MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI LEMBAR KERJA SISWA BERDASARKAN KBK PADA PEMBELAJARAN IPA SD. Bambang Gonggo Murcitro

dokumen-dokumen yang mirip
Keterampilan Proses Sains. Makalah disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA. oleh Litasari Aldila Aribowo ( )

II. LANDASAN TEORI. Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) yaitu suatu metode. bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing. arah (ceramah reflektif) dan sistem dua arah (penemuan terbimbing).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu

I. PENDAHULUAN. tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN INFERENSI SISWA PADA MATERI REDOKS DI SMA

I. PENDAHULUAN. Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di

FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita

BAB I PENDAHULUAN. butuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sains, teknologi,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Elly Hafsah, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pendidikan yang diterapkan di negara ini.

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan kelak. Ini berakibat poses pembelajaran matematika harus

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung menggunakan eksperimen. Belajar harus bersifat menyelidiki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

I. PENDAHULUAN. pengembangan diri atau pribadi siswa secara utuh, artinya pengembangan

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin maju dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. kosong dari sebagian besar pendidikan, terutama pada akhir abad ke-19

1. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja tetapi juga

I. PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah secara

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan ilmu yang sangat dekat dengan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. saling berkaitan. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi (hubungan timbal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan Ilmu

KETERAMPILAN PROSES DALAM IPA SD. Ridwan Efendi, M.Pd

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

SD NEGERI PAMULIHAN KKG GUGUS II BABAKANBANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sains yang semula berasal dari bahasa Inggris science. Kata science sendiri berasal

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

Oleh: Kartimi, Ria Yulia Gloria dan Ayani. Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan

I. PENDAHULUAN. konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

Pendekatan Keterampilan Proses Sains

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Menurut Nuraeni (2010),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan semua keterampilan yang digunakan untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving adalah model pembelajaran yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains dapat diartikan sebagai keterampilan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada tingkat sekolah dasar adalah merupakan pondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Irpan Maulana, 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan-keterampilan tertentu yang disebut keterampilan proses. Keterampilan Proses menurut Rustaman dalam Nisa (2011: 13)

BAB I PEMBELAJARAN FISIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Slavin (Nur, 2002) bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006: 3) bahwa IPA berhubungan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam (Holil, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pendekatan Pembelajaran Multiple Representations. umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah pada dasarnya merupakan hal yang sangat sering ditemui dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

I. PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmuwan untuk melakukan proses penyelidikan ilmiah, atau doing science (Hodson,

I. PENDAHULUAN. proses aktualisasi siswa melalui berbagai pengalaman belajar yang mereka dapatkan.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TIGA PADA PEMBELAJARAN SAINS SMP. Universitas Darussalam Ambon. Diterima ; Terbit

BAB I PENDAHULUAN. tersedia tidak memadai, kurang dana, keterbatasan keterampilan guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu peristiwa yang diamati yang kemudian diuji kebenarannya

Transkripsi:

1 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI LEMBAR KERJA SISWA BERDASARKAN KBK PADA PEMBELAJARAN IPA SD Bambang Gonggo Murcitro Abstrak, Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi disebutkan bahwa sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun tentang karaktersitik alam sekitar melalui caracara sistematis. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses penemuan tentang alam secara sistematis, selain memahami kumpulan pengetahuan ilmiah temuan saintis yang berupa faktafakta, konsepkonsep, dan prinsipprinsip sains. Ini berarti bahwa belajar sains tidak sekadar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud pengetahuan deklaratif (declarative knowledge). Namun, belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi (terapan sains) bekerja dalam wujud pengetahuan prosedural (procedural knowledge), termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan menerapkan metode dan sikap ilmiah. Kata Kunci : Keterampilan proses, pembelajaran IPA. PENDAHULUAN Belajar sains seharusnya memfokuskan pada pemberian pengalaman secara langsung (hands on activity) dengan memanfaatkan dan menerapkan konsep, prinsip, serta fakta sains temuan saintis melalui alat peraga. Dalam konteks ini, siswa perlu dilatih berpikir secara ikuiri serta mengembangkan sejumlah keterampilan ilmiah, yang disebut juga sebagai keterampilan proses sains, untuk memahami prilaku/gejala alam. Keterampilan itu antara lain, keterampilan mengamati, menggunakan alat dan bahan, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, melaksanakan percobaan, menyimpulkan hasil percobaan, dan mengkomunikasikan temuan. Selain itu, selama kegiatan pembelajaran, siswa perlu dilatih untuk membiasakan beberapa sikap ilmiah seperti sikap ingin tahu, kerja sama, terbuka, tekun, dan peduli lingkungan. Permasalahan. Berdasarkan permintaan KBK dan pengembangan keterampilan proses sains maka timbul permasalahan: Bagaimana merencanakan alat peraga IPA untuk membantu terlaksananya pembelajaran IPA yang dapat memberikan pengalaman langsung dan melatih keterampilan proses sains?.

2 Pembahasan Terdapat beberapa keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan dalam melaksanakan pembelajaran dengan memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa diantaranya keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan Proses Dasar meliputi: a. Observasi Melakukan observasi suatu obyek dan fenomena dan melalui pancaindera, yaitu: melihat, menyentuh, mengecap, mendengar, dan membau. Informasi yang diperoleh dapat merangsang keingintahuan, bertanya, berpikir, membuat interprestasi tentang lingkungan dan merangsang melakukan penyelidikan lanjutan. Keterampilan mengobservasi merupakan hal yang paling penting untuk mengembangkan keterampilan yang lain. b. Klasifikasi Memahami sejumlah objek, peristiwa dan makluk hidup di sekitar kita sangatlah penting dan perlu diketahui juga jenisnya. Kemampuan mengklasifikasi ini dapat dilakukan mengurutkan melalui: observasi mencari kesamaan, perbedaan dan hubungan satu dengan lainnya, serta mengelompokkan berdasarkan berapa tujuan. Syarat pokok dalam sistem mengelompokkan suatu objek dalam hidup seharihari misalnya yellow page dalam telepon, sistem Desimal Dewey dalam perpustakaan, dan juga klasifikasi barang di dalam toserba. Keterampilan mengklasifikasikan merupakan alat yang sangat penting untuk mengembangkan konsep dan kemampuan berpikir. c. Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan sesuatu kepada pihak lain merupakan dasar dari segala sesuatu dalam hidup kita. Grafik, serta, peta, symbol, diagram, persamaan matematis dan demontrasi visual baik melalui tulisan maupun lisan merupakan metode yang sering digunakan berkomunikasi dalam sains, komunikasi yang efektif yaitu harus jelas, tepat dan tidak ambigu. d. Pengukuran Metrik Berapa banyak? Berapa jauh? Berapa panjang? Berapa kecepatannya? Pertanyaan ini merupakan hal yang tiap hari temui dan gunakan. Keterampilan yang baik dalam pengukuran merupakan hal penting dalam mengobservasikan kuantifikasi, mengklasifikasikannya dan membandingkan sesuatu serta mengkomunikasikannya. Perubahan sistem metric dalam memudahkan mempelajari unit untuk kehidupan seharihari, dan perkalian serta pembagian

3 merupakan operasi yang mudah kalau kita mengacu kepada bilangan dasar sepuluh. e. Prediksi dan Peramalan Prediksi merupakan kegiatan menduga atau meramalkan masa yang akan datang. Keterampilan kita dalam memprediksi terhadap peristiwa dan obyek memungkinkan kita menentukan sikap yang sesuai terhadap lingkungan. Prediksi berdasarkan pada observasi dan inferensi yang dibuat dari hubungan antar peristiwa. Keteraturan di lingkungan memungkinkan kita membuat pola dan prediksinya berdasarkan pola tadi kemungkinan hal yang akan dapat diobservasikan di masa datang. f. Inferensi atau Penafsiran Kita dapat dikatakan mempunyai apresiasi yang lebih baik terhadap lingkungan jika dapat menginterprestasikan sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Belajar mengenai pola dan memperkirakan pola yang akan terjadi lagi pada kondisi yang sama. Sebagian besar dalam perilaku seharihari berdasarkan pada inferensi yang di buat terhadap suatu peristiwa. Ahli sains membuat hipotesis berdasarkan inferensinya untuk selanjutnya diselidiki Sedangkan Keterampilan Proses Sains Terpadu meliputi: a. Identifikasi ariabel Keterampilan identifikasi variabel sangat diperlukan dalam kegiatan penyelidikan atau penelitian. ariabel yang dapat diidentifikasikan, antara lain variabel yang dimanipulasikan dan variabel yang merespon. Misalnya menanam kecambah yang satu di sitaruh terkena sinar matahari yang lain di taruh pada kolong tempat tidur tidak terkena sinar matahari. Sinar matahari merupakan variabel yang dimanipulasi pertumbuhan merupakan variabel yang merespon. b. Penyusunan Tabel Data Keterampilan menyusun tabel dari data yang diperoleh juga merupakan keterampilan yang dibutuhkan banyak dalam penelitian dan banyak digunakan oleh ahli sains. Tujuan membuat tabel dari data yang diperoleh adalah untuk menyusun atau mengorganisasi informasi dengan cara yang efisien dan mudah dibaca. Menyusun tabel dari data yang dimiliki dapat berasal dari grafik kemudian diubah menjadi tabel atau menyusun tabel dari data berupa deskripsi yang dibuat selama penyelidikan.

4 c. Penjelasan Hubungan antar variabel Keterampilan membuat hubungan antar variabel berhubungan erat dengan kegiatan mengorganisasi data baik dalam tabel ataupun grafik. Pada keterampilan ini lebih banyak menekankan pada membuat hubungan dari satu hal ke hal berikutnya atau membuat kecenderungan di antara atau berdasarkan data yang diperoleh. d. Pencarian dan Pemrosesan Data Keterampilan ini lebih diarahkan kepada proses penyelidikan atau penelitian untuk memperoleh data atau informasi yang lainnya dapat disimpulkan e. Penganalisisan Penyelidikan Dalam menganalisis penyelidikan dapat diajukan berbagai pertanyaan misalnya variabel yang akan dipertimbangkan, hipotesis yang akan diuji dan jenis penyelidikan yang akan dilakukan. ariabel yang dapat diidentifikasikan dalam eksperimen meliputi : variabel yang dimanipulasi, variabel yang mempengaruhi hasil eksperimen tetapi dibuat kondisi sedemikian rupa tidak berpengaruh. f. Penyusunan Hipotesis Hipotesis merupakan terkaan terhadap hubungan antar variabel. Hipotesis dibuat biasanya sebelum melakukan penyelidikan dan digunakan oleh penelitian sebagai patokan arah dalam mencari data yang diperlukan. Misalnya waktu yang diperlukan suatu benda pada berbagai jenis larutan untuk mencapai wadah yang berbeda. g. Disain Penyelidikan Keterampilan ini merupakan perencanaan suatu penyelidikan yang masih dalam imajinasi saja. Walaupun demikian disain ini hendaknya telah lengkap yang memungkinkan memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Penyelidikan digunakan untuk menguji hipotesis. h. Eksperimen Bereksperimen merupakan kegiatan yang menerapkan keseluruhan keterampilan proses sains sebelumnya suatu eksperimen dapat dimulai dari pertanyaan dirumuskan jawaban sementara atau hipotesisnya, meliputi juga menentukan variabel, menentukan variabel yang dikontrol, membuat definisi operasional, membuat disain penelitian, mencari data dan menginterprestasikan data.

5 Keterampilan proses tersebut di atas jika dilatihkan terus pada siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif tingkat tinggi. Namun implementasinya dalam pembelajaran guru sering mengalami kesulitan. Dibawah ini terdapat model lembar kerja siswa (LKS) yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains pada pembelajaran IPA, diantaranya kemampuan untuk mengamati, berhipotesis, menentukan variable, membedakan, penyusunan tabel data, membuat grafik, analisis penyelidikan dan menyimpulkan. LKS yang disusun untuk mengembangkan keterampilan proses sains dan bernuansa KBK disusun sebagai berikut: No Aspek LKS Dibuat guru Dibuat Siswa Keterangan 1 2 3 4 Judul Masalah Hipotesis ariabel Penelitian: Mulamula dibantu guru variable bebas, selanjutnya variable terikat, dilatih mandiri variable control 5 6 7 8 9 10 11 Alat dan bahan Prosedur percobaan Data pengamatan Grafik Analisis Kesimpulan Aplikasi Contoh Implementasi Keterampilan Proses Sains Pembelajaran IPA pada Tingkat SD. A. Indikator Menjelaskan perubahan logam akibat perkaratan. Pada Lembar Kerja Siswa untuk B. Materi: Perubahan Benda akibat Perkaratan

6 C. Rumusan Masalah: Perubahan apakah yang timbul pada benda akibat perkaratan. D. Rumusan Hipotesis Perkaratan menimbulkan perubahan E. Alat dan Bahan paku baik paku berkarat F. Prosedur 1. Ambillah sebuah paku yang baik. 2. Diskusikan warna dan bentuknya, serta catat hasilnya dalam Tabel 2. 3. Ulangi langkah 2 untuk paku yang berkarat. G. Pengamatan Lakukan pengamatan dengan seksama warna dan bentuk paku serta catat hasilnya pada Tabel 2. Paku Tabel 2. Perubahan Paku akibat Perkaratan Sifat Warna Bentuk Permukaan Baik Berkarat

7 H. Analisis Data 1. Paku adalah salah satu jenis logam yang mengandung besi. 2. Paku yang baik memiliki sifat warna dan. 3. Paku yang berkarat memiliki sifat warna dan bentuknya. 4. Upaya apa untuk menghambat logam dari perkaratan? I. Kesimpulan Perkaratan pada logam menyebabkan perubahan warna menjadi dan bentuknya Upaya untuk mencegah perkaratan adalah ANALISIS Benda logam seperti besi apabila dibiarkan terlalu lama kepanasan dan kedinginan akan mengalami perubahan. Perubahan apakah yang terjadi? Amati pagar besi sekolah yang catnya mengelupas. Bagaimana permukaannya? Pagar tersebut terlihat berwarna cokelat dan keropos. Perubahan pada besi ini disebut perkaratan. Perkaratan adalah perubahan pada besi menjadi berwarna cokelat dan keropos. Kesimpulan Perkaratan pada logam menyebabkan perubahan warna menjadi kecoklatan dan bentuknya keropos. Upaya untuk mencegah perkaratan adalah dengan melakukan pengecatan.

8 DAFTAR PUSTAKA Alit, M., Keterampilan Proses Sains Sebagai Suatu Pendekatan. PPG IPA. Bandung, 1996. Funk. J., Learning Science Process Skills, Kendal Hunt Publishing Company, 1997 Gagne, Robert M., The Conditions of Learning Fourth Edition, CBS College Publishing. New York, 1997 Silberman, Mel., Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject., Massachusetts: Allyn and Bacon, 1997 Sudibyo, E., Beberapa Teori yang Melandasi Pengembangan ModelModel Pengajaran., Depdiknas, 2003.., Beberapa Model Pengajaran dan Strategi Belajar dalam Pembelajaran IPA., Depdiknas, 2003. Sudjana, N. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989.

9