45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Asuransi Kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal (causal research), yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independent variabel) yaitu Solvabilitas dan Underwriting dengan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Profitabilitas. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ha1 : Rasio solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA) 2. Ha2 : Rasio underwriting berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
46 D.Variabel dan Skala pengukuran 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable) : a. Variabel bebas (X) Menurut Anwar Sanusi (2011 : 50) Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu Solvabilitas (X1) dan Underwriting (X2). Solvabilitas ialah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat dilikuidasikan. DER = Total kewajiban Total ekuitas Sedangkan Underwriting adalah sebagai kegiatan pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lainnya, yaitu pihak asuransi, yang kemudian bertanggung jawab secara hukum bila terjadi kerugian tertentu. UR = Hasil Underwriting Pendapatan Premi
47 b. Variabel terikat (Y) Menurut Anwar Sanusi (2011 : 50) Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (Y). Profitabilitas ialah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan antara satu dengan yang lainnya. ROA = % Laba bersih setelah pajak Total aset x 100 2. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari objek yang diukur.
48 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran X1 Solvabilitas DER= Total kewajiban Total ekuitas RASIO X2 Underwriting Hasil underwritng UR= Pendapatan premi RASIO Y Profitabilitas Laba bersih setelah pajak ROA= 100% RASIO Total aktiva E. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Anwar Sanusi (2011:87), Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan publik dalam kelompok perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Dari populasi tersebut dipilih dengan teknik purpose sampling. Perusahaan yang dipilih adalah Perusahaan yang terdaftar di BEI dengan kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan publik dengan kategori perusahaan asuransi kerugian yang konsisten terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2009-2012.
49 2. Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami kerugian dalam laporan keuangan. 3. Perusahaan yang konsisten selama terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Berdasarkan kriteria tersebut berhasil diperoleh 8 perusahaan asuransi kerugian dari 11 perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di BEI yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun proses seleksi sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan asuransi kerugian yang terdaftar di BEI dan tidak keluar dari BEI selama periode penelitian (2009-2012) 11 Perusahaan asuransi kerugian yang mengalami kerugian dan tidak konsisten dalam penyajian laporan keuangan selama periode penelitian (2009-2012) (3) Total perusahaan yang dijadikan sampel 8 Sumber : www.idx.co.id
50 Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian No Nama Perusahaan 1 Asuransi Jasa Tania 2 Asuransi Dayin Mitra 3 Asuransi Bina Dana Arta 4 Asuransi Harta Aman Pratama 5 Asuransi Multi Arta Guna 6 Asuransi Bintang 7 Asuransi Ramayana 8 Panin Insurance (Sumber:Bursa Efek Indonesia) F. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal dan laporan-laporan penelitian ilmiah yang berhubungan dengan topik.
51 G. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi secara keseluruhan data perusahaan yang dilihat mulai dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) hingga standar deviasi. 2. Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki ditribusi normal atau tidak. Model statistik non parametik merupakan metode yang tidak harus memakai suatu parameter tertentu, seperti keharusan adanya mean, standar deviasi, varians dan lainnya. Penggunaan metode parametik dan non parametik tergantung dari situasi yang ada dan keduanyabersifat saling melengkapi dalam melakukan berbagai pengambilan keputusan. Dengan menggunakan coefidence level 95% atau signifikan level 5% Ha diterima dan Ho ditolak. Data yang berdistribusi normal adalah data yang signifikannya diatas 0,05. 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
52 a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan keputusan : 1. VIF > 10 = Antar variabel bebas (dana alokasi umum dan belanja modal) terjadi korelasi atau multikolinieritas 2. VIF < 10 = Antar variable bebas (dana alokasi umum dan belanja modal) tidak terjadi kolerasi atau multikolinieritas b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu dalam periode t dengan kesalahan periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin-watson (DW test) (Ghozali, 2006:125). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Bila DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada korelasi 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien auto korelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif
53 3. Bila DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berati ada autokorelasi negative. 4. Bila nilai DW terletak diantara (du) dan (dl) atau (DW) terletak diantara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya dapat disimpulkan. Ringkasan dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4 - dl Tidak ada autkorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 du c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variace dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik mengandung homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
54 4.Uji Regresi Linier berganda Model penelitian fungsi regresi linier berganda dapat ditulis dengan persamaan : Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana : Y = Profitabilitas a = konstanta x1 = Solvabilitas x2 = Underwriting e = Kesalahan regresi (eror) 5. Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Uji koefisien determinasi Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Untuk regresi berganda, sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
55 b. Uji F statistik Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol (H0) yan hendak diuji apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : H0 : b1 = b2 =... = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha : b1 b2... bk 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap dependen (imam gozali : 2006). Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Membandingkan dengan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima HA.
56 c. Uji T Statistik Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol : Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA : bi 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (imam gozali :2006) Cara untuk menguji t adalah sebaga berikut : Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai t hasil hitung lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif.