RANCANG BANGUN PENGONTROL TIRAI OTOMATIS VIA SMS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR PUSTAKA.

BAB III TEORI PENUNJANG. arsitektur Reduced Instruction Set Computer (RISC). Hampir semua instruksi

MENGENAL MIKROKONTROLER ATMEGA-16

1. Pemograman Mikrokontroller Menggunakan BASCOM AVR. Inisialisasi baud yang digunakan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009


PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID

BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

oleh : Syaifullah Agus Setyo Nugroho Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir Achmad Affandi, DEA 2. Ir. Gatot Kusrahardjo, MT

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM KEAMANAN RUMAH VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS


BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BATU KAPUR MENGGUNAKAN KONTROL LOGIKA FUZZY

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci : Inverter DC-AC, MOSFET, Mikrokonroller ATMEGA 16

Praktikum Mikrokontroler. untuk D4 Lanjut Jenjang. Disiapkan oleh: Hary Oktavianto

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

Kereta Rel Diesel adalah unit kereta api yang terdiri dari beberapa gerbong

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. terdiri dari mikrokontroller ATmega8535, Isd2560, LM 35, Regulator 7805, LCD

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN ARUS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB II LANDASAN TEORI. dan gambar dari komponen-komponen yang dipakai pada perancangan laporan. Skripsi. Adapun komponen-komponennya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

i ABSTRACT ii KATA PENGANTAR viii DAFTAR GAMBAR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MIKROPENGENDALI C TEMU 2b AVR ARCHITECTURE. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGAMAN SEPEDA MOTOR VIA SMS MENGGUNAKAN. MIKROKONTROLLER ATmega 8535 NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

PENGONTROL ALAT PENYIRAM TAMAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER IC ATMEGA 16 ABSTRAK

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. ribuan transistor beserta komponen yang lain dalam suatu chip yang dikenal sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN KONTROL KENDARAAN JARAK JAUH

Journal of Control and Network Systems

Sistem Smart House Berbasis Android sebagai Pengendali dan Pemantau Tangki Air dan Lampu Taman

Sistem Kontrol Hexapod robot MSR-H01 Menggunakan Mikrokontroler ATMega 128

Sistem Kendali TeleRobotik Berkamera dengan Pemancar VHF Berbasiskan Mikrokontroller AVR ATMEGA 8535

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

SISTEM MONITORING TINGKAT KETINGGIAN AIR BENDUNGAN BEBASIS MIKROKONTROLLER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

2/11/2010. Otomatisasi Lebih Efisien Waktu pemakaian Biaya Listrik Kecepatan Praktis Etc.

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

II. TINJAUAN PUSTAKA. menjadi sumber tegangan arus searah yang bersifat variable. Pengubah daya DC-

Simulasi Rancang Bangun Rumah Cerdas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB II LANDASAN TEORI

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

RANCANG BANGUN PENGUKURAN TEMPERATUR JARAK JAUH VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah membuat Data Logger Autoclave, prinsip kerja alat ini adalah pada

AVR MICROCONTROLLER: HISTORY AND FEATURE

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

Prototipe Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Webcam dan Finger Print Berbasis Web dan SMS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

