BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

Time Division Multiple Access ( TDMA )

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

Code Division multiple Access (CDMA)

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB II TEORI PENUNJANG

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Teknik Modulasi dan Frekuensi GSM

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

Aplikasi Multiplexer -8-

TEKNIK AKSES JAMAK DALAM TELEKOMUNIKASI

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Dasar Sistem Transmisi

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI MEDAN

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JARINGAN LONG TERM EVOLUTION (LTE)

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Bluetooth. Pertemuan III

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB III PERANCANGAN SFN

Pengertian Multiplexing

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Frequency Division Multiplexing

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Jaringan Komputer Multiplexing

MAKALAH MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

TUGAS KOMUNIKASI DIGITAL CODE DIVISION MULTIPLE ACCES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. DFTS-OFDM maupun nilai PAPR pada DFTS-OFDM yang membuat DFTS-OFDM menjadi

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

PENGENALAN TEKNOLOGI VSAT (VERY SMALL APERTURE TERMINAL)

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan.

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan-permasalahan yang perlu dirumuskan untuk akhirnya dapat

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT STANDARDISASI POS DAN TELEKOMUNIKASI

STUDI SISTEM TRANSMISI PADA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Akhir yang berjudul Discrete Fourier Transform-Spread Orthogonal Frequency Division

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

Pendahuluan Semua media transmisi mempunyai kapasitas cukup besar untuk membawa lebih dari sebuah channel suara. banwidthnya jauh lebih besar daripada

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

MULTIPLE ACCESS. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Sekilas Tentang WIFI. Berdasarkan kemampuan roaming wireless data dibagi menjadi:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG TDMA (Time Divison Multiple Access) merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensi masih dibagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Data pada setiap hubungan komunikasi diubah dalam format digital dengan waktu pencuplikan data (sampling) 30 ms. Data cuplikan dari tiga hubungan Komunikasi selanjutnya ditempatkan pada sebuah antrian penggunaan kanal frekuensi. Masing-masing data cuplikan akan mendapat sebuah slot waktu untuk pengiriman pada kanal. Dua sistem besar yang membagi RF(Radio Frequency) adalah TDMA dan CDMA. TDMA dirancang untuk digunakan dalam berbagai cakupan lingkungan dan situasi, mulai dari penggunaan mesin portable di pusat perkantoran sampai pengguna aktif yang melakukan perjalanan dalam kecepatan tinggi. Sistem ini juga mendukung berbagai layanan bagi pengguna, seperti: suara, data, fax, SMS serta Broadcast Message. TDMA menawarkan interface angkasa yang fleksibel, menyediakan layanan dengan performa tinggi yang menghasilkan kapasitas, cakupan serta dukungan tak terbatas pada mobilitas dan kemampuan untuk menangani berbagai kebutuhan pengguna yang berbeda. Karena telah diadopsi oleh GSM, Japanese Digital Cellular (JDC) dan North American Digital Cellular (NADC), TDMA dan variannya merupakan teknologi yang paling banyak dipilih di seluruh dunia.

2. Tujuan Memahami konsep dasar dari Time Divison Multiple Acces Mengetahui kelebihan dan kekurangan TDMA 3. Batasan masalah Yang menjadi batasan masalah makalah kami ini, kami hanya membahas mengenai konsep dasar teknik TDMA dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem TDMA.

BAB II TEORI DASAR Multiple access berkaitan dengan pembagian transponder resource ke dalam sejumlah kanal-kanal untuk keperluan akses secara simultan. Pembagian resource dari transponder tersebut dapat dilakukan dalam lingkup frekuensi, waktu dan kode. Macam macam multiple access antara lain : FDMA (Frequency Division Multiple Access) FDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang pertama di implementasikan dan digunakan oleh publik. Menggunakan transmisi analog dimana kanal tiap pengguna dibedakan berdasarkan frekuensi (satu pengguna di satu frekuensi, mirip dengan prinsip stasiun radio) TDMA (Time Division Multiple Access) TDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993, menggunakan transmisi digital dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan waktu. Suara yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model analog pada FDMA.

