BAB V KONSEP PERANCANGAN. masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working


BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

Structure As Aesthetics of sport

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu media perdagangan. Banyak pelabuhan-pelabuhan terkenal dan besar. pada zaman itu, salah satunya Pelabuhan Panarukan.

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

International Fash on Institute di Jakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

Bab V. Konsep Rancangan Konsep Dasar Perancangan dengan Tema Sustainable

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kemudian memunculkan ide dasar dalam perancangan sekolah alam Junrejo batu, lebih ide dasar konse dari perancangan akan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Sekolah Seni

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

Merancang Kampung Binaan bagi Pemulung TPA Njawar Benowo dengan Tema Bangkit

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. semua faktor-faktor yang mempengaruhi bangunan dalam suatu tapak yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR NO.456/WM.FT.H6/TA/2012

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Pelabuhan sebagai media trasportasi juga sebagai media perdagangan sejak zaman dahulu. Karena aktivitas perdagangan ini maka agama islam dapat masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai keislaman seperti jujur, terbuka, dan amanah. Dari nilai nilai keislaman itu perancangan pelabuhan Panarukan dapat dikombinasikan dengan nilai nilai struktur sebagai arsitektur yang menjadi tema dalam perancangan pelabuhan Panarukan ini. Nilai tema yang digunakan yaitu estetika. Nilai estetika dengan karakter irama, eksplorasi dan simbolik yang dapat dijadikan prinsip untuk pengaplikasiannya. Pelabuhan sebagai media perdagangan Keislaman: Jujur Terbuka Amanah Tema: Irama Eksplorasi Simbolik STRUCTURE AS BALANCE Struktur sebagai keseimbangan 153

Struktur sebagai keseimbangan yang dimaksudkan adalah sebagai keseimbangan antara hubungan ketuhanan dan lingkungan yang menggunakan struktur sebagai dasaranya. Hubungan terhadap lingkungan ini juga berpengaruh terhadap hubungannya dengan ketuhanan. Dari dampak yang diberikan pada lingkungan terutama dampak positif maka merupakan salah satu bentuk syukur terhadap Allah SWT. KETAUHIDAN PELABUHAN LINGKUNGAN 5.2 Konsep Ruang ORGANISASI RUANG 154

Pada konsep ruang dalam tapak mengelompokkan area terbangun berada dibagian timur tapak yang mana banyak pengguna beraktifitas didalamnya. Pengelompokan area terbangun ini dapat berpengaruh juga terhadap sirkulasi pengguna didalam tapak. Karena aktivitas pengguna yang tidak keseluruhan berkecimpung didalam kegiatan bongkar muat barang maka pengelompokan ini akan memberi keamanan bagi penggunanya. Dari pengelompokan ini muncul zoning di dalam tapak. Parkir Truck Publik Bongkar muat. Bengkel. Semi Publik K. Keamanan. K. Pengelolah. Klinik. Kantin. SPBU Parkir mobil dan motor Publik Semi Privat Adanya 2 lokasi parkir dengan fungsi yang berbeda tersebut untuk mengurangi kendaraan yang berada tidak terlalu penting didalam tapak. Kendaraan yang tidak masuk kedalam tapak merupakan wujud konsep ruang tapak yang ramah lingkungan. Dengan itu salah satu wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan tidak berlebihan dalam menggunakan bahan bakar yang berasal dari alam. Dampaknya juga positif terhadap lingkungan massyarakat dalam mengurangi polusi lingkungan yang dihasilkan pelabuhan dengan aktivitas bongkar muat barang. 155

5.3 Konsep Tapak 5.3.1 Kebisingan Kebisingan pada tapak ditangani dengan penyelesaian menghalangi bangunan yang tidak membutuhkan kebisingan dengan tatanan masa bangunan yang meletakkan bangunan klinik dan masjid ditengah yang berdasarkan sistem struktur rigid frame. Perletakan masa sebagai solusi dari kebisingan terselesaikan dengan cara arsitektural dan ramah lingkungan karena masa bangunan yang menjadi penghalang/peredam kebisingan menjadi multifungsi tanpa harus menangani kebisingan dengan penambahan biaya dan material. Gambar 5.1 Konsep Kebisingan (Sumber: Sketsa Pribadi dan Data Pribadi, 2013) 156

