GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

dokumen-dokumen yang mirip
GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 23 DAN 24 JULI 2017 M (PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 16 APRIL 2018 M (PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1439 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 22 AGUSTUS 2017 M (PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 20 SEPTEMBER 2017 M (PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1439 H)

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 17 Januari 2018 M (Penentu Awal Bulan Jumadal Ula 1439 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 24 JUNI 2017 M (PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 18 MARET 2018 M (PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1439 H)

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 16 Februari 2018 M (Penentu Awal Bulan Jumadal Akhirah 1439 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 20 OKTOBER 2017 M (PENENTU AWAL BULAN SAFAR 1439 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 19 NOVEMBER 2017 M (PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1439 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 28 JANUARI 2017 M (PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 26 MEI 2017 M (PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1438 H)

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 28 Maret 2017 M (Penentu Awal Bulan Rajab 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 27 APRIL 2017 M (PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1438 H)

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 27 Februari 2017 M (Penentu Awal Bulan Jumadal Akhirah 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 1 DAN 2 SEPTEMBER 2016 M (PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1437 H)

GERHANA BULAN TOTAL 15 JUNI 2011 (16 JUNI 2011 DINI HARI DI INDONESIA)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 31 OKTOBER 2016 M (PENENTU AWAL BULAN SAFAR 1438 H)

INFORMASI PRAKIRAAN HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 1 OKTOBER 2016 M (PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1438 H)

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD DAN SENIN, 5 DAN 6 JUNI 2016 M PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU DAN KAMIS, 9 DAN 10 MARET 2016 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL AKHIRAH 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 7 MEI 2016 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1437 H

GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT, 8 APRIL 2016 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 9 FEBRUARI 2016 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 19 JULI 2012 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 14 NOVEMBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 18 AGUSTUS 2012 M PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 16 SEPTEMBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 16 OKTOBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 7 AGUSTUS 2013 M PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 24 SEPTEMBER 2014 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 8 JULI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 5 OKTOBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 29 APRIL 2014 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 15 AGUSTUS 2015 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU DAN KAMIS, 1 DAN 2 JANUARI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 4 NOVEMBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT DAN SABTU, 27 DAN 28 JUNI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 13 OKTOBER 2015 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 DESEMBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN SHAFAR 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 22 DESEMBER 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 12 MARET 2013 M PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 29 MEI 2014 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 1 MARET 2014 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT, 20 DAN SABTU, 21 MARET 2015 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL AKHIRAH 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT, 31 JANUARI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AKHIR 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU DAN KAMIS, 10 DAN 11 APRIL 2013 M PENENTU AWAL BULAN JUMADITS TSANIYAH 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 16 DAN RABU, 17 JUNI 2015 M PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 16 DAN JUMAT, 17 JULI 2015 M PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 18 DAN SELASA, 19 MEI 2015 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 FEBRUARI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 19 APRIL 2015 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 DAN SENIN, 11 JANUARI 2016 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AKHIR 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 23 JANUARI 2012 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1433 H

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Belanja Modal Berdasarkan data SPAN per tanggal 7 September 2017

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012

Ktrtu!mf{TEffi 6&$U i-$ ruffi ffitjfqgaru h$ $ mu p. KffiptJffi&.$${ $ruffiffiruffisl& Pukul WlB s/d selesai

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 27 DAN 28 SEPTEMBER 2011 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1432 H

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 3 DAN 4 APRIL 2011 M PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1432 H

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. SUMATERA BARAT Kota Solok Arosuka

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 1 DAN 2 JULI 2011 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1432 H

-2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Rep

PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SERENTAK Tingkat provinsi (7 daerah) Tingkat kabupaten / kota. Aceh (Kota, 4 daerah dan Kabupaten, 16 daerah)

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 2 JUNI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1432 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 31 JULI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1432 H

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017


INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 5 MARET 2011 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1432 H

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 25 NOVEMBER 2011 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1433 H

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK.1590/PR.301/DRJD/2004 TENTANG

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

Laporan Realisasi Penyerapan Anggaran Belanja Barang Berdasarkan data SPAN per tanggal 7 September 2017

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Penelitian

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyiapan Infrastrukt

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok II

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-104/PJ/2012 TENTANG

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI

RENCANA INDUK PEMBANGUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMASYARAKATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017

Mewujudkan Profesionalisme ASN dengan Perangkat & kewenangan yang terbatas?

Transkripsi:

GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 A. PENDAHULUAN Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu 1. Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia. 2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 yang diamati dari Indonesia 3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 18 Agustus 2016 yang diamati dari Indonesia 4. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang tidak dapat diamati dari Indonesia 5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi Gerhana Bulan dan Matahari. Untuk itu BMKG menyampaikan informasi GMT 9 Maret 2016 sebagai berikut. B. GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 Gambar 1. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di dunia

Pada Gambar 1 ditampilkan Peta Lintasan GMT 9 Maret 2016. Sebagaimana terlihat, GMT 9 Maret 2016 dapat diamati di Asia bagian Selatan, Asia bagian Timur, Asia bagian Tenggara, Australia bagian Utara, Samudra Pasifik, dan sedikit daerah Amerika bagian Utara. Daerah yang akan terlewati jalur totalitas, yang ditandai dengan dua buah garis merah yang berdekatan, adalah Indonesia dan Samudra Pasifik. Jalur totalitas GMT 9 Maret 2016 yang melewati Indonesia dapat lebih jelas dilihat pada Gambar 2 dalam bentuk peta magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai oleh Bulan dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. Jika magnitudo gerhananya 1 atau lebih dari 1, Matahari tergerhanai total. Namun, jika magnitudonya kurang dari 1, Matahari tergerhanai sebagian. Titik sentral gerhana yang menandakan segarisnya titik pusat Matahari, Bulan dan Bumi ditandai dengan garis berwarna biru. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan Tabel terlampir, jalur totalitas gerhana ini akan melewati 45 kota dan kabupaten di 12 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Jambi bagian Selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Adapun daerah lainnya akan mengamati GMT 9 Maret 2016 berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Peta lintasan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia Pada Gambar 3 ditampilkan ilustrasi proses GMT 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas. Gerhana dimulai saat Kontak Pertama terjadi, yaitu ketika piringan Bulan, yang ditampilkan berupa lingkaran putih dengan garis putus-putus, mulai menutupi piringan Matahari, yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya Bulan mulai menutupi seluruh piringan Matahari. Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat Bulan terakhir kali menutupi seluruh piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.

Kontak Keempat Kontak Pertama Kontak Kedua Puncak Gerhana Kontak Ketiga Gambar 3. Ilustrasi proses Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di daerah yang mengalami totalitas Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga tersebut disebut sebagai Durasi Totalitas atau Fase Totalitas, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sebagai contoh lama durasi totalitas terlama pada GMT 9 Maret 2016 ini di Indonesia adalah di Maba, Maluku Utara, yaitu 3 menit 19,5 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 1,019. Adapun lama fase totalitas dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut. Pada saat fase totalitas tersebut, kecerlangan langit di lokasi-lokasi yang terlewati jalur totalitas tersebut akan meredup, hingga seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase totalitas ini. Pada saat puncak gerhana terjadi, akan tampak cahaya redup di sekitar Matahari, yang disebut sebagai korona atau mahkota Matahari. Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat. Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Jayapura, Papua, yaitu selama 2 jam 55 menit 3,0 detik. Puncak Gerhana Kontak Keempat Puncak Gerhana Kontak Keempat Kontak Pertama Kontak Pertama Gambar 4. Ilustrasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian. Bagian kiri untuk daerah di sebelah Utara jalur totalitas. Bagian kanan untuk daerah di sebelah Selatan jalur totalitas. Ilustrasi proses gerhana matahari yang teramati dari kota-kota yang tidak mengalami fase totalitas ditampilkan pada Gambar 4. Sebagaimana terlihat, Kontak kedua dan kontak ketiga tidak akan ada pada

gerhana yang teramati di kota-kota tersebut, mengingat gerhana yang teramati bukanlah Gerhana Matahari Total, namun berupa Gerhana Matahari Sebagian. Di daerah sebelah Utara jalur totalitas, Matahari yang tergerhanai adalah pada bagian sebelah kanan dari arah pandang pengamat. Sementara di daerah sebelah Selatan jalur totalitas, Matahari yang tergerhanai adalah bagian sebelah kiri dari arah pandang pengamat. Pada saat puncak gerhana, besaran piringan Matahari yang tergerhanai bergantung pada magnitudo gerhana. Ilustrasi ini ditampilkan pada Gambar 5 berikut. Ilustrasi pada Gambar 5 ini adalah untuk wilayah di sebelah Utara jalur totalitas. Adapun untuk wilayah di sebelah Selatan jalur Totalitas, ilustrasinya adalah pencerminan Gambar 5 tersebut, sebagaimana ilustrasi puncak gerhana yang ditampilkan pada Gambar 4 di atas. Mag 0,900 Mag 0,800 Mag 0,700 Mag 0,600 Mag 0,500 Gambar 5. Ilustrasi magnitudo gerhana dan piringan Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran, waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbedabeda. Peta waktu kontak awal atau Kontak Pertama GMT 9 Maret 2016 di Indonesia ditampilkan pada Gambar 6. Secara umum, GMT 9 Maret 2016 akan dimulai pada pukul 06:19:18 WIB di sebelah Selatan Bengkulu, yang ditandai dengan tulisan Kontak Awal pada Gambar 1. Sementara di Indonesia waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Kotaagung, Lampung, yaitu terjadi pada pukul 06:19:41,0 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Waris, Papua yang terjadi pada pukul 08:53:44,1 WIT. Gambar 6. Waktu kontak awal saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Demikian juga waktu saat Puncak Gerhana yang akan berbeda-beda di setiap daerah. Hal ini ditampilkan pada Gambar 7. Di Indonesia, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah kota Bengkulu, yang terjadi pada pukul 07:19:49,7 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura pada pukul 10:17:40,8 WIT. Gambar 7. Waktu puncak gerhana saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia Sementara itu, waktu kontak terakhir atau Kontak Keempat paling awal akan terjadi di Sinabang, Aceh yang terjadi pada pukul 08:24:46,1 WIB. Adapun waktu kontak terakhir paling akhir akan terjadi di Jayapura, Papua pada pukul 11:48:46,6 WIT. Peta waktu kontak terakhir ini ditampilkan pada Gambar 8. Gambar 8. Waktu kontak akhir saat Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Indonesia

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari. Sebagai contoh, GMT 9 Maret 2016 adalah anggota ke 52 dari 73 anggota pada Siklus Saros ke 130. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 ini adalah GMT yang terjadi pada 26 Ferbruari 1998. Adapun Gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 tersebut adalah GMT yang terjadi pada 20 Maret 2034. Meskipun peristiwa GMT di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu. GMT sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua juga GMT pada 18 Maret 1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan. Adapun GMT yang akan kembali dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 20 April 2023 yang jalur totalitasnya melewati Papua dan GMT pada 20 April 2042 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan. Informasi Lanjut: Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telepon : (021) 4246321 ext. 3309 Situs : http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/geofisika/tanda_waktu/ Email : gtw@bmkg.go.id

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA BARAT) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d A SUMATERA BARAT 1 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012 2 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002 B BENGKULU 3 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008 4 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4-0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006 C JAMBI 5 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007 D SUMATERA SELATAN 6 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009 7 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000 8 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014 9 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002 10 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000 11 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014 12 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012 13 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001 E KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 14 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010 15 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007 16 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014 17 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008 F KALIMANTAN BARAT 18 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016 G KALIMANTAN TENGAH 19 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016 20 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008 21 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011 22 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008 23 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010 24 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008 25 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015 26 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Kontak Pertama di Seai, Silaut, dan Muko-muko tidak dicantumkan karena saat itu Matahari masih belum terbit

