ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KOMUNIKASI GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV SD NEGERI 80/1 RENGAS CONDONG KABUPATEN BATANGHARI. Oleh:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 80/1 RENGAS CONDONG KABUPATEN BATANGHARI

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

Disusun oleh : VREEDY FRANS DANAR NIM A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah penting yang dihadapi dunia pendidikan itu

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh: Lasma Siagian, M.Pd. (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen)

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 55/1 SRIDADI KABUPATEN BATANG HARI

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

ARTIKEL ILMIAH. Hamdan 1),Amin Saib, 2), Fachruddiasyah Muslim 3) FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 11 JAMBI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs MUSLIMAT NU PALANGKARAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. telah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saat-saat tertentu

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI. Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

DINA FITMILINA A1A110053

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 142/1 SENGKATI KECIL. Oleh: SUHADA NIM A1D109190

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

demikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I REJOTANGAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KRAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Terhadap Motivasi Belajar Siswa

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan tentang Perhatian Orang Tua

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

: NURUL AENI A1D110192

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI No. 34/I TERATAI MUARA BULIAN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

OLEH : DELVIZA SURYANI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA ARTIKEL.

Oleh: NURFATMAWATI NPM : P

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

ARTIKEL ILMIAH STUDI KASUS PERANAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD IQRA MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

SKRIPSI DISUSUN OLEH RESTI AULIA NIM : AID109102

Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRAK

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

JURNAL PENELITIAN HUBUNGAN PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 2 No.1 Pebruari 2016 ISSN

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SDN NO. 34/1 TERATAI MUARA BULIAN. Oleh : SUCI ULAN SUNDARI NIM.

sehat di dalam kelas. Apabila siswa memiliki nilai yang maksimal maka akan menimbulkan kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang siswa

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMPN 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

Sartika Tolingguhu NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Belajar terhadap

HUBUNGAN ANTARA MINAT, AKTIVITAS BELAJAR SENI BUDAYA DENGAN HASIL GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI Oleh: RINA ERFINA NIM : A1D109188 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 1

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI Oleh : Rina Erfina A1D109188 rina.erfina@ymail.com Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan F.KIP Universitas Jambi ABSTRAK Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan anak adalah adanya perhatian. Perhatian orang tua, adalah suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya dengan penuh rasa kasih sayang agar anakanak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri. Dalam kaitannya dengan proses belajar yang dialami siswa sangat dipengaruhi adanya perhatian orang tua, baik perhatian terhadap fasilitas/kebutuhan belajar, perhatian orang tua dalam belajar di rumah, perhatian terhadap keberangkatan sekolah, dan perhatian terhadap hasil belajar. Perhatian orang tua dapat menjadi rangsangan dan motivasi anak dalam belajar. Karena motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Neger 34/I Teratai. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, dengan subjek penelitian siswa kelas V sebanyak 42 orang siswa. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian diperoleh melalui angket, untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa. Analisis korelasi dilakukan berdasarkan nilai keofisien korelasi yang dihitung menggunakan rumus korelasi product moment. Kemudian dilakukan interprestasi besaran nilai koefisien korelasi dan uji hipotsesis penelitian melalui uji signifikan koefisien korelasi dengan taraf kepercayaan α = 5% dengan ketentuan r- hitung r-tabel. Dari hasil penelitian diperoleh nilai r-hitung = 0,6283 dan r-tabel = 0,304. Jika dilakukan interprestasi, besaran nilai koefisien korelasi 0,6283 menunjukkan tingkat hubungan yang kuat. Sementara itu, uji hipotesis menunjukkan nilai r-hitung > nilai r- tabel atau 0,6283 > 0,304. Sehingga hipotesis penelitian dapat diterima yang berarti terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Neger 34/I Teratai. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa. Kata kunci: Perhatian orang tua,motivasi belajar 2

3 1.PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 pasal 1 (2006: 72) yang menyebutkan bahwa: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak yang mulia, serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau generasi generasi penerus yang baik dan bertanggung jawab. Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anakanaknya. Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua sudah seharusnya mampu memberikan dorongan dalam hal ini memotivasi anak untuk terus belajar. Menurut Ngalim Purwanto (2006) mengatakan bahwa: jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbulah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu, jika diberi perangsang, diberi motivasi yang baik dan sesuai.dari apa yang dikemukakan oleh Purwanto tersebut diketahui bahwa motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar anak. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran seseorang meningkat menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu. Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan anak adalah adanya perhatian. Perhatian mengandung arti hal memperhatikan; apa yang diperhatikan; minat. Dalam bidang pendidikan, hal memperhatikan dapat berwujud memperhatikan kebutuhan sekolah, belajar di rumah, keberangkatan sekolah, prestasi yang diperoleh, dan lain sebagainya. Seorang anak yang memperoleh perhatian dari orang tuanya akan termotivasi dalam belajarnya. Lain halnya bagi anak yang tidak mendapat perhatian dari orangnya, tentu akan memiliki motivasi belajar yang rendah. Pembentukan perilaku, atau perbaikan akhlaq, budi pekerti luhur, pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, peranan keluarga/ pihak orang tua adalah faktor yang sangat dominan dalam pembentukan perilaku dan watak anak di lingkungan keluarga. Orang tua merupakan contoh terdekat bagi anaknya. Segala perbuatan yang dilakukan tanpa disadari akan ditiru anaknya, untuk itu sikap Orangtua yang bermasalah harus dihindari. Orangtua harus memperhatikan pendidikan, dan perkembangan belajar anaknya. Disamping itu hubungan Orangtua dengan anak sangat berpengaruh dalam

kemajuan belajar anak. Yang dimaksud perhatian disini adalah kasih sayang yang penuh perhatian atau kebencian,kasih sayang, perhatian atau penghargaan kepada anak akan menimbulkan mental yang sehat bagi anak-anaknya. Salah satu ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah selalu memperhatikan dengan antusias yang tinggi yaitu tidak pernah berbuat yang bisa mengganggu kegiatan belajar Namun berdasarkan hasil pengamatan penulis,selama praktek mengajar di SD N 34/I Teratai Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari, masih ada anak yang datang terlambat kesekolah, bermain, tidak membuat PR, dan ada juga anak yang tidak bawa buku belajar pada waktu proses pembelajaran berlangsung, sehingga motivasi belajar siswa di kelas tergolong rendah. Selain itu, sebagian siswa di sekolah dasar mengungkapkan bahwa siswa balajar di rumah kalau diperintah oleh orang tua saja. Berdasarkan kondisi fenomena yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan mencoba mengangkat permasalahan dalam penelitian penulis dengan judul Hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai Kabupaten batanghari II. KAJIAN PUSTAKA 1.Motivasi Belajar 1.1 Pengertian Belajar Menurut Hakim (dalam Winastwan & Sunarto 2010:16), belajar adalah suatu proses perubahan perubahan didalam manusia, ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitan dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain Menurut Dimyati (1989:121-122) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai belajar di atas dapat dapat di simpulkan, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. 1.2 Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan siswa dalam belajar (Astuti, 2010:67). Motivasi belajar sangat erat sekali hubungannya dengan prilaku siswa disekolah. Dari uraian diatas, motivasi belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu. Bila pendidik membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang telah dipelajari. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. 4 Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman (2003:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai). c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral dan sebagainya). d. Lebih senang bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya. 1.3 Jenis-Jenis Motivasi Belajar Hapsari (2005:74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan belajar yang datangnya dari luar diri seseorang. 5 1.4 Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2003:85), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak yang akan digerakkan. b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai dengan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Menurut Purwanto (2006:70-71) mengungkapkan guna atau fungsi dari motifmotif itu adalah: a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh. c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang atau siswa pada aktifitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar. 2.Perhatian Orang Tua 2.1 Pengertian Perhatian Orang Tua Perhatian sebagai salah satu aktivitas psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda atau hal) ataupun sekumpulan objek-objek. (Baharudin, 2007:177-178). Perhatian menurut Ahmadi (2003:145) yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran seseorang meningkat menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu.. Hartup (dalam Monks, F. J. & Knoers, 2006:173) mengemukakan bahwa para orang tua masih mempunyai lebih banyak pengaruh dalam hal-hal politik dan pekerjaan daripada teman-teman sebayanya. Suryabrata (2006:54) mengemukakan pendapatnya tentang perhatian orang tua, yaitu pemusatan kesadaran jiwa berupa tenaga, pikiran dan perasaan, dari orang tua kepada anaknya, ditransformasikan dalam berbagai cara untuk memberikan motivasi atau dorongan positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal. Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan pengertian perhatian orang tua, adalah suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anakanaknya (baik berbentuk tindakan maupun ucapan) dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian Sebuah perhatian tidak timbul begitu saja pada diri seseorang. Di bawah ini akan diuraikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perhatian menurut Ahmadi (2003: 150) sebagai berikut: a) Pembawaan b) Latihan dan Kebiasaan c) Kebutuhan d) Kewajiban e) Keadaan Jasmani f) Suasana Jiwa g) Suasana di Sekitar h) Kuat tidaknya Perangsang 6

. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai, yang berlokasi di jalan gajah mada Kelurahan Teratai Muara Bulian. Sebelum penelitian ini di mulai terlebih dahulu dilakukan survey. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 34/1 teratai kabupaten Batanghari.Sesuai dengan data yang diperoleh di SDN 34/1 teratai jumlah siswa yang di ambil dalam penelitian ini adalah 42 siswa. Menurut Arikunto (2002:136), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Angket disini digunakan untuk memperoleh data mengenai lingkungan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif.dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dan seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah Persiapan tabulasi penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, (Arikunto, 2002: 209). Analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi product moment yang digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel yaitu Variabel X(Perhatian Orang Tua) Variabel Y(Motivasi Belajar. 7 IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk melihat bagaimana Perhatian orang tua dengan motivasi belajar dilakukan melalui kuisioner yang diberikan ke responden. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase skor terhadap variabel Perhatian Orang tua secara keseluruhan, menunjukan bahwa siswa di kelas V SDN 34/I Teratai termasuk ke dalam kategori cukup baik dengan rata-rata persentase perolehan skor sebesar 74.40%.Sedangkan motivasi belajar termasuk dalam kategori Dari perhitungan diperoleh angka koefisien korelasi ( antara sebesar 0.6283. Nilai ini menunjukan hubungan positif yang kuat antara perhatian orang tua dan motivasi belajar. Hubungan positif ini memberikan pengertian bahwa jika perhatian orang tua ditingkatkan maka motivasi belajar anak juga akan meningkat. Sedangkan dari interpretasi koefisien korelasi, nilai (0.6283) menunjukan tingkat hubungan yang kuat, artinya terjadi hubungan yang kuat antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa. Untuk melihat sebesar berarti atau signifikan hubungan atau korelasi antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung sebesar 0.6283 dan nilai r tabel sebesar 0.304. Sehingga didapatkan nilai r hitung > r tabel (0.6283 > 0.304). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: Terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas tinggi SD Negeri 34/I Teratai Kabupaten Batang Hari dapat diterima dan terbukti.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi antara perhatian orang tua (X) dan motvasi belajar (Y) diperoleh skor sebesar 0,6283. Koefisien korelasi menunjukkan skor 0,6283 maka dapat dikatakan hubungan antara perhatian orang tua (X) dan motvasi belajar (Y) adalah hubungan yang kuat. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Bagi Orang Tua a. Menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak dalam belajar. b. Menyediakan fasilitas belajar, seperti; buku, pensil, bolpoin, dll. c. Mendampingi anak saat belajar. 2. Bagi Siswa Siswa agar selalu bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. 3. Bagi Guru dan Kepala Sekolah Kepada Guru-guru dan Kepala sekolah di harapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. 8 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rhineka Cipta. Ahmadi, Abu dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta:PT Reinika Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Reinika Cipta. Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dasyat Membuat Skripsi. Madiun: Jaya Star Nine Astuti, Endang Sri. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo. Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group. Dimyati, Muhammad. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. GenioFam. 2009. 99 Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga. Yogyakarta: Leutika. Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Praktis: anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Hakim, Thursan.2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara. Hapsari, Sri. 2005. Bimbingan dan Konseling SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Grasindo.

Makmun, Samsudin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Offset. Monks, F. J. & Knoers. 2006. Psikologi Perkembangan: (Alih bahasa: Siti Rahayu Haditono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Santrock, John W. 2003.Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT. EleX Media Komputindo Sardiman, AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo Persada. Slavin, Robert. 2011. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsono. 2003. Membelajarkan Anak Dengan Cinta. Jakarta: Inisiasi Press. Sunyoto, Danang, 2011. Analisi Regeresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta:CAPS Supandi, 2011. Menyiapkan Kesuksesan Anak Anda. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Suryabrata, Sumadi. 2006. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Andi Offset. Thomas, Kristo M. 2010. Andalah Para Orangtua Motivator Terbaik Bagi Remaja. Jakarta : PT Alex Media Komputindo. Winastwan, Gora dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategy Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta. Flex Media Komputindo. 9