5.3.2 Aksebilitas dan Sirkulasi Aksebilitas serta sirkulasi tapak memisahkan antara kendaraan bermotor dan jalur pejalan kaki atau sepeda ontel. Pada tapak dibagi menjadi 3 zona sirkulasi dan aksebilitas. dimana zona 1 sebelah barat tapak sebagai zona kendaraan bongkar muat, zona 2 ditengah tapak sebagai zona pejalan kaki dan sepeda ontel, zona 3 sebelah timur diujung tapak sebagai area kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. 1 2 Gambar 5.2 Konsep Aksebilitas dan Sirkulasi Tapak (Sumber: Data Pribadi, 2013) 3 Gambar 5.3 Detail Konsep Aksebilitas dan Sirkulasi Tapak (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) 157

5.3.3 Utilitas Utilitas dengan system memusat lebih efisien dan tidak berlebihan. Utilitas yang tidak berlebihan ini menjadi lebih ramah lingkungan, ditambah pengolahan kembali limbah manusia yang berasal dari tapak untuk difungsikan kembali sebagai kebutuhan tapak. Meminimalisir pengeluaran limbah yang dihasilkan tapak terutama aktivitas bongkar muat yang kemungkinan dapat mencemarkan perairan laut. Gambar 5.4 Konsep Utilitas Tapak (Sumber: Data Pribadi, 2013) 158

5.3.4 Vegetasi Vegetasi sebagai pengarah sirkulasi, peredam kebisingan dari tapak dan pengarah angin. Permasalahan tapak teratasi secara arsitektural selain itu vegetasi pada RTH sebagai perindang dari terik matahari yang berlebih pada tapak. Penyelesaian masalah dengan vegetasi ini juga solusi perancangan yang ramah lingkungan. Gambar 5.5 Konsep Vegetasi (Sumber: Data Pribadi dan Sketsa Pribadi, 2013) 159

5.3.5 Pandangan Pandangan kedalam tapak dari sebelah selatan tapak yang tehalang pasar dan permukiman meggunakan gate sebagai penanda, mercusuar sebagai pandangan kapal dari utara ketapak. Dan pandangan keluar tapak yang memanfaatkan pemandangan menarik berupa pegunungan dan laut yang juga berfungsi sebagai relaksasi dari aktifitas sibuk bongkar muat. Gunung juga dapat menjadi symbol untuk dapat bersyukur kepada Allah SWT. Barisan gunung dan bukit ini sebagai arah hadap pandangan keluar tapak yang menarik. Gambar 5.6 Konsep Pandangan Ke dan Dari Tapak (Sumber: Data Pribadi dan Sketsa Pribadi, 2013) 160

5.3.4 Konsep Iklim > Matahari Matahari difungsikan sebagai pencahayaan alami untuk bangunan. Cahaya yang masuk pada bangunan ini dirancang dengan konsep yang berirama gelap terang. Irama ini dihasilkan oleh rangkaian rangka struktur. Rangkaian rangka struktur ini berfungsi sebagai penyaring cahaya matahari berlebih yang masuk kedalam bangunan. Dari perletakan masa bangunan didalam tapak yang saling berdekatan juga memberi irama gelap-terang didalam pada tapak di setiap zonanya. Dengan masuknya cahaya matahari juga dapat dijadikan sebagai pengukur atau pengingat perubahan waktu dan ini dapat mengingatkan para pengguna untuk beribadah juga pada Allah SWT. Penggunaan material yang digunakan sebagai bahan strukturnya juga material yang tidak dapat memantulkan sinar matahari Karena dapat mengganggu lingkungan sekitar lokasi tapak terhadap pantulan cahayanya. Dan ini akan merugikan masyarakat. Gambar 5.7 Penyaring cahaya (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) 161

