ANALISIS PERBANDINGAN HISTOGRAM EQUALIZATION DAN MODEL LOGARITHMIC IMAGE PROCESSING (LIP) UNTUK IMAGE ENHANCEMENT

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

PENINGKATAN KUALITAS CITRA DENGAN METODE FUZZY POSSIBILITY DISTRIBUTION

MAKALAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. ( Histogram Citra ) Disusun Oleh : : 1. Agus Riyanto (2111T0238) 2. M. Yazid Nasrullah ( 2111T0233 )

PENERAPAN METODE CONTRAST STRETCHING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA BIDANG BIOMEDIS

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga

PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram. : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

SAMPLING DAN KUANTISASI

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

7.7 Pelembutan Citra (Image Smoothing)

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

Pengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 4 Pengolahan Titik (2) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE IMAGE AVERAGING BERDASARKAN MEAN DAN MEDIAN PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

PENINGKATAN KUALITAS CITRA PADA SISTEM VISUALISASI PEMBULUH DARAH VENA

Kory Anggraeni

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MEMPERBAIKI CITRA DIGITAL

ANALISIS PERBANDINGAN METODE 2D MEDIAN FILTER DAN MULTI LEVEL MEDIAN FILTER PADA PROSES PERBAIKAN CITRA DIGITAL

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Point Process

Perbaikan Citra X-ray Gigi Menggunakan Contrast Stretching

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

(IMAGE ENHANCEMENT) Peningkatan kualitas citra di bagi menjadi dua kategori yaitu :

Implementasi Reduksi Noise Citra Berwarna dengan Metode Filter Median dan Filter Rata-rata

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PEMBUATAN ALBUM KENANGAN DALAM BENTUK DIGITAL MAGAZINE SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) NEGERI LIMA BOYOLALI

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing)

Pengolahan Citra Digital: Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Spasial

ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI

Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM :

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005

BAB II LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra untuk Peningkatan Kontras dengan Fungsi GST (Gray Scale Transformation) Sri Siswanti 3)

IMPLEMENTASI METODE CANNY UNTUK DETEKSI TEPI MUTU DAUN TEMBAKAU

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN MENTIMUN BERDASARKAN TEKSTUR KULIT BUAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI CIRI STATISTIK

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

PERBAIKAN CITRA DENGAN METODE POWER LAW TRANSFORMATION

Operasi Piksel dan Histogram

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

Pengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom

PERBAIKAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILITY DISTRIBUTION HISTOGRAM EQUALIZATION (PDHE)

Pertemuan 2 Representasi Citra

Operasi Titik Kartika Firdausy

BAB II LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

BAB I PERSYARATAN PRODUK

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

One picture is worth more than ten thousand words

JURNAL ANALISIS PERBANDINGAN METODE HISTOGRAM EQUALIZATION DENGAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK REDUKSI NOISE

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Implementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONVOLUSI UNTUK PELEMBUTAN CITRA (IMAGE SMOOTHING) DALAM OPERASI REDUKSI NOISE

