Referensi DOKUMENTER. dari Ide sampai ProduksI. Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menonton film merupakan kegemaran hampir semua orang dari berbagai

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

BAB III LANDASAN TEORI

John Grierson pertama-tama menemukan istilah dokumenter dalam suatu pembahasan mengenai film karya Robert Flaherty, Moana (1925).

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Memahami Film bahwa, masingmasing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB II DASAR PEMIKIRAN. komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

Program Radio dan Televisi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sukabumi, Jawa Barat yang mencari nafkah dari penyu-penyu hijau (chelonia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB II LANDASAN TEORI. ( diakses tanggal 20

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. televisi. Benda dengan kemampuan audio-visual ini telah menggeser popularitas

BAB II LANDASAN TEORI. Pulau Giliyang terdiri dari dua kata gili (pulau) dan iyang (sesepuh). Konon

DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM KARYA FILM DOKUMENTER RIDER BMX BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, jenis-jenis film mulai bermunculan mengikuti perkembangan

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

Materi Perkuliahan I BERITA TV

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MASA PRA-GAMBAR BERGERAK

BAB I PENDAHULUAN. Film Dokumenter tidak seperti halnya film fiksi (cerita) merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II DASAR PEMIKIRAN

Ketentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

JURNAL PENYUTRADARAAN FILM DOKUMENTER ERAU ADAT KUTAI DENGAN GAYA EXPOSITORY

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB II DASAR PEMIKIRAN. merupakan film yang menampilkan ide cerita karangan atau cerita yang tidak

BAB II LANDASAN TEORI. atau biasa disebut Celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh lapisan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II ANALISA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk


BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di bidang seni, film merupakan suatu fenomena yang muncul secara

Pengertian Program Dokumenter Televisi

BAB I PENDAHULUAN. video dan audio video (film). Selama ini kebanyakan orang tidak menyadari hal itu

INDOMERICA WORKSHOP VIDEOGRAFI

Mata Kuliah - Advertising Project Management-


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn.

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan antara unsur audio dan visual. Dengan adanya unsur tersebut

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Reserve), Penyu hijau termasuk dalam daftar appendix 1 yang berarti sedang. sangat memengaruhi jumlah penyu di lautan dunia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam pesan. Jika di lihat dari segi komunikasi, musik digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan

BAB II DASAR PEMIKIRAN

Audio. Format Program. Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta dari beberapa cabang seni sekaligus. 1 Gambar bergerak adalah bentuk

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Referensi DOKUMENTER dari Ide sampai ProduksI Gerzon R. Ayawaila 2008 FFTV IKJ PRESS

DOKUMENTER PERTEMUAN 1

Dokumentaris Umumnya sineas dokumenter merangkap beberapa posisi : produser, sutradara, penulis naskah, camera person, editor, perekam suara. Dibandingkan produksi film fiksi, produksi film dokumenter hanya membutuhkan tim kecil, umumnya dua hingga lima orang.

Lahirnya Dokumenter 1872 Leland Standford meneliti gerakan kuda bersama dengan Eadweard Muybridge (praktisi fotografi). Mereka merekam gerak dan gaya kuda. 1882 Etienne Jules Merey, mewujudkan obsesinya merekam gerakan burung terbang di udara. Merey mengembangkan teknologi yang dipergunakan Muybridge.

Lumiere Brothers Lumiere bersaudara memutar film dokumenter ke berbagai tempat. Dulu perlengkapan proyektor dan perlengkapan untuk pemutaran film diproduksi sendiri. Louis Lumiere merupakan pelopor awal usaha bioskop keliling yang memutar film nonfiksi pendek. Usaha pengenalan pertunjukan hiburan Lumiere dinamakan Cinematographe. Mereka mengembangkan usaha ini ke Perancis, menembus Inggris, Asia, Afrika Utara dan India pada 1897

Perkembangan Awal Dokumenter Pada 1920, Robert Flaherty membuat film untuk promosi produk jaket musim dingin. Konsep yang dia susun adalah merekam kehidupan keluarga Nanook, sebuah keluarga dalam suku Ltivimuit di Eskimo. (Nanook of the North 1922) Pada 1921, Charles Sheeler dan Paul Strand membuat film eksperimen Manhattan, yang merupakan potret pelabuhan New York City.

Nanook of the North by Flaherty Kino Eye by Dziga Vertov

Flaherty s Style Dalam menggarap semua karya filmnya, Flaherty memusatkan perhatiannya pada tahap produksi (shooting). Gambar yang indah hasil penataan fotografi (sinematografi) yang sudah dikonsepkan dalam ide kreatifnya, merupakan tuntutan dalam membuat film. Flaherty percaya bahwa esensi dari kreasi (proses kreatif) dalam membuat film dokumenter terletak pada kamera.

John Grierson (1898 1972) Istilah dokumenter untuk film nonfiksi diproklamasikan oleh John Grierson saat dia mengulas film Moana karya Flaherty. Dalam tulisan yang dimuat di New York Sun pada tahun 1926 itu Grierson menulis secara kritis mengenai Moana yang dia katakan terlalu romantis. Menurut Grierson, dokumenter adalah laporan aktual yang kreatif. Karya film dokumenter Grierson yang fenomenal adalah Drifters (1929), berdurasi 50 menit. Filmnya terhitung sebagai model awal bagi filmfilm propaganda lainnya.

Dziga Vertov/Denis Abramovich (1896-1954) Vertov memproduksi sejumlah film dokumenter untuk memprogandakan agenda kebijakan politik Lenin. Pada 1922, Vertov menampilkan manifestasinya dengan sebutan Kino-Pravda. Dalam terjemahan bahasa Inggris sama dengan Film Truth. Vertov menyatakan Kamera merupakan mata film, dan film dokumenter bukan menceritakan suatu realitas objektif, melainkan suatu realitas berdasarkan apa yang terlihat dan terekam oleh kamera sebagai mata film.

Direct Cinema (era 50an) Sineas mulai menggunakan kamera yang lebih ringan dan mobil, jumlah kru yang sedikit, Penolakan terhadap konsep naskah dan struktur tradisional. Lebih spontan dalam merekam gambar (tanpa diatur) Minim penggunaan narasi dengan membiarkan obyeknya berbicara untuk mereka sendiri (interview).

Primary by Robert Drew Woodstock by Michael Wadleigh

Empat Kriteria Dokumenter adalah Film NonFiksi Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman sebenarnya, tanpa interpretasi imajinatif seperti halnya dalam film fiksi. Film dokumenter menuturkan realita. Sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata, lalu melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya. Struktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot, dalam dokumenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan.

Program Dokumenter Televisi merupakan perkembangan dari format program jurnalistik Esei berita aktual Features Magazine Dokumenter televisi Dokumenter seri televisi

Esei berita aktual Bentuk ini dipakai untuk laporan berita (report/news).

Features Reportase yang yang dikemas lebih mendalam dan luas disertai sedikit sentuhan aspek human interest agar memiliki dramatika. Feature dilengkapi dengan wawancara, komentar, dan narasi. Durasi 10 15 menit. Bila reportase berupa berita aktual, feature tidak menuntut aktualitas.

Magazine Paket berita, yang menyuguhkan satu hingga tiga topik.

Dokumenter televisi Dokumenter dengan tema atau topik tertentu, disajikan dengan gaya bercerita, menggunakan narasi (dengan voice over hanya terdengar suara tanpa wajah yang menyuarakan tampak di layar monitor), menggunakan wawancara, juga ilustrasi musik sebagai penunjang gambar visual (picture story)