CDMA (Code Division Multiple Access) CDMA merupakan teknologi komunikasi wireless dimana pengiriman data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan akan dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan masuk kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah, kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan dengan kode yang unik dan hanya dapat diterima pada penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil. Time Division Multiple Access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran. Pada metode TDMA tiap pengguna akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu yang disediakan tetapi dalam waktu yang singkat yang disebut slot waktu (time slot). Tiap pengguna mendapatkan sebuah slot waktu yang

berulang secara periodik dan hanya diijinkan untuk mengirim informasi pada slot waktu tersebut. Antar slot waktu diberi jeda waktu (guard time) untuk menghindari interferensi antar pengguna. Jika slot waktu dalam frekuensi yang diberikan sedang digunakan semua, maka pengguna berikutnya harus diberikan slot waktu dengan frekuensi yang berbeda. Gambar : Sistem Kerja TDMA Evolusi TDMA Jenis TDMA yang asli adalah IS 54, diperkenalkan pada 1988 1989 oleh TIA/CTIA (Telecommunications Industry Association). Merupakan penggabungan satu set fitur meliputi, persetujuan, ID nomor panggilan, indikator penunggu pesan (MWI) dan privasi suara. IS 54B telah kadaluwarsa pada 1994 dengan memperkenalkan IS 136 yang tidak lama diikuti oleh perubahan A dan B. IS 136 kembali menjadi IS 54B dan bergabung dengan DCCH membuat fitur baru.

IS 136A menaikkan IS 136 untuk menggambarkan layanan selular diantara pita frekuensi 800 MHz dan 1900 MHz. Diperkenalkan pengaktifan diluarudara dan layanan program. IS 136B menyertakan perbandingan baru dari layanan meliputi SMS siaran, paket data, dan lain-lain. Gambar : Evolusi TDMA

BAB III PEMBAHASAN TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS (TDMA) 1. Konsep Dasar Teknik TDMA Pada sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna, seperti terlihat pada gambar 6-4. Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam saluran non-interfering yang terpisah. Selain itu, saluran sebelumnya, pemancar dan penerima tidak ideal, kita mungkin memerlukan menyisipkan guard time antara antra slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar 6-4. Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar 6-5. Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana

seluruh pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah fc akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan pesan menggunakan slot pertama, Pengguna kedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan antena, sinyal yang dimodulasi dikirim melalui media udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non-owing, sehingga dapat mengurangi konsumsidaya di pemancar. Slot untuk sistem TDMA Gambar 6-4 slot untuk sistem TDMA

Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di antena penerima. Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal yang diterima dari antena, dan tapis band-pass digunakan untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna adalah non-overlapping dalam domain waktu, kita dapat menggunakan demodulator tunggal untuk memperoleh kembali pesan yang dikirim dari semua pengguna. Selanjutnya, pesan yang didemodulasi akan didistribusikan ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer. Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari demultiplexer diperoleh dari slot 1, selanjutnya switch mengarahkan ke output saluran dari pengguna 1, dan

seterusnya. Oleh karena itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali pada sisi akhir penerima. Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot waktu yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak ditransmisikan secara terus-menerus. Berdasar scenario ini, timbul pertanyaan mengapa suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terusmenerus dalam sistem TDMA tanpa ada pembagian waktu. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal suara yang terus-menerus menjadi segmen kecil. Contoh, untuk empat orang pengguna pada sistem TDMA, asumsikan bahwa setiap slot menempati 1 ms. Selanjutnya setiap pengguna dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi dalam segmen masing-masing sebesar 4 ms. Setiap segmen selanjutnya mengubah dan dikompresi menjadi bentuk digital. Asumsikan bahwa total bits B dari data suara diproduksi untuk masing-masing segmen sinyal suara. Selanjutnya pemancar mengirim bit B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat pada gambar 6-6.Penerima menerima setiap data pengguna pada slot waktu yang sesuai dan merekonstruksi sinyal suara seperti yang disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua rekonstruksi segmen suara digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu.

Secara teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi dalam prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data dalam bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem TDMA. Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu adalah tidak mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem harus dapat menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan memiliki sedikit perbedaan, dan fase

pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan memperoleh pesan diantara pengguna yang berbeda-beda Catatan bahwa bit rate maupun bandwidth dari sistem komunikasi akan meningkat jikamenggunakan sistem TDMA. Setelah pengenalan sistem FDMA dan TDMA, kita dapat mengnal banyak sistem yang menggunakan teknologi ini. Sistem telepon Seluler GSM yang menggunakan teknologi FDMA dan TDMA Pada sistem GSM, frekuensi RF berada pada 900, 1800 dan 1900 MHz. Berarti bahwa setiap perusahaan yang menyediakan layanan GSM harus menggunakan frekuensi yang telah tersedia tersebut. Setiap saluran RF terdiri dari 124 sub saluran, dan setiap sub saluran memiliki bandwidth sekitar 0,2 MHz dengan 8 sistem TDMA. Sehingga masing-masing GSM memiliki bandwidth antara 124 x 0,2 25 MHz. Masing-masing frekunsi pembawa dibagi menjadi 8 pengguna dalam mode TDMA. Kita dapat melihat bahwa total jumlah dari pengguna adalah 124 x 8 1000. Kita dapat mengatakan bahwa sistem GSM menyediakan maksimal pengguna sebesar 1000 orang untuk mengakses satu base station. Sistem GSM menggunakan Gaussian Minimal- Shift Keying (GMSK), sebuah teknik yang serupa dengan teknik FSK untuk modulasi digital.

Sistem T1 sampai T4 menggunakan teknologi TDMA Sistem T1 sampai T4 merupakan saluran transmisi sepanjang data ditransmisikan menggunakan metode transmisi pulsa baseband. Tidak ada frekuensi pembawa, jadi seluruh sistem ini menggunakan cara TDMA. Bit rate untuk T1 adalah 1.544 Mbps dengan 24 saluran, setiap saluran pengiriman data sebesar 64 Kbps. Sistem T2 memiliki 6.312 Mbps dan ini setara 4 buah T1, dan menjadi 96 saluran. Sistem T3 memiliki 44.73 Mbps dan ini setara dengan 7 buah T2 dan memiliki 672 saluran. Terakhir, T4 memiliki 274.17 Mbps, ini setara dengan 6 buah T3, dan mempunyai 4032 saluran. Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA. Di rumah sering kita menjumpai telepon tanpa kabel. Sehingga, beberapa teknik komunikasi tanpa kabel harus digunakan. Sistem telepon tanpa kabel yang telah ada sebenarnya memperkenankan penghuni rumah tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain. Oleh karena itu membutuhkan teknik multiplexing. Produk dari Digital Enhanced Cordless Telecomunication (DECT) sekarang dapat diterima secara luas diseluruh dunia untuk kepentingan dalam negeri, bisnis, industry dan aplikasi wireless local loop. Berbedadengan sistem telepon seluler seperti GSM, terminal telepon tanpa kabel umumnya mengirimkan daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem telepon seluler, mengharuskan penggunaan mereka pada jarak sampai 100 m atau lebih, dibandingkan dengan ukuran sel yaitu puluhan kilometer untuk sistem digital telepon seluler. Jarak antar saluran dari DECT adalah 1.728 MHz terletak pada pita frekeunsi 1880 sampai 1900 MHz. DECT menggunakan teknologi CDMA

dengan 24 slot waktu tiap frekuensi pembawanya. Sehingga, sebuah pembawa DECT dapat mendukung beberapa panggilan dalam sebuah penerima RF. Teknik modulasi yang digunakan pada DECT adalah Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK) yang juga bentuk khusus dari FSK yang telah di jelaskan pada bagian 5.4. Mungkin akan timbul pertanyaan kenapa kita membutuhkan sistem yang rumit untuk aplikasi yang sedikit sederhana. Tentu saja, jika hanya sebuah telepon yang digunakan dan kita tidak mengizinkan penghuni yang ada dirumah untuk menggunakan telepon tanpa kabel untuk berkomunikasi satu sama lain, kita tidak perlu menggunakan sistem yang canggih. Dengan sistem DECT, yang serupa dengan GSM, kita membolehkan anggota keluarga untuk berhubungan satu dengan yang lainnya walaupun kita jarang melakukannya. Digital Audio Broadcasting (DAB) menggunakan teknologi FDMA dan TDMA Pada bagian 5.9, kita telah mempelajari sistem DAB. Sistem ini menggunakan teknologi FDMA dan TDMA karena kelompok penyiaran yang berbeda menggunakan pita frekuensi yang berbeda sebagai OFDM yang digunakan untuk DAB. Selain itu, sebagaimna catatan sebelumnya, TDMA juga digunakan. A Wireless Audio Sistem Teknologi komunikasi mengizinkan komunikasi tanpa kabel antara tuner atau computer, dan speaker. Yang terdapat dibawah ini merupakan tipe data

untuk sistem komunikasi suara tanpa kabel. Memiliki frekuensi pembawa sebesar 2,4 GHz dan bandwidth 20 MHz. Ini menggunakan teknologi DQPSK untuk modulasi digital. Ini juga menggunakan teknologi TDMA untuk melayani tiga pembicara. Untuk mencegah noise dari merusak transmisi, sistem menggunakan teknologi DSSS pada spektrum tersebar. Mekanisme spektrum tersebar akan di diskusikan pada bagian 7. 2. Keuntungan TDMA Setiap saat hanya satu carrier Thriughput tinggi meskipun jumlah akses banyak Tidak ada intermodulasi sehingga penguatan dapat maximum Tidak ada capture effect Tidak perlu pemerataan daya carrier Penalaan mudah karena terminal tx dan rx pada frekuensi yang sama Pengolahan Digital 3. Kerugian TDMA Perlu sinkronisasi Terminal di rancang untuk throughput tinggi Peralatan rumit dan mahal (tetap biaya terkompensasi di throuhput)

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pada sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi beberapa slot untuk setiap pengguna. Mengapa jamming bisa terjadi di TDMA, hal itu dikarenakan adanya pendudukan di time slot pada setiap panggilan di waktu yang sama. Untuk itu guard time slot mengantisipasi terjadinya jamming. Keuntungan TDMA yaitu: Setiap saat hanya satu carrier Thriughput tinggi meskipun jumlah akses banyak Tidak ada intermodulasi sehingga penguatan dapat maximum Tidak ada capture effect Tidak perlu pemerataan daya carrier Penalaan mudah karena terminal tx dan rx pada frekuensi yang sama Pengolahan Digital Kerugian TDMA yaitu: Perlu sinkronisasi Terminal di rancang untuk throughput tinggi Peralatan rumit dan mahal (tetap biaya terkompensasi di throuhput) B. SARAN

Apabila ada materi yang kurang dimengerti, silahkan dipertanyakan langsung kepada dosen bersangkutan saat proses mengajar berlangsung. Untuk mengetahui lebih jauh tentang komunikasi digital TDMA pada khususnya, silahkan mencari melalui internet dan media buku. DAFTAR PUSTAKA http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=multiple+acces+adalah&oq=multiple+acces+adalah&aq=f&aqi=&aql=&gs_l=hp.3...811782l821554 l2l822012l44l26l0l0l0l0l0l0ll0l0.frgbld.&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=82872876109cc2bf&biw =1366&bih=622 http://tdma/scribd// DISKUSI Agussalim Satriadi (D411 09 261) Mengapa pada TDMA tidak terjadi Jamming? - Pada TDMA melakukan proses koding kanal dengan mengubah waktu pada tiap kanal, sedangkan untuk terjadinya jamming terkena karena adanya persamaan waktu yang TDMA ada guard time yang memisahkan antara timeslot pada kanal.