BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

IMS Dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda. - Keluar nanah dari lubang kencing, dubur dan vagina,

MAKALAH. Di susun oleh MOHAMMAD SHIDDIQ SURYADI IIA

12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

BAB II Tinjauan Pustaka

KUESIONER PENELITIAN

Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Penyakit Menular Seksual

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

ANDA DAN HIV/AIDS, IMS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan hubungan seksual, yang telah sah dan diakui oleh hukum (kartono. M, 2000

SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wijaya (2008) pola hubungan seksual merupakan suatu kajian

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. saya sedang melakukan penelitian tentang Efektifitas PIK-KRR Terhadap Peningkatan

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Infeksi Lainnya pada Alat Kelamin. Mengapa IMS menjadi masalah penting pada seorang perempuan?

BAB 1 PENDAHULUAN. Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau dalam bahasa Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

Gonore Menyebabkan Vagina Bernanah

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, seseorang paling tepat dan murah apabila tidak menunggu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan modal awal seseorang untuk dapat beraktifitas dan

HIV - AIDS dan IMS. Penularan dan Pencegahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

Statistics. Total skor sikap responden. N Valid Missing Mean Median Std. Deviation

KUESIONER. 1. Menurut saudari apa yang dimaksud dengan Infeksi Menular Seksual (IMS)? a. Infeksi yang penularannya melalui hubungan seksual

PERCAKAPAN KONSELING ANTARA BIDAN DENGAN PASIEN TENTANG KB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sering disebut jenis kelamin. Seksualitas menyangkut berbagai

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gangguan & Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Kesehatan Reproduksi. reproduksi, serta fungsi dan prosesnya (Yani Widyastuti, 2009:5)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

SEKS BEBAS (FREE SEX)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Veneral Disease ini adalah Sifilis, Gonore, Ulkus Mole, Limfogranuloma Venerum

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu?

BAB I PENDAHULUAN. uterus. Pada organ reproduksi wanita, kelenjar serviks bertugas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. melalui hubungan seksual. PMS diantaranya Gonorrhea, Syphilis, Kondiloma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan insidens dan penyebaran infeksi menular seksual (IMS) di seluruh dunia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN FENOMENA YANG TERJADI PADA PENDERITA. Oleh : Andang Muryanta

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PENJARINGAN ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN ( SMP/MTs & SMA/ MA sederajat )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebiasaan mengadakan hubungan seksual bebas mungkin dapat dianggap sebagai

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB I PENDAHULUAN. lagi dan diubah menjadi PMS (penyakit menular seksual) karena seiring dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena hubungan seksual (Manuaba,2010 : 553). Infeksi menular

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi inilah akan mudah terkena infeksi jamur. Keputihan yang terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1987). Penyakit Menular Seksual (PMS) dewasa ini kasuanya semakin banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

Bab III Sistem Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

Tanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Upaya

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya seperti sifilis, gonore, dan herpes. Ilmu pengetahuan yang semakin

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pekerja seks komersial, pelacur, wanita tuna susila, sundal adalah beberapa


A. Landasan Teori. 1. Pengetahuan. a. Definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Menular Seksual 1. Pengertian Penyakit Menular Seksual Penyakit menular seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal (Sjaiful, 2007). 2. Bahaya Penyakit Menular Seksual Penyakit menular seksual menyebabkan infeksi saluran reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian (Sjaiful, 2007). 3. Tanda dan Gejala Penyakit Menular Seksual (Sjaiful, 2007). a. Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual. b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah. c. Pengeluaran lendir pada vagina/ alat kelamin. d. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya. e. Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal. f. Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seks. g. Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin. 5

4. Jenis Penyakit Menular Seksual. a Gonore Gonore atau kencing nanah adalah penyakit tersering ditemuai dalam dunia kedokteran. Ia mempunyai banyak nama yang digunakan oleh orang awam, seperti kencing nanah, raja singa, dan banyak lagi. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neiseria gonorrhoe yang berbentuk seperti buah kopi berpasangan. Gejala awal dapat timbul dalam waktu 7-21 hari setelah infeksi. Pada wanita biasanya tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini ketika pasangan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat lebih ringan, namun demikian beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika buang air kecil, keluarnya caiarn putih dari vagina dan penjalaran ini bisa mencapai leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra (saluran kencing bawah) dan rektum yang menyebabkan nyeri pinggul dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Pada wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui dubur bisa menderita gonore pada usus bagian bawah. Melakukan oral sex dengan seorang penderita gonore juga dapat menyebabkan tertularnya gonore pada tenggorokan (faringitis gonocokal), yang terkadang tidak menunjukkan gejala dan kadang gejalanya mirip seperti radang tenggorokan yang menyebabkan 6

gangguan menelan. gonore juga dapat menular ke mata jika cairan yang terinfeksi mengenai mata yang biasanya disebut dengan konjungtivitis gonore. Bayi yang baru lahir dapat tertular gonore dari ibunya yang terjadi selama proses persalinan, yang dapat menyebabkan pembengkakan kelopak matanya dan dari matanya mengeluarkan nanah (suririnah, 2007) b Sifilis (raja singa) Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak,pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental (Sjaiful, 2007). c Herpes genital Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui 7

hubungan seks.gejala dan tanda-tandanya adalah :Bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin, kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri, dan gejala kambuh lagi seperti diatas namun tidak senyeri tahap awal bila ada faktor pencetus (stres, haid, minuman dan makanan beralkohol) dan biasanya menetap hilang timbul seumur hidup. Pada perempuan, seringkali menjadi faktor kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarap, tetapi pengobatan antivirus bisa menuragi rasa sakit dan lamanya episode penyakit (Sjaiful, 2007). d Klamidia Penyakit ini disebabkan oleh Chamydia trachomatis. Masa tanpa gejala berlangsung 7-21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa: Keluarnya cairan dari alat kelamin atau keputihan encer berwarna putih kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul dan perdarahan setelah hubungan seksual (Sjaiful, 2007). e Trikomoniasis vaginalis. Trikomoniasis vaginalis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trikomonas vaginalis. Gejala dan tandanya adalah: Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk, vulva agak bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak 8

nyaman dan nyeri saat berhubungan seksual atau saat kencing (Sjaiful, 2007). f Kutil kelamin. Kutil kelamin penyebabnya adalah human papiloma virus dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutilan sekitar kemaluan. Pada perempuan dapat mengenai kulit daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin. Pada laki-laki mengenai kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terdapat terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya (Sjaiful, 2007). g AIDS AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrom ( sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh, yang didapat). AIDS disebabkan oleh adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di dalam tubuh. (PMI Tarakan, 2007) Cara penularan lewat tranfusi darah/ produk darah yang sudah tercemar HIV, lewat cairan sperma dan cairan vagina melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom, lewat air susu ibu yang HIV positif dan melahirkan lewat vagina. (PMI Tarakan, 2007) 9

5. Pengobatan Penyakit Menular Seksual. Penyakit dapat diobati, satu-satunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan / gejala, bila kamu hamil, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan (Sjaiful, 2007). 6. Mitos-Mitos Seputar Penyakit Menular Seksual. Mitos-Mitos Seputar penyakit menular seksual perlu diketahui dan menyadari bahwa penyakit menular seksual tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seks, minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks (Sjaiful, 2007). B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Penyakit Menular Seksual. Faktor dominan yang ikut menentukan besarnya frekuensi dan distribusi penyakit menular seksual dalam suatu masyarakat, antara lain : (Hartadi, 2001) 1. Penyebab penyakit (agent) Penyakit menular seksual sangat bervariasi dapat berupa virus, parasit, bakteri, protozoa. 2. Tuan (host) Beberapa faktor yang terdapat pada host yang berperan pada perbedaan insiden penyakit menular adalah: a. Umur 10

Umur berapa yang sangat penting yang ikut mempengaruhi insiden penyakit menular seksual, sesuai dengan cara penularan penyakit menular seksual yaitu melalui kontak seksual maka golongan umur dengan insiden meningkat adalah golongan umur dengan kegiatan seksual aktif. b. Sex / jenis kelamin Angka kesakitan kelompok umur tertentu pada penderita penyakit menular seksual pria adalah lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, namun tingkat kegawatan pada wanita penderita penyakit menular seksual adalah lebih serius dibandingkan dengan laki-laki, faktor yang mempengaruhi antara lain: 1) Perbedaan sex dengan perbedaan susunan antomi organ tubuh tertentu. Manifestasi gejala klinis penyakit menular seksual pada lakilaki adalah lebih jelas sehngga memberikan kesempatan lebih banyak menggunakan fasilitas kesehatan. 2) Diagnosa penderita penyakit menular seksual pada laki-laki lebih mudah sehingga lebih banyak penderita laki-laki yang dilaporkan. c. Pilihan dalam hubungan seksual. Data yang ada dinegara maju angka penyakit menular seksual pada pria homoseksual adalah lebih tinggi bila dibandingkan dengan heteroseksual. d. Lama bekerja sebagai pekerja seksual komersial. Pekerjaan seseorang sering merupakan ikatan erat dengan kemungkinan terjadinya penyakit menular seksual. Pada beberapa orang yang bekerja dengan kondisi tertentu dengan lingkungan yang memberikan peluang 11

terjadinya kontak seksual akan meningkatkan akibat meningkatkan penderita penyakit menular seksual. Orang tersebut termasuk dalam kelompok resiko tinggi terkena penyakit menular seksual. e. Status perkawinan Insiden penyakit menular seksual lebih tinggi pada orang yang belum kawin, bercerai atau orang yang terpisah dari keluarganya bila dibandingkan dengan orang yang sudah kawin karena pemenuhan kebutuhan seksualnya terpenuhi. f. Pemakaian kondom. (BKKBN, 2005) 1) Pengertian kondom Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria berejakulasi. 2) Cara kerja kondom a) Mencegah pertemuan spermatozoa / sel mani dengan ovum / sel telur pada waktu bersenggama. b) Penghalang kontak langsung dengan cairan terinfeksi. 3) Cara penggunaan kondom Dengan cara menyarungkannya pada alat kelamin laki-laki yang sudah tegang (keras), dari ujung zakar (penis) sampai ke pangkalnya pada saat akan bersenggama. Sesudah selesai senggama, agar segera dikeluarkan dari liang senggama sebelum zakar menjadi lemas. 4) Keuntungan kondom a) Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter. 12

b) Mudah dipakai sendiri. c) Dapat dipakai sendiri. d) Dapat mencegah penularan penyakit kelamin, misalnya : gonore. 5) Kerugian kondom a) Kadang-kadang ada yang tidak tahan (alergi) terhadap karetnya. b) Sobek bila memasukkannya tergesa-gesa. 6) Efek samping penggunaan kondom Alergi terhadap karet 3. Faktor lingkungan Beberapa faktor yang ikut berperan terhadap penyebaran penyakit menular seksual adalah faktor dengan sosial ekonomi, kebudayaan, biologik dan medik yang satu dengan yang lainya saling berkaitan antara lain: (Hartadi, 2001) a. Faktor demografi 1) Bertambahnya jumlah penduduk dan pemukiman yang padat 2) Perpindahan populasi yang menambah migrasi dan mobilisasi penduduk misalnya : perdagangan, hiburan, dll. 3) Meningkatnya protitusi dan homo seksual 4) Remaja lebih cepat matang dibidang seksual yang ingin lebih cepat mendaptkan kepuasan seksual. b. Faktor sosial ekonomi 13

