BAB I PENDAHULUAN. sekaligus menjunjung tinggi Kode Etik Profesi Notaris sebagai rambu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. 1. Peran organisasi profesi Notaris dalam melakukan pengawasan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. notaris merupakan pejabat umum yang mendapatkan delegasi kewenangan. yang tidak memihak dan penasehat hukum yang tidak ada cacatnya

BAB I PENDAHULUAN. robot-robot mekanis yang bergerak dalam tanpa jiwa, karena lekatnya etika pada

BAB I PENDAHULUAN. bersamaan dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia. Hal ini tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang diatur dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 1. Dibuat dalam bentuk ketentuan Undang-Undang;

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk Undang Undang yaitu Undang Undang Nomor 30 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. ini, ada dua aturan yang wajib dipatuhi oleh seorang Notaris yaitu Undang-

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawasan majelis..., Yanti Jacline Jennifer Tobing, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut juga termasuk mengatur hal-hal yang diantaranya hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan perlindungan dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD)

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. tersebut. Sebagai salah satu contoh, dalam hal kepemilikan tanah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bidang hukum, mengingat urgensi yang tidak bisa dilepaskan. melegalkan perubahan-perubahan yang terjadi.

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. dan ahli dalam menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan hukum.

BAB III PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pelanggaran Kode Etik dan Undang-Undang Jabatan Notaris yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap interaksi yang dilakukan manusia dengan sesamanya, tidak

BAB IV PENUTUP. terhadap protokol Notaris, pemeriksaan terhadap akta-akta yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, pertanahan, kegiatan sosial, pasar modal, dan untuk kepastian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

RANCANGAN DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 28 MEI 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. hukum dengan cita-cita sosial dan pandangan etis masyarakatnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat sudah dikenal

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan uraian pada kesimpulan dan bab-bab sebelumnya, maka. kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Pelaksanaan tugas jabatan notaris harus berpedoman pada kaidah hukum dan

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilar-pilar utama dalam penegakan supremasi hukum dan atau. memberikan pelayanan bagi masyarakat dalam bidang hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432, Penjelasan umum.

BAB I PENDAHULUAN. tugas, fungsi dan kewenangan Notaris. Mereka belum bisa membedakan tugas mana

BAB I PENDAHULUAN. padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PMK/2003 TAHUN 2003 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN TINGKAH LAKU HAKIM KONSTITUSI

KODE ETIK NOTARIS IKATAN NOTARIS INDONESIA (I.N.I)

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum yang berintikan kebenaran dan keadilan. Kepastian dan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara hukum, pernyataan tersebut diatur

A. Latar Belakang Masalah Di ambang abad ke-21 ditandai dengan bertumbuhnya saling

BAB 2 KODE ETIK SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL BAGI NOTARIS SEBAGAI PEJABAT UMUM

PERUBAHAN KODE ETIK NOTARIS KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

KODE ETIK IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH INDONESIA

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

B A B V P E N U T U P

BAB II HUBUNGAN ANTARA PENEGAKAN KODE ETIK NOTARIS DENGAN KEBERADAAN UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS TERHADAP PROFESI PEKERJAAN NOTARIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam perjalanannya Kode Etik profesi Advokat dirasa masih berfungsi

BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 ayat (3). Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan disebut dengan UUJNP, sedangkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Peraturan Jabatan Notaris berisi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strategi pembangunan hukum nasional. Profesionalitas dan

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk selanjutnya dalam penulisan ini disebut Undang-Undang Jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERANAN DAN FUNGSI MAJELIS PENGAWAS WILAYAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS JABATAN NOTARIS RUSLAN / D

BAB I PENDAHULUAN. sosial, tidak akan lepas dari apa yang dinamakan dengan tanggung jawab.

PERATURAN BADAN ARBITRASE PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : PER 02/BAKTI/ TENTANG KODE ETIK ARBITER

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. hukum diungkapkan dengan sebuah asas hukum yang sangat terkenal dalam ilmu

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Notaris sebagai pejabat umum, sekaligus sebuah profesi, posisinya

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

KODE ETIK GURU INDONESIA

BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. jabatannya, Notaris berpegang teguh dan menjunjung tinggi martabat

BAB I PENDAHULUAN. jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, pertama-tama memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara Hukum. Prinsip dari negara hukum tersebut antara

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

umum, ini dikuatkan lagi dengan akta yang dikeluarkan adalah alat bukti pemerintah dalam menjalankan jabatannya.

