PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risna Dewi Aryanti, 2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

Fatihah Indah Rohmani K

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

Model pembelajaran matematika di sd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PEMBELAJARAN SEJARAH. Yusni Pakaya Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

PRATIYAN ISNAENI K

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN ABSTRAK BIOLOGI

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

I. PENDAHULUAN. Guru mengajar hendaknya memiliki kemampuan yang cukup, ditunjukkan dengan

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : RETNO BUDIARTI NIM K4303051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ABSTRAK Retno Budiarti. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Penerapan metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa daripada metode konvensional (ceramah). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experimental method). Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN Sukoharjo, yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik Cluster Random Sampling, yang kemudian didapat kelas XI IPA 1 sebagai as eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui kemampuan awal dan tes hasil belajar siswa untuk menilai pemahaman konsep siswa. Teknik uji prasyarat analisis data dengan uji Lilliefors untuk uji normalitas data dan uji Barltlett untuk uji homogenitas data. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan analisis uji t. Hasil penelitian diperoleh t hitung > t tabel ( 5.623 > 1.960 ). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi Sistem Pencernaan Makanan. Kata Kunci : Metode STAD, Pemahaman Konsep

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar perfomansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu (Nurhadi,2004: 18). Dalam KBK lebih ditekankan pada adanya pencapaian kompetensi atau kemampuan ketrampilan yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan tidak hanya ditekankan pada penguasaan materi, tetapi juga ditekankan pada penguasaan ketrampilan. Siswa juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan proses dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai, dan Learning to Know (pembelajaran untuk tahu) dan Learning to Do (pembelajaran untuk berbuat) harus dicapai dalam KBM. Dalam pengajaran KBK, rangkaian pengajaran yang mencakup prinsip dan ketrampilan merupakan hal-hal yang diharapkan sebagai hasil belajar, yang telah dirumuskan sebagai hasil belajar mengajar. Alat-alat dan pendekatan rancangan sistem pengajaran menuntut para guru agar pengajaran menyediakan suatu kondisi belajar bagi siswa yang kondusif, jadi prinsip-prinsip belajar merupakan petunjuk bagi guru dalam menata kondisi belajar yang efektif. Berpijak pada data empirik di MAN Sukoharjo menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam pemahaman konsep pada mata pelajaran Biologi belum memuaskan dalam artian hasil belajar rata-rata yang diperoleh masih berkisar pada nilai batas tuntas yaitu 60. Hal ini disebabkan konsep tersebut sulit untuk dipahami. Akibat yang dirasakan adalah tingkat pemahaman dan penguasaan konsep siswa tidak optimal. Nilai batas tuntas hanyalah batasan minimal yang berarti pencapaian terendah dengan kata lain pengusaan atau pemahaman masih rendah pula. Pembelajaran baru dapat dikatakan berhasil jika mampu melampaui batasan terendah secara signifikan. Upaya untuk mencapai target hasil belajar

yang optimal itu dapat diupayakan melalui inovasi pembelajaran yang mampu memberikan penguatan konsep yang maksimal kepada siswa. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi berupaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar dan sekaligus sebagai salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan. Namun perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan siswa dalam menangkap pelajaran dipengaruhi oteh banyak faktor, baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam siswa itu sendiri. Metode pengajaran yang baik hendaknya disesuaikan dengan karakteristik materi pokok yang akan disampaikan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan ilmu pengetahuan untuk siswa secara efektif. Penerapan metodemetode mengajar yang bervariasi akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran. Berkaitan dengan semakin perlunya reformasi model pembelajaran dan mengingat pentingnya interaksi kooperatif tersebut, maka pembelajaran strategi pembelajaran kooperatif dalam pendidikan sangat penting. Pembelajaran koopeatif mempunyai syarat-syarat untuk mencapai hasil yang maksimal yaitu, adanya perbedaan etnik/ras, bersifat heterogen, adanya rasa tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan dari salah satu anggota, maka salah seorang anggota tersebut harus membantu kelompoknya dengan melakukan apa saja yang dapat membantu kelompok itu berhasil (Slavin,1995: 5), Maka perlu adanya pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain : diskusi, presentasi, debat pendapat dan sebagainya sehingga KBM yang berlangsung aktif dan siswa tidak cepat mengalami kebosanan. Pembelajaran kooperatif adalah aktifitas belajar kelompok yang diatur sehingga pembelajaran pada struktur sosial pertukaran informasi antar anggota dalam kelompok dan tiap anggota bertanggung jawab untuk kelompok dan dirinya sendiri dan dimotivasi untuk meningkatkan pembelajaran lainnya. Adapun beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain : Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Jigsaw,

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Teams Assisted Individualization (TAI). Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengantisipasi keadaan di atas adalah metode pembelajaran kooperatif yang dipandang efektif menciptakan interaksi yang positif dan terstruktur dalam menciptakan masyarakat belajar (Learning Community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari teman (Tutorial Sebaya). Salah satu bentuk dari dari metode tersebut adalah Student Team Achievement Divisions (STAD) yang telah dikembangkan dan diteliti secara luas. Metode STAD merupakan suatu bentuk pembelajaran kooperatif yaitu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama memaksimalkan kondisi belajar guna mencapai tujuan belajar. Metode STAD menempatkan siswa dalam kelompok belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku. Metode STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok, kuis individual, skor perbaikan (perkembangan) individu dan penghargaan kelompok. Presentasi kelas dilakukan secara pengajaran langsung atau diskusi dengan guru dan ditekankan pada suatu materi yang akan disampaikan. Kemudian siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang sebelumnya telah ditentukan oleh guru. Komunikasi edukatif akan terjalin antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam suatu diskusi kelas. Untuk mengetahui tingkat pemahaman materi tersebut, siswa diberi kuis individual. Skor perbaikan siswa didasarkan pada seberapa besar skor kuis siswa melampaui skor dasar mereka sebelumnya. Kemudian tiap skor perkembangan siswa dalam satu kelompok dijumlahkan. Bagi kelompok yang memperoleh skor tinggi akan mendapatkan penghargaan kelompok. Penghargaan dibagi manjadi tiga golongan, yaitu penghargaan dengan sebutan tim istemewa, hebat dan baik. Diharapkan dengan penghargaan tersebut siswa dapat termotivasi untuk belajar dengan giat yang pada akhirnya akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan optimal. Alasan menggunakan metode STAD adalah bahwa dengan adanya diskusi kelompok akan tercipta interaksi edukatif, serta dengan adanya

penghargaan dalam metode ini akan dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa karena masing-masing tim termotivasi untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka telah dilakukan penelitian dengan judul : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran di kelas XI IPA MAN Sujoharjo masih menggunakan metode konvensional yang selama ini dinilai kurang sesuai, yaitu metode ceramah, maka perlu digunakan metode pembelajaran lain. 2. Sekolah kurang mengoptimalkan sarana dan prasarana dalam proses kegiatan belajar mengajar. 3. Pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran biologi masih rendah dilihat dari nilai rata-rata siswa yang masih berkisar pada nilai KKM C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai dan agar tepat sasaran, serta adanya keterbatasan pada penelitian ini maka tidak memungkinkan semua masalah diteliti. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pengkajian dan pembatasan masalah dititikberatkan pada : 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA MAN Sukoharjo. 2. Obyek Penelitian a. Materi Pokok Materi yang dipelajari adalah pokok bahasan Sistem Pencernaan Makanan. b. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran STAD. Metode STAD adalah metode pengajaran secara kelompok yang beragam dilihat dari kemampuan akademis yang berbeda-beda. c. Hasil Belajar Biologi Hasil belajar biologi yang dibatasi pada nilai ranah kognitif dari pemahaman konsep pokok bahasan Sistem Pencernaan Makanan. D. Perumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Apakah metode STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa daripada metode konvensional pada materi Sistem Pencernaan Makanan? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: Mengetahui metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa daripada metode konvensional pada materi Sistem Pencernaan Makanan. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat: 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi belajar mengajar. 2. Bagi Calon Guru Hasil penelitian ini bermanfaat dalam mempersiapkan diri untuk memilih metode pembelajaran yang tepat. 3. Bagi Siswa Untuk memotivasi belajar memecahkan permasalahan secara kooperatif dan sikap menghargai sesama teman. 4. Dinas Terkait Sebagai bahan pertimbangan upaya perbaikan KBM sehingga mata pelajaran biologi meningkat.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa daripada penerapan metode pembelajaran konvensional (ceramah) dalam pembelajaran Biologi materi pokok Sistem Pencernaan Makanan siswa kelas XI IPA MAN Sukoharjo. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi sekolah yang bersangkutan tentang metode pembelajaran kooperatif STAD sebagai informasi bagi sekolah tentang pemilihan metode untuk digunakan dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digeneralisasikan di sekolah yang siswanya memiliki persamaan dengan sekolah yang digunakan dalam penelitian ini. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk penelitian selanjutnya. 2. Implikasi Praktis Dari hasil penelitian di atas maka metode pembelajaran kooperatif STAD dapat digunakan dan dikembangkan untuk meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar. Sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat membantu menumbuhkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan dalam meraih hasil belajar yang lebih baik.

C. Saran-Saran 1. Guru a. Guru hendaknya membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan dari berbagai informasi yang didapat dan mendorong keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran. b. Guru hendaknya memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat, mendorong siswa untuk memecahkan masalah berdasarkan kemampuannya sendiri c. Guru hendaknya mampu menjadi fasilitator dan mediator dalam setiap kegiatan belajar mengajar, mampu memberikan masukan-masukan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. d. Guru hendaknya mampu menerapkan metode yang tepat dalam mengajar yang mampu memberikan dampak yang baik terhadap hasil belajar. 2. Siswa a. Siswa hendaknya berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran karena pembelajaran yang menggunakan metode STAD menuntut adanya peran serta siswa dalam pelaksanannya sehingga siswa mampu memahami konsep yang diajarkan untuk pencapaian kompetensi tertentu. b. Siswa hendaknya mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan seharihari. c. Siswa hendaknya lebih kreatif dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah dan di luar sekolah. d. Siswa diharapkan mampu menentukan cara belajar yang sesuai dengan kemampuannya. 3. Orang Tua a. Orang tua sebagai pendidik di rumah hendaknya senantiasa memotivasi anak untuk giat belajar dan memperhatikan siswa selama di rumah b. Orang tua hendaknya selalu mengontrol dan mengingatkan siswa untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan sekolah.

c. Orang tua hendaknya menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar siswa di rumah. 4. Dinas Terkait a. Sekolah hendaknya menyediakan kelengkapan yang mendukung proses pembelajaran b. Pengawas, pemantauan dan pengawasan kepada guru bidang studi terutama jalannya pembelajaran yang merupakan salah satu hal yang menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. c. MGMP, membahas lebih dalam tentang pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi karena dengan pembelajaran yang tepat pengalaman belajar akan lebih bermakna. 5. Peneliti a. Supaya diadakan penelitian dengan menambah materi dan waktu penelitian yang lama agar mendapatkan data yang lebih baik b. Bagi para peneliti perlu mengadakan penelitian sejenis yang melibatkan variabel lain yang lebih berkaitan dengan hasil belajar, sehingga dapat dikeahui faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa. c. Supaya diadakan penelitian dengan metode pembelajaran yang lebih baru dan inovatif.