LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN O47. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 AUDITED KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN O47 (AUDITED) KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Badan Pengawas Obat dan Makanan

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp ,- atau mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp ,-.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI DEMAK. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Jl. Sultan Trenggono No. 27 Demak

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MASAMBA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Simpurusiang. Masamba - Sulawesi Selatan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016 UAPPA-W/ KORWIL DIPA 04 DKI JAKARTA

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan KPU Kota Tasikmalaya Semester I/Tahunan Tahun Daftar Isi...

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

PENGADILAN AGAMA TUAL LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. Jenderal Soedirman.

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No.

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

TAHUN ANGGARAN Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2015 (audited).

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

Transkripsi:

BAGIAN ANGGARAN O47 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (AUDITED) LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 UNAUDITED Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakar

Daftar Isi Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Daftar Grafik vii Pernyataan Telah Direviu viii Pernyataan Tanggung Jawab ix Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca 4 III. Laporan Operasional 5 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6 V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 A. Penjelasan Umum 7 A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian PPPA 7 A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9 A.3. Basis Akuntansi 11 A.4. Dasar Pengukuran 11 A.5. Kebijakan Akuntansi 11 B. Penjelasan atas PosPos Laporan Realisasi Anggaran 19 B.1. Pendapatan 19 B.2. Belanja 20 C. Penjelasan Atas PosPos Neraca 40 C.1. Aset Lancar 40 C.2. Aset Tetap 47 C.3. Aset Lainnya 56 C.4. Kewajiban Jangka Pendek 59 C.5. Ekuitas 62 D. Penjelasan atas PosPos Laporan Operasional 63 D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 63 D.2. Beban 63 D.3. Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional 70 ii Daftar Isi

D.4. PosPos Luar Biasa 70 E. Penjelasan atas PosPos Laporan Perubahan Ekuitas 71 E.1. Ekuitas Awal 71 E.2. Surplus/(Defisit) LO 71 E.3. Penyesuaian Nilai Aset 71 E.4. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 71 E.5. Ekuitas Akhir 72 F. Pengungkapan Penting Lainnya 73 V. Lampiran dan Daftar iii Daftar Isi

Daftar Tabel Halaman Tabel 1 Rincian Entitas Akuntansi (Satker) pada Kementerian Pemberdayaan 10 Perempuan dan Perlindungan Anak Periode TA 2015 Tabel 2 Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun 19 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 3 Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun 20 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 4 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Jenis 21 Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program 24 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 6 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program 25 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Pusat 26 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja 26 Dekonsentrasi Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 9 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Pusat 28 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja 29 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Tabel 11 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja 29 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun 30 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun 32 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 14 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Menurut Satker 35 Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 15 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya Menurut Satker Untuk 37 periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Tabel 16 Perbandingan Nilai Aset Lancar 40 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 iv Daftar Tabel

Tabel 17 Rincian Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja 41 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 18 Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas 42 Per 31 Desember 2015 dan Per 31 Desember 2014 Tabel 19 Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Menurut Satuan Kerja 42 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 20 Rincian Nilai Persediaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 44 Tabel 21 Rincian Nilai Persediaan Menurut Satuan Kerja 45 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 22 Mutasi Perolehan Nilai Persediaan Per 31 Desember 2015 45 Tabel 23 Perbandingan Nilai Aset Tetap 47 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 24 Rekonsiliasi data antara Aset Tetap pada Neraca dan pada data BMN 48 Per 31 Desember 2015 Tabel 25 Rincian Daftar Mutasi/Perubahan Aset Peralatan dan Mesin Per 31 49 Desember 2015 Tabel 26 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Menurut Satuan Kerja 50 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 27 Nilai Buku Aset Tetap Setelah Penyusutan Per 31 Desember 2015 53 Tabel 28 Perbandingan Antara Nilai Penyusutan dan Beban Penyusutan Periode 53 Tahun 2015 Tabel 29 Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Menurut Satuan Kerja 54 Periode Tahun 2015 Tabel 30 Perbandingan Nilai Aset Lainnya 56 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 31 Perbandingan Nilai Aset Lainnya pada Neraca dan data BMN 56 Per 31 Desember 2015 Tabel 32 Rincian Nilai Aset Tak Berwujud Menurut Satuan Kerja 57 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 33 Rincian Nilai Kewajiban Jangka Pendek 60 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 34 Rincian Nilai Uang Muka dari KPPN Menurut Satuan Kerja 61 Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 35 Rincian Nilai PendapatanLO Menurut Satker Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 63 v Daftar Tabel

Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Rincian Nilai Beban Pegawai Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Persediaan Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Pemeliharaan Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Rincian Nilai Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 64 64 65 67 67 68 69 70 vi Daftar Tabel

Daftar Grafik Grafik 1 Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Grafik 2 Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Grafik 3 Perkembangan Realisasi Belanja Periode Bulan Januari Desember 2015 Grafik 4 Perkembangan Realisasi Belanja Periode Bulan Januari Desember 2014 Grafik 5 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grafik 6 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grafik 7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grafik 8 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grafik 9 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grafik 10 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang (Hibah) Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Halaman 22 22 23 23 30 32 35 36 37 38 vii Daftar Grafik

Ringkasan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Audited ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsurunsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi Pendapatan Negara adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp2,546,445,199.00 atau mencapai 0 persen dari Estimasi PendapatanLRA sebesar Rp0.00. Realisasi Belanja Negara sebesar Rp200,951,343,113.00 atau mencapai 92,30 persen dari Alokasi Anggaran sebesar Rp217,719,899,000.00. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai Aset dicatat dan disajikan sebesar Rp139,303,570,304.00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp10,080,509,382.00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp125,978,174,922.00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0.00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp3,244,886,000.00. Nilai Kewajiban sebesar Rp4,794,734,943.00 berupa Kewajiban Jangka Pendek dan nilai Ekuitas sebesar Rp134,508,835,361.00 sehingga jumlah antara Kewajiban dan Ekuitas sebesar Rp139,303,570,304.00. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur PendapatanLO, Beban, Surplus/Defisit dari kegiatan operasional, Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional, Surplus/Defisit sebelum pos luar biasa, Pos luar biasa, dan Surplus/DefisitLO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. 1 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

PendapatanLO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp441,940.00, sedangkan jumlah Beban sebesar Rp225,428,707,150.00, sehingga terdapat Defisit dari kegiatan operasional sebesar (Rp225,428,265,210.00). Kegiatan non operasional Surplus sebesar Rp1,016,721,009.00 yang berasal dari defisit Beban Pelepasan Aset Non Lancar sebesar (Rp1,304,999,841.00) dan surplus Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp2,321,720,850.00. Pos luar biasa sebesar Rp0.00, sehingga entitas mengalami DefisitLO sebesar (Rp224,411,544,201.00). 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas. Nilai ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp141,458,089,127.00; DefisitLO sebesar (Rp224,411,544,201.00); penyesuaian nilai aset sebesar Rp22,530,396.00; Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi sebesar (Rp4,162,766,289.00); dan transaksi antar entitas sebesar Rp221,602,526,328.00 sehingga nilai ekuitas akhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp134,508,835,361.00. Nilai penurunan ekuitas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar (Rp6,949,253,766.00). 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara. Sedangkan dalam penyajian laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. 2 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

I. Laporan Realisasi Anggaran LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (AUDITED) PENDAPATAN URAIAN CTT B.1 31 DESEMBER 2015 31 DES 2014 ANGGARAN REALISASI % REALISASI 42 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) JUMLAH PENDAPATAN Rp Rp 2.546.445.199 0,00% Rp 1.031.260.380 Rp Rp 2.546.445.199 0,00% Rp 1.031.260.380 BELANJA B.2 BELANJA OPERASI 51 Belanja Pegawai B.2.1 Rp 36.199.291.000 Rp 32.905.864.570 90,90% Rp 31.576.202.566 52 Belanja Barang B.2.2 Rp 177.645.047.000 Rp 164.441.171.405 92,57% Rp 73.482.612.396 57 Belanja Bantuan Sosial Rp Rp 0,00% Rp BELANJA MODAL 532111 533111 Jumlah Belanja Operasi Rp 213.844.338.000 Rp 197.347.035.975 92,29% Rp 105.058.814.962 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan B.2.3 Rp 3.466.061.000 Rp 3.216.509.313 92,80% Rp 17.810.487.586 B.2.4 Rp Rp 0,00% Rp 61.608.980.647 536111 Belanja Modal Lainnya B.2.5 Rp 409.500.000 Rp 387.797.825 94,70% Rp 219.515.500 Jumlah Belanja Modal Rp 3.875.561.000 Rp 3.604.307.138 93,00% Rp 79.638.983.733 JUMLAH BELANJA Rp 217.719.899.000 Rp 200.951.343.113 92,30% Rp 184.697.798.695 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L periode Tahunan TA 2015 dan 2014 Audited. 3 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

II. Neraca NERACA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (AUDITED) URAIAN ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Kas pada BLU Piutang PNBP Bagian Lancar TP/TGR Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jk Pendek Belanja Dibayar Di Muka Persediaan Jumlah Aset Lancar PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan TP/TGR Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jk Panjang Jumlah Piutang Jangka Panjang CATATAN 31 DES 2015 31 DES 2014 Naik/(Turun) C.1 C.1.1 1.846.016.183 0 1.846.016.183 0 0 0 C.1.2 2.085.408.022 1.531.611.904 553.796.118 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 C.1.3 6.149.085.177 1.004.014.588 5.145.070.589 10.080.509.382 2.535.626.492 7.544.882.890 a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah Aset Tetap ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud Aset Lainlain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET C.2 C.2.1 294.120.000 294.120.000 0 C.2.2 60.701.368.468 47.077.232.800 13.624.135.668 C.2.3 100.574.139.713 118.729.623.419 (18.155.483.706) C.2.4 5.392.064.725 556.667.125 4.835.397.600 C.2.5 273.611.444 393.313.914 (119.702.470) 0 0 0 C.2.6 (41.257.129.428) (30.454.944.841) (10.802.184.587) 125.978.174.922 136.596.012.417 (10.617.837.495) C.3 C.3.1 3.244.886.000 3.581.798.500 (336.912.500) C.3.2 1.076.210.100 0 1.076.210.100 C.3.3 (1.076.210.100) 0 (1.076.210.100) 3.244.886.000 3.581.798.500 (336.912.500) 139.303.570.304 142.713.437.409 (3.409.867.105) KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang kepada Pihak Ketiga Hibah yang Belum Disahkan Uang Muka dari KPPN Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN C.4 C.4.1 1.115.370.370 1.163.363.060 (47.992.690) C.4,2 1.746.734.563 0 1.746.734.563 C.4.3 1.846.016.183 0 1.846.016.183 C.4.4 86.613.827 91.985.222 (5.371.395) 4.794.734.943 1.255.348.282 3.539.386.661 4.794.734.943 1.255.348.282 3.539.386.661 EKUITAS C.5 134.508.835.361 141.458.089.127 (6.949.253.766) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 139.303.570.304 142.713.437.409 (3.409.867.105) Sumber : Neraca K/L Tahunan Komparatif Per 31 Desember 2015 dan 2014 Audited 4 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

III. Laporan Operasional LAPORAN OPERASIONAL KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (AUDITED) URAIAN CAT 31 DES 2015 31 DES 2014 KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN BEBAN Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya D.1 Rp 441.940 Rp JUMLAH PENDAPATAN Rp 441.940 Rp D.2 Beban Pegawai D.2.1 Rp 32.715.367.017 Rp Beban Persediaan D.2.2 Rp 9.372.661.374 Rp Beban Barang dan Jasa D.2.3 Rp 94.477.891.255 Rp Beban Pemeliharaan D.2.4 Rp 6.238.373.872 Rp Beban Perjalanan Dinas D.2.5 Rp 71.823.706.831 Rp Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat D.2.6 Rp 659.577.750 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.2.7 Rp 10.141.129.051 Rp Beban Lainlain Rp Rp JUMLAH BEBAN Rp 225.428.707.150 Rp SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEG. OPERASIONAL Rp (225.428.265.210) Rp KEGIATAN NON OPERASIONAL Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar Surplus/(Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jk Panjang Surplus/(Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya SURPLUS/(DEFISIT) KEG. NON OPERASIONAL SURPLUS/(DEFISIT) SBLM POS LUAR BIASA D.3 D.3.1 Rp (1.304.999.841) Rp Rp Rp D.3.2 Rp 2.321.720.850 Rp Rp 1.016.721.009 Rp Rp (224.411.544.201) Rp POS LUAR BIASA D.4 Beban Luar Biasa Rp Rp SURPLUS/(DEFISIT) DARI POS LUAR BIASA SURPLUS/(DEFISIT) LO Rp Rp Rp (224.411.544.201) Rp Sumber : Laporan Operasional K/L Periode Tahunan TA 2015 Audited 5 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

IV. Laporan Perubahan Ekuitas LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (AUDITED) URAIAN EKUITAS AWAL SURPLUS/(DEFISIT) LO PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN CTT 31 DES 2015 31 DES 2014 E.1 Rp 141.458.089.127 Rp E.2 Rp (224.411.544.201) Rp Rp 22.530.396 Rp Penyesuaian Nilai Aset E.3 Rp 22.530.396 Rp DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Rp (4.162.766.289) Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4 Rp (4.162.766.289) Rp TRANSAKSI ANTAR ENTITAS KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS EKUITAS AKHIR Rp 221.602.526.328 Rp Rp (6.949.253.766) Rp E.5 Rp 134.508.835.361 Rp Sumber : Laporan Perubahan Ekuitas K/L Periode Tahunan TA 2015 Audited 6 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

V. Catatan Atas Laporan Keuangan A. PENJELASAN UMUM A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA A.1.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kedudukan : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dan dipimpin oleh Menteri. Tugas : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Fungsi : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh kembang anak, dan partisipasi masyarakat, b. Penetapan sistem data gender dan anak, c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesetaraan gender, perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh kembang anak, dan partisipasi masyarakat, d. Koordinasi pelaksanaan penanganan perlindungan perempuan dan anak berbasis gender, e. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 7 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

A.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Visi : Terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak Misi : Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak. Tujuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah: 1) Mewujudkan pembangunan yang responsif gender, 2) Mewujudkan pembangunan yang peduli anak, dan 3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, Tujuan ini akan tercapai melalui dua fokus utama. Pertama, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan, melalui implementasi strategi pengarusutamaan gender termasuk dalam mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran di setiap kementerian atau lembaga. Fokus ini bertujuan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan bagi perempuan dari setiap tindak kekerasan. Kedua, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian perlindungan anak melalui (a) memformulasikan dan mengharmonisasikan berbagai macam regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak; (b) meningkatkan kapasitas dari implementasi perlindungan anak; (c) meningkatkan pengadaan data dan informasi dalam perlindungan anak; (d) meningkatkan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan stakeholder terkait dalam memenuhi hakhak anak serta meningkatkan perlindungan bagi anakanak dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, penerapan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak juga didukung oleh: a. Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan dalam kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak, b. Sistem manajemen data dan informasi tentang gender dan anak, c. Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program, stakeholder dan institusi. 8 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA). Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kemen. PPPA. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAKBMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Laporan Keuangan Kemen. PPPA ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kemen. PPPA yang meliputi satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan kepadanya. Jumlah entitas akuntansi (satker) di lingkup Kemen. PPPA untuk periode Tahun Anggaran 2015 adalah 41 entitas yang terdiri dari 7 entitas pada satker kantor pusat, dan 34 entitas pada satker dekonsentrasi di seluruh provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, semua entitas telah menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan. Rincian entitas tersebut tersaji sebagai berikut: 9 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

Tabel 1 Rincian Entitas Akuntansi (Satker) pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Periode TA 2015 No Kode Satker Nama Satker 1 427944 (KP) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan 2 664937 (KP) Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi 3 664941 (KP) Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum 4 664958 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 5 664962 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Anak 6 664979 (KP) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 7 664983 (KP) Komisi Perlindungan Anak Indonesia 8 060105 (DK) Badan PP dan PA Provinsi NAD 9 075199 (DK) Biro PPA dan KB Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara 10 080100 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sumatera Barat 11 100040 (DK) Badan PM dan PP Provinsi Jambi 12 090100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Riau 13 110101 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sumatera Selatan 305145 (DK) Badan PPKB, dan PA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 14 15 325230 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kepulauan Riau 16 260038 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu 17 125160 (DK) Biro PP Sekretariat Daerah Provinsi Lampung 18 010058 (DK) Badan PM dan Prmp dan KB Provinsi DKI Jakarta 19 295308 (DK) Badan PPMD Provinsi Banten 20 025133 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Barat 21 035161 (DK) Badan PPPA dan KB Provinsi Jawa Tengah 22 045161 (DK) Badan PPM Daerah Istimewa Yogyakarta 23 055199 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Timur 24 135199 (DK) Badan PPAMKB Pprovinsi Kalimantan Barat 25 140100 (DK) Badan PP, dan PA, KKB Provinsi Kalimantan Tengah 26 150023 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kalimantan Selatan 27 160036 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Kalimantan Timur 28 350059 (DK) Badan PMPPKB dan Pemdes Provinsi Kalimantan Utara 29 340103 (DK) Biro PP dan PA Sekda Provinsi Sulawesi Barat. 30 180035 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tengah 31 190013 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Selatan 32 200040 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tenggara 33 170103 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sulawesi Utara 34 220037 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bali 35 230044 (DK) Badan PP dan PA Provinsi NTB 36 240100 (DK) Badan PP Sekda Provinsi NTT 37 210006 (DK) Biro PKSDM Sekretariat Daerah Provinsi Maluku 38 280100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Maluku Utara 39 310100 (DK) Biro PP dan Kesra Sekda Provinsi Gorontalo 40 250113 (DK) Biro PP Sekda Provinsi Papua 41 330100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Papua Barat Sumber : Referensi Satker pada Aplikasi SAIBA K/L Kemen. PPPA Tahun 2015 10 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

A.3. BASIS AKUNTANSI Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. A.4. DASAR PENGUKURAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kemen. PPPA dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pospos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kemen. PPPA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsipprinsip, dasardasar, konvensikonvensi, aturanaturan, dan praktikpraktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan 11 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan yang dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat dilingkungan pemerintahan. Kebijakankebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) adalah sebagai berikut: (1) Pendapatan LRA PendapatanLRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi PendapatanLRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). PendapatanLRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Pendapatan LO Pendapatan LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. PendapatanLO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Akuntansi pendapatanlo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. 12 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Piutang Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset Lainnya: a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada 13 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. b. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. c. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah 14 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lainlain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Lainlain merupakan aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas. (6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika 15 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. (7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas (8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masingmasing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut: Kualitas Piutang Keterangan Tarif Lancar Kurang Lancar Diragukan Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 0.5% 10% 50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100% 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 16 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

(9) Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No. 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Masa Manfaat 2 s/d 20 tahun 10 s/d 50 tahun 5 s/d 40 tahun 4 tahun 17 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pospos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akunakun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015. 18 Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA

B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1. PENDAPATAN Realisasi PendapatanLRA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2,546,445,199.00 atau mencapai 0.00 persen dari estimasi pendapatanlra yang ditetapkan sebesar Rp0.00. Nilai tersebut berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Nilai estimasi pendapatan pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) tidak ditentukan karena entitas tidak memperoleh pendapatan secara rutin sedangkan pendapatan yang ada berupa penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (TAYL). Perbandingan nilai realisasi pendapatanlra dengan periode yang sama tahun 2014 sebagai berikut: Kode Akun 423129 Tabel 2 Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Rp Rp 119,700,000 Rp (119,700,000) 423219 Pendapatan Pelayanan Pertanahan Rp Rp 100,000 Rp (100,000) 423221 423752 423911 423913 423921 423922 423951 423952 423953 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL Rp 367,440 Rp 196,900 Rp 170,540 Rp Rp 369,545,118 Rp (369,545,118) Rp Rp 16,875,521 Rp (16,875,521) Rp Rp 397,093,881 Rp (397,093,881) Rp Rp 127,504,960 Rp (127,504,960) Rp Rp 244,000 Rp (244,000) Rp 219,912,942 Rp Rp 219,912,942 Rp 14,243,101 Rp Rp 14,243,101 Rp 2,311,847,216 Rp Rp 2,311,847,216 423999 Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 74,500 Rp Rp 74,500 JUMLAH Uraian Realisasi Pendapatan 31 Des 2015 31 Des 2014 Naik/(Turun) Rp 2,546,445,199 Rp 1,031,260,380 Rp 1,515,184,819 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan K/L periode Tahunan TA 2015 dan 2014. 19 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Realisasi PendapatanLRA naik sebesar Rp1,515,184,819.00 karena adanya transaksi penyetoran pendapatan dari penerimaan kembali belanja modal TAYL atas pembangunan gedung Kemen. PPPA yang merupakan tindak lanjut atas temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap Laporan Keuangan tahun 2014 sebesar Rp2,311,847,216.00. Realisasi pendapatanlra sebesar Rp2,546,445,199.00 dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 3 Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 No Kode Satker Uraian Akun Nilai 1 427944 423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL Rp 219,912,942 MenegPP 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL Rp 10,576,001 423953 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL Rp 2,311,847,216 2 035161 (Jateng) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 8,660 3 140100 (Kalteng) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 7,151 423999 Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 74,000 4 160036 (Kaltim) 423999 Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 500 5 170103 (Sulut) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 38,474 6 280100 (Malut) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 179,765 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL Rp 280,000 7 305145 (Babel) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 123,982 8 330100 (Papua Barat) 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL Rp 3,387,100 9 350059 (Kaltara) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 9,408 JUMLAH Rp 2,546,445,199 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan masingmasing satker periode Tahunan TA 2015. B.2. BELANJA Realisasi Belanja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp200,951,343,113.00 atau mencapai 92.30 persen dari anggarannya sebesar Rp217,719,899,000.00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp596,896,999.00. 20 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Rincian nilai anggaran belanja awal dan anggaran belanja setelah revisi menurut jenis belanja pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) sebagai berikut: Tabel 4 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Jenis Belanja Uraian Anggaran TA 2015 Awal Revisi Naik/(Turun) 51 Belanja Pegawai Rp 36,199,291,000 Rp 36,199,291,000 Rp 52 Belanja Barang Rp 184,269,266,000 Rp 177,645,047,000 Rp (6,624,219,000) 53 Belanja Modal Rp 1,101,342,000 Rp 3,875,561,000 Rp 2,774,219,000 JUMLAH Rp 221,569,899,000 Rp 217,719,899,000 Rp (3,850,000,000) Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L (Gabungan), 31 Desember 2015 Pada Tabel 4, nilai anggaran yang diterima Kemen. PPPA turun sebesar Rp3,850,000,000.00. Namun pada kenyataannya tidak mengalami penurunan sebab prosedur pencatatan atas penambahan 6 satker yang memperoleh dana dekon tahun 2015, DIPA revisi anggarannya tercatat sebagai DIPA awal. Keenam satker dekon tersebut meliputi, 010058 Provinsi DKI Jakarta, 035161 Provinsi Jawa Tengah, 055199 Provinsi Jawa Timur, 160036 Provinsi Kalimantan Timur, 220037 Provinsi Bali, dan 250113 Provinsi Papua. Pencapaian realisasi belanja pada Kemen. PPPA sebesar Rp200,951,343,113.00 mengambarkan adanya penumpukan pencairan dana pada akhir tahun, pada bulan November Desember tahun 2015. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor, antara lain: a. jatuh tempo pelaksanaan kontrak kerja kegiatan (SPK atauapun Kontrak) yang terjadi di bulan November dan Desember tahun 2015, sehingga pembayaran pelaksanaan kegiatan terjadi di bulan Desember 2015, b. proses revolving (perputaran uang) baik itu UP/TUP yang banyak dilakukan pada bulan November dan Desember tahun 2015 cenderung meningkat, karena banyaknya tagihan yang baru dilakukan di periode ini, c. dinamika terkait dengan perubahan kebijakan yang terjadi di lingkup Kemen. PP dan PA yang menyebabkan perlu adanya revisi anggaran di triwulan ke4 tahun 2015, 21 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

d. adanya revisi anggaran yang menyebabkan adanya perubahan rencana penarikan anggaran sehingga perlu adanya penyesuaian POK. Penumpukan realisasi anggaran pada akhir tahun terjadi pada setiap tahun. Berikut perbandingan trend realisasi anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Grafik 1 Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0 66.289.621.999 28.388.989.181 20.111.495.637 15.584.155.125 9.206.773.335 7.311.179.708 15.521.685.193 13.902.344.820 13.131.886.090 1.041.371.307 2.757.731.624 7.704.109.094 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Realisasi Belanja Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja dan Pengembalian Belanja K/L bulan Januari Desember 2015. Grafik 2 Nilai Realisasi Belanja Per Bulan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 60.000.000.000 50.000.000.000 48.222.362.623 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0 24.407.798.261 16.173.922.592 17.346.830.990 10.069.669.119 11.837.034.865 14.189.647.102 11.287.967.252 16.662.677.461 8.639.732.607 922.951.243 4.937.204.580 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Realisasi Belanja Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja dan Pengembalian Belanja K/L bulan Januari Desember 2014. 22 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Sedangkan perkembangan realisasi belanja periode bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2015 dan 2014 sebagai berikut: 250.000.000.000 Grafik 3 Perkembangan Realisasi Belanja Periode Bulan Januari Desember 2015 200.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 50.000.000.000 0 57.507.665.013 200.951.343.113 134.661.721.114 86.161.236.296 70.639.551.103 106.272.731.933 11.110.282.639 41.923.509.888 1.041.371.307 28.021.165.068 20.317.055.974 3.799.102.931 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Realisasi Belanja Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja dan Pengembalian Belanja K/L bulan Januari Desember 2015. 200.000.000.000 180.000.000.000 160.000.000.000 140.000.000.000 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 0 Grafik 4 Perkembangan Realisasi Belanja Periode Bulan Januari Desember 2014 17.096.873.835 922.951.243 55.228.749.651 43.391.714.786 32.103.747.534 22.034.078.415 69.418.396.753 86.765.227.743 184.697.798.695 136.475.436.072 95.404.960.350 119.812.758.611 Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des Realisasi Belanja Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja dan Pengembalian Belanja K/L bulan Januari Desember 2014. 23 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Pada Grafik 3 dan 4, realisasi belanja sampai dengan periode semester I atau bulan Juni tahun 2015 sebesar Rp41,923,509,888.00. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp55,228,749,651.00. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: adanya perubahan beberapa kebijakan pelaksanaan anggaran dari Kementerian Keuangan, adanya pembatasan penggunaan paket meeting dihotel oleh Kementerian PANRB, adanya perbedaan persepsi dalam penggunaan akun belanja, dan berlarutnya proses revisi anggaran. Dalam pelaksanaan anggaran, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menjalankan 3 program yaitu (1) Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, (2) Program Perlindungan Anak, dan (3) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemen PPPA. Anggaran dan Realisasi Belanja masingmasing program dirinci sebagai berikut: Tabel 5 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Kode Program Uraian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Anggaran Realisasi (netto) % Pengembalian Belanja 01.01.06 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 10,002,030,000 Rp 8,941,408,155 89.40% Rp 56,860,100 01.01.07 Program Perlindungan Anak Rp 9,997,970,000 Rp 9,098,796,021 91.01% Rp 23,638,900 11.04.07 Program Perlindungan Anak Rp 35,885,800,000 Rp 34,859,420,415 97.14% Rp 98,096,888 11.05.01 11.05.06 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPPPA Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 92,367,499,000 Rp 84,426,380,878 91.40% Rp 255,364,964 Rp 57,466,600,000 Rp 51,638,431,082 89.86% Rp 162,582,181 11.05.07 Program Perlindungan Anak Rp 12,000,000,000 Rp 11,986,906,562 99.89% Rp 353,966 JUMLAH Rp 217,719,899,000 Rp 200,951,343,113 92.30% Rp 596,896,999 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja FSFPR, 31 Desember 2015. Keterangan Tabel : 1. Program 01.01.06 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dan Program 01.01.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh 34 Satker Dekonsentrasi TA 2015, 2. Program 11.04.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh 2 entitas Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak dan Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, 24 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

3. Program 11.05.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemen PPPA dijalankan oleh 1 entitas Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, 4. Program 11.05.06 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dijalankan oleh 3 entitas Satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, Satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum dan Satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, dan 5. Program 11.05.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh 1 entitas Satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pada masingmasing program, pencapaian realisasi belanja menunjukkan persentase diatas 89 persen dengan pencapaian tertinggi pada program 11.05.07 Perlindungan Anak yang dijalankan oleh Satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebesar 99.89 persen dan pencapaian terendah pada program 01.01.06 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan yang dijalankan oleh 34 Satker Dekonsentrasi TA 2015. Berikut perkembangan realisasi belanja menurut program untuk periode tahun 2014 dan tahun 2015: Tabel 6 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Program Uraian Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Des 2015 31 Des 2014 naik/(turun) 01.01.06 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 8,941,408,155 Rp 1,375,751,100 Rp 7,565,657,055 01.01.07 Program Perlindungan Anak Rp 9,098,796,021 Rp 1,018,439,820 Rp 8,080,356,201 11.04.07 Program Perlindungan Anak Rp 34,859,420,415 Rp 9,648,185,053 Rp 25,211,235,362 11.05.01 11.05.06 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPPPA Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Rp 84,426,380,878 Rp 158,238,237,614 Rp (73,811,856,736) Rp 51,638,431,082 Rp 14,417,185,108 Rp 37,221,245,974 11.05.07 Program Perlindungan Anak Rp 11,986,906,562 Rp Rp 11,986,906,562 JUMLAH Rp 200,951,343,113 Rp 184,697,798,695 Rp 16,253,544,418 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja, 31 Desember 2015 dan 2014. Pada Tabel 6, program 11.05.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPPPA nilai realisasi belanjanya turun sebesar Rp73,811,856,736.00. 25 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Penurunan ini lebih disebabkan oleh adanya anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada periode tahun 2014, sedangkan pada periode tahun 2015 pembangunan gedung sudah selesai sehingga tidak ada anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan. Selain program 11.05.01, pada masingmasing program nilai realisasi belanjanya naik karena dukungan dari adanya kenaikan nilai anggaran pada setiap program. Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) merupakan penggabungan dari laporan keuangan seluruh entitas akuntansi/ satuan kerja di lingkup Kemen. PPPA sebanyak 41 satker yang terdiri dari 7 satker kantor pusat dan 34 satker dekonsentrasi. Menurut satuan kerja, anggaran dan realisasi belanja dirinci sebagai berikut: Tabel 7 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Kantor Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Kode Satker Uraian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Des 2015 Anggaran Realisasi (netto) % Pengembalian Belanja 664937 Deputi PUG Bidang Ekonomi 19,738,600,000 17,640,802,938 89.37% 160,556,181 664941 Deputi PUG Bidang Polsoskum 18,543,000,000 15,906,224,298 85.78% 1,825,000 664958 Deputi Bidang Perlind. Prmp 19,185,000,000 18,091,403,846 94.30% 201,000 664962 Deputi Bidang Perlind. Anak 18,830,000,000 18,564,296,937 98.59% 25,781,798 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 17,055,800,000 16,295,123,478 95.54% 72,315,090 664983 KPAI 12,000,000,000 11,986,906,562 99.89% 353,966 427944 Menteri Negara PP 92,367,499,000 84,426,380,878 91.40% 255,364,964 JUMLAH Rp 197,719,899,000 Rp 182,911,138,937 92.51% Rp 516,397,999 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat Wilayah, 31 Desember 2015. Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Dekonsentrasi Kode Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Satker Provinsi Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Des 2015 Anggaran Realisasi (netto) % Pengembalian Belanja 060105 Aceh Rp 560,000,000 Rp 472,182,650 84.32% Rp 075199 Sumatera Utara Rp 700,000,000 Rp 570,268,150 81.47% Rp 080100 Sumatera Barat Rp 615,000,000 Rp 604,886,500 98.36% Rp 090100 Riau Rp 500,000,000 Rp 466,406,400 93.28% Rp 26 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Kode Satker Satker Provinsi Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Des 2015 Anggaran Realisasi (netto) % Pengembalian Belanja 100040 Jambi Rp 514,000,000 Rp 434,845,289 84.60% Rp 110101 Sumatera Selatan Rp 529,000,000 Rp 500,111,608 94.54% Rp 305145 Kepulauan Bangka Belitung Rp 512,000,000 Rp 487,506,500 95.22% Rp 325230 Kepulauan Riau Rp 500,000,000 Rp 487,916,700 97.58% Rp 260038 Bengkulu Rp 500,000,000 Rp 478,071,550 95.61% Rp 125160 Lampung Rp 520,000,000 Rp 489,287,789 94.09% Rp 5,487,100 010058 DKI Jakarta Rp 500,000,000 Rp 489,766,200 97.95% Rp 5,200,000 025133 Jawa Barat Rp 700,000,000 Rp 700,000,000 100.00% Rp 035161 Jawa Tengah Rp 650,000,000 Rp 621,819,500 95.66% Rp 045161 Daerah Istimewa Yogyakarta Rp 500,000,000 Rp 433,060,760 86.61% Rp 055199 Jawa Timur Rp 600,000,000 Rp 534,840,050 89.14% Rp 295308 Banten Rp 500,000,000 Rp 423,336,800 84.67% Rp 135199 Kalimantan Barat Rp 500,000,000 Rp 410,537,950 82.11% Rp 140100 Kalimantan Tengah Rp 500,000,000 Rp 446,873,900 89.37% Rp 150023 Kalimantan Selatan Rp 500,000,000 Rp 419,579,752 83.92% Rp 160036 Kalimantan Timur Rp 600,000,000 Rp 578,949,500 96.49% Rp 450,000 350059 Kalimantan Utara Rp 500,000,000 Rp 433,792,550 86.76% Rp 170103 Sulawesi Utara Rp 550,000,000 Rp 547,520,500 99.55% Rp 180035 Sulawesi Tengah Rp 600,000,000 Rp 538,868,300 89.81% Rp 3,752,000 190013 Sulawesi Selatan Rp 650,000,000 Rp 613,736,260 94.42% Rp 9,808,900 200040 Sulawesi Tenggara Rp 600,000,000 Rp 488,031,993 81.34% Rp 27,631,500 340103 Sulawesi Barat Rp 550,000,000 Rp 452,602,800 82.29% Rp 220037 Bali Rp 500,000,000 Rp 450,782,600 90.16% Rp 230044 Nusa Tenggara Barat Rp 550,000,000 Rp 514,887,000 93.62% Rp 240100 Nusa Tenggara Timur Rp 600,000,000 Rp 592,400,000 98.73% Rp 210006 Maluku Rp 700,000,000 Rp 647,799,500 92.54% Rp 28,169,500 280100 Maluku Utara Rp 700,000,000 Rp 693,805,400 99.12% Rp 310100 Gorontalo Rp 500,000,000 Rp 481,046,700 96.21% Rp 250113 Papua Rp 1,000,000,000 Rp 812,539,852 81.25% Rp 330100 Papua Barat Rp 1,000,000,000 Rp 722,143,173 72.21% Rp JUMLAH Rp 20,000,000,000 Rp 18,040,204,176 90.20% Rp 80,499,000 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat Wilayah, 31 Desember 2015. Pada Tabel 7, persentase realisasi belanja pada seluruh satker kantor pusat diatas 85 persen dengan persentase tertinggi sebesar 99.89 persen pada satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan persentase terendah pada satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum sebesar 85.78 persen. Selain itu, nilai pengembalian belanja paling besar pada satker 427944 Menteri Negara PP senilai Rp255,364,964.00. 27 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Pada Tabel 8, persentase realisasi belanja pada satker dekon, persentase tertinggi pada satker 025133 Provinsi Jawa Barat sebesar 100 persen dan persentase terendah pada satker 330100 Provinsi Papua Barat sebesar 72.21 persen. Sedangkan Satker 210006 Provinsi Maluku nilai pengembalian belanjanya paling besar senilai Rp28,169,500.00. Perbandingan nilai realisasi belanja menurut satuan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Tabel 9 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Satker 664937 664941 664958 Uraian Satker Deputi Bidang PUG Bid. Ekonomi Deputi Bidang PUG Bid. Polsoskum Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia 31 Des 2015 31 Des 2014 naik/(turun) Rp 17.640.802.938 Rp 4.429.219.014 Rp 13.211.583.924 Rp 15.906.224.298 Rp 4.239.320.529 Rp 11.666.903.769 Rp 18.091.403.846 Rp 5.748.645.565 Rp 12.342.758.281 Rp 18.564.296.937 Rp 5.215.194.155 Rp 13.349.102.782 Rp 16.295.123.478 Rp 4.432.990.898 Rp 11.862.132.580 Rp 11.986.906.562 Rp 7.430.377.450 Rp 4.556.529.112 427944 Menteri Negara PP Rp 84.426.380.878 Rp 150.807.860.164 Rp (66.381.479.286) JUMLAH Realisasi Belanja Rp 182.911.138.937 Rp 182.303.607.775 Rp 607.531.162 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja Pusat Wilayah, 31 Desember 2015 dan 2014. Pada Tabel 9, nilai realisasi belanja naik sebesar Rp607,531,162.00 dari nilai realisasi belanja periode tahun 2014. Nilai sebesar Rp607,531,162.00 tidak sebanding dengan kenaikan nilai anggaran yang cukup signifikan dari Rp187,930,495,000.00 pada tahun 2014 menjadi Rp197,719,899,000.00 pada tahun 2015. Pada satker 427944 Menteri Negara PP nilai realisasi belanja turun sebesar Rp66,381,479,286.00. Penurunan ini lebih disebabkan oleh adanya anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada periode tahun 2014, sedangkan pada periode tahun 2015 pembangunan gedung sudah selesai sehingga tidak ada anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan. 28 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Menurut jenis belanja, anggaran dan realisasi belanja dirinci sebagai berikut: Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Kode Jenis Belanja Uraian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Des 2015 Anggaran Realisasi (netto) % Pengembalian Belanja 51 Belanja Pegawai Rp 36,199,291,000 Rp 32,905,864,570 90.90% Rp 169,649,747 52 Belanja Barang Rp 177,645,047,000 Rp 164,441,171,405 92.57% Rp 427,247,252 53 Belanja Modal Rp 3,875,561,000 Rp 3,604,307,138 93.00% Rp JUMLAH Rp 217,719,899,000 Rp 200,951,343,113 92.30% Rp 596,896,999 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015. Sedangkan perkembangan nilai realisasi belanja menurut jenis belanja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: Tabel 11 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Jenis Belanja Uraian Realisasi Periode 31 Des 2015 31 Des 2014 Naik/(Turun) 51 Belanja Pegawai Rp 32,905,864,570 Rp 31,576,202,566 Rp 1,329,662,004 52 Belanja Barang Rp 164,441,171,405 Rp 73,482,612,396 Rp 90,958,559,009 53 Belanja Modal Rp 3,604,307,138 Rp 79,638,983,733 Rp (76,034,676,595) JUMLAH Rp 200,951,343,113 Rp 184,697,798,695 Rp 16,253,544,418 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015. Pada Tabel 11, nilai realisasi belanja periode tahun 2015 naik sebesar Rp16,253,544,418.00 dari nilai realisasi belanja periode tahun 2014. Hal ini sebanding dengan bertambahnya nilai anggaran yang diterima oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Namun kinerja pencapaian realisasi anggarannya mengalami penurunan persentase realisasi belanja dari 96.10 persen pada tahun 2014 menjadi 92.30 persen pada tahun 2015. Selain itu, nilai realisasi belanja modal turun sebesar Rp76,034,676,595.00. Penurunan ini lebih disebabkan oleh adanya anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada periode tahun 2014, sedangkan pada periode tahun 2015 pembangunan gedung sudah selesai sehingga tidak ada anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan. 29 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Penjelasan nilai realisasi belanja menurut jenis belanja secara rinci sebagai berikut: B.2.1 Belanja Pegawai Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: Grafik 5 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 37.000.000.000 36.199.291.000 36.000.000.000 35.000.000.000 34.000.000.000 32.905.864.570 32.990.452.000 33.000.000.000 32.000.000.000 31.576.202.566 31.000.000.000 30.000.000.000 29.000.000.000 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Des 2015 31 Des 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Nilai realisasi belanja pegawai periode tahun 2015 naik dari nilai periode tahun 2014. Perbandingan nilai realisasi belanja pegawai tersebut dirinci per akun sebagai berikut: Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian 5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Periode 31 Des 2015 31 Des 2014 Naik/(Turun) 511111 Belanja Gaji Pokok PNS Rp 8.994.765.390 Rp 7.982.510.472 Rp 1.012.254.918 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp 202.621 Rp (422.224) Rp 624.845 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp 587.317.853 Rp 523.278.939 Rp 64.038.914 511122 Belanja Tunj. Anak PNS Rp 141.350.082 Rp 122.173.670 Rp 19.176.412 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS Rp 3.489.815.000 Rp 3.575.970.000 Rp (86.155.000) 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp 63.745.000 Rp 53.685.000 Rp 10.060.000 511125 Belanja Tunj. PPh PNS Rp 438.590.242 Rp 428.977.918 Rp 9.612.324 511126 Belanja Tunj. Beras PNS Rp 460.441.720 Rp 406.590.960 Rp 53.850.760 511129 Belanja Uang Makan PNS Rp 1.682.674.600 Rp 1.310.301.000 Rp 372.373.600 30 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Kode Periode Uraian Akun 31 Des 2015 31 Des 2014 Naik/(Turun) 511147 Belanja Tunj. Lainlain Rp Rp Rp 511151 Belanja Tunj. Umum PNS Rp 221.495.000 Rp 209.010.000 Rp 12.485.000 5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS Balanja Gaji Pokok Pegawai Non 511511 PNS Rp 1.426.500.000 Rp 1.426.500.000 Rp 511512 Belanja Tunj. Pegawai Non PNS Rp 135.625.000 Rp 144.375.000 Rp (8.750.000) 5122 Belanja Lembur 512211 Belanja Uang Lembur Rp Rp Rp 5124 Belanja Tunj. Khusus dan Belanja Pegawai Transito Belanja Pegawai (Tunjangan 512411 Khusus/Kegiatan) Rp 15.263.342.062 Rp 15.393.251.831 Rp (129.909.769) JUMLAH Rp 32.905.864.570 Rp 31.576.202.566 Rp 1.329.662.004 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015 dan 2014. Pada Tabel 12, nilai realisasi belanja tunjangan struktural PNS, tunjangan pegawai Non PNS, dan belanja pegawai (tunjangan khusus/kegiatan) turun masingmasing sebesar Rp86,155,000.00, Rp8,750,000.00 dan Rp129,909,769.00. Penurunan nilai realisasi ini disebabkan adanya kekosongan pada beberapa jabatan struktural di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) karena pensiun pada periode tahun 2015. Belanja pegawai pada Kemen. PPPA tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan berupa belanja gaji dan tunjangan PNS seluruh pegawai dilingkungan Kemen. PPPA dan pada satker 664983 KPAI berupa belanja gaji dan tunjangan pegawai NonPNS yang ada dilingkungan satker KPAI. B.2.2 Belanja Barang Perkembangan nilai anggaran dan realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: 31 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Grafik 6 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 200.000.000.000 180.000.000.000 160.000.000.000 140.000.000.000 120.000.000.000 100.000.000.000 80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 0 177.645.047.000 164.441.171.405 75.890.805.000 71.074.106.231 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Des 2015 31 Des 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Nilai realisasi belanja barang periode tahun 2015 naik dari nilai periode tahun 2014. Perbandingan nilai realisasi belanja barang tersebut dirinci per akun sebagai berikut: 5211 Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun 31 Des 2015 31 Des 2014 521111 Belanja Keperluan Perkantoran Rp 3.609.086.874 Rp 2.603.167.065 Rp 1.005.919.809 521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh Rp 179.983.238 Rp 119.954.142 Rp 60.029.096 5212 5218 5221 Uraian Belanja Barang Operasional Periode Naik/(Turun) 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Rp 40.608.580 Rp 45.038.000 Rp (4.429.420) 521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja Rp 2.139.708.500 Rp 1.234.751.500 Rp 904.957.000 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp 3.815.415.649 Rp 3.457.126.499 Rp 358.289.150 Belanja Barang Non Operasional 521211 Belanja Bahan Rp 15.602.937.160 Rp 6.521.817.296 Rp 9.081.119.864 521213 Belanja Honor Output Kegiatan Rp 6.292.675.000 Rp 2.495.805.000 Rp 3.796.870.000 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Rp 12.063.357.395 Rp 3.346.444.100 Rp 8.716.913.295 Belanja Barang Persediaan 521811 Belanja Barang Persediaan Brng Kons. Rp 13.303.207.513 Rp Rp 13.303.207.513 Belanja Jasa 522111 Belanja Langganan Listrik Rp 2.741.894.930 Rp 1.453.321.064 Rp 1.288.573.866 522112 Belanja Langganan Telepon Rp 221.793.285 Rp 251.416.881 Rp (29.623.596) 522113 Belanja Langganan Air Rp 323.179.864 Rp 539.639.418 Rp (216.459.554) 522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya Rp 573.388.868 Rp 199.952.968 Rp 373.435.900 522121 Belanja Jasa Pos dan Giro Rp 1.814.000 Rp Rp 1.814.000 522131 Belanja Jasa Konsultan Rp 6.064.431.500 Rp 114.000.000 Rp 5.950.431.500 522141 Belanja Sewa Rp 3.213.590.000 Rp 12.826.415.000 Rp (9.612.825.000) 522151 Belanja Jasa Profesi Rp 14.197.863.491 Rp 4.376.685.000 Rp 9.821.178.491 522191 Belanja Jasa Lainnya Rp 398.077.410 Rp 809.892.500 Rp (411.815.090) 32 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Kode Akun Uraian 31 Des 2015 31 Des 2014 5231 Belanja Pemeliharaan Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan 523111 Bangunan Rp 2.281.042.905 Rp 323.218.400 Rp 1.957.824.505 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan 523121 Mesin Rp 3.912.736.467 Rp 3.317.190.557 Rp 595.545.910 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan 523129 Mesin Lainnya Rp 19.500.000 Rp Rp 523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan Rp Rp 300.300.000 Rp (300.300.000) 523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya Rp Rp Rp 5241 Belanja Perjalanan DN 524111 Belanja Perjalanan Biasa Rp 29.293.093.932 Rp 8.246.160.164 Rp 21.046.933.768 524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp 1.850.125.800 Rp 753.150.000 Rp 1.096.975.800 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting 524114 Dalam Kota Rp 21.002.365.685 Rp 7.725.326.750 Rp 13.277.038.935 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting 524119 Luar Kota Rp 16.097.566.298 Rp 8.046.836.650 Rp 8.050.729.648 5242 Belanja Perjalanan LN 524211 Belanja Perjalanan Biasa Luar Negeri Rp 3.550.888.405 Rp 76.024.150 Rp 3.474.864.255 524219 Belanja Perjalanan Lainnya Luar Negeri Rp 689.488.856 Rp 1.890.473.127 Rp (1.200.984.271) 5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda 526112 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk Rp 135.850.000 Rp Rp 135.850.000 Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda 5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda 526311 Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda JUMLAH Periode Naik/(Turun) Rp 825.499.800 Rp Rp 825.499.800 Rp 164.441.171.405 Rp 71.074.106.231 Rp 93.367.065.174 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015 dan 2014. Pada Tabel 13, nilai realisasi belanja 522141 sewa turun sebesar Rp9,612,825,000.00 karena pada tahun 2015 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) sudah tidak menyewa gedung kantor namun telah menggunakan gedung kantor sendiri yang sudah selesai proses pembangunannya. Selain itu, dengan menggunakan gedung kantor sendiri, nilai realisasi belanja 522112 langganan telepon turun sebesar Rp29,623,596.00, dan nilai realisasi belanja 522113 langganan air turun sebesar Rp216,459,554.00 karena pemakaian telepon dan air bersama dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemen. PDT) sehingga pembebanannya berlebih. Nilai realisasi belanja 523133 biaya pemeliharaan jaringan pada tahun 2015 sebesar Rp0.00 karena jaringan yang ada merupakan pengadaan tahun 2014 yang belum memerlukan pemeliharaan (masih baru). Nilai realisasi belanja 521811 barang persediaan barang konsumsi sebesar Rp13,303,207,513.00 merupakan realisasi belanja barang yang menghasilkan barang persediaan yang tercatat dalam Neraca. Dari nilai tersebut yang menghasilkan barang persediaan sebesar Rp13,268,344,012.00 dan nilai sebesar Rp34,863,501.00 berupa belanja bahan yang tidak menghasilkan persediaan. Sedangkan dalam nilai realisasi 33 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

belanja 521211 bahan sebesar Rp15,602,937,160.00 terdapat nilai sebesar Rp841,410,005.00 yang menghasilkan barang persediaan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada pelaksana anggaran di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) terkait dengan pengertian persediaan dan hal apa saja yang masuk dalam kategori persediaan. Selain itu, dari nilai realisasi belanja 526112 peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp135,850,000.00 menghasilkan beban peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp211,951,800.00 dan belanja 526311 barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp825,499,800.00 menghasilkan beban barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp447,625,950.00. Hal ini menimbulkan adanya perbedaan saldo antara barang persediaan yang akan diserahkan pada masyarakat/pemda di Neraca Kemen. PPPA Audited sebesar Rp26,494,050.00 dengan selisih perolehan persediaan untuk diserahkan pada masyarakat/pemda dan pembebanannya sebesar Rp301,772,050.00. Dimasa yang akan dating, hal ini menjadi perhatian bagi Kemen. PPPA untuk lebih cermat dalam penggunaan akun belanja sesuai dengan maksud dan tujuan belanjanya, lebih tepat dalam pencatatan barang yang akan diserahkan pada masyarakat dan distribusinya. Pelaksanaan dekonsentrasi program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan program perlindungan anak tahun 2015 merupakan pelaksanaan paket kegiatan pada Badan Pemberdayaan Perempuan di 34 provinsi dalam rangka penguatan programprogram di daerah. Pelaksanaan dekon tidak dimaksudkan untuk perolehan aset sehingga struktur anggarannya hanya terdiri dari belanja barang. Dari total anggaran dekonsentrasi sebesar Rp20,000,000,000.00, nilai realisasi belanjanya sebesar Rp18,040,204,176.00 dengan ratarata persentase pada 34 satker sebesar 90.20 persen. Pencapaian realisasi belanja pada satker dekon mendukung target realisasi belanja secara keseluruhan diatas 90 persen. B.2.3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal peralatan dan mesin untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: 34 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Grafik 7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015 dan 2014. Nilai anggaran dan realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada periode tahun 2015 turun karena berkurangnya kebutuhan pengadaan peralatan dan mesin yang sebagian besar sudah direalisasikan pada periode tahun 2014. Perbandingan nilai realisasi belanja modal peralatan dan mesin dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: 20.000.000.000 18.000.000.000 16.000.000.000 14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 0 3.466.061.000 3.216.509.313 Tabel 14 18.955.277.000 17.810.487.586 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Menurut Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Satker Uraian Satker 31 Des 2015 31 Des 2014 Anggaran Realisasi Persen Anggaran Realisasi Persen 664937 664941 664958 Deputi Bidang PUG Bid. Ekonomi Deputi Bidang PUG Bid. Polsoskum Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia Rp 69.000.000 Rp 68.486.934 99,26% Rp Rp 0,00% Rp 224.290.000 Rp 174.091.001 77,62% Rp Rp 0,00% Rp 715.350.000 Rp 679.023.000 94,92% Rp Rp 0,00% Rp 578.430.000 Rp 577.293.000 99,80% Rp Rp 0,00% Rp 352.250.000 Rp 347.400.000 98,62% Rp 22.260.000 Rp 22.260.000 100,00% Rp 248.000.000 Rp 247.520.000 99,81% Rp 447.415.000 Rp 432.111.200 96,58% 427944 Menteri Negara PP Rp 1.278.741.000 Rp 1.122.695.378 87,80% Rp 18.485.602.000 Rp 17.356.116.386 93,89% JUMLAH Rp 3.466.061.000 Rp 3.216.509.313 92,80% Rp 18.955.277.000 Rp 17.810.487.586 93,96% Sumber : Neraca Percobaan Basis Kas Periode Tahunan Tingkat Satker, 31 Desember 2015 dan 2014. 35 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Nilai realisasi belanja modal peralatan dan mesin periode tahun 2015 sebesar Rp3,216,509,313.00 meliputi: 1. Pembelian/perolehan aset peralatan dan mesin sebesar Rp3,095,914,313.00, 2. Pembelian/perolehan aset tak berwujud berupa software sebesar Rp4.900.000,00 pada satker 427944 Menteri Negara PP, 3. Pembelian/perolehan persediaan berupa barang konsumsi sebesar Rp3.500.000,00 pada satker 427944 Menteri Negara PP dan sebesar Rp29,990,000.00 pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, 4. Pengembangan aset gedung dan bangunan sebesar Rp45,980,000.00 pada satker 427944 Menteri Negara PP, serta 5. Belanja bahan yang tidak menghasilkan aset sebesar Rp36,225,000.00 pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan. B.2.4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: Grafik 8 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 70.000.000.000 60.000.000.000 61.633.202.000 61.608.980.647 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 0 0 0 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tahun 2015 tidak ada alokasi anggaran belanja modal gedung dan bangunan karena pembangunan gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) telah selesai pada periode tahun 2014. 36 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

B.2.5 Belanja Modal Lainnya Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal lainnya untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai berikut: Grafik 9 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 450.000.000 400.000.000 350.000.000 300.000.000 250.000.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 50.000.000 0 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2015 dan 2014. Nilai anggaran dan realisasi belanja modal lainnya pada periode tahun 2015 naik karena adanya kebutuhan pengadaan software baru. Perbandingan nilai realisasi belanja modal lainnya dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 15 Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya Menurut Satker Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Satker 664937 664941 664958 Uraian Satker Deputi Bidang PUG Bid. Ekonomi Deputi Bidang PUG Bid. Polsoskum Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia 31 Des 2014 Anggaran Realisasi Persen Anggaran Realisasi Persen Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp Rp 0,00% Rp 89.900.000 Rp 89.900.000 100,00% Rp Rp 0,00% Rp 90.000.000 Rp 89.900.000 99,89% Rp 97.000.000 Rp 96.600.000 99,59% 427944 Menteri Negara PP Rp 229.600.000 Rp 207.997.825 90,59% Rp 122.920.000 Rp 122.915.500 100,00% JUMLAH 31 Des 2015 Rp 409.500.000 Rp 387.797.825 94,70% Rp 219.920.000 Rp 219.515.500 99,82% Sumber : Neraca Percobaan Basis Kas Periode Tahunan Tingkat Satker, 31 Desember 2015 dan 2014. 409.500.000 387.797.825 219.920.000 219.515.500 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Desember 2015 31 Desember 2014 37 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

Nilai realisasi belanja modal lainnya periode tahun 2015 sebesar Rp387,797,825.00 meliputi: 1. Pembelian/perolehan aset tak berwujud berupa software sebesar Rp367,800,000.00, dan 2. Pembelian/perolehan aset tetap lainnya berupa 291 unit bahan perpustakaan senilai Rp19,997,825,00 pada satker 427944 Menteri Negara PP. B.2.6 Belanja Barang yang Bersumber dari Hibah Langsung Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja barang yang bersumber dari hibah langsung luar negeri untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan dalam grafik berikut: Grafik 10 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang (Hibah) Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3.000.000.000 2.804.903.000 2.500.000.000 2.408.506.165 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 0 0 0 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Pada periode tahun 2015, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah langsung dalam bentuk uang yang dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) senilai Rp1,285,251,138.00 dan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 Audited, atas penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas 38 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015. Transaksi penerimaan hibah dalam bentuk uang telah tercatat pada Neraca Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) sebagai Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan sebesar Rp1,746,734,563.00 dengan rincian pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) sebesar Rp1,285,251,138.00 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) sebesar Rp461,483,425.00. Berdasarkan usulan koreksi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nomor: 153/LKKPPPA/04/2016 tanggal 11 April 2016 dan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK038/PB.6/2016 tanggal 15 April 2016, atas nilai uang yang telah dibelanjakan/ digunakan pada periode tahun 2015 sebesar Rp1,252,147,011.00 (Hibah UNFPA) dan sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah UNICEF) diakui sebagai beban 521219 barang non operasional lainnya periode tahun 2015 pada Laporan Operasional. Sedangkan terhadap sisa uang yang tidak terealisasi pada periode tahun 2015 masih tercatat sebagai Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan sebesar Rp33,104,127.00. Nilai tersebut telah dipertanggungjawabkan/ dikembalikan kepada lembaga donor (dhi UNFPA) pada tahun 2016. 39 Penjelasan atas pospos Laporan Realisasi Anggaran

C. PENJELASAN ATAS POSPOS NERACA C.1. ASET LANCAR Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 dirinci sebagai berikut: Tabel 16 Perbandingan Nilai Aset Lancar Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 No Uraian Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 1 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 1.846.016.183 Rp Rp 1.846.016.183 2 Kas Lainnya dan Setara Kas Rp 2.085.408.022 Rp 1.531.611.904 Rp 553.796.118 3 Persediaan Rp 6.149.085.177 Rp 1.004.014.588 Rp 5.145.070.589 Nilai Aset Lancar Rp 10.080.509.382 Rp 2.535.626.492 Rp 7.544.882.890 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Penjelasan per akun Aset Lancar sebagai berikut: C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan dibawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lainlain kas (termasuk bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan) yang sumbernya berasal dari dana kas kecil (UP). Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp1,846,016,183.00 dan Rp0.00. Nilai sebesar Rp1,846,016,183.00 merupakan sisa UP dan TUP yang pertanggungjawabannya dilakukan pada tahun 2016 melalui surat setoran bukan pajak. Nilai tersebut dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: 40 Penjelasan atas pospos Neraca

Tabel 17 Rincian Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) Satker Pusat 427944 Menteri Negara PP 47.933.900 0 47.933.900 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 1.349.899.366 0 1.349.899.366 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 0 0 0 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 0 0 0 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 0 0 0 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 350.193.945 0 350.193.945 664983 KPAI 0 0 0 Satker Dekonsentrasi 240100 Badan PP Setda Prov. NTT 56.515.000 0 56.515.000 210006 Biro PKSDM Setda Prov. Maluku 11.732.000 0 11.732.000 250113 Biro PP Setda Prov. Papua 20.568.402 0 20.568.402 135199 Badan PPAMKB Prov. Kalbar 9.173.570 0 9.173.570 JUMLAH 1.846.016.183 0 1.846.016.183 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Satker, 31 Desember 2015. Pada Tabel 17, saldo kas di bendahara pengeluaran terdapat pada satker 427944 Menteri Negara PP sebesar Rp47,977,900.00, pada satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi sebesar Rp1,349,899,366.00, pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp350,193,945.00 dan pada 4 satker dekonsentrasi. Pada tahun 2014 seluruh nilai kas di bendahara pengeluaran telah dipertanggungjawabkan tepat waktu sebelum tanggal neraca per 31 Desember 2014. C.1.2 Kas Lainnya dan Setara Kas Kas Lainnya dan Setara Kas mencakup Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran, yaitu kas yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang bukan berasal dari dana UP/TUP, baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai. Selain itu, nilai Kas Lainnya dan Setara Kas juga mencakup Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan. Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp2,085,408,022.00 dan Rp1.531.611.904,00. Nilai tersebut dirinci sebagai berikut: 41 Penjelasan atas pospos Neraca

Tabel 18 Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2015 dan Per 31 Desember 2014 No Keterangan 31 Des 2015 31 Des 2014 1 Pungutan Pajak yang belum disetor ke KUN Rp86.613.827,00 Rp91.985.222,00 2 Pengembalian Belanja yang belum disetor ke KUN Rp850.319.698,00 Rp224.282.409,00 3 Kewajiban Satker pada Pihak Lain Rp1.115.370.370,00 Rp1.163.363.060,00 4 Kas Lainnya dan Setara Kas yang berasal dari Pendapatan Hibah (Ekuitas Dana Lancar lainnya) Rp33.104.127,00 Rp51.981.213,00 JUMLAH Rp2.085.408.022,00 Rp1.531.611.904,00 Sumber : Daftar saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014. Terhadap saldo kas lainnya dan setara kas per 31 Desember 2015 sebesar Rp2,085,408,022.00 telah dipertanggungjawabkan pada tahun 2016 berupa penyetoran pajak sebesar Rp86,613,827.00, penyetoran penerimaan kembali belanja pegawai TAYL sebesar Rp190,497,553.00, penyetoran penerimaan kembali belanja barang TAYL sebesar Rp659,822,145.00, pembayaran tunjangan kinerja dan uang makan bulan Desember tahun 2015 sebesar Rp1,115,370,370.00, dan pengembalian hibah uang yang tidak terealisasi pada tahun 2015 ke lembaga donor (dhi UNFPA) sebesar Rp33,104,127.00. Sedangkan saldo kas lainnya dan setara kas per 31 Desember 2014 telah dipertanggungjawabkan seluruhnya pada periode semester I tahun 2015. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 19 Rincian Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/Turun Satker Pusat 427944 Menteri Negara PP 1.729.265.716 1.477.440.691 251.825.025 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 97.205.000 0 97.205.000 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 0 0 0 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 258.937.306 51.981.213 206.956.093 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 0 0 0 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 0 0 0 664983 KPAI 0 0 0 42 Penjelasan atas pospos Neraca

Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/Turun Satker Dekonsentrasi 310100 Biro PP dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo (Dekon 2014) JUMLAH 0 2.190.000 2.190.000 2.085.408.022 1.531.611.904 553.796.118 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Tingkat Satker, 31 Desember 2015 Nilai Kas Lainnya dan Setara Kas pada satker 427944 Menteri Negara PP sebesar Rp1,729,265,716.00 merupakan pertanggungjawaban atas transaksi tahun 2015 yang dilakukan pada tahun 2016, terdiri dari pungutan pajak atas tunjangan kinerja bulan Desember tahun 2015 sebesar Rp86,613,827.00, pengembalian belanja atas perhitungan tunjangan kinerja bulan Desember 2015 sebesar Rp90,912,153.00, pengembalian belanja atas perhitungan uang makan bulan Desember 2015 sebesar Rp99,585,400.00, tunjangan kinerja pegawai bulan Desember 2015 sebesar Rp1,030,945,370.00, uang makan pegawai bulan Desember 2015 sebesar Rp84,425,000.00, dan pengembalian belanja perjalanan dinas tahun 2015 sebesar Rp336,783,966.00. Kas Lainnya dan Setara Kas pada satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi sebesar Rp97,205,000.00 berupa pertanggungjawaban pengembalian belanja. Pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, nilai sebesar Rp258,937,306.00 berupa hibah langsung dalam bentuk uang yang tidak terealisasi pada periode tahun 2015 dan dikembalikan ke lembaga donor pada tahun 2016 sebesar Rp33,104,127.00 serta pengembalian belanja perjalanan dinas yang disetor tahun 2016 sebesar Rp225,833,179.00. Kas Lainnya dan Setara Kas pada 34 satker dekon tahun 2015 sebesar Rp0.00. C.1.3 Persediaan Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 43 Penjelasan atas pospos Neraca

Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp6,149,085,177.00, dan Rp1,004,014,588.00, sehingga nilai persediaan naik sebesar Rp5,145,070,589.00. Nilai kenaikan tersebut dirinci sebagai berikut: Kode Akun Tabel 20 Rincian Nilai Persediaan Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Uraian Akun 31 Des 2015 31 Des 2014 Naik/(Turun) 117111 Barang Konsumsi 6.076.526.897 946.405.358 5.130.121.539 117131 Bahan Baku 0 3.490.000 117128 Barang Persediaan Lainnya untuk 0 26.494.050 Dijual/Diserahkan ke Masyarakat 26.494.050 117199 Persediaan Lainnya 46.064.230 54.119.230 (8.055.000) JUMLAH 6.149.085.177 1.004.014.588 5.145.070.589 Sumber : Laporan Barang Persediaan Kemen. PPPA periode tahun 2015 Nilai Persediaan Lainnya sebesar Rp46,064,230.00 berupa persediaan obatobatan yang ada di Klinik Kesehatan Kemen. PPPA yang tercatat pada satker 427944 Menegpp. Sedangkan nilai barang persediaan lainnya untuk dijual/diserahkan pada masyarakat merupakan barang persediaan yang sedianya akan diserahkan pada masyarakat, namun sampai dengan tanggal neraca belum dilakukan proses serah terima. Nilai barang persediaan lainnya yang akan diserahkan pada masyarakat sebesar Rp26,494,050.00 tercatat pada satker 427944 Menegpp sebesar Rp4,054,050.00, dan satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp22,440,000.00. Nilai realisasi belanja 526112 peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp135,850,000.00 menghasilkan beban peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp211,951,800.00 dan belanja 526311 barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp825,499,800.00 menghasilkan beban barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp447,625,950.00. Dari perolehan dan distribusinya, saldo barang yang akan diserahkan pada masyarakat seharusnya sebesar Rp301,772,050.00, namun nilai di neraca percobaan periode tahun 2015 saldonya tercatat sebesar Rp26,494,050.00. Hal ini berarti, dari nilai belanja perolehan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat ada yang menghasilkan atau tercatat sebagai persediaan barang konsumsi atau persediaan lainnya dan hal ini belum dapat ditelusuri lebih lanjut. 44 Penjelasan atas pospos Neraca

Selain pada satker 427944 Menegpp dan satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, nilai persediaan yang tercatat berupa barang konsumsi dengan rincian sebagai berikut: Tabel 21 Rincian Nilai Persediaan Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 427944 Menteri Negara PP 759.133.372 369.257.683 389.875.689 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 398.627.000 21.310.000 377.317.000 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 1.152.131.000 68.200.000 1.083.931.000 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 1.694.093.885 156.487.295 1.537.606.590 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 1.425.465.470 266.165.460 1.159.300.010 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 610.756.000 56.228.000 554.528.000 664983 KPAI 108.878.450 66.366.150 42.512.300 JUMLAH 6.149.085.177 1.004.014.588 5.145.070.589 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Tingkat Satker, 31 Desember 2015 Mutasi nilai persediaan menurut perolehannya dirinci sebagai berikut: Tabel 22 Mutasi Perolehan Nilai Persediaan Per 31 Desember 2015 MUTASI NO NILAI SALDO AWAL 1 JANUARI 2015 1 1.004.014.588 PEMBELIAN 2 15.104.593.817 Menggunakan belanja bahan 521211 841.410.005 Menggunakan belanja persediaan 521811 13.268.344.012 Menggunakan belanja peralatan dan mesin yang akan diserahkan kepada masyarakat/ pemda 526112 135.850.000 Menggunakan belanja barang lainnya yang akan diserahkan kepada masyarakat/ pemda 526311 825.499.800 Menggunakan belanja modal peralatan dan mesin 532111 33.490.000 HIBAH 3 82.020.000 GIZ 73.855.000 GIZ 8.165.000 JUMLAH PERSEDIAAN 4 = (1+2+3) 16.190.628.405 45 Penjelasan atas pospos Neraca

MUTASI NO NILAI PEMAKAIAN 5 10.057.333.624 Beban peralatan dan mesin yang akan diserahkan pada masyarakat/ pemda 526112 211.951.800 Beban barang lainnya yang akan diserahkan pada masyarakat/ pemda 526311 447.625.950 Beban persediaan konsumsi 593111 9.151.126.724 Beban persediaan bahan untuk pemeliharaan 593113 25.094.500 Beban persediaan bahan baku 593131 33.490.000 Beban persediaan lainnya 593149 188.044.650 TRANSFER KELUAR (313211) 6 6.740.000 Bahan perpustakaan KPAI 6.740.000 JUMLAH SEBELUM PENYESUAIAN 7 = (456) 6.126.554.781 PENYESUAIAN 8 (22.530.396) SALDO AKHIR 9 = (78) 6.149.085.177 Sumber : Analisa perhitungan atas transaksi persediaan periode tahun 2015. Pada Tabel 21, nilai mutasi tambah berupa perolehan persediaan yang berasal dari pembelian sebesar Rp15,104,593,817.00 yang terdiri dari perolehan persediaan menggunakan belanja bahan 521211 sebesar Rp841,410,005.00, perolehan menggunakan belanja persediaan 521811 sebesar Rp13,268,344,012.00, perolehan menggunakan belanja peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/ pemda 526112 sebesar Rp135,850,000.00, perolehan menggunakan belanja barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/ pemda 526312 sebesar Rp825,499,800.00, dan perolehan menggunakan belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp33,490,000.00. Selain perolehan persediaan dari pembelian, perolehan persediaan juga berasal dari hibah barang persediaan dari lembaga donor GIZ sebesar Rp82,020,000.00, sehingga total mutasi tambah barang persediaan sebesar Rp15,186,613,817.00. 46 Penjelasan atas pospos Neraca

Sedangkan mutasi kurang barang persediaan berasal dari pemakaian barang persediaan sebesar Rp10,057,333,624.00 dan transfer keluar bahan perpustakaan sebesar Rp6,740,000.00, sehingga total mutasi kurang barang persediaan sebesar Rp10,064,073,624.00. Penyesuaian nilai persediaan merupakan penyesuaian terhadap nilai persediaan sebagai akibat diterapkannya metode harga pembelian terakhir atas penilaian persediaan. Nilai penyesuaian nilai persediaan sebesar (Rp22,530,396.00) merupakan mutasi tambah atas nilai persediaan, sehingga dari saldo awal persediaan sebesar Rp1,004,014,588.00 ditambah dengan mutasi tambah sebesar Rp15,186,613,817.00, dikurang dengan mutasi kurang sebesar Rp10,064,073,624.00 dan penyesuaian tambah nilai persediaan sebesar Rp22,530,396.00 maka saldo akhir persediaan sebesar Rp6,149,085,177.00. Nilai persediaan pada 34 satker dekon periode tahun 2015 dan 12 satker dekon periode tahun 2014 sebesar Rp0.00. Nilai Persediaan yang disajikan dalam Neraca merupakan nilai berdasarkan hasil opname fisik dan berada dalam kondisi baik. C.2. ASET TETAP Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 dirinci sebagai berikut: Tabel 23 Perbandingan Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 No Uraian Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 1 Tanah Rp 294.120.000 Rp 294.120.000 Rp 2 Peralatan dan Mesin Rp 60.701.368.468 Rp 47.077.232.800 Rp 13.624.135.668 3 Gedung dan Bangunan Rp 100.574.139.713 Rp 118.729.623.419 Rp (18.155.483.706) 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 5.392.064.725 Rp 556.667.125 Rp 4.835.397.600 5 Aset Tetap Lainnya Rp 273.611.444 Rp 393.313.914 Rp (119.702.470) 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp Rp Rp Nilai Aset Tetap Rp 167.235.304.350 Rp 167.050.957.258 Rp 184.347.092 7 Akm. Penyusutan Rp (41.257.129.428) Rp (30.454.944.841) Rp (10.802.184.587) Nilai Buku Aset Tetap Rp 125.978.174.922 Rp 136.596.012.417 Rp (10.617.837.495) Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Dalam rangka rekonsiliasi internal, aset tetap pada Neraca dan posisi aset tetap pada data BMN dibandingkan yang hasilnya disajikan sebagai berikut: 47 Penjelasan atas pospos Neraca

Tabel 24 Rekonsiliasi data antara Aset Tetap pada Neraca dan pada data BMN Per 31 Desember 2015 No Uraian Data Neraca Data BMN Selisih 1 Tanah Rp 294.120.000 Rp 294.120.000 Rp 2 Peralatan dan Mesin Rp 60.701.368.468 Rp 60.701.368.468 Rp 3 Gedung dan Bangunan Rp 100.574.139.713 Rp 100.574.139.713 Rp 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 5.392.064.725 Rp 5.392.064.725 Rp 5 Aset Tetap Lainnya Rp 273.611.444 Rp 273.611.444 Rp 6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp Rp Rp Nilai Aset Tetap Rp 167.235.304.350 Rp 167.235.304.350 Rp 7 Akm. Penyusutan Rp (41.257.129.428) Rp (41.257.129.428) Rp Nilai Buku Aset Tetap Rp 125.978.174.922 Rp 125.978.174.922 Rp Sumber : Berita Acara Rekonsiliasi internal antara data Neraca dengan data BMN Periode Tahunan TA 2015 Tidak terdapat perbedaan atau selisih komposisi nilai aset tetap pada Neraca dengan nilai aset tetap pada data Barang Milik Negara. Penjelasan per akun Aset Tetap sebagai berikut: C.2.1 Tanah Nilai Aset Tanah per 31 Desember 2015 sebesar Rp294.120.000,00 merupakan nilai Neraca per 31 Desember 2014, sehingga tidak terdapat mutasi/perubahan pada periode TA 2015. Tanah seluas 360m 2 tersebut adalah tanah milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA), yang berlokasi di Perumahan Taman Harapan Baru Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 4445, 4647 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kepemilikan atas Aset Tanah tersebut dengan Sertifikat Hak Pakai tanggal 16 November 2011 dengan Nomor sebagai berikut: 1) Sertifikat Hak Pakai Nomor 102 (Kavling S.02 No. 45), 2) Sertifikat Hak Pakai Nomor 103 (Kavling S.02 No. 44), 3) Sertifikat Hak Pakai Nomor 104 (Kavling S.02 No. 46), dan 4) Sertifikat Hak Pakai Nomor 105 (Kavling S.02 No. 47). Keempat sertifikat tersebut telah disahkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q Kemen. PPPA. Nilai Aset Tanah tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. 48 Penjelasan atas pospos Neraca

C.2.2 Peralatan dan Mesin Nilai Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp60,701,368,468.00 dan Rp47.077.232.800,00. Nilai Aset Peralatan dan Mesin naik sebesar Rp13,624,135,668.00 terdiri dari mutasi tambah sebesar Rp14,948,7,251.00 dan mutasi kurang sebesar Rp1,324,481,583.00. Rincian daftar mutasi/perubahan aset peralatan dan mesin sebagai berikut: Tabel 25 Rincian Daftar Mutasi/Perubahan Aset Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2015 Mutasi Tambah Pembelian aset dengan 532111 Rp 3.095.914.313 Hibah Masuk Rp 674.538.048 Reklas Masuk (koreksi) Rp 11.069.158.890 Transfer Masuk Rp 109.006.000 Jumlah Rp 14.948.617.251 Mutasi Kurang Transfer Keluar Rp (109.006.000) Pelepasan Aset Rp (124.325.483) Reklas Keluar (koreksi) Rp (14.940.000) Reklasifikasi ATAL Rp (1.076.210.100) Jumlah Rp (1.324.481.583) Nilai Kenaikan Aset Rp 13.624.135.668 Sumber : Catatan atas Laporan BMN periode tahun 2015 Pada Tabel 25, mutasi tambah aset peralatan dan mesin sebesar Rp14,948,617,251.00 meliputi: (1) perolehan peralatan dan mesin yang berasal dari pembelian menggunakan belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp3,095,914,313.00, (2) Hibah langsung dalam bentuk aset peralatan dan mesin sebesar Rp674,538,048.00 dari Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Proyek Strengthening Women s Rights Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ). Pengesahan atas transaksi penerimaan hibah tersebut dengan MPHLBJS No.837 dan 838 tanggal 30 November 2015. (3) Reklasifikasi masuk aset peralatan dan mesin sebesar Rp11,069,158,890.00 terdiri dari koreksi pencatatan atas aset alat persenjataan menjadi aset komputer sebesar Rp14,940,000.00 dan koreksi atas pencatatan aset peralatan dan mesin yang semula tercatat dalam aset gedung dan bangunan sebesar Rp11,054,218,890.00 pada satker Menteri Negara PP (4) Transfer masuk aset sebesar Rp109,006,000.00 berupa pengadaan/pembelian aset alat angkutan oleh satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak namun pencatatan asetnya dilakukan pada satker 427944 Menteri Negara PP. 49 Penjelasan atas pospos Neraca

Sedangkan mutasi kurang aset peralatan dan mesin sebesar Rp1,324,481,583.00 meliputi: (1) Transfer keluar aset sebesar Rp109,006,000.00 berupa pengadaan/pembelian aset alat angkutan oleh satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak namun pencatatan asetnya dilakukan pada satker 427944 Menteri Negara PP, (2) Transaksi pelepasan aset sebesar Rp124,325,483.00 merupakan usulan barang rusak berat kepada pengelola barang (Kementerian Keuangan) untuk dilakukan penghapusan aset, (3) Reklasifikasi keluar aset peralatan dan mesin sebesar Rp14,940,000.00 merupakan koreksi pencatatan atas aset alat persenjataan menjadi aset computer, dan (4) Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya sebesar Rp1,076,210,100.00 merupakan pemindahbukuan aset peralatan dan mesin yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan ke dalam aset lainlain dalam rangka proses penghapusan aset. Mutasi/perubahan nilai aset peralatan dan mesin dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 26 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 427944 Menteri Negara PP 48.289.384.883 36.583.842.150 11.705.542.733 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 846.857.985 778.371.051 68.486.934 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 1.124.478.447 950.387.446 174.091.001 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 2.008.594.826 1.395.786.826 612.808.000 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 1.534.335.195 1.066.048.195 468.287.000 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 1.632.383.498 1.284.983.498 347.400.000 664983 KPAI 5.265.333.634 5.017.813.634 247.520.000 JUMLAH 60.701.368.468 47.077.232.800 13.624.135.668 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Satker, 31 Desember 2015 Mutasi aset peralatan dan mesin pada satker kedeputian dan satker 664983 KPAI berupa perolehan aset peralatan dan mesin melalui pembelian aset menggunakan belanja modal peralatan dan mesin dan transfer keluar pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak. Sedangkan mutasi aset peralatan dan mesin pada satker 427944 Menteri Negara PP berupa pembelian aset, perolehan hibah, reklasifikasi masuk/keluar, transfer masuk, pelepasan aset melalui usulan barang rusak berat ke pengelola barang, dan reklasifikasi aset tetap aset lainnya. Nilai Aset Peralatan dan Mesin pada 34 satker dekon tahun 2015 dan 12 satker dekon tahun 2014 sebesar Rp0.00 karena satker dekon tidak dimaksudkan untuk pengadaan aset. 50 Penjelasan atas pospos Neraca

C.2.3 Gedung dan Bangunan Nilai Aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 sebesar Rp100,574,139,713.00 dan Rp118,729,623,419.00. Nilai aset gedung dan bangunan turun sebesar Rp18,155,483,706.00 meliputi mutasi tambah sebesar Rp45,980,000.00 berupa pengembangan nilai aset menggunakan belanja 532111 modal peralatan dan mesin serta mutasi kurang sebesar Rp18,201,463,706.00 yang terdiri dari koreksi nilai aset gedung dan bangunan sebesar Rp2,311,847,216.00 sehubungan dengan kelebihan perhitungan volume pekerjaan, dan kelebihan pembayaran pada proses pembangunan gedung Kemen. PPPA yang merupakan hasil temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2014 dan koreksi atas pencatatan aset gedung dan bangunan sebesar Rp15,889,616,490.00 menjadi aset peralatan dan mesin sebesar Rp11,054,218,890.00 dan aset jaringan sebesar Rp4,835,397,600.00 sehubungan dengan rekomendasi atas pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2015. Nilai Aset Gedung dan Bangunan terdiri dari aset gedung yang berasal dari penyelesaian pembangunan/ reklasifikasi aset tetap Konstruksi Dalam Pekerjaan (KDP) yang diperoleh pada periode tahun 2014 sebesar Rp100,287,734,053.00, pengembangan aset gedung sebesar Rp45,980,000.00, dan bangunan milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) yang berlokasi di Perumahan Taman Harapan Baru Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 4445, 4647 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat senilai Rp240,425,660.00. Nilai Aset Gedung dan Bangunan tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp5,392,064,725.00 dan Rp556,667,125.00 sehingga nilai aset jalan, irigasi dan jaringan naik sebesar Rp4,835,397,600.00 berupa mutasi tambah aset jaringan yang berasal dari koreksi atas nilai aset gedung dan bangunan menjadi aset jaringan. Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan meliputi: a) Penyelesaian pembangunan atau reklasifikasi aset tetap KDP menjadi aset Jaringan berupa instalasi lainlain sebesar Rp301.559.125,00 yang diperoleh pada periode 51 Penjelasan atas pospos Neraca

tahun 2014 yang tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, b) Reklasifikasi aset yang semula tercatat dalam aset gedung menjadi aset jaringan berupa instalasi jaringan sebesar Rp4,835,397,600.00 yang tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, c) Jaringan Telepon sebanyak 2 (dua) unit atau sebesar Rp239.608.000,00 yang tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, dan d) Instalasi penangkal petir manual sebesar Rp15.500.000,00 yang tercatat pada Satker 664983 KPAI. C.2.5 Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp273,611,444.00 dan Rp393,313,914.00. Nilai Aset Tetap Lainnya turun sebesar Rp119,702,470.00 yang terdiri dari mutasi tambah sebesar Rp19,997,825.00 berupa pembelian 291 unit bahan perpustakaan menggunakan belanja 536111 modal lainnya dan mutasi kurang sebesar Rp139.700.295,00 berupa penyerahan Aset Tetap dalam Renovasi ke Kementerian Sekretaris Negara selaku pemilik gedung yang digunakan dalam operasional satker 664983 KPAI. Nilai Aset Tetap Lainnya tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan sebesar Rp273,611,444.00 dengan rincian per subsub kelompok sebagai berikut: a) Monografi sebanyak 2.715 unit dengan nilai Rp243.613.619,00, b) Bahan Kartografi Lainnya berupa Naskah dan Lukisan sebanyak 2 unit dengan nilai Rp1.500.000,00, c) Alat musik modern/band sebanyak 1 unit dengan nilai Rp4.500.000,00, d) Lukisan cat minyak sebanyak 4 unit dengan nilai Rp4.000.000,00, dan e) Bahan perpustakaan sebanyak 291 unit dengan nilai Rp19,997,825.00. C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan jumlah penyusutan tiap semester yang dilakukan penyusutan pertama kali terhadap aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. 52 Penjelasan atas pospos Neraca

Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp41,257,129,428.00 dan Rp30,454,944,841.00 sehingga nilai penyusutan aset tetap periode tahun 2015 sebesar Rp10,802,184,587.00, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 27 Nilai Buku Aset Tetap Setelah Penyusutan Per 31 Desember 2015 Saldo Per 31 Des 2015 No Uraian Akumulasi Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Nilai Aset Penyusutan TA 2015 s/d 31 Des 2014 s/d 31 Des 2015 1 Tanah Rp 294.120.000 Rp Rp Rp Rp 294.120.000 2 Peralatan dan Mesin Rp 60.701.368.468 Rp (29.087.671.025) Rp (7.440.603.215) Rp (36.528.274.240) Rp (4.914.576.797) 3 Gedung dan Bangunan Rp 100.574.139.713 Rp (1.214.945.178) Rp (1.830.887.717) Rp (3.045.832.895) Rp 96.313.361.640 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 5.392.064.725 Rp (147.828.638) Rp (1.530.693.655) Rp (1.678.522.293) Rp 3.565.713.794 5 Aset Tetap Lainnya Rp 273.611.444 Rp (4.500.000) Rp Rp (4.500.000) Rp 264.611.444 JUMLAH Rp 167.235.304.350 Rp (30.454.944.841) Rp (10.802.184.587) Rp (41.257.129.428) Rp 95.523.230.081 Sumber : Lampiran posisi Neraca BMN Periode Tahunan, 31 Desember 2015. Nilai penyusutan periode tahun 2015 sebesar Rp10,802,184,587.00 meliputi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp7,440,603,215.00, penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp1,830,887,717.00, dan penyusutan jaringan sebesar Rp1,530,693,655.00. Nilai penyusutan periode tahun 2015 yang ada di neraca sebesar Rp10,802,184,587.00 dibandingkan dengan nilai beban penyusutan periode tahun 2015 yang ada di laporan operasional sebesar Rp10,141,129,051.00, terdapat selisih sebesar Rp661,055,536.00 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 28 Perbandingan Antara Nilai Penyusutan dan Beban Penyusutan Periode Tahun 2015 Akun Periode Tahun 2015 Koreksi Penyusutan Selisih Penyusutan Beban Penyusutan Tambah Kurang TOTAL Peralatan dan Mesin 7.440.603.215 7.057.954.329 382.648.886 1.696.458.423 1.313.809.537 382.648.886 Gedung dan Bangunan 1.830.887.717 2.036.020.827 (205.133.110) 205.133.110 (205.133.110) Jaringan 1.530.693.655 1.047.153.895 483.539.760 483.539.760 483.539.760 JUMLAH 10.802.184.587 10.141.129.051 661.055.536 2.179.998.183 1.518.942.647 661.055.536 Sumber: Analisa transaksi buku besar basis akrual, 2015 53 Penjelasan atas pospos Neraca

Koreksi tambah penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp1,696,458,423.00 meliputi koreksi atas penyusutan aset peralatan dan mesin yang diperoleh dari hibah langsung dari GIZ sebesar Rp621,907,268.00, koreksi penyusutan atas aset peralatan dan mesin pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang sebesar Rp19,576,250.00, koreksi penyusutan atas reklasifikasi masuk aset peralatan dan mesin karena perubahan pencatatan sebesar Rp14,940,000.00, koreksi penyusutan atas transfer masuk aset peralatan dan mesin sebesar Rp109,006,000.00, dan koreksi penyusutan atas reklasifikasi masuk aset peralatan dan mesin yang berasal dari aset gedung dan bangunan sebesar Rp931,028,905.00. Sedangkan koreksi kurang penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp1,313,809,537.00 meliputi koreksi atas penyusutan aset yang diserahkan ke pengelola barang sebesar Rp113,653,437.00, koreksi atas penyusutan aset yang direklasifikasi ke aset lainlain sebesar Rp1,076,210,100.00, koreksi penyusutan atas reklasifikasi keluar aset peralatan dan mesin karena perubahan pencatatan sebesar Rp14,940,000.00, dan koreksi penyusutan atas transfer keluar aset peralatan dan mesin sebesar Rp109,006,000.00. Koreksi kurang penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp205,133,110.00 meliputi koreksi atas penyesuaian nilai aset gedung karena kelebihan volume dan kelebihan bayar sebesar Rp46,236,945.00, dan koreksi penyusutan atas reklasifikasi keluar aset gedung dan bangunan menjadi aset peralatan dan mesin dan aset jaringan sebesar Rp158,896,165.00. Sedangkan Koreksi tambah penyusutan jaringan sebesar Rp483,539,760.00 berupa koreksi penyusutan atas reklasifikasi keluar aset gedung dan bangunan menjadi aset jaringan. Rincian nilai penyusutan aset tetap periode tahun 2015 menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 29 Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Menurut Satuan Kerja Periode Tahun 2015 Akumulasi Penyusutan Kode Satker Uraian Satker Nilai Aset Tetap Sblm Penyusutan Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Penyusutan Periode TA 2015 Nilai Buku Aset Tetap 427944 Menteri Negara PP 154.807.820.765 (31.345.438.556) (21.468.622.472) (9.876.816.084) 123.462.382.209 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 846.857.985 (783.045.230) (747.734.751) (35.310.479) 63.812.755 54 Penjelasan atas pospos Neraca

Kode Satker Nilai Aset Tetap Sblm Penyusutan Akumulasi Penyusutan Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Penyusutan Periode TA 2015 Nilai Buku Aset Tetap 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 1.124.478.447 (982.266.321) (880.675.446) (101.590.875) 142.212.126 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 2.008.594.826 (1.440.960.327) (1.248.134.929) (192.825.398) 567.634.499 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 1.534.335.195 (1.070.157.979) (1.047.835.695) (22.322.284) 464.177.216 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 1.632.383.498 (1.317.439.248) (1.189.922.248) (127.517.000) 314.944.250 664983 KPAI 5.280.833.634 (4.317.821.767) (3.872.019.300) (445.802.467) 963.011.867 JUMLAH Uraian Satker 167.235.304.350 (41.257.129.428) (30.454.944.841) (10.802.184.587) 125.978.174.922 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Tingkat Satker, 31 Desember 2015 Nilai akumulasi penyusutan pada satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum, satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak, dan satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak berupa akumulasi penyusutan peralatan dan mesin. Nilai akumulasi penyusutan pada satker 664983 KPAI sebesar Rp4,317,821,767.00 terdiri dari akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp4,309,684,267.00 dan akumulasi penyusutan jaringan sebesar Rp8,137,500.00. Sedangkan nilai akumulasi penyusutan pada satker 427944 Menegpp sebesar Rp31,345,438,556.00 terdiri dari akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp26,624,720,868.00, akumulasi penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp3,045,832,895.00, akumulasi penyusutan jaringan sebesar Rp1,670,384,793.00, dan akumulasi penyusutan aset tetap lainnya sebesar Rp4,500,000.00. 55 Penjelasan atas pospos Neraca

C.3. ASET LAINNYA Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 dirinci sebagai berikut: Tabel 30 Perbandingan Nilai Aset Lainnya Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 No Uraian Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 1 Aset Tak Berwujud Rp 3.244.886.000 Rp 3.581.798.500 Rp (336.912.500) 2 Aset Lainlain Rp 1.076.210.100 Rp Rp 1.076.210.100 Nilai Aset Lainnya Rp 4.321.096.100 Rp 3.581.798.500 Rp 739.297.600 3 Akm. Penyusutan Rp (1.076.210.100) Rp Rp (1.076.210.100) Nilai Buku Aset Lainnya Rp 3.244.886.000 Rp 3.581.798.500 Rp (336.912.500) Sumber : Neraca Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Dalam rangka rekonsiliasi internal, aset lainnya pada Neraca dan posisi aset lainnya pada data BMN dibandingkan yang hasilnya disajikan sebagai berikut: Tabel 31 Perbandingan Nilai Aset Lainnya pada Neraca dan data BMN Per 31 Desember 2015 No Uraian Data Neraca Data BMN Selisih 1 Aset Tak Berwujud Rp 3.244.886.000 Rp 3.244.886.000 Rp 2 Aset Lainlain Rp 1.076.210.100 Rp 1.076.210.100 Rp Nilai Aset Lainnya Rp 4.321.096.100 Rp 4.321.096.100 Rp 3 Akm. Penyusutan Rp (1.076.210.100) Rp (1.076.210.100) Rp Nilai Buku Aset Lainnya Rp 3.244.886.000 Rp 3.244.886.000 Rp Sumber : Berita Acara Rekonsiliasi internal antara data Neraca dengan data BMN periode Tahunan, 31 Desember 2015. Tidak terdapat perbedaan/ selisih nilai aset lainnya pada Neraca dengan nilai aset lainnya pada data Barang Milik Negara. Penjelasan lebih rinci per akun aset lainnya sebagai berikut: 56 Penjelasan atas pospos Neraca

C.3.1 Aset Tak Berwujud Nilai Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp3,244,886,000.00 dan Rp3,581,798,500.00. Nilai aset tak berwujud turun sebesar Rp336,912,500,00 yang terdiri dari mutasi tambah sebesar Rp817,715,000.00 berupa: 1. Pembelian/pengadaan software pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan senilai Rp188,000,000.00 menggunakan belanja 536111 modal lainnya, senilai Rp4,900,000.00 menggunakan belanja modal peralatan dan mesin, dan senilai Rp20,000,000.00 menggunakan belanja 521219 barang non operasional lainnya, 2. Pembelian/pengadaan software pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan senilai Rp425,015,000.00 menggunakan belanja 522131 jasa konsultan, 3. Pembelian/pengadaan software pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak senilai Rp89,900,000.00 menggunakan belanja 536111 modal lainnya, 4. Pembelian/pengadaan software pada satker 664983 KPAI senilai Rp89,900,000.00 menggunakan belanja 536111 modal lainnya, dan mutasi kurang sebesar Rp1,154,627,500.00 berupa penghapusan/ pelepasan software pada satker 427944 Menteri Negara PP sebesar Rp1,144,227,500.00 dan satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum sebesar Rp10,400,000.00. Nilai Aset Tak Berwujud dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 32 Rincian Nilai Aset Tak Berwujud Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 427944 Menteri Negara PP Rp 1.583.286.000 Rp 2.514.613.500 Rp (931.327.500) 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi Rp Rp Rp 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum Rp Rp 10.400.000 Rp (10.400.000) 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. Rp 1.163.700.000 Rp 738.685.000 Rp 425.015.000 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak Rp 58.500.000 Rp 58.500.000 Rp 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Rp 89.900.000 Rp Rp 89.900.000 664983 KPAI Rp 349.500.000 Rp 259.600.000 Rp 89.900.000 JUMLAH Rp 3.244.886.000 Rp 3.581.798.500 Rp (336.912.500) Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Tingkat Satker, 31 Desember 2015 57 Penjelasan atas pospos Neraca

Nilai Aset Tak Berwujud sebesar Rp3,244,886,000.00 berupa 28 unit software computer, dengan rincian sebagai berikut: Nilai aset tak berwujud pada 34 satker dekon periode tahun 2015 dan 12 satker dekon periode tahun 2014 sebesar Rp0.00 karena satker dekon tidak dialokasikan untuk pengadaan aset. 58 Penjelasan atas pospos Neraca

C.3.2 Aset Lainlain Aset Lainlain pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) merupakan Aset Tetap yang dihentikan penggunaannya dalam operasional pemerintahan. Nilai Aset Lainlain per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp1,076,210,100.00 dan Rp0.00. Nilai tersebut terdiri dari 1 unit sedan senilai Rp74,293,500.00, 12 unit minibus senilai Rp963,378,000.00, dan 5 unit sepeda motor senilai Rp38,538,600.00. C.3.3 Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya Nilai Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya pada Kemen. PPPA merupakan nilai reklasifikasi masuk atas jumlah penyusutan aset tetap yang dihentikan penggunaannya dalam operasional pemerintahan. Sesuai dengan Peraturan Meteri Keuangan Nomor: 251/PMK.06/2015 tanggal 29 Desember 2015 Tentang Tata Cara Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah Pusat, dalam Pasal 28 disebutkan bahwa Penerapan atas Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat berdasarkan SAP Berbasis Akrual sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2016. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada tahun 2015 Kemen. PPPA belum menerapkan amortisasi barang milik negara berupa aset tak berwujud. Nilai Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp1,076,210,100.00 dan Rp0.00. Nilai tersebut merupakan nilai penyusutan/amortisasi atas aset lainlain, berupa aset peralatan dan mesin yang dihentikan penggunaannya dalam operasional pemerintahan. C.4. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 disajikan sebagai berikut: 59 Penjelasan atas pospos Neraca

Tabel 33 Rincian Nilai Kewajiban Jangka Pendek Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 No Uraian Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) 1 Utang kepada Pihak Ketiga Rp 1.115.370.370 Rp 1.163.363.060 Rp (47.992.690) 2 Hibah yang Belum Disahkan Rp 1.746.734.563 Rp Rp 1.746.734.563 3 Uang Muka dari KPPN Rp 1.846.016.183 Rp Rp 1.846.016.183 4 Utang Jangka Pendek Lainnya Rp 86.613.827 Rp 91.985.222 Rp (5.371.395) JUMLAH Rp 4.794.734.943 Rp 1.255.348.282 Rp 3.539.386.661 Sumber : Neraca K/L Tahunan Komparatif, 31 Desember 2015 Penjelasan per akun Kewajiban Jangka Pendek sebagai berikut: C.4.1 Utang kepada Pihak Ketiga Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 bulan. Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,115,370,370.00 dan nilai per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.163.363.060,00. Nilai utang kepada pihak ketiga berupa tunjangan kinerja dan uang makan bulan Desember yang pembayarannya dilakukan pada bulan Januari tahun anggaran berikutnya karena menunggu perhitungan daftar hadir pegawai. C.4.2 Hibah yang Belum Disahkan Nilai Hibah yang Belum Disahkan per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 sebesar Rp1,746,734,563.00 dan Rp0.00. Nilai tersebut merupakan hibah langsung dalam bentuk uang yang dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) senilai Rp1,285,251,138.00 dan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 Audited, atas penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas 60 Penjelasan atas pospos Neraca

waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015. C.4.3 Uang Muka dari KPPN Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan oleh KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,846,016,183.00 dan per 31 Desember 2014 sebesar Rp0,00. Nilai Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 merupakan saldo UP dan TUP periode tahun 2015 yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal Neraca. Nilai tersebut telah dipertanggungjawabkan pada tahun 2016. Rincian saldo Uang Muka dari KPPN untuk masingmasing satker adalah sebagai berikut: Tabel 34 Rincian Nilai Uang Muka dari KPPN Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Kode Satker Uraian Satker Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Naik/(Turun) Satker Pusat 427944 Menteri Negara PP 47,933,900 0 47,933,900 664937 Deputi Bid PUG Bid Ekonomi 1,349,899,366 0 1,349,899,366 664941 Deputi Bid PUG Bid Polsoskum 0 0 0 664958 Deputi Bidang Perlindungan Prmp. 0 0 0 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak 0 0 0 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 350,193,945 0 350,193,945 664983 KPAI 0 0 0 Satker Dekonsentrasi 240100 Badan PP Setda Prov. NTT 56,515,000 0 56,515,000 210006 Biro PKSDM Setda Prov. Maluku 11,732,000 0 11,732,000 250113 Biro PP Setda Prov. Papua 20,568,402 0 20,568,402 135199 Badan PPAMKB Prov. Kalbar 9,173,570 0 9,173,570 JUMLAH 1,846,016,183 0 1,846,016,183 Sumber : Neraca Tahunan Komparatif Tingkat Satker, 31 Desember 2015. 61 Penjelasan atas pospos Neraca

C.4.4 Utang Jangka Pendek Lainnya Nilai utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp86,613,827.00 dan per 31 Desember 2014 sebesar Rp91,985,222.00. Nilai tersebut berupa pungutan pajak tunjangan kinerja bulan Desember yang belum disetor ke Kas Negara sampai dengan tanggal Neraca, namun telah dipertanggungjawabkan pada periode tahun 2016. Pungutan pajak yang belum disetor ke Kas Negara masuk pada akun utang kepada pihak ketiga lainnya. Hal sesuai dengan surat dari Kementerian Keuangan No. S9279/PB/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Kebijakan Akuntansi atas Transaksi pada Akhir Tahun Anggaran dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) tahun 2014 serta Persiapan Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual tahun 2015. C.5. EKUITAS Nilai Ekuitas per 31 Desember 2015 dan per 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp134,508,835,361.00 dan Rp141.458.089.127,00. Nilai penurunan ekuitas sebesar Rp6,949,253,766.00. Ekuitas merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. 62 Penjelasan atas pospos Neraca

D. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN OPERASIONAL D.1. PENDAPATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK Jumlah PendapatanLO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp441,940.00 dan Rp0,00. Nilai tersebut berupa pendapatan 423221 jasa lembaga keuangan (jasa giro) sebesar Rp367,440.00 dan pendapatan 423999 anggaran lainlain sebesar Rp74,500.00. PendapatanL0 sebesar Rp441,940.00 dirinci menurut satuan kerja sebagai berikut: Tabel 35 Rincian Nilai PendapatanLO Menurut Satker Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 No Kode Satker Uraian Akun Nilai 1 035161 (Jateng) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 8.660 2 3 140100 (Kalteng) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 7.151 423999 Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 74.000 160036 (Kaltim) 423999 Pendapatan Anggaran Lainlain Rp 500 170103 (Sulut) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 38.474 4 280100 (Malut) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 179.765 5 305145 (Babel) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 123.982 7 350059 (Kaltara) 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan Rp 9.408 JUMLAH Rp 441.940 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan masingmasing satker periode tahun 2015. D.2. BEBAN D.2.1 Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp32.715.367.017,00 dan Rp0,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Rincian nilai beban pegawai menurut akun disajikan sebagai berikut: 63 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

Tabel 36 Rincian Nilai Beban Pegawai Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Periode Selisih Naik/(Turun) Uraian Akun 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % 511111 Beban Gaji Pokok PNS Rp 8.994.765.390 Rp Rp 8.994.765.390 100,00% 511119 Beban Pembulatan Gaji PNS Rp 202.621 Rp Rp 202.621 100,00% 511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS Rp 587.317.853 Rp Rp 587.317.853 100,00% 511122 Beban Tunj. Anak PNS Rp 141.350.082 Rp Rp 141.350.082 100,00% 511123 Beban Tunj. Struktural PNS Rp 3.489.815.000 Rp Rp 3.489.815.000 100,00% 511124 Beban Tunj. Fungsional PNS Rp 63.745.000 Rp Rp 63.745.000 100,00% 511125 Beban Tunj. PPh PNS Rp 438.590.242 Rp Rp 438.590.242 100,00% 511126 Beban Tunj. Beras PNS Rp 460.441.720 Rp Rp 460.441.720 100,00% 511129 Beban Uang Makan PNS Rp 1.583.089.200 Rp Rp 1.583.089.200 100,00% 511147 Beban Tunj. Lainlain Rp Rp Rp 100,00% 511151 Beban Tunj. Umum PNS Rp 221.495.000 Rp Rp 221.495.000 100,00% 511511 Beban Gaji Pokok Pegawai Non PNS Rp 1.426.500.000 Rp Rp 1.426.500.000 100,00% 511512 Beban Tunj. Pegawai Non PNS Rp 135.625.000 Rp Rp 135.625.000 100,00% 512211 Beban Uang Lembur Rp Rp Rp 100,00% 512411 Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) JUMLAH Rp 15.172.429.909 Rp Rp 15.172.429.909 100,00% Rp 32.715.367.017 Rp Rp 32.715.367.017 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 D.2.2 Beban Persediaan Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp9.372,661,374,00 dan Rp0,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barangbarang yang habis pakai, termasuk barangbarang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian nilai Beban Persediaan menurut akun adalah sebagai berikut: Tabel 37 Rincian Nilai Beban Persediaan Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Periode Selisih Naik/(Turun) Uraian Akun 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % 593111 Beban Persediaan Konsumsi Rp 9.151.126.724 Rp Rp 9.151.126.724 100,00% 593131 Beban Persediaan Bahan Baku Rp 33.490.000 593149 Beban Persediaan Lainnya Rp 188.044.650 Rp Rp 188.044.650 100,00% JUMLAH Rp 9.372.661.374 Rp Rp 9.372.661.374 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 64 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

D.2.3 Beban Barang dan Jasa Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp94,477,891,255,00 dan Rp0,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas barangbarang dan jasajasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa menurut akun adalah sebagai berikut: Tabel 38 Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % 521111 Beban Keperluan Perkantoran Rp 3.609.086.874 Rp Rp 3.609.086.874 100,00% Beban Penambah Daya Tahan 521113 Tubuh Beban Pengiriman Surat Dinas Pos 521114 Pusat Beban Honor Operasional Satuan 521115 Kerja Rp 179.983.238 Rp Rp 179.983.238 100,00% Rp 40.608.580 Rp Rp 40.608.580 100,00% Rp 2.139.708.500 Rp Rp 2.139.708.500 100,00% 521119 Beban Barang Opr. Lainnya Rp 3.795.415.649 Rp Rp 3.795.415.649 100,00% 521211 Beban Bahan Rp 14.832.615.656 Rp Rp 14.832.615.656 100,00% 521213 Beban Honor Output Kegiatan Rp 6.292.675.000 Rp Rp 6.292.675.000 100,00% 521219 Beban Barang Non Opr. Lainnya Rp 13.776.987.831 Rp Rp 13.776.987.831 100,00% 522111 Beban Langganan Listrik Rp 2.741.894.930 Rp Rp 2.741.894.930 100,00% 522112 Beban Langganan Telepon Rp 221.793.285 Rp Rp 221.793.285 100,00% 522113 Beban Langganan Air Rp 323.179.864 Rp Rp 323.179.864 100,00% 522119 Beban Langganan Daya dan Jasa Rp 573.388.868 Rp Rp 573.388.868 100,00% 522121 Beban Jasa Pos dan Giro Rp 1.814.000 Rp Rp 1.814.000 100,00% 522131 Beban Jasa Konsultan Rp 5.639.416.500 Rp Rp 5.639.416.500 100,00% 522141 Beban Sewa Rp 3.213.590.000 Rp Rp 3.213.590.000 100,00% 522151 Beban Jasa Profesi Rp 14.197.863.491 Rp Rp 14.197.863.491 100,00% 522191 Beban Jasa Lainnya Rp 398.077.410 Rp Rp 398.077.410 100,00% 525113 Beban Jasa Rp 22.499.791.579 Rp Rp 22.499.791.579 100,00% JUMLAH Rp 94.477.891.255 Rp Rp 94.477.891.255 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 Dalam nilai Beban Barang dan Jasa sebesar Rp94,477,891,255.00 terdapat Beban Barang Non Operasional Lainnya yang berasal dari hibah langsung luar negeri dalam bentuk uang sebesar Rp1,713,630,436.00 yang tercatat pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) senilai Rp1,252,147,011.00 dan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. 65 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

Sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 Audited, atas penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015. Namun berdasarkan usulan koreksi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nomor: 153/LKKPPPA/04/2016 tanggal 11 April 2016 dan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK038/PB.6/2016 tanggal 15 April 2016, atas nilai uang yang telah dibelanjakan/ digunakan pada periode tahun 2015 sebesar Rp1,252,147,011.00 (Hibah UNFPA) dan sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah UNICEF) diakui sebagai beban 521219 barang non operasional lainnya periode tahun 2015 pada Laporan Operasional. Selain itu, Beban Jasa 525113 senilai Rp22,499,791,579 juga merupakan hibah langsung luar negeri dalam bentuk jasa yang diterima Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada periode tahun 2015. Nilai tersebut terdiri dari: 1. Hibah dalam bentuk jasa yang berasal dari United Nations Development Programme (UNDP) melalui proyek Strengthening Women s Representation and Participation in Govermance in Indonesia (SWARGA) dengan perjanjian hibah nomor: 00066891 tanggal 14 September 2012, nomor register hibah 72912601 senilai US $2,173,083.00 dengan nilai realisasi sebesar US $1,356,551.56 ekuivalen dengan Rp17,453,392,371.00. Hibah tersebut dikelola pada satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum dan telah disahkan dengan persetujuan Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga Nomor: 2015019664941001 tanggal 31 Desember 2015, 2. Hibah dalam bentuk jasa yang berasal dari UNFPA sebesar Rp5,046,399,208.00 dengan rincian sebesar Rp2,072,922,967.00 dengan BAST tanggal 6 Januari 2015, sebesar Rp1,438,997,458.00 atau setara dengan US$ 114,789 dengan BAST tanggal 27 Oktober 2015, dan sebesar Rp1,534,478,783.00 dengan BAST tanggal 31 Desember 2015. Hibah tersebut dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan dan telah disahkan dengan persetujuan Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa/Surat Berharga tanggal 31 Desember 2015. 66 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

D.2.4 Beban Pemeliharaan Beban pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp6.238.373.872,00 dan Rp0,00. Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan adalah sebagai berikut: Tabel 39 Rincian Nilai Beban Pemeliharaan Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Beban Pemeliharaan Gedung dan 523111 Bangunan Beban Pemeliharaan Peralatan dan 523121 Mesin Beban Pemeliharaan Peralatan dan 523129 Mesin Lainnya Beban Persediaan Bahan untuk 593113 Pemeliharaan JUMLAH Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % Rp 2.281.042.905 Rp Rp 2.281.042.905 100,00% Rp 3.912.736.467 Rp Rp 3.912.736.467 100,00% Rp 19.500.000 Rp Rp 19.500.000 100,00% Rp 25.094.500 Rp Rp 25.094.500 100,00% Rp 6.238.373.872 Rp Rp 6.238.373.872 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 D.2.5 Beban Perjalanan Dinas Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp71,823,706,831,00 dan Rp0,00. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas untuk Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 40 Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % 524111 Beban Perjalanan Biasa Rp 28.633.271.787 Rp Rp 28.633.271.787 100,00% 524113 Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota Rp 1.850.125.800 Rp Rp 1.850.125.800 100,00% 67 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

Kode Akun Uraian Beban Perjalanan Dinas Paket 524114 Meeting Dalam Kota Beban Perjalanan Dinas Paket 524119 Meeting Luar Kota Periode 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai Selisih Naik/(Turun) Rp 21.002.365.685 Rp Rp 21.002.365.685 100,00% Rp 16.097.566.298 Rp Rp 16.097.566.298 100,00% % 524211 Beban Perjalanan Biasa LN Rp 3.550.888.405 Rp Rp 3.550.888.405 100,00% 524219 Beban Perjalanan Lainnya LN Rp 689.488.856 Rp Rp 689.488.856 100,00% JUMLAH Rp 71.823.706.831 Rp Rp 71.823.706.831 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 D.2.6 Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp659,577,750.00 dan Rp0,00. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 41 Rincian Nilai Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % Beban Peralatan Dan Mesin Untuk 526312 Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda Beban Barang Lainnya Untuk 526311 Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda JUMLAH Rp 211.951.800 Rp Rp 211.951.800 100,00% Rp 447.625.950 Rp Rp 447.625.950 100,00% Rp 659.577.750 Rp Rp 659.577.750 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 Nilai beban barang untuk diserahkan kepada sebesar Rp659,577,750.00 terdiri dari beban peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp211,951,800.00, dan beban barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp447,625,950.00. Perolehan atas persediaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat terdiri dari belanja 526112 peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp135,850,000.00, dan belanja 526311 68 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar Rp825,499,800.00. Dari perolehan dan distribusinya, saldo barang yang akan diserahkan pada masyarakat seharusnya sebesar Rp301,772,050.00, namun nilai di neraca percobaan periode tahun 2015 saldonya tercatat sebesar Rp26,494,050.00. Hal ini berarti, dari nilai belanja perolehan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat ada yang menghasilkan atau tercatat sebagai persediaan barang konsumsi atau persediaan lainnya dan hal ini belum dapat ditelusuri lebih lanjut. Sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 Audited saldo persediaan yang akan diserahkan kepada masyarakat/ pemda sebesar Rp26,494,050.00 tercatat pada satker 427944 Menegpp sebesar Rp4,054,050.00, dan satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp22,440,000.00. D.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp10,141,129,051,00 dan Rp0,00. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah sebagai berikut: Tabel 42 Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi Menurut Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Beban Penyusutan Peralatan dan 591111 Mesin Beban Penyusutan Gedung dan 591211 Bangunan Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % Rp 7.057.954.329 Rp Rp 7.057.954.329 100,00% Rp 2.036.020.827 Rp Rp 2.036.020.827 100,00% 591313 Beban Penyusutan Jaringan Rp 1.047.153.895 Rp Rp 1.047.153.895 100,00% JUMLAH Rp 10.141.129.051 Rp Rp 10.141.129.051 100,00% Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Tahunan, 31 Desember 2015 69 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

D.3 SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Rincian Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 43 Rincian Nilai Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Kode Akun Uraian Periode Selisih Naik/(Turun) 31 Des 2015 31 Des 2014 Nilai % Beban Pelepasan Aset Non Lancar Rp (1.304.999.841) Rp Rp (1.304.999.841) 100,00% Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya JUMLAH Rp 2.321.720.850 Rp Rp 2.321.720.850 100,00% Rp 1.016.721.009 Rp Rp 1.016.721.009 100,00% Sumber : Laporan Operasional K/L Periode Tahunan, 31 Desember 2015 Beban pelepasan aset non lancar terdiri dari pelepasan aset pada satker 427944 Menteri Negara PP berupa penghapusan bukuan software sebesar Rp1,144,227,500.00, usulan barang (peralatan dan mesin) yang rusak berat ke pengelola barang sebesar Rp124,325,483.00, dan koreksi atas penyusutan peralatan dan mesin yang diusulkan sebagai barang rusak berat ke pengelola barang sebesar Rp113,653,437.00 serta pada satker 664941 Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum berupa penghapusan bukuan software sebesar Rp10,400,000.00 dan pada satker 664983 KPAI berupa penyerahan aset tetap renovasi yang telah dikapitalisasi ke Kementerian Sekretariat Negara sebesar Rp139,700,295.00. Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya sebesar Rp2,321,720,850.00 merupakan penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (TAYL). D.4 POSPOS LUAR BIASA Pos Surplus/ Defisit dari Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar kendali entitas. Nilai PosPos Luar Biasa untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0,00 dan Rp0,00. 70 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

E. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS E.1 EKUITAS AWAL Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp141.458.089.127,00 dan Rp0,00. Nilai tersebut terdiri dari migrasi atas pendapatan yang ditangguhkan pada Neraca per 31 Desember 2014 sebesar Rp224,282,409.00, migrasi atas nilai ekuitas dana lancar sebesar Rp1,055,995,801.00, dan migrasi atas nilai ekuitas dana investasi sebesar Rp140,177,810,917.00. E.2 SURPLUS/(DEFISIT) LO Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah defisit sebesar Rp224,411,544,201,00 dan Rp0,00. Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan pos luar biasa. E.3 PENYESUAIAN NILAI ASET Penyesuaian nilai aset mencatat penyesuaian nilai persediaan yang disebabkan kebijakan akuntansi pemerintah pusat menggunakan metode penilaian persediaan Harga Perolehan Terakhir. Penyesuaian nilai aset untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp22.530.396,00 dan Rp0,00. E.4 KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi merupakan koreksi atas nilai aset tetap tanpa melalui proses revaluasi/ penilaian kembali. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp4,162,766,289.00 dan Rp0,00. Nilai tersebut meliputi koreksi tambah meliputi penyesuaian nilai penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp489,307,268.00 dan Rp132,600,000.00 sehubungan dengan hibah langsung dalam bentuk barang yang diterima dari GIZ, koreksi nilai aset gedung dan bangunan sebesar Rp2,311,847,216.00 karena kelebihan perhitungan volume dan pembayaran, penyesuaian nilai penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp931,028,905.00 karena reklasifikasi masuk aset peralatan dan mesin dari aset gedung, penyesuaian nilai penyusutan jaringan sebesar Rp483,539,760.00 karena reklasifikasi masuk aset jaringan dari aset gedung. 71 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

Sedangkan koreksi kurang terdiri dari penyesuaian nilai penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp46,236,945.00 sehubungan dengan koreksi nilai aset gedung dan bangunan karena kelebihan perhitungan volume dan pembayaran, dan penyesuaian nilai penyusutan gedung sebesar Rp158,896,165.00 karena reklasifikasi keluar aset gedung dan bangunan menjadi aset peralatan dan mesin dan aset jaringan. Koreksi tambah dan kurang tersebut tercatat pada satker 427944 Menteri Negara PP. Selain itu, pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak berupa koreksi tambah atas nilai penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp1,787,500.00 dan Rp17,788,750.00, E.4 EKUITAS AKHIR Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp134,508,835,361,00 dan Rp0,00. Nilai penurunan Ekuitas periode 1 Januari 31 Desember 2015 sebesar Rp6,949,253,766,00. 72 Penjelasan atas pospos LO dan LPE

D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1. KEJADIANKEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA 1. Pertanggungjawaban UP/ TUP pada tahun 2016 Nilai pertanggungjawaban UP/ TUP yang dilakukan pada tahun 2016 sebesar Rp1,846,016,183.00. Nilai tersebut terdapat pada satker 427944 Menteri Negara PP sebesar Rp47,977,900.00, pada satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi sebesar Rp1,349,899,366.00, pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp350,193,945.00 dan pada 4 satker dekonsentrasi yaitu satker 240100 provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp56,515,000.00, satker 210006 provinsi Maluku sebesar Rp11,732,000.00, satker 250113 provinsi Papua sebesar Rp20,568,402.00, dan satker 135199 provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp9,173,570.00. 2. Pertanggungjawaban Pengembalian Belanja dan Pungutan Pajak pada tahun 2016 Nilai pertanggungjawaban pengembalian belanja yang dilakukan pada tahun 2016 terdapat pada satker 427944 Menteri Negara PP sebesar terdiri dari pengembalian belanja atas perhitungan tunjangan kinerja bulan Desember 2015 sebesar Rp90,912,153.00, pengembalian belanja atas perhitungan uang makan bulan Desember 2015 sebesar Rp99,585,400.00, dan pengembalian belanja perjalanan dinas tahun 2015 sebesar Rp336,783,966.00. Pada satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi sebesar Rp97,205,000.00 berupa pertanggungjawaban pengembalian belanja perjalanan dinas, dan pengembalian belanja perjalanan dinas sebesar Rp225,833,179.00 pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan. Selain itu, terdapat pungutan pajak atas tunjangan kinerja bulan Desember tahun 2015 sebesar Rp86,613,827.00 yang dipertanggungjawabkan pada tahun 2016. 3. Hibah yang Belum disahkan, Perlakuan terhadap beban atas uang yang telah digunakan, dan Pengembalian sisa hibah yang tidak terealisasi. Pada periode tahun 2015, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah langsung dalam bentuk uang yang dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan 73 Pengungkapan Penting Lainnya

(Hibah dari UNFPA) senilai Rp1,285,251,138.00 dan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 Audited, atas penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015. Transaksi penerimaan hibah dalam bentuk uang telah tercatat pada Neraca Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) sebagai Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan sebesar Rp1,746,734,563.00 dengan rincian pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) sebesar Rp1,285,251,138.00 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) sebesar Rp461,483,425.00. Berdasarkan usulan koreksi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nomor: 153/LKKPPPA/04/2016 tanggal 11 April 2016 dan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Nomor: NK038/PB.6/2016 tanggal 15 April 2016, atas nilai uang yang telah dibelanjakan/ digunakan pada periode tahun 2015 sebesar Rp1,252,147,011.00 (Hibah UNFPA) dan sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah UNICEF) diakui sebagai beban 521219 barang non operasional lainnya periode tahun 2015 pada Laporan Operasional. Sedangkan terhadap sisa uang yang tidak terealisasi pada periode tahun 2015 masih tercatat sebagai Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan sebesar Rp33,104,127.00. Nilai tersebut telah dipertanggungjawabkan/ dikembalikan kepada lembaga donor (dhi UNFPA) pada tahun 2016. D.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK 74 Pengungkapan Penting Lainnya

Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagaimana dalam lampiran. D.3. DAFTAR REKENING PEMERINTAH Daftar rekening pemerintah pada Kementerian PPPA sebagaimana dalam lampiran. D.4. PENGUNGKAPAN LAINLAIN D.4.1. Aset Renovasi Gedung dan Bangunan (Kapitalisasi) Pada tahun 2013 Satker KPAI melakukan kapitalisasi Renovasi Gedung dan Bangunan Renovasi Gedung dan Bangunan, dan melaporkannya kepada Kementerian Sekretariat Negara sebagai pemilik aset gedung dengan surat Nomor 937/Set/KPAI/12/2013 Tanggal 13 Desember 2013 dengan hal Kapitalisasi Nilai Gedung dan Bangunan, dengan nilai Rp139.700.295,00 (seratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus ribu dua ratus sembilan puluh lima rupiah). Sampai dengan 31 Desember 2014 Kementerian Sekretariat Negara menindaklanjuti surat tersebut, maka kepala KPAI telah mengirimkan surat yang kedua dengan Nomor B152 /Set/KPAI/2/2015 tanggal 5 Februari 2015 perihal Kapitalisasi Nilai Gedung dan Bangunan. Surat tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian Sekretariat Negara dengan dibuat Berita Acara Serah Terima Aset Renovasi dengan KPAI. D.4.2. Pengembalian Aset Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) di Jalan Abdul Muis Nomor 7 Kemen. PPPA telah selesai membangun gedung kantor di Jalan Medan Merdeka barat Nomor 15 Jakarta 10110 yang dilaksanakan secara multiyears pada tahun 2013 2014. Dengan telah selesainya pembangunan gedung tersebut, maka pada bulan Februari 2015 Kemen. PPPA telah melakukan serah terima pengembalian bangunan (Kemensetneg) yang berlokasi di Jalan Abdul Muis Nomor 7 Jakarta 10110 kepada Kemensetneg yang selama ini digunakan sebagai ruang kerja oleh Kemen. PPPA, sesuai dengan Perjanjian Penggunaan Sementara Bangunan Barang Milik Kemensetneg dengan Kemen. PPPA dengan Nomor: PERJ12/Kemensetneg/ Sesmen/09/2013 pada tanggal 25 September 2013. Pengembalian tersebut dibuktikan dengan dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pengembalian Bangunan Kementerian Sekretariat Negara di Jalan Abdul Muis Nomor 7 Jakarta 10110 Milik Kementerian Sekretariat Negara dengan Nomor: 001/BAST/GEDUNG/SETMEN/ROUM/RT/02/2015, tanggal 9 Februari 2015. BAST tersebut, ditandatangani oleh masing masing Kepala Biro Umum, yaitu: Sdr. Indra 75 Pengungkapan Penting Lainnya

Gunawan bertindak sebagai dan atas nama Pengguna Barang KemenPPPA, dan Sdr. Indra Iskandar bertindak sebagai dan atas nama Pengguna Barang Kemensetneg. D.4.3. Hibah Aset Eks Proyek SWR GIZ Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendapat bantuan untuk penguatan hak hak perempuan di Indonesia dari Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) berupa Proyek Strengthening Women s Rights Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) di KemenPPPA. KemenPPPA mendapat bantuan dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) berupa Proyek Strengthening Women s Rights (SWR). Proyek SWR GIZ berada di: 1. KemenPPPA Jakarta, 2. Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana/BP3AKB Mataram (Provinsi Nusa Tenggara Barat). 3. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana/BPPKB Samarinda (Provinsi Kalimantan Timur). Proyek SWR GIZ yang berada di Jakarta dan Samarinda berakhir pada tanggal 30 April 2015, sedangkan Proyek SWR GIZ yang berada di Mataram akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015 (adanya perpanjangan waktu pelaksanaan proyek, sesuai kesepakatan antara Sekretaris Kementerian PP dan PA dengan Principal Advisor Proyek SWR GIZ yang telah ditandatangani pada tanggal 17 September 2014) dengan berakhirnya proyek di atas, maka aset milik Proyek SWR GIZ tersebut dihibahkan kepada KemenPPPA. Kronologis hibah Proyek SWR GIZ kepada KemenPPPA sebagai berikut: a. Pada tanggal 11 Maret 2015, Principal Advisor SWR GIZ mengundang KemenPPPA dan Instansi terkait, yaitu: Sekretaris Kementerian, Kepala Biro Umum KemenPPPA, yang diwakili oleh Saudara Achmad Irfan (Pengadministrasi BMN Satker Meneg PP) Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara & Sistem Informasi (PKNSI) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kementerian Keuangan, dan 76 Pengungkapan Penting Lainnya

Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN) Kementerian Sekretariat Negara untuk melakukan inventarisasi aset pada tanggal 19 sampai dengan 20 Maret 2015 Proyek SWR GIZ yang berlokasi di kantor BP3AKB Mataram Provinsi NTB. Dalam rangka pengelolaan aset yang telah dihasilkan oleh Proyek SWR GIZ, maka dibutuhkan pemahaman dari pihak yang terkait, Oleh karena itu pada tanggal 19 Maret 2015 Proyek SWR GIZ melakukan rapat koordinasi mekanisme hibah aset Badan Internasional di Mataram dan melakukan inventarisasi aset di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2015 di KemenPPPA, dengan mengundang perwakilan dari: 1. KemenPPPA 2. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) DJKN, Kementerian Keuangan 3. Direktorat Fasilitas Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan 4. Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN), Kemensetneg 5. GIZ Office Jakarta b. Sebelum proyek berakhir pada tanggal 30 April 2015, Proyek SWR GIZ pada tanggal 12 Maret 2015 mengirim surat kepada: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang diwakili oleh Saudara Achmad Irfan (Pengadministrasi BMN Satker Meneg PP) Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara & Sistem Informasi (PKNSI) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan, Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Kementerian Keuangan, dan Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN) Kementerian Sekretariat Negara Sekretaris Daerah Provinsi NTB Badan Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengikuti rapat Mekanisme Hibah Asset Badan Internasional (asset Proyek SWR GIZ), yang tertempat di Kantor Pemerintah Provinsi NTB Jalan Pejanggik Nomor 12, Mataram c. Menindaklanjuti hasil inventarisasi, pada tanggal 14 April 2015 Sekretaris Kementerian mengajukan Surat Permohonan kepada Proyek SWR GIZ, dengan 77 Pengungkapan Penting Lainnya

Nomor: B536/Set/KPPPA/Roum/04/2015, hal penarikan Kendaraan Roda empat (KR4) yang berada di Mataram Provinsi NTB, untuk melakukan penarikan mobil (Kijang Innova) yang berada di Lombok. d. Pada tanggal 26 April 2015, Principal Advisor Proyek SWR GIZ merespon surat Sekretaris Kementerian, dengan hal Penarikan Mobil Toyota Innova di Lombok masih belum dapat dipenuhi, sehingga belum dapat memenuhi permohonan KemenPPPA, dikarenakan Proyek SWR GIZ di Provisi NTB akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015. Hal ini disebabkan adanya Amandemen Ketiga Perjanjian Pelaksanaan pada Proyek Kerjasama Teknik tentang Penguatan Hak Hak Perempuan yang ditandatangani oleh Principal Advisor GIZ (Ibu Mareike Zenker) dan Sekretaris Kementerian (Ibu Sri Danti Anwar) pada tanggal 17 September 2015. e. Pada tanggal 26 April 2015, Principal Advisor Proyek SWR GIZ mengirim surat kepada Sekretaris Kementerian, hal: pemberitahuan barang inventaris/aset Proyek SWR GIZ yang hilang, sehingga barang yang hilang tersebut tidak dapat dihibahkan kepada KemenPPPA,. Adapun barang yang hilang telah dilaporan kepada Kepolisian Sub Sektor Merdeka Barat pada tanggal 09 April 2015, dengan Nomor Polisi: 137B/IV/2015/PolSub sector Merdeka Barat. f. Pada tanggal 30 April 2015, Proyek SWR GIZ mengajukan permohonan persetujuan penghapusan Barang Rusak aset Proyek SWR GIZ dengan nilai sebesar Rp31.474.000,00 g. Pada tanggal 30 April 2015, Sekretaris Kementerian dan Principal Advisor Proyek SWR GIZ menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Aset Proyek SWR GIZ, dengan Nomor BAST: Proy SWR001/Set/KPPPA/Roum/RT/IV/2015 h. Pada tanggal 11 Mei 2015, Sekretaris Kementerian memberi surat kepada Principal Advisor Proyek SWR GIZ, dengan nomor surat: B704/Set/KPPPA/Biro Umum/05/2015, hal persetujuan Penghapusan Aset Proyek SWR GIZ yang rusak berat dan hilang melaui proses penghapusan yang mandiri dilaksanakan oleh GIZ KemenPPPA menindaklanjuti terhadap hibah aset eks Proyek SWR GIZ, dengan mengajukan surat Nomor: B908/Set/KPPPA/Roum/06/2015 tanggal 11 Juni 2015 kepada Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan hal: Permohonan Nomor Registrasi dan Pengesahan Hibah, dengan melampirkan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga Nomor: B906/SET/KPPPA/Roum/6/2015, tertanggal 11 Juni 2015, dan Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung Tanpa 78 Pengungkapan Penting Lainnya

Melalui KPPN (SPTMHL) Nomor: B907/SET/KPPPA/Roum/6/2015, tertanggal 11 Juni 2015. Pada tanggal 18 Juni 2015 Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko u.b Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen merespon surat Sekretaris Kementerian dengan surat nomor: S341/PR/2015, hal: Penerbitan Register untuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan surat nomor: S 1198/PR.8/2015, hal Penyampaian SP3HL BJS No. 0123/PR.8/2015, tertanggal 23 Juni 2015. SP3HLBJS yang telah disahkan adalah sebagai berikut: a. Kementerian/Lembaga : Kementerian Pemberdyaan Perempuan dan Perlindungan Anak b. Nama dan Kode Satker : Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/427944 c. Donor : Mareike Zenker Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) d. Nomor Register/Grant ID : 23 LUEBFZ/LBDE0024 e. Nomor dan tanggal : 0123/PR.8/2015 tanggal 23 Juni 2015 SP3HLBJS f. Nilai SP3HLBJS yang : Rp550.103.048,00 disahkan Penetapan Nomor Registrasi: No Donor Name Reference Project Name Signed Date 1 DEUTSCHE Proy SWR HIBAH LANGSUNG 30 GESELLSCHAFT FÜR 001/Set/KPPPA BARANG DARI Apr INTERNATIONALE /Roum/RT/IV/201 DEUTSCHE 2015 ZUSAMMENARBEIT 5 GESELLSCHAFT FÜR (GIZ) INTERNATIONALE ZUSAMMENARBEIT (GIZ) GMBH UNTUK KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Cur Amount Register IDR 550.103048,00 23LUEBFZ Hasil inventarisasi aset Proyek SWR GIZ yang berada di Provinsi DKI Jakarta (KemenPPPA), Provinsi Kalimantan Timur (BPPKB), dan Provinsi Nusa Tenggara Barat 79 Pengungkapan Penting Lainnya

(BP3AKB Mataram) dihibahkan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sehingga pada tahun 2015 KemenPPPA mendapatkan Hibah dari eks Proyek Strengthening Women s Rights Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) dari Jerman sebanyak 2 (dua) kali, yaitu: (1) Pertama, pada tanggal 30 April 2015 aset senilai Rp550.103.048,00 (lima ratus lima puluh juta seratus tiga ribu empat puluh delapan rupiah) atau equivalen senilai EUR 39.989,90, dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST) Aset Nomor Proy SWR 001/Set/KPPPA/Roum/RT/IV/2015 yang ditandatangani oleh Principal Advisor GIZ (Ibu Mareike Zenker) dan Sekretaris Kementerian (Ibu Sri Danti Anwar). Dari total aset senilai Rp550.103.048,00 (lima ratus lima puluh juta seratus tiga ribu empat puluh delapan rupiah), aset berupa peralatan dan mesin senilai Rp541.938.048,00 (lima ratus empat puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu empat puluh delapan rupiah) berada di KemenPPPA, sedangkan aset lancar berupa persediaan senilai Rp8.165.000,00 (delapan juta seratus enam puluh lima ribu rupiah) berada di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. (2) Kedua, pada tanggal 31 Agustus 2015 aset senilai Rp206.455.000,00 (dua ratus enam juta empat ratus lima puluh lima rupiah) atau equivalen senilai EUR 11.499,31 dengan Berita Acara Serah Terima Aset Nomor Proy SWR 002/Set/KPP PA/Roum/RT/VIII/2015, jangka waktu untuk fase yang sedang berjalan di BP3AKB Provinsi NTB (pada waktu tanggal 30 April 2015 telah selesai proyek SWR GIZ di KemenPPPA Provinsi DKI Jakarta, dan BPPKB Provinsi Kalimantan Timur) diperpanjang sampai dengan 8 (delapan) bulan atau sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015 sesuai dengan kesepakatan antara Sekretaris Kementerian dengan Advisor GIZ. Yang tertera dalam Amandemen Ketiga Perjanjian dimana Barang Milik Negara tersebut. Dari total aset senilai Rp206.455.000,00 (dua ratus enam juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah), aset berupa kendaraan bermotor roda empat (KR4) jenis Kijang Innova senilai Rp132,600.000,00 (seratus tiga puluh dua juta enam ratus ribu rupiah) akan dipakai sendiri oleh KemenPPPA, sedangkan aset lancar berupa persediaan senilai Rp73.855.000,00 (tujuh puluh tiga juta delapan ratus lima puluh lima ribu rupiah) akan dihibahkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Proses pelaksanaan dari Hibah aset eks Proyek SWRGIZ kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: 80 Pengungkapan Penting Lainnya

1. BPPKB SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahapan yang dilalui oleh Biro Umum cq Bagian Rumah Tangga dalam proses hibah kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim sebagai berikut: a. Pada tanggal 29 April 2015, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur mengirim surat dengan Nomor: 090/320/I/BPPKB/2015 tentang Pernyataan Minat terhadap Barang Inventaris SWRGIZ di Kantor BPPKB Provinsi Kalimantan Timur. b. Menindaklanjuti surat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merespon surat tersebut tanggal 06 Mei 2015 Nomor: B677/Set/KPPPA/BiroUmum/05/2015 menyampaikan bahwa pada prinsipnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyetujui minat Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur, dengan hal: Barang Eks Aset Proyek SWR GIZ menginformasikan bahwa KemenPPPA belum dapat menghibahkan asset eks Proyek SWR GIZ dikarenakan berdasarkan Amandemen Ketiga Perjanjian Penguatan Hak Hak Perempuan, Proyek SWR GIZ baru akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015, sehingga asset yang ada di BPPKB masih menjadi milik Proyek SWR GIZ. c. Pada tanggal 30 April 2015, Principal Advisor Proyek SWR GIZ (Ibu Mareike Zenker) dengan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Ibu Sri Danti Anwar) menandatangani Berita Acara Serah Terima Aset dengan Mareike Zenker Gesellschaft Fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman dengan Nomor Proy SWR 001/Set/KPP PA/Roum/RT/IV/2015 tanggal 30 April 2015 senilai Rp550.103.048,00 (lima ratus lima puluh juta seratus tiga ribu empat puluh delapan rupiah) atau (EUR 39.989,90). Dalam serah terima tersebut, terdapat Aset eks Proyek SWR GIZ yang dihibahkan kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim sebanyak 3 (tiga) unit senilai Rp8.165.000,00 (delapan juta seratus enam puluh lima ribu rupiah) d. Tindak lanjut dari Hibah Aset Eks Proyek SWR GIZ kepada KemenPPPA, Kepala Biro Umum menugaskan Bagian Rumah Tangga untuk melakukan penitipan barang kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim dengan nomor surat tugas: SP 61/Set/KPPPA/Roum/RT/05/2015, tanggal 6 Mei 2015 e. Bagian Rumah Tangga (Ibu Winarti, Saudara Achmad Irfan, dan Saudara Mansyur), pada tanggal 07 09 Mei 2015 melaksanakan perintah Kepala Biro 81 Pengungkapan Penting Lainnya

Umum selama 3 (tiga) hari untuk melakukan penitipan barang eks Proyek SWR GIZ kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim. Dalam rangka tertib pengelolaan BMN, penitipan barang tersebut dimaksudkan agar barang aset eks Proyek SWR GIZ itu tidak hilang dan dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan tugas di BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim. Jumlah dan nilai barang yang dititipkan tersebut sebanyak 3 (tiga) unit dengan nilai Rp8.165.000,00 (delapan juta seratus enam puluh lima ribu rupiah) f. Kepala BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim menerima dengan baik penitipan barang tersebut dan dituangkan dengan berita acara, yaitu Berita Acara Penitipan 3 (tiga) unit Peralatan dan Mesin Berasal dari Eks Proyek Strengthening Women s Rights (SWR) berupa: Volume Satuan Kondisi Nama Aset Notebook Lenovo 1 Unit Baik CanoScan LIDE 110 1 Unit Baik Printer Cannon IP270 1 Unit Baik dengan nomor: BA.BMN 001/Set/KPPPA/Roum/RT/05/2015, tanggal 08 Mei 2015 yang ditandatangani perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, adalah Saudara Winarti (Kepala Bagian rumah Tangga), dan perwakilan dari BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim adalah Ibu Ardiningsih (Kepala BPPKB) g. Setelah melakukan perjalanan dinas penitipan barang, Tim KemenPPPA dari Bagian Rumah Tangga pada tanggal 11 Mei 2015 membuat laporan tertulis kepada Kepala Biro Umum sebagai akuntabilitas kinerja, dan menjalankan amanat yang diberikan kepada Tim KemenPPPA. h. Setelah menerima penitipan aset eks Proyek SWR GIZ pada tanggal 14 Desember 2015, Kepala BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim mengajukan Surat Pernyataan kepada KemenPPPA yang menyatakan akan bersedia menerima barang aset eks Pryek SWR GIZ untuk dijadikan BMD BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim i. Kepala Biro Umum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tanggal 26 November 2015 mengajukan Permohonan Persetujuan Hibah BMN kepada Pengguna Barang (Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan nomor surat: B2253/Set/KPP PA/Roum/11/2015 dengan melampirkan Surat Pernyataan Kepala BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim yang bersedia menerima hibah barang aset eks Pryek SWR GIZ Barang Milik Negara dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur dengan Nomor: 82 Pengungkapan Penting Lainnya

045/924/I/BPPKB/2015 dan pada tanggal 14 Desember 2015 j. Pada tanggal 18 Desember 2015 Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merespon surat Kepala Biro Umum dengan memberi Surat Persetujuan Hibah BMN selain Tanah dan/atau Bangunan pada BPPKB Provinsi Kalimantan Timur dengan nomor surat B2398/Set/KPP PA/Roum/12/2015 pada tanggal 18 Desember 2015 k. Berdasarkan persetujuan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Biro Umum menugaskan Bagian Rumah Tangga untuk melakukan hibah kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim, dengan surat tugas nomor: SP 219/Set/KPPP/Roum/RT/12/2015 tanggal 14 Desember 2015 hal penugasan melakukan hibah ke BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim l. Tim KemenPPPA yang melakukan hibah kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim adalah Saudara Winarti, Saudara Kurniawan, dan Saudara Mansyur. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset Eks Proyek Strengthening Women s Rights Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur dengan Nomor : BAST004/Set/KPPPA/Roum/12/2015, sekaligus melakukan penandatanganan Naskah Hibah Aset Eks Proyek Strengthening Women s RightGesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) dengan Nomor: NH002/Set/KPPPA/Roum/12/2015 dan Nomor: 028/1009/I/BPPKB/2015. m. Tim KemenPPPA membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Hibah dari KemenPPPA kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja. 2. BP3AKB MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT a. Pada tanggal 28 Mei 2015, Kepala BP3AKB mengirim surat kepada Sekretaris Kementerian, dengan nomor surat: 028/266/BP3AKB/2015, hal Usulan Serah Terima Barang Inventaris Proyek SWR GIZ kepada BP3AKB Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Pada tanggal 09 Juli 2015, Sekretaris Kementerian merespon surat Kepala BP3AKB Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nomor surat: B1116/Set/KPP PA/Biro Umum/07/2015 yang menginformasikan bahwa aset hasil inventarisasi oleh Proyek SWR GIZ tersebut masih menjadi asetnya Proyek SWR GIZ, karena belum diserahterimakan kepada KemenPPPA, dan masa berakhirnya Proyek SWR 83 Pengungkapan Penting Lainnya

GIZ di Provinsi NTB pada tanggal 31 Agustus 2015. c. Pada tanggal 31 Agustus 2015, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diwakili oleh Bapak Wahyu Hartomo selaku Sekretaris Kementerian menandatangani Berita Acara Serah Terima Aset (BAST) dengan Ibu Mareike Zenker selaku Principal Advisor Strengthening Women s Rights Gesellschaft Fur Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) Jerman dengan Nomor Proy SWR002/Set/KPPPA/Roum/RT/VIII/2015 pada tanggal 31 Agustus 2015 senilai Rp206.455.000,00 (dua ratus enam juta empat ratus lima puluh lima ribu rupiah) atau equivalen senilai EUR11.499,31. d. Tindak lanjut dari Hibah Aset Eks Proyek SWR GIZ kepada KemenPPPA, Kepala Biro Umum menugaskan Bagian Rumah Tangga untuk melakukan penitipan barang kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim dengan nomor surat tugas: SP 148/Set/KPPPA/Roum/RT/09/2015, tanggal 11 September 2015 e. Bagian Rumah Tangga (Saudara Winarti, Saudara Nur Handayani, dan Saudara Danang Rudianto) pada tanggal 16 18 September 2015 melaksanakan perintah Kepala Biro Umum selama 3 (tiga) hari untuk melakukan penitipan barang eks Proyek SWR GIZ kepada BP3AKB Mataram Provinsi NTB. Dalam rangka tertib pengelolaan BMN, penitipan barang tersebut dimaksudkan agar barang aset eks Proyek SWR GIZ itu tidak hilang dan dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan tugas di BP3AKB Mataram Provinsi NTB. Jumlah dan nilai barang yang dititipkan tersebut sebanyak 25 (dua puluh lima) unit dengan nilai Rp73.855.000,00 (tujuh puluh tiga juta delapan ratus lima puluh lima ribu rupiah), dengan kondisi baik, sebagai berikut: 1) 1 unit AC LG S09LPBX2 2) 1 unit Working Table Aplha MT120 3) 1 unit Printer Canon MP287 4) 1 unit Desk VMP 160 Pro Design 5) 1 unit Desk VMP 120 Pro Design 6) 2 unit Office Chair 7) 1 unit Shelves Vast BC1200 8) 1 unit Oval Table MPM 180EXP 9) 6 unit Chair Chitos 10) 1 unit Laptop Satelite L745 core i3 11) 1 unit Printer incl. Scanner MP258 12) 1 unit Softboard 13) 1 unit Standing Fan Nisuka 84 Pengungkapan Penting Lainnya

14) 2 unit Blue Chairs 15) 1 unit LCD Projector Acer + Screen 16) 1 unit Wall Unit 17) 1 unit DELL Ultrabook XPS13 (Laptop) 18) 1 unit Cupboard f. Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB menerima dengan baik penitipan barang tersebut, dan dituangkan dengan berita acara, yaitu Berita Acara Penitipan 25 (dua puluh lima) unit Peralatan dan Mesin Berasal dari Eks Proyek Strengthening Women s Rights (SWR) yang telah diserahkan oleh Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, nomor: BA.BMN 002/Set/KPPPA/Roum/RT/05/2015, tanggal 17 September 2015 yang ditandatangani perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, adalah Saudara Winarti (Kepala Bagian Rumah Tangga), dan perwakilan dari BP3AKB Mataram Provinsi NTB adalah Ibu T. Wismaningsih Drajadiah (Kepala BP3AKB). g. Tim KemenPPPA dari Bagian Rumah Tangga pada tanggal 21 September 2015 membuat laporan tertulis kepada Kepala Biro Umum sebagai akuntabilitas kinerja, dan menjalankan amanat yang diberikan kepada Tim KemenPPPA. h. Setelah menerima penitipan aset eks Proyek SWR GIZ pada tanggal 17 September 2015, Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB mengajukan Surat Pernyataan kepada KemenPPPA yang menyatakan akan bersedia menerima barang aset eks Proyek SWR GIZ untuk dijadikan BMD BP3AKB Mataram Provinsi NTB dengan nomor: 027/541.a/BP3AKB/2015. i. Kepala Biro Umum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tanggal 26 November 2015 mengajukan Permohonan Persetujuan Hibah BMN kepada Pengguna Barang (Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dengan nomor surat: B 2253/Set/KPPPA/Roum/11/2015 dengan melampirkan Surat Pernyataan Kepala BPPKB Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB yang bersedia menerima hibah barang aset eks Proyek SWR GIZ j. Pada tanggal 18 Desember 2015 Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merespon surat Kepala Biro Umum dengan memberi Surat Persetujuan Hibah BMN selain Tanah dan/atau Bangunan pada Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB dengan nomor surat B 2398/Set/KPPPA/Roum/12/2015. k. Berdasarkan persetujuan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Biro Umum menugaskan Bagian Rumah Tangga untuk 85 Pengungkapan Penting Lainnya

melakukan hibah kepada Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB dengan surat tugas nomor: 205/Set/KPPPA/Roum/RT/12/2015. l. Tim KemenPPPA yang melakukan hibah pada tanggal 16 Desember 2015 kepada Kepala BP3AKB Mataram Provinsi NTB adalah Saudari Nurhandayani, Saudari Dian Mayasari, dan Saudara Achmad Irfan. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Aset Eks Proyek Strengthening Women s Rights Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan Nomor:BAST003/Set/KPPPA/Roum/12/2015, sekaligus melakukan Penandatanganan Naskah Hibah Aset Eks Proyek Strengthening Women s Right Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (SWR GIZ) dengan Nomor: NH 002/Set/KPPPA/Roum/12/2015 dan Nomor : 028/1009/I/BPPKB/ 2015. m. Sebagai akuntabilitas kinerja pada tanggal 18 Desember 2015 melakukan hibah kepada BPPKB Samarinda Provinsi Kaltim Tim KemenPPPA membuat Laporan Hasil Pelaksanaan Hbah dari KemenPPPA kepada BP3AKB Mataram Provinsi NTB. D.4.4. Tindak lanjut Temuan BPK atas LK Kemen.PPPA TA 2014 a. Pembangunan gedung KemenPPPA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 telah membangun gedung baru sebanyak 15 lantai yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15 Jakarta 10110, menggantikan gedung lama yang dari segi kapasitas sudah tidak memadai lagi. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor 007/BAST/KPP&PA/PA/XII/2014 tanggal 1 Desember 2014. Atas pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LK KemenPPPA) Tahun Anggaran 2014 yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan telah dikonfirmasi dengan PPK Satker Meneg PP Unit Biro Umum, Kontraktor, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), dan Konsultan Perencana, yang terkait dengan pembagunan gedung di atas, terdapat beberapa hal yang harus ditindaklanjuti, antara lain: 1. Adanya kelebihan perhitungan volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pembangunan gedung senilai Rp1.514.999.597,42 yang disebabkan 86 Pengungkapan Penting Lainnya

karena adanya kesalahan perhitungan oleh Konsultan Perencana. 2. Terdapat kesalahan aritmatika pada proses penjumlahan dan perkalian pada beberapa item pekerjaan di dokumen CCO senilai Rp10.613.568,00 sehingga adanya kelebihan pembayaran kepada kontraktor. 3. Terdapat kelebihan pembayaran kepada kontraktor atas kekurangan volume pekerjaan minimal senilai Rp633.186.773,95. 4. Terdapat penggunaan harga satuan timpang saat penyusunan dokumen CCO pada beberapa item pekerjaaan di dokumen CCO senilai Rp103.173.737,44 sehingga adanya kelebihan pembayaran kepada kontraktor. 5. Terdapat kurang pungut denda keterlambatan senilai Rp17.891.535,31 karena pekerjaan baru selesai dikerjakan setelah Provosional Hand Over (PHO). 6. Terdapat kelebihan pembayaran senilai Rp32.000.000,00 karena adanya tenaga ahli dari Konsultan Perencana yang mengundurkan diri. Berdasarkan uraian di atas, BPK merekomendasikan, agar KemenPPPA menarik kelebihan dan menyetorkan uang tersebut ke Kas Negara, sehingga KemenPPPA menindaklanjutinya kepada Kontraktor dan Konsultan Perencana melakukan penyetoran kelebihan bayar sesuai dengan temuan BPK. Kontraktor dan Konsultan Perencana menindaklanjuti temuan BPK di atas, dengan menyetor uang ke Kas Negara melalui SSBP dengan rincian sebagai berikut: a. Konsultan Perencana Pada tanggal 27 Mei 2015, Konsultan Perencana telah melakukan penyetoran kelebihan pembayaran karena ada tenaga ahlinya yang mengundurkan diri senilai Rp32.000.000,00 b. Kontraktor Pada tanggal 30 Juni 2015, Kontraktor telah melakukan penyetoran kelebihan perhitungan volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pembangunan gedung senilai Rp1.514.999.597,42 Pada tanggal 30 Juni 2015, Kontraktor telah melakukan penyetoran kesalahan aritmatika pada proses penjumlahan dan perkalian pada beberapa item pekerjaan di dokumen CCO, kekurangan volume pekerjaan, penggunaan harga satuan timpang saat penyusunan dokumen CCO pada beberapa item pekerjaaan di dokumen CCO senilai Rp. 746.956.079,39 Pada tanggal 30 Juni 2015, Kontraktor telah melakukan penyetoran denda 87 Pengungkapan Penting Lainnya