RANCANG BANGUN PENGONTROL TIRAI OTOMATIS VIA SMS Yanprima Evan D, Akuwan Shaleh, S.ST, dan Haryadi Amran Darwito, S.ST Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus PENS-ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Telp : +62+031+5947280; Fax. +62+031+5946011 Email : evandora_keren@yahoo.co.id ABSTRAK-Ingin hidup lebih mudah merupakan dambaan semua orang. Hal itu bisa dimaklumi karena di zaman sekarang banyak orang sibuk dengan pekerjaan mereka, maka banyak hal atau kegiatan yang terpaksa mereka tinggalkan. Dari kegiatan wajib mereka seperti makan, tidur atau beristirahat, kegiatan beribadah sampai kegiatan yang lain seperti berolah raga, berwisata, membersihkan rumah, bahkan kegiatan terkecil yang banyak orang tidak pikirkan seperti membuka korden kamar atau kantor mereka tinggalkan untuk pekerjaan mereka. Korden atau tirai banyak sekali macamnya. Mulai dari yang kecil seperti yang ada di rumah-rumah, berukuran sedang seperti tirai penutup untuk tanaman hias, atau yang besar seperti tirai yang terdapat di bioskop. Kebanyakan tirai tersebut dibuka dan ditutup secara manual dengan tangan, kecuali pada tirai di bioskop digerakkan secara elektrik dengan tombol. Namun masih ada tirai yang digerakkan secara manual dengan tangan, misalnya dipertunjukkan teater atau seni tenaga manusia masih digunakan. Dengan proyek akhir ini diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi atas permasalahan tersebut.tirai dapat dikontrol secara otomatis melalui handphone atau juga dapat dikontrol melalui tombol. Caranya dengan mengetik SMS,, kepada handphone server tersebut yang telah terhubung dengan micro. Dan micro terhubung dengan motor yang nantinya akan digerakkan. Motor ini merupakan penggerak dari tirai yang dimaksud. Setelah SMS dikirim oleh user dan diterima oleh server, kemudian data SMS tersebut akan diolah oleh micro. Data output yang dikeluarkan oleh micro akan diteruskan kerangkaian driver ke motor yang akan digerakkan. ABSTRAC - To make human life easier is all people s dream. It is acceptable, because in this era all people is busy. Busy with all their activities and works, but there is a things that they must leave to complete their activities or works. From eating, sleeping or resting, praying, or another activities like sport, vacation, clening their home, even a little thing like open the curtain must they leave for their job. There is alot kind and size of curtain, from small one usually in people s home, the middle one often for the cover of plants, or the big one is usually in the movies or theatre. There many of them is handled by human hands and not autumatically, except the movies and theatre curtain, it s electrically with button. But not all movies and theatre have this tools. So with this final project hopelly can solve that problem. This curtain is can handled by cellphone or button. The process will begin with sending SMS to the server cellphone, from there the micro will take over the process. The micro will send data to the driver and make the DC motor running. So, the curtain will be open or closed. 1.

2 1. PENDAHULUAN Judul proyek akhir RANCANG BANGUN PENGONTROL TIRAI OTOMATIS VIA SMS dilatar belakangi keinginan hidup lebih mudah yang merupakan dambaan semua orang. Hal itu bisa dimaklumi karena di zaman sekarang banyak orang sibuk dengan pekerjaan mereka, maka banyak hal atau kegiatan yang terpaksa mereka tinggalkan. Dari kegiatan wajib mereka seperti makan, tidur atau beristirahat, kegiatan beribadah sampai kegiatan yang lain seperti berolah raga, berwisata, membersihkan rumah, bahkan kegiatan terkecil yang banyak orang tidak pikirkan seperti membuka korden kamar atau kantor mereka tinggalkan untuk pekerjaan mereka. Dengan proyek akhir ini diharapkan dapat dijadikan solusi bagi mereka yang sibuk dengan pekerjaannya. Hanya dengan sebuah handphone dapat dijadikan sebagai pengontrol pembuka dan penutup tirai. SMS dikirim oleh pengirim dan akan diterima oleh handphone penerima yang telah terhubung dengan micro. Selanjutnya didalam mikro akan diolah data yang diterima oleh handphone. Motor yang terhubung dengan mikro akan digerakkan kekiri atau kekanan, tergantung dari perintah yang dikirim oleh SMS. Kain korden akan terbuka atau tertutup begitu motor bergerak. 2. PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Kendala Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: Berat dan jenis kain yang digunakan Batasan untuk area-area yang tidak atau sulit dijangkau oleh sinyal handphone Kemampuan motor disesuaikan dengan beban yang digunakan SMS yang dikirim tidak ada respon karena gangguan operator 3. T U J U A N Adapun tujuan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah untuk merancang sebuah perangkat keras dan program sebagai alat untuk pembuka dan penutup tirai melalui SMS. Dengan adanya perangkat ini diharapkan dapat dijadikan solusi bagi mereka yang hidup dengan sibuk dengan pekerjaannya dan permasalahan mereka dapat sedikit terbantu dengan adanya alat ini. 4. R E L E V A N S I Hasil dari proyek akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai solusi dalam mengatasi masih adanya tirai-tirai besar yang masih dilakukan dengan manual tangan. 5. TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan diberikan teori dasar yang melandasi permasalahan dan penyelesaian yang diangkat dalam proyek akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : SMS, SMS gateway, AVR mikrokontroller, bahasa C dan komunikasi serial. 5.1 SMS ( SHORT MESSAGE SERVICE ) Elemen elemen SMS a. Short Messaging Entities Short messaging entity (SME) adalah suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim pesan pendek. SME dapat berada dalam jaringan FIXED, sebuah piranti bergerak, atau pusat layanan (service center) lainnya seperti: 1. VMS, VMS bertanggung jawab untuk menerima, menyimpan, dan memainkan pesan suara yang dimaksudkan untuk elanggan yang sibuk atau tidak dapat melakukan panggilan suara (voice call). Ia juga bertanggung jawab mengirimkan notifikasi surat suara (voice-mail) untuk para pelanggan kepada SMSC 2. Web, pertumbuhan Internet juga telah mempengaruhi dunia SMS. Oleh karenanya sudah merupakan keharusan untuk mendukung interkoneksi ke World Wide Web guna mengirim pesan dan notifikasi. 3. E-Mail. Aplikasi SMS yang paling diminati adalah kemampuan untuk mengirimkan notifikasi e-mail dan mendukung e-mail dua arah, menggunakan terminal yang SMScompliant. SMSC harus mendukung interkoneksi ke server e-mail yang

3 bertindak seperti mekanisme masukan atau keluaran pesan. 4. Lain-lain. Ada beberapa mekanisme lain untuk mengirimkan pesan singkat ke SMSC seperti jaringan penyeranta, perangkat lunak khusus untuk penulisan pesan berbasis PC dan operator. b. Short Message Service Centre Short message service centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SMS dan piranti bergerak. SMSC harus memiliki kehandalan, kapasitas pelanggan, dan throughput pesan yang tinggi. Selain itu, SMS juga harus dapat diskalakan dengan mudah untuk mengakomodasikan peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada. SMSC mentransfer pesan dalam format Point to point pada sistem yang melayani. c. SMS-Gateway dan SMS-Interworking Mobile Switching Center SMS gateway Mobile Switching Center (SMS- GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, menginterogasi home location register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dan piranti bergerak yang dituju d. Home Location Register Home Location Register (HLR) adalah basis data yang digunakan untuk penyimpanan permanen, pengelolaan langganan dan profil layanan. Ketika diinterogasi oleh SMSC, HLR memberikan informasi routing mengenai pelanggan yang ingin dituju. e. Mobile Switching Center Mobile Switching Center (MSC) melakukan fungsi penyaklaran sistem dan mengendalikan panggilan ke dan dari sistem telepon dan data yang lain. MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base station yang sesuai. f. Visitor Location Register Visitor Location Register (VLR) adalah basis data yang berisi informasi temporal mengenai pelanggan yang berasal dari suatu HLR yang roaming ke HLR lainnya. Informasi ini dibutuhkan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung. g. Base Station System Semua fungsi yang tekait dengan transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak di lakukan di Base Station System (BBS). BBS terdiri dari Base Station Controllers (BTSs), juga dikenal sebagai wilayah sel. BSC dapat mengendalikan satu atau lebih BTS dan bertanggung jawab dalam pemberian sumber data yang semestinya ketika pelanggan bergerak dari satu sektor suatu BTS ke sektor lain, terlepas dari apakah sektor berikutnya tersebut berada dalam BTS yang sama atau berbeda. Mekanisme Kerja SMS Ketika mengirimkan SMS ke suatu nomer tertentu,sms yang dikirimkan tidak akan langsung dikirimkan ke nomer tersebut, namun akan masuk terlebih dahulu ke SMS center (SMSC) operator telepon yang digunakan. SMS center sendiri dapat diartikan sebagai sebuah server yang bertanggung jawab pada proses pengiriman SMS dalam suatu operator. SMS yang dikirimkan dari suatu ponsel akan masuk ke SMSC ini, kemudian baru diteruskan ke nomer tujuan SMS tersebut. Bila nomer yang dituju ternyata sedang nati/offline, SMSC ini akan menyimpan SMS tersebut untuk sementara waktu, hingga nomer tujuan hidup kembali. Lamanya waktu penyimpanan SMS,sangat tergantung dari lamanyawaktu yang telah ditetapkan ole operator untuk menyimpan SMS tersebut. Nomer yang telah menerima SMS akan mengirimkan laporan ke SMSC bahwa SMS yang telah diterima. Laporan tersebut kemudian akan diteruskan kembali ke nomer pengirim SMS. Secara garis besar, mekanisme kerja pengiriman SMS dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Pengiriman SMS dalam satu operator atau sering diistilahkan dengan Intra-Operator SMS. Gambaran mekanisme pengiriman SMS ini dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 5.1 : mekanisme intra-operator SMS

4 Dari ganbar diatas,sms ang dikirimkan oleh nomer pengirim akan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam SMSC operator pengirim,kemudian SMSC tersebut akan mengirim ke nomer yang dituju secara langsung. Nomer penerima kemudian akan mengirimkan sebuah delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah diterima ke SMSC. SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomer pengirim SMS,disertai status report dari proses pengiriman SMS tersebut Pengiriman SMS antar operator yang berbeda atau Inter-Operator SMS,Berbada dengan mekanisme Intra-Operator di atas. Pada mekanisme ini, SMS yang dikirimkan akan melalui dua buah SMSC. Perhatikan gambar berikut : 5.2 SMS Gateway SMS Gateway merupakan sebuah program yang mengomunikasikan antar system operasi computer, dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS. Salah satu komunikasi yang terjadi, dapat dilakukan dengan mengirimkan perintah AT pada perangkat komunikasi tersebut, kemudian hasil operasinya dikirimkan kembali ke computer. Dibutuhkan suatu interface baik dalam bentuk aplikasi maupun halaman web untuk membaca SMS yang masuk, atau mengirim SMS tersebut. Gambar 5.3 Aplikasi SMS Gateway Gambar 5.2 : mekanisme Inter-Operator SMS Pada gambar di atas, selain masuk ke SMSC operator pengirim, SMS yang dikirimkan akan diteruskan oleh SMSC operator pengirim, ke SMSC penerima SMS, kemudian baru diteruskan ke nomer tujuan. Delivery report yang dihasilkan pun akan melalui jalur tersebut, agar dapat sampai ke nomer pengirim SMS. Dalam mekanisme ini, terlihat ada komunikasi tidak langsung antara dua operator berbeda. Komunikasi tersebut dapat berjalan, setelah terjadi sebuah kesepakatan kerjasama antar operator tersebut. Tidak adanya sebuah kesepakatan kerjasama antaroperator, dapat menyebabkan SMS yang dikirimkan ke nomer tujuan dengan operator berbeda, tidak sampai pada nomer tujuan tersebut. Pengiriman SMS dari operator suatu negara lain. Proses pengiriman SMS pada mekanisme ini sering disebut dengan istilah SMS Internasional. Mekanisme yang terjadi tidak jauh beda dengan mekanisme pada inter-operator SMS. Perbedaannya hanya ada pada SMSC nomer penerima, yang tentu saja adalah SMSC operator luar negeri, dan penambahan kode negara pada nomer tujuan tentunya. 5.3 MIKROKONTROLLER AVR ATmega8535 AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel,berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash onchip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah ATmega8535.ATmega8535 adalah mikrokontroller CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses. Blok diagram dari mikrokontroller dapat dilihat pada gambar 5.4 Mikrokontroller ATmega8535 memiliki sejumlah keistimewaan sebagai berikut :