1) Kemiskinan terutama didaerah hutan yang menyebabkan urbanisasi ke kota besar. 2) Perkembangan ekonomi mendorong terjadinya meningkatkan promiskuitas (hubungan seksual antara sejumlah laki-laki dengan sejumlah perempuan), misalnya: orang lebih mudah bepergian berlibur atau berdarmawisata, berkunjung ke tempat hiburan (Klub malam, panti pijat, bar, dll) c. Faktor kebudayaan 1) Pelanggaran nilai moral dan agama yang menyebabkan orang lebih bebas berbuat sesuatu termasuk hubungan seksual diluar nikah. 2) Melanggarinya ikatan keluarga termasuk pengawasan ortu menyebabkan hubungan seksual diluar nikah. 3) Anggapan bahwa pria lebih promiskuitas (hubungan seksual antara sejumlah laki-laki dengan sejumlah perempuan) menyebabkan adanya prostitusi. 4) Meningkatkan rangsangan seksual melalui majalah atau film biru, dan lain-lain. d. Faktor medik 1) Adanya kekebalan kuman penyakit menular seksual. Kekebalan karena penderita membeli obat dan minum obat sendiri dengan dosis obat yang tidak tetap atau tidak adekuat. 2) Diagnosis penyakit kadang susah. 14

Disebabkan Karena adanya penyakit menular seksual yang tersembunyi (Karier) kebanyakan wanita penderita penyakit menular seksual tidak menunjukkan gejala sehingga tanpa disadari mereka sesungguhnya merupakan sumber penularan penyakit menular seksual yang tersembunyi. 3) Walaupun penderita penyakit menular seksual telah diobati dan sembuh tetapi bila mitra seksualnya sudah ketularan tidak diobati maka akan tetap menjadi sumber penularan. 4) Adanya wanita tuna susila yang diluar jangakauan pengobatan dan pengawasan medik. Misal : wanita tuna susila liar, terselubung, dan lain-lain. C. Praktek Pencegahan Penyakit Menular Seksual Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain : fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, faktor dukungan (support) dari pihak lain misalnya tokoh masyarakat, petugas kesehatan sangat penting untuk mendukung praktek pencegahan penyakit menular seksual (Notoatmodjo, 1997). Praktek pencegahan penyakit menular seksual, antara lain:(sjaiful, 2007) a Pencegahan primer, meliputi: 1. Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan. 15

2. Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual. 3. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin. 4. Segera memeriksakan diri serta melakukan konseling ke dokter atau petugas kesehatan apabila mengalami tanda dan gejala penyakit menular seksual, meliputi : rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual, rasa nyeri pada perut bagian bawah, pengeluaran lendir pada vagina/ alat kelamin, keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya, keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal, timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seks, bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin). b Pencegahan sekunder, meliputi : 1. Adanya siraman rohani yang dilakukan di lokalisasi. 2. Peningkatan pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual melalui penyuluhan dari dinas kesehatan. c Pencegahan Tersier, meliputi : 1. Adanya peraturan dari pemerintah tentang larangan prostitusi. 2. Adanya usaha rehabilitasi dengan pelatihan ketrampilan pada wanita pekerja seksual yang meninggalkan pekerjaan sebagai pekerja seksual. 16

D. Kerangka Teori Praktek Pencegahan Penyakit Menular Seksual 1. Primer a. Tidak melakukan hubungan seksual. b. Penggunaan kondom c. Kebersihan alat kelamin d. Konseling ke dokter atau petugas kesehatan apabila mengalami tanda dan gejala penyakit menular seksual 2. Skunder a. Kegiatan keagamaan. b. Peningkatan pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual. 3. Tersier a. Peraturan pemerintah tentang larangan prostitusi. b. Adanya usaha rehabilitasi Kejadian Penyakit Menular Seksual: 1. Gonore 2. Sifilis 3. Herpes genital 4. Klamidia 5. Trikomonas Vaginalis 6. Kutil kelamin. 7. AIDS Gambar : Kerangka Teori Sumber : Sjaiful (2007) E. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Praktek Pencegahan Penyakit Menular Seksual Kejadian Penyakit Menular Seksual Gambar Kerangka Konsep 17

E. Hipotesa Ada hubungan praktek pencegahan Penyakit Menular Seksual dengan kejadian Penyakit Menular Seksual pada wanita pekerja seksual komersial di lokalisasi Argorejo Semarang. 18