INDONESIA E-COMMERCE MENUJU ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Ali Akbar Hehaitu Direktorat Kerjasama ASEAN, Kemendag. Jakarta, 4 Desember

dokumen-dokumen yang mirip
MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

Ina Hagniningtyas Krisnamurthi Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri Madura, 27 Oktober 2015

BPR dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan dan Kemudahan Akses bagi UMKM untuk Menghadapi Persaingan Global

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/30/2014 nts/epk/ti-uajm 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Association of South East Asian Nation (selanjutnya disebut ASEAN)

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 & PENGUATAN REGULASI PROFESI AKUNTANSI

Pilar 1, MEA 2015 Situasi Terkini

INSTRUMEN INTERNASIONAL DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

TUGAS ARTIKEL ETIKA PROFESI. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015

Daya Saing Industri Indonesia di Tengah Gempuran Liberalisasi Perdagangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand. AFTA, dimana Indonesia dengan Thailand telah menerapkan skema

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

: Institute Of Southeast Asian Studies

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. yaitu yang mencakup banyak bidang atau multidimensi yang melewati batas-batas

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. Namun, kerjasama

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

Kata kunci: Masyarakat Ekonomi ASEAN, Persaingan Usaha, Kebijakan, Harmonisasi.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK. 011/2009 TENTANG

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOL.VIII, NO. 2, OKTOBER 2017; p-issn: e-issn: SIAPKAH INDONESIA MENGHADAPI MEA?

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

BAB II ASPEK HUKUM PEMBENTUKAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) agenda utama yang perlu dikembangkan. KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN HUKUM TENTANG E-COMMERCE DAN BLUEPRINT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN LEGAL REVIEW ON E-COMMERCE AND THE BLUEPRINT OF THE ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Liberalisasi perdagangan telah menjadi fenomena dunia yang tidak bisa

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015:

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan-kebutuhan masyarakat tidak terlepas dari pranata-pranata hukum

Implikasi perdagangan barang dalam ASEAN Free Trade terhadap perdagangan. Intra dan Ekstra ASEAN Tahun Dono Asmoro ( )

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

Dr Erwidodo Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Badan Litbang Pertanian

Arah Kebijakan Perdagangan Secara Elektronik (e-commerce)

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGUATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS TENANT INKUBATOR MENYONGSONG MEA: STUDI KASUS INKUBATOR TEKNOLOGI LIPI

Commerce & Payment System

2 b. bahwa Persetujuan dimaksudkan untuk menetapkan prosedur penyelesaian sengketa dan mekanisme formal untuk Persetujuan Kerangka Kerja dan Perjanjia

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

PEMBERDAYAAN KONSUMEN DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASIA: TANTANGAN DAN PELUANG. Ganef Judawati - Direktur Pemberdayaan Konsumen Kementerian Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip umum perdagangan bebas adalah menyingkirkan hambatan-hambatan

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. The Association of South East Asian Nations atau yang sering

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

commerce di Indonesia sebesar US$ 230 juta, dan diperkirakan akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Dalam situasi globalisasi ekonomi, tidak ada satupun

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015

SAMBUTAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI CEO FORUM 2017 SHARING OF SUCCESS STORIES: EXPERIENCES & BEST PRACTISES JAKARTA, 28 SEPTEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade belakangan ini, perdagangan internasional telah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dibentuk sebagai organisasi regional pada 8 Agustus 1967 di Bangkok

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.529, 2015 KEMENDAG. Sertifikasi Mandiri. Proyek Percontohan. Sistem. Ketentuan. Perubahan.

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. anggota ASEAN pada ASEAN Summit di Singapura pada Juni Pertemuan tersebut mendeklarasikan pembentukan Asian Free Trade Area

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

SEMINAR. Prof. Sri Adiningsih, Ph.D.

PROTOKOL MENGENAI KERANGKA HUKUM UNTUK MELAKSANAKAN ASEAN SINGLE WINDOW

Strategi PERSAGI menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN DEWAN PIMPINAN PUSAT PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (PERSAGI)

BAB I PENDAHULUAN. satu kriterianya dilihat dari daya saing produk-produk ekspornya. Yang menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

PENTINGNYA SERTIFIKASI BAGI BUMN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN, DALAM HUKUM DAN BISNIS.

Sambutan Menteri Perdagangan RI ASEAN Economic Community April 20071

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

Transkripsi:

INDONESIA E-COMMERCE MENUJU ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) 2015 Ali Akbar Hehaitu Direktorat Kerjasama ASEAN, Kemendag. Jakarta, 4 Desember 2014 1

LATAR BELAKANG AFTA: ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi lebih dari 600 juta penduduknya. Pada KTT ke -5 di Singapura tahun 1992 telah ditandatangani Framewok Agreement Enchanching ASEAN Economic Cooperation sekaligus menandai dicanangkannya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tanggal 1 Januari 1993 dengan Common Efective Prefential Tariff (CEPT). Dalam skema CEPT setiap negara dimungkinkan untuk tidak melakukan liberalisasi perdagangan sepanjang hal tersebut menurut pertimbangannya dapat membahayakan keamanan nasional, moral masyarakat, kesehatan manusia, binatang dan tanaman, dan nilai - nilai seni, sejarah, purbakala dan arkeologi. sebagai mekanisme utama, Pendirian AFTA memberikan implementasi dalam bentuk pengurangan dan eliminasi tarif, penghapusan hambatan - hambatan nontarif, dan perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan fasilitas pedagangan. Dalam perkembangannya, AFTA tidak hanya difokuskan pada liberalisasi perdagangan barang, tetapi juga perdagangan, jasa dan investasi.

Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area ( CEPT-AFTA) merupakan suatu skema untuk mewujudkan AFTA melalui : penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatanhambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi ASEAN 6 pada tahun 2010, Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan pada tahun 2015 bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam.

P E N D A L A M A N KERJASAMA EKONOMI ASEAN P E R L U A S A N 1967: INA, MAL PHI, SIN, THA 1977: PTA 1992: CEPT AFTA 1995: AFAS 1984: BRU 1995: VN 1997: ASEAN Vision 2020 1997: LAO, MYM 1999: CAM 2004: ASN-China 2006: ASN-KOR 2008: ASN-JAP 2009: ASN-ANZ; ASN-India; ASN-China Investment; ASN Korea Investment EAFTA Study CEPEA Study 1998: AIA 2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020; 11 Priority Integration Sectors (PIS) 2005: Logistics as PIS 2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint 2008: first year of AEC Blueprint; ASEAN Charter entered into force 2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard 2010: ASEAN Plus Working Groups on ROO, Tariff Nomenclature, Customs, Ec Cooperation 2011: ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership 2012: Launching of Regional Comprehensive Economic Partnership 2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015 2010: Connectivity Master Plan 2011: ASEAN Framework for Equitable Economic Development ASEAN Economic Community 2015 4

Perkembangan ASEAN memasuki babak baru dengan diadopsinya Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997 yang mencita - citakan ASEAN sebagai Komunitas negara - negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil, sejahtera, saling perduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Selanjutnya ASEAN juga mengadopsi Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN. Pembentukan Komuntas ASEAN ini merupakan bagian dari upaya ASEAN untuk lebih mempererat integrasi ASEAN. juga merupakan upaya evolutif ASEAN untuk menyesuaikan cara pandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas permasalahan domestik yang berdampak pada kawasan tanpa meninggalkan prinsp-prinsip utama ASEAN, yaitu: saling menghormati (Mutual Respect); tidak mencampuri urusan dalam negeri (Non-Interfence); Konsensus; Diaog; dan Konsultasi. Pengalaman kawasan Asia Tenggara semasa krisis keuangan dan ekonomi Tahun 1997-1998 telah memicu kesadaran ASEAN mengenai pentingnya peningkatan dan perluasan kejasama intra kawasan.

ASEAN VISION 1997 ASEAN POLITICAL- SECURITY COMMUNITY * ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (2015) ** ASEAN SOCIO- CULTURE COMMUNITY *** Dasar Pembentukan: Declaration of ASEAN Concord II, KTT ke-9 ASEAN, 7 Oktober 2003 di Bali * Kerjasama Keamanan: penanganan sengketa antar sesama ASEAN atau dengan non-asean, mencegah ekskalasi sengketa menjadi konflik ** Kerjasama Ekonomi: membentuk integrasi ekonomi kawasan *** Kerjasama Sosial-Budaya: masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi (a caring and sharing community)

BLUE-PRINT AEC 2015 ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Strategic Schedule SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE Free flow of goods COMPETITIVE ECONOMIC REGION EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT Integration into the Global Economy Free flow of services Free flow of investment Freer flow of capital Competition policy Consumer Protection Intellectual Property Rights Infrastructure development SME development Initiative for ASEAN Integration (IAI) Coherent Approach towards External Economic Relations Enhanced participation in global supply networks Free flow of skilled labor Taxation Priority Integration Sectors e-commerce Food, Agriculture and Forestry 7

Skema cetak biru aliran bebas barang AEC 2015

TRANSAKSI E-COMMRECE Pada era modern dan digital pada saat ini perdagangan ataupun aktivitas jual beli dengan menggunakan dunia maya (online) atau yang lebih dikenal dengan sebutan e-commerce telah menjadi senjata utama yang dapat memudahkan transaksi perdagangan. E-commerce dinilai lebih efektif dan efisien dalam memasarkan produk maupun dalam melakukan transaksi perdagangan. Perkembangan transaksi online sendiri secara global mengalami pertumbuhan meningkat. Nilai transaksi bisnis e-commerce secara global telah mencapai 1,25 triliun dolar AS pada tahun 2013. Sedangkan untuk tahun 2014 ini nilai transaksinya diperkirakan naik menjadi 1,5 triliun dolar AS. Berdasarkan riset Vela Asia dan Google, total nilai pasar e-commerce Indonesia pertengahan tahun 2013 hingga Januari 2014 diprediksi mencapai USD 8 miliar, yang setara dengan Rp 96 triliun. "Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai angka USD 24 miliar atau setara dengan Rp 288 triliun, Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika memprediksi bahwa pasar e- commerce di Indonesia pertumbuhannya diperkirakan naik mencapai 71%, terbesar di dunia dengan nilai USD 1,8 milar atau setara Rp 18 triliun pada tahun ini. "Pertumbuhan pasar e-commerce di dalam negeri rata-rata per tahunnya terus naik. Tahun 2013 mencapai Rp 130 triliun atau kurang lebih 1% pendapatan dunia, setelah sebelumnya pada 2012 mencapai Rp 69 triliun.

IMPLEMENTASI E-COMMERCE DALAM PERDAGANGAN INDONESIA

Organisasi dan forum internasional maupun regional yang membahas dan mengagendakan penyusunan berbagai konsep yang berkaitan dengan penerapan prinsip e-commerce di dunia perdagangan internasional. Organisasi-organisasi atau forum-forum itu antara lain: United Nation Commission on International Trade Law (UNCITRAL), Model Law on e-commerce to enactment (1996), The European Union tahun 2000 yang memperkenalkan e-commerce Legal Issues Platform, Word Trade Organization (WTO), The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), The Group of Eight (G-8), The International Telecommunication Union (ITU), The United Nation (UN), The World Intellectual Property Organization (WIPO) dan APEC di mana didalamnya terdapat e-commerce Steering Group. Organisasi-organisasi ini membahas dan mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan implementasi e-commerce yang saat ini fokus utamanya adalah paperless trading, data privacy dan cross-border economy exchange,.