KODE ETIK PSIKOLOGI MUKADIMAH

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Notaris sebagai pejabat umum, sekaligus pula sebagai sebuah profesi, posisinya sangat penting dalam membantu menciptakan kepastian hukum masyarakat. Dalam menjalankan jabatannya, notaris harus dapat bersikap profesional dengan dilandasi kepribadian yang luhur dengan senantiasa melaksanakan tugasnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sekaligus menjunjung tinggi Kode Etik Profesi Notaris sebagai rambu yang harus ditaati. Notaris perlu memperhatikan apa yang disebut sebagai perilaku profesi yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut : memiliki integeritas moral yang mantap, harus jujur terhadap klien maupun diri sendiri (kejujuran intelektual), sadar akan batas-batas kewenangannya, tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan uang. 1 Dalam menjalankan profesi, notaris harus senantiasa berperilaku dan bertindak sesuai dengan Kode Etik Profesi Notaris. Keberadaan Kode Etik Profesi Notaris diatur oleh organisasi profesi notaris dalam hal ini Ikatan Notaris Indonesia (INI) sebagai wadah tunggal tempat berhimpunnya notaris Indonesia. Ditunjuknya INI sebagai wadah tunggal organisasi profesi notaris Indonesia diatur dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Undang Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris 1 Liliana Tedjasaputro, 1995. Etika Profesi Notaris, Bigraf Publishing, Yogyakarta, hlm. 86.

2 (UUJN 2014). Hal ini berbeda dengan keadaan sebelum berlakunya UUJN yang memungkinnya notaris berhimpun dalam berbagai wadah organisasi notaris, yang tentunya akan membawa konsekuensi terdapatnya berbagai kode etik yang berlaku bagi masing-masing anggotanya. Keberadaan INI sebagai satu-satunya organisasi profesi notaris semakin mantap setelah melewati judicial review di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI). Dalam Putusan MKRI Nomor : 009-014/PUUIII/2005 secara Legal Standing organisasi Jabatan Notaris selain INI diakui, 2 karena hal ini merupakan penerapan dari ketentuan Pasal 28 E ayat (3) Undang Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia, tetapi bukan dimaksudkan sebagai organisasi notaris untuk menghimpun notaris yang menjalankan tugas jabatan sebagai notaris. Kedudukan organisasi seperti itu, hanya dianggap sebagai organisasi notaris untuk menghimpun mereka yang mempunyai kesamaan minat dalam bidang notaris. Hampir setiap organisasi profesi memiliki kode etik. Hal ini dipandang perlu untuk memberikan pedoman berperilaku untuk anggotanya. Jabatan yang diemban notaris adalah suatu jabatan kepercayaan yang diberikan oleh undang-undang dan masyarakat. Seorang notaris bertanggung jawab untuk melaksanakan kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan selalu 2 Ketentuan Pasal 82 ayat (1) UUJN 2014 tidak menegaskan nama wadah tunggal organisasi jabatan Notaris, hanya mewajibkan para Notaris untuk berkumpul pada satu wadah tunggal. Substansi Pasal tersebut dapat ditafsirkan, bahwa Pasal 82 ayat (1) UUJN 2014 bermaksud untuk menunjuk pada wadah organisasi jabatan Notaris yang kenyataannya selama ini telah ada, yaitu INI (Ikatan Notaris Indonesia).

3 menjunjung tinggi etika hukum dan martabat serta keluhuran jabatannya. Apabila hal tersebut diabaikan oleh seorang notaris maka dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat umum dan mengganggu proses penegakan hukum yang sedang gencar dilakukan selama ini. Kode Etik Profesi Notaris yang disusun oleh Ikatan Notaris Indonesia (I.N.I) pada Pasal 1 angka (2) menjelaskan bahwa Kode Etik Notaris 3 adalah seluruh kaedah moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia 4 berdasarkan keputusan kongres perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris, termasuk di dalamnya para pejabat sementara notaris, notaris pengganti dan notaris penggati khusus. Kode etik yang ditetapkan di Bandung, pada tanggal 28 Januari 2005 tersebut memuat kewajiban, larangan dan pengecualian bagi notaris dalam pelaksanaan jabatannya. Notaris dapat dikenakan sanksi apabila terbukti telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Etik Notaris. Keberadaan Kode Etik Notaris bertujuan agar suatu profesi notaris dapat dijalankan dengan profesional dengan motivasi dan orientasi pada keterampilan intelektual serta berargumentasi secara rasional dan kritis serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral. 3 Selanjutnya disebut dengan kode etik. 4 Selanjutnya disebut dengan perkumpulan.

4 Ikatan Notaris Indonesia (INI) sebagai perkumpulan organisasi bagi para notaris mempunyai peran yang sangat penting dalam penegakkan pelaksanaan Kode Etik Profesi bagi notaris, melalui Dewan Kehormatan yang mempunyai tugas utama untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan kode etik. Pengawasan terhadap para notaris sangat diperlukan dalam hal notaris mengabaikan keluhuran dan martabat atau tugas jabatannya atau melakukan pelanggaran terhadap peraturan umum atau melakukan kesalahan-kesalahan lain di dalam menjalankan jabatannya sebagai notaris. Dewan Kehormatan merupakan alat perlengkapan perkumpulan yang terdiri dari beberapa orang anggota yang dipilih dari anggota biasa dan werda notaris, yang berdedikasi tinggi dan loyal terhadap perkumpulan, berkepribadian baik, arif dan bijaksana, sehingga dapat menjadi panutan bagi anggota dan diangkat oleh kongres untuk masa jabatan yang sama dengan masa jabatan kepengurusan. Berdasarkan Pasal 12 ayat (3) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : C-18.HT.01.06 Tahun 2006 tentang Perubahan AD-ART INI dijelaskan bahwa Dewan Kehormatan berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran terhadap kode etik dan menjatuhkan sanksi kepada pelanggarnya sesuai dengan kewenangannya dan bertugas untuk: (1) melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pembenahan anggota dalam menjunjung tinggi kode etik; (2) memeriksa dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran ketentuan kode etik yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai masyarakat secara langsung; (3)

5 memberikan saran dan pendapat kepada majelis pengawas atas dugaan pelanggaran kode etik dan jabatan notaris. Dari uraian di atas, maka keberadaan Dewan Kehormatan dalam organisasi INI merupakan bentuk pengawasan secara internal kepada Notaris (anggotanya) agar dalam melaksanakan profesinya, notaris tidak melanggar kode etik, sedangkan secara eksternal pengawasan terhadap notaris dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. Pasal 67 UUJN 2014 menjelaskan bahwa: (1) Pengawasan atas Notaris dilakukan oleh Menteri. (2) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri membentuk Majelis Pengawas. (3) Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang, terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang. Pelaksanaan pengawasan terhadap notaris oleh Menteri dilakukan dengan membentuk Majelis Pengawas yang terdiri dari Majelis Pengawas Pusat, Majelis Pengawas Wilayah dan Majelis Pengawas Daerah. Keanggotaan Majelis Pengawas tersebut berjumlah sembilan orang yang terdiri atas unsur pemerintah, organisasi notaries, dan ahli/akademisi. Jumlah notaris di DIY saat ini dianggap terlalu banyak. Saat ini tercatat ada 367 notaris yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia DIY. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan memicu persaingan tidak sehat, sehingga menimbulkan pelanggaran. Beberapa kemungkinan pelanggaran notaris itu antara lain, notaris tidak aktif melaksanakan tugasnya

