BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan apabila proses penelitiannya menggunakan metode yang tepat dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mohammad Ali (1992:140) menjelaskan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai penerapan model Problem Based Learning (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Cikaret Ippor tepatnya terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud menerapkan suatu metode inkuiri dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibutuhkan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Variabel bebas atau Independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperiment dengan menggunakansuatu metode tanpa menggunakan kelompok pembanding. Tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperiment adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat di peroleh melalui eksperiment sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variable yang relevan. Dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasaan random. Sebagaimana dikatakan Mohamad Ali (199: 15) bahwa: Kuasi eksperiment hampir mirip dengan eksperiment sebenarnya, perbedaannya terletak pada penugasaan subyek, yatiu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasaan random melainkan dengan menggunkana kelompok-kelompok yang sudah ada. Ciri utama kuasi eksperiment dengan tidak di lakukannya penugasaan random melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Penelitian kuasi eksperiment dengan menggunakan penelitian yang tidak menggunakan kelompok pembanding. Pada desain ini kelompok eksperiment menggunakan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO).. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dilakukan pada satu kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata 33

34 pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Terdapat dua variable pokok dalam penelitian ini, yaitu metode pemecahan masalah (problem solving) variable bebas dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, dan penerapan sebagai variable terikat. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : T1 X T T1 T (Ali, 1993:146) Keterangan: T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen T = post-test untuk kelompok eksperimen X = perlakukan untuk kelompok eksperimen Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pre-test, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan Metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) selanjutnya diberikan pre-test post-test. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel-variabel yang saling mempengaruhi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (007 : 51) Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas atau variabel Independent dan variabel terikat atau variabel Dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat

35 variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikemukakan bahwa variabel dalam penelitian ini : a. Variabel bebas (X) Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode pemecahan masalah (Problem solving) sebagai variabel bebas. b. Variabel terikat (Y) Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini tedapat dua variable yaitu: Y 1 = Hasil Belajar (C1) Y = Hasil Belajar (C) Y 3 = Hasil Belajar (C3) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI jurusan Mekanik Otomotif II. Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut: Table 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian Variabel Bebas Kelas Eksperimen (X1) Variabel Terikat Hasil belajar aspek pengetahuan (Y1) X1Y1

36 Hasil belajar aspek pemahaman (Y) Hasil belajar aspek penerapan (Y3) X1Y X1Y3 B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (008:51) : Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sudjana dan Ibrahim (007 : 84): Dalam bahasa penelitian seluruh sumber data yang memungkinkan, memberikan informasi yang berguna bagi masalah penelitian disebut populasi atau univers. Mengingat luasnya populasi maka peneliti membatasi populasi dalam penelitian ini untuk membantu mempermudah menarik sampel. Menurut Sudjana dan Ibrahim (007 : 71) pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (Target population) dan populasi terjangkau (Accessible population). Kemudian Suharsimi Arikunto (006:19) menyebutkan bahwa Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Mengacu pada pendapat diatas maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMK Ar-Rahmah Kab. Cianjur, sedangkan populasinya adalah siswa kelas XI SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur Jurusan Mekanik Otomotif yang berjumlah 160 orang terdiri dari lima kelas.. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (008 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan ungkapan tersebut, Sudjana dan Ibrahim (007 : 85) menyatakan bahwa sampel adalah

37 sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah satu kelas 30 orang siswa dari kelas lima kelas Program keahliah Mekanik Otomotif SMK Ar-Rahmah, Kab Cianjur. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes bentuk objektif ini dibatasi hanya untuk mengukur aspek kognititif C1 Mengingat C (Menahami) dan C3 (Menerapkan).Test objektif dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor-skor yang mengukur hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving). Bentuk test yang digunakan dalam instrument ini adalah soal dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option (a,b,c,d dan e). Untuk mendapatkan test yang valid dan reliebel, item-item tes tersebut diambil dari Materi Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) yang digunakan dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) untuk kelas eksperiment. D. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrument penelitian, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan melalui perhitungan statistik. Dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak. Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika. Menurut Sudjana (dalam Riduwan, 006:3) mengemuakan bahwa: Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan yang membicarakan

38 tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada. Berdasarkan masalah, tujuan penelitian untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data digunakan statistik deskriptif. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dan membuat kesimpulan digunakan statistik infrensial. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (009:16): Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisaasi. 1. Uji Validitas Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas empiris atau pengalaman, menurut Suharsimi (00:66) menyatakan bahwa Sebuah instrumen dapat dikatakan dapat memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman, jenis validitas empirik yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi, karena sesuai dengan pendapat Suharsimi (00:67) Sebuah tes dikatakan memiliki konstruksi ababila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:

39 rxy = N XY X Y N X X N Y Y (Arikunto, 00: 7) Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = Jumlah responden X = Skor item tes Y = Skor responden Menurut Sugiyono (006:16) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut: Tabel 3. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien 0.00 0.199 0.0 0.399 0.40 0.599 0.60 0.799 0.80 1.000 Tingkat Hubungan sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat

40 Setelah diperoleh koefisien korelasinya kemudian diuji juga n tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus t = r, 1 r dimana thitung > ttabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-1, maka soal tes tersebut valid... Uji Reliabilitas Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau kekonsistenan soal dalam mengukur respons siswa. Reliabilitas suatu instrument dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument yang ada sudah baik. Untuk meguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown: r xr 1 r 1/ 1/ 1/ 1/ (Arikunto, 006:180) Keterangan: r 11 = reliabilitas instrument r 1/ 1/ = xy r yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan Instrument Jika nilai reliabilitas lebih besar dari nilai r tabel maka instrument dinyatakan reliabel. 3. Analisis Butir Soal Taraf Kesukaran Soal adalah kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus: B P N (Ali 1993:87)

41 Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah siswa seluruhnya daya beda 0. untuk menghitung daya beda digunakan rumus: Bu Bl D = - Nu Nl (Ali, 1993:86) Keterangan: D = Indeks daya beda Bu = Jumlah jawaban benar kelompok unggul (Upper) Bl = Jumlah Jawaban benar kelompok lemah (Lower) Nu = 7% Jumlah golongan unggul yang menjawab benar. Nu = 7% Jumlah golongan lemah yang menjawab benar. Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai berikut: P 0.80 : Soal terlalu mudah 0.0 < P < 0.80 : Soal dianggap baik untuk kepentingan P 0.0 penelitian : Soal terlalu sulit

4 Analisis butir soal ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya suatu soal dipakai sebagai instrumen penelitian. Butir soal instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diganti atau dibuang apabila indeks 4. Langkah Pengolahan Data Data penelitian yang diperoleh melalui alat pengumpul atau instrumen yang telah diujicobakan selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian. Perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial, Menurut pendapat Nana sudjana dan Ibrahim (1998:17) statistik analitik/inferensial merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 007 dan SPSS versi 16.0. Langkahlangkah yang ditempuh untuk mengolah data dengan menggunakan statistik dengan bantuan software Microsoft Office Excel 007 dan SPSS versi 16.0 adalah sebagai berikut: Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Perhitungan gain atau selisih dari pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Menguji normalitas data dengan Uji Lavene, dengan kriteria pengujian: Hipotesis uji normalitas: H 0 : data tidak berdistribusi normal H 1 : data berdistribusi normal Kriteria uji normalitas: Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka H 0 ditolak

43 Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka H 0 diterima Jika ternyata data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. E. Laporan Hasil Uji Coba Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda instrument sebagai berikut: 1. Uji Validitas Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment, diperoleh data sebagai berikut: XY = 7034 N = 30 X = 444 Y = 454 X = 7076 Y = 734 ( = 197136 ( Y) = 06116 X) r xy = = N XY ( X).( Y) N X ( X) N Y ( Y) 30(7034) [(444)(454)] (30)(7076) (444) (30)(734) (454) 1100 01576 = 165130176 9444 = 1850,9867 = 0,734

44 Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus t = r n 1 r maka, t = 0,734 30 1 (0,734) t = 5,718 Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan kemudian diuji tingkat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada table berikut: HASIL UJI VALIDITAS ALAT PENGUMPUL DATA r Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan 0,734 Sangat kuat 5,718,045 Valid Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh t hitung 5,718 dan t tabel dengan df (n-1) dengan α = 0.05 (5%) adalah,045. Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika t hitung > t tabel (5,718 >,045). Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid. Uji Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba didapat data sebagai berikut: Reliability Statistics

45 Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.843.847 49 Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan SPSS diperoleh indeks sebesar 0.843. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa rhitung >rtabel (0.815>0.361) maka, berdasarkan kriteria tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup reliabel 3. Tingkat Kesukaran Soal Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek tingkat kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item pengecohnya apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih dari 0,70. Tabel 3. 3 Tingkat Kesukaran Soal NO KATEGORI B P SOAL SOAL 1 17 0.566667 BAIK 0.066667 SULIT 3 13 0.433333 BAIK 4 17 0.566667 BAIK 5 8 0.933333 MUDAH 6 8 0.933333 MUDAH 7 9 0.966667 MUDAH 8 14 0.466667 BAIK 9 18 0.6 BAIK 10 17 0.566667 BAIK 11 15 0.5 BAIK 1 17 0.566667 BAIK

46 NO KATEGORI B P SOAL SOAL 13 3 0.1 SULIT 14 8 0.933333 MUDAH 15 11 0.366667 BAIK 16 16 0.533333 BAIK 17 11 0.366667 BAIK 18 17 0.566667 BAIK 19 1 0.4 BAIK 0 19 0.633333 BAIK 1 7 0.9 MUDAH 18 0.6 BAIK 3 16 0.533333 BAIK 4 14 0.466667 BAIK 5 13 0.433333 BAIK 6 13 0.433333 BAIK 7 17 0.566667 BAIK 8 3 0.1 SULIT 9 6 0.866667 MUDAH 30 19 0.633333 BAIK 31 14 0.466667 BAIK 3 8 0.933333 MUDAH 33 7 0.9 MUDAH 34 30 1 MUDAH 35 7 0.9 MUDAH 36 17 0.566667 BAIK 37 17 0.566667 BAIK 38 14 0.466667 BAIK 39 7 0.9 MUDAH 40 1 0.4 BAIK 41 0 0.666667 BAIK 4 8 0.933333 MUDAH 43 18 0.6 BAIK 44 0.066667 SULIT 45 15 0.5 BAIK 46 6 0.866667 MUDAH 47 1 0.7 BAIK 48 7 0.9 MUDAH 49 0.066667 SULIT 50 8 0.933333 MUDAH

