Economic Education Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Elektrika Journal

TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM PERKANTORAN/KEARSIPAN

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal

BAB III METODE PENELITIAN

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

Economic Education Analysis Journal

PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Made Rai Puspandari, Suharno & Subagsono

Automotive Science and Education Journal

Economic Education Analysis Journal

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 MAGELANG

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Economic Education Analysis Journal

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

Economic Education Analysis Journal

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Mechanical Engineering Learning

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Economic Education Analysis Journal

PENTINGNYA MANAJEMEN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP. Oleh; Melizubaidah Mahmud Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Automotive Science and Education Journal

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

FORTECH 1 (1) 2016 FORTECH.

Fashion And Fashion Education

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

TEMU BALIK ARSIP DI PUSAT ARSIP BALAI BAHASA PADANG

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

Economic Education Analysis Journal

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PELAJARAN PENJASORKES DI SMK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : : Kejuruan Administrasi Perkantoran

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGELOLAAN ARSIP DI KANTOR KEJAKSAAN NEGERI BUKITTINGGI. Abstract

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA LAGU SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

Journal of Physical Education and Sports

EVALUASI STANDAR KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA RUANG PRAKTIK PADA PROGAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SMK N 1 MAGELANG

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

Economic Education Analysis Journal

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan jumlah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

Joyful Learning Journal

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

MANAJEMEN KEARSIPAN. Anna Riasmiati, S.E. : Manajemen Kearsipan : Drs. Sularso Mulyono, dkk. Cetakan : I, 2011

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL E-LEARNING PADA MATERI KEPERAWATAN BENCANA DASAR SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

EFEKTIFITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN SISTEM BLOK JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan arsip terutama dalam penataannya agar mempermudah dalam

PROFIL DAN TANGGAPAN MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN WEB SITE MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENINGKATAN KREATIFITAS BERCERITA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA KARTU KATA. Diajukan Oleh: RUKIN A54E131040

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP TENTANG PELAKSANAAN PLI PADA DUNIA JASA KONSTRUKSI

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Joyful Learning Journal

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PELAKSANAAN PENYIMPANAN ARSIP OLEH PEGAWAI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIAMIS

2012, No SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. RUANG LINGKUP D.

Transkripsi:

EEAJ 2 (1) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj ANALISIS KEMAMPUAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 9 SEMARANG Tri Retno Oktamasari Prodi Pendidikan Ekonomi, Program Sarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Maret 2013 Disetujui April 2013 Dipublikasikan Mei 2013 Keywords: Managing Archive System; Archivist Director Abstrak Pendidikan kejuruan bertujuan membekali siswa dengan kemampuan sesuai standar dunia kerja. Berdasarkan observasi, silabus belum sepenuhnya terlaksana. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan mengelola kearsipan siswa dan apakah sesuai dengan syarat arsiparis yang dibutuhkan dunia kerja? Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif, analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan siswa mengelola sistem kearsipan termasuk kategori baik (75%). Ketelitian dalam kategori teliti (76%), kecerdasan termasuk kategori cerdas (73%), kecekatan termasuk kategori cekat (71%), kerapian termasuk kategori sangat rapi (84%). Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan siswa mengelola sistem kearsipan dapat dikatakan baik. Abstract Vocational education aims to equip students with the ability to working world standards. Based on observation, the syllabus has not been fully implemented. The problem in this study is how students' ability to manage archives and archivists are in accordance with the terms required the working world? Object of this study is the students of class XI AP SMKN 9 Semarang. This research is descriptive quantitative, descriptive data analysis using the percentage. The results demonstrate the ability of students to manage archival system including good categories (75%). Accuracy in the category carefully (76%), intelligence including intelligent category (73%), dexterity in fixed category (71%), neatness including very tidy categories (84 %). Based on these results, it was concluded that the student's ability to manage archival system can be said to be good. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang E-mail: xha_xhay@yahoo.co.id ISSN 2252-6544 7

PENDAHULUAN Kualitas manusia hingga saat ini masih menjadi suatu permasalahan yang belum ditemukan penyelesaiannya. Kualitas manusia yang menjadi sumber tenaga di dunia industri sering tidak sesuai dengan apa yang menjadi keinginan atau kebutuhan dunia kerja. Banyak orang atau lulusan pendidikan yang bekerja tidak sesuai dengan jurusan pendidikannya. Sumiyati (2011) menyatakan Pada kenyataan sesungguhnya di lapangan, banyak terdapat lulusan SMK yang belum mampu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan dari tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kualitas manusia mayoritas dipengaruhi dengan pendidikan yang diterimanya. Ali (2007:255) menyatakan... upaya untuk menutupi kekurangan dan meningkatkan kualitas SDM yang dirasa paling efektif ialah melalui pendidikan. Pendidikan SMK mempunyai tujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional dan juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian. Pengajaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan membekali siswa dengan kemampuan sesuai standar yang harus dimiliki di dunia kerja. Lulusan SMK harus memiliki skill sesuai dengan bidangnya atau jurusan yang ditekuni. Sebagai siswa jurusan administrasi perkantoran salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah dibidang kearsipan. Kearsipan (filing) dapat diartikan sebagai suatu proses pengaturan dan penyimpanan bahanbahan/warkat-warkat secara sistematis sehingga bahan-bahan tersebut dengan cepat dapat dicari atau diketahui tempatnya setiap kali diperlukan (Anhar, 1980:52). Kemampuan mengelola dan menjaga sistem kearsipan merupakan kesanggupan atau kecakapan untuk mengendalikan, menyelenggarakan, menjalankan dan mengurus kegiatan sistem kearsipan dimulai dari kegiatan pengurusan, penataan, penemuan kembali, pemeliharaan, pengamanan, penyusutan dan pemusnahan arsip. Siswa administrasi 8 perkantoran harus kompeten dalam mengarsipkan baik dari segi teori sebagai dasar pendukung praktik dan segi praktiknya sebagai implementasinya. Siswa agar menjadi kompeten dalam bidang kearsipan ada syarat yang harus dipenuhi yaitu ketelitian, kecerdasan, kecekatan dan kerapian. Adapun aspek yang ingin diteliti dalam penelitian ini yaitu prosedur penyimpanan dan penemuan kembali arsip, meliputi prosedur penyimpanan arsip, yang terdiri dari memeriksa surat/berkas, langkah ini adalah langkah persiapan menyimpan warkat dengan cara memeriksa setiap lembar warkat untuk memperoleh kepastian bahwa warkat-warkat bersangkutan memang sudah siap untuk disimpan yaitu dengan melihat apakah surat telah ada tanda perintah penyimpanan seperti simpan atau "file dan sebagainya. Selanjutnya mengisi kartu kendali yang terdiri dari 2 kegiatan inti mengindeks surat/berkas dan mengkode surat/berkas, dengan adanya kode memudahkan petugas untuk menyimpan surat dan mengembalikan surat pada tempat semula. Tahap selanjutnya adalah pencatatan buku agenda dan menyortir surat/berkas adalah mengelompokkan surat-surat yang mempunyai kode yang sama menjadi satu, sehingga apabila akan ditempatkan pada tempat penyimpanan tidak perlu mondar-mandir. Tahap terakhir yaitu menempatkan atau menyimpan surat/berkas yaitu menempatkan dokumen sesuai dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang digunakan. Prosedur penemuan kembali arsip terdiri dari menentukan judul/subjek/identitas surat yang akan dicari, menentukan indeks, menentukan kode surat, mencari arsip di tempat penyimpanan, mengambil arsip, memberikan arsip kepada peminjam, dan menyimpan lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file. Berdasarkan hasil observasi di SMKN 9 Semarang pada mata diklat Mengelola Sistem Kearsipan ditemukan permasalahan yaitu belum adanya praktik secara langsung bagi siswa-siswa SMK untuk penemuan kembali arsip. Hal ini

karena silabus yang disusun belum sepenuhnya dapat terlaksana dalam proses belajar mengajarnya. Silabus yang telah disusun menyebutkan bahwa terdapat pembelajaran 5 sistem kearsipan yang harus dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu menyimpan dan menemukan kembali dokumen. Fasilitas penunjang kegiatan praktik yang ada di sekolah juga belum sepenuhnya tersedia dengan lengkap. Kegiatan praktik yang selama ini berlangsung tidak dilaksanakan di laboratorium khusus kearsipan, karena untuk laboratorium kearsipan memang belum tersedia. Melihat dengan cara membandingkan antara kemampuan ideal yang dibutuhkan perusahaan dengan pembelajaran yang diberikan di sekolah, peneliti ingin mengetahui bagaimana kemampuan siswa SMK dan relevansi kemampuan yang diajarkan di SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan di perusahaan atau dunia kerja. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan? (2) Apakah kemampuan yang dimiliki siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan sesuai dengan syarat seorang arsiparis yang dibutuhkan dalam dunia kerja? Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan? (2) Untuk mengetahui apakah kemampuan yang dimiliki siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan sesuai dengan syarat seorang arsiparis yang dibutuhkan dalam dunia kerja? METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Semarang dengan objek penelitian yaitu siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggambarkan atau menjelaskan keadaan kemampuan mengelola 9 sistem kearsipan kelas XI AP sesuai dengan apa yang ada di dalam lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang tahun 2011/2012 yang berjumlah 118 siswa dan sampel penelitian ini berjumlah 91 siswa berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Pengambilan sampel dengan cara undian seperti layaknya orang melaksanakan undian. Variabel yang diteliti adalah kemampuan mengelola sistem kearsipan, yaitu tingkat kemampuan siswa dalam mencapai standar yang telah ditetapkan. Metode mengumpulan data yang akan digunakan meliputi metode wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada siswa untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam mengelola sistem kearsipan. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen kuesioner diuji cobakan terlebih dahulu untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban dan mendiskripsikan hasil data mengenai tingkat kemampuan mengelola sistem kearsipan yang dilihat dari indikator-indikatornya. Adapun indikator kemampuan mengelola sistem kearsipan siswa dalam penelitian ini berdasarkan pendapat The Liang Gie (2000:150-151) mengenai syarat seorang arsiparis yaitu meliputi (1) ketelitian, (2) kecerdasan, (3) kecekatan, dan (4) kerapian. Untuk menghitung persentase maka digunakan rumus sebagai berikut: [ ] Keterangan : f : frekuensi yang sedang dicari persentasenya N : number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).

p : angka persentase (Sudijono, 2009:43). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini membahas kemampuan siswa kelas XI AP SMK Negeri 9 Semarang dalam mengelola sistem kearsipan dilihat dari ketelitian, kecerdasaan, kecekatan, dan kerapian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjaga sistem kearsipan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 75%. Hal ini secara umum terlihat dari tingkat ketelitian siswa dalam mengelola arsip termasuk baik dengan persentase sebesar 76%, kecerdasan siswa untuk pemahaman mengelola sistem kearsipan termasuk baik dengan persentase sebesar 73%, kecekatan siswa dalam mengarsip termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 71% serta kerapian siswa dalam meletakkan dan menjaga isi fisik arsip tergolong sangat baik dengan persentase sebesar 84%. Tabel 1.1. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Tingkat Kemampuan Mengelola Sistem Kearsipan No Indikator Skor 1 Ketelitian 2431 2 Kecerdasan 3649 3 Kecekatan 1615 4 Kerapian 1526 Total Skor 9221 Skor Ideal 12285 Melihat distribusi jawaban siswa tentang kemampuan mengelola kearsipan diperoleh 9221 / 12285 x 100% = 75%. skor 9221 dan persentase sebesar 75% berdasarkan dalam kategori kemampuan siswa termasuk kategori baik. 1) Ketelitian Sikap ketelitian merupakan salah satu hal yang menjadi faktor penting dalam kinerja seorang arsiparis. Ketelitian seorang arsiparis akan mempengaruhi kebenaran penyajian informasi dari sumber data (kumpulan arsip). Hasil analisis untuk indikator ketelitian dapat dilihat dari tabel 1.2. berikut ini. Tabel 1.2. Tanggapan Responden terhadap Ketelitian a (5) b (4) c (3) d (2) e (1) Skor 1 Pemeriksaan kelengkapan tanda perintah 44 27 20 0 0 388 2 Ketelitian memasukkan arsip 17 22 28 24 0 305 3 Pencatatan buku agenda 25 35 7 24 0 334 4 Pencatatan kartu kendali 26 37 21 7 0 355 5 Pengindekan surat 25 39 18 7 2 351 6 Pengkodean surat 12 29 31 19 0 307 7 Penyortiran surat 45 28 18 0 0 391 Total Skor 2431 Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah responden x item pertanyaan = 5 x 91 x 7 3185 10

Indikator ketelitian terdapat 7 aspek pertanyaan dengan jumlah skor 2431. Berdasarkan hasil distribusi jawaban siswa tentang ketelitian diperoleh 2431/3185 x 100% = 76% artinya ketelitian siswa dalam mengelola sistem kearsipan termasuk dalam kategori teliti. Pada indikator ketelitian diperoleh hasil bahwa aspek yang sudah baik meliputi, pemeriksaan tanda kelengkapan (85%), pencatatan buku agenda (73%), pencatatan kartu kendali (78%), mengindeks surat (77%), penyortiran surat (86%), sedangkan aspek yang kurang baik yaitu penyimpanan surat (meletakkan surat) (67%) dan pemberian kode surat (67%). Tabel 1.2. Tanggapan Responden terhadap Kecerdasan a (5) b (4) c (3) d (2) e (1) r 1 Penguasaan sistem penyimpanan 9 13 38 21 10 2 Penguasaan sistem abjad 47 28 13 3 0 3 Penguasaan sistem perihal 5 10 25 33 18 4 Penguasaan sistem nomor 32 38 14 6 1 5 Penguasaan sistem tanggal 58 19 12 2 0 6 Penguasaan sistem wilayah 4 12 20 33 22 7 Prosedur penemuan kembali arsip 24 33 27 7 0 8 Prosedur penyimpanan arsip 53 27 7 4 0 9 Prosedur pencatatan surat 42 30 15 4 0 10 Susunan penyimpanan surat 39 36 14 2 0 11 Penghafalan kode klasifikasi 10 14 33 25 9 12 Penguasaan sistem penyimpanan 9 13 38 21 10 Total Skor 3649 Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah responden x item pertanyaan = 5 x 91 x 12 5005 1) Kecerdasan Pada dasarnya seorang arsiparis harus memiliki kecerdasan atau pengetahuan tentang teori kearsipan sebagai landasan untuk dapat mengelola dan menjaga sistem kearsipan. Analisis dari indikator kecerdasan dapat dilihat pada tabel 1.2 Indikator kecerdasan terdapat 11 item aspek atau pertanyaan dengan jumlah skor 3649. Berdasarkan hasil distribusi jawaban siswa tentang kecerdasan diperoleh 3649/5005 x 100% = 73% artinya kecerdasan siswa dalam mengelola sistem kearsipan termasuk dalam kategori cerdas. Pada indikator kecerdasan diperoleh hasil aspek yang sudah baik meliputi penguasaan sistem abjad (86%), penguasaan sistem nomor (81%), penguasaan sistem tanggal 11 (89%), penguasaan prosedur penemuan kembali (76%), penguasaan prosedur penyimpanan (88%), penguasaan prosedur pencatatan distribusi (85%), sedangkan aspek yang kurang baik yaitu penguasaan 5 sistem (58%), penguasaan sistem perihal (49%), penguasaan sistem wilayah (47%) dan penguasaan kode klasifikasi (58%). 2) Kecekatan Kecekatan sangat diperlukan oleh setiap pegawai kearsipan karena setiap pegawai kearsipan diharapkan mampu bekerja dengan tangkas dan gesit. Kecekatan merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh arsiparis, ini dimaksudkan agar ia cekatan dalam menempatkan dan menemukan kembali arsip.

Analisis dari indikator kecekatan dapat dilihat pada tebel berikut. Tabel 1.3. Tanggapan Responden terhadap Kecekatan a (5) b (4) c (3) d (2) e (1) 1 Penyimpanan arsip 21 44 19 7 0 352 2 Kemampuan praktik penemuan kembali arsip 10 37 27 12 5 308 3 Penemuan kembali arsip 7 6 21 36 21 215 4 Penggunaan perlengkapan/peralatan 38 37 13 3 0 383 5 Penyelesaian tugas praktik 24 41 21 5 0 357 Total Skor 1615 Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah responden x item pertanyaan = 5 x 91 x 5 2275 Indikator kecekatan terdapat 5 item aspek atau pertanyaan dengan jumlah skor 1615. Melihat distribusi jawaban siswa tentang kecekatan diperoleh 1615/2275 x 100% = 71% artinya kecekatan siswa dalam mengelola sistem kearsipan termasuk dalam kategori cekatan. Pada indikator kecekatan diperoleh hasil bahwa aspek yang sudah baik meliputi penyimpanan arsip (77%), penggunaan peralatan arsip, penyelesaian tugas (79%), sedangkan aspek yang kurang baik yaitu kemampuan praktik penemuan arsip (68%) dan penemuan arsip (47%). 3) Kerapian Setiap pegawai kearsipan harus mampu menciptakan dan menjaga kerapian, kebersihan, dan ketertiban terhadap arsip-arsip yang disimpan. Implikasi kerapian seorang petugas, maka arsip, map atau folder, guide (lembar petunjuk) maupun laci-laci peyimpanan akan ditata secara teratur, tertib, dan apik dipandang. Analisis dari indikator kerapian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.4. Tanggapan Responden terhadap Kerapian a (5) b (4) c (3) d (2) e (1) r 1 Penataan arsip 39 32 16 4 0 379 2 Penataan peralatan 45 24 17 5 0 382 3 Menjaga isi dan fisik arsip 49 24 15 3 0 392 4 Penataan map dan guide 35 34 18 4 0 373 Total Skor 1526 Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah responden x item pertanyaan = 5 x 91 x 4 1820 Indikator kerapian terdapat 4 item aspek atau fisik arsip (86%), kerapian penataan map dan pertanyaan dengan jumlah skor 1526. Melihat guide (82%). distribusi jawaban siswa tentang kerapian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh 1526 / 1820 x 100% = 84% artinya kemampuan dalam prosedur penyimpanan arsip kerapian siswa dalam mengelola arsip termasuk yang dimiliki siswa kelas XI AP SMKN 9 dalam kategori sangat rapi. Pada indikator Semarang sudah baik dalam hal langkah kerapian diperoleh hasil yaitu aspek yang sudah memeriksa arsip, menyortir arsip, kecekatan baik kerapian penataan arsip (83%), kerapian menyimpan, penggunaan perlengkapan dan penggunaan peralatan (84%), kerapian menjaga peralatan arsip serta kerapian namun belum 12

cukup memenuhi kriteria kerja seorang arsiparis dalam hal ketelitian pada kemampuan pencatatan kartu kendali dalam hal kode, indeks dan tanggal, pencatatan pada kartu agenda terutama tanggal dan penyimpanan arsip sesuai dengan kode. Ketidaksesuaian kemampuan yang dimiliki dengan kriteria ini dipengaruhi oleh salah satunya dari indikator kecerdasan dalam memahami sistem arsip karena aspek penguasaan teori sangat berpengaruh pada praktik sebagai dasar dan acuan praktik itu sendiri. Adapun kemampuan dalam prosedur penemuan kembali arsip yang dimiliki siswa kelas XI AP SMKN 9 Semarang sudah baik dalam pemahaman prosedur penemuan kembali secara sistematis namun masih kurang memenuhi standar kecepatan menemukan arsip dalam praktiknya. Selain itu, selama pembelajaran mayoritas siswa hanya dapat menyelesaikan tugas praktik-nya sebesar 80% dari tugas yang diberikan, dikarenakan strategi manajemen waktu siswa yang kurang tepat sehingga tidak berjalan seperti yang seharusnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kemampuan siswa kelas XI AP SMK Negeri 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan sudah baik, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif persentase mengenai mengelola sistem kearsipan termasuk dalam kategori baik dengan perolehan hasil sebesar 75%. (2) Kemampuan siswa kelas XI AP SMK Negeri 9 Semarang di bidang mengelola sistem kearsipan belum dapat sepenuhnya sesuai dengan syarat seorang arsiparis yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Hal tersebut karena masih terdapat ketidaksesuaian atau kekurangan pada indikator kecerdasan menguasai sistem kearsipan (wilayah dan perihal), ketelitian pada kemampuan pencatatan kartu kendali dalam pengisian kolom kode, indeks dan tanggal, pencatatan pada kartu agenda terutama tanggal dan penyimpanan arsip sesuai dengan kode serta kecekatan pada waktu menemukan kembali arsip. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan yaitu pada indikator ketelitian bahwa siswa masih lemah dalam meletakkan surat dan pemberian kode sehingga guru diharapkan menambah materi mengenai kode surat dalam pembelajaran kearsipan, pada indikator kecerdasan bahwa siswa masih lemah dalam penguasaan sistem perihal, sistem wilayah dan dalam menghafal kode klasifikasi sehingga guru diharapkan menambah materi dan sering memberikan praktik mengenai sistem perihal, sistem wilayah dan penghafalan kode klasifikasi, dan pada indikator kecekatan bahwa siswa masih lemah dalam kecekatan menemukan kembali arsip sehingga guru diharapkan memberikan praktik dan menambah materi mengenai penemuan kembali arsip dalam pembelajaran praktik kearsipan. DAFTAR PUSTAKA Ali, Yunasril. 2007. Pendidikan yang Inovatif bagi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam Jurnal Innovation, Volume 6 No. 12. Hal 255. Anhar. 1980. Pengurusan Surat dan Kearsipan. Jakarta : Tema Baru. The Liang Gie. 2000. Administarsi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumiyati, Yeti. 2011. SMK Masa Kini. http://kurikulumsmkn1indramayu.blogspot.c om /2011/03/ smk-masa-kini.html. (25 April 2012). 13