Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

dokumen-dokumen yang mirip
* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

Sisfiani Sarimin Amatus Yudi Ismanto Rianty Worang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. responden yang dilakukan pada bulan 18 Juni Agustus 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

FACTORS RELATED TO THE ACTION GIVING WOMEN INFANT IMMUNIZATION OF WORKING IN THE PUBLIC HEALTH DISTRICT BAJENG BAJENG DISTRICT GOWA.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

NASKAH PUBLIKASI ANGGRAENI PUSPITA RATI NIM I

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN PENERAPAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR TAHUN 2010

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

PERBEDAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI ANTARA PUSKESMAS DESA DAN KOTA DI KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE JULI JUNI 2016

DETERMINAN KINERJA PETUGAS IMUNISASI DI PUSKESMAS KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi *Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

ABSTRACT. on Immunization (EPI) atau Program

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

Transkripsi:

Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Ibu Tentang Imunisasi dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 Bulan di Pusat Kesehatan Masyarakat Ranotana Weru Kota Manado The Relationship Between Knowledge, Attitude and Motivation With Mom On Immunization Childhood Immunization Status 12-24 Months In Weru Ranotana Community Health Center of Manado Riani J. E. Tampemawa 1), A. Joy M Rattu 2), Nelly Mayulu 2) 1) Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Abstrak Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang diseluruh wilayah Republik Indonesia, yang diprioritaskan pada peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Salah satu program dalam meningkatkan status kesehatan melalui pemberian imunisasi. Secara nasional, cakupan imunisasi di Indonesia telah mencapai lebih dari 90%. Akan tetapi, masih banyak daerah yang disebabkan karena cakupan imunisasi yang rendah atau daerah yang sulit terjangkau oleh pelayanan imunisasi. Penyebab rendahnya pencapaian imunisasi tersebut adalah rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi, manfaat imunisasi, serta jadwal pemberian imunisasi. Selain itu faktor ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan serta motivasi ibu juga ikut mempengaruhi rendahnya pencapaian Universal Child Immunization (UCI). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu tentang imunisasi dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif jenis survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini 87 responden, yaitu ibu-ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan. Analisis yang digunakan ialah univariat, bivariat dan multivariat dengan uji statistik regresi logistik. Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu dengan sttaus imunisasi anak usia 12-24 bulan. Variabel yang paling dominan berpengaruh dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan adalah pengetahuan ibu. Disarankan agar petugas kesehatan lebih memaksimalkan program imunisasi kepada ibu-ibu dengan meningkatkan pengetahuan dan mengikutsertakan petugas kesehatan pada pelatihan tentang imunisasi agar dapat memberikan penyuluhan dengan baik kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Keyword : status imunisasi Abstract Health development goals in Indonesia is to raise awareness, willingness and ability to live a healthy life for everyone throughout the territory of the Republic of Indonesia, which prioritized the improving health of mothers and children. One of the programs in improving health status through immunization. Nationally, immunization coverage in Indonesia has reached more than 90%. However, there are still many areas due to low immunization coverage or areas not easily reached by immunization services. The immunization causes of low achievement is the low awareness and public knowledge about immunization, the benefits of immunization, and immunization schedules. In addition to the availability of health facilities, family support and the support of health workers as well as the motivation of the mother also affects the low achievement of Universal Child Immunization (UCI). The purpose of this study is to analyze the relationship between knowledge, attitudes and motivation of mothers about immunization with immunization status of children aged 12-24 months in PHC RanotanaWeru Manado. This type of research is descriptive research type of analytic survey with cross sectional study.

Samples in this study 87 respondents, namely mothers who have children aged 12-24 months. The analysis is univariate, bivariate and multivariate logistic regression test. Based on the results of a study it can be concluded that there is a relationship between knowledge, attitudes and motivation of mothers with status immunization of children aged 12-24 months. The most dominant variable with the immunization status of children aged 12-24 months is the mother's knowledge. It is recommended that health care workers maximize immunization program to mothers with improving the knowledge and include training of health workers in immunization in order to educate the public about the importance of good immunization. Keywords:Immunization status PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan bagi setiap penduduk agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu upaya untuk mencapai keadaan tersebut adalah dengan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita (Anonim, 2012). Salah satu metode dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui tindakan preventif seperti pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu jenis usaha memberikan kekebalan kepada anak dengan memberikan vaksin ke dalam tubuh guna membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Bahan yang digunakan untuk merangsang pembentukan zat anti disebut vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan dan melalui mulut (Mahayu, 2014). Program Pengembangan Imunisasi (PPI) merupakan program pemerintah dalam bidang imunisasi yang mendapat prioritas dalam sistem kesehatan nasional. Program ini bertujuan melindungi bayi dan balita dari PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus dan campak. Diperkirakan PD3I merupakan penyebab dari sekitar 48 kematian bayi dan 56 kematian balita per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Imunisasi juga merupakan upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millenium Development Goals, khususnya untuk menurunkan angka kematian anak (Anonim, 2010a). Menurut data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (2013), didapatkan hasil dengan peningkatan persentase cakupan imunisasi lengkap yang cenderung meningkat sejak tahun 2007 (41,6%), tahun 2010 (53,8%) dan tahun 2013 (59,2%). Berdasarkan jenis imunisasi, persentase tertinggi adalah BCG (87,6%) dan terendah adalah DPT- Hb (75,6%). Provinsi Sulawesi Utara mempunyai cakupan imunisasi yang meliputi HB-0 (82,4%), BCG (97,3%), DPT-HB (83,3%), Polio (81,4%) dan Campak (94,4%). Berdasarkan cakupan imunisasi lengkap, provinsi Sulawesi Utara mempunyai persentase imunisasi lengkap (60,9%), tidak lengkap (36,7%) dan yang tidak imunisasi (2,3%). Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dari lima jenis imunisasi wajib, imunisasi dengan cakupan terendah di Sulawesi Utara ialah Hepatitis (71,5%), sedangkan cakupan tertinggi ialah imunisasi BCG (94,8%). Secara umum di Sulawesi Utara cakupan imunisasi anak sudah mencapai di atas 80% kecuali imunisasi Hepatitis B 3. Puskesmas Ranotana Weru merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kota Manado yang melayani lima kelurahan di Kecamatan Wanea. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah balita yang ada ditahun 2014 sebanyak 2094 balita yang terdiri dari balita 0-2 tahun sebanyak 1.006 dan balita 3-5 tahun sebanyak 1.088. Cakupan imunisasi di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado adalah 61%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program imunisasi belum maksimal di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado

serta menunjukkan ada masalah dalam pencapaian cakupan imunisasi. Komponen pendukung ibu melakukan imunisasi pada bayi, antara lain kemampuan individu menggunakan pelayanan kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan ibu tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam hal ini imunisasi balita, sehingga ibu balita tidak secara rutin membawa anak balita berkunjung ke Puskesmas untuk diimunisasi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada anak, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Faktor predisposisi yaitu pengetahuan, sikap, nilai, budaya, kepercayaan dan karakteristik individu. Faktor pendukung yaitu sarana dan prasarana serta jarak tempat pelayanan kesehatan. Faktor pendorong yaitu dukungan keluarga dan motivasi. Pengetahuan, sikap dan motivasi ibu yang baik mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan status kesehatan balita, sedangkan pengetahuan, sikap dan motivasi ibu yang kurang baik dapat menyebabkan kegagalan dalam peningkatan status kesehatan balita dalam hal ini status imunisasi (Anonim, 2010b). Penelitian Sisfiani, dkk (2014) yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada anak balita di desa Taraitak I kecamatan Langowan Utara dan didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu, pendidikan dan sikap berpengaruh positif terhadap perilaku ibu dalam pemberian imunisasi. Penelitian lain yang dilakukan Elfah (2013) tentang hubungan antara motivasi ibu dan dukungan keluarga dengan status imunisasi di Kemukiman Trueng Muduru kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan, dan didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara motivasi ibu dan dukungan keluarga dengan status imunisasi. Para peneliti juga telah melakukan riset tentang faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi, antara lain yang dilakukan oleh Ningrum (2006) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Banyudono Kabupaten Boyolali di dapatkan hasil bahwa pengetahuan dan motivasi ibu berpengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar, sedangkan tingkat pendidikan dan jarak rumah tidak mempunyai pengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Hasil penelitian yang dilakukan Jannah (2009) di Puskesmas Padarincang Kabupaten Pandeglang, didapatkan hasil bahwa dari 282 ibu yang memiliki balita usia 12-23 bulan diperoleh 28 ibu (9,9%) yang status imunisasinya lengkap. Dilihat dari segi analisis data terdapat hubungan antara pengetahuan ibu, pendidikan ibu, sikap ibu dan dukungan keluarga dengan status imunisasi lengkap. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi ibu tentang imunisasi dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado pada bulan Februari 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah ibuibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan yang berjumlah 87 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan motivasi ibu. Variabel terikat adalah Status Imunisasi. Analisis Bivariat uji Chi- Square untuk menguji apakah ada hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dimana kriteria penilaian adalah bila nilai p 0.05, dapat disimpulkan ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Analisis multivariat menggunakan regresi logistik karena skala pengukuran variabel terikat dan variabel bebas adalah katagori dengan menguji faktor mana yang paling dominan berhubungan terhadap status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Hubungan pengetahuan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Tungoi dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Hubungan Pengetahuan ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan Status Imunisasi Pengetahuan Tidak Total n % n % N % Baik 44 50,6 5 5,7 49 56,3 Kurang Baik 16 18,4 22 25,3 38 43,7 Total 60 69,0 27 31,0 7 100 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian responden memiliki pengetahuan yang baik terkait Status Imunisasi lengkap yaitu sebanyak 49 responden (56,3%). Dari 49 responden yang memberikan Imunisasi kepada anaknya sebesar 50,6% (44 responden) dan yang tidak lengkap memberikan Imunisasi sebesar 5,7% (5 responden), dan dapat dilihat pula bahwa hubungan antara pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi memperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) Sehingga ini dapat dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan Status Imunisasi. Nilai p OR 0,000 12,10 Nilai OR=12,10 (CI 95%:3,92-37,34) ibu yang berpengetahuan baik kemungkinan memberikan Imunisasi sebanyak 12,10 kali lebih besar dibandingkan ibu yang kurang baik pengetahuannya. b. Hubungan Sikap Ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado Hubungan Sikap Ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Hubungan Sikap ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan Status Imunisasi Sikap Tidak Total Nilai p OR n % n % n % Baik 57 65,6 19 21,8 76 87,4 0,003 8,00 Kurang Baik 3 3,4 8 9,2 11 12,6 Total 60 69,0 27 31,0 87 100

Berdasarkan data pada tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian responden memiliki sikap yang baik terhadap Status imunisasi sebanyak 76 responden, dari 76 responden yang memberikan Imunisasi kepada anaknya sebesar 65,6% (57 responden) dan yang tidak lengkap memberikan Imunisasi sebesar 21,8% (19 responden), dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,003 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05), maka terdapat hubungan antara sikap ibu dengan Status Imunisasi. Dilihat dari OR (Odds Ratio) menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai sikap baik kemungkinan memberikan Imunisasi secara lengkap sebanyak 8 kali lebih besar dibandingkan ibu mempunyai sikap kurang baik terhadap Status imunisasi. c. Hubungan Motivasi Ibu Dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado Hubungan motivasi Ibu dengan status imunisasi anak usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Hubungan Motivasi Ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan Motivasi Status Imunisasi Nilai p Tidak Total N % n % n % Tinggi 46 52,9 6 6,9 52 59,8 0,000 Rendah 14 16,1 21 24,1 35 40,2 Total 60 69,0 27 31,0 87 100 Berdasarkan data pada tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian responden yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 52 responden, dari 52 responden yang memiliki status imunisasi lengkap sebesar 52,9% (46 responden) dan yang tidak lengkap sebesar 6,9% (6 responden). d. Analisis Multivariat Penelitian Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahap sebelum dilakukan uji regresi logistik adalah menentukan variabel bebas yang mempunyai p 0,05 dalam uji hubungan dengan variabel terikat (uji chi square) pada uji bivariat tersebut di atas. Berdasarkan uji bivariat dari ketiga Dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan demikian probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0,05 (0,000>0,05), maka terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi ibu dengan status imunisasi dasar. variabel bebas (pengetahuan, sikap, dan motivasi ibu), variabel pengetahuan, sikap dan motivasi ibu nilai p 0,05 sehingga ketiga variabel tersebut dimasukkan dalam analisis selanjutnya. Hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Logistik 95% C.I Variabel S. E Sig OR Lower Upper Pengetahuan 0,625 0,003 6,30 1,850 21,463 Motivasi 0,607 0,003 5,90 1,799 19,394 Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan variabel yang paling berperan terhadap status imunisasi anak usia 12-24 bulan dengan nilai OR = 6,30 (CI 95% = 1,850-21,463) dibandingkan motivasi (OR = 5,90; (CI 95% = 1,799-19,394). Hal ini berarti Jika dilihat dari model akhir regresi, variabel pengetahuan memiliki nilai OR 6,30. Hal ini berarti bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap Status imunisasi anak usia 12-24 bulan adalah Variabel Pengetahuan, jadi pengetahuan yang baik akan membuat Ibu lebih memperhatikan status imunisasi anaknya sebesar 6,30 kali di bandingkan dengan pengetahuan yang kurang baik. KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. 2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. 3. Ada hubungan antara motivasi ibu dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. 4. Variabel pengetahuan ibu adalah variabel yang paling dominan hubungannya dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 bulan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Saran Saran yang dapat diberikan dengan melihat hasil penelitian ini adalah: a) Bagi Dinas Kesehatan Kota Manado, Meningkatkan pengetahuan dengan mengikutkan sertakan petugas kesehatan pada pelatihan serta sosialisasi yang menyangkut dengan Imunisasi dan melakukan rangsangan dengan mengadakan lomba antar puskesmas dengan memberikan hadiah atau penghargaan bagi Ibu-ibu yang mengimunisasikan secara lengkap kepada bayinya. b) Bagi Puskesmas Ranotana Weru, Khusus petugas kesehatan baik dokter, bidan dan Perawat puskesmas (petugas imunisasi) agar lebih aktif dan giat untuk memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang imunisasi serta keluarganya tentang pentingnya Imunisasi dan manfaat Imunisasi bagi kesehata anak.

c) Bagi instansi pendidikan, peneliti selanjutnya dapat meniliti faktor lain yang berpengaruh dalam status imunisasi seperti nilai, tradisi dan kepercayaan, ketersediaan sarana/prasarana dan jarak ke tempat pelayanan kesehatan serta dukungan keluarga. Wilayah Kerja Puskesmas Walantakan. Unsrat. Manado. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2010a. Imunisasi tepat waktu sebagai pencegah PD3I. Dinkes Kota Surabaya. Online:(http://www.surabayaehealth.org/e-team/berita/imunisasi -pada-bayi-dan-balita) diakses pada tanggal 14 november 2014. Anonimous, 2010c. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Fitriyanti. I. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Dasar Pada Balita di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. UNG. Kandou, G. 2012. Modul Manajemen Data dan Analisis Data. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Mulyanti, Y. 2013. Faktor-faktor internal yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ Gintung Ciputat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta Sisfiani Sarimin, Amatus Yudi Ismanto, Rianty Worang. 2014. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibudalam pemberian imunisasi dasar pada balita di Desa Taraitak Satu Kecamatan Langowan Utara