BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung diseputar kelas, maka pada akhirnya keberhasilan atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah disampaikan. Pada pembelajaran biasanya guru

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tertuju pada pencapaian mutu dan kinerja pendidikan. Melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk menuntut ilmu. Seseorang yang pernah sekolah akan memiliki

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

adalah memfasilitasi guru-guru agar dapat melaksanakan tugas

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI I KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara dalam kaitangnya dengan kompetensi kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

PENINGKATAN KUALITAS MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS OLEH PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB-1 PENDAHULUAN. terhadap keberbasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar untuk anak didik. Mendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Guru atau seorang pendidik, merupakan ujung tombak pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

PENGELOLAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 2 MRANGGEN DEMAK TESIS

BAB I PENDAHULUAN. mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi hidup seseorang. 1 Hal tersebut

temuan yang diperoleh sebagaimana dikemukakan dalam Bab IV,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang ada berlangsung suatu proses pendidikan sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan rendahnya mutu pendidikan saat ini masih menjadi kabar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar salah satunya dapat dilihat dari kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar jika tidak ada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

BAB I PENDAHULUAN. itu pendidikan harus dibakali dan dibenahi sejak dari awal.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selalu dituntut untuk mempertahankan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, perkembangan dan kebutuhan zaman. Di antaranya harus terdapat

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas bagi seorang guru betul-betul dibutuhkan guna menemukan cara-cara baru dalam proses belajar mengajar dan memperbaiki hasil prestasi belajar anak didik. Guru dituntut mempunyai kreativitas dalam upaya peningkatan belajarnya anak didik. Sebab guru dipandang sebagai orang yang banyak mengetahui kondisi belajar, juga permasalahan belajar yang dihadapi oleh anak didik. Mengingat inti pendidikan di sekolah lanjutan ialah apa-apa yang berlangsung diseputar kelas, maka pada akhirnya keberhasilan atau kegagalan pendidikan tergantung kepada guru dan pengajaran serta hubungan timbal balik antara guru dengan pengajaran kelas. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, dengan kata lain, ialah kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. 1

2 Mestinya tugas guru dikelas lebih banyak dicurahkan pada kegiatan pengajaran. Evaluasi pemberian dan pemeriksaan terhadap tugas-tugas siswa dan lain sebagainya. Padahal guru harus memahami bidang-bidang yang berkaitan dengan mengajar seperti metodologi mengajar: evaluasi kemajuan belajar. Penguasaan materi pelajaran, dan sebagainya. Dengan menguasai pengelolaan kelas, sebab pemahaman tersebut saling melengkapi untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. Kemampuan guru menciptakan dan memelihara situasi dan kondisi kelas dalam pembelajaran yang kondusif memungkinkan proses belajar mengajar dapat berlangsung secara aktif. Disinilah peran kepala sekolah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pengelolaan kelas. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolahnya mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah mempunyai kepercayaan dan pengaruh yang besar terhadap guru-guru dan bawahannya. Dengan demikian kepala sekolah harus bisa menciptakan suasana yang bisa menjadikan guru-guru dan bawahannya itu merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi supervisor nampak dengan jelas peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi itu sendiri, maka peranan supervisi itu sendiri. Maka peranan supervisor ialah memberi support (suporting) membantu (assisting) dan mengikutsertakan. Peranan

3 supervisor ialah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas. Dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab, suasana yang demikian hanya dapat terjadi bila kepemimpinan dan supervisor itu bercorak demokratis bukan otokratis/laissezfair. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat mematikan kemungkinan-kemungkinan perkembangan ini. 1 Sejalan dengan pandangan diatas maka, M. Rifai, mengatakan bahwa: Supervisi merupakan suatu proses untuk membantu guru meningkatkan dirinya dalam bidang profesinya, untuk pelayanan kepada guru agar ia dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesinya. 2 Dengan begitu program supervisi itu berdasar pada suatu pengakuan bahwa setiap orang mempunyai potensi untuk berkembang, setiap orang akan merasa bangga bila ia diberi kesempatan untuk mengembangkan apa yang ada pada dirinya dan akan menjadi kreatif untuk selalu memberi peluang bagaimana ide-idenya bisa terwujud. Kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai pengaruh terhadap guruguru dan bawahannya. Oleh karena itu sebaiknya kepala sekolah mengetahui potensi-potensi bawahannya agar setiap anggota dapat berperan aktif dalam tugas-tugas yang harus dikerjakan, kepala sekolah dituntut untuk dapat memerankan kepemimpinannya dengan baik yaitu dengan melakukan supervisi atau pengawasan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Karena dengan supervisi guru akan melaksanakan tugas dengan baik. 1 Piet. A. Sahertian & Frans Mata Heru, Prinsip Dan Teknik Supervisi Pendidikan (Surabaya: Usaha Offser Printing. 1981), 31-32. 2 M. Rifai, Administrasi Dari Supervisi Pendidikan Jilid 2 (Bandung: Jemmars, 1982), 171.

4 Sehubungan dengan paparan diatas maka tujuan supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah mental kemampuan setiap personil di sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Dengan membantu dalam melakukan perbaikanperbaikan sekaligus menunjukkan kekurangan-kekurangan atau kelemahan masing-masing dalam melaksanakan tugas, agar mereka memiliki kemampuan dalam mengatasi problem yang dihadapi, khususnya bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain tujuan supervisi kepala sekolah adalah menumbuhkan kesadaran guru atau pegawai untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri memperbaiki kekurangan atau kelemahannya dalam melaksanakan tugas berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan kepala sekolah. Sebab kemunduran suatu sekolah terutama dalam kegiatan belajar mengajar tak terlepas dari tanggung jawab kepala sekolah dengan guru. Oleh karena itu seyogyanya kepala sekolah sebagai supervisor harus memiliki strategi dalam menjalankan tugas kesehariannya untuk menggerakkan guru agar tetap bergairah dalam melaksanakan tugas proses belajar mengajar. Dari paparan di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI (Studi Tentang Upaya Kepala Sekolah dalam Mengevaluasi Kinerja Guru PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang).

5 B. Ruang Lingkup Penelitian Adanya batasan masalah dalam suatu penelitian sangatlah diperlukan, agar penelitian yang dilakukan itu lebih baik terfokus pada substansi persoalan yang akan diteliti, sehingga tujuan dari penelitian dapat terarah dengan baik. Adapun dalam penelitian ini peneliti membatasinya pada implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang. Ruang lingkup supervisi: 1. Implementasi supervisi kepala sekolah sebagai pemimpin. 2. Implementasi supervisi kepala sekolah sebagai pelatih dan pembimbing. 3. Implementasi supervisi kepala sekolah sebagai pemberi motivasi terhadap aktivitas mengajar. 4. Pengertian kreatifitas dan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 5. Implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 6. Penelitian dimulai tanggal 26 Januari sampai dengan 10 Mei 2015. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang? 2. Bagaimana bentuk kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang?

6 3. Apa faktor penunjang dan penghambat dalam implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang. b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang. c. Untuk mengetahui faktor penunjang, penghambat dan bagaimana cara penyelesaiannya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan supervisi terhadap pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada semua pihak terutama pada dunia pendidikan antara lain: a. Memberikan masukan kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran PAI.

7 b. Memberikan kontribusi pemikiran keilmuan tentang bagaimana implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI di MA As Salam Gempoldampet Peterongan Jombang. c. Untuk melengkapi persyaratan akademis dalam mencapai gelar sarjana bidang pendidikan Islam jurusan pendidikan agama Islam. E. Penelitian Terdahulu 1. Skripsi Rita Wulandari, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul Upaya kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI dalam proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta tahun 2010. Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan program supervisi yang dilakukan kepala sekolah di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta khususnya yang berkaitan dengan usaha peningkatan profesionalisme guru PAI. Kepala sekolah melaksanakan supervisi yang mencakup upaya peningkatan dan pengembangan profesional guru khususnya Guru PAI apakah guru sudah profesional atau belum. 3 2. Skripsi Wita Ristyani, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yang berjudul Usaha Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Klinis (Studi Kasus di 3 Rita wulandari, Upaya kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI dalam proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta (Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010).

8 SMA UII Yogyakarta), Tahun 2008. Dalam skripsi ini membahas tentang Usaha yang dilakukan Kepala Sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis yang subyek penelitian masalahnya berada di SMA UII Yogyakarta. Kepala sekolah berusaha membantu, mengarahkan, membimbing guru dalam bidang intruksional dan usaha kepala sekolah dalam supervisi klinis di SMA UII dalam peningkatan kemampuan profesi guru. 4 Adapun letak perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan skripsi yang sudah ada, dalam bahasan ini penulis lebih memfokuskan pada implementasi supervisi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran PAI. Supervisi kepala sekolah diarahkan kepada pembinaan guru yang senantiasa dibina, diberi jalan keluar sehingga beban berat yang dihadapi para guru tidak dirasakan sendirian dengan demikian rasa ketidaksendirian itu akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran. pada perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, secara konsep kegiatan itu harus diprogramkan sebaik-baiknya maksudnya setiap pertemuan interaksi pembelajaran dengan waktu yang telah ditentukan, seorang guru sudah mempunyai kepastian tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran yang akan diberikan, metode mengajar yang akan digunakan, langkah-langkah mengajar yang akan dilakukan bersama siswa, alat dan sumber pengajaran yang mendukung semua kegiatan pembelajaran, serta alat evaluasi dan rencana pelaksanaannya. 4 Wita Ristyani, Usaha Kepala Sekolah Dalam Melaksanakan Supervisi Klinis (Studi Kasus Di SMA UII Yogyakarta), (Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008).

9 F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, peniliti memaparkan sistematika pembahasan yang terdapat dua bagian yaitu bagian formalitas dan bagian isi. Adapun bagian formalitas terdiri dari: halaman judul, halaman pengesahan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman motto, kata pengantar dan daftar isi. Sedangkan bagian isi terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Mengemukakan kajian kepustakaan yang mana di dalamnya menguraikan tentang segala hal yang berkaitan dengan tinjauan tentang supervisi pendidikan kepala sekolah baik dari arti supervisi pendidikan, teknik supervisi pendidikan, tujuan dan fungsi supervisi pendidikan, kriteria pembelajaran PAI serta usaha-usaha meningkatkan kreativitas pembelajaran PAI, dan juga tentang implementasi supervisi kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran PAI.

10 BAB III : METODE PENELITIAN Berisi tentang metode penelitian yang didalamnya membahas tentang desain penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Akan menguraikan tentang hasil penelitian yang berisi latar belakang objek penelitian yang meliputi: sejarah singkat, visi dan misi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, kegiatan ekstrakurikuler dan struktur organisasi Gempoldampet Peterongan Jombang. BAB V : PENUTUP Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan-kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN