PENGUMUMAN LELANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUMUMAN LELANG SURAT UTANG NEGARA

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

No. 10/18/DPM Jakarta, 15 April 2008 SURAT EDARAN

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/19/PBI/2005 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :6/3/PBI/2004 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/10/DPM tanggal 16 Februari Lampiran 1 Contoh Format : SURAT KONFIRMASI BROKER BIDDING LIMIT

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Lain-Lain. Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Lampiran SE Bank Indonesia No. 11/14/DPM tanggal 18 Mei 2009 April 2009 PEDOMAN PENYAMPAIAN LAPORAN SUB-REGISTRY

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 17/48/DPD Jakarta, 7 Desember SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK, PIALANG PASAR UANG DAN PIALANG PASAR MODAL DI INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Lain-Lain. Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara

No. 13/ 20 /DPM Jakarta, 8 Agustus 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 10/28/DPM Jakarta, 1 September 2008 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/1/DPSP Jakarta, 5 Januari 2016

No. 8/13/DPM Jakarta, 1 Mei 2006 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

No. 17/46/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

Lampiran SE No. 13/32/DASP tanggal 23 Desember

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 / PMK.08 / 2007 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA

No. 13/ 27/DPM Jakarta, 1 Desember 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /PMK.06 / 2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 4 / PBI / 2003 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

No. 11/8/DPM Jakarta, 27 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

No. 10/ 27 /DPM Jakarta, 21 Agustus 2008 SURAT EDARAN. Perihal : Tata Cara Penatausahaan Surat Berharga Syariah Negara

No. 14/ 32 /DPM Jakarta, 7 November 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 16/ 23 /DPM Jakarta, 24 Desember 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 10/22/DPM Jakarta, 7 Juli 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK, PIALANG PASAR UANG DAN PIALANG PASAR MODAL DI INDONESIA

No. 10/16/DPM Jakarta, 31 Maret 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

2015, No b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Keuang

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 15/24/DPM Jakarta, 5 Juli 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No. 6/ 29 /DPM Jakarta, 12 Juli 2004 SURAT EDARAN

Informasi Peserta Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS)

No. 10 /2/DPM Jakarta, 31 Januari SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

SURAT EDARAN. No.7/ 1 /DPM Jakarta, 3 Januari Kepada BANK UMUM DAN PIALANG

No.10/ 37 /DPM Jakarta, 13 November 2008 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PIALANG DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/13/PBI/2008 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 15/32/DPM Jakarta, 27 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

MENTERIKEUANGAN P1EPUBLlK INDONESIA SALIN AN

No. 17/40/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 17/41 /DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH,UNIT USAHA SYARIAH, DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 10 /24/DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM

2013, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah Dan Valuta Asing Di Pasar Perdana Domest

No. 13/ 13 /DPM Jakarta, 9 Mei 2011 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DI INDONESIA

No.18/12/DPM Jakarta, 24 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 12/ 16 /DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA

Lampiran SE Bank Indonesia No. 10/29/DPM tanggal 2 September 2008

No. 17/29/DPM Jakarta, 26 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

No. 18/31/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada

No. 12/17/DPM Jakarta, 6 Juli 2010 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 18 /PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSAKSI, PENATAUSAHAAN SURAT BERHARGA, DAN SETELMEN DANA SEKETIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/2/PBI/2004 TENTANG BANK INDONESIA - SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM (BI-SSSS) GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/39/DPM TAHUN 2015 TENTANG KORIDOR SUKU BUNGA (STANDING FACILITIES) Kepada SEMUA BANK UMUM

No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

No. 17/37/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Yang dimaksud dalam Surat Edaran ini dengan:

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

DEFINISI DAN SINGKATAN

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No. 15/44/DPbS Jakarta, 22 Oktober 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.08/2007 TENTANG LELANG PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

No. 6/1/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 108/PMK.08/2007 TENTANG SISTEM DEALER UTAMA MENTERI KEUANGAN,

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

No. 17/38/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

Transkripsi:

PENGUMUMAN LELANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA Sehubungan dengan akan dilakukannya Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara, di Pasar Perdana oleh Pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai agen lelang pada tanggal 25 Mei 2010 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut : I. DESKRIPSI SBSN YANG AKAN DILELANG 1. Jumlah Rencana indikatif : Rp1.000.000.000.000,00 2. Seri : - IFR0003 (reopening) - IFR0005 (reopening) - IFR0006 (reopening) - IFR0007 (reopening) - IFR0008 (reopening) 3. Tanggal jatuh tempo : - IFR0003 : 15 September 2015 - IFR0005 : 15 Januari 2017 - IFR0006 : 15 Maret 2030 - IFR0007 : 15 Januari 2025 - IFR0008 : 15 Maret 2020 4. Tanggal dan waktu lelang : 25 Mei 2010, dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB 5. Imbalan/ coupon : - IFR0003 : 9,25% - IFR0005 : 9,00% - IFR0006 : 10,25% - IFR0007 : 10,25% - IFR0008 : 8,80% 6. Underlying asset : Barang Milik Negara 7. Akad SBSN : Ijarah Sale dan Lease Back 8. Penerbit : Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia 9. Alokasi non kompetitif : - IFR0003 : 30% - IFR0005 : 30% - IFR0006 : 30% - IFR0007 : 30% - IFR0008 : 30% 10. Mata uang : Rupiah 11. Nominal per unit : Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) 12. Pengumuman hasil lelang : 25 Mei 2010, setelah Pkl 15.30 WIB 13. Tanggal setelmen : 27 Mei 2010 1

14. Penetapan harga dilakukan dengan metode harga beragam (multiple price) sehingga pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield penawaran yang diajukan. 15. Peserta Lelang adalah Bank, Perusahaan Efek dan anggota Dealer Utama sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Sistem Dealer Utama, yang ditunjuk Menteri sebagai peserta lelang SBSN di pasar perdana dalam negeri dan sedang tidak dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti lelang SBSN. II. TATA CARA LELANG SBSN Pembeli dan Peserta Lelang 1. Lelang SBSN adalah penjualan SBSN diikuti oleh : a. Peserta Lelang dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dalam hal Lelang SBSN jangka pendek (Surat Perbendaharaan Negara Syariah); atau b. Peserta Lelang dan LPS dalam hal Lelang SBSN jangka panjang. 2. Setiap pihak dapat membeli SBSN di Pasar Perdana. 3. Pembeli selain LPS mengajukan penawaran pembelian SBSN melalui Peserta Lelang kepada Bank Indonesia sebagai agen Lelang. 4. LPS dapat membeli SBSN di Pasar Perdana, dengan persyaratan sebagai berikut : a. penawaran pembelian dilakukan secara langsung tanpa melalui Peserta Lelang lain; b. penawaran pembelian hanya untuk dan atas nama dirinya sendiri; c. penawaran pembelian hanya untuk Penawaran Pembelian Non-kompetitif. 5. Bank, Perusahaan Efek dan anggota Dealer Utama yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagaimana daftar pada Lampiran 1. Penawaran Pembelian SBSN 1. Peserta Lelang mengajukan penawaran lelang SBSN kepada Bank Indonesia cq. Biro Operasi Moneter, Direktorat Pengelolaan Moneter (BOpM-DPM) dengan menggunakan sarana Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). 2. Peserta Lelang dapat mengajukan penawaran Lelang SBSN untuk dan atas nama diri sendiri dan/ pihak lain. 3. Peserta Lelang yang menyampaikan penawaran pembelian SBSN untuk dan atas nama dirinya dan/ atau melalui Peserta lelang lain, hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara Kompetitif. 4. Dalam hal Peserta Lelang mengajukan penawaran pembelian SBSN untuk dan atas nama pihak lain yaitu orang perseorangan, atau kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut : a. pengajuan penawaran pada Lelang SBSN jangka pendek dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif. 2

b. pengajuan penawaran pada Lelang SBSN jangka panjang dilakukan dengan cara Penawaran Pembelian Kompetitif dan atau Penawaran Pembelian Non-kompetitif. 5. Peserta Lelang mengajukan penawaran Lelang SBSN kepada Bank Indonesia c.q BOpM- DPM yang mencakup penawaran kuantitas dan tingkat imbal hasil (yield)/ diskonto/ harga (price) diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. pengajuan penawaran kuantitas dari masing-masing Peserta Lelang sekurangkurangnya 1.000 (seribu) unit atau Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah), dan selebihnya dengan kelipatan 100 (seratus) unit atau Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah); b. dalam hal lelang SBSN dengan imbalan berupa kupon tetap atau pembayaran imbalan secara diskonto, penawaran imbal hasil (yield) atau diskonto diajukan dengan kelipatan 1/32 atau 0,03125. c. dalam hal lelang SBSN dengan imbalan berupa kupon mengambang, penawaran harga (price) diajukan dengan kelipatan 0,05% (nol koma nol lima per seratus). Penentuan dan Pengumuman Pemenang Lelang SBSN 1. Menteri Keuangan Republik Indonesia menetapkan hasil lelang SBSN. 2. Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang SBSN melalui BI-SSSS, LHBU dan atau sarana lain yang ditetapkan Bank Indonesia pada akhir hari pelaksanaan lelang SBSN. Pengumuman paling kurang mencakup : a. kuantitas lelang secara keseluruhan; b. rata-rata tertimbang tingkat imbal hasil (Yield)/ diskonto / harga (price). 3. Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang SBSN berupa kuantitas dan tingkat imbal hasil (yield)/ diskonto/ harga (price) kepada peserta lelang yang memenangkan lelang SBSN. III. Setelmen 1. Setelmen lelang tanggal 27 Mei 2010 yaitu 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan lelang. 2. Dalam rangka setelmen hasil Lelang SBSN di Pasar Perdana, Bank Indonesia berwenang melakukan pendebetan rekening giro Rupiah Bank di Bank Indonesia milik pemenang Lelang SBSN atau Bank yang ditunjuk untuk setelmen dana. 3. Pihak pembeli SBSN wajib memiliki : a. Rekening surat berharga di Central Registry atau Sub-Registry untuk melakukan setelmen hasil Lelang SBSN. Pihak yang dapat membuka rekening surat berharga di Central Registry hanya Bank sedangkan pihak bukan Bank dapat membuka rekening surat berharga di Sub-Registry. b. Rekening giro Rupiah di Bank Indonesia atau menunjuk Bank Pembayar Sub-Registry untuk melakukan setelmen dana. Sub-Registry dapat menunjuk Bank Pembayar untuk melakukan setelmen pembelian SBSN maksimum 10 (sepuluh) bank. Dalam hal terjadi penambahan jumlah bank 3

pembayar, informasi perubahan atau penambahan nama Bank Pembayar wajib disampaikan oleh Sub Registry kepada Penyelenggara Penatausahaan yaitu Bagian Penyelenggaraan Setelmen (Bagian PlS-DASP) Bank Indonesia selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum tanggal setelmen SBSN. Bank Pembayar Sub-Registry wajib memberikan limit setelmen dana yang mencukupi untuk pelaksanaan setelmen pembelian SBSN untuk dan atas nama nasabah Sub- Registry. 4. Pihak bukan Bank yang berminat membeli SBSN namun belum memiliki rekening surat berharga di Sub-Registry agar membuka rekening surat berharga di Sub-Registry. Saat ini terdapat 16 Sub-Registry yang telah ditunjuk Bank Indonesia sebagaimana daftar pada Lampiran 2. IV. Persyaratan Administrasi bagi investor (bidder) dan Peserta Lelang (submitter) 1. Dalam hal Bank mengajukan penawaran lelang SBSN melalui Peserta Lelang maka Bank yang bersangkutan wajib menetapkan batas maksimum nominal penawaran (broker bidding limit) per hari bagi Peserta Lelang yang ditunjuk. 2. Dalam hal pihak lain selain Bank mengajukan penawaran lelang SBSN melalui Peserta Lelang maka yang bersangkutan wajib menunjuk Sub-Registry untuk melakukan setelmen hasil lelang SBSN. 3. Sub-Registry yang ditunjuk pihak lain selain Bank sebagaimana dimaksud dalam angka 2, wajib menetapkan batas maksimum nominal penawaran (broker bidding limit) per hari bagi Peserta Lelang untuk kepentingan nasabah Sub-Registry. 4. Penetapan broker bidding limit sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 3, harus diatur dalam perjanjian tersendiri antara Bank atau Sub-Registry dengan Peserta Lelang dengan format perjanjian diserahkan kepada masing-masing pihak sesuai dengan kebutuhan. 5. Perjanjian penetapan broker bidding limit merupakan pemberian wewenang dari Bank atau Sub-Registry kepada Peserta Lelang untuk melakukan penawaran (bidding) per hari dalam lelang SBSN untuk dan atas nama Bank atau nasabah Sub-Registry, maksimum sebesar jumlah limit bidding yang diberikan. 6. Bank atau Sub-Registry wajib melakukan pengelolaan broker bidding limit dalam BI-SSSS untuk semua Peserta Lelang yang ditunjuk sebagai perantara dalam pengajuan penawaran pembelian SBSN, melalui BI-SSSS Terminal (ST) pada menu Supervisory Member Bidding Limit. V. Kelengkapan data investor (bidder) yang disampaikan oleh Peserta Lelang (submitter) Peserta Lelang wajib mengisi dengan lengkap dan benar data investor dalam pengajuan penawaran pembelian SBSN melalui sarana BI-SSSS, termasuk kelengkapan data sebagaimana Lampiran 3. Untuk memperoleh informasi lengkap mengenai lelang SBSN dapat melihat dan atau menghubungi sumber sebagai berikut: 4

1. Website Bank Indonesia : www.bi.go.id pada Peraturan dan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai ketentuan lelang SBSN; 2. Help Desk BI-SSSS Telepon No. (021) 381-8555; 3. Biro Operasi Moneter (BOpM) - DPM, Telepon No. (021) 381-8347, 381-8350, 381-8351, 381-8377, 3818378 dan Fax No. (021) 301-0347, 301-0355, dan 301-1552; 4. Bagian Penyelesaian Transaksi Informasi dan Administrasi (Bagian PTIA) -DPM Telepon No. (021) 381-8357, 381-7636, 381-7414, 381-8376, 381-8366 Fax. No. (021) 301-0171; 5. Biro Pengembangan dan Pengaturan Pengelolaan Moneter (BP3M) -DPM Telepon No. (021) 381-7428, 381-8392, Fax. No. (021)380-1766; 6. Bagian Penyelenggaraan Setelmen (Bagian PlS) DASP, Telepon No. (021) 381-7924 Fax. (021) 231-0485. 5

Lampiran 1 Bank : DAFTAR PESERTA LELANG SBSN 1. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 4. PT. Bank Permata, Tbk 5. PT. Bank Panin, Tbk 6. The HSBC Ltd, Tbk 7. PT. Bank OCBC NISP, Tbk 8. Standard Chartered Bank 9. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk 10. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 11. PT. BPD Jawa Barat dan Banten 12. Citibank N.A. Perusahaan Efek : 1. PT. Danareksa Sekuritas 2. PT. Mandiri Sekuritas 3. PT. Trimegah Securities 4. PT. Bahana Securities LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN 6

Daftar Sub-Registry : 1. Bank Central Asia; 2. Bank Internasional Indonesia; 3. Bank Mandiri; 4. Bank Negara Indonesia; 5. Bank CIMB Niaga; 6. Bank Rakyat Indonesia; 7. Citibank; 8. Deutsche Bank; 9. HSBC; 10. Standard Chartered Bank; 11. Bank Permata; 12. Bank Danamon Indonesia; 13. KSEI ; 14. Panin Bank; 15. Bank Mega; 16. PT. Bank DBS Indonesia. Lampiran 2 7

Lampiran 3 Kelengkapan Data Pembeli dalam Pengajuan Penawaran Lelang SBSN 1. Dalam hal pengajuan penawaran pembelian SBSN dilakukan oleh Bank Peserta Lelang untuk dan atas nama diri sendiri, dilakukan pengisian sebagai berikut : a. From member : member code Bank Peserta Lelang b. Agent Bank : member code Bank Peserta Lelang c. Member Sec. Account : member code Bank Peserta Lelang d. Custody Code : Own Resident e. Pengajuan penawaran : kompetitif 2. Dalam hal pengajuan penawaran SBSN untuk dan atas nama pembeli Bank lain yang bukan Peserta Lelang, dilakukan pengisian sebagai berikut : a. From member : member code Peserta Lelang b. Agent Bank : member code Bank Pembeli c. Member Sec. Account : member code Bank Pembeli d. Custody Code : Own Resident e. Pengajuan penawaran : kompetitif atau non kompetitif 3. Dalam hal pengajuan penawaran pembelian SBSN dilakukan oleh Perusahaan Efek Peserta Lelang untuk dan atas nama diri sendiri, dilakukan pengisian sebagai berikut : a. From member : member code Peserta Lelang b. Agent Bank : member code Bank Pembayar Sub-Registry c. Member Sec. Account : member code Sub-Registry d. Custody Code : Client Resident e. Pengajuan penawaran : kompetitif f. Investor Type : Securities Company g. Nama investor : diisi nama Perusahaan Efek ybs 4. Dalam hal pengajuan penawaran SBSN untuk dan atas nama pembeli bukan Bank melalui Peserta Lelang, dilakukan pengisian sebagai berikut : a. From member : member code Peserta Lelang b. Agent Bank : member code Bank Pembayar Sub-Registry c. Member Sec. Account : member code Sub-Registry d. Custody Code : Client Resident / Client Non Resident e. Pengajuan penawaran : kompetitif atau non kompetitif f. Investor Type : diisi sesuai dengan klasifikasi salah satu tipe investor yaitu Insurance, Mutual Fund, Pension Fund, Financial Inst, Corporate, Securities Company, Foundation, Individual, atau Others. g. Nama investor : diisi nama pembeli 8