebijakan pembangunan desa Rencana penyelenggaraan PemDesa Pelaks anaan Pembangunan Pembinaan Kemasyarakatan Pemberdayaan Masyarakat APB Desa Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya Prioritas program, kegiatan dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa Prioritas program, kegiatan dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerjasama antar desa dan pihak ke tiga Prioritas program, kegiatan dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai kewenangan penugasan dari Pemerintah, Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat desa dan/atau unsur masyarakat desa
UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 78-86 PEMBANGUNAN LOKAL SKALA DESA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN Desa Membangun Membangun Desa Mengacu kepada RPJM dan RKP Desa Dilaksanakan oleh Desa Selaras dengan kebijakan dan perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota Ditetapkan oleh Bupati/ Walikota sesuai RPJMD Dilaksanakan oleh pemerintah, pemprov, pemkab/kota Dilaksanakan Desa atau Kerjasama antar Desa (skala lokal) PP No. 43/2014 Pasal 123-124 Pembangunan kawasan perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar Desa yang dilaksanakan dalam upaya mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Desa Pembangunan kawasan perdesaan dilaksanakan di lokasi yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota
PP No. 43/2014 Pasal 126-131 1. Pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah Desa, dan pihak ketiga 2. Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat Desa dengan pendampingan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan 3. Pendampingan masyarakat Desa sebagaimana nomor 2 diatas, secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga 4. Camat atau sebutan lain melakukan koordinasi pendampingan masyarakat Desa di wilayahnya
5. Tenaga Pendamping Profesional di desa terdiri atas: a) Pendamping Desa yang bertugas mendampingi Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan pembangunan yang berskala lokal Desa; b) Pendamping Teknis yang bertugas mendampingi Desa dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral; dan c) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 6. Pendamping Profesional harus memiliki sertifikasi kompetensi dan kualifikasi pendampingan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik
5. Tenaga Pendamping Profesional di desa terdiri atas: a) Pendamping Desa yang bertugas mendampingi Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kerja sama Desa, pengembangan BUM Desa, dan pembangunan yang berskala lokal Desa; b) Pendamping Teknis yang bertugas mendampingi Desa dalam pelaksanaan program dan kegiatan sektoral; dan c) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat yang bertugas meningkatkan kapasitas tenaga pendamping dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 6. Pendamping Profesional harus memiliki sertifikasi kompetensi dan kualifikasi pendampingan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau teknik
7. Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dapat mengadakan sumber daya manusia pendamping untuk Desa melalui perjanjian kerja yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 8. Menteri yang mengurusi desa dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional (Bappenas) menetapkan pedoman pelaksanaan pembangunan Desa, pembangunan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pendampingan Desa sesuai dengan kewenangan masing-masing 9. Menteri dari kementerian teknis/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian teknis terkait dapat menetapkan pedoman pelaksanaan pembangunan Desa, pembangunan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pendampingan Desa sesuai dengan kewenangannya
Secara programatik, PNPM Mandiri akan berakhir dengan berakhirnya Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2. Keberlanjutanya tergantung kepada kebijakan pemerintahan yang baru (Kabinet Kerja) Pemberdayaan masyarakat dan pendampingan masyarakat baik di Desa maupun Kelurahan masih diperlukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Program sektoral dari Kementerian Teknis melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan baik di Desa maupun di Kelurahan
Pemdes Masy. Desa Musyawarah Desa LK-Desa BKM Perwakilan warga miskin Pendekatan Partisipatif 1. 100-0-100 2. Gender 3. Kebutuhan dasar PS-2 Disusun bulan Juli Tahun berjalan dan ditetapkan dengan Perdes paling lambat bulan September tahun berjalan Dana pendapatan desa APBD Prov dan Kab/Kota APBN - Sektor Lain-lain dana yang syah RPJM DESA RKP DESA APB DESA Ditetapkan paling lama 3 bulan sejak pelantikan Kepala Desa Pendekatan Partisipatif Musyawarah Desa Rancangan APB Desa disepakati BPD-Kades paling lambat Oktober tahun berjalan dan Ditetapkan dengan Peraturan Desa paling lambat 31 Desember tahun berjalan Pemdes Masy. Desa LK-Desa BKM Perwakilan warga miskin 1. 100-0-100 2. Gender 3. Kebutuhan dasar PS-2
Kewenangan yang ditugaskan dan/atau tidak ditugaskan kepada desa Target 100-0-100 Program PM di Perkotaan Program PM di Pedesaan BKM/ LKM Sumber APBN (Diluar Dana Desa) Anggaran K/L SKPD KAB/KOTA /PROVINSI DESA PROGRAM SEKTOR (PUSAT) : 1. DIINFORMASIKAN untuk DIINTEGRASIKAN kedalam pembangunan desa agar tidak tumpang tindih (PP 43 Psl. 122 (2) 2. Yang berskala lokal desa DIKOORDINASIKAN dan/atau DIDELEGASIKAN pelaksanaanya kepada desa pilihanya ada 2 model (PP 43 Psl. 122 (3) 3. Program sektor DICATAT dalam lampiran APB Desa harus diinfromasikan sebelum Desa mulai menyusun RKP Desa untuk tahun berikutnya 4. Pemerintah pusat dapat melaks. Pemberdayaan masyarakat desa (PP 43 Psl. 126 (2) dan 127 (1) 5. Pemerintah pusat dapat mengadakan SDM pendamping desa (PP 43 Psl. 130 (1) 6. Menteri (program sektor) dapat menetapkan pedoman PM Desa dan Pedoman Pendamping desa (PP 43 Psl. 131) Perlu didiskusikan, sambil menunggu peraturan peruandang-uandangan nya PP 43/2014 Pasal 91 : Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan melalui rekening kas Desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB Desa Apakah dana K/L yang masuk desa untuk penyelenggaraan kegiatan sektoral yang ditugaskan dan/atau tidak ditugaskan pemerintah pusat kepada desa termasuk pendapatan desa?
< 1989 1989-2014 STATE DRIVEN DEVELOPMENT COMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT 2015 - VILLAGE DRIVEN DEVELOPMENT COMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT Pembangunan yang digerakkan oleh masyarakat Pembangunan yang digerakkan oleh dana BLM Pendampingan yang seharusnya mampu menumbuhkan kemandirian hakiki masyarakat masih menjadi tantangan besar ke depan. Status Kemandirian yang disandang masih sebatas torehan angka dari sebuah pena liar yang kabur makna Konsep KEMANDIRIAN vs KETERGANTUNGAN
APARAT DESA MASYARAKAT DESA Pelatihan dan Fasilitasi : Penyelenggaraan pemerintahan desa Perencanaan partisipatif dan penyusuan rencana desa (RPJM dan RKP Desa) Pengelolaan keuangan desa Penyusunan APB Desa dan Pelaporan Penyusunan Peraturan Desa Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan dan keuangan desa Dan lain-lain Pelatihan dan Fasilitasi : Hak untuk memperoleh informasi tentang keuangan dan pembangunan desa Hak dan kewajiban untuk melakukan pemantauan tentang keuangan dan pembangunan desa Penguatan kelembagaan masyarakat desa (termasuk BKM/LKM) Hak dan kewajiban untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa Dan lain-lain
matur suwun... prasetyo.jbr2003@gmail.com