6 di dalam kantor kenotariatan, kemungkinan banting harga untuk menarik klien, serta notaris melakukan kerjasama dengan perusahaan. 5 Pada tahun 2013 jumlah notaries di Kota Yogyakarta berjumlah 63 notaris. 6 Untuk menjaga kehormatan para anggotanya, Dewan Kehormatan Pengda INI Kota Yogyakarta memiliki tugas menegakan Kode Etik bagi anggotanya. Sesuai Kode Etik Notaris Pasal 8 huruf (a) tugas Dewan Kehormatan tersebut meliputi: 1) melakukan pembinaan, bimbingan, pengawasan, pembenahan anggota dalam menjunjung tinggi Kode Etik; 2) memeriksa dan mengambil keputusan atas dugaan pelanggaran ketentuan Kode Etik yang bersifat internal atau yang tidak mempunyai kaitan dengan kepentingan masyarakat secara langsung; 3) memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran Kode Etik dan jabatan notaris. Menurut Susy Susilawati 7 jumlah notaries di Yogyakarta sudah jauh melebihi batas normal dan berpotensi menimbulkan persaingan tidak sehat. Saat ini pihaknya sudah mendapat laporan tiga kasus pelanggaran Kode Etik Notaris.Tiga kasus tersebut terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Bantul dan Gunungkidul. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan fokus kajian tentang Peran Dewan Kehormatan Ikatan 5 http://busertransonline.wordpress.com/2011/08/02/notaris-di-diy-lebihi-kuota/diunduh 1 April 2013. 6 Loc.cit. 7 Kepala Kantor Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) DIY, seperti dimuat di http://busertransonline.wordpress.com/2011/08/02/notaris-di-diy-lebihi-kuota/diunduh 1 April 2013.

7 Notaris Indonesia dalam Penegakan Kode Etik Notaris di Kota Yogyakarta. B. Rumusan Penelitian 1. Bagaimana pelaksanaan penegakan Kode Etik Notaris oleh Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia (INI) sebagaimana diamanatkan Undang-undang Jabatan Notaris di Kota Yogyakarta? 2. Bagaimana penerapan sanksi oleh Dewan Kehormatan INI Kota Yogyakarta kepada anggotanya yang terbukti bersalah, setelah dijatuhkan sanksi oleh Majelis Pengawas Daerah Kota Yogyakarta? C. Keaslian Penelitian Minar Meriyanti 8 meneliti dengan judul Peran Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia dalam penegakan Kode Etik Notaris di Kota Padang. Masalah yang diteliti adalah: 1) bagaimana peran Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia dalam penegakan Kode Etik di Padang? 2) apa kendala Dewan Kehormatan dalam melakukan pengawasan dan penegakan Kode Etik Notaris? dan 3) bagaimana koordinasi Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas dalam melakukan penegakan Kode Etik Notaris. Hasil penelitian menyimpulkan: 1) Dewan Kehormatan Daerah Padang telah melakukan perannya dalam melakukan penegakan Kode Etik Notaris, dibuktikan dengan pemberian sanksi terhadap notaris yang 8 Minar Meriyanti, 2009. Peran Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia dalam penegakan Kode Etik Notaris di Kota Padang, Tesis, Magister Kenotariatan UGM, Yogyakarta.

8 melakukan pelanggaran Kode Etik. Penegakan Kode Etik Notaris secara internal dilakukan oleh Dewan Kehormatan INI sedangkan penegakan perilaku notaris dan jabatan notaris dilakukan oleh Majelis Pengawas; (2) Dewan Kehormatan Daerah Padang mempunyai kendala-kendala dalam penegakan Kode Etik yakni antara lain pelanggaran sudah dianggap suatu kebiasaan, rasa sungkan karena rekan seprofesi, dualisme dalam penegakan Kode Etik dan Dewan Kehormatan dalam menjatuhkan sanksi tidak diberikan dengan tegas; (3) Koordinasi Dewan Kehormatan Daerah Padang dan Majelis Pengawas Daerah Padang dalam penegakan Kode Etik tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya walaupun telah diatur dalam Anggaran Dasar INI. Anggaran Dasar INI menyatakan bahwa tugas dari Dewan Kehormatan adalah memberikan saran dan pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran Kode Etik dan jabatan notaris. Penelitian Michael Panangian Silalahi 9 dengan judul Penegakan Kode Etik Notaris Oleh Dewan Kehormatan Daerah Di Kabupaten Sleman. Masalah yang diteliti adalah: (1) Apa kendala yang dihadapi Dewan Kehormatan Daerah dalam menegakan kode etik di Kabupaten Sleman?; (2) Apa upaya yang dilakukan Dewan Kehormatan Daerah Kabupaten Sleman dalam melakukan pengawasan terhadap penegakan kode etik notaris di Kabupaten Sleman? Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Pertama, Kendala yang dihadapi Dewan Kehormatan di Bidang Pemeriksaan dan Penjatuhan Sanksi dalam Menegakan Kode Etik Notaris di Kabupaten 9 Michael Panangian Silalahi, 2014. Penegakan Kode Etik Notaris Oleh Dewan Kehormatan Daerah Di Kabupaten Sleman, Tesis, Magister Kenotariatan UGM, Yogyakarta.

