Mencuatnya fenomena global warming memicu banyak penelitian tentang emisi gas rumah kaca. Keinginan negara berkembang terhadap imbalan keberhasilan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD) telah meningkatkan keingintahuan berbagai kalangan cara menduga emisi gas rumah kaca disuatu wilayah. Pelatihan tentang hal tersebut telah diikuti oleh dua peneliti dan seorang teknisi BPTP Kalteng pada 12 15 Desember 2010 bertempat di HBI Banjarmasin, Kalsel. Pelatihan Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Cadangan Karbon, Hidrologi dan Penggunaan Automatic Weather Station (AWS) dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian. Tujuan tulisan info teknologi ini adalah mengenalkan kepada pembaca tentang cara menduga emisi CO 2 di lahan gambut. Sub topik tersebut sengaja dipilih karena sangat menarik dan cukup bermanfaat. Isi makalah ini berasal dari materi pelatihan berjudul: Metode Pengukuran Karbon Tersimpan di Lahan Gambut oleh Dr. Fahmuddin Agus (BBSDLP). Rumus Emisi CO 2 E = (Ea + Ebb + Ebo Sa) / Δt Ea = Emisi karena terbakarnya jaringan dipermukaan tanah, misalnya pada waktu pembukaan lahan. Ea = C tanaman yang terbakar * 3,67. Angka 3,67 adalah faktor konversi dari C ke CO 2. Berat atom C = 12, berat atom O = 16, maka CO 2/C = (12+(16x2) / 12 atau 44/12 = 3,67. Jika hutan gambut memiliki kandungan C tanaman sebanyak 100 t/ha, maka: 1 / 5
Ea = 100 t C/ha * 3,67 CO 2 /C = 367 t CO 2 /ha Jika lahan yang diperhitungkan seluas 6.000 ha (skala ekonomis perkebunan kelapa sawit), maka jumlah emisi: Ea = 367 t CO 2 /ha * 6.000 ha = 2.202.000 t CO 2 Penetapan simpanan C jaringan tanaman dapat dibaca di Kurniatun Hairiah dan Subekti Rahayu (2007). Petunjuk praktis pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam penggunaan lahan. Word Agroforestry Centre. 76 hal. Ebb = Emisi karena kebakaran gambut. Ebb = volume gambut terbakar (m 3 ) * Cd (t C/m 3 ) * 3,67 CO 2 /C Misalnya jika 6.000 ha gambut terbakar dengan kedalaman rata-rata 12 cm, maka: Volume gambut terbakar = 0,12 m * 60.000.000 m 2 = 7.200.000 m 3. Cd = Db * C, dimana Db = bulk density atau bobot isi gambut; C = % C organik. 2 / 5
Jika Cd = 0,04 t/m 3, maka: Ebb = 7.200.000 m 3 * 0,04 t C/m 3 * 3,67 CO 2 /C = 1.056.960 t CO 2 Ebo = Emisi dari dekomposisi gambut. Ada 4 pendekatan untuk menduga nilai Ebo, tergantung pendekatan mana yang akan dipakai. Pendekatan tersebut antara lain: Pengukuran flux emisi GRK menggunakan Gas Cromatography (GC) ataupun dapat juga digunakan Infra Red Gas Analyzer (IRGA). Hubungan empiris, bahwa bertambahnya kedalaman drainase setiap cm maka emisi CO 2 dari dekomposisi gambut meningkat setinggi = 0,91 t/ha/th (untuk kedalaman saluran drainase 30 120 cm). Misalnya, hutan gambut yang tidak ada saluran drainase dirubah untuk perkebunan kelapa sawit dengan kedalaman drainase 60 cm maka akan terjadi peningkatan emisi sebesar: Ebo = 0,91 t CO 2 /ha/th/cm * 60 cm = 54,6 t CO 2 /ha/th. 3 / 5
Apabila luas lahan yang dikonversi 6.000 ha untuk satu siklus perkebunan kelapa sawit selama 25 th, maka: Ebo = 54,6 t CO 2 /ha/th * 6.000 ha * 25 th = 8.190.000 t CO 2 Pendugaan berdasarkan penurunan permukaan gambut (subsiden). Menurut Wosten et al (1997) subsiden berlangsung sangat cepat beberapa tahun pertama sesudah gambut didrainase dan kemudian akan mencapai kestabilan sekitar 2 cm/th. Dijelaskan lebih jauh bahwa dengan asumsi tidak terjadi kebakaran, maka dekomposisi gambut menyumbang 60% terhadap subsiden sedangkan pemadatan (konsolidasi) menyumbang 40%. Berdsarkan prinsip tersebut, apabila dalam 25 tahun gambut mengalami subsiden setinggi 100 cm maka 60% * 100 cm = 60 cm dari subsiden tersebut disebabkan oleh dekomposisi gambut. Jika kerapan karbon Cd = 0,04 t/m 3 maka dari 6.000 ha lahan emisi yang terjadi: Ebo = 0,60 m * 0,04 t C/m 3 * 3,67 t CO 2 /C * 6.000 ha * 10.000 m 2 /ha = 5.284.800 t CO 2 Pendugaan berasarkan perubahan karbon tersimpan pada gambut. Pendugaan didasarkan atas karbon tersimpan pada gambut pada waktu t1, sewaktu lahan gambut masih dalam bentuk hutan dan pada waktu t2, misalnya pada akhir siklus perkebunan sawit. Pengukuran dilakukan per lapisan gambut mulai dari permukaan hingga ditemukan lapisan liat pada dasar (subtratum) lahan gambut. Contoh perhitungan diberikan pada Tabel 1. 4 / 5
a jika rata-rata ha 2di 2/C 2. Δt tergantung karbon perjanjian; Apabila sekali emisi diperhitungkan, tahun, kumulatif. Dengan rata-rata pertambahan = 40 = 40 t waktu C/ha, atau kandungan maka simpan * 6.000 untuk kandungan karbon 6.000 * 3,67 karbon ha rata-rata t karbon CO lahan, oleh pada waktu sumbangannya tanaman E Sekuestrasi = atmosfir lahan, (Ea Perbedaan 880.000 rata-rata kebakaran 50 pada lahan + menggunaan waktu sumbangannya tahun Ebb = misalnya keperluan; 40 jaringan umumnya atau gambut tahunan + dari sehingga t atau Ebo C/ha hutan penambahan satu selama lebih lamanya tanaman persamaan dirubah bisa * digunakan Sa) menjadi (biomassa 6.000 siklus nilai lama. dalam / satu Δt Ea waktu menjadi ekonomi (t/ha) lebih karbon mengurangi Sebaliknya siklus * dan hitungan diatas skala tanaman) 3,67 yang * kecil Ebb 3,67. kebun ekonomi oleh t kelapa waktu dan CO diperhitungkan. dengan yang menit, Misalnya, nilai tanaman dan CO Tabel kelapa yang sawit tanaman Ebo kebakaran jam, semakin 1 jaringan panjang dari sawit, 25 untuk akan = jika sampai rata-rata tahun satu kelapa pertambahan Penetapan senantiasa kemungkinan Ebo, panjangnya tanaman lahan sesuai siklus = tahunan. dalam diatas 40 maka: waktu sawit gambut. t ekonomi dengan C/ha, (t/ha) mengurangi lamanya bisa meningkat (25 simpan waktu kandungan Untuk besar tahun). maka berlaku Dengan * lamanya 3,67. kelapa produksi perdagangan waktu kandungan hanya untuk secara CO Misalnya, untuk demikian karbon sawit 2 terjadi 6.000 yang 25 25 Dari ha dengan yang (2.202.000 t CO 2 + 1.056.960 t CO 2dapat Dalam karbon jasa Certified 2 + 5.758.230 t CO, = 8.136.390 lahan contoh simpanan dihindari mekanisme dalam perhitungan t CO dengan karbon satu 2 Reducing / 25 siklus rata-rata mempertahankan th ini sebanyak produksi diinterpretasikan Emissions 40 t/ha. kelapa 100 from Dengan t/ha hutan sawit bahwa dialihgunakan Deforestation gambut kata selama 8.136.390 lain, dalam 2 25 emisi and menjadi tahun 880.8000 t keadaan CO Degradation 8.136.390 apabila 2 perkebunan akan t CO alami. teremisi lahan t 2 ) CO (REDD) / 25 hutan kelapa th 2. US$ 2disebabkan CER) Untuk mempertahankan 5 berkisar sejumlah sektor 10 Emission /t tingginya CO pertanian US$ tesebut, Reduction 15 ketidakpastian karbon dinegara dengan 25 / t ( COberkembang berbagai dan variasi ketentuan, kemungkinan pengelolaan dapat diberikan harga dan sifat yang lahan. imbalan. diberlakukan (Dr Harga A). dari jasa antara resmi gambut 6.000 sawit 5 / 5