47 4. Uji Daya Beda Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda >0 maka dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 50 soal yang diujicobakan hanya diambil 30 soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen. Berdasarkan uji daya beda tersebut, diperoleh rincian data sebagai berikut: Tabel 3.4 Uji Daya Beda No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran 1 10 7 3 0,37 cukup 1 1 0 0 kurang 3 8 5 3 0,37 cukup 4 9 8 1 0,1 kurang 5 15 13 0,4 kurang 6 15 13 0,4 kurang 7 15 14 1 0,1 kurang 8 10 4 6 0,74 baik 9 1 6 6 0,74 baik 10 10 7 3 0,37 cukup

48 No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran 11 11 4 7 0,86 baik 1 11 6 5 0,61 baik 13 1 1 0,1 kurang 14 15 13 0,4 kurang 15 8 3 5 0,6 baik 16 11 5 6 0,74 baik 17 7 4 3 0,37 cukup 18 11 6 5 0,61 baik 19 9 3 6 0,74 baik 0 1 7 5 0,61 baik 1 15 1 3 0,37 cukup 11 7 4 0,49 baik 3 10 6 4 0,49 baik 4 10 4 6 0,74 baik 5 10 3 7 0,86 baik 6 9 4 5 0,61 baik 7 1 5 7 0,86 baik 8 3 0 3 0,7 kurang 9 15 11 4 0,49 baik 30 13 6 7 0,86 baik 31 10 4 6 0,74 baik 3 15 13 0,4 kurang 33 15 1 3 0,37 cukup 34 15 15 0 0 kurang 35 15 1 3 0,37 cukup 36 1 5 7 0,86 baik 37 11 6 5 0,61 baik 38 9 5 4 0,49 baik

49 No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran 39 15 1 3 0,37 cukup 40 7 5 0,4 kurang 41 13 7 6 0,74 baik 4 14 14 0 0 kurang 43 1 6 6 0,74 baik 44 0 0,4 kurang 45 10 5 5 0,61 baik 46 13 13 0 0 kurang 47 1 9 3 0,37 baik 48 14 13 1 0,1 kurang 49 1 1 0 0 kurang 50 15 13 0,4 kurang F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali dengan penjajagan lapangan untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain 1) Survei Pendahuluan Survei pendahuluan yaitu kegiatan awal dalam menentukan

50 permasalahan yang ditemukan dilokasi. Setelah melakukan identifikasi masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang masalah dalam melakukan penelitian serta dijadikan fokus penelitian yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian. ) Menyusun Proposal Penelitian Berdasarkan survei pendahuluan di lapangan, proposal penelitian disusun dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, setelah melalui beberapa kali revisi dari dosen pembimbing maupun dewan skripsi hingga proposal penelitian disetujui. 3) Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain : SK Pengangkatan Pembimbing Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI 4) Penyusunan Jadwal Kegiatan Kegiatan ini diperlukan agar penelitian berjalan dengan efektif dan efisien. Penyusunan jadwal penelitian ini merupakan ketetapan dalam melaksanakan penelitian namun sifatnya fleksibel (tidak mengikat).. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner, dan observasi. Untuk memudahkan penelitian dalam hal ini peneliti berusaha untuk memahami hal-hal berikut, yaitu : 1) Pemahaman latar penelitian dan persiapan diri dengan maksud untuk menghindarkan dari data-data yang kurang diperlukan, data yang terkumpul semata-mata dari sudut pandang informan tanpa

51 mempengaruhinya. ) Tata cara memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti berusaha untuk membuat suasana yang lebih akrab serta tetap dalam posisi sebagai peneliti. 3) Peran serta dan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti berusaha memperhitungkan waktu, tenaga dan biaya dalam upaya mengumpulkan data yang diperlukan. 3. Tahap Pelaporan Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan skripsi yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain Keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk skripsi yang disusun secara rinci dan sistematis. Selanjutnya, sebagai pertanggung jawaban ilmiah sekaligus memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada Program Strata 1, maka skripsi ini akan diajukan kepada tim penguji untuk diadakan penilaian. Prosedur dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut: Populasi Sampel Penelitian Observasi awal : 1. Mempelajari Standar Isi. Mempelajari Silabus 3. Menetapkan Standar Kompetensi 4. Menyusun RPP dan Merancang Pembelajaran dengan Metode pemecahan masalah (Problem Solving) Uji coba instrumen instrumen

5 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian