KONSOLIDASI UNTUK KELANCARAN INDUSTRI HULU MIGAS

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) PEDOMAN TATA KERJA. Nomor: PTK-038/SKKO0000/2015/S0.

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014

INDONESIAN 2050 PATHWAYS CALCULATOR SEKTOR PASOKAN ENERGI: PRODUKSI BATUBARA, MINYAK DAN GAS BUMI. Sekretariat Badan Litbang ESDM 2

UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi.

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

Materi Paparan Menteri ESDM

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional Eksplorasi dan

HASIL SURVEI PERTAMBANGAN KABUPATEN DAN PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2015

Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER

Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP

#29 MENGKAJI PELUANG KILANG MINYAK MINI KONSOLIDASI UNTUK KELANCARAN INDUSTRI HULU MIGAS BULETIN SKK MIGAS. Mengawal Komitmen Ekplorasi

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Sektor Hulu Migas Optimis Penuhi Target

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas?

PENERAPAN KEBIJAKAN PERTAMBANGAN DI DAERAH, TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH DALAM PRAKTEK LAPANGAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah

2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k

BULETIN SKK MIGAS KINERJA INDUSTRI HULU MIGAS 2014 / TANTANGAN MEMENUHI TARGET 2015 / MENJAGA KEAMANAN OPERASI HULU MIGAS / REFORMASI ORGANISASI

Bab IV Hasil dan Diskusi

ANALISIS TANTANGAN MIGAS INDONESIA ; PENGUATAN BUMN MIGAS

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-03/M.

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EFEK BERGANDA INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI

PIDATO KEPALA BPMIGAS DALAM RANGKA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 65 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Bapak dan Ibu sekalian,

BAB V PENUTUP. 1. Dampak dari penetapan Taman Nasional Kutai terhadap kegiatan. eksplorasi dan eksploitasi PT Pertamina EP di lapangan Sangatta dapat

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

Boks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU. I. Latar Belakang

MENGOPTIMALKAN ALOKASI GAS UNTUK DOMESTIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Brief RUU Minyak Bumi dan Gas Bumi versi Masyarakat Sipil

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan APMC on Public Private Partnerships, 15 April 2010 Kamis, 15 April 2010

SAMBUTAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PROYEK MP3EI DI KORIDOR EKONOMI SULAWESI

MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Siaran Pers. Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 1 Hal

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 2 TAHUN 2011

SIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

LAPOARAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI DALAM RANGKA PROGRAM LEGISLASI PENYUSUNAN RUU MIGAS

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, di Jatim tgl. 7 Okt 2014 Selasa, 07 Oktober 2014

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

ANALISIS ASUMSI HARGA MINYAK DAN LIFTING MINYAK APBN 2012

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL

#24. Tantangan di Tengah Murahnya Harga Minyak Dunia BULETIN SKK MIGAS. Efisiensi Kegiatan Usaha Hulu Migas. Mengoptimalkan Kapasitas Nasional

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

9 Fenomena Hulu Migas Indonesia, Peluang Memperbaiki Iklim Investasi dengan Kontrak Migas Gross Split

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin)

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Transkripsi:

BULETIN SKK MIGAS #25 Mei 2015 KONSOLIDASI UNTUK KELANCARAN INDUSTRI HULU MIGAS Menjaga Keberlanjutan Cadangan Migas Sinergi untuk Ketahanan Energi Nasional Gunawan Sutadiwiria: Eksplorasi untuk Ketahanan Energi Penyegaran Jajaran Pemimpin SKK Migas Ring Fencing: Block Basis dan POD Basis dalam Bagi Hasil Minyak Mentah dan Gas

4 8 DAFTAR ISI 20 REDAKSI Pelindung Amien Sunaryadi Budi Agustyono Penanggungjawab Gamil Abdullah Pemimpin Redaksi Zudaldi Rafdi Editor Heru Setyadi Ryan B. Wurjantoro SALAM REDAKSI 3 Mengurai Simpul Permasalahan Tim Redaksi Adhitya C. Utama Alfian Galuh Andini Heri Slamet Ruby Savira Suhendra Atmaja FOKUS PERSPEKTIF SEREMONIAL Menjaga Konsolidasi 4 8 10 Keberlanjutan Cadangan Migas untuk Kelancaran Industri Hulu Migas Kegiatan SKK Migas Pusat dan Daerah BIANGLALA 16 SKK Migas Gandeng Universitas Papua 6 Sinergi untuk Ketahanan Energi Nasional 17 Mengayuh Energi Bersama XBCC Redaksi menerima masukan artikel melalui : hupmas@skkmigas.go.id acutama@skkmigas.go.id Redaksi : Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat : Gedung Wisma Mulia Lt.30, Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710 Facebook : Humas SKK Migas Twitter @HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id FIGUR 18 Gunawan Sutadiwiria Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Eksplorasi untuk Ketahanan Energi SPEKTRUM 20 21 Penyegaran Jajaran Pemimpin SKK Migas SKK Migas Siapkan Struktur Organisasi Baru OPINI 26 Ring Fencing: Block Basis dan POD Basis dalam Bagi Hasil Minyak Mentah dan Gas 2

SALAM REDAKSI MENGURAI SIMPUL PERMASALAHAN Krisis energi nasional. Kalimat tersebut kerap terdengar di telinga dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pihak menilai, Indonesia sudah berada di ambang krisis energi. Ada pula pihak yang mengatakan Indonesia sudah dalam kondisi krisis energi karena jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tak lagi sebanding dengan jumlah minyak yang diproduksikan sehingga Indonesia harus mengimpor minyak. Apa pun pendapat berbagai pihak dalam melihat kondisi sekarang, Indonesia perlu menjaga ketahanan energi nasional. Jika tidak, Indonesia akan terus-menerus tergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan negara karena beban impor yang tinggi membawa dampak cukup signifikan bagi kesehatan keuangan negara. Di tengah ancaman terjadinya krisis energi, pemerintah dihadapkan pada pilihan yang tidak banyak. Opsi yang ada hanyalah terus melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, atau melakukan kegiatan eksplorasi dalam skala besar guna menemukan cadangan-cadangan baru. Penemuan cadangan minyak dan gas bumi (migas) mutlak dilakukan karena volume cadangan yang ada sekarang terus berkurang. Produksi migas tiap tahun juga turun. Hanya saja, pelaksanaan kegiatan eksplorasi dalam skala besar tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh kerja sama dan sinergi semua pihak, baik di lingkup internal industri hulu migas maupun pihak-pihak di luar sektor ini. Sinergi dan kerja sama tersebut diperlukan untuk mengurai simpul-simpul permasalahan yang selama ini menjadi penyumbat dan membuat kegiatan eksplorasi tersandung-sandung dalam melakukan perjalanan. Iktikad baik telah ditunjukkan pemerintah dengan membentuk Komite Eksplorasi Nasional. Komite ini diharapkan bisa membantu kelancaran kegiatan eksplorasi di tanah air sehingga volume cadangan baru yang ditemukan dalam jangka pendek, menengah maupun panjang mampu mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, telah menegaskan bahwa sekarang saatnya untuk melakukan eksekusi. Berbagai rekomendasi yang masuk sudah waktunya untuk ditindaklanjuti dalam bentuk aksi nyata. Akar permasalahan yang selama ini mengganjal kegiatan usaha hulu migas perlu segera dipecahkan. Dalam merealisasikan rencana kerja, baik eksplorasi maupun eksploitasi, para pelaku di industri hulu migas harus bisa menggandeng pihak-pihak di luar sektor hulu migas untuk menyamakan persepsi. Caranya dengan melakukan pendekatanpendekatan yang komunikatif ke para stakeholder. Kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) perlu membangun komunikasi dengan para stakeholder, baik di pusat maupun daerah. Komunikasi yang bagus tidak hanya memungkinkan kontraktor KKS menjalin hubungan baik dengan stakeholder, tetapi juga membuka wawasan stakeholder terhadap kondisi sekarang, di mana Indonesia sudah mengalami krisis energi. Permasalahan yang selama ini menjadi ganjalan juga bisa diselesaikan. Kesamaan persepsi antara pelaku usaha dan para stakeholder akan memuluskan langkah sektor hulu migas dalam memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat. Eksplorasi perlu terus dilakukan tanpa henti. Dampak kegiatan eksplorasi memang tidak bisa segera dirasakan. Namun apabila tidak segera dilakukan, Indonesia akan makin tertinggal. Gamil Abdullah Plt Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Mei 2015 BUMI 3

FOKUS MENJAGA KEBERLANJUTAN CADANGAN MIGAS Oleh: Adhitya C. Utama/acutama@skkmigas.go.id Indonesia telah berada di ambang krisis energi. Jumlah permintaan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) tidak lagi sebanding dengan volume minyak yang diproduksikan. Dari tahun ke tahun, angka produksi minyak juga terus mengalami penurunan karena jumlah cadangan yang dikuras tidak berbanding lurus dengan jumlah cadangan baru yang ditemukan. Menghadapi kondisi ini, Indonesia tidak punya banyak pilihan. Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) secara masif harus segera dilakukan. Jika tidak, impor BBM akan semakin besar demi memenuhi kebutuhan domestik yang terus mengalami kenaikan tiap tahun. Pemerintah sendiri sadar bahwa kegiatan eksplorasi secara masif tidak bisa lagi ditunda. Langkah nyata perlu segera diwujudkan agar Indonesia tidak semakin tergantung pada impor BBM. Agar kegiatan eksplorasi berjalan sesuai rencana program yang sudah disusun, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membentuk Komite Eksplorasi Nasional. Komite Eksplorasi Nasional bertugas mendorong kegiatan eksplorasi dalam skala besar selama lima tahun ke depan mengingat cadangan migas yang makin menipis. Komite ini juga melakukan kajian-kajian terhadap aspek-aspek dalam kegiatan eksplorasi, mulai dari regulasi, eksekusi di lapangan, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, koordinasi antar kementerian, hingga hal-hal teknis, termasuk upaya memperbaiki iklim investasi supaya makin banyak investor yang tertarik berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi. Pembentukan Komite Eksplorasi Nasional merupakan langkah nyata yang diambil pemerintah melalui Kementerian ESDM dalam menanggapi banyaknya rekomendasi yang masuk terkait kegiatan usaha hulu migas, kata Menteri ESDM, Sudirman Said. Selama ini, kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) kerap mengungkapkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan eksplorasi. Ironisnya, sektor hulu migas menghadapi permasalahan yang sama dari tahun ke tahun, namun tak kunjung ada solusi yang konkret. Para kontraktor sangat berharap, simpul-simpul permasalahan yang sering kali menghambat pelaksanaan kegiatan eksplorasi bisa segera terurai. Penyelesaian terhadap permasalahan yang ada, terutama yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi, akan mendorong optimalnya kinerja sektor hulu migas. 4

tugas tidak memiliki keberanian, punya hambatan, bermasalah dengan koordinasi, dan sebagainya. Dengan semangat baru, orang-orang yang baru, serta keberanian baru untuk merombak kondisi yang ada, Indonesia harus meningkatkan cadangan melalui eksplorasi. Permasalahan teknis dan non teknis yang selama ini menjadi penghambat harus kita pecahkan bersama agar kegiatan bisa terlaksana, kata Andang. Andang mengatakan, campur tangan pemerintah sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi. Pemerintah harus mau berkorban agar sektor hulu migas memiliki data dan informasi yang tepat terkait kegiatan yang dijalankan. Data dan informasi tersebut bisa diperoleh apabila kontraktor KKS melakukan pengeboran eksplorasi yang biayanya nanti dimasukkan dalam cost recovery. Permasalahan lain yang kerap dihadapi dalam upaya mendapatkan cadangan baru adalah masih minimnya konsep-konsep dasar eksplorasi yang dimiliki Indonesia. Indonesia memang sudah ahli dalam mengelola cadangan migas yang sudah ditemukan. Tetapi untuk mencari cadangan yang belum ditemukan, Indonesia sering sulit melakukan. Menurut Sudirman, sektor hulu migas sudah waktunya melakukan eksekusi atas rekomendasi-rekomendasi yang ada. Keberadaan Komite Eksplorasi Nasional diharapkan bisa menghadirkan perspektif baru dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi. Komite tersebut beranggotakan tenaga profesional sehingga mereka memiliki kebebasan dalam menyampaikan saran dan mendorong terlaksananya suatu kegiatan. Dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam, masing-masing anggota dalam Komite Eksplorasi Nasional bisa saling melengkapi. Meski anggota komite ini berasal dari disiplin ilmu yang beragam, mereka punya visi yang sama, yaitu memperbaiki cadangan migas dan meningkatkan produksi migas. Mereka diharapkan bisa memberikan masukan yang objektif serta menjadi energi pendorong tambahan bagi program-program yang dikerjakan SKK Migas maupun Kementerian ESDM, kata Sudirman. Ketua Komite Eksplorasi Nasional, Andang Bachtiar, menilai permasalahan yang terjadi di industri hulu migas Indonesia merupakan permasalahan klasik. Menurut ahli geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program-program eksplorasi maupun eksploitasi sudah teridentifikasi selama bertahan-tahun. Bahkan apabila dilacak mundur hingga 10 tahun yang lalu, permasalahan yang dihadapi industri hulu migas tetap sama. Namun permasalahan itu tidak terpecahkan karena pihak yang berhak dan harusnya melaksanakan Banyak pihak mengeluhkan mahalnya biaya pengeboran eksplorasi. Padahal, mahalnya biaya pengeboran itu merupakan akibat dari ketidaktahuan kita tentang daerah-daerah yang akan dieksplorasi, kata Andang. Ironisnya, pihak asing malah lebih paham serta memiliki data dan informasi tentang daerah-daerah baru di Indonesia yang belum dieksplorasi. Permasalahan ini terjadi karena Indonesia jarang mengembangkan prinsip-prinsip yang sifatnya mendasar, seperti konsep tektonik dasar, konsep cekungan dasar, dan sebagainya. Menilik kondisi tersebut, Komite Eksplorasi Nasional akan memperbanyak studi-studi mendasar tentang cekungan-cekungan di Indonesia timur. Kawasan ini menyimpan cadangan migas yang berpotensi untuk dikembangkan dan diproduksikan. Pada tahun 2012, Badan Geologi Indonesia di bawah Kementerian ESDM sudah mulai melakukan studi di Indonesia timur, kata Andang. Selain Indonesia timur, kawasan lain yang berpotensi untuk dieksplorasi adalah cekungan-cekungan di Indonesia barat yang secara konseptual merupakan daerah pra tersier. Peluang menemukan cadangan gas di kawasan Bukit Barisan sangat besar. Mumpung harga minyak sedang turun, kegiatan eksplorasi harus digalakkan. Komite Eksplorasi Nasional akan berusaha memfasilitasi upaya yang dilakukan agar cadangan migas nasional bisa terus bertambah, kata Andang. Mei 2015 BUMI 5

FOKUS SINERGI UNTUK KETAHANAN ENERGI NASIONAL Oleh: Adhitya C. Utama/acutama@skkmigas.go.id Pelaksanaan kegiatan eksplorasi tidak bisa hanya melibatkan pelaku bisnis di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Kegiatan eksplorasi yang bertujuan menemukan cadangan baru membutuhkan dukungan semua pihak, mulai dari stakeholder, pusat penelitian, pemerintah hingga institusi pendidikan. Dukungan ilmu dan teknologi juga diperlukan agar kegiatan eksplorasi bisa berjalan sesuai program yang direncanakan. Sinergi industri hulu migas dengan seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan eksplorasi memungkinkan terwujudnya ketahanan energi nasional. Sinergi dengan pihak-pihak di luar industri hulu migas diperlukan karena kegiatan eksplorasi membutuhkan dukungan iklim usaha yang kondusif. Sinergi dengan stakeholder diperlukan agar hambatan terkait permasalahan perizinan dan penggunaan lahan bisa diatasi. Selama tiga tahun pertama kontrak kerja, rencana pengeboran kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) di wilayah kerja (WK) eksplorasi kerap tidak terealisasi. Permasalahan itu muncul karena pada saat pemberian WK, lahan di WK tersebut sudah digunakan untuk kawasan hutan. Imbasnya, kontraktor KKS tidak bisa bekerja selama tiga tahun pertama. Selain hutan, lahan di WK eksplorasi sering tumpang tindih dengan taman nasional, tambang batu bara maupun perkebunan, kata Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas, Gunawan Sutadiwiria. Menurut Gunawan, apabila lokasi WK eksplorasi berada di lahan milik pemerintah, permasalahan tumpang tindih lahan lebih mudah diatasi. Namun apabila lokasinya berada di lahan perkebunan milik swasta, pembebasan lahan lebih sulit dilakukan. Padahal, kegiatan pengeboran 6

untuk keperluan eksplorasi tidak bisa ditunda lagi mengingat Indonesia sudah menghadapi krisis energi. SKK Migas bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mengatasi permasalahan ini dengan membuat database yang tersambung dengan instansi lainnya. Database tersebut berisi data dan informasi mengenai permasalahan subsurface maupun permukaan. Eksplorasi itu sifatnya jangka panjang. Sekarang ini, SKK Migas berusaha menjaga produksi minyak yang berkelanjutan, tidak hanya berhenti di tahun ini saja, tetapi terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya, kata Gunawan. Pemerintah sendiri telah mengambil langkah positif guna meningkatkan kegiatan eksplorasi di tanah air. Pembentukan Komite Nasional Eksplorasi mendapat sambutan positif dari pelaku usaha di sektor hulu migas. Tugas yang diemban komite ini sejalan dengan program-program SKK Migas yang bertujuan meningkatkan penemuan cadangan baru. Dukungan positif juga ditunjukkan Kementerian ESDM dengan menyederhanakan perizinan untuk industri hulu migas dari 101 perizinan menjadi 42 perizinan. Proses pengurusan izin juga diatur hanya melalui satu pintu untuk efisiensi waktu dan memudahkan pelaku usaha di sektor hulu migas. Langkah tersebut diharapkan bisa diikuti oleh instansi pemerintah lainnya, baik di pusat maupun daerah. Indonesia. Pemanfaatan data dan informasi ini memungkinkan SKK Migas dan Ditjen Migas menawarkan WK baru dengan dukungan data yang lebih up to date. Turunnya harga minyak dunia tak pelak membuat industri hulu migas sedikit lesu. Tidak sedikit kontraktor KKS yang melakukan efisiensi anggaran dengan mengurangi kegiatan sumur maupun survei seismik. Padahal, anjloknya harga minyak dunia justru menjadi saat yang tepat untuk memperbanyak kegiatan eksplorasi. Pasalnya, turunnya harga minyak diikuti turunnya harga servis rig. Murahnya harga servis rig seharusnya bisa dimanfaatkan kontraktor KKS untuk menggenjot kegiatan pengeboran eksplorasi dengan harapan saat cadangan baru ditemukan, harga minyak sudah kembali naik. Di saat harga minyak turun seperti sekarang, selain memperbanyak kegiatan eksplorasi, kontraktor KKS diharapkan bisa memperbanyak studi, terutama studi eksplorasi, kata Gunawan. Selain eksplorasi di WK baru, SKK Migas mendorong kontraktor KKS di WK produksi untuk melakukan kegiatan pengeboran eksplorasi. Upaya penambahan cadangan dan peningkatan produksi migas juga dilakukan melalui secondary recovery dan enhanced oil recovery (EOR). Saat ini, primary recovery masih mendominasi kegiatan usaha hulu migas di Indonesia, yakni sebesar 60 persen. Sementara secondary recovery hanya 15 persen dan EOR baru mencapai 20 persen. Sementara untuk mendukung pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), SKK Migas mendorong kontraktor KKS agar menggunakan energi terbarukan dalam kegiatan operasionalnya. Pemanfaatan energi terbarukan bisa diterapkan kontraktor KKS yang memiliki area operasi di lokasi terpencil dan susah mendapatkan BBM. Apabila seluruh kontraktor KKS memanfaatkan energi terbarukan, dampak yang ditimbulkan sangat masif. Langkah ini juga membantu pemerintah dalam penerapan diversifikasi energi dalam kegiatan operasional hulu migas di Indonesia. Gunawan menandaskan, di tengah kondisi krisis energi nasional seperti sekarang, sektor hulu migas membutuhkan bantuan dari seluruh stakeholder, institusi, dan perguruan tinggi. Seluruh instansi pemerintah dan stakeholder perlu melihat bahwa Indonesia sudah dalam kondisi krisis energi. SKK Migas berharap, DPR bisa segera menyelesaikan revisi UU Migas. Pengesahan UU Migas yang baru menjadi acuan bagi investor untuk datang ke Indonesia dan melakukan eksplorasi, katanya. Dukungan dari pusat-pusat penelitian, baik di dalam negeri maupun luar negeri, juga dibutuhkan untuk memperkaya data-data yang diperlukan dalam kegiatan pengeboran eksplorasi. Gunawan mengatakan, SKK Migas siap memanfaatkan data-data yang dimiliki pusat penelitian yang berada di kantor pusat kontraktor KKS, baik yang berada di Amerika maupun Eropa. Data-data tersebut selanjutnya dievaluasi untuk melihat mana saja data yang bisa dipakai di Mei 2015 BUMI 7

PERSPEKTIF KONSOLIDASI UNTUK KELANCARAN INDUSTRI HULU MIGAS Oleh: Adhitya C. Utama/acutama@skkmigas.go.id Industri usaha hulu migas tidak lepas dari kewajiban untuk mengantongi perizinan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan data SKK Migas, terdapat 341 perizinan yang dibutuhkan sektor hulu migas untuk bisa beroperasi. Perizinan yang dibutuhkan cukup beragam, mulai dari perizinan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan kabupaten/kota hingga perizinan dari pihak swasta. Banyaknya perizinan yang harus diurus tidak jarang membuat kegiatan operasional hulu migas terkendala, bahkan tersendat. Kerumitan dalam proses pengurusan perizinan memunculkan dilema tersendiri bagi kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS). Di satu sisi, kontraktor KKS dituntut untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional dengan terus menjalankan kegiatan eksplorasi dan produksi. Namun di sisi lain, kegiatan operasional di hulu migas tidak berjalan lancar, bahkan tidak terlaksana tepat waktu, karena kontraktor KKS belum memiliki izin yang dibutuhkan. Kondisi semacam ini berpotensi membuat kinerja industri hulu migas tidak optimal karena rencana kegiatan tidak bisa berjalan sesuai jadwal. Itulah mengapa, perlu ada pendekatan khusus yang bersifat komunikatif ke para stakeholder agar permasalahan perizinan maupun kendala-kendala lain yang muncul di lapangan bisa segera diselesaikan. Para pelaku di industri hulu migas, terutama SKK Migas dan kontraktor KKS, perlu membangun komunikasi yang baik dengan para stakeholder agar seluruh pihak bisa bersama-sama mencari dan menemukan solusi untuk permasalahan yang ada, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, saat menggelar tatap muka dengan kontraktor KKS di Jakarta pada 5 Mei 2015. Terkait masalah perizinan, Kementerian ESDM terus berupaya menyederhanakan 8

proses yang diperlukan pelaku usaha untuk memperoleh izin dari kementerian tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah menyerahkan proses perizinan di bawah atap Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kementerian ESDM juga menyederhanakan perizinan untuk industri hulu migas dari 101 perizinan menjadi 42 perizinan. Menurut Sudirman, penyederhanaan jumlah perizinan merupakan bentuk upaya yang dilakukan Kementerian ESDM dalam memperbaiki berbagai hal. Kementerian ESDM juga memegang 15 rekomendasi IPA (Indonesian Petroleum Association) yang terus diupayakan untuk diurai permasalahannya satu per satu. Permasalahan pajak eksplorasi juga sudah diselesaikan oleh Kementerian Keuangan, katanya. Sudirman menambahkan, Kementerian ESDM saat ini sedang menyusun draf insentif untuk industri yang bergerak di bidang energi dan sumber daya mineral, termasuk migas. Kementerian ESDM juga terus meninjau berbagai perizinan dan aturan-aturan yang ada karena industri hulu migas perlu ditata agar iklim investasi bisa lebih menarik. Kehadiran investor di Indonesia masih dibutuhkan untuk mendukung upaya sektor hulu migas dalam meningkatkan temuan cadangan dan produksi. Iklim investasi akan membaik dan memiliki daya tarik bagi investor apabila tata kelola industri hulu migas diatur dengan baik sehingga investor datang ke Indonesia dengan jaminan kesiapan infrastruktur, kepastian hukum, serta transparansi yang lebih baik. Dalam menjalankan kegiatan operasi, Menteri ESDM juga mengingatkan agar seluruh pihak tidak lagi menerapkan praktik-praktik yang tidak bersih, seperti korupsi dan suap. Menurutnya, korupsi dan suap terjadi karena ada dua pihak yang terlibat. Tidak mungkin ada pihak yang menerima suap apabila tidak ada pihak lain yang memberikan suap. Sudirman mengakui, berhubungan dengan pemerintah memberikan tantangan tersendiri bagi para investor. Terkait masalah tersebut, Sudirman mengajak seluruh kontraktor KKS untuk mengubah pola pikir. Dalam berhubungan dengan pemerintah, kontraktor KKS diminta untuk tidak lagi berpikir tentang bagaimana cara menaklukkan pemerintah, tetapi lebih ke bagaimana berurusan dengan pemerintah tanpa harus melanggar etika. Menurut Sudirman, sekarang merupakan saat yang tepat untuk memikirkan bagaimana cara meyakinkan pihak tertentu tanpa harus melibatkan praktik-praktik yang tidak terpuji. Kementerian ESDM bersama SKK Migas siap membantu kontraktor KKS untuk mencari dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Komunikasi dengan seluruh pihak, termasuk stakeholder di daerah, perlu terus dipupuk agar mereka memiliki pemahaman yang tepat tentang kegiatan usaha hulu migas. Mari mengubah pola pikir kita. Mari kita berkomitmen menjaga industri hulu migas, kata Sudirman. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, menilai hubungan yang kurang dekat antara SKK Migas dan kontraktor KKS dengan para stakeholder membuat permasalahan yang seharusnya bisa dipecahkan menjadi tidak terpecahkan. Menurut Amien, pendekatan ke para stakeholder dengan membangun komunikasi yang baik merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di lapangan. Melalui komunikasi, industri hulu migas sebenarnya bisa merebut hati para stakeholder sehingga proses pengurusan perizinan bisa lebih mudah tanpa membutuhkan katebelece, kata Amien. Acara tatap muka antara Menteri ESDM dengan kontraktor KKS digelar SKK Migas dengan tujuan membangun konsolidasi untuk kelancaran kegiatan usaha hulu migas. Dalam kesempatan tersebut, Deputy VP Community and External Affairs VICO Indonesia, Sumiyanto, berbagi pengalaman saat mengurus perizinan di daerah. Menurut Sumiyanto, dalam beberapa kesempatan pihaknya berhasil mengatasi kendala dalam mengurus perizinan di daerah dengan tetap menerapkan praktik bersih. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan pendekatan dan membangun komunikasi yang baik dengan para stakeholder di daerah. Pengalaman tersebut diharapkan bisa dicontoh oleh kontraktor KKS lainnya dalam mengurus perizinan maupun menyelesaikan permasalahan lainnya, kata Amien. Mei 2015 BUMI 9

SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS PUSAT 1. Komite Eksplorasi Nasional Menteri ESDM, Sudirman Said (kedua dari kanan), dengan didampingi Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (tengah), menggelar konferensi pers pada 5 Mei 2015. Dalam kesempatan itu, Sudirman menjelaskan kepada awak media tentang keputusan pemerintah membentuk Komite Eksplorasi Nasional untuk menggalakkan kegiatan eksplorasi di tanah air. 2. Penandatanganan Jual Beli Gas Pada 4 Mei 2015, tiga kesepakatan jual beli gas bumi ditandatangani dalam acara peluncuran program proyek listrik 35.000 megawatt (MW) di Bantul, Yogyakarta. Seremoni penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. 1 2 3. Sharing Session Media Mengambil tema Fiscal Regimes for Upstream Oil and Gas, Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran SKK Migas, Benny Lubiantara (kanan), memberikan penjelasan tentang seluk beluk kegiatan usaha hulu migas ke para jurnalis dalam acara sharing session yang digelar di Jakarta pada 29 April 2015. 4. Serah Terima Jabatan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, memimpin serah terima jabatan Wakil Kepala SKK Migas, Deputi Pengendalian Perencanaan, Deputi Pengendalian Keuangan, dan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis (foto b) serta Deputi Pengendalian Operasi dan Sekretaris SKK Migas (foto c). Serah terima jabatan dilaksanakan usai pelantikan jajaran pemimpin SKK Migas di kantor Kementerian ESDM pada 7 Mei 2015. 3 a b c 4 10

SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS SUMATERA BAGIAN UTARA 1. On the Job Training Kepala Sub Dinas Pembelajaran dan Pengembangan SDM SKK Migas, George Nicolas, beserta Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Adi Nugroho, dan Kepala Urusan Administrasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Supriyono, berfoto bersama peserta On the Job Training (OJT) Angkatan XX pada 28 April 2015. 2. Survei Inventori Staf Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Syuib Hamid (kiri), bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Chevron Pacific Indonesia, perwakilan Kelurahan Tapung, dan pemilik lahan melakukan survei inventori di daerah Tapung, Kabupaten Kampar, Riau pada 28 April 2015. 1 2 3. Penandatanganan Laporan Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Hanif Rusjdi, membuka acara penandatanganan laporan Air Bawah Tanah, Air Permukaan dan Listrik Non PLN di kantor Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara pada 30 April 2015. 4. Pra Survei Lapangan Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara bersama kontraktor kontrak kerja sama yang beroperasi di kawasan Sumatera Utara dan Riau melaksanakan sejumlah kegiatan pra survei lapangan selama April 2015. Kegiatan survei dilakukan antara lain di kawasan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 1-2 April 2015 (foto a), Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau pada 14 April 2015 (foto d), Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada 23 April 2015 (foto b), Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau pada 28 April 2015 (foto e), dan Pusako, Kabupaten Siak, Riau pada 30 April 2015 (foto c). a d 3 b c e 4 Mei 2015 BUMI 11

SEREMONIAL KEGIATAN PERWAKILAN SKK MIGAS SUMBAGSEL 1. Dengar Pendapat DPRD Sumatera Selatan Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Tirat Sambu Ichtijar (kedua dari kiri), memberikan penjelasan tentang kegiatan hulu migas di wilayah Sumatera Selatan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Selatan pada 20 April 2015. 2. Sosialisasi Industri Hulu Migas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PetroChina International Jabung Ltd menggelar rapat dan sosialisasi industri hulu migas di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada 16 April 2015. 1 3. Rapat Koordinasi Musi Banyuasin Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan bersama kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Musi Banyuasin melaksanakan rapat dan koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Musi Banyuasin pada 16 April 2015. 4. Kuliah Umum Universitas Terbuka Pali Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Rinaldy Norman (kedua dari kiri), menerima memento usai memberikan kuliah umum tentang kegiatan hulu migas di Universitas Terbuka Kabupaten Pali pada 9 April 2015. 2 3 5. Kunjungan Palembang Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi (kanan, depan), mendengarkan penjelasan dari perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Pertamina EP Asset 2 saat berkunjung ke Prabumulih pada 9 April 2015. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Kepala SKK Migas ke Palembang, Sumatera Selatan. 4 5 12

SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS JAWA, BALI & NUSA TENGGARA 1. Sosialisasi Operasi Bersama Demi kelancaran kegiatan survei seismik laut Blok Anugerah dan Lapangan South Saubi, Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky Anugerah Ltd-Kangean Energy menggelar sosialisasi ke warga Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep pada 16 April 2015 (foto a). Sosialisasi juga dilakukan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur pada 17 April 2015 (foto b). a b 2. Kunjungan ke TNI AL Guna menjalin silaturahmi dengan stakeholder di Jawa Timur, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Ag. Djoko Widhihananto (kelima dari kiri), melaksanakan kunjungan kerja ke markas komando Pangkalan Udara TNI AL di Juanda, Sidoarjo pada 21 April 2015. 1 3. Pra Survei Lahan Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara melaksanakan pra survei pengadaan lahan skala kecil untuk proyek pengembangan Lapangan Kedung Keris di Kecamatan Kalitidu dan Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro pada 29 April 2015. 4. Pelantikan Pengurus PWI Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, M. Fatah Yasin (kelima dari kiri), menghadiri pelantikan dan rapat kerja pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangkalan serta melakukan sosialisasi kegiatan industri hulu migas pada 29 April 2015. 5. Kunjungan ke Proyek Banyu Urip Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, dengan didampingi SKK Migas mengunjungi lokasi proyek Banyu Urip di Bojonegoro pada 30 April 2015. 6. Serah Terima Bantuan Staf Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Ami Hermawati (kiri), melakukan serah terima program tanggung jawab sosial Kontraktor Kontrak Kerja Sama Petronas Carigali Ketapang II Ltd di Kabupaten Gresik pada 30 April 2015. 7. Pemeriksaan Bahan Peledak Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara melakukan pemeriksaan dan penghitungan sisa bahan peledak di gudang Pusat Pendidikan Brigade Mobile Watukosek, Pasuruan pada 7 Mei 2015. 2 4 3 5 6 7 Mei 2015 BUMI 13

SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS KALIMANTAN DAN SULAWESI 1. Bantuan Buku Migas Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Yanin Kholison (kiri), menyerahkan bantuan buku bacaan mengenai kegiatan hulu migas kepada Kepala SMP KPS Balikpapan, Sugeng Handayani, pada 7 April 2015. 2. Silaturahmi DPRD Kutai Kartanegara Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Yanin Kholison (kedua dari kanan), menerima kunjungan silaturahmi anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara ke kantor Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada 7 April 2015. 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Kunjungan Komisi VII DPR RI Pada 9 April 2015, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi menerima kunjungan Komisi VII DPR RI. Kunjungan tersebut bertujuan melihat kondisi terakhir Blok Mahakam. 4. Penanaman Mangrove Dalam rangka Hari Samudra dan HUT Kota Balikpapan ke-11, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi turut serta dalam kegiatan penanaman 5.000 mangrove yang dilaksanakan TNI AL pada 17 Februari 2015. 5. Migas Cup III Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi turut berpartisipasi dalam kompetisi bulutangkis Migas Cup III yang digelar di Lapangan Gelora Patra, Balikpapan pada 11-12 April 2015. Kompetisi yang dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi ini diikuti sembilan perusahaan migas di Kalimantan Timur. 6. Monitoring WP&B Kehumasan Pada 7-9 Mei 2015, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi menggelar Rapat Monitoring WP&B Kehumasan Kuartal I untuk kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. 7. Penghargaan Rekanan Dalam acara C&P Supplier Gathering di Balikpapan pada 28 April 2015, SKK Migas-Total E&P Indonesie memberi penghargaan ke beberapa rekanan yang telah mendukung kegiatan hulu migas. Penyerahan penghargaan disaksikan Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Eka Tri Yulianto. 8. Budidaya Toga Pada 29 April 2015, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi menggelar media visit ke Desa Kerendan dan Desa Muara Pari, Kabupaten Barito Utara yang telah berhasil membudidayakan tanaman obat keluarga (toga) sebagai bagian program tanggung jawab sosial Kontraktor Kontrak Kerja Sama Salamander. 14

SEREMONIAL KEGIATAN SKK MIGAS PAPUA DAN MALUKU 1. Lokakarya Industri Hulu Migas Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas, Zudaldi Rafdi (ketiga dari kiri, depan), dan Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Enrico CP Ngantung (kanan, depan), berfoto bersama Rektor Universitas Khairun Ternate, Husen Alting (kedua dari kanan, depan), usai Lokakarya Industri Hulu Migas yang digelar SKK Migas-Statoil di Universitas Khairun Ternate pada 29 April 2015. 2. Kuliah Lapangan Dengan difasilitasi Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Universitas Papua di Manokwari melaksanakan kuliah lapangan di area operasi PetroChina International Bermuda Ltd dan Pertamina EP Asset 5 Field Papua di Sorong pada 21-22 April 2015. 3. Kunjungan ke Perguruan Tinggi Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku melakukan kunjungan ke Universitas Ottow Geissler di Jayapura pada 15 Mei 2015. Rombongan diterima Pembantu Dekan II Universitas Ottow Geissler, Maidepa (ketiga dari kanan). 4. Kunjungan Media Pj. Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Otniel L. Wafom (ketiga dari kiri, depan), berfoto bersama staf redaksi Cendrawasih Pos saat melakukan kunjungan ke kantor Cendrawasih Pos pada 13 Mei 2015. 5. Silaturahmi Media Pada 28 April 2015, Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Statoil mengunjungi kantor redaksi Malut Post, Radar Halmahera, dan RRI Maluku. Kunjungan dipimpin Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Enrico CP Ngantung (ketiga dari kiri). 6. Pra Survei Lokasi Sumur Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama PetroChina International Bermuda Ltd pada 9 Mei 2015 melaksanakan kegiatan pra survei jalan masuk ke lokasi sumur Klalin#3, Hi-Line dan Pipe Line di Arar Gas dan Kasim Marine Terminal (KMT) di Sorong. 7. Rapat Koordinasi FKK Pj. Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Otniel L. Wafom (kiri), memimpin Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Kehumasan (FKK) Wilayah Papua dan Maluku yang dilaksanakan di Sorong pada 7 Mei 2015. 8. Studi Lapangan Papua Barat Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku memfasilitasi kegiatan studi lapangan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Papua Barat di BUMD Kabupaten Sorong yang dilaksanakan di Sorong pada 4 April 2015. 1 3 5 2 4 6 7 8 Mei 2015 BUMI 15

BIANGLALA SKK MIGAS GANDENG UNIVERSITAS PAPUA Oleh Yapit Saptaputra/ysputra@skkmigas.go.id Kelancaran kegiatan operasional di sektor hulu migas sangat membutuhkan dukungan para stakeholder maupun masyarakat di sekitar daerah operasi. Selama ini, kegiatan operasional tidak jarang terkendala masalah non teknis karena belum mulusnya hubungan industri hulu migas dengan stakeholder maupun masyarakat yang tinggal tidak jauh dari wilayah operasi hulu migas. Guna menjalin hubungan baik dengan stakeholder dan masyarakat di sekitar wilayah operasi, SKK Migas terus meningkatkan kerja sama dengan lembaga masyarakat maupun institusi pendidikan setempat. Salah satu wujud upaya tersebut adalah dengan menggandeng Universitas Papua. Kerja sama SKK Migas dengan Universitas Papua dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Rektor Universitas Papua, Suriel S. Mofu, di Jakarta pada 24 Maret 2015. Universitas Papua diharapkan dapat membantu memfasilitasi hubungan dengan masyarakat adat di wilayah tersebut untuk kelancaran operasi industri hulu migas, kata Amien. Melalui kerja sama tersebut, SKK Migas dan Universitas Papua melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat bersinergi dengan industri hulu migas, salah satunya melakukan pemetaan atas hak ulayat dan social mapping masyarakat di Provinsi Papua Barat. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan upaya SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) untuk merangkul masyarakat adat agar mendukung kegiatan operasi hulu migas di wilayah Papua Barat. Kelancaran kegiatan operasi di industri hulu migas diharapkan bisa memberikan manfaat sebesarbesarnya bagi masyarakat di Provinsi Papua Barat. Selain menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat, kerja sama ini diharapkan bisa turut berperan membangun sumber daya manusia, khususnya yang berasal dari Provinsi Papua Barat. Sinergi antara kalangan akademisi dengan tenaga profesional akan mendukung upaya perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Saat ini, civitas academica semakin sering berada di garis depan dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk itu, peran civitas academica harus lebih didukung dan ditingkatkan, kata Amien. Sebagai informasi, Universitas Papua merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di wilayah Papua Barat. Universitas yang berlokasi di Manokwari ini berdiri sejak 3 November 2000. Tahun ini, Universitas Papua berencana membuka Fakultas Pertambangan Migas dengan lokasi kampus di Sorong, Papua Barat. 16

BIANGLALA MENGAYUH ENERGI BERSAMA XBCC Oleh: Alfian/alfian@skkmigas.go.id Komunitas Bersepeda Pekerja SKK Migas atau yang akrab dikenal dengan nama XBCC (X-BPMIGAS Cycling Community) mengadakan kegiatan sepeda santai guna merayakan hari jadi keenam yang bertepatan dengan peringatan Hari Bumi, 22 April 2015 lalu. Selama enam tahun terakhir, komunitas ini berhasil memadukan olahraga dengan keakraban antara pekerja SKK Migas dari berbagai level. Sebanyak 25 pekerja SKK Migas berpartisipasi dalam kegiatan gowes yang mengambil rute dari Wisma Mulia ke Taman Ayodya, Blok M, dengan jarak sekitar 5 kilometer. Acara ditutup pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur atas kebersamaan yang berhasil dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Semoga ke depan XBCC tetap semangat dalam melaksanakan kegiatannya yang sangat positif, ujar Wakil Kepala SKK Migas, M.I. Zikrullah, yang juga merupakan penasihat XBCC. ini adalah kumpulan orang yang senang bersepeda. Di sini mereka bisa sharing berbagai hal tentang sepeda, ujar Kukuh. Anggota XBCC sangat bervariasi, mulai dari penunjang sampai Wakil Kepala SKK Migas. Pengalaman bersepeda mereka juga beragam. Kukuh misalnya, sudah rutin menggunakan sepeda sebagai alat transportasi untuk berangkat kerja sejak 2008. Saya melihat sepeda sebagai alat transportasi karena kalau menggunakan mobil atau motor, saya malas harus antre lama saat macet atau membeli bensin, ujarnya. Beda halnya dengan Hudi D. Suryodipuro yang baru mengikuti kegiatan XBCC sekitar dua bulan lalu. Kepala Dinas Organisasi dan Sistem Manajemen ini memilih bersepeda untuk menjaga kesehatan. Saat ini saya sudah bisa bike to work dua kali seminggu, ujar Hudi yang mengaku memiliki stamina lebih baik setelah rutin bersepeda. XBCC mengajak seluruh pekerja SKK Migas yang memiliki hobi bersepeda untuk bergabung dalam berbagai kegiatan yang mereka gelar. Sebagai contoh, sepanjang April lalu XBCC telah mengadakan kegiatan fun bike, antara lain BINTARO FUN BIKE yang mengambil jalur Bintaro-Alam Sutera- Bintaro pada 12 April 2015 dan NITE GOWES atau bersepeda malam hari pada 30 April 2015. Dalam waktu dekat XBCC juga sudah merencanakan beberapa kegiatan seru lainnya, termasuk FUN BIKE (KE/DI) BANDUNG, yaitu bersepeda keliling Kota Bandung dengan sebagian peserta akan mulai bersepeda dari Jakarta ke Bandung. Tentu saja kegiatan ini pun terbuka untuk seluruh keluarga besar SKK Migas. Semenjak dibentuk tahun 2009 lalu, jumlah anggota XBCC terus berkembang. Koordinator XBCC, Kukuh Hadianto, mengatakan saat terbentuk, anggota XBCC masih berjumlah 23 orang, tetapi saat ini sudah lebih dari 50 orang yang aktif dalam kegiatan XBCC. Karena berbasis komunitas, siapa pun bisa bergabung dengan XBCC. Prinsipnya Mei 2015 BUMI 17

GUNAWAN SUTADIWIRIA DEPUTI PENGENDALIAN PERENCANAAN SKK MIGAS figur EKSPLORASI UNTUK KETAHANAN ENERGI Oleh: Adhitya C. Utama/acutama@skkmigas.go.id Upaya meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi menjadi salah satu fokus Gunawan Sutadiwiria pasca dilantik sebagai Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas. Menurut Gunawan, upaya tersebut perlu dilakukan mengingat produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sederet agenda telah ditetapkan pria yang pernah ditunjuk sebagai Ketua Tim Rencana Kerja dan Anggaran (work program and budget/wp&b) 2015 ini. Dalam pandangan Gunawan, Indonesia harus meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru agar impor bahan bakar minyak bisa dikurangi. Berikut petikan wawancara majalah BUMI dengan Gunawan Sutadiwiria. Secara keseluruhan, apa saja program yang dijalankan Bidang Pengendalian Perencanaan? Kegiatan eksplorasi perlu dilakukan secara masif karena produksi minyak Indonesia terus turun. Saat ini, produksi minyak berada di kisaran 700-800 ribu barel per hari. Mengingat jumlah produksi yang terus turun, Indonesia perlu menambah cadangan baru. Caranya ada dua, yakni eksplorasi dan enhanced oil recovery (EOR). Program kedua yang akan kami laksanakan berkaitan dengan kegiatan eksploitasi. Guna meningkatkan kegiatan eksploitasi, kami berupaya melakukan percepatan persetujuan WP&B, PoD, dan AFE (authorization for expenditure). Saat ini sedang berjalan pilot program untuk AFE Manager guna mempercepat proses AFE. Dalam AFE Manager terdapat database yang memudahkan kami dalam pencarian data. Saya berharap, program serupa bisa diterapkan untuk PoD dan WP&B. Untuk WP&B, saya meminta bantuan fungsi-fungsi di SKK Migas untuk melakukan pre-wp&b, sehingga pada saat pembahasan prosesnya bisa berjalan lebih cepat. Saat ini sejumlah fungsi sudah melakukannya (pre- WP&B), kami berharap fungsi yang belum menjalankan, khususnya teknis bias menerapkan. Apalagi dari tahun ke tahun, jumlah PSC (production sharing contract) makin banyak. Selain programprogram tersebut, Bidang Pengendalian Perencanaan melakukan integrasi lintas bidang. Kami akan memonitor dan membantu percepatan project utama, seperti Masela, Tangguh, Muara Bakau, IDD (Indonesia Deepwater Development), dan Banyu Urip. Pemerintah baru saja membentuk Komite Eksplorasi Nasional. Seperti apa sinergi dan kerja sama yang akan dibangun SKK Migas dengan komite tersebut? Pembentukan Komite Eksplorasi Nasional oleh pemerintah merupakan sebuah terobosan untuk mempercepat proses menguraikan simpul-simpul koordinasi, baik yang bersifat strategis maupun teknis. SKK Migas sangat mendukung keputusan pemerintah membentuk Komite Eksplorasi Nasional karena sejalan dengan program SKK Migas dalam peningkatan kegiatan eksplorasi. Komite Eksplorasi Nasional diharapkan bisa menjadi jembatan yang mempercepat jalur koordinasi lintas sektoral dan institusi, terutama yang berkaitan dengan penggunaan lahan, perizinan, serta pajak. Aspek-aspek tersebut merupakan titik-titik strategis yang bisa mempercepat proses untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi. Beberapa wakil SKK Migas sudah diajak berkoordinasi dalam pertemuan awal dengan Komite Eksplorasi Nasional untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang akan diambil, baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi SKK Migas. Di tengah turunnya harga minyak, bagaimana perkembangan kegiatan produksi mengingat banyak kontraktor KKS yang mengurangi kegiatan? Turunnya harga minyak sebenarnya membuat harga servis rig turun. Saya malah berpikir ini kesempatan bagi eksplorasi untuk melakukan pengeboran mumpung harga rig sedang murah. Pada saat cadangan yang ekonomis ditemukan, harga minyak diharapkan sudah naik lagi. Terkait pengaruh turunnya harga minyak terhadap kegiatan produksi, Pertamina terkena dampak paling besar. Dalam pengembangan lapangan, Pertamina membatalkan 107 kegiatan sumur. Kami minta Pertamina menambah investasi karena Pertamina membutuhkannya untuk rencana produksi tahun 2016. Apabila mulai Juni tahun ini Pertamina tidak melakukan pengeboran, produksi mereka akan turun. Kalau Pertamina tetap ingin mengurangi kegiatan sumur pengeboran, kami minta kegiatan well 18