5 Advanced RISC Architecture 130 Powerful Instructions Most Single Clock Cycle Execution 32 x 8 General Purpose Working Registers Fully Static Operation Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz On-chip 2-cycle Multiplier Nonvolatile Program and Data Memories 8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash - Endurance: 10,000 Write/Erase Cycles Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits - In-System Programming by On-chip Boot Program - True Read-While-Write Operation 512 Bytes EEPROM - Endurance: 100,000 Write/Erase Cycles 512 Bytes Internal SRAM Programming Lock for Software Security Power-on Reset and Programmable Brown-out Detection Internal Calibrated RC Oscillator External and Internal Interrupt Sources Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Powerdown,Standby and Extended Standby I/O and Packages 32 Programmable I/O Lines 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and 44-pad MLF Operating Voltages 2.7-5.5V for ATmega8535L 4.5-5.5V for ATmega8535 Speed Grades 0-8 MHz for ATmega8535L 0-16 MHz for ATmega8535 Arsitektur ATMega8535 Peripheral Features Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Modes One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode, and Capture Mode Real Time Counter with Separate Oscillator Four PWM Channels 8-channel, 10-bit ADC - 8 Single-ended Channels - 7 Differential Channels for TQFP Package Only - 2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x for TQFP Package Only Byte-oriented Two-wire Serial Interface Programmable Serial USART Master/Slave SPI Serial Interface Programmable Watchdog Timer with Separate On-chip Oscillator On-chip Analog Comparator Special Microcontroller Features Gambar 5.4 : blok diagram Fungsional ATMega8535

6 Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah,yaitu Port A,Port B,Port C,dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. 3 buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. 4. CPU yang terdiri atas 32 register. Mikrokontroler Rangkaian Driver Relay2 5. Watchdog timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antar muka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi. 6. METODOLOGI Perencanaan dalam pembuatan Rancan Bangun Pengontrol Tirai Otomatis via SMS adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur Pada tahap awal dilakukan studi literatur guna melengkapi penyusunan proyek akhir ini, yang meliputi teori SMS, SMS gateway, AVR mikrokontroller, bahasa C dan komunikasi serial melalui beberapa referensi berupa buku, paper, dan sebagainya. b. Perencanaan Perangkat Keras Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap perangkat keras yang meliputi penentuan desain untuk tirai dan rangkaian untuk pengontrolan secara manual ataupun otomatis, serta penentuan rancangan antar muka berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan. Adapun Gambar Blok diagram yang dapat dilihat pada gambar 5.5 : Gambar 5.5: blok diagram rangkaian Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat dua pengontrolan, yaitu secara otomatis dan manual. Secara otomatis yaitu motor terhubung dengan mikro dan handphone1 secara serial. Dan secara manual yaitu motor terhubung dengan rangkaian manual yang terdiri dari push button dan rangkaian pendukung lain. Pengujian dan analisa Pada tahap ini akan diuji dengan pembuatan miniature seperti tirai. Kemudian akan dikirim berupa SMS kepada handphone1, lalu tirai akan terbuka. Dan akan dilakukan juga dengan pengontrolan manual, yaitu dengan menekan push button1 dan push button2. Dan tirai akan bergerak kekiri atau kekanan. 7. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Setelah melakukan proses pengamatan dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pada sistem pengontrolan tirai secara otomatis diperlukan sebuah Handphone user, sebuah Handphone server (SiemensC55), Modul Mikrokontroller (RS232, ATmega8535 dan Driver Motor DC) dan yang dikontrol yaitu arah pergerakan motor DC sebagai pembuka atau penutup tirai. 2. Teknik pemrograman untuk mikrokontroller ATmega8535 dapat dilakukan dengan ISP (In System Programming), sehingga memudahkan programmer. Perangkat lunak downloader yang digunakan CodeVisionAVR.

7 3. Cara kerja SMS Gateway sangat bergantung pada jaringan telepon seluler. 4. Jaringan seluler yang dipakai dalam proyek ini adalah Indosat. 5. Selama ada jaringan Indosat, tirai dapat dibuka atau ditutup dari manapun user berada. 8. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.10dy_com.tw 2. http://www.atmel.com 3. MA RIFATUL IMAN RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PINTU GARASI BERBASIS MIKRO KONTROLLER DENGAN SMS -- PENGONTROLAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKRO KONTROLLER ATmega8385 --, 2006. 4. http://interactive.usc.edu 5. http://www.kwanms.com