Terkait yuridiksi, pilihan hukum dan forum penyelesaian sengketa ditentukan oleh para pihak dan atau mengikuti kaedah dalam hukum perdagangan internasional. Atas transaksi antara pelaku usaha asing dengan konsumen Indonesia dan antara pelaku usaha asing dengan pemerintah Indonesia, berlaku hukum perlindungan Indonesia. Perihal kontrak elektronik, kontrak perdagangan elektronik sah ketika terdapat kesepakatan para pihak. Kontrak Perdagangan Elektronik paling sedikit harus memuat identitas para pihak, spesifikasi barang dan atau Jasa yang disepakati, legalitas barang dan atau jasa, nilai transaksi perdagangan, persyaratan dan jangka waktu pembayaran, prosedur operasional pengiriman barang dan atau jasa, dan prosedur pengembalian barang dan atau jika terjadi ketidaksesuain. Kontrak Perdagangan Elektronik dapat menggunakan tanda tangan elektronik dan harus dibuat dalam bahasa Indonesia. Kontrak Perdagangan Elektronik harus disimpan dalam jangka waktu tertentu. PPSE wajib membuat sistem yang memungkinkan penyimpanan kontrak elektronik. PMSE = Perdagangan Melalui Sistem Elektronik PPSE = Penyelenggara Perdagangan Sistem Elektronik

DASAR HUKUM UU No. 7/2014 tentang Perdagangan, Pasal 66 menyebutkan untuk menerbitkan PP tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem elektronik. Ketentuan terkait e-commerce itu tertera dalam pasal 65. Antara lain, mengatur pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik wajib menyediakan data dan atau informasi secara lengkap dan benar. Setiap pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data dan/atau informasi," demikian kutipan ayat (2) pasal 65 UU Perdagangan itu. Data dan informasi yang dimaksud antara lain: identitas dan legalitas pelaku usaha sebagai produsen atau pelaku usaha distribusi, persyaratan teknis barang yang ditawarkan, persyaratan teknis atau kualifikasi jasa yang ditawarkan, harga dan cara pembayaran barang dan atau jasa, dan cara penyerahan barang. PP tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem elektronik sebagaimana diamanatkan dalam UU tersebut dalam proses penerbitan. Diharapkan tahun ini sudah selesai. Adapun penggunaan sistem elektronik sebagaimana dimaksud, wajib memenuhi ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

UU ITE No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Beberapa pasal dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE) yang berperan dalam e-commerce adalah : Pasal 2, setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia. Pasal 9, Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan. Pasal 10, Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan. Ketentuan mengenai pembentukan Lembaga Sertifikasi Keandalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 18, Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak. Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hukum yang berlaku bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional. Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya. Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut, didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Telah diterbitkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) selaku badan regulasi resmi dari pemerintah. Kementerian Perdagangan sendiri pada saat ini sedang melakukan promosi terhadap bisnis online ini dengan cara mempersiapkan regulasi e-commerce. Regulasi tersebut dibutuhkan untuk melindungi konsumen dan sekaligus melindungi rintisan bisnis yang menggunakan e- commerce sebagai basis usahanya. Hal tersebut akan membuat pelaku usaha mendapatkan kepastian dan perlindungan jika melakukan transaksi internasional.

Untuk mendukung penggunaan e-commerce di Indonesia, Kemkominfo saat ini menyiapkan perangkat- perangkat regulasi terkait: penerapan dan pemanfaatan e-commerce serta transaksi elektronik, menyiapan sarana dan prasarana layanan e-commerce dan transaksi elektronik, menerapkan proses transformasi masyarakat khususnya UKM menuju e-ukm secara terencana dan bertahap, hingga ke daerah melalui Pusat Komunitas Kreatif Bangunan yang berfasilitas media Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) yang dikhususkan bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam mentransformasikan manual business ke elektronik business, memfasilitasi, membina dan memberi bimbingan teknis bagi masyarakat dalam rangka penerapan e- Commerce di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Kemkominfo juga menyiapan dan fasilitasi proses e-commerce dan transaksi elektronik internasional secara cross-border, technology neutral dan mengedepankan perlindungan data pribadi atau indentitas pribadi.

Terkait pajak, transaksi perdagangan secara elektronik dikenakan pajak sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pelaku Usaha yang menawarkan secara elektronik kepada Konsumen Indonesia wajib tunduk pada ketentuan perpajakan Indonesia karena dianggap memenuhi kehadiran secara fisik dan melakukan kegiatan usaha secara tetap di Indonesia. Terkait bea meterai, pengenaan bea materai terhadap dokumen bukti transaksi elektronik diberlakukan terhadap bukti transaksi yang dilakukan secara tertulis di atas kertas. Situs yang telah diaudit berhak memperoleh trustmark. Situs yang tidak bertanggungjawab dapat dimasukkan dalam blacklist. Tanggungjawab pemerintah sendiri dalam pengembangan e-commerce atau PMSE adalah melakukan pembinaan melalui mekanisme pendaftaran, mendorong peningkatan e-ukm dan melakukan pengawasan. Pemerintah juga bertanggungjawab mendorong penyelesaian sengketa di luar pengadilan antara lain secara online alias Online Dispute Resolution atau ODR.

DAYA SAING, PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI E-COMMERCE DAN UKM ONLINE INDONESIA

PELUANG: Pada acara China-ASEAN e-commerce Summit 2014 telah pembahasan berbagai hal yang terkait dengan transaksi elektronik dan termasuk juga regulasinya. Negara -negara di ASEAN dan Tiongkok terus mempersiapkan diri dalam melakukan antisipasi pertumbuhan e-commerce seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini. Transaksi yang terdapat di dalam jaringan e-commerce menjadi sebuah peluang bagi Indonesia untuk dapat memasarkan berbagai produk ke negara tujuan Republik Rakyat Tiongkok. Seperti diketahui jika negara Tiongkok menjadi salah satu mitra perdagangan terbesar bagi Indonesia

PELUANG: Indonesia adalah pangsa pasar e-commerce terbesar dunia. Indonesia juga penyumbang serangan internet terbesar dunia 38% disusul Cina 33%, USA 6,9% Taiwan 2,5%, Turki 2,4% dan sisanya Negara lain. Pembeli online di Indonesia ada sekitar 7 juta orang atau hampir 20% dari total netizen Indonesia, Netizen yaitu yang menggunakan internet minimal 3 jam sehari ada 36 juta orang di Indonesia. Pengusaha kecil menengah di Indonesia hingga akhir 2013 ada sekitar 56 juta. "5 juta diantaranya telah menyiapkan akses dan membangun infrastruktur e-commerce. Hingga akhir 2013, 75 ribu UKM telah melakukan bisnis e-commerce, Kementerian Perdagangan memperkirakan transaksi jual beli barang melalui internet (e-commerce) dari Indonesia akan menembus angka US$ 10,08 miliar. Rata-rata nilai transaksi belanja online tersebut tumbuh 40 persen setiap tahun. Sementara itu, nilai transaksi e-commerce dunia pada tahun ini diperkirakan naik 20 persen atau sebesar US$ 1,5 triliun dari pencapaian 2013 US$ 1,25 triliun. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

TANTANGAN Kekuatan e-commerce ada pada kenyamanan membeli via Internet, banyak pilihan dengan harga yang kompetitif, Potensi besar populasi penduduk Indonesia, Fleksibilitas akses serta praktis dan mudah bertransaksi. Kelemahan e-commerce terletak pada masih lemahnya daya beli, Sedikitnya jumlah pemilik credit card, Belum meratanya koneksi internet, Besarnya biaya pengiriman barang, dan Belum bagusnya kualitas SDM yang ada. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 24

TANTANGAN PROFIL SDM INDONESIA 2013 Angkatan Kerja: 121,19 juta Pekerja: 114,02 juta (94,08% dari total angkatan kerja) Penganggur: 7,17 juta (5,29% dari total angkatan kerja Tingkat Pendidikan Pekerja PENDIDIKAN PEKERJA JML (juta) % SD ke Bawah 54,62 47,9 SMP 20,29 17,8 SMA 17,77 15,9 SMK 10,18 8,9 Diploma (1-3) 3,22 2,8 Universitas 7,94 6,9 Total 114,02 100 Sumber: BPS Mei 2013 Sebaran Tenaga Kerja SEKTOR JML (juta) % Pertanian 39,96 35,05 Industri 14,78 12,96 Konstruksi 6,89 6,04 Perdagangan 24,81 21,76 Transport, Pergudangan & Komunikasi 5,23 4,59 Keuangan 3,01 2,64 Jasa Kemasyarakatan 17,53 15,37 Lainnya (tambang, listrik, gas dan air) 1,81 1,59 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 25

Regulasi tentang e-commerce di Indonesia telah turut diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam UU tersebut ditegaskan bahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen dan produk yang ditawarkan,. Dalam Pasal 10 ayat (1) UU) Nomor 11 tahun 2008 ditegaskan bahwa setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan. Pasal 15 ditetapkan bahwa setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta Bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya. Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan tertentu.

SANKSI: UU ITE Indonesia disahkan oleh DPR pada tanggal 25 Maret 2008. UU ITE terdiri dari 13 Bab dan 54 Pasal yang mengupas secara mendetail bagaimana aturan hidup di dunia maya dan transaksi yang terjadi didalamnya.perbuatan yang dilarang (cybercrime) dijelaskan pada Bab VII (pasal 27-37): o Pasal 27 (Asusila, Perjudian, Penghinaan, Pemerasan) o Pasal 28 (Berita Bohong dan Menyesatkan, Berita Kebencian dan Permusuhan) o Pasal 29 (Ancaman Kekerasan dan Menakut-nakuti) o Pasal 30 (Akses Komputer Pihak Lain Tanpa Izin, Cracking) o Pasal 31 (Penyadapan, Perubahan, Penghilangan Informasi) o Pasal 32 (Pemindahan, Perusakan dan Membuka Informasi Rahasia) o Pasal 33 (Virus?, Membuat Sistem Tidak Bekerja (DOS?)) o Pasal 35 (Menjadikan Seolah Dokumen Otentik (phising?))

Pengaturan e-commerce itu memberikan kepastian dan kesepahaman mengenai apa yang dimaksud dengan Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (selanjutnya disingkat PMSE) dan memberikan perlindungan dan kepastian kepada pedagang, penyelenggara PMSE, dan konsumen dalam melakukan kegiatan perdagangan melalui sistem elektronik. Pengaturan e- Commerce juga bertujuan untuk mempromosikan kegiatan PMSE di dalam negeri,. Dalam UU Perdagangan diatur bahwa setiap pelaku usaha yang memperdagangkan Barang dan atau Jasa dengan menggunakan sistem elektronik wajib menyediakan data dan atau informasi secara lengkap dan benar. Setiap pelaku usaha dilarang memperdagangkan Barang dan atau Jasa dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak sesuai dengan data dan atau informasi dan penggunaan sistem elektronik tersebut wajib memenuhi ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Data dan atau informasi PMSE paling sedikit harus memuat identitas dan legalitas Pelaku Usaha sebagai produsen atau Pelaku Usaha Distribusi, persyaratan teknis Barang yang ditawarkan, persyaratan teknis atau kualifikasi Jasa yang ditawarkan, harga dan cara pembayaran Barang dan atau Jasa, dan cara penyerahan Barang. Dalam hal terjadi sengketa terkait dengan transaksi dagang melalui sistem elektronik, orang atau badan usaha yang mengalami sengketa dapat menyelesaikan sengketa tersebut melalui pengadilan atau melalui mekanisme penyelesaian sengketa lainnya,. Setiap pelaku usaha yang memperdagangkan Barang dan atau Jasa dengan menggunakan sistem elektronik yang tidak menyediakan data dan atau informasi secara lengkap dan benar akan dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin.

UU Perdagangan sendiri mendefinisikan PMSE sebagai perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik. Jenis pelaku usaha PMSE meliputi pedagang (merchant) dan Penyelenggara Perdagangan Secara Elektronik ("PPSE"), terdiri atas Penyelenggara Komunikasi Elektronik, Iklan Elektronik, penawaran elektronik, Penyelenggara sistem aplikasi Transaksi Elektronik, Penyelengara jasa dan sistem aplikasi pembayaran dan Penyelenggara jasa dan sistem aplikasi pengiriman barang. Bentuk Perusahaan PMSE dapat berbentuk orang perseorangan atau berbadan hukum. Penyelenggara Sarana Perdagangan Secara Elektronik dapat berbentuk perorangan atau berbadan hukum. Pedagang asing wajib memenuhi persyaratan dan ketentuan peraturan perundangan.

PERLINDUNGAN HUKUM E-COMMERCE: Perlindungan hukum terhadap konsumen Indonesia UU ITE menerangkan bahwa konsumen berhak untuk mendapatkan informasi yang lengkap berkaitan dengan detail produk, produsen dan syarat kontrak. Malaysia Communications and Multimedia Act 1998 menyebutkan bahwa setiap penyedia jasa layanan harus menerima dan menanggapi keluhan konsumen. Filipina Electronic Commerce Act 2000 dan Consumer Act 1991 menyebutkan bahwa siapa saja yang menggunakan transaksi secara elektronik tunduk terhadap hukum yang berlaku. Sedangkan pada negara ASEAN lainnya, hal tersebut belum diatur. Perlindungan terhadap data pribadi serta privasi Singapura Sebagai pelopor negara ASEAN yang memberlakukan cyberlaw yang mengatur e- commerce code untuk melindungi data pribadi dan komunikasi konsumen dalam perniagaan di internet. Indonesia Datanya Sudah diatur dalam UU ITE. Malaysia & Thailand Datanya Masih berupa rancangan, Sedangkan pada negara ASEAN lainnya, data pribadi masih belum diatur.

Cybercrime Sampai dengan saat ini ada delapan negara ASEAN yang telah memiliki cyberlaw yang mengatur tentang cybercrime atau kejahatan di internet yaitu Brunei, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan termasuk Indonesia melalui UU ITE yang disahkan Maret 2008 lalu. Ternyata sudah banyak sekali UU ITE ini tersebar di Negara ASEAN. Tetapi walaupun sudah ada UU ITE masih aja ada para hacker di negeri ini. Spam Spam digunakan sebagai pengiriman informasi atau iklan suatu produk yang tidak pada tempatnya dan hal ini sangat mengganggu. Singapura Di singapura merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang memberlakukan hukum secara tegas terhadap spammers (Spam Control Act 2007) Malaysia & Thailand Spam tersebut masih berupa rancangan. Indonesia UU ITE belum menyinggung masalah spam.

Hak Cipta Intelektual atau Digital Copyright Di ASEAN saat ini ada enam negara yaitu Brunei, Kamboja, Indonesia, Filipina, Malaysia dan Singapura yang telah mengatur regulasi tentang hak cipta intelektual. Online Dispute resolution (ODR) ODR adalah resolusi yang mengatur perselisihan di internet. Filipina Merupakan satu-satunya negara ASEAN yang telah memiliki aturan tersebut dengan adanya Philippines Multi Door Courthouse. Singapura Mulai mendirikan ODR facilities. Thailand Masih dalam bentuk rancangan. Malaysia Masih dalam tahap rancangan mendirikan International Cybercourt of Justice. Indonesia Dalam UU ITE belum ada aturan yang khusus mengatur mengenai perselisihan di internet. Sementara di negara ASEAN lainnya masih belum ada. ODR sangat penting menyangkut implementasinya dalam perkembangan teknologi informasi dan e- commerce.

www.kemendag.go.id http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/ 34