intervention untuk ditingkatkan. Kami juga melakukan optimalisasi dan efisiensi biaya dengan meminta kontraktor KKS melihat lagi keseluruhan project business mereka sehingga tetap ada angka keekonomian. Terkait proyek IDD, apa saja langkah yang diambil untuk meminimalkan permasalahan yang selama ini terjadi? Koordinasi yang dilakukan Bidang Pengendalian Perencanaan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Permasalahan IDD ada di realisasi. Selama kita berjalan sesuai aturan dan Pedoman Tata Kerja (PTK) yang berlaku, kami mengharapkan IDD berjalan lancar. Kami masih optimistis proyek IDD bisa berjalan sesuai rencana. Saat ini, SKK Migas masih menunggu revisi PoD dari Chevron selaku operator proyek ini. Mengingat tren turunnya harga minyak saat ini, keekonomian proyek akan dikaji ulang secara detail. Bagaimana dengan perkembangan EOR? Saat ini ada sekitar 21 studi untuk EOR. Saya ingin kontraktor KKS memperbanyak jumlah studi. Masalahnya, harga minyak sekarang US$60 per barel, sementara nilai keekonomian proyek EOR sekitar US$50 per barel, sehingga marginnya terlalu tipis. Banyak orang mengatakan EOR tidak jalan-jalan. EOR belum jalan karena saat ini masih dalam tahap pilot project. Hanya Lapangan Duri yang sudah berproduksi penuh. Kalau kita mau bagus, studi dan pilot project EOR harus komprehensif. Kebanyakan kan hanya mau potong kompas saja. Mereka tidak melakukan studi dan langsung menginjeksikan surfaktan yang akhirnya tidak berhasil. Padahal, surfaktan yang sama belum tentu bisa digunakan di lapangan berbeda karena karakter fluida dan batuannya berbeda. Apabila studi dilakukan secara komprehensif, hasilnya bisa dinikmati dalam jangka panjang. Bagaimana dengan perkembangan migas non konvensional? Migas non konvensional dikembangkan setelah migas konvensional sudah jenuh. Di Indonesia, lokasi migas non konvensional, seperti shale oil dan shale gas, cukup jauh di bawah permukaan karena kita memproduksikan dari dapurnya. Mengingat posisinya lebih dalam dibanding migas konvensional, biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan migas non konvensional lebih mahal. Di Amerika Serikat, lokasi cadangan migas non konvensional lebih dangkal karena lapisan geologi di permukaan sudah terkelupas. Amerika Serikat juga lebih dulu mengembangkan migas non konvensional. Pilot project untuk migas non konvensional di Amerika Serikat sudah dimulai sekitar 15-20 tahun yang lalu. Sementara Indonesia baru mulai sekitar 3 tahun yang lalu. Jadi kita perlu waktu untuk pengembangan migas non konvensional. Indonesia juga sulit mengembangkan migas non konvensional, terutama CBM (coalbed methane), karena di atasnya ada tambang batubara. Kami masih berharap migas non konvensional di Indonesia bisa berkembang, tetapi kita tidak bisa melakukannya secara instan. Dari sisi jumlah cadangan migas, apakah Indonesia masih menarik bagi investor dari luar negeri? Menurut saya, cadangan migas di Indonesia masih menarik bagi investor meski cadangan minyak Indonesia hanya 0,2 persen dari cadangan dunia. Dari 86 basin di Indonesia, baru 17 basin yang berproduksi. Eksplorasi masih dilakukan di basin lainnya yang belum berproduksi. Hal lain yang perlu dicermati, Indonesia sampai saat ini masih memiliki 309 kontraktor KKS. Mungkin hanya Indonesia yang tercatat sebagai negara dengan jumlah kontraktor KKS terbanyak. Jumlah tersebut bertambah dengan ditandatanganinya 10 WK baru saat konvensi dan pameran IPA (Asosiasi Perminyakan Indonesia). April Mei 2015 BUMI 19

SPEKTRUM PENYEGARAN JAJARAN PEMIMPIN SKK MIGAS Oleh: Adhitya C. Utama/acutama@skkmigas.go.id sehingga kinerja seluruh institusi bisa lebih optimal dalam mengemban tugas sebagai pemegang kendali pengelolaan migas. Sudirman berharap, penghormatan yang diberikan jajaran pemimpin SKK Migas yang telah dilantik akan berubah menjadi kehormatan melalui kinerja terbaik selama memangku jabatan. Semoga perombakan ini membawa dampak positif terhadap perbaikan kinerja SKK Migas ke depan, kata Sudirman. Jajaran pemimpin SKK Migas mengalami penyegaran. Lima pejabat baru dilantik untuk menduduki posisi Wakil Kepala SKK Migas, Deputi Pengendalian Perencanaan, Deputi Pengendalian Keuangan, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis, dan Sekretaris. Posisi Wakil Kepala SKK Migas yang lowong sejak pertengahan Januari 2015 kini ditempati M.I. Zikrullah yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis. Posisi Zikrullah sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis digantikan Rudianto Rimbono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Humas SKK Migas. Posisi Deputi Pengendalian Perencanaan yang sebelumnya dijabat Aussie B. Gautama kini ditempati Gunawan Sutadiwiria. Parulian Sihotang dipercaya menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan yang sebelumnya ditempati Budi Agustyono. Budi selanjutnya menduduki posisi sebagai Sekretaris SKK Migas menggantikan Gde Pradnyana. Sementara posisi Deputi Pengendalian Operasi tetap dijabat oleh Muliawan Haji. Pelantikan pejabat baru di lingkungan SKK Migas dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan pejabat eselon I dan II Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 7 Mei 2015 di kantor Kementerian ESDM. Seluruh pejabat yang dilantik hari ini harus bisa menempatkan diri sebagai pelayan publik, kata Menteri ESDM, Sudirman Said, usai melakukan pelantikan. Sudirman menambahkan, perombakan di jajaran pemimpin SKK Migas dilakukan sebagai bentuk penyegaran organisasi Sudirman berharap, penyegaran yang dilakukan di jajaran pemimpin SKK Migas bisa mendukung pelaksanaan tujuh agenda besar di Kementerian ESDM, terutama di bidang minyak dan gas bumi (migas). Di sektor ini, Kementerian ESDM berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur migas agar ketahanan ekonomi nasional bisa tetap terjaga. Infrastruktur migas juga dibutuhkan untuk mempercepat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) sehingga ada keseimbangan dalam tata kelola BBM dan BBG serta mengurangi beban impor BBM. Sektor migas juga harus bekerja keras dalam hal eksplorasi karena ke depan kita harus mampu meningkatkan jumlah cadangan maupun jumlah produksi, kata Sudirman. Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, mengatakan seluruh deputi maupun sekretaris dan wakil kepala yang baru saja dilantik merupakan pekerja yang berasal dari internal SKK Migas. Menurut Amien, pihaknya sengaja mengusulkan tenaga-tenaga dari kalangan internal SKK Migas kepada Menteri ESDM karena para pekerja tersebut memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas yang diberikan. Pekerja di internal SKK Migas memiliki kompetensi yang bagus dan layak untuk menempati posisi yang dipercayakan, kata Amien. 20