Wali Kota Ajak Masyarakat Bangun Kota dengan Kebersamaan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

Indikator Konten Kuesioner

Dengan adanya pajak sebagai sumber PAD, daerah dapat membiayai. pembangunan secara optimal. Dalam Undang-undang RI Nomor 28 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA TEGAL KEPUTUSAN WALIKOTA TEGAL NOMOR / 164 / 2011 TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH KOTA TEGAL TAHUN 2012

BAB 1 BUKU SAKU PERPAJAKAN BAGI UMKM

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. maupun pembangunan di segala bidang, maka konsekuensinya Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Inspektorat Kabupaten Bantul. PELAYANAN UMUM. PRASARANA. Hari. Kawasan. Bebas Kendaraan Bermotor.

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BERAU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak. Pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh negara. Di

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sebagai

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

BADAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia senantiasa melakukan pembangunan nasional untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari wajib pajak yang berdasarkan peraturan perundangan mempunyai. kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 04

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang. Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, maka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari di daerah perkotaan, seringkali muncul

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menghasilkan informasi komprehensif terkait pelaksanaan

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. membuat pengelompokkan jenis pajak berdasarkan aktivitas yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Disaat perekonomian global mulai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

Pranata Pembangunan Pertemuan 14 Penertiban Kaki lima

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

BUPATI BATANG HARI A. FATTAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Sehingga banyak lahan yang dialihfungsikan menjadi gedung-gedung. lahan kosong atau serapan air di daerah perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENERANGAN JALAN UMUM DAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pungutan, tetapi hanya merupakan pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PEMBUANGAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Wali Kota Ajak Masyarakat Bangun Kota dengan Kebersamaan Menjelang berakhirnya tahun 2015 dan memasuki tahun baru 2016, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyampaikan beberapa hal terkait capaian-capaian maupun target yang akan dicapai di tahun mendatang. Menurutnya, kondisi Kota Pontianak sepanjang tahun 2015 dari segala aspek cukup baik, bahkan boleh dikatakan sangat baik. Dari sisi kuantitas dan kualitas kejahatan yang terjadi di Pontianak, ada penurunan yang cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa kondisi Pontianak dari sisi ketertiban dan keamanan semakin baik, ujarnya di ruang kerjanya, Rabu (30/12).. Aspek kesadaran hukum masyarakat juga diklaimnya sangat baik. Sebagai parameternya, meningkatnya kesadaran masyarakat melaksanakan kewajibannya terutama kepatuhan dalam kewajiban membayar pajak. Betapa tidak, tahun 2015 ini, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai target penerimaan hingga 109,34 persen dari target yang ditetapkan. Demikian pula Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak hiburan target yang dicapai terbilang baik. Bahkan dibanding tahun lalu, tahun ini hampir mencapai dua kali lipat. Perolehan denda pajak juga cukup baik. Total penerimaan dari sektor pajak lebih dari 98 persen. Nah, ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak cukup baik, ungkapnya. Namun demikian, perolehan pajak parkir diakui Sutarmidji, pihaknya terlalu tinggi mematok target, di mana target yang ditetapkan Rp 6,5 miliar, sementara realisasinya hanya mencapai Rp 2,7 miliar. Hal itu disebabkan memang beberapa tempat yang dikenakan pajak parkir masih terbatas. Sama halnya dengan pajak penangkaran walet yang hanya meraup 15 persen dari target. Dengan capaian yang minim itu, ia pun berencana mempertimbangkan untuk membongkar semua penangkaran walet yang

ada sebab dinilai tidak memberikan manfaat yang berarti. Sektor pajak reklame pun tidak mencapai target, yakni hanya memperoleh 89,39 persen. Namun secara keseluruhan dalam kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini, tingkat pendapatan sektor pajak dan retribusi kita hampir mencapai target, bahkan beberapa diantaranya melebihi target. Ini menggembirakan, mudah-mudahan di tahun 2016 target penerimaan Pemerintah Kota Pontianak dari sektor perpajakan bisa terus meningkat, timpalnya. Dari sisi pembangunan, Wali Kota Sutarmidji menyebut, beberapa kegiatan pembangunan terutama pelebaran jalan seperti Jalan Gusti Hamzah hampir tuntas, Jalan Dr Wahidin sudah mengalami kemajuan sangat signifikan, Jalan Budi Utomo tahun depan ditargetkan tuntas. Sementara Jalan Khatulistiwa dengan menggunakan dana dari pemerintah pusat juga akan selesai. Sementara fasilitas pemerintah yang akan diselesaikan yakni Gedung Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak yang terletak di Jalan Sutoyo, Kantor Lurah Saigon dan Kantor Lurah Parit Mayor yang hampir selesai. Kemudian beberapa ruang belajar di Pontianak Utara maupun di Pontianak Timur akan dibangun guna menunjang fasilitas di bidang pendidikan. Sarana prasarana olahraga seperti kolam renang dalam waktu dekat juga akan tuntas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie mendapat tambahan 150 bed dan ditargetkan tahun depan selesai. Bahkan, SMAN 1 dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar yang dalam waktu tidak lama lagi pembangunannya selesai, akan menjadi gedung SMA percontohan. Ketika nanti diserahkan ke Pemerintah Provinsi Kalbar, saya berharap gedung ini terpelihara dengan baik dan bisa menjadi prototipe sebagai gedung SMA yang ideal dilengkapi dengan gedung teater, lapangan olahraga dan ruang belajar yang representatif, tuturnya. Selaku kepala daerah, Sutarmidji menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap warga Kota Pontianak yang terus peduli dan bersinergi dengan Pemkot Pontianak untuk membangun kota dengan kebersamaan. Wujud kebersamaan itu dibuktikan dengan partisipasi sebagian besar masyarakat secara sukarela

menyerahkan lahannya untuk pelebaran jalan serta pembangunan jalan baru. Ia juga mengapresiasi seluruh masyarakat yang bermukim di jalan paralel Sungai Raya Dalam, terutama dari Sekolah Gembala Baik hingga ke batas kota, yang secara sukarela menyerahkan sebagian lahannya untuk dibangun jalan paralel. Jembatan-jembatan yang ada di sepanjang Sungai Raya Dalam juga akan bongkar atau dikurangi. Tahun 2016, pihaknya akan mengurangi atau membongkar sebanyak mungkin jembatan-jembatan yang berdiri di atas aliran atau saluran primer seperti di Sungai Raya Dalam dan Sungai Jawi. Tahun 2016, sebanyak 20 hingga 30 jembatan di Sungai Jawi akan dibongkar. Tahun 2015 sekitar 37 jembatan yang sudah dibongkar. Sehingga tahun 2017, jalan paralel Sungai Jawi tuntas. Kita tata pinggirannya, kita tata tamannya menjadi tempat orang bersantai, kita normalisasi seluruhnya, imbuh Midji. Tak ketinggalan, pihaknya juga fokus pada kebersihan dan penghijauan kota. Dirinya mengklaim, kepatuhan warga Kota Pontianak dalam menjaga kebersihan tidak kalah dengan wargawarga di luar Pontianak. Ia menilai, masyarakat Pontianak sudah sangat tertib dalam membuang sampah sehingga Kota Pontianak bersih dari sampah. Untuk menjaga keindahan dan keasrian taman-taman kota, Sutarmidji menegaskan, pihaknya melarang para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di taman-taman kota sehingga masyarakat bisa bersantai dan menikmati taman dengan nyaman. Sebagai solusi bagi para PKL, Pemkot akan menyediakan titik-titik di mana mereka diperkenankan untuk berjualan. Taman-taman itu juga akan dilengkapi dengan perpustakaan-perpustakaan mini supaya masyarakat atau pengunjung yang tengah berada di taman bisa menikmati suasana taman sambil menikmati bacaan-bacaan yang bermanfaat. Jadi, tidak ada lagi asap orang bakar sate, orang bakar sosis, atau goreng-gorengan yang menyebabkan taman tidak bisa dinikmati oleh pengunjung yang ingin bersantai, ucapnya. Keselamatan dalam berlalu lintas juga tak luput dari perhatian Pemkot Pontianak. Salah satunya dengan membangun trotoar-

trotoar yang humanis dan bagus. Kita juga membangun drainase yang baik, jalur khusus sepeda, zona aman di lokasi-lokasi sekolah yang terletak di pinggir jalan, kata Midji. Tahun 2016, pihaknya tidak lagi fokus pada pembangunan kantorkantor pemerintah. Hanya Kantor Camat Pontianak Selatan yang akan dibangun sebagai bentuk memberikan pelayanan yang lebih nyaman. Sutarmidji mengajak masyarakat untuk meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Kota Pontianak. Selain menduduki rangking empat IPK, Kota Pontianak juga menyandang predikat sebagai kota yang pelayanan publiknya sudah memenuhi standar Undang-undang Nomor 25 tahun 2009. Saya minta seluruh SKPD untuk meningkatkan standar layanan publiknya sehingga ada peningkatan nilainya. Kalau saat ini nilai yang diraih 87, saya minta ke depan sudah mencapai 92 ke atas, harapnya. Banyak program-program yang menyentuh masyarakat yang dilakukan Pemkot Pontianak seperti pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan percepatan-percepatan perizinan, pelatihanpelatihan generasi muda dalam berusaha dan lainnya. Saya tidak ingin ada warga miskin yang semakin miskin, tidak boleh ada anak yang putus sekolah, tidak boleh ada warga yang sakit tetapi tidak bisa ke rumah sakit karena tidak mampu dalam hal biaya. Semua akan kita tangani secara serius, tandasnya. Sutarmidji menambahkan, seandainya koordinasi masih lamban, pelayanan masih lamban terutama berkaitan dengan bantuanbantuan bagi masyarakat, hal itu lantaran pihaknya harus ekstra hati-hati dan meneliti terlebih dahulu sebelum bantuan tersebut disalurkan. Sebab, bila bantuan yang akan diberikan tidak dilakukan pengecekan ke lapangan, bukan tidak mungkin permohonan yang diusulkan itu fiktif. Lamanya pemberian bantuan sosial itu disebabkan keterbatasan petugas yang ada, hanya dua orang petugas untuk mengecek lapangan ke seluruh Kota Pontianak. Sedangkan permohonan yang masuk cukup besar. Permohonan-permohonan itu perlu dilakukan analisis, apakah itu layak diberikan atau tidak, jelasnya. Dalam kesempatan itu, ia mengajak generasi mudah serta seluruh komponen masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama

memerangi narkoba dan korupsi. Ia memastikan, dana APBD Kota Pontianak akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kota. Saya mengajak warga untuk bersama-sama menjaga Pontianak ini, menjaga tamantaman, jalan-jalan, saluran-saluran. Dengan kebersamaan saya yakin kita bisa menikmati hidup yang bahagia di Kota Pontianak. Sebaliknya, tanpa kebersamaan mustahil itu bisa tercapai, pungkasnya. (jim)