PENGARUH LATIHAN FISIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE HARVARD STEP TERHADAP WAKTU PERDARAHAN ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN FISIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE HARVARD STEP TERHADAP WAKTU PEMBEKUAN DARAH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH.

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK EFEK EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI TERHADAP WAKTU PERDARAHAN DAN JUMLAH TROMBOSIT PRIA DEWASA NORMAL

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK KONSUMSI BUAH STROBERI (Fragaria ananassa) TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

JURNAL LABORATORIUM KHATULISTIWA

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN

ABSTRAK EFEK AKUT HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI

PERBEDAAN GAMBARAN EKG DAN TEKANAN DARAH ANTARA MAHASISWA PEROKOK DENGAN BUKAN PEROKOK SAAT LATIHAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH PU-ERH (Camellia sinensis.l) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

PENGARUH LATIHAN STEP UP TERHADAP TEKANAN DARAH PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA TUGU MUDA SEMARANG USIA TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

PERUBAHAN DENYUT NADI PADA MAHASISWA SETELAH AKTIVITAS NAIK TURUN TANGGA

ABSTRAK. EFEK JUS PAPRIKA (Capsicum annuum L. annuum) TERHADAP WAKTU PEMBEKUAN DARAH PRIA DEWASA NORMAL

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

ABSTRAK. HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA MODIFlKASI YMCA DAN TES BANGKU SHARKEY

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

Universitas Sumatera Utara-RSUP-HAM Medan

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU QUEEN'S COLLEGE DAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Khomainy Alamsyah,2002. Pembimbing : DR. Iwan Budiman dr.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Giriwijoyo S, Sidik DZ. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya; h

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

ABSTRAK PENGARUH PELATIHAN SEDERHANA OTOT-OTOT PERNAPASAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEREMPUAN USIA MUDA NON-ATLET

PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH BERMAIN FUTSAL TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA YANG RUTIN BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK EFEK WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Strata-1 Kedokteran Umum

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK. PENGARUH AIR KELAPA MUDA (Cocos nucifera Linn) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT EPILEPSI ANAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PERBANDINGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL YANG RUTIN BEROLAHRAGA FUTSAL DAN YANG TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA

ABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA ASTRAND DAN TES BANGKU HARVARD.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

Universitas Lampung. Abstrak

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

PENGARUH DURASI TINDAKAN INTUBASI TERHADAP RATE PRESSURE PRODUCT (RPP) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK SAMBILOTO (Andrographis paniculata, Nees.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA

PENGARUH OLAHRAGA TERPROGRAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BASKET

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK EFEK SEMANGKA MERAH DAN KUNING (Citrullus lanatus) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PENGARUH KAFEIN PADA COKELAT (Theobroma Cacao) TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PRIA DEWASA

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN OLAHRAGA RUTIN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH. Oleh : EVANDA INDIO WIRYA

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PALSI SEREBRAL TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Studi Strata-1 Kedokteran Umum

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP ATENSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST

ABSTRAK. PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis.l) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

PERBEDAAN ANTARA NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH OLAHRAGA RENANG SELAMA DUA BELAS MINGGU ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

PENGARUH LATIHAN ZUMBA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN ANTARA KESEIMBANGAN TUBUH SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. PERBANDINGAN KADAR PROTHROMBIN TIME (PT) DAN ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (aptt) ANTARA PASIEN HIPERTENSI DAN NOMOTENSI

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

ABSTRAK HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX DAN TES BANGKU HARVARD. Irene Joice Poerba, Pembimbing: DR. lwan Budiman, dr, MS., AIF.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PENGARUH KOPI LUWAK

PENGARUH PENYULUHAN CUCI TANGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN CUCI TANGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh: REVINA ANDAYANI J

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP MEMORI PADA KEADAAN DEHIDRASI. (Studi Perbandingan dengan Air Mineral)

DALAM PEWARNA RAMBUT TERHADAP KERUSAKAN RAMBUT

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN FISIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE HARVARD STEP TERHADAP WAKTU PERDARAHAN ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan Dalam Menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Disusun Oleh : BIANTI HASTUTI M. NIM:G2A003040 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007

THE EFECT OF SHORT TERM EXERCISE USING HARVARD STEP METHOD ON BLEEDING TIME Bianti Hastuti 1), Hardian 2) ABSTRACT Background : The effect of exercise relates to hemostasic mechanism. Platelet activation can change during exercise. Adenosine diphosphat (ADP), catecholamine, thromboxane A 2 which stimulation change of platelet activation will be increase after exercise. Objective : To review the effects of short term exercise using Harvard Step method on bleeding time. Subject and Methods : Quasi experimental was done with pretest and posttest design included 20 experimental subject using purposive sampling. Criteria of experimental subject is male, 18-23 years old, with minimal height 165 cm. The exercise that employed was the 3 minute Harvard Step. Blood samples were obtained at rest and immediately after Harvard Step. Statistic test were performed by Shapiro-Wilk Test, Wilcoxon Test. Results : The result shown that mean of bleeding time after exercise (BT before) is 83.15 (SD = 14.113) seconds, and mean of bleeding time after exercise (BT after) is 94.35 ( SD = 20.011) seconds. The result of Wilcoxon Test showed that there were significant differences, p=0.005 (p<0.05). Conclusion : The result show that bleeding time increase after short term exercise. Keywords : Exercise, Bleeding Time, Harvard Step 1) Student, Faculty of Medicine Diponegoro University, Semarang 2) Lecturer of Physiology Department, Faculty of Medicine Diponegoro University, Semarang

PENGARUH LATIHAN FISIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN METODE HARVARD STEP TERHADAP WAKTU PERDARAHAN Bianti Hastuti 1), Hardian 2) ABSTRAK Latar belakang : Efek latihan fisik secara tidak langsung berhubungan dengan mekanisme hemostasis. Perubahan aktivasi trombosit terlihat selama latihan fisik. Adenosin diphosphat (ADP), kadar katekolamin, dan tromboxan A 2 yang dapat menyebabkan perubahan aktivasi trombosit menunjukkan peningkatan setelah latihan fisik. Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan fisik menggunakan metode Harvard Step terhadap perubahan waktu perdarahan. Subyek dan Metode : penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Experimental dengan rancangan penelitian Pretest-Postest design. Jumlah subyek penelitian sebanyak 20 orang, diambil secara Purposive sampling dengan kriteria jenis kelamin laki-laki, umur 18-23 tahun, tinggi badan 165 cm. Waktu perdarahan probandus diukur sebelum dan setelah melakukan latihan fisik dengan Harvard Step selama 3 menit. Uji statistik dilakukan dengan Shapiro-Wilk Test dan Wilcoxon Test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata lama waktu perdarahan sebelum latihan fisik (BT sebelum) adalah 83.15 (SD = 14.113) detik, dan nilai rata-rata setelah latihan fisik (BT sesudah) adalah 94.35 ( SD = 20.011) detik. Wilcoxon Test menunjukkan terdapat perbedaan secara bermakna antara waktu perdarahan sebelum latihan fisik dan waktu perdarahan setelah latihan fisik, dengan nilai p = 0.005. Kesimpulan : Terdapat peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek. Kata kunci : Latihan fisik, Waktu perdarahan, Harvard Step. 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang 2) Staf Pengajar Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Latar belakang Hemostasis merupakan istilah untuk mekanisme faali tubuh mencegah kehilangan darah. Proses hemostasis adalah proses tubuh yang secara simultan menghentikan perdarahan pada tempat cedera, sekaligus mempertahankan darah dalam keadan cair pada kompartemen vascular 1. Mekanisme hemostasis melibatkan beberapa sistem fisiologi yang saling berkaitan. Mekanisme normal hemastasis terdiri atas: (1) sistem pembuluh darah / vaskular, (2) trombosit, (3) sistem pembekuan, (4) sistem fibrinolitik 1. Apabila salah satu dari sistem fisiologi tersebut terjadi ketidaknormalan maka proses hemostasis dapat terganggu. Kegagalan hemostasis dapat menimbulkan perdarahan, sedangkan kegagalan mempertahankan darah dalam keadaan cair dapat menyebabkan trombosis 1. Perdarahan maupun trombosis merupakan masalah klinis yang patut diperhatikan. Apabila perdarahan dan trombosis tersebut menjadi suatu keadaan yang patologis dapat mengganggu keseimbangan mekanisme hemostasis. Gangguan mekanisme hemostasis dalam keadaan patologis mempunyai hubungan erat dengan perkembangan penyakit jantung maupun pembuluh darah. Penyakit kardiovaskular yang mempunyai hubungan erat dengan gangguan pada mekanisme hemostasis salah satunya atherosclerosis, ischemic heart disease (IHD), dan stroke 2,3,4. Selain itu, gangguan hemostasis dapat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Salah satu gaya hidup yang tidak sehat yaitu, kurangnya latihan fisik atau olahraga. Untuk menurunkan faktor risiko terjadinya gangguan pada mekanisme hemostasis salah satunya dapat berupa latihan fisik. Latihan fisik sangat penting

untuk menjaga dan meningkatkan kualitas fisik sumber daya manusia. Latihan fisik tertentu yang dilakukan dapat memberikan pengaruh pada sistem faal dalam tubuh 2,3. Salah satu pengaruh latihan fisik adalah dapat meningkatkan kesehatan dan daya tahan jantung, paru, peredaran darah, otot-otot, dan sendi 5. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur telah banyak diketahui manfaatnya 5. Manfaat dari aktivitas fisik dapat tergantung dari lamanya aktivitas tersebut dilakukan dan juga teratur atau tidaknya aktivitas fisik tersebut dilakukan. Salah satu manfaat aktivitas fisik berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Peningkatan aktivitas tubuh dengan cara berolah raga secara teratur dapat menurunkan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular, dan sebaliknya kurang melakukan aktivitas fisik merupakan faktor penting peningkatan resiko pada penyakit kardiovaskular 2. Mekanisme latihan fisik dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular belum diketahui secara pasti. Manfaat lain dari aktivitas fisik secara tidak langsung berhubungan dengan mekanisme hemostasis. Peningkatan aktivitas faktor-faktor koagulasi darah telah dilaporkan selama dan setelah latihan fisik. Penelitian-penelitian yang telah banyak dilakukan, terbatas untuk efek latihan fisik regular yang teratur dan dalam jangka waktu lama. Penelitian untuk mengetahui efek dari latihan fisik jangka pendek jarang dilakukan. Pada penelitian sebelumnya dikemukakan bahwa latihan fisik maksimal mengakibatkan perubahan signifikan pada peningkatan faktor-faktor koagulasi 2. Penelitian yang lain menunjukkan adanya peningkatan kadar katekolamin, peningkatan adenosin diphosphat (ADP), dan peningkatan tromboxan A 2 setelah

latihan fisik 6,7. Kemungkinan peningkatan kadar katekolamin, pelepasan adrenalin, peningkatan adenosin diphosphat (ADP), peningkatan tromboxan A 2 dapat menyebabkan perubahan pada aktivasi trombosit 6,7. Berdasarkan hal-hal tersebut diduga latihan fisik dapat juga berpengaruh terhadap waktu perdarahan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut apakah terjadi perubahan waktu perdarahan setelah melakukan latihan fisik jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik jangka pendek terhadap perubahan waktu perdarahan dan juga untuk mengetahui pengaruh latihan fisik menggunakan metode Harvard Step terhadap perubahan waktu perdarahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh latihan fisik terhadap perubahan waktu perdarahan, memberikan informasi tentang manfaat latihan fisik yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh, menambah bahan acuan dalam memilih lamanya aktivitas fisik yang akan dilakukan, dan memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya. Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan rancangan penelitian adalah Pretest-Postest design.. Ruang lingkup penelitian ini adalah Fisiologi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2007. Tempat penelitian adalah Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Populasi target penelitian ini adalah kelompok umur 18-23 tahun. Dan populasi terjangkau adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel penelitian ini diambil dari populasi terjangkau yang ditentukan dengan metode Purposive sampling dari daftar mahasiswa yang memenuhi kriteria penelitian. Kriteria inklusi sampel adalah mahasiswa jenis kelamin laki-laki dengan umur antara 18-23 tahun, memiliki tinggi badan 165 cm, berdasarkan anamesis tidak melakukan jenis olahraga apapun secara rutin, berdasarkan anamesis dalam keadaan sehat, dan telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian. Kriteria eksklusi adalah berdasarkan anamesis mempunyai riwayat penyakit kardiovaskuler, berdasarkan anamesis mempunyai riwayat penyakit gangguan koagulasi, menggunakan obat-obat yang mengganggu fungsi koagulasi sebelum dilakukan penelitian, dan menolak untuk menjadi subyek penelitian. Menurut perhitungan besar sampel minimal pada penelitian ini adalah 8 orang. Jumlah subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Data yang dikumpulkan adalah waktu perdarahan subyek penelitian sebelum dan sesudah melakukan latihan fisik. Pengumpulan data waktu perdarahan dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh petugas laboratorium. Perlakuan yang diberikan yaitu latihan fisik dengan metode Harvard step selama 3 menit yang dilakukan dalam sekali perlakuan. Pengukuran nilai waktu perdarahan dengan menggunakan metode Duke dilakukan sebelum subyek penelitian melakukan latihan fisik dan segera setelah latihan fisik.

Perbedaan waktu perdarahan sebelum dan setelah latihan fisik diuji dengan uji Wilcoxon bila distribusi data tidak normal atau dengan uji-t berpasangan bila distribusi data normal. Analisis data menggunakan program komputer SPSS release 15.0 for Windows. Hasil penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Subyek penelitian adalah 20 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Rerata umur subyek penelitian ini adalah 21.6 (SD = 0.89). Seluruh subyek penelitian melakukan latihan fisik berupa naik-turun bangku Harvard selama 3 menit. Hasil pengukuran waktu perdarahan sebelum dan setelah latihan fisik ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Waktu perdarahan (detik) subyek penelitian sebelum dan setelah latihan fisik (n=20) Kelompok Rerata Simpang Baku Minimum Maksimum BT sebelum 83.15 14.113 67 110 BT setelah 94.35 20.011 52 125 BT=Bleeding Time= waktu perdarahan

Data pada tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata lama waktu perdarahan sebelum latihan fisik (BT sebelum) adalah 83.15 (SD = 14.113) detik, dan nilai rata-rata setelah latihan fisik(bt setelah) adalah 94.35 ( SD = 20.011) detik. Selisih rerata antara waktu perdarahan sebelum perlakuan dengan waktu perdarahan setelah perlakuan didapatkan hasil sebesar 11.2 detik. Hal ini berarti terdapat peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik dibandingkan waktu perdarahan sebelum latihan fisik. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada sebagian besar subyek penelitian terdapat peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek dibandingkan waktu perdarahan sebelum latihan fisik jangka pendek dan hanya dua orang subyek penelitian yang menunjukkan penurunan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek dibandingkan dengan waktu perdarahan sebelum latihan fisik jangka pendek. Perubahan waktu perdarahan sebelum dan sesudah latihan fisik ditampilkan pada gambar 1.

140 120 Wa ktu per dar ah an (de tik) 100 80 60 40 Sebelum latihan Pengukuran Sesudah latihan Gambar 1. Diagram box-plot waktu perdarahan subyek penelitian sebelum dan setelah latihan fisik (n=20) Pada uji non parametrik Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan secara bermakna antara waktu perdarahan sebelum latihan fisik dan waktu perdarahan setelah latihan fisik, dengan nilai p = 0.005. Pembahasan Pada penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat peningkatan agregasi trombosit dan juga adhesi trombosit setelah latihan fisik 6. Penelitian lain menunjukkan adanya peningkatan kadar katekolamin, peningkatan adenosin diphosphat (ADP), dan peningkatan tromboxan A 2 setelah latihan fisik 6,7. Kemungkinan peningkatan kadar katekolamin, pelepasan adrenalin, peningkatan adenosin diphosphat (ADP), peningkatan tromboxan A 2 dapat menyebabkan perubahan pada aktivasi trombosit sehingga dapat diduga