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

Peningkatan Kualitas Pada Citra Dengan Metode Point Operation

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN HISTOGRAM EQUALIZATION DAN MODEL LOGARITHMIC IMAGE PROCESSING (LIP) UNTUK IMAGE ENHANCEMENT Murinto 1), Willy Permana Putra, Sri Handayaningsih Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : murintokusno@yahoo.com 1 ABSTRAK Salah satu metode perbaikan citra (image enhancement) adalah dengan cara ekualisasi histogram equalization dan Logarithmic Image Processing (LIP). Kedua metode tersebut memiliki algoritma yang berbeda dan belum diketahui keunggulan dan kelemahan dari masing-masing metode. Penelitian ini membandingkan kinerja antara metode ekualisasi histogram dan LIP dalam memperbaiki kualitas kecemerlangan citra. Jenis gambar yang digunakan berekstensi *.bmp (bitmap) berformat 24 bit dengan ukuran pixel yang tidak dibatasi. Citra tersebut kemudian dimasukan ke dalam program lalu dilakukan proses ekualisasi histogram dan LIP. Adapun parameter yang digunakan adalah citra hasil, histogram, timming-run dan signal-to-noise (SNR). Pengujian dilakukan dengan metode Black Box Tes dan Alfa Test. Hasil penelitian dari beberapa sampel citra yang diujikan menunjukan bahwa pendistribusian nilai intensitas piksel menggunakan LIP dapat memberikan kualitas citra yang lebih baik bila dilihat dari secara visual meskipun memerlukan waktu proses lama dibandingkan dengan metode ekualisasi histogram tetapi bila dilihat dari segi SNR metode Logarithmic Image Processing lebih unggul. Kata Kunci: Ekualisasi histogram, Logarithmic Image Processing, SNR 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di bidang komputer saat ini mendorong berkembangnya penelitian dan penerapan teknik pengolahan citra. Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra (image enhancement) agar mudah direpresentasikan oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer).pengolahan citra dapat digunakan untuk mempertajam hasil foto yang terlalu gelap, buram atau dapat pula sebaliknya. Selain dalam dunia fotografi pengolahan citra digunakan juga dalam dunia kedokteran terutama untuk memperjelas citra hasil sinar-x organ tubuh manusia, pengolahan citra juga digunakan dalam bidang lain seperti penyiaran, telekomunikasi digital, Sistem Multimedia, bilogi, sistem penginderaan jauh, seni grafis, percetakan, militer, bidang pertanian dan masih banya bidang lainnya. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun seringkali citra atau gambar yang dimiliki mengalami penurunan mutu (degradasi) citra yaitu penurunan kualitas citra dikarenakan mengandung cacat (noise). Derau atau noise adalah titik pada citra yang sebenarnya bukan merupakan bagian dari citra, melainkan ikut tercampur pada citra karena suatu sebab. Ganguan tersebut biasanya muncul sebagai akibat dari penerokan yang tidak bagus (sensore, noise, photographic, grain nois) atau akibat saluran transmisi (pada pengiriman data) pada saat pembentukan citra. 200

Derau atau noise ini akan menyebabkan citra yang dimiliki bias menjadi terlalu kontras, kabur, kurang tajam dan sebagainya. Hal ini kan menyebabkan citra sulit untuk diinterpretasikan karena kualitasnya telah berkurang. Agar citra atau gambar yang mengalami gangguan dapat mudah diinterpretasikan baik itu oleh manusia ataupun mesin, maka citra tersebut perlu diperbaiki mutunya. Yang dimaksud perbaikan mutu atau kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh mata manusia. Perbaikan kualitas citra merupakan suatu proses untuk mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpresentasikan human visual. Bisa juga dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk memperoleh image yang lebih sesuai untuk aplikasi tertentu dibandingkan dengan image aslinya. Adapun proses yang termasuk pada image enhancement adalah : Perubahan kecerahan gambar (image brightness), peregangan kontras (contrast stretching), perubahan histogram (histogram equalization), pelembutan citra (image smoothing), penajaman tepi (sharpening edge), pewarnaan semu (pseudocolouring), perubahan geometrik. Pada umumnya, peningkatan kualitas citra dilakukan melalui penggambaran histogram citra tersebut melalui metode histogram equalization. Metode ini bekerja dengan cara menggambarkan sebaran pixel-pixel dalam suatu histogram. Metode-metode yang termasuk dalam kelompok ini bekerja dengan cara mengubah nilai tingkat keabuan (gray level value) pixel-pixel tertentu tanpa memperhatikan lokasinya dalam image. Citra histogram adalah suatu nilai yang memungkinkan untuk digunakan sebagai gambaran intensitas dari suatu citra. Suatu histogram menyediakan informasi yang berkaitan dengan kontras dan distribusi intensitas keseluruhan citra. Histogram citra digambarkan secara sederhana sebagai suatu bar grafik dari intensitas pixel-pixel. Intensitas pixel di-plot sepanjang sumbu x dan jumlah pemunculan untuk tiap intensitasnya direpresentasikan pada sumbu y. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan nisbi (relative) dari intensitas pada citra tersebut. Histogram juga dapat menunjukan banyak hal tentang kecerahan dan kontras dari sebuah citra. Karena itu histogram adalah alat bantu yang berharga dalam pekerjaan pengolahan citra baik secara kualitatif maupun kuantitatif, meskipun begitu metode ini tidak selalu merupakan metode yang baik untuk peningkatan kualitas citra khususnya untuk citra warna di mana pada saat ekualisasi ketiga komponen R, G, B timbul distori warna dalam pemrosesannya. Sejauh ini belum adanya sebuah penelitian yang secara sepesifik menjelaskan karakteristik metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP), maka dalam penelitian ini dibuat suatu sistem untuk membandingkan kinerja antara metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP). Dalam penelitian ini dicoba dikembangkan sytem atau aplikasi untuk menganalisis perbandingan metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) pada peningkatan kualitas citra. Peningkatan kualitas citra merupakan salah satu cara untuk melakukan perbaikan kualitas citra. Dalam hal ini adalah mengubah kecerahan citra, yang semula gelap menjadi lebih terang. Metode untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih bagus atau ideal yaitu pada metode ekualisasi histogram, citra yang kurang kontras ditandai dengan sempitnya daerah yang dipakai oleh kurva histogram tingkat keabuan dengan operasi peningkatan yang optimal, kurva histogram akan memiliki rentang yang maksimum dari batas kiri ke batas kanan histogram. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kontras yang optimal adalah dengan mendistribusikan kembali nilai- 201

nilai sekala keabuan citra untuk memperoleh kurva histogram yang datar atau seragam, sedangkan pada metode Logarithmic Image Processing (LIP) ini suatu pendekatan baru secara matematis yang menyediakan krangka garis besar representasi dan penrosesan untuk fungsi gray, antara lain logaritmatik citra dengan grai level dalam satu jangkauan yang terbatas. Model ini menujukan bahwa konsisten dengan non linier logarithmic pada sistem pengalihan manusia (Human Visual System) dimana modifikasi citra tersebut diolah menggunakan fungsi log yaitu dengan memfungsikan batas-batas pixsel yang mencolok dari gray scale agar bias melihat pengaruh dari fungsi range. 2. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini dilandasi oleh metode ilmiah. Kesimpulan penelitian yang diambil dapat dipengaruhi oleh metode penelitian, sehingga metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah mempelajari, menganalisis mulai dari proses awal hingga akhir dan di dapatkan hasil akhir atau keluaran yang berupa citra hasil dari metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP). Citra asal merupakan citra digital yang dibuat dengan aplikasi pengolahan citra yang ada seperti Adobe photoshope, Corel Drow, Macromadia, dan capture screen atau kamera digital. Citra hasil merupakan citra baru hasil proses analisis perbandingan antara metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP). Sebagai inputan adalah citra berformat BMP (Bitmap), karena citra BMP memiliki nilai pixel-pixel yang lumayan rapat ketimbang berformat JPG atau yang lainnya. Sehingga akan didapatkan hasil yang akan lebih rapat atau pada saat pemrosesan tidak mengalami penurunan pixel yang jauh dibandingkan citra yang berformat BMP. Teknik pemrograman memanfaatkan penggunaan secara optimal objek-objek yang ada diaplikasi Matlab 6.5.1. dalam hal ini kelas Tbitmap akan dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan hasil analisis penelitian ini adalah berupa aplikasi yang akan menganalisis serta membandingkan kinerja antara metode ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing(LIP) pada peningkatan kualitas citra kemudian akan diketahui hasil perbandingan dari kedua metode tersebut, metode manakah yang kualitasnya lebih baik yang dapat dilihat dari parameter analisisnya yaitu perhitungan waktu proses atau timing-run dan SNR yang dihasilkan serta histogramnya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tampilan program utama dibuat menggunakan Matlab 6.5.1 yang terdiri dari beberapa komponen. Pengujian ini berdasarkan kualitas gambar yang dihasilkan, timing-run (waktu yang diperlukan), hitogram, dan SNR. 3.1. Analisis Ekualisasi Histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) berdasarkan kualitas citra yang dihasilkan. Metode yang digunakan akan menghasilkan kualitas citra yang berbeda. Gambar-gambar dibawah ini menampilkan citra hasil dari kedua metode dengan menggunakan citra berformat.bmp 202

Tabel 1. Berdasarkan kualitas citra Citra Asli Ekualisasi LIP Dengan melihat tabel 1 diperoleh kesimpulan bahwa citra hasil yang memiliki kualitas terbaik setelah diproses adalah dengan menggunakan metode Logarithmic Image Processing (LIP). Pada Logarithmic Image Processing (LIP) citra tidak merubah warna dasar citra, hanya meningkatkan kecemerlangan citra sedangkan citra hasil Ekualisasi Histogram warna berubah tidak sesuai dengan citra aslinya dan tidak terlalu terang atau kabur. Tabel 2. Citra berdasarkan nilai Alfa dan Beta Citra Asli Citra LIP Nilai α Nilai β 0.1 0.1 0.2 0.2 203

0.3 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5 Terlihat bahwa model LIP dengan nilai alfa dan beta 0.3 gambarnya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap, maka dari analisis ini bahwa metode Logarithmic Image Processing (LIP) merupakan yang paling cocok untuk meningkatkan kualitas citra. 3.2. Analisis Ekualisasi Histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) berdasarkan Histogram Histogram merupakan grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel. Histogram berfungsi mengetahui bahwa citra itu bias dikatakan delap atau terang, gelam berarti banyaknya grfik yang menonjol berada pada posisi kiri sadangkan untuk terang banyaknya grafik pada posisi kanan. Analisis ini akan membandingkan histogram citra asli dengan histogram citra hasil, dari proses peningkatan kualitas citra menggunakan kedua metode tersebut. Histogram mempunyai banyak manfaat pada pengolahan citra, diantaranya untuk menentukan parameter digitalisasi dan pemilihan batas ambang. Puncak histogram menunjukan intensitas pixel yang menonjol. Lebar puncak menunjukan rentang kontras dari gambar. Citra yang memiliki kontras lebih terang atau terlalu gelap memiliki histogram yang sempit. Histogramnya terlihat hanya menggunakan setengah dearah derajat keabuan. Citra yang baik mengisi dearah derajat keabuan secara penuh dengan distribusi yang merata pada setiap nilai intensitas pixel. Gambar. 1 menunjukan perbandingan histogram citra asli dengan citra hasil ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP). Citra yang digunakan dalam perbandingan ini adalah citra true color. Histogram citra hasil ekualisasi memiliki histogram yang melebar. Gambar. 1 Histogram asli dan hasil tumpukan histogram citra hasil proses menggunakan Ekualisasi 204

Histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) terdapat perbedaan yang mencolok. Hal ini ditunjukan dengan citra tumpukan histogram yang terdistribusi merata keseluruh daerah derajat true color, namun perbedaan terlihat pada nilai intensitas pixel pada masing-masing metode. Pada metode Ekualisasi nilai intensitas pixel pada citra tinggi, sedangkan pada metode Logarithmic Image Processing (LIP) nilai intensitas pixel rendah namun histogram terdistribusi secara merata keseluruh daerah, dengan distribusi yang merata pada setiap nilai intensitas pixel, berarti tingkat kecerahan gambar tetap terjaga. Dari 4 sampel citra yang dimasukan diperoleh citra hasil histogram yang terbaik yaitu histogram ekualisasi, penyebaran pikselnya secara merata hal ini dapat dilihat pada tabel 3. Histogram Asli Tabel 3. Hasil histogram ekualisasi dengan LIP Histogram Hasil Logarithmic Image Processing Ekualisasi Histogram (LIP) 3.3. Analisis ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) berdasarkan Timing-run Timing-run adalah lama waktu proses pada suatu citra, jadi dalam analisis ini akan menganalisis lama waktu yang digunakan dalam melakukan proses peningkatan kualitas citra. Dari hasil pengujian dari kedua metode tersebut diketahui bahwa kinerja metode ekualisasi diperoleh hasil yang lebih cepat dibandingkan model Logarithmic Image Processing (LIP), sehingga dapat diketahui bahwa perhitungan menggunakan metode Logarithmic Image Processing (LIP) memerlukan waktu yang lebih lama karena lebih kompleks. 205

Tabel 4. Perhitungan Timming-run Citra Asli Citra Histogram Citra LIP Timming-run Ekualisasi LIP Histogram 0.172 0.485 0.734 3.078 0.172 0.453 0.156 0.422 Dari tabel di atas terdapat rata-rata timming-run untuk metode ekualisasi sebesar 0.3085 sedangkan dari metode LIP sebesar 1,1095. 3.4. Analisis ekualisasi histogram dan Logarithmic Image Processing (LIP) berdasarkan SNR SNR (Signal to-noise Ration) digunakan untuk menentukan kualitas citra setelah dilakukan operasi atau nilai dari pemugaran citra. Citra hasil dibandingkan dengan citra asli untuk memberi perkiraan kasar kualitas citra hasil. Semakin besar nilai SNR berarti penggunaan metode dapat meningkatkan kualitas cira, sebaliknya jika nilai SNR semakin kecil maka citra hasil hanya sedikit juga peningkatan kualitasnya. Nilai SNR yang tinggi adalah lebih baik karena berarti rasio sinyal terhadap metode juga tinggi. Dimana sinyal adalah citra asli. Perhatikan tabel 5 berikut: Tabel 5. Perhitungan SNR Citra Asli Citra Histogram Citra LIP SNR Ekualisasi Histogram LIP 39.5421 36.741 206

48.64 63.5547 39.4701 39.4814 33.571 42.8254 Dari tabel di atas terdapat rata-rata SNR untuk metode ekualisasi sebesar 40.3058.dB sedangkan dari metode LIP sebesar 45,650625.dB.Terlihat bahwa metode Logarithmic Image Processing (LIP) lnilainya lebih besar ketimbang metode ekualisasi itu dikarenakan terlalu sedikit pengurangan intensitas cahaya atau pada penyebaran warna sangat pas sehingga warna asli tidak berubah. Dari analisis yang berdasarkan beberapa perbandingan di atas dapat dikatakan bahwa untuk citra berektensi *.BMP 24 bit, lebih baik menggunakan metode LIP untuk menghasilkan citra yang bagus walau pun prosesnya lebih lama dibandingkan dengan metode ekualisasi itu dikarenakan proses ekualisasi lebih simpel, bila untuk mendapatkan histogram yang lebih baik disarankan menggunakan metode ekualisasi karena metode ini meratakan nilai-nilai intensitas pikselnya tetapi pada tampilan atau hasil citra yang dihasilkan kurang maksimal bisa dikatakan hasil citra melenceng jauh dari gambar aslinya. 4. SIMPULAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran citra mempengaruhi proses dalam metode ini. Peningkatan citra denga metode Logarithmic Image Processing (LIP) menghasilkan histogram dengan nilai intensitas pixel rendah akan tetapi hasi output citranya lebih baik karenatidak ada citra yang hilang. Waktu proses (timmingrun) berdasarkan rata-ratanya yaitu sebesar 1,1095 itupun tergantung dari ukuran pixelnya, sedangkan dari nilai SNR sebesar 45,650625.dB tergantung nilai alfa dan beta itu juga dapat berubah-ubah sesuai dengan ukuran pixelnya. Peningkatan kualitas citra dengan menggunakan metode Ekualisasi Histogram hasil outputnya citranya kurang baik karena ada intensitas pixel citra yang hilang akibat kecemerlangan terlalu tinggi, akan tetapi histogram yang dihasilkan nilai intensitas pixelnya tinggi sehingga terdistribusi secara merata keseluruh daerah derajat keabuan. Sedangkan pada prosaes timming-run berdasarkan pada rata-ratanya sebesar 0.3085 sedangkan pada SNR sebesar 40.3058.dB. Dari hasil uji coba dari 4 sempel yang dihasilkan output dari metode Logarithmic Image Processinglebih baik bila dibandingkan dengan metode Ekualisasi Histogram karena hasil citranya tidak merubah citra asli. 207

Penelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan, karena itu diperlukan penyempurnaan di masa mendatang, misalnya aplikasi dapat dibuat dengan metode yang berbeda seperti Logarithmic Image Processing (LIP) dengan kontras biasa, image brightness dan peregangan kontras atau sepesifikasi yang berbeda. Diharapkan gambar bisa menggunakan format yang lain seperti.jpg,.tif,.png dan lain-lain DAFTAR PUSTAKA [1]. Andreswari, Desi, Proses Peningkatan Mutu Citra Menggunakan Delph, Sklripsi- S1, Universitas Ahmad Dahlan. [2]. Mubtadiul Khasanah, Siti, 2007, Analisis Perbandingan Metode Ekualisasi Histogram dan Kontras Biasa pada Peningkatan Kualitas Kecemerlangan Citra, Skripsi-S1, Universitas Ahmad Dahlan. [3]. Munir, Rinaldi, 2004, Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritma, Informatika Bandung. [4]. Murinto, 2006, Pengantar Kuliah Pengolahan Citra Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [5]. Perwita Sari, Endah Wulan, 2005, Analisis Perbandingan Metode Transformasi Waflet Dengan Countour Untuk Pengurangan Derau Pada Suatu Citra, Skripsi- S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [6]. Sigit, Riyanto, 2005, Step By Step Pengolahan Citra Digital, Yogakarta, Penerbit Andi. [7]. Wijaya MarvinCh, Prijono Agus, 2007, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab, Informatika Bandung. [8]. http://histogram-modelling-dengan-matlab.html [9]. http://www.ingentaconnect.com/klu/jmiv/ 208