> Angin Kecepatan angin yang datang dari arah laut dengan kecepatan yang tinggi akan diredam dengan tanaman bakau. Selain sebagai pengurang kecepat angin yang menuju tapak juga sedikit mengurangi beban yang menerpa bangunan. Fungsi tanaman bakau juga sebagai pelindung pantai dari terjadinya erosi atau seketika waktu terjadi ombak besar yang terjadi karena iklim buruk angin besar ditengah laut disetiap tahunnya. Rencana ini dapat berdampak positif terhadap pemeliharaan lingkungan pantai. Keterkaitan dengan ketauhidan adalah nilai positif yang terkandung dalam satu penanaman pohon akan membawa banyak kebaikan yang sangat disukai Allah SWT. Gambar 5.8 Letak pohon bakau (Sumber: Data Pribadi dan Sketsa Primadi, 2013) 5.4 Konsep Bentuk Bentuk masa menggunakan struktur lengkung. Struktur lengkung ini lebih efisien terhadap beban beban struktur yang berlaku. Karen system pembagian beban yang merata pada struktur lengkung cocok dengan perancangan pelabuhan 162

peti kemas karena letak lokasi yang berada di pinggir pantai dengan beban angin yang besar maka dapat mengurangi getaran bangunan yang dihasilkan angin laut. Dari bentuk lengkung ini juga yang dapat meneruskan angin maka permukiman penduduk yang berada setelah lokasi pelabuhan ini tetap mendapat penghawaan alami dari angin laut ketika siang hari. Dengan banyaknya fungsi dari struktur langkung ini maka dengan bentuk masa bangunan yang lengkung untuk perancangan pelabuhan peti kemas ini tidak berlebihan lebihan dalam perancangan dan penggunaannya. Allah menyukai segala hal yang tidak berlebihan. Gambar 5.9 Konsep Bentuk Bangunan (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) 5.4.1 Konsep Struktur Perancangan pelabuhan peti kemas ini menggunakn struktur lengkung sebagai rangka dari bentuk bangunannya. Struktur lengkung ini dapat membagi beban atau gaya yang berlaku pada bangunan dengan merata. Selain itu pengarunya terhadap lingkungan juga dapat menggerakkan angin. Struktur juga lebih terexplorasi menarik dengan member kesan dinamis pada tampilan perancangan pelabuhan peti kemas nantinya. 163

Gambar 5.10 Rencana Bentuk Struktur dan material (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) Untuk struktur pondasi yang digunakan pada bangunan mengguanakan struktur foot plat karena sesuai dengan kondisi dari lingkungan lokasi tapak yang berada di pinggir pantai. Pondasi foot plat ini juga lebih ideal dan tidak berlebihan dengan fungsi bangunan yang hanya 1 lantai. Gambar 5.11 Rencana Pondasi Foot Plat (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) Pada perancangan pelabuhan Peti Kemas ini menggunakan struktur bangunan dermaga jetty, dimana bangunan dermaga ini menjorok ketengah laut. Bangunan dermaga jetty ini sesuai dengan konsep tapak vegetasi dan iklim angin dimana pinggir pantai akan difungsikan sebagai lokasi vegetasi tanaman bakaun dengan fungsi penyaring kecepatan angin laut, penanganan perlindungan pantai yang ramah lingkungan. 164

Gambar 5.12 Bangunan Dermaga Sumber: Asiyanto, 2008 5.4.2 Konsep Utilitas Utilitas hide-expose dengan system pembedaan jenis utilitas yang harus di expose dan di hide. Expose utilitas sebagai nilai tambah estetika yang ada pada bangunan, dimana bangunan juga expose terhadap struktur. Hide utilitas menyesuaikan fungsi dan mengurangi resiko dalam penggunaannya. Gambar 5.13 Konsep Utilitas (Sumber: Sketsa Pribadi, 2013) 165