9 Sleman: (a) Peranan Dewan Kehormatan Daerah dalam Penegakan Kode Etik Notaris di Kabupaten Sleman belum berjalan dengan maksimal karena penjatuhan sanksi hanya sebatas teguran lisan saja, tidak ada tindak lanjut setelah dijatuhkannya sanksi teguran; (b) Adanya pengaturan yang belum tegas terhadap keanggotaan Notaris dalam suatu wadah organisasi, dimana seorang Notaris yang telah dikeluarkan dari keanggotaan Ikatan Notaris Indonesia pada kenyataannya masih dapat melakukan praktek. Hal ini mengakibatkan sanksi yang diberikan Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kabupaten Sleman hanya dipandang sebelah mata; (c) Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kabupaten Sleman terhalang keterbatasan waktu dalam melakukan pengawasan dan adanya rasa sungkan dalam menegakan Kode Etik Notaris terhadap teman sejawat. Kedua, Upaya yang dilakukan Dewan Kehormatan di Bidang Pengawasan dalam Menegakan Kode Etik Notaris di Kabupaten Sleman: (a) Fungsi pengawasan oleh Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kabupaten Sleman yang belum berjalan dengan sebagaimana mestinya karena bentuk pengawasan yang belum konkret. Pengawasan, pembinaan, dan bimbingan dilakukan dengan cara preventif seperti memberikan pengarahan dalam rapat rutin anggota dan upaya kuratif seperti memberikan nasehat-nasehat pada Notaris setelah penjatuhan sanksi; (b) Setiap putusan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Kehormatan Daerah, belum didokumentasikan atau dicatat dalam buku anggota oleh Pengurus Daerah. Pencatatan tersebut bertujuan untuk mendokumentasikan rekam jejak

10 anggota Notaris yang pernah dijatuhi sanksi atas pelanggaran Kode Etik Notaris. Hal ini diatur dalam Pasal 12 Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI); (c) Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kabupaten Sleman telah melakukan upaya pembinaan dengan cara mengadakan rapat anggota rutin setiap 3 bulan sekali yang bertujuan untuk memberikan pengarahan-pengarahan terkait pelaksanaan Kode Etik Notaris dalam menjalankan profesi sebagai Notaris. Walaupun judul penelitian yang saya kaji ini memiliki kesamaan dengan judul penelitian di atas, namun memiliki perbedaan sebagai berikut: 1) subjek dan lokasi penelitian ini adalah Ikatan Notaris Indonesia di Kota Yogyakarta sedangkan penelitian Minar Meriyanti dilakukan di Padang dan penelitian Michael Panangian Silalahi dilakukan di Kabupaten Sleman; 2) permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini melibatkan peran Pengawas Daerah. D. Faedah Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi ilmu pengetahuan Memberikan sumbangan pemikiran untuk memahami peran Dewan Kehormatan INI dalam menegakkan Kode Etik bagi para anggotanya (notaris), dan peran Pengawas Daerah (pemerintah) dalam menegakkan kinerja profesi notaris, serta hasil penelitian ini dapat bermanfaat mahasiswa atau calon notaris untuk memahami peran Dewan Kehormatan

11 INI dan Pengawas Daerah dalam menegakkan Kode Etik Notaris di wilayahnya. 2. Bagi pembangunan negara dan bangsa Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan profesionalisme kinerja notaris untuk menjaga martabat profesi, dan meningkatkan kualitas pelayanan notaris kepada masyarakat. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengkaji dan memahami peran Dewan Kehormatan INI Kota Yogyakarta dalam menegakkan Kode Etik Notaris sebagaimana diatur oleh Undang-undang Jabatan Notaris. 2. Untuk mengkaji dan memahami penerapan sanksi yang diberikan oleh Dewan Kehormatan INI kepada anggotanya yang terbukti bersalah, setelah dijatuhkan sanksi oleh Majelis Pengawas Daerah Kota Yogyakarta.