Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari.

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran. Sinar UV Dari Intensitas Matahari

1. PUTRI RAGIL N ( ) 2. ADITH PRIYO P ( ) 3. DISTYAN PUTRA A S ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

PEMBUATAN SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Sunglasses kesehatan mata

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

1. Pendahuluan [7] 2. Dasar Teori 2.1 Warna Sir Isaac Newton

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN SEL SILIKON SEBAGAI PENGUBAH ENERGI MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK

Ilfa Husna Pulungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

SISTEM PENJEJAK POSISI MATAHARI DENGAN MEMANFAATKAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

BAB II SEL SURYA. Simulator algoritma..., Wibeng Diputra, FT UI., 2008.

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL BOX UV SEBAGAI MEDIA STERILISASI MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

PENGUKURAN RADIASI MATAHARI DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR SUHU LM35

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

EL317 Sistem Instrumentasi 5-1. (Part-2 Chp-5) Hubungan spektrum optis dan energi

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

Spektrum elektromagnetik. Frekuensi radio

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

Karakterisasi XRD. Pengukuran

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

Input ADC Output ADC IN

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA 2 FOTOKONDUKTIVITAS. Zudah Sima atul Kubro G DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

ISTILAH DI NEGARA LAIN

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

BAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari

Implementasi Sensor Fotodioda sebagai Pendeteksi Serapan Sinar Infra Merah pada Kaca

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. steril dan cairan sabun otomatis. Prinsipnya memggunkan sensor inframerah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dioda-dioda jenis lain

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

Astronomi di Luar Pengamatan

Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Efisiensi Sel Solar pada Mono- Crystalline Silikon Sel Solar. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Cara kerja di dalam sebuah LED.

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LIGHT DEPENDENT RESISTANT (LDR) SEBAGAI PENDETEKSI WARNA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

BAB I PENDAHULUAN. i. Latar Belakang

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Fisika EBTANAS Tahun 1994

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

PERANCANGAN PROTOTPE SENSOR RADIASI MATAHARI MENGGUNAKAN PHOTODIODE. Krisdianto Mahasiswa Teknik Elektro,FT,UMRAH,

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 7 tertera citra MODIS level 1b hasil composite RGB: 13, 12

Infeksi di lapisan ozon

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

RANCANG BANGUN DENSITOMETER BERBASIS ARDUINO UNTUK PEMBACAAN FILM RADIOGRAFI

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

MATERI VI DC POWER SUPPLY : BLOK DIAGRAM, PENYEARAH DAN FILTER

PENGINDERAAN JAUH D. SUGANDI NANIN T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Transkripsi:

1 Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari. Yulia Imelda Piyoh [1], Made Rai Suci Shanti [1,2], Andreas Setiawan [1,2] [1] Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika [2] Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-6 salatiga 5711, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak Sinar ultra-violet merupakan bagian dari spektrum sinar tidak tampak. Sumber UV terbesar berasal dari radiasi matahari yang menembus atmosfer dan statosfer sampai ke permukaan bumi. Sinar UV dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu 1)UV-A; 2)UV-B; dan 3)UV-C. Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar UV dengan intensitas yang tinggi dapat terkena penyakit kanker kulit, katarak mata, hingga penurunan sisitem kekebalan tubuh. Berdasarkan hal tersebut dirancang sistem sederhana untuk mengukur intensitas sinar UV dari cahaya matahari dengan menggunakan photodioda sebagai sensornya, photodioda yang pertama dibiarkan terbuka dan yang kedua ditutupi dengan filter uv. Intensitas UV didapat dengan menghitung selisih antara sensor 1 dan sensor 2. Intensitas sinar UV yang diperoleh pada pengukuran pertama antara 1,246-132,27 lux (,11-,142 volt). Dalam pengukuran yang dilakukan pada hari yang berbeda, sinar uv yang terdeteksi juga tidak jauh berbeda pada pengukuran pertama yaitu 13,97 148,18 lux (,15-,159 volt). Kata kunci : sinar ultravilolet (UV), filter Uv, Photodioda. 1. Pendahuluan Dalam pancaran matahari terdapat berbagai jenis sinar dari gelombang elektromagnetik. Sinar ultraviolet merupakan bagian dari spektrum sinar tidak tampak. Sumber UV terbesar berasal dari radiasi sinar matahari yang menembus atmosfer dan statosfer sampai ke permukaan bumi [1]. Selain matahari, sinar UV juga muncul dari sumber buatan, yaitu pengelasan, lampu pijar halogen, dll Sinar UV dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu 1)UV-A; 2)UV-B; dan 3)UV-C. Sinar UV-A, UV-B dan UV-C merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek, yakni antara 2-28 nm (nanometer) untuk UV-C; 28-32 nm untuk UV-B dan 315-4 nm untuk UV-A [2]. Menurut Setiadarma (1986) sebenarnya sinar UV hanya merupakan sebagian kecil dari spektrum matahari, namun sinar ini paling berbahaya untuk kulit, bahkan bahaya tersebut bisa meningkat dengan semakin banyaknya sinar yang terpapar di kulit [3]. Paparan sinar UV memiliki efek positif dan efek negatif, tergantung dari tingkat paparan intensitas uv yang diterima. Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa manusia yang terpapar sinar UV dengan intensitas yang tinggi dapat terkena penyakit kanker kulit, katarak mata, hingga penurunan sisitem kekebalan tubuh. Melihat bahaya sinar uv terhadap kesehatan manusia, sangat bermanfaat jika ada sistem yang dapat mendeteksi paparan intensitas sinar UV. Oleh karena itu

2 dirancang sebuah sistem yang sederhana untuk mengukur intensitas sinar UV dari sinar matahari dengan menggunakan photodioda sebagai sensor cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur intensitas sinar UV dari radiasi sinar matahari dalam 1 hari. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1) linearitas photodioda dan lux dianggap sama, 2) filter UV dianggap 1% menyerap sinar uv, 3) spektral photodioda cukup sensitif didaerah panjang gelombang UV, 4) lokasi pengambilan data dilakukan di salatiga. Penelitian yang dilakukan merupakan hal yang baru sehingga masih bisa dikembangkan lagi untuk mengukur bahaya sinar uv tehadap kulit. 2. Dasar teori 2.1 Photodioda Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Cahaya yang dapat dideteksi oleh fotodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-x. Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon (Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Bahan tersebut merupakan semikonduktor dimana kedua bahan tersebut mengalami perubahan tegangan akibat perubahan intensitas cahaya yang mengenai permukaan photodioda. Semakin besar intensitas sumber cahaya semakin besar tegangan keluaran dari photodioda, sebaliknya semakin kecil intensitas sumber cahaya semakin kecil tegangan keluaran photodioda (Bhudianto, 1983). Prinsip kerja dari fotodioda ketika sebuah sambungan-pn dibias maju dan diberikan cahaya padanya maka pertambahan arus sangat kecil sedangkan jika sambungan pn dibias mundur arus akan bertambah cukup besar. Cahaya yang dikenakan pada fotodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektronelektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang dikenakan pada fotodioda. [4] Gambar 1. Rangkaian fotodioda

3 Gambar 2. Spektral dari photodioda yang digunakan dalam pengukuran cukup sensitif untuk panjang gelombang 1-13 nm [5]. 2.2 Filter UV Filter uv yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Hoya 62 mm. filter uv merupakan lensa yang dapat menyaring sinar uv dari matahari. Biasanya filter uv digunakan pada kamera untuk menyerap sinar uv sehingga hasil foto yang diperoleh lebih baik. Gambar 3. filter uv yang digunakan adalah jenis Hoya 62 mm. Spektral dari filter yang digunakan ditunjukkan Gambar 3. Spektral filter yang digunakan sensitif terhadap panjang gelombang 3-7 nm. Jadi sinar UV yang diblokir oleh filter adalah UV-A.

4 Gambar 4. Spektral filter UV yang digunakan dalam pengukuran cukup sensitif untuk panjang gelombang 3-7 nm [6]. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan 2 photodioda, yang pertama dibiarkan terbuka dan yang satunya lagi ditutupi dengan filter UV. Photodioda yang ditutupi dengan filter UV tegangannya akan lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak ditutupi dengan filter UV, karena filter uv menyerap intensitas sinar uv. Rangkaian photodioda yang dirancang adalah seperti Gambar 3 dibawah ini: Gambar 5. (a) Rangkaian fotodioda, (b) skema sensor 1 dan sensor 2 menghasilkan sinar UV. IC (integral Circuit) penguat operasional (Op-amp) yang digunakan untuk perancangan rangkaian photodioda dan penguat yaitu TL 74, dimana satu IC TL 74 terdapat empat buah op-amp. Ketika fotodioda terkena cahaya maka akan muncul arus listrik. Arus yang masuk dari fotodioda akan memilih naik ke atas melewati Rf 1 daripada melewati op-amp karena impedansinya sangat besar. Opamp membuat tegangan antara ujung ujungnya sama(δv=), ujung op-amp pada titik 2 merupakan ground sehingga pada titik 1 seolah-olah menjadi ground. Ini

dinamakan ground semu. Tegangan yang keluar dari rangkaian sangat kecil sehingga ditambah dengan penguat dan tegangan yang keluar menjadi: = (1)+ Besarnya hambatan yang diberikan adalah Rf1= 1 K, Rf2= 1 K, dan Rf3= 3 K. Tegangan yang keluar dari sensor 1 dan sensor 2 diukur dengan menggunakan multimeter digital. Sensor 1 dan sensor 2 sebelum dipasang filter uv tegangan yang keluar harus sama. karena dari alat yang dibuat terjadi perbedaan tegangan maka pada sensor 2 dilakukan pengukuran dua kali. Pengukuran pertama dilakukan sebelum filter uv di pasang dan pengukuran kedua setelah filter uv dipasang. Hal ini dilakukan dalam waktu yang cepat untuk menghindari perbedaan intensitas matahari. Gambar 6. Alat yang telah dibuat. 4. Hasil dan Analisa Hasil kalibrasi Waktu pengambilan data dilakukan selama 7 jam. Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan mencatat tegangan pada kedua photodioda dalam selang waktu 1 menit. Besarnya intensitas radiasi matahari yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh cuaca. Pengambilan data dilakukan pada hari yang sangat cerah. Tegangan Sensor 1 dan sensor 2 sebelum dipasang filter uv berbeda. Tegangan sensor 1 lebih besar daripada sensor 2. Gambar 7 menunjukkan perbedaan tegangan antara sensor 1 dan sensor 2 sebelum dipasang filter uv pada sensor 2. 5

6 tegangan (volt) 1,8 1,6 1,4 1,2 1,8,6,4,2 sensor 1 sensor 2(tanpa filter uv) 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu (jam) Gambar 7. Perbedaan tegangan sensor 1 dan sensor 2 sebelum dipasang filter uv. Waktu pengambilan data dilakukan dari jam 8-15. Karena hasil yang didapat berbeda maka sensor 1 dan sensor 2 harus dibuat sama terlebih dahulu dengan menjumlahkan antara sensor 2 dan selisih antara sensor 1 dan sensor 2 (sebelum filter uv dipasang). Gambar 8 menunjukkan sensor 1 dan sensor 2 sudah tidak ada perbedaan tegangan sehingga ketika pada sensor 2 dipasang filter UV, selisih antara sensor 1 dan sensor 2 menjadi intensitas sinar UV yang terdeteksi. tegangan (volt) 1,8 1,6 sensor 1 sensor 2 1,4 1,2 1,8,6,4,2 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu (jam) Gambar 8. Tegangan sensor 1 dan sensor 2ketika sudah sama sebelum sensor 2 menggunakan filter uv. waktu pengambilan data dari jam 8.-15. Setelah sensor 1 dan sensor 2 sudah sama maka intensitas sinar uv yang terdeteksi dapat diketahui dengan melihat selisih antara sensor 1 dan sensor 2( menggunakan filter uv).

7 Hasil yang diperoleh dari data pengukuran dalam satuan volt, kemudian diubah dalam satuan lux dengan membuat perbandingan antara volt dan lux yang diperoleh dengan mengukur intensitas cahaya yang ada dalam ruangan dengan menggunakan lux meter dan tegangan yang keluar dari sensor. Hasilnya digrafikkan antara tegangan(volt) dan sehingga diperoleh persamaan y= 931,5x- 2,9. Persamaan tesebut dimasukkan kedalam data hasil pengukuran pada sensor 1 dan sensor 2. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 intensitas(y)= 931.5x - 2.9,2,22,24,26,28,3,32 tegangan (volt) Gambar 9. Grafik kalibrasi antara tegangan (volt) dan. Dimana perbandingan antara tegangan dan intensitas linear, sehingga hasil kalibrasi bisa digunakan. Analisa data Pengukuran pertama yang dilakukan langsung dibawah sinar matahari, hasil yang diperoleh ditunjukkan seperti Gambar 1. 4 35 3 25 2 15 1 5 sensor 1 sensor 2 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu (jam) Gambar 1. Grafik pengukuran ketika alat yang dirancang terkena cahaya matahari langsung dan mengalami saturasi pada jam 1.2 12.4. pengukuran yang dilakukan dari jam 8.-15.

8 Selisih antara sensor 1 dan sensor 2 tidak terlalu kelihatan perbedaannya. Selisih keduanya yang merupakan intensitas sinar uv sangat kecil dan semakin mendekati posisi puncak selisih antara sensor 1 dan sensor 2 mendekati nol. Puncak sensor 1 dan dan sensor 2 terlihat sama dan tidak terjadi kenaikkan lagi, yaitu pada jam 1.2-12.4. 2 15 1 5 uv 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu (jam) Gambar 11. Grafik iintensitas sinar uv yang dideteksi dari pengukuran yang telah mengalami saturasi. Pengambilan data dilakukan dari jam 8.-15. Sensor 1 dan sensor 2 tidak bisa mengalami kenaikkan tegangan lagi karena Vin yang diberikan hanya 9 Volt, sehingga alat yang dibuat tidak memungkinkan untuk intensitas matahari yang terlalu tinggi. Karena sudah mengalami saturasi, besarnya intensitas sinar uv antara jam 11.5-13.5 sangat kecil sekali bahkan pada jam 11.5-12.1 dan jam 12.3 tidak ada intensitas sinar uv yang terdeteksi, karena kedua sensor telah mencapai puncak yang sama sehingga selisih tegangan antara sensor 1 dan sensor 2 yang merupakan tegangan untuk intensitas sinar UV lebih besar pada jam 8-11.4 siang dan jam 14.-15. daripada jam 11.5-13.5 ketika matahari berada sekitar 9. Pada pengukuran selanjutnya, alat yang telah dibuat ditutupi dengan kertas untuk mengurangi intensitas cahaya yang mengenai sensor sehingga tegangan yang diperoleh tidak saturasi. Pada Gambar 12, dapat dilihat grafik sensor 1 lebih tinggi dari sensor 2 karena sensor 1 menyerap semua cahaya yang diterima sedangkan sensor 2 tidak menyerap intensitas sinar UV karena dihalangi oleh filetr uv. intensitas tertinggi yang dihasilkan pada sensor 1 adalah 134,73 lux (=1,655 volt), sensor 2 adalah 128,46 lux (=1,513 volt) yaitu pada jam 12. siang. Dari Gambar 12, dapat diamati bahwa terjadi kenaikkan intensitas pada sensor 1 dan 2 sampai jam 12. siang. Setelah itu terjadi penurunan intensitas pada sensor 1 dan 2 sampai jam 15. sore.

9 16 14 sensor 1 12 1 sensor 2 8 6 4 2 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu(jam) Gambar 12. Grafik hasil pengukuran ketika alat yang dirancang tidak mengalami saturasi. Terjadi kenaikkan intensitas dari jam 8.-12.. Setelah itu terjadi penurunan intensitas sampai jam 15.. Pengambilan data dilakukan dari jam 8.- 15. Grafik diatas yang menunjukkan selisih antara sensor 1 dan sensor 2 yang merupakan intensitas sinar uv yang dapat dideteksi dari alat yang telah dibuat. Intensitas sinar uv tertinggi yang dihasilkan adalah 132,27lux (=,142 volt). 9 8 uv 7 6 5 4 3 2 1 7:12 9:36 12: 14:24 16:48 waktu (jam) Gambar 13. Grafik intensitas sinar uv pada pengukuran pertama dimana intensitas sinar UV mengalami kenaikkan intensitas dari jam 8.-12. setelah itu terjadi penurunan intensitas sampai jam 15.. intensitas tertinggi dari sinar UV yang dideteksi adalah 132,27 lux. Pengambilan data dilakukan dari jam 8.-15. Dari data yang diolah intensitas sinar UV dalam 1 hari antara 1,246-132,27 lux (,11-,142 volt). Intensitas matahari yang diperoleh tidak selalu konstan. Dari Gambar 12, intensitas matahari turun sangat drastis pada jam 11.5 sehingga intensitas sinar UV juga turun drastis pada jam tersebut, ini dikarenakan matahari tertutup oleh awan/ mendung.

1 Pengukuran yang dilakukan tidak hanya 1 hari saja, tetapi dalam hari yang berbeda untuk melihat perbedaan antara hari pertama dan kedua. Hasil yang diperoleh dari pengukuran kedua menunjukkan hasil pengukuran pertama dan pengukuran kedua tidak jauh berbeda. Gambar 14 merupakan grafik yang diambil dalam hari yang berbeda. 16 14 12 1 8 6 4 2 sensor 1 sensor 2 7:12 9:36 12: 14:24 waktu (jam) Gambar 14. Grafik pengukuran yang dilakukan pada hari yang berbeda. Dimana hasil yang didapat tidak jauh berbeda pada pengukuran pertama. Pengukuran dilakukan dari jam 8.-13.3 Pengukuran yang dilakukan pada hari kedua tidak dilakukan sampai jam 15. tetapi sampai jam 13.3 dikarenakan cuaca yang sangat mendung. Puncak tertinggi sensor 1 pada grafik kedua adalah 1379,85lux (1,697 volt) dan 1231,74 lux (1,538 volt) untuk sensor 2. 16 uv 14 12 1 8 6 4 2 7:12 9:36 12: 14:24 waktu(jam) Gambar 15. Grafik intensitas sinar uv pada pengukuran kedua. Intensitas tertinggi sinar UV pengukuran kedua adalah 148,1. Pengukuran dilakukan dari jam 8.-13.3.

11 Pada pengukuran kedua intensitas UV tertinggi yang diperoleh adalah 148,18 lux(,159 volt). Intensitas sinar UV yang terdeteksi pada pengukuran kedua adalah 13,97 148,18 lux (,15-,159 volt). Pada pengukuran yang pertama dan kedua intensitas sinar UV yang dideteksi tidak jauh berbeda. Pada pengukuran pertama cuaca relatif cerah sehingga tidak turun drastis seperti pengukuran kedua. Puncak tertinggi antara pengukuran pertama dan kedua lebih besar pada pengukuran kedua karena cuaca lebih cerah pada pengukuran kedua, tetapi pada pengukuran kedua cuaca tiba-tiba gelap sehingga tintensitas turun drastis dan tidak dilakukan pengambilan data sampai jam 15.. 5. Kesimpulan Dengan rangkaian yang sederhana yaitu menggabungkan photodioda dan fiter uv, paparan intensitas sinar UV dari radiasi matahari dapat diketahui. Alat yang telah dibuat tidak dapat mengukur sinar matahari yang sangat cerah sehingga harus diberi penghalang yaitu ditutupi dengan kertas supaya data yang dihasilkan tidak saturasi, Dalam 1 hari yang cukup cerah intensitas sinar UV pada berkisar antara 1,246-132,27 lux (,11-,142 volt) yang dapat dideteksi dari alat yang sudah dibuat. Dalam pengukuran yang dilakukan pada hari yang berbeda, sinar UV yang terdeteksi juga tidak jauh berbeda pada pengukuran pertama yaitu 13,97 148,18 lux (,15-,159 volt). 6. Saran 1) Vin yang digunakan harus lebih besar dari 9 V, sehigga ketika matahari berada sekitar sudut 9 tegangan yang dihasilkan dari alat tersebut tidak saturasi meskipun langsung diletakkan dibawah sinar matahari tanpa diberi penghalang. 2) Penelitian ini masih bisa dilanjutkan sampai dengan mengukur batasan bahaya dari intensitas sinar uv untuk kulit dengan mengukur indeks dari intensitas sinar uv sehingga dapat mengatasipasi kerusakan kulit dan mata sejak dini. 7. Referensi [1] Setijo Bismo, DEA. Teknologi Radiasi Sinar Ultra-Ungu (UV) dalam Rancang Bangun Proses Oksidasi Lanjut untuk Pencegahan Pencemaran Air dan Fasa Gas, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Agustus 26 [2] Dresbatch, Sereana H., 28. Wanda Brown. Ultravioler Radiation. Ohio State University. [3] Setiadarma, H dan Suyoto. 1986. Kesehatan kulit dan Kosmetika. Andi Offset. Yogyakarta. [4] Susilo, Bagus, Perancangan alat ukur kandungan klorofil in Vivo terkontrol komputer. 27 [5] Datasheet PD24-6C/L3-3mm Silicon PIN Photodiode T-1 - Everlight Electronics Co., Ltd

http://pdf1.alldatasheet.com/datasheetpdf/view/229834/everlight/pd2-6c/l3.html [6] Atkins, Bob. April, 23. Filter- UV or Not UV?. photo.net 12