keterlambatan senilai Rp17.891.535,31 b. Aset Tak Berwujud (ATB) non aktif yang belum dihapus Menindaklanjuti temuan audit BPK terkait dengan ATB, KemenPPPA telah mengajukan penghapusannya kepada: 1. Sekretaris Kementerian untuk ATB di bawah Rp 100.000.000,00/unit, sebagai berikut: Pada tanggal 14 Agustus 2015, Sekretaris Kementerian memberi memorandum kepada para KPB Satker di lingkungan KemenPPPA, dengan nomor: M129/Set/KPPPA/Roum/08/2015 Pada tanggal 04 Juni 2015, Sekretaris Kementerian menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 88A Tahun 2015 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pada tanggal 30 September 2015, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberi pendelegasian terkait dengan pengelolaan BMN kepada Sekretaris Kementerian, dengan menerbitkan Surat Pendelegasian Kewenangan dan tanggung jawab dalam rangka pemberian persetujuan atas permohonan penghapusan BMN dengan nomor surat: B 148/MPPPA/Roum/09/2015. Pada tanggal 16 Oktober 2016, Penanggung jawab IT KemenPPPA KPB, dengan Surat Pernyataan Nomor: 196A/D.III/10/2015 menyatakan bahwa 20 (dua puluh) paket ATB telah usang (kedaluarsa), diusulkan untuk dihapuskan senilai Rp1.154.627.500,00 (satu miliyar seratus lima puluh empat juta enam ratus dua puluh tujuh ribu lima ratus rupiah). Catatan: Aplikasi database Pemberdayaan Perempuan (Biro Perencanaan 2010) sebesar Rp152.500.000,00 diusulkan penghapusannya kepada KPKNL Jakarta III, sedangkan selebihnya per unit perolehan yang nilainya di bawah Rp100.000.000,00 diusulkan penghapusannya kepada Sekretaris Kementerian. Pada tanggal 26 Oktober 2015 Panitia Penghapusan membuat Berita Acara Penelitian dan Penilaian Barang Barang Inventaris KemenPPPA, dengan nomor: BAP 103/Set/Meneg.PP/Roum/10/2015 untuk ATB yang sudah tidak digunakan lagi, karena usang (kedaluarsa) berupa software. Pada tanggal 26 Oktober 2015 Kepala Biro Umum mengajukan Nota Dinas kepada Inspektur permohonan reviu penghapusan BMN STB berupa ATB 88 Pengungkapan Penting Lainnya

non aktif sebanyak 20 (dua) puluh paket. Pada tanggal 30 Oktober 2015 unit kerja yang memiliki ATB non aktif, menindaklanjuti memorandum Sekretaris Kementerian dengan membuat pernyataan, antara lain: KPA/B Satker Deputi Bidang PUG Bidang Polsoskum, dengan Surat Pernyataan Nomor 01/DII/10/2015, menyatakan bahwa 1 (satu) paket ATB telah usang (kedaluarsa), diusulkan untuk dihapuskan senilai Rp10.400.000,00 (sepuluh juta empat ratus ribu rupiah). KPB Satker Meneg PP Unit Biro Perencanaan, dengan Surat Pernyataan Nomor: 10/Set/KPPPA/Roren/10/2015 menyatakan bahwa 9 (sembilan) paket ATB telah usang (kedaluarsa), diusulkan untuk dihapuskan senilai Rp84.700.000,00 (delapan puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah). KPB Satker Meneg PP Unit Biro Hukum dan Humas, dengan Surat Pernyataan Nomor: 77/ROKUM/10/2015 menyatakan bahwa 3 (tiga) paket ATB telah usang (kedaluarsa), diusulkan untuk dihapuskan senilai Rp20.350.000,00 (dua puluh juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah). KPB Satker Meneg PP Unit Biro Umum, dengan Surat Pernyataan Nomor: 1990/Set/KPPPA/Roum/RT/10/2015 menyatakan bahwa 4 (empat) paket ATB telah usang (kedaluarsa), diusulkan untuk dihapuskan senilai Rp96.800.000,00 (sembilan puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah). Pada tanggal 30 Oktober 2015 Inspektur telah melakukan reviu atas usulan penghapusan BMN STB berupa ATB non aktif sebanyak 20 (dua) puluh paket, dengan surat nomor: B1976/Set/KPPPA/Insp/10/2015, hal: Hasil Reviu Usulan Penghapusan ATB Non Aktif. Pada tanggal 30 Oktober 2015 berdasarkan surat Inspektur seperti tersebut di atas, Kepala Biro Umum membuat nota dinas kepada Sekretaris Kementerian dengan nomor: ND176/Set/KPPPA/Roum/10/2015 Pada tanggal 30 Oktober 2015 Sekretaris Kementerian memberi respon atas nota dinas Kepala Biro Umum, dengan nomor surat: B1989/Set/KPP PA/Roum/10/2015 pada prinsipnya menyetujui Penghapusan BMN KemenPPPA berupa ATB yang sudah usang dan tidak digunakan lagi 2. Kepala KPKNL Jakarta III untuk ATB di atas Rp 100.000.000,00/unit, sebagai berikut: 89 Pengungkapan Penting Lainnya

Proses pengajuan penghapusan ATB Non Aktif sama seperti di atas, karena nilai Aplikasi database Pemberdayaan Perempuan (Biro Perencanaan 2010) sebesar Rp152.500.000,00 maka diusulkan penghapusannya kepada KPKNL Jakarta III Pada tanggal 30 Oktober 2015 Kepala Biro Umum membuat Surat Pernyataan dengan nomor:b 1987/Set/KPPPA/Roum/10/2015 sebagai kelengkapan administrasi ke KPKNL Jakarta III Pada tanggal 30 Oktober 2015 Sekretaris Kementerian mengajukan surat kepada Kepala KPKNL Jakarta III dengan nomor: B 1988/Set/KPP PA/Roum/10/2015, hal: Permohonan Usulan Penghapusan BMN berupa ATB (software computer) yang sudah usang (kedaluarsa) di KemenPPPA. Pada tanggal 16 November 2015 Sekretaris Kementerian melalui surat nomor: B 2152/Set/KPPPA/Roum/10/2015 mengajukan kepada Kepala KPKNL Jakarta III permohonan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) Selain Tanah dan/atau Bangunan berupa Aset Tak Berwujud (ATB) Pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pada tanggal 18 November 2015 kepala KPKNL Jakarta III atas nama Menteri Keuangan menerbitkan KMK Nomor : KEP79/KM.6/WKN.07/ KNL.03/2015 D.4.5. Daftar Barang Dengan Kondisi Rusak Berat yang telah diusulkan Penghapusannya kepada Pengelola Barang. Nilai BMN dengan kondisi Rusak Berat yang telah diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang pada Laporan Barang Pengguna per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp708.913.282,00 (tujuh ratus delapan juta sembilan ratus tiga belas ribu dua ratus delapan puluh dua rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari BMN Intrakomptabel sebesar Rp0,00 (nihil) dan BMN ekstrakomptabel sebesar Rp0,00 (nihil). D.4.6. Proses Penghapusan BMN kondisi Rusak Berat (RB) berupa Peralatan dan Mesin Pada tanggal 04 Juni 2015 Sekretaris Kementerian menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 88A Tahun 2015 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pada tanggal 30 September 2015, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberi pendelegasian terkait dengan pengelolaan BMN kepada 90 Pengungkapan Penting Lainnya

Sekretaris Kementerian, dengan menerbitkan Surat Pendelegasian Kewenangan dan tanggung jawab dalam rangka pemberian persetujuan atas permohonan penghapusan BMN dengan nomor surat: B 148/MPPPA/Roum/09/2015 Pada tanggal 13 Oktober 2015, kepala Biro Umum mengajukan nota dinas kepada Inspektur dengan nomor: ND 162/Set/KPPPA/Roum/10/2015 Pada tanggal 21 Oktober 2015, Inspektur merespon nota dinas Kepala Biro Umum dengan surat nomor: B1886/Set/KPPPA/Insp/10/2015, hal: Hasil Reviu usulan Penghapusan BMN berupa peralatan dan mesin yang sudah tidak digunakan lagi Pada tanggal 27 Oktober 2015, Panitia Penghapusan BMN menandatangani Berita Acara dan Penelitian Barang Barang Inventaris Satker Meneg PP pada KemenPPPA dengan nomor: BAP 106/Set/KPPPA/Roum/10/2015 Pada tanggal 30 Oktober 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Pernyataan menyetujui penghapusan BMN Satker Meneg PP, dengan nomor: B109/Set/KPP PA/Roum/10/2015, dan Surat Pernyataan bertanggung jawab atas besaran harga limit untuk penjualan BMN dengan nomor: B 110/Set/KPPPA/Roum/10/2015, serta mengajukan Nota Dinas kepada Sekretaris Kementerian Permohonan Usulan Penghapusan BMN berupa Peralatan dan Mesin Yang Tidak Digunakan dengan nomor: ND 177/Set/KPPPA/Roum/10/2015, BMN yang akan dihapus dengan kondisi RB Pada tanggal 30 Oktober 2015, Sekretaris Kementerian merespon surat Kepala Biro Umum, dengan nomor: B 1974A/Set/KPPPA/Roum/10/2015, hal: Persetujuan Penghapusan BMN Pada KemenPPPA dengan kondisi RB Pada tanggal 16 November 2015, Sekretaris Kementerian mengajukan surat kepada Kepala KPKNL Jakarta III dengan nomor: B 2153/Set/KPPPA/Roum/ 11/2015, hal: Permohonan Penjualan BMN Selain Tanah dan/atau Bangunan Berupa Peralatan dan Mesin Melalui Lelang Pada tanggal 02 November 2015, Sekretaris Kementerian menerbitkan SK Sekretaris Kementerian dengan nomor 181 Tahun 2015 tentang Persetujuan Penjualan Lelang BMN Selain Tanah dan/atau Bangunan Berupa Peralatan dan Mesin Pada KemenPPPA Melalui KPKNL Jakarta III Pada tanggal 17 November 2015, Kepala KPKNL Jakarta III mengirim surat kepada Sekretaris Kementerian dengan nomor: S2078/MK.6/WKN.07/ KNL.03/2015, hal Penetapan Jadwal Lelang untuk KemenPPPA menjual BMN KemenPPPA yang kondisi RB yang ditetapkan pada hari Senin, tanggal 07 Desember 2015, tempat lelang: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15 Jakarta 10110 91 Pengungkapan Penting Lainnya

Pada tanggal 07 Desember 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Keterangan dengan nomor: B 2146/Set/KPPPA/Roum/11/2015, yang menerangkan data: NPWP dan Nama Wajib Setor/Bendahara, alamat, kode, dan nama satker serta kode MAP yang dibutuhkan untuk kelengkapan dokumen pelelangan Pada tanggal 07 Desember 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Keterangan Penunjukan Penjual KR2 dan KR4 dengan nomor:b2357/set/kpp PA/Roum/12/2015, yaitu Saudara Achmad Irfan, SAB Pada tanggal 07 Desember 2015, Pejabat Lelang Kelas I (Bapak Muh Rumhanafi, SE) membuat Risalah Lelang Nomor REG. 036/2015 untuk BMN KemenPPPA dengan kondisi RB yang tidak laku dijual Pada Tanggal 07 Desember 2015, Sekretaris Kementerian mengajukan surat kepada Kepala KPKNL Bekasi dengan nomor: B 2151/Set/KPPPA/Roum/ 11/2015, hal: Permohonan Penjualan BMN Selain Tanah dan/atau Bangunan Berupa Peralatan dan Mesin Melalui Lelang D.4.7. Penghapusan BMN berupa Kendaraan Roda dua dan Kendaraan Roda empat (KR2 dan KR4) yang usianya di atas 10 (sepuluh) tahun Pada tanggal 04 Juni 2015, Sekretaris Kementerian menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 88A Tahun 2015 tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pada tanggal 20 Oktober 2015, Panitia Penghapusan BMN menandatangani Berita Acara dan Penelitiaan Barang Barang Inventaris Satker Meneg PP pada KemenPPPA dengan nomor: BAP 102/Set/KPPPA/Roum/10/2015 Pada tanggal 26 Oktober 2015, Kepala Biro Umum mengajukan surat kepada Inspektur: Permohonan Reviu Usulan Penghapusan BMN berupa Peralatan dan Mesin Kendaraan Roda dua dan Kendaraan Roda empat (KR2 dan KR4) Yang Tidak Digunakan pada Satker Meneg PP dengan nomor: ND 174/Set/KPP PA/Roum/10/2015 Pada tanggal 30 Oktober 2015, Inspektur merespon surat Kepala Biro Umum, dengan nomor: B 1974/Set/KPPPA/Roum/10/2015, hal: Hasil reviu Penghapusan BMN KR4 dan KR2 Pada tanggal 30 Oktober 2015, Sekretaris Kementerian mengajukan surat kepada Kepala KPKNL Jakarta III permohonan usulan penghapusan BMN pada Satker Meneg PP KemenPPPA dengan nomor: B 1979/Set/KPPPA/Roum/10/2015 Pada tanggal 30 Oktober 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Pernyataan 92 Pengungkapan Penting Lainnya

bertanggung jawab atas besaran harga limit untuk penjualan BMN dengan nomor: B 1980/Set/KPPPA/Roum/10/2015, dan Surat Pernyataan menyetujui penghapusan BMN Satker Meneg PP, dengan nomor: B1981/Set/KPPPA/Roum/10/2015, serta mengajukan Nota Dinas kepada Sekretaris Kementerian Permohonan Usulan Penghapusan BMN berupa Peralatan dan Mesin Kendaraan Roda dua dan Kendaraan Roda empat (KR2 dan KR4) Yang Tidak Digunakan pada Satker Meneg PP dengan nomor: ND 174/Set/KPPPA/Roum/10/2015, KR2 dan KR4 tersebut usianya sudah lebih dari 10 (sepuluh) tahun Pada tanggal 6 November 2015, Kepala KPKNL Jakarta III atas nama Menteri Keuangan merespon surat Sekretaris Kementerian, dengan nomor: S 64/MK.6/WKN.07/KNL.03/2015, hal: Persetujuan Penjualan BMN Selain Tanah dan Bangunan Pada Sekretariat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk 13 (tiga belas) unit KR4 dan 5 (lima) unit KR2 dengan nilai Rp1.076.210.100,00 (satu miliyar tujuh puluh enam juta dua ratus sepuluh ribu serratus rupiah) yang disetujui dengan ketentuan penjualan dilaksanakan secara lelang dengan harga limit sebesar Rp468.800.000,00 (empat ratus enam puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah) Pada tanggal 13 November 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Keterangan Penunjukan Penjual KR2 dan KR4 dengan nomor: B2145/Set/KPP PA/Roum/11/2015, yaitu Saudara Achmad Irfan, SAB Pada tanggal 13 November 2015, Kepala Biro Umum membuat Surat Keterangan dengan nomor: B 2146/Set/KPPPA/Roum/11/2015, yang menerangkan data: NPWP dan Nama Wajib Setor/Bendahara, alamat, kode, dan nama satker serta kode MAP yang dibutuhkan untuk kelengkapan dokumen pelelangan Pada tanggal 16 November 2015, Sekretaris Kementerian mengajukan surat kepada Kepala KPKNL Jakarta III dengan nomor: B 2151/Set/KPPPA/Roum/ 11/2015, hal: Permohonan Penjualan BMN Selain Tanah dan/atau Bangunan Berupa Peralatan dan Mesin (KR2 dan KR4) Melalui Lelang Pada tanggal 16 November 2015, Kepala KPKNL Jakarta III mengirim surat kepada Sekretaris Kementerian dengan nomor: S2045/MK.6/WKN.07/ KNL.03/2015, hal Permintaan Kelengkapan Dokumen fotocopy BPKB Nomor Polisi B 1360 DQ, fotocopy BPKB Nomor Polisi B 1363 HQ, fotocopy BPKB Nomor Polisi B 6290 PCQ, fotocopy BPKB Nomor Polisi B 6289 PCQ Pada tanggal 02 Desember 2015, Kepala KPKNL Jakarta III mengirim surat kepada Sekretaris Kementerian dengan nomor: S2158/MK.6/WKN.07/ KNL.03/2015, hal 93 Pengungkapan Penting Lainnya

Penetapan Jadwal Lelang untuk KemenPPPA menjual BMN berupa 13 (tiga belas) unit KR4, dan 5 (lima) unit KR2 pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2015, tempat lelang: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 15 Jakarta 10110 Pada tanggal 11 Desember 2015, KemenPPPA membuat pengumuman lelang BMN berupa KR2 dan KR4 melalui surat kabar Suara Merdeka dengan nilai harga limit sebesar Rp468.800.000,00 (empat ratus enam puluh delapan juta delapan ratus ribu rupiah) Pada tanggal 18 Desember 2015, KemenPPPA melakukan penjualan BMN KR2 dan KR4 yang usianya lebih dari 10 (sepuluh) tahun secara lelang, namun tidak laku terjual dikarenakan tidak ada calon pembeli yang mendaftar. Pada tanggal 18 Desember 2015, Pejabat Lelang Kelas I (Bapak Muh Rumhanafi, SE) membuat Risalah Lelang Nomor 321/2015 untuk BMN KR2 dan KR4 KemenPPPA yang tidak laku dijual. Tindak lanjut dari lelang gagal atas KR2 dan KR4 di atas: Pada tanggal 04 Januari 2016 Sekretaris Kementerian membentuk Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Anggaran 2016, dengan Surat Keputusan Nomor 01A Tahun 2016 Tentang Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Anggaran 2016 Pada tanggal 08 Maret 2016 Panitia Penghapusan Barang Milik Negara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Anggaran 2016 melakukan pemeriksaan dan penilaian BMN berupa KR2 dan KR4 yang usianya lebih dari 10 (sepuluh) tahun sudah tidak digunakan lagi dan sudah tidak ekonomis, sehingga Panitia membuat Berita Acara Penelitian dan Penilaian Barang Barang Inventaris Kantor Satker Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor BAP : 21/Set/Meneg.PP/Roum/3/2016 Pada tanggal 30 Oktober 2015 Kepala Biro Umum dan SDM mengajukan permohonan usulan penjualan BMN berupa KR2 dan KR4 yang usianya lebih dari 10 (sepuluh) tahun yang sudah digunakan serta tidak ekonomis Pada tanggal 11 Maret 2016 Sekretaris Kementerian menerbitkan Surat Keputusan Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Persetujuan Penjualan Secara Lelang Barang Milik Negara (BMN) Selain Tanah Dan/Atau bangunan Berupa Peralatan dan Mesin (Kendaraan Roda 2 dan 4) Pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) 94 Pengungkapan Penting Lainnya

Jakarta III Tahun anggaran 2016 Pada tanggal 17 Maret 2016 Kepala Biro Umum dan SDM membuat Surat Keterangan Nomor B 361/SET/KPPPA/ROUM/3/2016 tentang data untuk keperluan lelang Kr2 dan KR4 dan Surat Keterangan Penunjukkan Penjual (Sdr. Achmad Irfan) Nomor B336A/Set/KPPPA/Roum/3/2016 Pada tanggal 17 Maret 2016 Sekretaris Kementerian mengajukan usulan permohonan Penjualan BMN Selain Tanah Dan/Atau Bangunan Berupa Peralatan dan Mesin (Kendaraan Roda 2 dan 4) Melalui Lelang, dengan nomor surat B 360/Set/KPPPA/Roum/32016 kepada Kepala KPKNL Jakarta III Pada tanggal 29 Maret 2016 Kepala KPKNL Jakarta III merespon dengan surat nomor S702/WKN.07/KNL.03/2016, hal: Penetapan Jadwal Lelang Pada tanggal 15 April 2016 KemenPPPA membuat Pengumuman Lelang pada Surat Kabar Suara Merdeka Pada tanggal 20 April 2016 Pejabat Lelang Kelas I melaksanakan lelang di Gedung KemenPPPA di Jalan Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta 10110 Pada tanggal 20 April 2016 Pejabat Lelang Kelas I KPKNL Bekasi mengeluarkan Surat Keterangan untuk Sdr. Djohan Tanzil, sebagai pemenang lelang BMN KemenPPPA Pada tanggal 22 April 2016 Kepala Bagian Rumah Tangga membuat Surat Keterangan Nomor: S.Ket 001/Set/KPPPA/Roum/Rumga/04/2016 untuk Pemenang Lelang yang akan membawa hasil lelang berupa 13 (tiga belas) unit KR4 dan 5 (lima) unit KR2 pada tanggal 23 24 April 2016. Pada tanggal 23 April 2016 Sdr. Winarti Kepala Bagian Rumah Tangga bertindak atas nama KemenPPPA dan Sdr. Djohan Tanzil Pemenang Lelang menandatangani BAST BMN Hasil Lelang KPKNL Jakarta III dari KemenPPPA kepada Pemenang Lelang Pada tanggal 20 April 2016 Sekretaris Kementerian menerbitkan Surat Keputusan Nomor 77 Tahun 2016 tentang Penghapusan Barang Milik Negara Berupa Peralatan dan Mesin (Kendaraan Roda 2 dan 4) Pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Daftar Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Anggaran 2016 Dengan diterbitkannya SK Penghapusan tersebut di atas, maka BMN telah dikeluarkan dari Daftar Barang Kuasa Pengguna Satker Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan 95 Pengungkapan Penting Lainnya

LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 UNAUDITED Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakar