BERBAGAI PENELITIAN KELANJUTUSIAAN DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR. Oleh: Prof. Dr. Clara M. Kusharto, MSc

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 73,7 tahun.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

PROFIL PT CARMELITHA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. penambahan bahan-bahan lain. Bahkan fast food (makanan cepat saji) semakin

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

TIMUR KOTAMADYA BOGOR. Dibawah bimbingan Hardinsyah, selaku Ketua

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

Clara M. Kusharto Ingrid S. Surono

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

TINGKAT PENGETAHUAN GIZI, KESESUAIAN DIET DAN STATUS GIZI ANGGOTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) SEPAKBOLA INSTITUT PERTANIAN BOGOR B A S I R

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung dapat meningkatkan angka usia harapan hidup. Di tahun

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia (lanjut usia)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UPTD Pelayanan Terpadu Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha di Jalan Sitara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

RISET KELANJUTUSIAAN DI FKM UI TAHUN OLEH: FATMAH

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

-LATAR BELAKANG- Akan menurunkan kemampuan fisik dan prestasi akademik. Upaya pemerintah: suplementasi zat besi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300


BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aset sumber daya manusia dimasa depan yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau

BAB I PENDAHULUAN. laut Indonesia diperkirakan sebesar 5.8 juta km 2 dengan garis pantai terpanjang

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik. adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan (Sugondo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

ANALISIS AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI PANGAN, DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJA WANITA DI INDUSTRI KONVEKSI FARAH AZIIZA

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masalah pangan dan gizi menjadi permasalahan serius di

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. Periode usia bulan (toddler and preschooler) merupakan periode

STATUS GIZI DAN RIWAYAT KESEHATAN SEBAGAI DETERMINAN HIPERURISEMIA (Studi Kasus di PT. Chevron Pacific Indonesia, Distrik Duri, Riau) ALFINDA BUDIANTI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok yang paling rawan dalam berbagai aspek, salah satunya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dunia semakin menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dan

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

tersebut dibanding produk lainnya (BPOM, 2005).

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya, karena di dalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian balita dalam kurun waktu 1990 hingga 2015 (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. orang didunia adalah 66 tahun, pada tahun 2012 naik menjadi 70 tahun dan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi, salah satunya adalah kelompok remaja.

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya belum sesuai dengan kebutuhan balita. zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Hibah Kompetensi Tahun 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

ANALISIS DETERMINAN KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN PADA KELUARGA NELAYAN DEWI MEITASARI A

Transkripsi:

BERBAGAI PENELITIAN KELANJUTUSIAAN DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh: Prof. Dr. Clara M. Kusharto, MSc

PENDAHULUAN Dunia menua dengan cepat. Jumlah orang berusia 60 tahun keatas akan 2 x lipat secara global, th 2020 dari 28.8 juta (11% dari total populasi ) menjadi 22% di th 2050. Lansia > anak berumur 0-14 th dalam populasi yang terjadi pertama kali dalam sejarah kehidupan manusia. Di Indonesia, saat ini 12 dari 33 propinsi telah berstruktur tua karena proporsi penduduk yang berusia lanjut > 7% dari total populasi penduduknya. Data kependudukan menunjukkan kenaikan jumlah lansia 23,9 juta pada tahun 2010 dengan usia harapan hidup 67,4 tahun dan diproyeksikan akan terus meningkat menjadi 28,8 juta dengan usia harapan hidup 71,1 tahun pada tahun 2020

Tri Dharma Perguruan Tinggi 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian Masyarakat Pembentukan Silver College IPB 6.6.2010 Pembentukan PPKS AGRIANITA IPB 21.4.2015 Penelitian Kelanjutusiaan

Pembentukan Silver College IPB Ketua OC Launching Silver College IPB, 6 Juni 2010 WR bidang Akademik & Kemahasiswaan

Pembentukan PPKS AGIRIANITA IPB Launching PPKS Agrianita IPB, 21 April 2015

Penelitian Kelanjutusiaan Sampai dengan tahun 2015 126 Penelitian Kelanjutusiaan Tahun 2010-2015 32 Penelitian Kelanjutusiaan 1. Skripsi 2. Thesis 3. Disertasi 4. Penelitian Staf 5. Buku Fakultas Ekologi Manusia 1. Gizi Masyarakat 2. Ilmu Keluarga dan Konsumen 3. Sains Komunikasi dan Pengenmbangan Masyarakat

PENGARUH BISKUIT LELE DAN KRIM PROBIOTIK ENTEROCOCCUS FAECIUM IS-27526 TERHADAP PROFIL LIPID WANITA LANSIA Hasil Biskuit berkontribusi terhadap asupan energi dan protein subjek yang telah sesuai dengan kebutuhan wanita lansia. Tingkat konsumsi energi, protein dan karbohidrat subjek sebelum dan selama intervensi tergolong defisit. Tingkat konsumsi lemak sebelum dan selama intervensi tergolong normal. Produk intervensi dengan krim probiotik E.faecium IS-27526 pada biskuit kontrol (P01) dan biskuit lele (P11) mampu menekan peningkatan kolesterol total. Kadar TG terjadi penurunan pada kelompok perlakuan (P11) dan peningkatan pada kelompok lainnya, namun tidak signifikan.

EFIKASI PEMBERIAN BISCUIT LELE DAN SUPLEMENTASI MINYAK IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) TERHADAP PROFIL LIPID DAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA Hasil Kadar trigliserida menurun secara signifikan pada perlakuan pemberian biskuit lele dan minyak ikan lele (P<0.05). Kadar kolesterol dan LDL meningkat secara signifikan pada perlakuan biskuit kontrol tanpa minyak ikan lele (P<0.05), sedangkan perlakuan lain terjadi peningkatan kadar kolesterol dan LDL namun tidak signifikan. Fungsi kognitif signifikan meningkat pada perlakuan pemberian biskuit lele dan minyak ikan lele dengan melihat perbaikan skor uji MMSE.

Keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, tingkat depresi dan status gizi lansia peserta dan bukan peserta program home care di Tegal Alur, Jakbar (Puspitasari 2011) Hasil: Rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein lansia peserta temasuk defisit tingkat ringan dan normal pada lansia bukan peserta. Tingkat kecukupan kalsium pada kedua kelompok termasuk dalam kategori kurang, sedangkan tingkat kecukupan fosfor pada kedua kelompok cukup (p>0,5). Berdasarkan status kesehatan, persentase terbesar kedua kelompok mengalami lebih dari satu jenis keluhan dengan ISPA sebagai keluhan yang paling banyak dialami. Lebih dari separuh lansia pada kedua kelompok tidak mengalami depresi (normal) (p.0,05) Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan negatif antara lama sakit infeksi dengan tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, tingkat kecukupan kalsium dan tingkat kecukupan fosfor.

Penyelenggaraan makanan, status gizi dan kesehatan lansia di rumah perlindungan sosial Tresna Werdha Bogor (Vici 2014) Hasil: RPSTW Bogor mengelola penyelenggaraan makanan sendiri tanpa menggunakan jasa katering. Daya terima contoh terhadap rasa dan porsi hidangan yang disajikan cukup baik. Status gizi lansia sebagian besar normal (56%). Sebagian besar lansia (67.6%) menderita hipertensi dengan persentase terbesar (24%) tergolong mild hypertension (hipertensi ringan). Tingkat kecukupan baik energi maupun protein masih defisit begitu juga dengan tingkat kecukupan vitamin dan mineral masih kurang. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan status gizi (p>0.05). Hasil uji Pearson juga menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan darah dengan status gizi (r = -0.219 dan p = 0.214).

Hubungan kemandirian dan dukungan sosial dengan tingkat stres lansia (Putri 2011) Hasil: semakin mandiri responden maka akan semakin rendah tingkat stresnya, dukungan sosial pada penelitian ini tidak berhubungan nyata dengan tingkat stres. Akan tetapi terdapat kecenderungan negatif antara dukungan sosial dengan tingkat stres. faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres dalam penelitian ini yaitu jumlah anak, status pekerjaan, jumlah penyakit dan kemandirian emosi responden.

BUKU International Perspectives on Older adult Education, Research, Policies and Practice Kontributor buku dari 42 Negara Asia (9) : China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan Africa (10) Australasia (2) Eropa (14) America (7) Indonesia Perspectives disusun oleh Clara M Kusharto & Nugroho Abikusno Penerbit : Springer tahun 2015

TERIMAKASIH