IMPLEMENTASI DAN ANALISIS TEKNIK PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DAN LINE EDGE MAP BERBASIS CITRA DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Principal Component Analysis

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

DAFTAR ISI v. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii. DAFTAR GAMBAR.vii DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PENCATAT PEMAKAIAN KOMPUTER LAB DENGAN BIOMETRIKA PENGENAL WAJAH EIGENFACE. Oleh

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN MELALUI PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN PINTU BERBASIS PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JURNAL TEODOLITA. VOL. 14 NO. 1, Juni 2013 ISSN DAFTAR ISI

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

Korelasi Jarak Wajah Terhadap Nilai Akurasi Pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Stereo Vision Camera

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

SISTEM PRESENSI KARYAWAN BERBASIS PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA EIGENFACE

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

ANALISIS DAN SIMULASI SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE FISHERFACE BERBASIS OUTDOORVIDEO.

PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Implementasi Pengenalan Citra Wajah dengan Algoritma Eigenface pada Metode Principal Component Analysis (PCA)

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Implementasi Pengenalan Wajah Berbasis Algoritma Nearest Feature Midpoint

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Sistem biometrik merupakan penerapan teknologi yang mempelajari

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 2 LANDASAN TEORI

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

SISTEM VERIFIKASI ONLINE MENGGUNAKAN BIOMETRIKA WAJAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PERBAIKAN CITRA UNTUK PENGENALAN WAJAH PADA CITRA WAJAH DENGAN PENCAHAYAAN TIDAK MERATA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini terbagi menjadi enam bagian yang masing-masing akan

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Wajah Manusia untuk Sistem Monitoring Kehadiran Perkuliahan menggunakan Ekstraksi Fitur Principal Component Analysis (PCA)

Journal of Control and Network Systems

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

SISTEM PINTU OTOMATIS BERDASARKAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE NEAREST FEATURE LINE

PEMANFAATAN GUI DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN CITRA WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE EIGENFACES

PENGENALAN WAJAH PELANGGAN TOKO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PCA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) DAN KERNEL PCA DALAM PENGENALAN WAJAH AKIBAT VARIASI POSE ABSTRAK

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

ABSTRAK. Kata kunci: Citra wajah manusia, Principal Component Analysis (PCA), Eigenfaces, Euclidean Distance. ABSTRACT

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE FISHERFACE UNTUK MENDUKUNG SISTEM AKADEMIK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PROTOTIPE SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN METODE CBIR

EKSTRAKSI CIRI GEOMETRIS UNTUK APLIKASI IDENTIFIKASI WAJAH. Oleh: Kholistianingsih

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS. Skripsi

Pengenalan wajah dengan algorithma Eigen Face Oleh: Hanif Al Fatta

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS TEKNIK PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DAN LINE EDGE MAP BERBASIS CITRA DIGITAL IMPLEMENTATION AND ANALYSIS FACE RECOGNITION TECHNIQUE USING EIGENFACE AND LINE EDGE MAP METHOD BASED ON DIGITAL IMAGE Fonizza Popy Wijaya 1, Gelar Budiman 2, Unang Sunarya 3 1,2,3 Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung 1 fpopyw@gmail.com, 2 gelarbudiman@telkomuniversity.ac.id, 3 unangsunarya@telkomuniversity.ac.id Abstrak Face recognition merupakan salah satu bagian dari pengolahan citra yang digunakan untuk membandingkan satu citra wajah masukan dengan suatu database wajah kemudian menghasilkan data wajah yang sesuai dengan citra tersebut. Biasanya wajah manusia sangat mirip dalam struktur dengan perbedaan kecil dari setiap orang. Perubahan kondisi pencahayaan, ekspresi wajah, dan variasi pose yang lebih rumit merupakan salah satu masalah sulit dalam analisis pola pada face recognition. Pada sistem ini dibuat suatu proses pengenalan wajah yang berguna pada presensi di kelas. Proses ini membutuhkan database berupa nama mahasiswa. Algoritma yang digunakan dalam pengenalan wajah memang cukup banyak dan bervariasi, tetapi semuanya memiliki tiga tahap dasar yang sama, yaitu tahap deteksi wajah (face detection), tahap ekstraksi komponen wajah (facial features extraction), dan yang terakhir tahap pengenalan wajah (face recognition). Pada tugas akhir ini, penulis membandingkan antara metode eigenface dan line edge map. Eigenface terdiri atas sekumpulan vektor eigen yang merepresentasikan ciri citra wajah dalam basis data. Pada line edge map, fitur fisiologis dari wajah manusia seperti mulut, hidung, dan mata merupakan karakter utama dalam proses pengenalan wajah. Dari hasil pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa sistem berjalan dengan baik jika mendapat pencahayaan yang cukup dan database lengkap berisi berbagai ekspresi dan atribut, serta webcam dengan resolusi yang mendukung. Kedua metode baik eigenface dan line edge map dapat bekerja dengan baik pada proses capture yang berjarak dengan akurasi mencapai % dan 96,66%. Kata kunci: face recognition, face detection, eigenface, line edge map Abstract Face recognition is one part of the image processing used to compare the input face image with a face database and then to generate face data corresponding to that image. Usually the human face is very similar in structure with minor differences from each person. Changes in lighting conditions, facial expressions, and variations which take more complicated poses are some difficult problems in the analysis of patterns in face recognition. In this system is made a face recognition process that is useful in recording the attendance list in class. This process requires a database such as name of student. The algorithm used in face recognition are quite numerous and varied, but all have the same three basic stages: stage face detection (face detection), facial component extraction stage (facial features extraction), and the last stage of face recognition (face recognition). In this thesis, the author compare the method of eigenface and line edge map. Eigenface consists of Eigenvector set presenting face image feature in database. In line edge map, phsycology feature of human face such as mouth, nouse, and eyes is the main character in face recognition. From the test results it can be concluded that the system runs fine if bright light and complete database contains various expressions and attributes, also webcam with supporting resolution. Both of method Eigenface and Line Edge Map can work good on capture process in distance with accuracy % and 96,66%. Keywords: face recognition, face detection, eigenface, line edge map 1 Pendahuluan Teknologi dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang sangat penting karena dapat membantu kinerja manusia dalam berbagai bidang, salah satunya bidang keamanan, yang merupakan latar belakang utama diadakannya penelitian dasar sistem pengenalan wajah ini. Pada awal dibuatnya komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, peran komputer semakin memodifikasi kehidupan manusia. Salah satunya dalam bidang pengolahan citra digital yaitu face recognition. Bentuk aplikasinya adalah penggunaan sistem terkomputerisasi untuk sistem presensi mahsiswa. Presensi mahasiswa adalah salah satu aktivitas wajib yang sangat penting, karena berkaitan dengan produktifitas dari mahasiswa tersebut. Sekarang telah berkembang berbagai jenis sistem presensi mahasiswa, diantaranya adalah sistem presensi dengan menggunakan barcode, sidik jari dan pengenalan wajah. Pada penggunaan barcode, biasanya barcode dicetak pada kartu mahasiswa dan sistem hanya tinggal melakukan scanning barcode ini. Masalah timbul jika mahasiswa yang bersangkutan lupa membawa kartu indentitasnya, sehingga mahasiswa yang bersangkutan akan dianggap tidak masuk pada hari itu. Masalah lain timbul jika 1

mahasiswa yang tidak masuk menitipkan kartu identitas kepada mahasiswa lain untuk di-scan sehingga dianggap masuk. Alternatifnya adalah dengan menggunakan sidik jari sebagai pengganti barcode, atau juga dengan menggunakan scan wajah. Pada penggunaan barcode dan sidik jari sudah banyak beredar scanner barcode maupun scanner sidik jari dengan alternatif harga yang beragam dan umumnya relatif mahal. Untuk penelitian ini akan dipilih penggunaan pengenalan wajah, karena teknik ini bisa diimplementasikan dengan menggunakan kamera digital sebagai media scanning wajah, atau dengan menggunakan webcam sehingga lebih ekonomis. Berdasarkan pemaparan di atas, maka pada tugas akhir ini diusulkan untuk dirancang sebuah sistem pengenalan wajah bersifat realtime yang berguna pada proses presensi di kelas. Proses ini membutuhkan database berupa nama mahasiswa. Webcam akan mendeteksi wajah mahasiswa. Ketika program mengenali bentuk umum wajah, program akan menghubungkannya dengan database mahasiswa. Mahasiswa yang teridentifikasi akan dinyatakan hadir dalam perkuliahan tersebut. Software yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini adalah Matlab 2010b dan NetBeans IDE 7.4. Jika program ini berjalan dengan baik dan akurat, akan sangat menguntungkan. Karena akan mengurangi tingkat kebohongan mahasiswa dalam titip presensi. Ini merupakan penelitian dasar, tujuannya agar dapat diterapkan pada penelitian selanjutnya. Pada paper ini, bagian pertama dijelaskan tentang latar belakang masalah tugas akhir ini dibuat. Bagian kedua dijelaskan tentang teknik pengenalan wajah menggunakan eigenface dan line edge map. Pada bagian ketiga dipaparkan tentang model perancangan sistem pengenalan wajah yang akan diimplementasikan pada sistem presensi perkuliahan. Kemudian pada bagian keempat akan dijelaskan mengenai hasil dari implementasi sistem pengenalan wajah. Bagian akhir yaitu kelima tentang kesimpulan dari tugas akhir ini. 2. Teknik Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Eigenface dan Line Edge Map 2.1. Eigenface [4] Metode Ekstraksi ciri adalah suatu metode yang mengambil ciri dari suatu gambar karakter, yang nanti nilai hasil ekstraksi ciri yang didapatkan akan dianalis untuk proses selanjutnya. Beberapa contoh metode ekstraksi ciri adalah eigenface, fisherface, dan neural networks. Salah satu metode yang sering dipakai untuk ekstraksi ciri adalah eigenface. Eigenface terdiri atas sekumpulan vektor eigen yang merepresentasikan ciri citra wajah dalam basis data. Eigenface menggunakan unsupervised statistical technique yang cukup popular, yaitu PCA (Principal Component Analysis). Metode PCA biasa dikenal dengan metode Karhunen-Loven, berusaha melakukan proyeksi dari ruang citra dengan dimensi yang lebih tinggi ke ruang ciri dengan dimensi yang lebih rendah. Reduksi dimensi dari ruang citra ke ruang ciri dilakukan untuk meningkatkan efisien dalam proses komputasi dan mengurangi storage yang diperlukan. Proses algoritma eigenface adalah sebagai berikut : X = {x1, x2,, x n } menjadi vektor random dengan x i R d 1. Menghitung rata-rata (1) 2. Menghitung kovarian matriks S (2) 3. Menghitung nilai eigen λ i dengan vektor eigen v i dari S (3) 4. Urutkan vektor eigen secara descending dengan eigen value mereka. Komponen utama k dalah vektor eigen yang sesuai dengan nilai k eigen terbesar. Komponen utama k, vektor x diperoleh dari : y= W t (x-µ) dimana W=(v 1,v 2,,v k ) (4) Rekonstruksi Principle Component Analysist (PCA) diperoleh dari : x= W y +µ dimana W=(v 1,v 2,,v k ) (5) 2.1.1. Euclidean Distance [10] Ruang Euclidean merupakan ruang dengan dimensi terbatas yang bernilai riil. Jarak Euclidean antara dua titik adalah panjang sisi miring dari sebuah segitiga siku-siku. Dimana x adalah citra training, dan y adalah citra input test. Jika dan merupakan dua titik dalam Euclidean ruang, maka jarak Euclidean ke adalah : (6) 2.2. Line Edge Map [3] Studi psikologi kognitif menunjukkan bahwa manusia mengenali gambar garis dengan cepat dan hampir seakurat gambar gray-level. Hasil ini mungkin berarti bahwa tepi gambar objek dapat digunakan untuk pengenalan objek dan untuk mencapai akurasi yang sama seperti gambar gray-level. Hausdorff distance dipilih untuk mengukur kesamaan dari kumpulan dua titik, contoh, edge map dua wajah, karena Hausdorff distance dapat dihitung tanpa pasangan eksplisit poin di kumpulan data mereka masing-masing. Algoritma ini menjelaskan teknik baru berdasarkan line edge map (LEM) untuk menyelesaikan pengenalan wajah. Dalam oposisi dengan algoritma lainnya, LEM menggunakan fitur 2

fisiologis dari wajah manusia untuk memecahkan masalah, terutama menggunakan mulut, hidung, dan mata sebagai karakter utama. Untuk mengukur kesamaan wajah manusia, pertama - tama gambar dikonversi menjadi gambar gray-level. Foto-foto tersebut dikodekan ke edge maps biner menggunakan algoritma canny edge detection. Sistem ini sangat mirip dengan cara manusia memandang wajah orang lain, hal ini dinyatakan dalam banyak studi psikologis. 2.2.1. Line Segment Hausdorff Distance [3] Ukuran baru disparitas, Line Segment Hausdorff Distance (LHD), dirancang untuk mengukur kesamaan wajah LEM. LHD adalah ukuran bentuk perbandingan berdasarkan LEM. Itu adalah jarak yang didefinisikan antara dua himpunan garis. Tidak seperti kebanyakan bentuk metode perbandingan yang membangun satuke-satu korespondensi antara gambar model dan gambar tes, LHD dapat dihitung tanpa eksplisit garis korespondensi untuk menangani masalah garis rusak yang disebabkan oleh kesalahan segmentasi. LHD untuk LEM pencocokan lebih toleran terhadap gangguan di lokasi garis daripada teknik korelasi karena mengukur kedekatan daripada superposisi yang tepat. Diberikan dua LEM (wajah dari database) dan (citra masukan untuk dideteksi). LHD direpresentasikan oleh vektor. Unsur-unsur dari vektor ini mewakili tiga pengukuran jarak perbedaan, yaitu jarak orientasi, jarak paralel dan jarak tegak lurus. Ya Login Close program? Tidak Proses Autentikasi Notifikasi hasil pengujian Benar? Penyimpanan nama mahasiswa Gambar 2. Diagram Alir Sistem Keseluruhan Capture Pengujian di server Sistem ini dimulai dengan proses login oleh user. Proses selanjutnya yaitu autentikasi. Jika proses autentikasi berahasil maka kemudian proses capture wajah yang untuk diidentifikasi. Webcam yang telah terhubung dengan komputer mendeteksi adanya wajah dan kemudian dilakukan proses cropping pada gambar tersebut. Setelah itu gambar cropping di-upload ke server untuk dilakukan proses pengujian pengenalan wajah. Gambar yang di upload dicocokan dengan data ciri wajah yang sudah tersimpan dalam database. Sistem memilih data ciri yang mirip dengan ciri wajah gambar cropping. Data wajah yang dikenali akan disimpan dalam database presensi. Kemudian notifikasi hasil pengujian diberikan ke user. Jika program ditutup maka sistem ini akan berhenti. 3.1. Proses Face Recognition Tidak Akuisisi Citra Ya (7) Pre-processing (8) (9) (10) Database Ciri Citra Latih Ekstraksi Ciri Eigenface & LEM Pengujian Pengenalan Wajah Hasil Pengenalan Wajah Gambar 3. Diagram Alir Sistem Pengenalan Wajah Gambar 1. Contoh untuk Menghitung Paralel dan Jarak Tegak Lurus 3. Perancangan Sistem Secara umum pemodelan sistem pengenalan wajah adalah sebagai berikut : 3.1.1. Akuisisi Citra Proses akuisisi citra dilakukan secara realtime dengan webcam yang telah terhubung dengan komputer. Citra yang diakuisisi adalah wajah manusia yang di-capture menggunakan webcam dengan pencahayaan yang cukup dan ekspresi wajah normal, tidak marah ataupun tidak senyum, tidak sedih/cemberut, wajah menghadap ke webcam, dalam 3

Jarak (cm) Euclidean Minimum posisi tegak, dan tidak terhalangi sebagian oleh objek lain. 3.1.2. Pre-processing Citra Tahap pre-processing penting dilakukan diantaranya untuk standarisasi ukuran karena proses akuisisi citra akan menghasilkan ukuran citra yang berbeda beda. Selain itu, pre-processing dapat mempermudah proses komputasi untuk tahapan selanjutnya yaitu ekstraksi ciri. Tahap tahap preprocessing dalam sistem ini adalah sebagai berikut: 1. RGB to Grayscale 2. Croping 3. Resize menggunakan algoritma canny edge detection untuk mendapatkan wajah line edge map. Wajah ini akan disimpan dalam database. Hasil keluaran yang disimpan tersebut dijadikan masukan sebagai citra uji terhadap data yang ada di database. Citra uji akan dibandingkan dengan setiap data yang ada di database satu per satu. 4. Pengujian dan Analisis Sistem 4.1. Hasil dan Analisis Pengujian Dengan Metode Eigenface Setelah dilakukan pengujian dengan 30 kali percobaan dari masing-masing kriteria, maka hasil yang didapat sebagai berikut : 3.1.3. Ekstraksi Ciri Eigenface Mengurangkan setiap c.uji dengan c.latih di database Menghitung kovarian Menghitung nilai eigen & vektor eigen 4.1.1. Pengujian Jarak Citra Yang Diambil Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan sistem dalam mendeteksi dan mengenali wajah serta untuk mengetahui pada jarak berapakah sistem ini dapat bekerja. Euclidean Minimum Berdasarkan Jarak Citra yang Diambil Simpan Database Proyeksi & rekonstruksi Gambar 4. Diagram Alir Tahap Ekstraksi Ciri Eigenface Wajah yang sudah dideteksi oleh sistem akan dijadikan masukan untuk metode eigenface. Citra wajah yang telah diproses sebelumnya dikurangkan dengan setiap citra yang ada di database. Langkah selanjutnya yaitu mencari nilai kovarian yang digunakan untuk menghitung nilai eigen dan vektor eigen. Setelah itu dilakukan proses proyeksi dan rekonstruksi data untuk langkah selanjutnya. Setelah proses eigenface selesai, hasil keluaran algoritma eigenface disimpan dalam database. Hasil keluaran yang disimpan tersebut dijadikan masukan sebagai citra uji terhadap data yang ada di database. Citra uji akan dibandingkan dengan setiap data yang ada di database satu per satu. 3.1.4. Ekstraksi Ciri Line Edge Map Grayscale Image Coded to Binary Image 70000 60000 50000 40000 30000 20000 00 0 cm Gambar 6. Grafik Hasil Pengujian Parameter Jarak Rata-rata euclidean minimum yang di dapat adalah sekitar 50194 untuk jarak pengambilan citra 50 cm. Sedangkan untuk jarak pengambilan citra cm adalah 52231,3. Kemudian untuk jarak pengambilan citra 200 cm adalah 53301,42. Semakin kecil ukuran foto yang di proses maka euclidean minimum semakin besar. Akurasi Sistem Berdasarkan Jarak Citra yang Diambil Simpan Database Wajah LEM Gambar 5. Diagram Alir Tahap Ekstraksi Ciri Line Edge Map Wajah yang sudah dideteksi oleh sistem akan dijadikan masukan untuk metode line edge map. Masukan algoritma line edge map harus berupa gambar grayscale. Kemudian gambar dikodekan ke citra biner 50 66.66 200 40 0 50 150 Akurasi(%) Gambar 7. Grafik Akurasi Sistem 4

Jarak (cm) Waktu (detik) Hausdorff Dist. Minimum Dari hasil pengujian berdasarkan jarak citra yang diambil ditunjukan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik pada jarak dengan nilai akurasi dari sistem pengenalan wajah adalah % dari 30 kali percobaan. Akurasi sistem berkurang ketika bekerja pada jarak cm dan 200 cm yaitu dari akurasi % turun menjadi 66,66% dan 40%. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu pengambilan citra pada malam hari, pengambilan citra pada kondisi gelap atau kurang pencahayaan, background pengambilan citra yang gelap, pengambilan citra yang membelakangi cahaya, adanya atribut yang sama, contohnya kerudung. Sehingga pada saat pengambilan citra uji sebaiknya tidak terlalu banyak pencahayaan dan tidak terlalu gelap. 4.1.2. Pengujian Waktu Pengenalan Wajah Pengujian dengan mengetahui proses deteksi wajah bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengenali wajah seseorang. 2.5 Berdasarkan Waktu Proses Pengenalan 4.2.1. Pengujian Jarak Citra Yang Diambil Tujuannya adalah untuk mengetahui pada jarak berapakah sistem ini dapat bekerja. Hausdorff Distance Minimum Berdasarkan Jarak Citra yang Diambil.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0.000 cm 200 cm Gambar 9. Grafik Hasil Pengujian Parameter Jarak Rata-rata hausdorff distance minimum yang di dapat adalah sekitar 47,774 untuk jarak pengambilan citra. Sedangkan untuk jarak pengambilan citra cm adalah sekitar 66,027. Kemudian untuk jarak pengambilan citra 200 cm adalah sekitar 63,687. 2 1.5 1 0.5 0 cm 200 cm Akurasi Sistem Berdasarkan Jarak Citra yang Diambil 50 200 6.66 6.66 96.66 0 50 150 Akurasi(%) Gambar 8. Grafik Hasil Pengujian Parameter Waktu Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh sistem, rata-rata waktu yang dibutuhkan sistem untuk proses pengenalan wajah yaitu sekitar 1,727 detik pada jarak, 1,716 detik pada jarak cm, 1,829 detik pada jarak 200 cm, dengan masing-masing jarak memproses 30 kali percobaan. Semakin banyak database yang tersimpan maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengenalan wajah. Namun jika database semakin banyak maka tingkat akurasi sistem akan semakin baik. Jumlah database berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengenalan wajah. Jumlah database berbanding lurus dengan nilai akurasi sistem. 4.2. Hasil dan Analisis Pengujian Dengan Metode Line Edge Map Setelah dilakukan pengujian dengan 30 kali percobaan dari masing-masing kriteria, maka hasil yang didapat sebagai berikut : Gambar 10. Grafik Akurasi Sistem Dari hasil pengujian berdasarkan jarak citra yang diambil yaitu ditunjukan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik karena sebagian besar wajah yang terdeteksi dapat dikenali sistem. Ditunjukan dengan nilai akurasi dari sistem pengenalan wajah adalah 93,33% dari 30 kali percobaan. Sistem ini tidak dapat bekerja pada jarak jauh. Akurasi sistem berkurang ketika bekerja pada jarak cm dan 200 cm yaitu dari akurasi 96,66% turun menjadi 6,66% dan 6,66%. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu jarak pengambilan citra, pengambilan citra pada kondisi gelap, adanya atribut, contohnya kerudung dan rambut panjang. Kerudung sangat mempengaruhi bentuk tepi wajah, sehingga disarankan pada saat pengambilan citra uji sebaiknya mengambil citra wajah pria dengan rambut pendek. 5

Waktu (detik) 4.2.2. Pengujian Waktu Pengenalan Wajah Pengujian dengan mengetahui proses deteksi wajah bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengenali wajah seseorang. 10 8 6 4 2 0 Berdasarkan Waktu Proses Pengenalan cm 200 cm Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian Parameter Waktu Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh sistem, rata-rata waktu yang dibutuhkan sistem untuk proses pengenalan wajah yaitu sekitar 3,070 detik pada jarak, 3,892 detik pada jarak cm, 5,819 detik pada jarak 200 cm, dengan masing-masing jarak memproses 30 kali percobaan. Semakin kecil ukuran foto yang diproses maka waktu proses pengenalan wajah akan semakin cepat. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian sistem pengenalan wajah berbasis citra digital menggunakan metode eigenface dan line edge map, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Berdasarkan pengujian dengan parameter jarak, sistem pada kedua metode tersebut dapat bekerja dengan baik pada proses capture yang berjarak. Pengujian eigenface jarak 50 cm mendapat akurasi maksimal yaitu % dengan 30 kali percobaan, pada jarak cm dan 200 cm akurasi menurun menjadi 66,66% dan 40%. Sedangkan pengujian line edge map jarak mencapai akurasi 96,66% dengan 30 kali percobaan, pada jarak cm dan 200 cm, akurasi menurun drastis hingga 6,66% dan 6,66%. 2. Berdasarkan pengujian dengan parameter waktu komputasi pengenalan wajah, rata rata waktu yang dibutuhkan untuk proses pengenalan wajah secara non-realtime pada eigenface adalah 1,757 detik sedangkan pada line edge map adalah 4,260 detik. 1. Pada eigenface proses pendeteksian dan pengenalan wajah sangat berpengaruh pada background wajah, oleh karena itu penulis menyarankan untuk menggunakan algoritma background removal. Daftar Pustaka : [1]. Anonim. Vision.CascadeObjectDetector System Object. [Online] Available at: http://www.mathworks.com/help/vision/ref/visi on.cascadeobjectdetector-class.html. [Accessed 19 September 2014] [2]. Anonim. XAMPP. [Online] Available at: http://id.wikipedia.org/wiki/xampp. [Accessed 19 September 2014] [3]. Gao, Yongsheng and Maylor K.H. Leung. 2002. Face Recognition Using Line Edge Map. IEEE Transactions On Pattern Analysis And Machine Intelligence, Vol. 24, No. 6 [4]. Iqbal, Mohammad. 2014. Sistem Keamanan Pintu Berbasis Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Eigenface Dan Template Matching. Tugas Akhir. Bandung. Universitas Telkom [5]. Nugroho, Setyo. 2004. Sistem Pendeteksi Wajah Manusia pada Citra Digital [6]. Priwadi, Ozi. OpenCV. [Online] Available at: http://www.priawadi.com/2012/09/opencv.html. [Accessed 19 September 2014] [7]. Tantu, Muhammad Akbar. 2014. Simulasi dan Analisis Teknik Steganalisis Domain DWT Meggunakan Metode Uji Chi Square. Tugas Akhir. Bandung. Universitas Telkom [8]. Turk, MA and Pentland, AP. 1991. Face Recognition Using Eigenface. IEEE Comput. Sco. IEEE Computer Society Conference on Computer Vision and Pattern Recognition [9]. Widiastuti, Putri. Multithreading. [Online] Available at: http://sangwidy.wordpress.com/webdesign/oop-2/7-multi-threading/#content. [Accessed 19 September 2014] [10]. Yaniar, Nimas S. Perbandingan Ukuran Jarak pada Proses Pengenalan Wajah Berbasis Principal Component Analysis (PCA) 5.2. Saran Setelah melihat dari hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran jika sistem ini akan dikembangkan. Berikut beberapa saran penulis. 6