BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilihan gaya hidup seseorang. Sayangnya banyak di antara

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK MANDIRI TBK. PERIODE Jurusan Manajemen ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di era globalilasi seperti sekarang, banyak masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daya alam, tetapi juga sumber daya berupa dana yang tidak sedikit jumlahnya. Pemerintah akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat dilakukan dibanyak sektor, salah satunya adalah sektor

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Exchange Rate Dan Trading Volume Activity Terhadap Harga Saham

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

PENGARUH KURS VALUTA ASING, INFLASI, UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

Transkripsi:

0

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinegara-negara maju dan berkembang dimana pasar modal merupakan pilihan gaya hidup seseorang. Sayangnya banyak di antara mereka yang bermain di pasar modal tidak mengetahui dengan pasti apa sebenarnya yang menentukan harga sekuritas. Untungnya, kekurangpahaman ini dapat dengan cepat di hilangkan karena proses pemilihan sekuritas pada dasarnya merupakan proses yang sederhana. Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Hampir seluruh negara yang menganut sistem ekonomi pasar akan mengembangkan pasar modal dan menjadikannya sebagai salah satu sumber kemajuan ekonomi mereka. Negara modern bahkan menjadikan kegiatan pasar modal sebagai tolok ukur kinerja yang dicapai. Ini tercermin dari besar kecilnya indeks harga saham yang dikembangkannya. Di Indonesia sendiri, kemajuan yang dicapai oleh BEI semakin mengukuhkan posisi pasar modal sebagai alternatif pembiayaan investasi yang menguntungkan disamping cara yang konvensional (kredit perbankan), dalam hal ini pasar modal mempunyai peranan yang strategis dalam perekonomian Indonesia, yaitu membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melaksanakan pembangunan. Kondisi perekonomian 1

2 Indonesia dapat diketahui dari aktifitas pasar modal yang dicerminkan melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG adalah suatu angka yang secara sederhana menggambarkan rata-rata naik atau turunnya seluruh harga saham di pasar modal pada saat itu. IHSG yang meningkat dijadikan sebagai tolok ukur di pasar modal, dan sebaliknya IHSG yang menurun merupakan tolok ukur kelesuan pasar modal. Berfluktuasinya IHSG dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, politik dan sosial budaya yang terjadi di Indonesia. Dengan kata lain IHSG sebagai indikator pasar modal leading indicator ekonomi Indonesia. Ketika krisis terjadi di Indonesia dan hampir seluruh wilayah di Asia, perekonomian Indonesia mengalami tantangan yang cukup berat. Di sektor moneter terjadi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, Naiknya tingkat suku bunga dan juga terjadi inflasi. Setelah masa krisis, dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi dalam jangka waktu panjang, perusahaan yang memiliki reputasi yang baik berusaha mendapatkan dana di pasar modal. Sedangkan bagi investor menurunnya suku bunga simpanan perbankan mendorong mereka untuk mengalihkan penanaman dananya ke pasar obligasi dan reksa dana. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas di pasar modal yang dapat dilihat dari naiknya IHSG. Hal tersebut memicu para Investor membeli saham suatu

3 perusahaan dengan harapan memperoleh keuntungan dikemudian hari sesuai jumlah yang diharapkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya dibandingkan saat sebelumnya. Resiko investor cukup beragam, misalnya adanya persaingan yang ketat yang mengancam kelangsungan usaha, keadaan ekonomi, fluktuasi suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi yang berdampak menurunnya daya beli masyarakat serta melemahnya daya saing produk-produk ekspor dan kebijakan pemerintah yang tidak konstan. Untuk menghasilkan keputusan investasi yang perlu melakukan peramalan terhadap perubahan. Dalam melakukan proses peramalan tersebut, perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang dan akan terjadi. Pengamatan terhadap perubahan beberapa indikator ekonomi makro seperti inflasi dan tingkat suku bunga, dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi di pasar modal. Indikator tersebut akhirnya akan menentukan naik turunnya indeks di bursa saham. Fluktuasi yang terjadi akan terkait dengan perubahan yang terjadi pada berbagai perubahan ekonomi makro (Tandelilin:2001). Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi investor menanamkan daya tarik investasinya dalam bentuk deposito sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi. Menurut cahyono (2001) terdapat penjelasan. mengapa kenaikan suku bunga dapat mendorong harga saham ke bawah. Pertama kenaikan suku bunga mengubah peta hasil investasi. Kedua,

4 kenaikan suku bunga akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan dua cara, kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban emiten, sehingga labanya bisa terpotong. Selain itu ketika suku bunga tinggi biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan lebih mahal sehingga konsumen mungkin akan menunda pembeliannya dan akan menyimpan dananya di bank. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dono (2013) meneliti mengenai Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham (studi kasus pada PT. Bank BRI, Tbk) dimana variabel independennya adalah Suku Bunga sedangkan variabel dependennya adalah Harga Saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh Signifikan terhadap harga saham, yaitu sebesar 56,9% sedangkan sisanya yang merupakan faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham yaitu sebesar 43,1%. Tingkat suku bunga yang mempengaruhi laba perusahaan, dapat mempengaruhi harga saham yaitu perubahan suku bunga dapat mempengaruhi kondisi perusahaan, kondisi bisnis secara umum dan tingkat profitabilitas perusahaan yang tentunya akan mempengaruhi harga saham di pasar modal. Selain itu perubahan harga saham perusahan di sebabkan oleh factor inflasi yg paling mempengaruhi perubahan ekonomi secara global. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa yang mempunyai pengaruh luas

5 demikian juga terhadap harga saham perusahaan, dengan inflasi maka akan terjadi naik turunya harga saham. Fama dan Schwert menemukan hasil yang mngejutkan yaitu bahwa return saham berkorelasi negative dengan ekspektasi tingkat inflasi dan juga mungkin dengan kejutan tingkat inflasi lainnya. Fama menjelaskan bahwa hubungan negative antara return saham dan tingkat inflasi sesungguhnya berasal dari adanya hubungan negative antara inflasi dan aktifitas perusahaan terutama aktifitas pengeluaran modal. Sementara Geske dan Roll menjelaskan bahwa hubungtan negative tersebut terkait dengan kondisi fiscal dan moneter. Meningkatnya inflasi merupakan sinyal bahwa pendapatan pajak pemerintah akan menurun, tingkat peminjaman akan meningkat, dan dana yang akan di keluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan surat-surat hutangnya juga meningkat. Kondisi ini akan meningkatkan suku bunga dan peningkatan suku bunga akan menurunkan harga saham. Adapun objek penelitian ini adalah sebuah perusahaan perbankan yang merupakan salah satu perusahaan bank terbesar di Indonesia yaitu PT Bank Mandiri Tbk. Secara keseluruhan kinerja bank mandiri dari tahun ke tahun cukup menjamin. Keberhasilan itu dipicu oleh peningkatan kredit dan tingginya margin bunga bersih. Banka mandiri pernah membukukan laba bersih sebesar Rp 18.2 Triliun. Dibandingkan laba sebelumnya yaitu Rp 15.5 Triliun. Kenaikan tersebut sejaln dengan pertumbuhan pendapatan bunga

6 ersih yang naik 19.1% menjadi Rp 33.8 triliun dan pendapatan berbasis biaya yang tumbuh 18.6% menjadi Rp 14.5 triliun. Realisasi laba bersih Bank Mandiri tersebut telah melampaui perkiraan para perusahaan sekuritas tersebut. Lonjakan laba bersih tersebut mendorong kedua perusahaan sekuritas BUMN tersebut merevisi naik target harga saham Bank Mandiri (BMRI) dengan rekomendasi dipertahankan beli. Adapun labaa perlembar saham BMRI sebesar Rp 736 sudah mendekati target analisis dengan rasio harga saham terhadap laba. Berikut tabel data Tingkat suku Bunga, Inflasi dan Harga Saham Bank Mandiri selama kurun waktu 7 tahun terakhir. Tabel 1.1 Data Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Harga Saham PT Bank MandiriTbk Tahun 2006-2012 Tahun Tingkat Suku Bunga Inflasi Harga Saham 2006 9.75 % 6.60 % 2.900 2007 8.00 % 6.59 % 3.500 2008 9.25 % 11.06 % 2.025 2009 6.50 % 2.78 % 4.700 2010 6.60 % 6.96 % 6.500 2011 6.00 % 3.79 % 6.750 2012 5.75 % 4.30 % 7.800 Sumber (Data Olahan)

7 Berdasarkan tabel di atas, tingkat suku bunga pada tahun 2006 sebesar 9.75% dan inflasi sebesar 6.6%, namun pada tahun 2007 suku bunga mengalami penurunan sebesar 1.75% menjadi 8.00 % tetapi inflasi mengalami kanaikan menjadi 6.59%. Sehingga harga saham cenderung naik ke level Rp 3.500 dari sebelumnya sebesar Rp 2.900. Kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi diikuti dengan menurunnya harga saham, investor lebih suka memindahkan dananya untuk deposito, obligasi, kredit, dan lainnya. Sehingga harga saham menurun. Namun melihat fenomena di atas tidak sesuai dengan teori yang ada. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga saham diantaranya jumlah laba yang didapat perusahaan, laba per lembar saham, dan kebijakan pemerintah. Kemudian pada tahun 2008 tingkat suku bunga naik sebesar 1.25 %, dari 8.00 % menjadi 9.25 % dan inflasi mengalamikenaikan yang cukup besar menjadi 11.06%. Harga saham menurun sebesar Rp 2.025. Begitu juga pada tahun 2008-2009 tingkat suku bunga turun sebesar 2.75 % dari 9.25 % menjadi sebesar 6.50 % sehingga harga saham naik ke level Rp 4.700. sedangkan inflasi mengalami penurunan sebesar 8.28% menjadi 2.78%. Begitu seterusnya timgkat suku bunga dan Inflasi mengalami fluktuasi naik turun. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada PT. BANK MANDIRI Tbk (Periode 2006-2012).

8 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas dapat di tarik identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Tingkat suku bunga dan Inflasi Berfluktuasi dari tahun ke tahun juga di ikuti oleh harga saham. 2. Pada tingkat suku bunga yang mengalami kanaikan harga saham cenderung mengalami penurunan atau sebaliknya, hal ini di akibatkan keinginan investor yang lebih suka merubah dananya dari nilai saham menjadi obligasi atau deposito dan bentuk kredit lainnya. 3. Pada tahun 2008 inflasi mencapai tingkat tertinggi selama tujuh tahun tersebut yaitu 11.06 %, karena krisis ekonomi sehingga BI mengambil kebijakan menaikkan suku bunga 9.25 %. 4. Terjadi ketidaksesuaian teori dimana pada tahun 2010 tingkat suku bunga naik menjadi 6.60 % juga di ikuti oleh harga saham yang mengalami kenaikan sebesar 1800 menjadi 6500, berbeda dengan teori mengatakan ketika Suku bunga naik maka Harga saham mengalami penurunan.

9 1.3 Rumusan Masalah Sesuai latar belakang yang telah di uraikan yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : Seberapa besar pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap harga saham PT. Bank Mandiri Tbk, periode 2006-2012. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Tingkat suku bunga dan Inflasi terhadap harga saham PT. Bank Mandiri Tbk. Secara parsial maupun secara Simultan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : a. Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Bank Mandiri. Tbk pada khususnya dan umumnya pada perusahaanperusahaan lain untuk mempertimbangkan pengaruh faktor inflasi dan tingkat suku bunga pada harga saham. 2. Sebagai informasi bagi para pemegang saham untuk mempertahankan harga sahamnya agar tetap bernilai baik di mata para investor. 3. Bagi investor hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan atau referensi untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

10 b. Manfaat Teoritis 1. Memberikan konstribusi yang baik bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keuangan. 2. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama dan variabel yang berbeda terutama yang berkaitan dengan pergerakan saham.