bahwa adanya perubahan waktu perdarahan setelah latihan fisik 6,7. Mekanisme latihan fisik mempengaruhi aktivasi trombosit belum dapat diketahui secara pasti. Pada penelitian sebelumnya oleh Chen et al menunjukkan bahwa terdapat penurunan waktu perdarahan setelah latihan fisik dibandingkan dengan waktu perdarahan sebelum latihan fisik 8. Hal ini, berbeda dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa terdapat sebagian besar subyek penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek dibandingkan waktu perdarahan sebelum latihan fisik jangka pendek dan hanya sebagian kecil subyek penelitian yang menunjukkan penurunan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek dibandingkan waktu perdarahan sebelum latihan fisik jangka pendek. Perbedaan hasil penelitian tersebut dapat dimungkinkan adanya bias dalam pengukuran waktu perdarahan yang mengakibatkan perbedaan hasil. Pengukuran pertama waktu perdarahan dilakukan sebelum subyek penelitian melakukan latihan fisik dan pengukuran kedua dilakukan segera setelah subyek penelitian melakukan latihan fisik. Kemungkinan lain adalah adanya penimbunan asam laktat dalam darah setelah latihan fisik, asam laktat terbentuk kurang lebih satu menit setelah latihan fisik 9. Penimbunan asam laktat dapat menghambat agregasi trombosit sehingga waktu perdarahan setelah latihan fisik menjadi lebih lama dibandingkan waktu perdarahan sebelum latihan fisik 10. Kemungkinan yang lain adanya peningkatan temperatur tubuh dapat menyebabkan peningkatan waktu perdarahan 11. Ketahanan fisik subyek penelitian yang berbeda tiap individu

diduga dapat mempengaruhi peningkatan waktu perdarahan. Selama penelitian ini berlangsung seluruh subyek penelitian dalam keadaan sehat. Hal-hal yang belum dapat diterangkan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik yang berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Pengaruh temperatur dan pengaruh ketahanan fisik subyek penelitian terhadap peningkatan waktu perdarahan belum dapat dijelaskan dari hasil penelitian ini. Kesimpulan Terjadi peningkatan waktu perdarahan setelah latihan fisik jangka pendek. Saran Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menjelaskan pengaruh latihan fisik terhadap hemostasis tubuh dengan memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hemostasis seperti suhu tubuh, kadar asam laktat darah dan sebagainya. Selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh intensitas latihan fisik terhadap hemostasis tubuh. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr.hardian selaku pembimbing, dr.budi Laksono selaku reviewer proposal, Staf Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Laboratorium Spektronik, teman-teman mahasiswa yang telah bersedia menjadi subyek penelitian, keluarga dan seluruh

pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Sacher, Ronald A. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 11. Alih Bahasa: Brahm U, Pendit, Dewi Wulandari, Jakarta: EGC, 2004. pp. 153-176. 2. Rattu AJM. Blood Coagulation Variabel In Response To Short Term Exercise. Jurnal Kedokteran Yarsi 2000; 8(1). pp. 92-100. 3. Anonim. Exercise cuts risk of stroke: Even Moderate Level of Activity Produce Results, Study Finds. 2005. http://www.healthatoz.com/atoz/standard/home.jsp. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2006. 4. Hilbert T, Prasa D, Stuzebecher J, Glaser D, Schneider K, Gabriel HH. Blood Coagulation and Fibrinolysis After Extreme Short-term Exercise. J Thrombosis Research (PubMed Abstrak). 2003. 5. Simon H. Exercise. 2005. http://www.enh.org/healthandwellness/exercise.htm. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2006. 6. Smith JE. Effect of Strenuous Exercise on Haemostasis. http://bjsm.bmj.com. Diakses pada tanggal 15 Februari 2007.

7. Jong-shyan W, Chauying JJ, Hsiun-ing C. Effect of Exercise Training and Deconditioning on Platelet Function in Men. http://www.jap.physiology.org. Diakses pada tanggal 15 Februari 2007. 8. Chen HI, Tang YR, Wu HJ, Jen CJ. Effect of acute exercise on bleeding time, Bleeding Amount and Blood Cell Counts: a Comparative Study (PubMed Abstrak). 2003. 9. Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi, edisi 9. Alih Bahasa: Setiawan I, Santoso A. Jakarta: EGC, 1997. pp. 579-593. 10. Karakov Y, Duzova H, Polat A, Emre MH, Arabaci I. Effect of Training Period on Haemorheological Variabels in Regularly Trained Footballers. http://www.bjsm.bmj.com. Diakses pada tanggal 30 April 2007. 11. Nanda R. Bleeding Time. 2005. http://www.wmtm.com/bleeding timehealthcenters.htm. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2006. 12. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto, 2002. pp. 240-85. 13. Laksono B. Petunjuk Praktikum Ilmu Faal, edisi 2006. Semarang: Bagian Ilmu Faal fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 2006. pp. 26-29. 14. Fischbach FT. A Manual of Laboratory Diagnostic Tests, 2 nd ed. Philadelphia: J.B.Lippincott Company, 1984. pp.67-103.