PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dalam. lingkungan sekitar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 7).

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR. (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendididkan Nasional Nomor 2 tahun 1989 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi

ز

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. maknanya, merupakan tujuan pengajaran. Adapun literasi mencakup berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS AWAL DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 2 Mei 2018

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

BAB V PENUTUP. Penggunaan media pembelajaran pada materi Fikih kelas XI di MAN 5

Oleh: I Wayan Sirna Program Studi Magister Dharma Acarya RESUME

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. dengan kesimpulan oleh guru. 2. hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi ini tidak memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. agama, yaitu bahasa Arab. Oleh karena itu Bahasa Arab sangat penting bagi umat Islam,

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah Abdurrahman Saleh, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran, Jakarta: Rineka Cipta, 1990

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: PT. Fajar Interpratama, 2011). Hal Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

PERANGKAT PEMBELAJARAN MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN SOLUSINYA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991).

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

STUDI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI MAN KEMBANGSAWIT KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Alamsyah, Maurizal, Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Dengan Mind Mapping,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, bahasa komunikasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

COVER STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI SMA NEGERI 2 KROYA KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundurnya suatu bangsa banyak tergantung oleh mutu pendidikannya,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

Transkripsi:

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh : Maryanto G 000 090 102 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2

3 ABSTRAK Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk membantu mempermudah seseorang belajar, sehingga terjadi belajar secara optimal. Bahasa Arab adalah bahasa semit yang digunakan bangsa Arab (Saudi Arabia, Suriah, Yordania, Irak, Mesir, dsb), adapun yang dimaksud disini adalah bahasa Arab bidang studi. Pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas atau proses untuk membantu mempermudah seseorang dalam belajar bahasa Arab yang sudah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi belajar secara optimal untuk mencapai tujuan belajar tersebut. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar dan apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran Bahasa Arab pada kelas X di MAN Karanganyar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas X di MAN Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Setelah data-data diperoleh, penulis menganalisis data dengan menyandingkan teori pada bab 2 dengan kenyataan di lapangan yang di tulis pada bab 3. Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran bahasa Arab, yaitu: kelebihannya: Dari faktor siswa, yaitu: adanya siswa yang sudah pernah belajar bahasa Arab; adanya siswa yang memiliki minat antusias belajar yang tinggi. Dari faktor guru, yaitu: guru mengenalkan kepada siswa huruf-huruf hijaiyah dan penulisannya, melatih bacaan siswa; guru memberikan motivasi, perhatian dan bimbingan yang lebih kepada siswa yang memiliki kemampuan masih kurang; guru berusaha menjadikan pembelajaran bahasa Arab yang menyenangkan dan mengasyikan. Dari faktor media pembelajaran adalah sekolah sudah memiliki laboratorium bahasa, setiap ruang kelas sudah terpasang LCD. Dari faktor lingkungan adalah guru terkadang membentuk lingkungan yang baru dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yaitu dengan cara menyuruh siswa untuk menggunakan bahasa Arab ketika pembelajaran bahasa Arab. Dari faktor waktu pembelajaran adalah dengan waktu yang minim guru biasanya sering memberikan tugas kepada siswa dan mengoptimalkan waktu yang ada. Dari faktor materi pelajaran adalah guru terkadang membawa alat peraga. Adapun kekurangannya yaitu: Dari faktor siswa, yaitu: adanya siswa yang awam tentang bahasa Arab; adanya siswa yang tidak minat antusias dalam belajar bahasa Arab. Dari faktor guru, yaitu: Alokasi jam pelajaran. Minimnya buku dan kamus. Minimnya jumlah pertemuan dengan siswa. Dari faktor media pembelajaran adalah terkadang ada fasilitas sekolah yang rusak, minimnya jumlah buku dan kamus. Dari faktor lingkungan adalah lingkungan yang awam akan bahasa Arab. Dari faktor waktu pembelajaran bahasa Arab yaitu minimnya waktu belajar bahasa Arab. Dari faktor materi pembelajaran adalah di buku anak-anak didik tidak dikenalkan masing-masing kata kerja. Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri

4 PENDAHULUAN Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah melalui Departemen Pendidikan Agama memfasilitasi siswa dengan mata pelajaran bahasa Arab. Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan resetif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-qur an dan Hadits, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima ), berbicara (kalam), membaca (qira ah), dan menulis (kitabah). 2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. 3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keberagaman budaya (Heri Gunawan, 2012: 211). Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah terdiri atas bahan yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog tentang

5 perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, wawasan Islam, hari-hari besar Islam dan tokoh-tokoh Islam untuk melatih keempat aspek kemampuan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Adapun keterampilan yang dikembangkan mencakup: 1. Menyimak, memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog tentangperkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 2. Berbicara, mengungkapkan secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentangperkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisahkisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 3. Membaca, membaca dan memahami makna wacana tertulis paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisahkisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 4. Menulis, mengungkapkan secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisahkisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam (Heri Gunawan, 2012: 213). Dalam pembelajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan. Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang ditemui; disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan,

6 maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor yang dimaksud adalah: tujuan, guru, anak didik, kegiatan pengajaran, alat evaluasi, bahan evaluasi dan suasana evaluasi (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002; 123). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar adalah salah satu dari sekian banyak pendidikan formal yang ada di kabupaten Karanganyar. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar terletak di jalan Ngalian Nomor 4 Karanganyar. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar mempunyai visi, yaitu: menjadi Madrasah Aliyah yang unggul dalam membentuk insan yang berakhlak mulia, cerdas dan terampil. Adapun misinya, yaitu: menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi pada kemandirian peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya, menyelenggarakan pendidikan keterampilan yang berbasis dunia kerja secara global, menyelenggarakan dakwah dan pengabdian masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang Islami. Pada saat peneliti melaksanakan observasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar, guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab kelas X menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan-kelebihannya adalah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya setiap kelas sudah terpasang LCD, memiliki laboraturium, perpustakaan, gedung yang baik dan lain-lainnya. Disamping memiliki sarana dan prasarana yang memadai juga memiliki tenaga pendidik/ guru yang mengajar sesuai keahlian ilmu yang dipelajarinya dulu. Adapun kekurangan-kekurangannya, misalnya adanya siswa yang belum dapat membaca Al-Qur an, ada beberapa siswa yang belum bisa menulis Arab atau mengenal huruf hijaiyah, sarana pembelajaran yang tidak ada (buku paket, kamus), sistem yang kurang baik dan lingkungan yang tidak mendukung.

7 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul mengambil judul Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Karanganyar (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013). LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab Secara bahasa pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction (Inggris). Kata pembelajaran memiliki variasi pemaknaan. Meskipun demikian, dari variasi pemaknaan kata pembelajaran kebanyakan menunjuk pada upaya untuk membelajarkan siswa (Deni Kurniawan, 2011: 25). Menurut Gagne dalam Deni Kurniawan (2011: 25) menyatakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas untuk membantu mempermudah seseorang belajar, sehingga terjadi belajar secara optimal. Pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas atau proses untuk membantu mempermudah seseorang dalam belajar bahasa Arab yang sudah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi belajar secara optimal untuk mencapai tujuan belajar tersebut. B. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Tujuan penting dalam rangka pembelajaran, yakni merupakan suatu komponen pembelajaran yang menjadi titik tolak dalam merencanakan sebuah pembelajaran yang efektif. Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan dan diapresiasikan untuk dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru itu sendiri adalah sumber utama bagi para siswa dan dia harus mampu

8 menulis dan memilih tujuan tujuan pendidik yang bermakna dan dapat diukur (Hamalik, 1995: 75). Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan, yakni tujuan umum pembelajaran bahasa Arab ditujukan pada pencapaian tujuan: a) Agar siswa dapat memahami Al- Qur an dan As-Sunnah sebagai sumber hukum dan ajaran Islam. b) Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. c) Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab. d) Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (suplementary). e) Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni benar-benar profesional. Dari tujuan umum tersebut perlu dijabarkan lagi menjadi tujuan khusus, yaitu: a) Tujuan khusus muhadatsah (bercakap-cakap). b) Tujuan khusus muthala ah (membaca). c) Tujuan khusus imla wal khat. d) Tujuan khusus insya (mengarang). e) Tujuan khusus qowaid (nahwu sharaf) (Yusuf dan Anwar, 1997: 189). C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran 1. Faktor Guru Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Dengan demikian, efektivitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karenanya, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru.

9 2. Faktor Siswa Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. Aspek latar belakang meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang bagaimana siswa berasal, dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap. Tidak dapat disangkal siswa bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokkan pada siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang termasuk berkemampuan tinggi biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang tinggi dalam belajar, perhatian, dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran. Sebaliknya, siswa yang tergolong pada kemampuan rendah ditandai dengan kurangnya motivasi belajar, tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran, termasuk menyelesaikan tugas. Perbedaan-perbedaan semacam itu menuntut perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau pengelompokan siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan gaya belajar. 3. Faktor Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap

10 kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Dengan demikian, sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi pembelajaran (Wina Sanjaya, 2011: 52-55). 4. Faktor Lingkungan Sosial Belajar bahasa yang efektif adalah membawa pelajar ke dalam lingkungan bahasa yang dipelajari. Dengan lingkungan tersebut setiap pelajar akan dipaksa untuk menggunakan bahasa tersebut, sehingga perkembangan penguasaan bahasa yang dipelajarinya relatif lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak ada di lingkungan bahasa tersebut. Hal ini karena lingkungan akan membuatnya terbiasa menggunakan suatu bahasa secara terus menerus untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam hatinya. Menciptakan lingkungan bahasa dalam hal ini akan menjadi langkah tepat dalam pembelajaran bahasa Arab, setidaknya pada proses belajar mengajar di kelas. (Acep Hermawan, 2011: 109-110). 5. Faktor Buku Ajar Faktor penggunaan buku ajar dalam pembelajaran juga menjadi sesuatu yang urgen, karena peranannya di samping guru hingga saat ini, masih menjadi instrumen yang cukup menentukan keberhasilan pembelajaran.

11 Patut disyukuri bahwa adanya perhatian pemerintah Indonesia sendiri terhadap pengembangan bahasa Arab terlihat pada penerbitan sejumlah buku ajar tersebut dan pemberlakuan mata pelajaran bahasa Arab di madrasahmadrasah baik dari tingkat MI, MTs maupun MA sebagai mata pelajaran wajib di semua jurusan. Di samping itu juga, bahasa Arab menjadi bahasa asing pada jurusan bahasa yang diajarkan pada sekolah-sekolah umum terutama tingkat SMA (Acep Hermawan, 2011: 106-109). METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2007: 4) Adapun pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pendekatan kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi yang wajar, berinteraksi dengan mereka, melakukan wawancara dengan mereka serta berusaha memaknai bahasa, kebiasaan, dan perilaku yang berhubungan dengan fokus penelitian (Moleong, 1995: 31). 2. Subjek dan Tempat Penelitian Menurut Tatang (1986: 93) bahwa subjek penelitian adalah sumber atau tempat memperoleh informasi yang dapat diperoleh dari seseorang maupun sesuatu, yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah kelebihan dan kekurangan pembelajaran bahasa Arab. 3. Metode Pengumpulan Data

12 Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah : a. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (Inteviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2011: 186). Metode wawancara dalam penelitian ini dipakai penulis untuk mengambil data tentang pembelajaran bahasa Arab pada kelas X di MAN Karanganyar. Wawancara dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab kelas X dan siswa kelas X di MAN Karanganyar. b. Metode Observasi Observasi menurut Guba dan Lincoln adalah bahwa dalam penelitian kualitatif itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya karena didasarkan oleh pengalaman langsung, dapat mencatat perilaku atau kejadian yang terjadi sebenarnya, memungkinkan peneliti mencatat situasi dan pengetahuan yang langsung diperoleh data, dan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit (Moleong, 2000: 65). Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan metode uncontrolled observation di mana observasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku subjek dalam situasi yang natural atau alami. Pencatatan yang dilakukan pada waktu tertentu yang tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan pada jangka waktu yang ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan. Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan untuk memperoleh gambaran secara

13 menyeluruh tentang MAN Karanganyar, yang berupa gedung-gedung bangunan, ruang-ruang kelas, sarana prasarana, dan lingkungan sekolah. c. Metode Dokumentasi Dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia (Esterberg, 2002). Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dan lainnya (Samiaji Soraya, 2012: 61). Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari MAN Karanganyar, mengenai letak geografis, sejarah berdirinya, stuktur organisasi sekolah dan sistem manajemen kepemimpinan. d. Metode Analisis Data Analisis data dalam Moleong (2011: 280) Patton berpendapat bahawa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data pada penelitian kualitatif tidak dimulai ketika pengumpulan data telah selesai, tetapi sesungguhnya berlangsung sepanjang penelitian dikerjakan (Tohirin, 2012: 142). Proses analisis data, baik ketika mengumpulkan data maupun setelah pengumpulan data dengan menemukan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Karanganyar. HASIL DAN PEMBAHASAN

14 A. Kelebihan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X di MAN Karanganyar 1. Faktor Siswa Kelebihan pembelajaran bahasa Arab yang berasal dari faktor siswa yaitu: a) Adanya siswa yang sudah pernah belajar bahasa Arab. b) Adanya siswa yang memiliki minat antusias belajar yang tinggi. c) Adanya anak didik yang siap dalam menerima pelajaran. d) Adanya anak didik yang memiliki kecerdasan yang lebih. 2. Faktor Guru Kelebihan pembelajaran bahasa Arab yang berasal dari faktor guru adalah: a) Guru memiliki penguasaan materi yang baik. b) Guru dengan sabarnya mengenalkan kepada siswa huruf-huruf hijaiyah dan penulisannya, melatih bacaan siswa dengan teks-teks atau percakapan. c) Guru memberikan motivasi, nasehat, perhatian dan bimbingan yang lebih kepada siswa yang memiliki kemampuan masih kurang. d) Guru berusaha menjadikan pembelajaran bahasa Arab yang menyenangkan dan mengasyikan. 3. Faktor Media Pembelajaran Kelebihan pembelajaran bahasa Arab yang berasal dari faktor media pembelajaran adalah sekolah sudah memiliki laboratorium bahasa, setiap ruang kelas sudah terpasang LCD, di dalam kelas ada mading. 4. Faktor Lingkungan

15 Kelebihan pembelajaran bahasa Arab dari faktor lingkungan adalah guru terkadang membentuk lingkungan yang baru dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yaitu dengan cara menyuruh siswa untuk menggunakan bahasa Arab ketika pembelajaran bahasa Arab. 5. Faktor Waktu Pembelajaran Kelebihan pembelajaran bahasa Arab dari faktor waktu pembelajaran adalah dengan waktu yang minim guru biasanya sering memberikan tugas kepada siswa dan mengoptimalkan waktu yang ada. 6. Faktor Materi Pelajaran Kelebihan pembelajaran bahasa Arab dari faktor materi pelajaran adalah guru terkadang membawa alat peraga/ benda yang berkaitan dengan materi pembelajaran bahasa Arab. B. Kekurangan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas X di MAN Karanganyar 1. Faktor Siswa Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor siswanya adalah: a) Adanya siswa yang awam tentang bahasa Arab (hijaiyah dan menulisnya). b) Adanya siswa yang tidak minat antusias dalam belajar bahasa Arab. c) Adanya siswa yang kurang siap dalam menerima pelajaran. d) Permasalahan tentang ekonomi dan pendidikan keluarga yang terkadang mempengaruhi belajar siswa. 2. Faktor Guru Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor guru adalah sebagai berikut: a) Alokasi jam pelajaran.

16 b) Minimnya buku dan kamus. c) Minimnya jumlah pertemuan dengan siswa, sehingga pembelajaran kurang maksimal. 3. Faktor Media Pembelajaran Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor media pembelajaran adalah terkadang ada fasilitas sekolah yang rusak, minimnya jumlah buku dan kamus. 4. Faktor Lingkungan Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor lingkungan adalah lingkungan yang awam akan bahasa Arab bahkan adanya siswa yang belum bisa membaca al-qur an. 5. Faktor Waktu Pembelajaran Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor waktu pembelajaran bahasa Arab yang hanya 2 jam pelajaran dalam sepekan. 6. Faktor Materi Pelajaran Kekurangan pembelajaran bahasa Arab dari faktor materi pembelajaran adalah di buku anak-anak didik tidak dikenalkan masingmasing kata kerja.

17 DAFTAR PUSTAKA Acep Hermawan. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Deni Kurniawan. 2011. Pembelajaran Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Bandung: Pustaka Cendekia Utama. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gholayaini, Musthofa. 1993. Jami Durus Al-Lughoh. Bairut: Maktabah Asriyah. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Heri Gunawan. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Lexy J. Moleong. 2007. Metode Peneltian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.. 2011. Metode Peneltian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. M. Abdul Hamid, Uril Baharuddin,dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media. Malang: UIN-Malang Press. Samiaji Sarosa. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks. Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar. 1997. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Thohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: kencana Prenada Media. 18