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TENGAH) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d H KALIMANTAN SELATAN 27 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005 28 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013 29 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008 I KALIMANTAN TIMUR 30 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018 31 Penajam 116 45.00 BT 1 30.00 LS 7 : 25 : 23.9 94.2 15.5 8 : 32 : 58.0 94.3 32.4 8 : 34 : 5.7 94.3 32.7 8 : 35 : 13.5 94.3 32.9 9 : 53 : 12.6 95.2 52.4 2 : 27 : 48.7 2 : 15.5 1.009 32 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002 J SULAWESI BARAT 33 Pasangkayu 119 20.00 BT 1 10.00 LS 7 : 27 : 16.7 94.3 18.5 8 : 36 : 32.6 94.6 35.8 8 : 37 : 49.5 94.6 36.1 8 : 39 : 6.3 94.6 36.5 9 : 59 : 5.1 96.2 56.4 2 : 31 : 48.3 2 : 33.8 1.011 K SULAWESI TENGAH 34 Palu 119 50.00 BT 0 53.00 LS 7 : 27 : 50.1 94.4 19.2 8 : 37 : 48.0 94.8 36.6 8 : 38 : 47.0 94.8 36.8 8 : 39 : 46.0 94.9 37.1 10 : 0 : 30.3 96.7 57.2 2 : 32 : 40.2 1 : 58.0 1.005 35 Sigi Biromaru 119 54.00 BT 1 3.00 LS 7 : 27 : 45.9 94.3 19.2 8 : 37 : 27.3 94.7 36.6 8 : 38 : 44.0 94.7 36.9 8 : 40 : 0.7 94.7 37.2 10 : 0 : 28.4 96.5 57.3 2 : 32 : 42.5 2 : 33.5 1.011 36 Parigi 120 9.00 BT 0 50.00 LS 7 : 28 : 6.2 94.4 19.5 8 : 38 : 16.7 94.9 37.0 8 : 39 : 17.2 94.9 37.3 8 : 40 : 17.8 94.9 37.5 10 : 1 : 16.4 96.9 57.7 2 : 33 : 10.2 2 : 1.0 1.006 37 Poso 120 47.00 BT 1 24.00 LS 7 : 28 : 11.0 94.2 20.2 8 : 38 : 23.8 94.5 37.7 8 : 39 : 43.1 94.5 38.1 8 : 41 : 2.4 94.5 38.4 10 : 2 : 4.4 96.1 58.6 2 : 33 : 53.4 2 : 38.6 1.012 38 Ampana 121 35.00 BT 0 51.00 LS 7 : 29 : 11.9 94.4 21.2 8 : 39 : 59.9 95.0 38.9 8 : 41 : 25.3 95.0 39.2 8 : 42 : 50.7 95.0 39.6 10 : 4 : 32.6 97.3 59.9 2 : 35 : 20.7 2 : 50.8 1.015 39 Luwuk 122 49.00 BT 0 56.00 LS 7 : 30 : 10.1 94.4 22.7 8 : 41 : 51.0 95.0 40.6 8 : 43 : 16.9 95.0 40.9 8 : 44 : 42.7 95.0 41.3 10 : 7 : 20.6 97.5 61.8 2 : 37 : 10.4 2 : 51.6 1.014 DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KOTA-KOTA YANG AKAN MENGALAMI FASE TOTALITAS (INDONESIA TIMUR) POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o j m d m d L MALUKU UTARA 40 Sofifi 127 34.00 BT 0 44.00 LU 8 : 36 : 13.6 95.4 28.8 9 : 51 : 48.7 97.3 47.6 9 : 53 : 18.0 97.4 48.0 9 : 54 : 47.4 97.5 48.4 11 : 21 : 16.1 104.7 69.6 2 : 45 : 2.5 2 : 58.7 1.012 41 Ternate 127 22.00 BT 0 48.00 LU 8 : 36 : 3.9 95.5 28.6 9 : 51 : 41.6 97.4 47.4 9 : 52 : 59.8 97.4 47.7 9 : 54 : 17.9 97.5 48.0 11 : 20 : 50.3 104.6 69.3 2 : 44 : 46.4 2 : 36.3 1.008 42 Soa-Siu 127 25.00 BT 0 40.00 LU 8 : 35 : 60.0 95.4 28.6 9 : 51 : 26.0 97.2 47.4 9 : 52 : 56.6 97.3 47.8 9 : 54 : 27.2 97.3 48.1 11 : 20 : 47.5 104.3 69.4 2 : 44 : 47.6 3 : 1.3 1.012 43 Jailolo 127 28.00 BT 1 4.00 LU 8 : 36 : 25.4 95.6 28.7 9 : 53 : 0.4 97.7 47.8 9 : 53 : 29.0 97.8 47.9 9 : 53 : 57.5 97.8 48.0 11 : 21 : 26.7 105.5 69.5 2 : 45 : 1.4 0 : 57.2 1.001 44 Weda 127 52.00 BT 0 20.00 LU 8 : 36 : 12.5 95.2 29.2 9 : 51 : 50.9 96.9 48.0 9 : 53 : 25.6 97.0 48.4 9 : 55 : 0.3 97.1 48.8 11 : 21 : 30.5 103.9 70.1 2 : 45 : 18.0 3 : 9.4 1.014 45 Maba 128 16.00 BT 0 41.00 LU 8 : 36 : 58.4 95.5 29.7 9 : 52 : 55.2 97.4 48.6 9 : 54 : 35.0 97.5 49.0 9 : 56 : 14.7 97.6 49.4 11 : 23 : 1.1 105.4 70.7 2 : 46 : 2.7 3 : 19.5 1.019 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI ACEH Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Aceh berupa Gerhana Matahari Sebagian. Hal ini mengingat magnitudo gerhana paling besar di Aceh adalah 0,858 yaitu di Singkil. Sementara magnitudo gerhana di kota lainnya kurang dari angka tersebut. Magnitudo gerhana paling kecil akan dialami oleh pengamat di Sabang, yaitu sebesar 0,750. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Aceh. Pada kolom Kontak Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak ditampilkan mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Aceh adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Aceh hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Aceh terjadi antara pukul 07:20:43,5 WIB di Sinabang hingga pukul 07:22:55,0 di Lhokseumawe. Sementara itu, gerhana di Aceh akan berakhir pada pukul 08:24:46,1 WIB di Sinabang hingga pukul 08:27:18,0 di Karang Baru. Adapun Durasi gerhana yang teramati di Aceh adalah antara 1 jam 57 menit 55,8 detik di Sabang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Indonesia, dan 2 jam 2 menit 34,4 detik di Singkil. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu-waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit di Aceh. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI ACEH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Banda Aceh 95 19.00 BT 5 32.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.2 95.2 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 56.7 97.2 23.3 1 : 58 : 11.4 -- : -- 0.761 2 Sabang 95 19.00 BT 5 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 43.8 95.3 7.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 3.5 97.4 23.3 1 : 57 : 55.8 -- : -- 0.750 3 Jantho 95 37.00 BT 5 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 23.7 95.2 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 8.5 97.1 23.6 1 : 58 : 40.2 -- : -- 0.768 4 Calang 95 39.00 BT 4 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.1 95.1 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 57.2 96.9 23.7 1 : 59 : 7.4 -- : -- 0.787 5 Sigli 95 57.00 BT 5 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.7 95.3 8.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 29.3 97.2 24.1 1 : 58 : 57.1 -- : -- 0.765 6 Meulaboh 96 7.00 BT 4 8.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.5 95.1 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 12.4 96.7 24.3 1 : 59 : 54.7 -- : -- 0.802 7 Meureudu 96 17.00 BT 4 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.5 95.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 40.8 97.1 24.5 1 : 59 : 33.5 -- : -- 0.776 8 Suka Makmue 96 19.00 BT 4 10.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.4 95.1 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 24.8 96.8 24.5 2 : 0 : 6.0 -- : -- 0.801 9 Sinabang 96 22.00 BT 2 27.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.5 94.8 8.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 24 : 46.1 96.0 24.6 2 : 0 : 58.5 -- : -- 0.854 10 Bireuen 96 41.00 BT 5 12.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.5 95.3 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 9.1 97.3 25.0 1 : 59 : 49.7 -- : -- 0.770 11 Simpang Tiga Redelong 96 49.00 BT 4 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.3 95.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.2 97.1 25.1 2 : 0 : 16.8 -- : -- 0.784 12 Takengon 96 50.00 BT 4 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.9 95.2 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 5.2 97.0 25.2 2 : 0 : 22.9 -- : -- 0.788 13 Blangpidie 96 51.00 BT 3 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.4 95.1 9.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 46.8 96.6 25.2 2 : 0 : 53.4 -- : -- 0.814 14 Lhokseumawe 97 8.00 BT 5 11.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 55.0 95.4 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 36.2 97.4 25.5 2 : 0 : 18.8 -- : -- 0.770 15 Tapak Tuan 97 10.00 BT 3 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.5 95.0 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 53.8 96.4 25.6 2 : 1 : 28.7 -- : -- 0.829 16 Lhoksukon 97 19.00 BT 5 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.7 95.4 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 44.7 97.3 25.8 2 : 0 : 36.0 -- : -- 0.774 17 Blang Kejeren 97 20.00 BT 3 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 7.9 95.2 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 21.7 96.8 25.8 2 : 1 : 16.7 -- : -- 0.806 18 Idi Rayeuk 97 46.00 BT 4 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 0.3 95.4 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.6 97.4 26.3 2 : 1 : 9.6 -- : -- 0.777 19 Kutacane 97 48.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.2 95.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 38.4 96.6 26.4 2 : 2 : 3.2 -- : -- 0.822 20 Singkil 97 48.00 BT 2 16.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 9.9 94.9 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 7.4 96.0 26.4 2 : 2 : 34.4 -- : -- 0.858 21 Subulussalam 97 51.00 BT 2 38.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 25.6 95.0 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 20.3 96.2 26.5 2 : 2 : 29.2 -- : -- 0.847 22 Langsa 97 57.00 BT 4 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 44.7 95.3 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 11.8 97.2 26.6 2 : 1 : 39.5 -- : -- 0.791 23 Karang Baru 98 6.00 BT 4 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 42.2 95.3 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 18.0 97.1 26.8 2 : 1 : 54.8 -- : -- 0.796 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di seluruh kota di Aceh tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,947 di pulau Bojo, sebelah Selatan Nias, hingga 0,800 yaitu di sebelah Utara Stabat. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Utara. Pada kolom Kontak Pertama, baik waktu saat kontak berlangsung, maupun azimuth dan altitude Matahari tidak ditampilkan mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Sumatera Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Sumatera Utara hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Utara terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Utara rata-rata adalah 2 jam 4 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit Sumatera Utara. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Medan 98 40.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 26.4 95.2 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.3 96.8 27.5 2 : 2 : 56.7 -- : -- 0.818 2 Lotu 97 20.00 BT 1 26.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.0 94.7 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 15.8 95.6 25.8 2 : 2 : 20.0 -- : -- 0.884 3 Lahomi 97 29.00 BT 0 56.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 12.2 94.6 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 10.6 95.3 26.0 2 : 2 : 36.9 -- : -- 0.900 4 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 18.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.4 94.7 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 28.3 95.5 26.1 2 : 2 : 39.3 -- : -- 0.888 5 Gunung Sitoli 97 36.00 BT 1 17.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 27.7 94.7 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 27.8 95.5 26.1 2 : 2 : 39.6 -- : -- 0.889 6 Teluk Dalam 97 48.00 BT 0 34.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.6 94.6 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 19.0 95.2 26.4 2 : 3 : 1.7 -- : -- 0.911 7 Sidikalang 98 19.00 BT 2 45.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 53.1 96.3 27.1 2 : 2 : 56.9 -- : -- 0.843 8 Salak 98 19.00 BT 2 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.4 95.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 47.8 96.2 27.1 2 : 3 : 1.8 -- : -- 0.849 9 Stabat 98 22.00 BT 3 46.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 25.8 95.2 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.2 96.9 27.1 2 : 2 : 31.1 -- : -- 0.812 10 Binjai 98 29.00 BT 3 35.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 21.3 95.2 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 25.3 96.8 27.3 2 : 2 : 44.6 -- : -- 0.818 11 Kabanjahe 98 29.00 BT 3 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.5 95.1 11.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.6 96.5 27.3 2 : 2 : 59.2 -- : -- 0.833 12 Panguruan 98 41.00 BT 2 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.3 95.0 11.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.9 96.3 27.5 2 : 3 : 24.9 -- : -- 0.848 13 Dolok Sanggul 98 44.00 BT 2 15.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.7 94.9 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 6.7 96.1 27.6 2 : 3 : 36.3 -- : -- 0.858 14 Sibolga 98 46.00 BT 1 44.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.4 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 54.4 95.9 27.6 2 : 3 : 48.9 -- : -- 0.874 15 Pandan 98 50.00 BT 1 42.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.9 94.8 11.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 26 : 57.8 95.9 27.7 2 : 3 : 53.9 -- : -- 0.875 16 Lubuk Pakam 98 52.00 BT 3 33.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.7 95.2 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 49.8 96.8 27.7 2 : 3 : 11.1 -- : -- 0.819 17 Parapat 98 56.00 BT 2 39.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.2 95.0 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.8 96.4 27.8 2 : 3 : 40.4 -- : -- 0.846 18 Tarutung 98 57.00 BT 2 0.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.8 94.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 14.0 96.0 27.8 2 : 3 : 56.0 -- : -- 0.866 19 Pematangsiantar 99 4.00 BT 2 58.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.0 95.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.1 96.6 28.0 2 : 3 : 41.3 -- : -- 0.836 20 Balige 99 4.00 BT 2 19.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 45.6 95.0 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 30.5 96.2 28.0 2 : 3 : 57.2 -- : -- 0.856 21 Padang Sidempuan 99 4.00 BT 1 22.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.6 94.8 11.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 3.4 95.7 28.0 2 : 4 : 15.2 -- : -- 0.886 22 Sei Rampah 99 8.00 BT 3 28.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.8 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 5.6 96.8 28.1 2 : 3 : 31.5 -- : -- 0.821 23 Tebing Tinggi 99 10.00 BT 3 20.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.1 95.2 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.4 96.8 28.1 2 : 3 : 37.7 -- : -- 0.825 24 Sipirok 99 15.00 BT 1 36.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.6 94.8 11.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 22.5 95.8 28.2 2 : 4 : 23.7 -- : -- 0.878 25 Limapuluh 99 24.00 BT 3 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 29.3 95.2 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.5 96.7 28.4 2 : 3 : 58.8 -- : -- 0.831 26 Panyabungan 99 33.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 2.7 94.7 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.1 95.5 28.6 2 : 4 : 55.0 -- : -- 0.902 27 Kisaran 99 37.00 BT 2 59.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 95.2 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.0 96.7 28.7 2 : 4 : 18.1 -- : -- 0.836 28 Gunung Tua 99 37.00 BT 1 31.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.9 94.8 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 44.7 95.8 28.7 2 : 4 : 50.0 -- : -- 0.881 29 Aek Kanopan 99 38.00 BT 2 40.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 16.2 95.1 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 18.6 96.5 28.7 2 : 4 : 27.4 -- : -- 0.845 30 Sibuhuan 99 44.00 BT 1 3.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.4 94.7 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.7 95.6 28.8 2 : 5 : 5.0 -- : -- 0.895 31 Tanjung Balai 99 47.00 BT 2 57.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.4 95.2 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 36.7 96.7 28.9 2 : 4 : 30.4 -- : -- 0.837 32 Rantau Prapat 99 49.00 BT 2 5.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 58.0 95.0 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 14.9 96.2 29.0 2 : 4 : 53.1 -- : -- 0.863 33 Kota Pinang 100 4.00 BT 1 53.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 57.6 94.9 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 26.5 96.1 29.3 2 : 5 : 14.3 -- : -- 0.870 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di seluruh kota di Sumatera Utara tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA BARAT Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Barat. Di Provinsi ini, terdapat dua kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu Seai di Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012 dan Silaut di Pesisir Selatan, dengan magnitudo sebesar 1,002. Durasi totalitas di masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 51, 6 detik dan 0 menit 50,9 detik. Kota Seai di Kepulauan Mentawai ini adalah lokasi totalitas GMT 9 Maret 2016 paling Barat di Indonesia. Sementara itu, di sebagian besar kota di Sumatera Barat, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Utara Silaut di Pesisir Selatan hingga 0,900 di Sumatera Barat bagian Utara. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Barat. Data pada kolom Kontak Pertama tidak ditampilkan di hampir semua kota di Sumatera Barat. Hal ini mengingat saat Kontak Pertama terjadi, Matahari masih belum terbit dan pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Sumatera Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Sumatera Barat hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, puncak gerhana di Sumatera Barat akan terjadi pada pukul 07:20 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:27 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Barat rata-rata adalah 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Padang 100 21.00 BT 0 57.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 21.6 94.3 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.5 94.5 29.5 2 : 5 : 60.0 -- : -- 0.958 2 Tua Pejat 99 34.00 BT 2 2.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 24.6 94.1 11.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 25 : 44.7 93.9 28.4 2 : 5 : 1.9 -- : -- 0.992 3 Simpang Ampek 99 48.00 BT 0 4.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.2 94.5 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 12.3 95.0 28.9 2 : 5 : 19.3 -- : -- 0.926 4 Lubuk Basung 100 3.00 BT 0 19.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 34.8 94.4 12.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 16.6 94.8 29.2 2 : 5 : 38.4 -- : -- 0.938 5 Pariaman 100 7.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 25.7 94.4 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 10.5 94.7 29.2 2 : 5 : 43.8 -- : -- 0.948 6 Lubuk Sikaping 100 10.00 BT 0 7.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.6 94.5 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 95.1 29.3 2 : 5 : 44.1 -- : -- 0.924 7 Parit Malintang 100 16.00 BT 0 38.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.1 94.4 12.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 20.7 94.7 29.4 2 : 5 : 54.1 -- : -- 0.948 8 Bukittinggi 100 22.00 BT 0 18.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 94.5 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 38.9 94.9 29.6 2 : 6 : 0.1 -- : -- 0.937 9 Padangpanjang 100 25.00 BT 0 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 41.4 94.4 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 37.8 94.8 29.6 2 : 6 : 4.0 -- : -- 0.941 10 Painan 100 33.00 BT 1 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 14.1 94.2 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.1 94.3 29.7 2 : 6 : 12.9 -- : -- 0.970 11 Batusangkar 100 35.00 BT 0 27.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.8 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 48.9 94.8 29.8 2 : 6 : 15.6 -- : -- 0.942 12 Payakumbuh 100 37.00 BT 0 13.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 55.1 94.5 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 59.1 94.9 29.9 2 : 6 : 17.1 -- : -- 0.935 13 Solok 100 39.00 BT 0 47.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.2 94.3 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 42.0 94.6 29.9 2 : 6 : 20.7 -- : -- 0.952 14 Sarilamak 100 40.00 BT 0 9.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.0 94.5 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 4.8 95.0 30.0 2 : 6 : 20.2 -- : -- 0.933 15 Sawahlunto 100 46.00 BT 0 41.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 94.4 13.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 53.7 94.7 30.1 2 : 6 : 28.7 -- : -- 0.949 16 Arosuka 100 53.00 BT 0 59.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 36.4 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 51.3 94.5 30.2 2 : 6 : 36.8 -- : -- 0.959 17 Muaro Sijunjung 100 57.00 BT 0 42.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 48.3 94.4 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 6.0 94.7 30.3 2 : 6 : 41.5 -- : -- 0.950 18 Padang Aro 101 15.00 BT 1 26.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 32.4 94.2 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 1.1 94.3 30.6 2 : 7 : 1.1 -- : -- 0.973 19 Sungai Dareh 101 32.00 BT 0 58.00 LS 6 : 21 : 16.0 94.4-0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 57.3 94.3 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 38.3 94.5 31.0 2 : 7 : 22.4 -- : -- 0.958 20 Seai-Kep. Mentawai 100 12.00 BT 2 53.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 18 : 19.9 93.9 12.3 7 : 19 : 15.8 93.9 12.6 7 : 20 : 11.6 93.9 12.8 8 : 25 : 54.5 93.4 29.2 2 : 5 : 35.2 1 : 51.6 1.012 21 Silaut-Pesisir Selatan 101 8.00 BT 2 21.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 33.6 94.0 13.5 7 : 19 : 59.0 94.0 13.6 7 : 20 : 24.5 94.0 13.7 8 : 27 : 18.5 93.7 30.4 2 : 6 : 45.9 0 : 50.9 1.002 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di hampir semua kota di Sumatera Barat tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI RIAU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Riau. Gerhana yang teramati dari Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,960 di sebelah Selatan Tembilahan hingga 0,861 di Bagan Siapi-api. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Riau. Kontak pertama dapat teramati di hampir seluruh kota di Riau. Namun ada beberapa kota yang datanya tidak ditampilkan yaitu di Pasir Pengairan, Bagan Siapi-Api, dan Bangkinang. Hal ini dikarenakan pada saat terjadi kontak pertama, Matahari masih belum terbit di tiga kota tersebut. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Karena gerhana yang teramati dari Provinsi Riau adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Riau hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Riau akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:30 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Riau ratarata adalah 2 jam 7 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di beberapa kota di Riau akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana pada tiga kota di Riau terjadi sebelum Matahari terbit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI RIAU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pekan baru 101 26.00 BT 0 33.00 LU 6 : 22 : 14.2 94.4-0.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 49.2 94.7 14.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 23.2 95.5 31.0 2 : 7 : 9.0 -- : -- 0.911 2 Pasir Pengaraian 100 17.00 BT 0 51.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 94.7 12.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 10.4 95.5 29.5 2 : 5 : 45.3 -- : -- 0.901 3 Bagan Siapi-api 100 49.00 BT 2 9.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.0 95.1 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 27.7 96.3 30.2 2 : 6 : 1.1 -- : -- 0.861 4 Bangkinang 101 7.00 BT 0 21.00 LU -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.4 94.6 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 53.5 95.3 30.6 2 : 6 : 48.4 -- : -- 0.917 5 Dumai 101 26.00 BT 1 39.00 LU 6 : 23 : 3.9 94.4-0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 32.1 95.0 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 58.1 96.1 31.0 2 : 6 : 54.2 -- : -- 0.877 6 Teluk Kuantan 101 35.00 BT 0 31.00 LS 6 : 21 : 32.2 94.4-0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 14.8 94.4 14.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 57.9 94.8 31.1 2 : 7 : 25.8 -- : -- 0.944 7 Pangkalan Kerinci 101 56.00 BT 0 2.00 LU 6 : 21 : 54.3 94.4-0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.5 94.6 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 42.9 95.2 31.6 2 : 7 : 48.6 -- : -- 0.927 8 Bengkalis 102 4.00 BT 1 29.00 LU 6 : 22 : 58.3 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 47.3 95.0 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 40.7 96.1 31.9 2 : 7 : 42.4 -- : -- 0.882 9 Siak Sri Indrapura 102 4.00 BT 0 46.00 LU 6 : 22 : 25.6 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 18.9 94.8 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 95.6 31.8 2 : 7 : 52.0 -- : -- 0.904 10 Rengat 102 32.00 BT 0 23.00 LS 6 : 21 : 40.2 94.4 0.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 51.8 94.5 15.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.6 95.0 32.4 2 : 8 : 33.4 -- : -- 0.940 11 Selat Panjang 102 42.00 BT 0 58.00 LU 6 : 22 : 37.4 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 49.4 94.8 15.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.0 95.8 32.7 2 : 8 : 35.7 -- : -- 0.898 12 Tembilahan 103 2.00 BT 0 24.00 LS 6 : 21 : 41.9 94.4 0.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.1 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 51.7 95.0 33.0 2 : 9 : 9.8 -- : -- 0.941 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di Pasir Pengaraian, Bagan Siapi-api, dan Bangkinang tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BENGKULU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bengkulu. Di Provinsi ini, terdapat dua kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Muko-Muko, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,008 dan Muara Aman, dengan magnitudo sebesar 1,006. Durasi totalitas di masing-masing kota tersebut adalah 1 menit 43,0 detik dan 1 menit 29,9 detik. Sementara itu, di kotakota lainnya di Bengkulu mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Selatan Muara Aman hingga 0,930 di Bengkulu bagian Selatan. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bengkulu. Kontak pertama teramati di hampir seluruh kota di Bengkulu, kecuali di Muko-Muko. Hal ini dikarenakan Matahari masih belum terbit di kota tersebut. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Bengkulu adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Bengkulu hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Bengkulu akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:20 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:28 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bengkulu rata-rata adalah 2 jam 8 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Muko-muko akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana di kota tersebut terjadi sebelum Matahari terbit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BENGKULU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bengkulu 102 15.00 BT 3 48.00 LS 6 : 19 : 59.4 94.4-0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 49.7 93.6 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 39.3 92.8 31.7 2 : 7 : 39.9 -- : -- 0.984 2 Mukomuko 101 7.00 BT 2 34.00 LS -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 0.3 93.9 13.4 7 : 19 : 51.8 93.9 13.6 7 : 20 : 43.2 93.9 13.8 8 : 27 : 9.0 93.6 30.4 2 : 6 : 42.2 1 : 43.0 1.008 3 Muara Aman 102 11.00 BT 3 7.00 LS 6 : 20 : 14.3 94.4-0.2 7 : 19 : 23.1 93.7 14.6 7 : 20 : 8.0 93.7 14.8 7 : 20 : 52.9 93.7 15.0 8 : 28 : 2.9 93.2 31.7 2 : 7 : 48.6 1 : 29.9 1.006 4 Arga Makmur 102 16.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 7.2 94.4-0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 1.1 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 55.9 93.0 31.8 2 : 7 : 48.7 -- : -- 0.995 5 Karang Tinggi 102 25.00 BT 3 44.00 LS 6 : 20 : 1.1 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.0 93.6 15.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.1 92.8 31.9 2 : 7 : 53.0 -- : -- 0.986 6 Curup 102 31.00 BT 3 27.00 LS 6 : 20 : 7.4 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 8.7 93.6 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 13.4 93.0 32.1 2 : 8 : 5.9 -- : -- 0.995 7 Kepahiang 102 34.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 3.2 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 4.4 93.6 15.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 8.6 92.9 32.1 2 : 8 : 5.4 -- : -- 0.989 8 Tais 102 34.00 BT 4 4.00 LS 6 : 19 : 54.8 94.4 0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 52.2 93.5 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 50.7 92.6 32.1 2 : 7 : 55.9 -- : -- 0.975 9 Kota Manna 102 54.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 48.5 94.4 0.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 51.7 93.3 15.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 57.5 92.4 32.4 2 : 8 : 9.0 -- : -- 0.963 10 Bintuhan 103 21.00 BT 4 48.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 19 : 57.5 93.2 16.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 15.7 92.1 33.0 2 : 8 : 31.1 -- : -- 0.952 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian 12. Kontak Pertama di Muko-muko tidak ditampilkan karena saat itu Matahari masih belum terbit.

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAMBI Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jambi. Sebagian besar kota-kota di provinsi Jambi mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terentang antara 0,954 di Kuala Tungkal hingga 0,993 di Bangko. Kota Singkut, Sorolangun merupakan satu-satunya kota di Jambi yang terlewati jalur totalitas dengan magnitudo gerhana sebesar 1,007. Durasi totalitas di kota tersebut adalah 1 menit 38.1 detik Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jambi. Kontak pertama terjadi hampir di seluruh kota di Jambi, namun di Siulak dan Sungai Penuh data kontak pertamanya tidak ditampilkan dikarenakan Matahari masih belum terbit di kota tersebut. Pada saat Matahari terbit, gerhana sudah berlangsung, meskipun belum mencapai puncaknya. Kontak kedua dan kontak ketiga dapat teramati di Singkut, Sorolangun. Adapun di kota lainnya data tersebut tidak ditampilkan dikarenakan gerhana yang teramati adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, gerhana di Jambi akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:22 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jambi rata-rata adalah 2 jam 8 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana adalah di kota Muara Sabak yaitu 2 jam 10 menit. Namun, dalam realisasinya durasi gerhana yang akan teramati di Siulak dan Sungai Penuh akan kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum Matahari terbit di kedua kota tersebut. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAMBI POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Jambi 103 37.00 BT 1 36.00 LS 6 : 21 : 2.5 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.4 94.1 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.1 94.2 33.7 2 : 9 : 49.7 -- : -- 0.979 2 Siulak 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992 3 Sungai Penuh 101 23.00 BT 2 3.00 LS -- : -- : -- ---- ---- -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.3 94.0 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.6 93.9 30.8 2 : 7 : 6.3 -- : -- 0.992 4 Muaro Bungo 102 6.00 BT 1 28.00 LS 6 : 21 : 0.5 94.4-0.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.7 94.2 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 1.4 94.3 31.7 2 : 8 : 0.9 -- : -- 0.974 5 Bangko 102 16.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 42.4 94.4 0.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.1 94.0 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 50.8 93.9 31.9 2 : 8 : 8.4 -- : -- 0.993 6 Muara Tebo 102 25.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 0.9 94.4 0.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.8 94.2 15.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 24.4 94.3 32.2 2 : 8 : 23.4 -- : -- 0.975 7 Sorolangun 102 42.00 BT 2 17.00 LS 6 : 20 : 37.5 94.4 0.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.6 93.9 15.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 14.6 93.7 32.5 2 : 8 : 37.1 -- : -- 1.000 8 Muara Bulian 103 14.00 BT 1 43.00 LS 6 : 20 : 56.7 94.4 1.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 29.4 94.1 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 17.6 94.1 33.2 2 : 9 : 20.9 -- : -- 0.982 9 Kuala Tungkal 103 28.00 BT 0 49.00 LS 6 : 21 : 28.6 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 9.8 94.4 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 10.4 94.7 33.6 2 : 9 : 41.8 -- : -- 0.954 10 Sengeti 103 31.00 BT 1 29.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.4 1.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.8 94.2 16.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 48.8 94.3 33.6 2 : 9 : 43.1 -- : -- 0.975 11 Muara Sabak 103 50.00 BT 1 7.00 LS 6 : 21 : 20.1 94.4 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.7 94.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 28.2 94.5 34.1 2 : 10 : 8.1 -- : -- 0.964 12 Singkut-Sorolangun 102 43.00 BT 2 30.00 LS 6 : 20 : 31.5 94.4 0.4 7 : 19 : 56.1 93.9 15.2 7 : 20 : 45.1 93.9 15.4 7 : 21 : 34.2 93.9 15.6 8 : 29 : 7.2 93.6 32.5 2 : 8 : 35.6 1 : 38.1 1.007 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN RIAU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kepulauan Riau. Gerhana yang teramati di Keulauan Riau berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,815 di Ranai hingga 0,936 di Daik. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kepulauan Riau. Kontak pertama terjadi di seluruh kota di Kepulauan Riau, hal ini berarti Matahari sudah terbit saat gerhana mulai terjadi. Karena gerhana yang teramati dari Kepulauan Riau adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Kepulauan Riau hanya Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, di Kepulauan Riau gerhana akan dimulai pada pukul 06:22 WIB, puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07:24 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:33 WIB. Pengecualian berlaku di Tarema dan Ranai, yaitu semuanya akan berlangsung empat menit lebih lambat dari data di atas. Durasi gerhana yang teramati di Kepulauan Riau rata-rata adalah 2 jam 11 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana adalah di Ranai yaitu sekitar 2 jam 14 menit 55,9 detik. Adapun kota yang mengalami gerhana dengan durasi tersingkat adalah Tanjung Pinang dengan lama waktu terjadinya gerhana sekitar 2 jam 9 menit 28,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN RIAU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Tanjung Pinang 104 27.00 BT 0 54.00 LU 6 : 22 : 46.3 94.5 2.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 54.9 94.9 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 33.2 96.0 35.0 2 : 10 : 46.8 -- : -- 0.902 2 Tanjung Balai Karimun 103 25.00 BT 0 59.00 LU 6 : 22 : 42.3 94.4 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.0 94.9 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 10.6 95.9 33.6 2 : 9 : 28.3 -- : -- 0.898 3 Batam 104 2.00 BT 1 7.00 LU 6 : 22 : 53.0 94.5 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 46.8 95.0 17.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.7 96.1 34.5 2 : 10 : 12.8 -- : -- 0.895 4 Bandar Seri Bentan 104 30.00 BT 1 5.00 LU 6 : 22 : 55.3 94.5 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 4.5 95.0 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 43.8 96.1 35.1 2 : 10 : 48.5 -- : -- 0.896 5 Daik 104 36.00 BT 0 11.00 LS 6 : 22 : 0.8 94.4 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 17.9 94.6 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 6.5 95.2 35.1 2 : 11 : 5.7 -- : -- 0.936 6 Tarempa 106 12.00 BT 3 12.00 LU 6 : 25 : 6.3 94.7 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 54.7 95.9 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.9 98.0 37.4 2 : 12 : 19.6 -- : -- 0.834 7 Ranai 108 22.00 BT 3 56.00 LU 6 : 26 : 26.0 94.9 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 22.7 96.4 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 21.9 99.2 40.4 2 : 14 : 55.9 -- : -- 0.815 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA SELATAN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sumatera Selatan. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo antara 1,000 di Lubuklinggau dan Talang Ubi hingga 1,014 di Rupit dan Sekayu. Gerhana Matahari Total teramati di Palembang, Muara Beliti, Pangkalan Balai, dan Indralaya dengan magnitudo masing-masing sebesar 1,009; 1,002; 1,012 dan 1,001. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 18 detik hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Sekayu yaitu 2 menit 10 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Sumatera Selatan gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,974 di Baturaja hingga 0,996 di Kayu Agung. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sumatera Selatan. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Sumatera Selatan yang secara umum dimulai pada pukul 06:19 WIB. Hal dikarenakan pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 07:21 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:29 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumatera Selatan rata-rata adalah 2 jam 9 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Palembang yaitu sekitar 2 jam 10 menit 56,1 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SUMATERA SELATAN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Palembang 104 45.00 BT 2 59.00 LS 6 : 20 : 29.4 94.3 2.5 7 : 20 : 48.0 93.7 17.5 7 : 21 : 43.8 93.7 17.7 7 : 22 : 39.6 93.7 17.9 8 : 31 : 25.5 93.3 35.1 2 : 10 : 56.1 1 : 51.6 1.009 2 Lubuklinggau 102 51.00 BT 3 17.00 LS 6 : 20 : 12.2 94.4 0.5 7 : 20 : 15.8 93.7 15.5 7 : 20 : 25.0 93.7 15.5 7 : 20 : 34.2 93.7 15.5 8 : 28 : 45.0 93.1 32.5 2 : 8 : 32.8 0 : 18.4 1.000 3 Rupit 102 54.00 BT 2 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 94.4 0.6 7 : 19 : 44.9 93.8 15.4 7 : 20 : 44.4 93.8 15.6 7 : 21 : 43.9 93.8 15.9 8 : 29 : 12.2 93.5 32.7 2 : 8 : 45.8 1 : 59.0 1.014 4 Muara Beliti 103 2.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 14.0 94.4 0.7 7 : 20 : 5.4 93.7 15.6 7 : 20 : 32.8 93.7 15.7 7 : 21 : 0.1 93.7 15.8 8 : 29 : 0.8 93.1 32.8 2 : 8 : 46.8 0 : 54.8 1.002 5 Tebing Tinggi 103 14.00 BT 3 35.00 LS 6 : 20 : 6.8 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 28.9 93.6 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 0.9 92.9 33.0 2 : 8 : 54.1 -- : -- 0.991 6 Pagar Alam 103 15.00 BT 4 1.00 LS 6 : 19 : 57.9 94.4 0.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.5 93.4 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 43.3 92.6 33.0 2 : 8 : 45.5 -- : -- 0.977 7 Lahat 103 32.00 BT 3 47.00 LS 6 : 20 : 3.8 94.4 1.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 33.4 93.5 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 15.0 92.8 33.4 2 : 9 : 11.2 -- : -- 0.984 8 Muara Enim 103 46.00 BT 3 39.00 LS 6 : 20 : 7.7 94.3 1.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 45.7 93.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 38.7 92.8 33.7 2 : 9 : 31.0 -- : -- 0.988 9 Talang Ubi 103 49.00 BT 3 16.00 LS 6 : 20 : 16.7 94.3 1.5 7 : 20 : 44.7 93.6 16.6 7 : 20 : 59.4 93.6 16.6 7 : 21 : 14.2 93.6 16.7 8 : 29 : 59.2 93.1 33.8 2 : 9 : 42.5 0 : 29.5 1.000 10 Sekayu 103 50.00 BT 2 51.00 LS 6 : 20 : 27.1 94.4 1.5 7 : 20 : 12.9 93.8 16.4 7 : 21 : 13.4 93.7 16.7 7 : 22 : 13.9 93.7 16.9 8 : 30 : 18.2 93.4 33.9 2 : 9 : 51.1 2 : 1.0 1.014 11 Muaradua 104 4.00 BT 4 32.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.3 1.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 30.2 93.2 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 22.1 92.2 34.0 2 : 9 : 30.1 -- : -- 0.960 12 Baturaja 104 6.00 BT 4 5.00 LS 6 : 20 : 0.5 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 93.4 16.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 45.2 92.5 34.1 2 : 9 : 44.7 -- : -- 0.974 13 Prabumulih 104 13.00 BT 3 26.00 LS 6 : 20 : 15.0 94.3 1.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 8.9 93.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.2 93.0 34.3 2 : 10 : 8.2 -- : -- 0.995 14 Martapura 104 20.00 BT 4 19.00 LS 6 : 19 : 57.3 94.3 2.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 46.3 93.3 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 52.7 92.4 34.3 2 : 9 : 55.4 -- : -- 0.967 15 Pangkalan Balai 104 23.00 BT 2 53.00 LS 6 : 20 : 29.5 94.3 2.1 7 : 20 : 32.7 93.7 17.0 7 : 21 : 32.9 93.7 17.3 7 : 22 : 33.0 93.7 17.5 8 : 31 : 0.3 93.3 34.6 2 : 10 : 30.8 2 : 0.3 1.012 16 Indralaya 104 40.00 BT 3 14.00 LS 6 : 20 : 22.6 94.3 2.4 7 : 21 : 9.6 93.6 17.5 7 : 21 : 32.4 93.6 17.6 7 : 21 : 55.2 93.6 17.7 8 : 31 : 7.8 93.1 34.9 2 : 10 : 45.2 0 : 45.6 1.001 17 Kayu Agung 104 49.00 BT 3 23.00 LS 6 : 20 : 20.0 94.3 2.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 93.5 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 13.3 93.0 35.1 2 : 10 : 53.2 -- : -- 0.996 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI LAMPUNG Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Lampung. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Lampung berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,915 di Lampung bagian Selatan hingga 0,985 di Lampung bagian Utara. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Lampung. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Lampung adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Lampung hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, kontak pertama di Lampung teramati pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi ada ukul 07:20 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Lampung rata-rata adalah 2 jam 10 menit dengan waktu gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat yang berada di Wiraga Mulya yaitu selama 2 jam 11 menit 14,4 detik. Adapun durasi gerhana paling singkat akan dialami oleh pengamat di Krui yaitu selama 2 jam 8 menit 59,0 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI LAMPUNG POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bandar Lampung 105 16.00 BT 5 26.00 LS 6 : 19 : 46.0 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 49.5 92.9 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 13.0 91.5 35.4 2 : 10 : 27.0 -- : -- 0.931 2 Krui 103 55.00 BT 5 11.00 LS 6 : 19 : 41.3 94.3 1.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 6.5 93.1 16.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 40.3 91.8 33.7 2 : 8 : 59.0 -- : -- 0.940 3 Liwa 104 5.00 BT 5 3.00 LS 6 : 19 : 43.9 94.3 1.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 16.1 93.1 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 59.3 91.9 33.9 2 : 9 : 15.3 -- : -- 0.944 4 Blambangan Umpu 104 32.00 BT 4 31.00 LS 6 : 19 : 54.9 94.3 2.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 47.9 93.2 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.1 92.2 34.6 2 : 10 : 4.2 -- : -- 0.960 5 Kotaagung 104 36.00 BT 5 29.00 LS 6 : 19 : 41.0 94.2 2.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 22.9 92.9 17.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 18.2 91.6 34.5 2 : 9 : 37.2 -- : -- 0.930 6 Kotabumi 104 52.00 BT 4 49.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.2 2.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 51.7 93.1 17.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 11.2 92.0 35.0 2 : 10 : 19.2 -- : -- 0.951 7 Gedong Tataan 105 4.00 BT 5 23.00 LS 6 : 19 : 45.2 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 43.2 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 59.6 91.6 35.1 2 : 10 : 14.4 -- : -- 0.933 8 Panaragan 105 5.00 BT 4 28.00 LS 6 : 19 : 59.5 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.2 18.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.1 92.2 35.3 2 : 10 : 45.6 -- : -- 0.962 9 Pringsewu 105 5.00 BT 5 21.00 LS 6 : 19 : 45.8 94.2 2.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 44.7 92.9 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 2.6 91.6 35.2 2 : 10 : 16.8 -- : -- 0.934 10 Gunungsugih 105 12.00 BT 4 58.00 LS 6 : 19 : 52.0 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.1 93.0 18.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 30.6 91.9 35.4 2 : 10 : 38.5 -- : -- 0.946 11 Menggala 105 14.00 BT 4 29.00 LS 6 : 20 : 0.3 94.2 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.6 93.2 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 56.4 92.2 35.5 2 : 10 : 56.1 -- : -- 0.961 12 Wiraga Mulya 105 18.00 BT 4 0.00 LS 6 : 20 : 10.1 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.0 93.3 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.5 92.5 35.7 2 : 11 : 14.4 -- : -- 0.976 13 Metro 105 19.00 BT 5 6.00 LS 6 : 19 : 50.9 94.2 3.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 0.8 93.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 33.4 91.8 35.5 2 : 10 : 42.5 -- : -- 0.941 14 Sukadana 105 32.00 BT 5 4.00 LS 6 : 19 : 53.1 94.2 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.3 93.0 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 52.5 91.8 35.8 2 : 10 : 59.4 -- : -- 0.942 15 Kalianda 105 32.00 BT 5 39.00 LS 6 : 19 : 45.3 94.1 3.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 53.8 92.8 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.5 91.3 35.7 2 : 10 : 38.1 -- : -- 0.924 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bangka Belitung. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo teramati sebesar 1,007 di Toboali; 1,008 di Manggar; 1,010 di Koba; dan 1,014 di Tanjung Pandan yang merupakan magnitudo gerhana paling besar di Kepulauan Bangka Belitung. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tanjung Pandan yaitu 2 menit 10,6 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Bangka Belitung megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,989 di Sungailiat hingga 0,998 di Pangkal Pinang. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bangka Belitung. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Provinsi tersebut yang dimulai pada pukul 06:21 WIB. Ini berarti pada saat terjadi gerhana Matahari sudah terbit. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, gerhana akan memuncak pada pukul 07:23 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Bangka Belitung rata-rata adalah 2 jam 14 menit dengan durasi gerhana paling lama teramati di Manggar yaitu sekitar 2 jam 15 menit 28,9 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pangkal Pinang 106 6.00 BT 2 7.00 LS 6 : 21 : 5.7 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 9.2 93.9 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 56.5 93.9 37.0 2 : 12 : 50.7 -- : -- 0.998 2 Mentok 105 9.00 BT 2 4.00 LS 6 : 20 : 58.4 94.3 2.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 30.9 94.0 18.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.7 93.9 35.7 2 : 11 : 39.3 -- : -- 0.995 3 Sungailiat 106 6.00 BT 1 51.00 LS 6 : 21 : 14.1 94.3 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 18.8 94.0 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 8.0 94.1 37.0 2 : 12 : 53.8 -- : -- 0.989 4 Koba 106 24.00 BT 2 29.00 LS 6 : 20 : 57.9 94.3 4.2 7 : 22 : 10.6 93.8 19.4 7 : 23 : 9.3 93.8 19.7 7 : 24 : 7.9 93.8 19.9 8 : 34 : 6.4 93.6 37.4 2 : 13 : 8.6 1 : 57.2 1.010 5 Toboali 106 27.00 BT 3 0.00 LS 6 : 20 : 44.1 94.2 4.2 7 : 22 : 0.6 93.6 19.5 7 : 22 : 53.5 93.6 19.7 7 : 23 : 46.5 93.6 19.9 8 : 33 : 47.4 93.2 37.4 2 : 13 : 3.4 1 : 45.9 1.007 6 Tanjung Pandan 107 38.00 BT 2 44.00 LS 6 : 21 : 5.5 94.2 5.5 7 : 22 : 51.3 93.7 20.8 7 : 23 : 56.6 93.7 21.1 7 : 25 : 1.9 93.7 21.4 8 : 35 : 45.1 93.4 39.0 2 : 14 : 39.6 2 : 10.6 1.014 7 Manggar 108 18.00 BT 2 53.00 LS 6 : 21 : 10.5 94.1 6.2 7 : 23 : 25.3 93.6 21.7 7 : 24 : 23.3 93.6 21.9 7 : 25 : 21.2 93.6 22.1 8 : 36 : 39.4 93.3 39.9 2 : 15 : 28.9 1 : 55.9 1.008 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BANTEN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Banten. GMT 9 Maret 2016 akan teramati dari Banten berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,880 di Banten bagian selatan hingga 0,915 di sebelah utara kota Cilegon. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Banten. Dari tabel tersebut terlihat seluruh kota di Banten mengalami kontak pertama yang dimulai pada pukul 06:19 WIB. Hal ini dikarenakan pada saat gerhana terjadi Matahari sudah terbit di Banten. Karena gerhana yang teramati dari Banten adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Banten hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Puncak gerhana di Banten akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan Kontak Keempat atau waktu gerhana berakhir terjadi pada pukul 08:31 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Banten adalah antara 2 jam 10 menit 52,0 detik di Pandeglang, yang merupakan durasi gerhana paling singkat di Banten, hingga 2 jam 35 menit 35,9 detik di Ciputat. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BANTEN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Serang 106 9.00 BT 6 7.00 LS 6 : 19 : 45.6 94.0 3.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 5.5 92.6 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 49.3 90.9 36.4 2 : 11 : 3.7 -- : -- 0.908 2 Cilegon 106 2.00 BT 6 0.00 LS 6 : 19 : 45.7 94.1 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 4.0 92.6 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 45.9 91.0 36.3 2 : 11 : 0.2 -- : -- 0.912 3 Rangkasbitung 106 5.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 44.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 1.5 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 41.2 90.9 36.3 2 : 10 : 56.7 -- : -- 0.907 4 Pandeglang 106 6.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 43.5 94.0 3.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 58.6 92.5 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.6 90.8 36.3 2 : 10 : 52.0 -- : -- 0.902 5 Ciruas 106 15.00 BT 6 6.00 LS 6 : 19 : 46.6 94.0 4.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 10.0 92.6 19.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 58.3 90.9 36.6 2 : 11 : 11.7 -- : -- 0.909 6 Tigaraksa 106 30.00 BT 6 13.00 LS 6 : 19 : 47.9 94.0 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 17.1 92.5 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 12.7 90.8 36.9 2 : 11 : 24.8 -- : -- 0.905 7 Tangerang 106 37.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 49.3 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 22.8 92.5 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 24.1 90.8 37.1 2 : 11 : 34.7 -- : -- 0.906 8 Ciputat 106 41.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 49.2 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.4 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.1 90.8 37.1 2 : 11 : 35.9 -- : -- 0.903 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DKI JAKARTA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jakarta. Di Ibukota Negara ini, GMT 9 Maret 2016 akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terentang antara 0,898 di Jakarta bagian Selatan hingga 0,928 di bagian Utara Kepulauan Seribu. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Jakarta. Dari tabel tersebut terlihat, pengamat di Jakarta akan dapat mengamati mulainya gerhana atau Kontak Pertama pada pukul 06:20 WIB. Karena gerhana yang teramati dari Jakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk seluruh kota di Jakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Puncak gerhana di Jakarta akan terjadi pada pukul 07:21 WIB, sedangkan kontak keempat atau gerhana berakhir terjadi pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jakarta rata-rata adalah 2 jam 12 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DKI JAKARTA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Jakarta Barat 106 47.00 BT 6 10.00 LS 6 : 19 : 51.1 94.0 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 30.3 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 38.8 90.8 37.3 2 : 11 : 47.6 -- : -- 0.906 2 Jakarta Utara 106 52.00 BT 6 9.00 LS 6 : 19 : 52.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.2 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.6 90.8 37.4 2 : 11 : 54.5 -- : -- 0.907 3 Jakarta Pusat 106 50.00 BT 6 11.00 LS 6 : 19 : 51.5 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 31.9 92.5 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 42.1 90.8 37.3 2 : 11 : 50.6 -- : -- 0.905 4 Jakarta Selatan 106 47.00 BT 6 17.00 LS 6 : 19 : 50.1 94.0 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 27.1 92.4 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 32.5 90.7 37.3 2 : 11 : 42.4 -- : -- 0.902 5 Jakarta Timur 106 54.00 BT 6 14.00 LS 6 : 19 : 51.7 94.0 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 33.4 92.4 20.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 44.9 90.8 37.4 2 : 11 : 53.2 -- : -- 0.904 6 Kepulauan Seribu 106 37.00 BT 5 45.00 LS 6 : 19 : 53.8 94.0 4.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 34.9 92.6 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 46.9 91.2 37.1 2 : 11 : 53.1 -- : -- 0.920 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA BARAT Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Barat. Gerhana yang teramati dari Jawa Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,851 di sebelah Selatan Parigi hingga 0,913 di sebelah Utara Bekasi. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Barat. Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Barat akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:21 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:32 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Barat rata-rata adalah 2 jam 12 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Bandung 107 35.00 BT 6 54.00 LS 6 : 19 : 54.6 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 44.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.7 90.2 38.2 2 : 12 : 11.1 -- : -- 0.882 2 Pelabuhan Ratu 106 33.00 BT 6 58.00 LS 6 : 19 : 43.3 93.9 4.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 20 : 59.4 92.2 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 36.2 90.3 36.8 2 : 10 : 52.9 -- : -- 0.881 3 Bogor 106 46.00 BT 6 35.00 LS 6 : 19 : 47.6 93.9 4.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 18.3 92.3 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 14.9 90.5 37.2 2 : 11 : 27.3 -- : -- 0.893 4 Depok 106 48.00 BT 6 25.00 LS 6 : 19 : 49.2 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 24.2 92.4 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 26.7 90.6 37.2 2 : 11 : 37.6 -- : -- 0.898 5 Cibinong 106 50.00 BT 6 30.00 LS 6 : 19 : 48.9 93.9 4.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 23.3 92.3 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 25.0 90.6 37.3 2 : 11 : 36.1 -- : -- 0.895 6 Sukabumi 106 54.00 BT 6 55.00 LS 6 : 19 : 47.0 93.9 4.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 15.1 92.2 19.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 7.6 90.3 37.3 2 : 11 : 20.7 -- : -- 0.882 7 Bekasi 106 59.00 BT 6 15.00 LS 6 : 19 : 52.5 93.9 4.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 36.4 92.4 20.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 51.0 90.7 37.5 2 : 11 : 58.6 -- : -- 0.903 8 Cianjur 107 8.00 BT 6 48.00 LS 6 : 19 : 50.1 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 28.0 92.2 20.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 33.5 90.3 37.6 2 : 11 : 43.4 -- : -- 0.885 9 Cikarang 107 10.00 BT 6 16.00 LS 6 : 19 : 54.3 93.9 4.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.8 92.4 20.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 5.5 90.7 37.8 2 : 12 : 11.2 -- : -- 0.902 10 Karawang 107 16.00 BT 6 18.00 LS 6 : 19 : 55.1 93.9 5.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 47.2 92.4 20.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 12.2 90.7 37.9 2 : 12 : 17.1 -- : -- 0.901 11 Purwakarta 107 25.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 54.8 93.9 5.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 46.8 92.3 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 11.1 90.5 38.0 2 : 12 : 16.3 -- : -- 0.893 12 Soreang 107 30.00 BT 7 1.00 LS 6 : 19 : 53.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 38.0 92.1 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 52.1 90.1 38.1 2 : 11 : 59.1 -- : -- 0.878 13 Ngamprah 107 31.00 BT 6 52.00 LS 6 : 19 : 54.0 93.8 5.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 42.7 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 1.9 90.2 38.1 2 : 12 : 8.0 -- : -- 0.883 14 Cimahi 107 32.00 BT 6 53.00 LS 6 : 19 : 54.1 93.8 5.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 43.0 92.1 20.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 2.4 90.2 38.1 2 : 12 : 8.3 -- : -- 0.882 15 Subang 107 44.00 BT 6 33.00 LS 6 : 19 : 58.6 93.8 5.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 0.7 92.2 20.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 38.1 90.4 38.5 2 : 12 : 39.6 -- : -- 0.893 16 Garut 107 54.00 BT 7 13.00 LS 6 : 19 : 56.9 93.7 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 50.2 92.0 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 14.5 89.9 38.5 2 : 12 : 17.6 -- : -- 0.871 17 Sumedang 107 55.00 BT 6 50.00 LS 6 : 19 : 58.9 93.8 5.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.2 92.1 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 37.9 90.2 38.7 2 : 12 : 38.9 -- : -- 0.883 18 Singaparna 108 6.00 BT 7 21.00 LS 6 : 19 : 59.0 93.7 6.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 21 : 55.7 91.9 21.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 23.8 89.7 38.8 2 : 12 : 24.8 -- : -- 0.867 19 Tasikmalaya 108 12.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 0.4 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 1.0 91.9 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 34.3 89.7 38.9 2 : 12 : 33.9 -- : -- 0.867 20 Majalengka 108 14.00 BT 6 50.00 LS 6 : 20 : 3.0 93.7 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 15.4 92.1 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 5.2 90.1 39.1 2 : 13 : 2.2 -- : -- 0.883 21 Ciamis 108 18.00 BT 7 20.00 LS 6 : 20 : 1.6 93.7 6.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 5.1 91.9 21.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 42.0 89.7 39.1 2 : 12 : 40.3 -- : -- 0.867 22 Indramayu 108 19.00 BT 6 19.00 LS 6 : 20 : 7.9 93.8 6.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 33.6 92.2 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.8 90.5 39.3 2 : 13 : 33.9 -- : -- 0.899 23 Sumber 108 28.00 BT 6 44.00 LS 6 : 20 : 6.7 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 28.8 92.1 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 31.3 90.2 39.4 2 : 13 : 24.5 -- : -- 0.886 24 Kuningan 108 28.00 BT 6 59.00 LS 6 : 20 : 5.3 93.7 6.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 22.0 92.0 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 16.8 90.0 39.4 2 : 13 : 11.5 -- : -- 0.878 25 Banjar 108 29.00 BT 7 22.00 LS 6 : 20 : 4.0 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 12.5 91.8 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 55.8 89.6 39.3 2 : 12 : 51.8 -- : -- 0.865 26 Parigi 108 30.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 3.6 93.6 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 6.3 91.7 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 41.4 89.4 39.2 2 : 12 : 37.8 -- : -- 0.857 27 Cirebon 108 33.00 BT 6 41.00 LS 6 : 20 : 8.2 93.7 6.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 34.0 92.1 21.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 41.5 90.2 39.5 2 : 13 : 33.3 -- : -- 0.887 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TENGAH Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Tengah. Gerhana yang teramati dari Jawa Tengah berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,835 di sebelah selatan Sukoharjo hingga 0,910 di Kepulauan Karimun Jawa. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Tengah. Karena gerhana yang teramati dari provinsi Jawa Tengah adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Tengah hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Tengah akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:24 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Tengah rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TENGAH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Semarang 110 25.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 36.2 93.5 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 57.1 91.7 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 13.8 89.6 42.0 2 : 15 : 37.6 -- : -- 0.875 2 Cilacap 109 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 10.6 93.5 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 27.2 91.6 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 19.9 89.3 39.9 2 : 13 : 9.3 -- : -- 0.853 3 Brebes 109 2.00 BT 6 51.00 LS 6 : 20 : 14.1 93.6 6.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 52.1 92.0 22.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.6 90.0 40.2 2 : 14 : 0.5 -- : -- 0.881 4 Tegal 109 8.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 15.5 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 56.4 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 22.6 89.9 40.3 2 : 14 : 7.1 -- : -- 0.880 5 Slawi 109 8.00 BT 6 58.00 LS 6 : 20 : 14.9 93.6 7.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 53.6 91.9 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 16.7 89.9 40.3 2 : 14 : 1.7 -- : -- 0.877 6 Purwokerto 109 14.00 BT 7 26.00 LS 6 : 20 : 14.6 93.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 45.7 91.7 22.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.6 89.5 40.3 2 : 13 : 43.0 -- : -- 0.862 7 Pemalang 109 22.00 BT 6 52.00 LS 6 : 20 : 19.1 93.6 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.6 91.9 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 43.5 89.9 40.6 2 : 14 : 24.4 -- : -- 0.880 8 Purbalingga 109 23.00 BT 7 23.00 LS 6 : 20 : 17.0 93.5 7.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 54.2 91.7 22.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 14.0 89.5 40.5 2 : 13 : 57.0 -- : -- 0.863 9 Kajen 109 33.00 BT 7 1.00 LS 6 : 20 : 21.2 93.6 7.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 12.3 91.8 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 51.1 89.7 40.8 2 : 14 : 30.0 -- : -- 0.875 10 Kebumen 109 38.00 BT 7 40.00 LS 6 : 20 : 20.4 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 22 : 58.7 91.5 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 19.0 89.2 40.8 2 : 13 : 58.7 -- : -- 0.854 11 Pekalongan 109 39.00 BT 6 54.00 LS 6 : 20 : 23.4 93.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.5 91.9 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.2 89.8 41.0 2 : 14 : 43.8 -- : -- 0.879 12 Banjarnegara 109 40.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 21.5 93.5 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 7.5 91.6 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 38.4 89.4 40.9 2 : 14 : 16.9 -- : -- 0.862 13 Batang 109 46.00 BT 6 56.00 LS 6 : 20 : 25.1 93.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.3 91.8 23.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.8 89.8 41.1 2 : 14 : 50.7 -- : -- 0.877 14 Wonosobo 109 54.00 BT 7 21.00 LS 6 : 20 : 25.5 93.5 7.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 20.3 91.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 2.6 89.4 41.2 2 : 14 : 37.1 -- : -- 0.864 15 Purworejo 110 0.00 BT 7 43.00 LS 6 : 20 : 26.4 93.4 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 15.3 91.5 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 48.9 89.1 41.3 2 : 14 : 22.6 -- : -- 0.852 16 Temanggung 110 10.00 BT 7 19.00 LS 6 : 20 : 30.2 93.4 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 34.5 91.6 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 29.1 89.4 41.6 2 : 14 : 58.9 -- : -- 0.864 17 Kendal 110 12.00 BT 6 55.00 LS 6 : 20 : 32.6 93.5 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 47.5 91.8 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.7 89.7 41.7 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.877 18 Magelang 110 12.00 BT 7 28.00 LS 6 : 20 : 30.3 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.0 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 22.8 89.2 41.6 2 : 14 : 52.5 -- : -- 0.859 19 Mungkid 110 14.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 31.4 91.5 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.6 89.2 41.6 2 : 14 : 50.0 -- : -- 0.857 20 Ungaran 110 25.00 BT 7 11.00 LS 6 : 20 : 35.1 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 50.9 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 0.4 89.4 42.0 2 : 15 : 25.3 -- : -- 0.868 21 Salatiga 110 27.00 BT 7 18.00 LS 6 : 20 : 35.2 93.4 8.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 49.3 91.6 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.2 89.3 42.0 2 : 15 : 21.0 -- : -- 0.864 22 Klaten 110 34.00 BT 7 41.00 LS 6 : 20 : 36.3 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 44.7 91.4 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 42.9 89.0 42.0 2 : 15 : 6.5 -- : -- 0.852 23 Boyolali 110 36.00 BT 7 31.00 LS 6 : 20 : 37.3 93.4 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 51.0 91.5 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 56.5 89.1 42.1 2 : 15 : 19.2 -- : -- 0.857 24 Demak 110 38.00 BT 6 53.00 LS 6 : 20 : 40.6 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 10.7 91.7 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 39.2 89.7 42.4 2 : 15 : 58.6 -- : -- 0.877 25 Jepara 110 40.00 BT 6 37.00 LS 6 : 20 : 43.1 93.5 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 20.3 91.8 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 58.7 89.9 42.5 2 : 16 : 15.6 -- : -- 0.886 26 Surakarta 110 49.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 41.2 93.3 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 1.2 91.4 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 14.6 89.0 42.4 2 : 15 : 33.3 -- : -- 0.855 27 Kudus 110 50.00 BT 6 48.00 LS 6 : 20 : 44.9 93.4 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 23.6 91.7 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 3.2 89.7 42.7 2 : 16 : 18.3 -- : -- 0.879 28 Sukoharjo 110 52.00 BT 7 44.00 LS 6 : 20 : 41.9 93.3 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 58.7 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 7.5 88.9 42.4 2 : 15 : 25.6 -- : -- 0.849 29 Purwodadi 110 54.00 BT 7 6.00 LS 6 : 20 : 44.5 93.4 8.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 18.3 91.6 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 50.9 89.4 42.7 2 : 16 : 6.4 -- : -- 0.870 30 Wonogiri 110 55.00 BT 7 49.00 LS 6 : 20 : 42.7 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.0 91.3 24.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 6.8 88.8 42.5 2 : 15 : 24.1 -- : -- 0.847 31 Karanganyar 110 59.00 BT 7 37.00 LS 6 : 20 : 44.3 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 8.0 91.4 24.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 25.9 89.0 42.6 2 : 15 : 41.6 -- : -- 0.853 32 Sragen 111 1.00 BT 7 25.00 LS 6 : 20 : 45.4 93.3 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 15.4 91.4 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 41.8 89.1 42.7 2 : 15 : 56.4 -- : -- 0.859 33 Pati 111 2.00 BT 6 45.00 LS 6 : 20 : 49.1 93.4 9.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 35.7 91.7 24.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.4 89.7 42.9 2 : 16 : 36.2 -- : -- 0.881 34 Rembang 111 20.00 BT 6 43.00 LS 6 : 20 : 55.3 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 52.8 91.7 25.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 56.2 89.7 43.4 2 : 17 : 0.9 -- : -- 0.881 35 Blora 111 24.00 BT 6 57.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.4 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 49.4 91.6 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 48.0 89.5 43.4 2 : 16 : 52.8 -- : -- 0.873 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerhana yang teramati dari Yogyakarta berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,834 di sebelah Selatan Wonosari hingga 0,856 di sebelah Utara Sleman. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Yogyakarta. Karena gerhana yang teramati dari Yogyakarta adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Yogyakarta hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Yogyakarta akan dimulai pada pukul 06:20 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:23 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:35 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Yogyakarta rata-rata adalah 2 jam 15 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Yogyakarta 110 20.00 BT 7 46.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 30.6 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 16.1 89.0 41.7 2 : 14 : 44.1 -- : -- 0.849 2 Wates 110 15.00 BT 7 47.00 LS 6 : 20 : 30.6 93.4 8.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 25.9 91.4 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 7.5 89.0 41.6 2 : 14 : 36.9 -- : -- 0.849 3 Sleman 110 20.00 BT 7 42.00 LS 6 : 20 : 32.1 93.4 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 32.4 91.4 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 20.4 89.0 41.7 2 : 14 : 48.2 -- : -- 0.852 4 Bantul 110 20.00 BT 7 53.00 LS 6 : 20 : 32.0 93.3 8.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 27.4 91.3 23.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 8.7 88.9 41.7 2 : 14 : 36.7 -- : -- 0.846 5 Wonosari 110 35.00 BT 7 58.00 LS 6 : 20 : 36.5 93.3 8.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 37.8 91.3 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 26.3 88.7 42.0 2 : 14 : 49.8 -- : -- 0.842 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TIMUR Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Jawa Timur. Gerhana yang teramati dari Jawa Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,806 di sebelah selatan Banyuwangi hingga 0,910 di Utara Bawean. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Jawa Timur. Karena gerhana yang teramati dari Jawa Timur adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Jawa Timur hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Jawa Timur akan dimulai pada pukul 06:21 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:25 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:39 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Timur rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di Kangean dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 00,9 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI JAWA TIMUR POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Surabaya 112 44.00 BT 7 14.00 LS 6 : 21 : 22.8 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 55.2 91.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 40.1 88.9 45.2 2 : 18 : 17.3 -- : -- 0.861 2 Pacitan 111 7.00 BT 8 11.00 LS 6 : 20 : 46.7 93.2 9.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 23 : 59.5 91.1 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 1.4 88.4 42.7 2 : 15 : 14.8 -- : -- 0.834 3 Magetan 111 19.00 BT 7 38.00 LS 6 : 20 : 50.8 93.3 9.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 25.1 91.3 25.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 56.2 88.9 43.1 2 : 16 : 5.4 -- : -- 0.852 4 Ngawi 111 26.00 BT 7 24.00 LS 6 : 20 : 53.7 93.3 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 38.0 91.4 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 22.4 89.1 43.3 2 : 16 : 28.7 -- : -- 0.859 5 Ponorogo 111 27.00 BT 7 51.00 LS 6 : 20 : 53.2 93.2 9.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 26.2 91.2 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 54.7 88.6 43.2 2 : 16 : 1.5 -- : -- 0.844 6 Madiun 111 32.00 BT 7 39.00 LS 6 : 20 : 55.1 93.2 9.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 36.2 91.3 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 15.7 88.8 43.4 2 : 16 : 20.6 -- : -- 0.851 7 Caruban 111 38.00 BT 7 33.00 LS 6 : 20 : 57.4 93.2 9.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 44.5 91.3 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 31.8 88.9 43.6 2 : 16 : 34.4 -- : -- 0.854 8 Trenggalek 111 42.00 BT 8 3.00 LS 6 : 20 : 58.3 93.1 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 34.0 91.1 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 5.1 88.4 43.5 2 : 16 : 6.8 -- : -- 0.837 9 Bojonegoro 111 52.00 BT 7 9.00 LS 6 : 21 : 3.8 93.3 9.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 8.9 91.4 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 20.3 89.2 44.0 2 : 17 : 16.5 -- : -- 0.866 10 Nganjuk 111 54.00 BT 7 37.00 LS 6 : 21 : 2.9 93.2 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.2 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 53.0 88.8 43.9 2 : 16 : 50.1 -- : -- 0.851 11 Tulungagung 111 54.00 BT 8 2.00 LS 6 : 21 : 2.5 93.1 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 45.3 91.0 25.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 25.3 88.4 43.8 2 : 16 : 22.8 -- : -- 0.837 12 Kediri 112 0.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 4.7 93.1 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 56.9 91.1 25.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 49.4 88.6 44.0 2 : 16 : 44.7 -- : -- 0.844 13 Tuban 112 1.00 BT 6 52.00 LS 6 : 21 : 8.6 93.3 10.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 25.8 91.6 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.3 89.4 44.3 2 : 17 : 44.6 -- : -- 0.875 14 Ngasem 112 3.00 BT 7 49.00 LS 6 : 21 : 5.8 93.1 10.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.6 91.1 26.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 54.2 88.5 44.1 2 : 16 : 48.4 -- : -- 0.844 15 Blitar 112 9.00 BT 8 6.00 LS 6 : 21 : 7.9 93.1 10.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 57.1 91.0 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 44.7 88.3 44.1 2 : 16 : 36.8 -- : -- 0.835 16 Kanigoro 112 12.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 9.1 93.0 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 24 : 59.0 90.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 47.3 88.2 44.2 2 : 16 : 38.2 -- : -- 0.833 17 Jombang 112 16.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 11.0 93.1 10.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 18.8 91.2 26.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 31.9 88.7 44.4 2 : 17 : 20.9 -- : -- 0.851 18 Lamongan 112 24.00 BT 7 7.00 LS 6 : 21 : 15.7 93.2 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 39.7 91.4 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.8 89.1 44.7 2 : 17 : 59.1 -- : -- 0.866 19 Mojokerto 112 25.00 BT 7 28.00 LS 6 : 21 : 14.6 93.1 10.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 30.2 91.2 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 53.2 88.8 44.7 2 : 17 : 38.6 -- : -- 0.854 20 Batu 112 31.00 BT 7 52.00 LS 6 : 21 : 16.1 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 24.2 91.0 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.1 88.4 44.7 2 : 17 : 20.0 -- : -- 0.841 21 Mojosari 112 33.00 BT 7 31.00 LS 6 : 21 : 17.5 93.1 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 36.3 91.2 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 3.0 88.7 44.8 2 : 17 : 45.5 -- : -- 0.852 22 Kepanjen 112 33.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 16.9 93.0 10.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 17.5 90.9 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 18.8 88.1 44.6 2 : 17 : 1.9 -- : -- 0.831 23 Malang 112 37.00 BT 7 58.00 LS 6 : 21 : 18.4 93.0 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 26.9 90.9 26.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 39.1 88.3 44.8 2 : 17 : 20.7 -- : -- 0.838 24 Gresik 112 39.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.2 10.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 52.5 91.3 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 36.3 89.0 45.1 2 : 18 : 15.1 -- : -- 0.863 25 Sidoarjo 112 42.00 BT 7 27.00 LS 6 : 21 : 21.2 93.1 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 46.8 91.2 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 22.3 88.7 45.1 2 : 18 : 1.1 -- : -- 0.854 26 Bangkalan 112 43.00 BT 7 2.00 LS 6 : 21 : 23.5 93.2 10.9 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 0.4 91.4 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 51.8 89.1 45.2 2 : 18 : 28.3 -- : -- 0.867 27 Bangil 112 49.00 BT 7 34.00 LS 6 : 21 : 23.6 93.1 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 50.0 91.1 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.0 88.6 45.2 2 : 18 : 2.4 -- : -- 0.850 28 Pasuruan 112 51.00 BT 7 47.00 LS 6 : 21 : 24.0 93.0 11.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 45.5 91.0 27.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 14.5 88.4 45.2 2 : 17 : 50.6 -- : -- 0.843 29 Probolinggo 113 12.00 BT 7 46.00 LS 6 : 21 : 32.4 93.0 11.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 6.3 91.0 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 50.5 88.3 45.7 2 : 18 : 18.0 -- : -- 0.843 30 Lumajang 113 13.00 BT 8 8.00 LS 6 : 21 : 32.7 92.9 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 25 : 56.5 90.8 27.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 26.6 88.0 45.6 2 : 17 : 53.9 -- : -- 0.831 31 Sampang 113 15.00 BT 7 12.00 LS 6 : 21 : 35.4 93.1 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 26.4 91.2 27.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 34.3 88.9 45.9 2 : 18 : 58.8 -- : -- 0.861 32 Kraksaan 113 26.00 BT 7 45.00 LS 6 : 21 : 38.3 92.9 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 20.4 90.9 27.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 15.0 88.3 46.0 2 : 18 : 36.7 -- : -- 0.842 33 Pamekasan 113 28.00 BT 7 10.00 LS 6 : 21 : 41.0 93.1 11.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 40.3 91.2 27.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 58.5 88.9 46.2 2 : 19 : 17.5 -- : -- 0.861 34 Jember 113 42.00 BT 8 10.00 LS 6 : 21 : 44.9 92.8 12.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 23.9 90.7 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 12.4 87.8 46.2 2 : 18 : 27.6 -- : -- 0.828 35 Bondowoso 113 49.00 BT 7 54.00 LS 6 : 21 : 47.9 92.9 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 38.8 90.8 28.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 43.2 88.0 46.5 2 : 18 : 55.3 -- : -- 0.837 36 Sumenep 113 51.00 BT 7 0.00 LS 6 : 21 : 51.8 93.0 12.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 8.7 91.2 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 49.3 89.0 46.8 2 : 19 : 57.5 -- : -- 0.865 37 Situbondo 113 56.00 BT 7 42.00 LS 6 : 21 : 51.2 92.9 12.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 51.8 90.9 28.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 9.2 88.2 46.7 2 : 19 : 18.0 -- : -- 0.843 38 Banyuwangi 114 22.00 BT 8 12.00 LS 6 : 22 : 2.6 92.7 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 3.1 90.5 28.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 17.6 87.6 47.2 2 : 19 : 14.9 -- : -- 0.825 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN BARAT Pada gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Barat. Di provinsi ini, terdapat satu kota kecil yang terlewati jalur totalitas, yaitu Kendawangan, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,016 dan durasi totalitas 2 menit 19,1 detik. Sementara itu, di kota-kota lainnya di Kalimantan Barat, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo terantang antara 0,875 di sebelah Utara Sambas hingga 1,00 di sebelah Selatan Ketapang. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 di Kalimantan Barat. Karena Gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Kalimantan Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga di sebagian besar kota tersebut dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Kalimantan Barat hanya Kontak pertama, Puncak Gerhana, dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Kalimantan Barat akan dimulai pada pukul 06:23 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:28 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 08:42 WIB. Durasi gerhana teramati di Kalimantan Barat rata-rata adalah 2 jam 17 menit. Gerhana paling lama akan dialami oleh pengamat di Putussibau dengan durasi waktu gerhana selama 2 jam 22 menit 26,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Pontianak 109 19.00 BT 0 3.00 LS 6 : 23 : 8.1 94.5 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 7.7 94.8 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 27.5 95.8 41.7 2 : 17 : 19.5 -- : -- 0.939 2 Mempawah 108 57.00 BT 0 34.00 LU 6 : 23 : 29.4 94.5 7.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 14.7 95.0 23.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 16.6 96.3 41.2 2 : 16 : 47.2 -- : -- 0.919 3 Singkawang 108 59.00 BT 0 54.00 LU 6 : 23 : 45.8 94.6 7.2 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 31.3 95.2 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 33.6 96.6 41.2 2 : 16 : 47.8 -- : -- 0.909 4 Sambas 109 17.00 BT 1 21.00 LU 6 : 24 : 13.7 94.6 7.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 8.3 95.4 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 22.3 97.1 41.7 2 : 17 : 8.5 -- : -- 0.896 5 Sungai Raya 109 22.00 BT 0 33.00 LS 6 : 22 : 47.9 94.4 7.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 49.1 94.6 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 10.7 95.4 41.7 2 : 17 : 22.8 -- : -- 0.955 6 Bengkayang 109 28.00 BT 0 49.00 LU 6 : 23 : 50.7 94.6 7.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 54.2 95.2 23.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 19.5 96.6 41.9 2 : 17 : 28.8 -- : -- 0.913 7 Ngabang 109 55.00 BT 0 23.00 LU 6 : 23 : 38.8 94.5 8.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 0.0 95.0 24.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 41 : 47.6 96.3 42.5 2 : 18 : 8.8 -- : -- 0.927 8 Sukadana 109 57.00 BT 1 14.00 LS 6 : 22 : 31.9 94.3 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 52.6 94.3 24.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 38.4 94.8 42.4 2 : 18 : 6.5 -- : -- 0.977 9 Ketapang 109 57.00 BT 1 51.00 LS 6 : 22 : 9.8 94.2 8.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 26 : 27.7 94.0 24.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 9.1 94.2 42.4 2 : 17 : 59.2 -- : -- 0.996 10 Sanggau 110 35.00 BT 0 7.00 LU 6 : 23 : 40.2 94.5 8.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 26.5 94.9 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 42 : 45.8 96.2 43.5 2 : 19 : 5.6 -- : -- 0.937 11 Sekadau 110 53.00 BT 0 1.00 LU 6 : 23 : 42.1 94.5 9.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 28 : 39.6 94.9 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 13.2 96.1 43.9 2 : 19 : 31.1 -- : -- 0.941 12 Sintang 111 29.00 BT 0 4.00 LU 6 : 23 : 57.7 94.5 9.8 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 18.0 94.9 26.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 20.2 96.2 44.8 2 : 20 : 22.5 -- : -- 0.941 13 Nanga Pinoh 111 44.00 BT 0 19.00 LS 6 : 23 : 46.5 94.4 10.0 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 29 : 16.0 94.8 26.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 44 : 29.5 95.9 45.1 2 : 20 : 43.0 -- : -- 0.953 14 Putussibau 112 55.00 BT 0 50.00 LU 6 : 25 : 9.8 94.7 11.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 31 : 25.3 95.4 28.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 36.6 97.3 46.9 2 : 22 : 26.8 -- : -- 0.922 15 Kendawangan-Ketapang 110 14.00 BT 2 32.00 LS 6 : 21 : 53.1 94.1 8.2 7 : 25 : 7.0 93.7 24.0 7 : 26 : 16.5 93.7 24.3 7 : 27 : 26.1 93.7 24.6 8 : 40 : 3.8 93.6 42.7 2 : 18 : 10.7 2 : 19.1 1.016 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TENGAH Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Tengah. Sebagian besar kota-kota di provinsi ini terlewati jalur totalitas gerhana dengan magnitudo teramati sebesar 1,003 di Kasongan; 1,008 di Sukamara, Pangkalan Bun, dan Buntok; 1,010 di Sampit; 1,011 di Nanga Bulik; 1,015 di Tamiang Layang dan 1,016 di Palangkaraya, yang merupakan magnitudo gerhana paling besar. Durasi totalitas di sebagian kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tamiang Layang yaitu 2 menit 32 detik. Sementara itu, kota-kota lainnya di Kalimantan Tengah megalami Gerhana Matahari Sebagian. Magnitudo gerhananya terentang antara 0,930 Kalimantan Tengah bagian Utara hingga 1,00 di Utara Buntok untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas. Adapun untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 0,998 di Pulang Pisau hingga 0,980 di ujung Selatan Taman Nasional Tanjung Puting. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Tengah. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Tengah yang dimulai pada pukul 06:22 WIB. Adapun Kontak kedua dan kontak ketiga teramati di beberapa kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada Kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kotakota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana terjadi pada pukul 07:30 WIB, dan gerhana berakhir pada pukul 08:47 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Kasongan yaitu 2 jam 31 menit 45,7 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TENGAH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o WIB o o j m d m d 1 Palangka Raya 113 55.00 BT 2 13.00 LS 6 : 23 : 29.1 94.0 12.3 7 : 28 : 57.3 93.8 28.6 7 : 30 : 12.1 93.8 28.9 7 : 31 : 26.9 93.8 29.2 8 : 46 : 54.5 94.1 48.0 2 : 23 : 25.4 2 : 29.7 1.016 2 Sukamara 111 10.00 BT 2 43.00 LS 6 : 22 : 6.3 94.0 9.2 7 : 26 : 1.6 93.6 25.2 7 : 27 : 1.8 93.6 25.4 7 : 28 : 2.0 93.6 25.7 8 : 41 : 29.4 93.5 44.0 2 : 19 : 23.1 2 : 0.3 1.008 3 Nanga Bulik 111 26.00 BT 2 11.00 LS 6 : 22 : 28.7 94.1 9.6 7 : 26 : 32.6 93.8 25.5 7 : 27 : 38.4 93.8 25.8 7 : 28 : 44.3 93.8 26.1 8 : 42 : 24.9 94.0 44.4 2 : 19 : 56.2 2 : 11.7 1.011 4 Pangkalan Bun 111 36.00 BT 2 41.00 LS 6 : 22 : 16.6 94.0 9.7 7 : 26 : 27.6 93.6 25.7 7 : 27 : 28.3 93.6 26.0 7 : 28 : 28.9 93.6 26.2 8 : 42 : 16.2 93.5 44.6 2 : 19 : 59.6 2 : 1.2 1.008 5 Kuala Pembuang 112 23.00 BT 3 20.00 LS 6 : 22 : 16.0 93.9 10.5 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 27 : 49.5 93.3 26.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 3.4 92.9 45.6 2 : 20 : 47.4 -- : -- 0.986 6 Sampit 112 57.00 BT 2 31.00 LS 6 : 22 : 53.7 94.0 11.2 7 : 27 : 51.2 93.7 27.4 7 : 28 : 57.1 93.7 27.7 7 : 30 : 2.9 93.7 27.9 8 : 44 : 50.0 93.7 46.6 2 : 21 : 56.3 2 : 11.7 1.010 7 Kuala Kurun 113 52.00 BT 1 6.00 LS 6 : 24 : 8.7 94.3 12.3 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 58.0 94.4 29.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 49.8 95.3 48.1 2 : 23 : 41.1 -- : -- 0.985 8 Pulang Pisau 114 15.00 BT 2 45.00 LS 6 : 23 : 21.3 93.9 12.6 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 11.6 93.5 29.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 1.8 93.5 48.4 2 : 23 : 40.5 -- : -- 0.998 9 Kuala Kapuas 114 22.00 BT 3 5.00 LS 6 : 23 : 14.7 93.8 12.7 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 30 : 5.5 93.3 29.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 46 : 55.4 93.1 48.5 2 : 23 : 40.8 -- : -- 0.988 10 Purukcahu 114 34.00 BT 0 35.00 LS 6 : 24 : 50.4 94.4 13.1 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 9.9 94.7 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 39.2 96.0 49.2 2 : 24 : 48.8 -- : -- 0.971 11 Buntok 114 49.00 BT 1 44.00 LS 6 : 24 : 12.1 94.1 13.3 7 : 30 : 31.2 94.1 29.9 7 : 31 : 34.4 94.1 30.1 7 : 32 : 37.6 94.1 30.4 8 : 49 : 5.6 94.7 49.4 2 : 24 : 53.5 2 : 6.4 1.008 12 Muara Teweh 114 52.00 BT 0 57.00 LS 6 : 24 : 44.1 94.3 13.4 -- : -- : -- ---- ---- 7 : 32 : 13.8 94.5 30.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 55.1 95.7 49.6 2 : 25 : 11.0 -- : -- 0.984 13 Tamiang Layang 115 9.00 BT 2 7.00 LS 6 : 24 : 8.6 94.0 13.7 7 : 30 : 24.5 93.9 30.2 7 : 31 : 40.5 93.9 30.5 7 : 32 : 56.6 93.9 30.8 8 : 49 : 22.7 94.3 49.9 2 : 25 : 14.1 2 : 32.1 1.015 14 Kasongan 119 31.00 BT 1 53.00 LS 6 : 26 : 56.2 94.0 18.7 7 : 36 : 40.3 94.1 36.1 7 : 37 : 28.5 94.1 36.3 7 : 38 : 16.8 94.1 36.5 8 : 58 : 42.0 95.1 56.5 2 : 31 : 45.7 1 : 36.5 1.003 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN SELATAN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Selatan. Di provinsi ini, terdapat 3 kota yang terlewati jalur totalitas gerhana yaitu Amuntai, Tanjung, dan Paringin dengan magnitudo teramati masing-masing sebesar 1,005; 1,013; dan 1,008. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di kota Tanjung yaitu 2 menit 28 detik. Sementara itu, sebagian besar kota di Kalimantan Selatan megalami Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,952 di sebelah selatan Pelaihari hingga 1,000 di Barabai. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Kalimantan Selatan. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Selatan yang dimulai pada pukul 07:23 WITA. Sedangkan kontak kedua dan kontak ketiga teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Data pada kontak kedua dan kontak ketiga pada sebagian kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kota-kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Selatan terjadi pada pukul 08:31 WITA dan gerhana berakhir pada pukul 09:48 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Selatan rata-rata adalah 2 jam 24 menit dengan durasi gerhana paling lama terjadi di Kotabaru, yaitu 2 jam 26 menit 14,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN SELATAN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Banjarmasin 114 35.00 BT 3 20.00 LS 7 : 23 : 13.8 93.8 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 9.7 93.2 29.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 5.0 92.8 48.8 2 : 23 : 51.2 -- : -- 0.979 2 Marabahan 114 45.00 BT 2 59.00 LS 7 : 23 : 28.7 93.8 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 35.5 93.4 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 45.0 93.3 49.1 2 : 24 : 16.3 -- : -- 0.989 3 Pelaihari 114 47.00 BT 3 46.00 LS 7 : 23 : 8.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 5.5 92.9 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 1.1 92.3 49.0 2 : 23 : 52.9 -- : -- 0.965 4 Martapura 114 50.00 BT 3 24.00 LS 7 : 23 : 19.3 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.8 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 29.4 92.8 49.2 2 : 24 : 10.0 -- : -- 0.976 5 Banjarbaru 114 50.00 BT 3 25.00 LS 7 : 23 : 18.9 93.7 13.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 23.1 93.1 29.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 28.4 92.8 49.2 2 : 24 : 9.5 -- : -- 0.976 6 Rantau 115 8.00 BT 2 56.00 LS 7 : 23 : 41.7 93.8 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 3.9 93.4 30.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 32.2 93.3 49.7 2 : 24 : 50.5 -- : -- 0.990 7 Amuntai 115 14.00 BT 2 25.00 LS 7 : 24 : 1.0 94.0 13.7 8 : 30 : 37.8 93.7 30.3 8 : 31 : 33.1 93.7 30.6 8 : 32 : 28.5 93.7 30.8 9 : 49 : 14.8 93.9 49.9 2 : 25 : 13.8 1 : 50.6 1.005 8 Kandangan 115 14.00 BT 2 46.00 LS 7 : 23 : 49.8 93.9 13.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 17.9 93.5 30.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 53.9 93.5 49.9 2 : 25 : 4.1 -- : -- 0.995 9 Tanjung 115 22.00 BT 2 10.00 LS 7 : 24 : 13.6 94.0 13.9 8 : 30 : 39.6 93.8 30.5 8 : 31 : 53.6 93.8 30.8 8 : 33 : 7.6 93.8 31.1 9 : 49 : 45.3 94.2 50.2 2 : 25 : 31.7 2 : 28.0 1.013 10 Barabai 115 22.00 BT 2 35.00 LS 7 : 23 : 59.7 93.9 13.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 35.2 93.6 30.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 20.5 93.7 50.1 2 : 25 : 20.8 -- : -- 1.000 11 Paringin 115 25.00 BT 2 19.00 LS 7 : 24 : 10.0 94.0 14.0 8 : 30 : 46.4 93.7 30.6 8 : 31 : 50.5 93.7 30.8 8 : 32 : 54.5 93.7 31.1 9 : 49 : 42.3 94.1 50.2 2 : 25 : 32.3 2 : 8.1 1.008 12 Batulicin 115 59.00 BT 3 27.00 LS 7 : 23 : 53.7 93.7 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 41.6 93.1 31.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 39.4 92.7 50.9 2 : 25 : 45.7 -- : -- 0.970 13 Kotabaru 116 14.00 BT 3 14.00 LS 7 : 24 : 7.9 93.7 14.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 8.8 93.2 31.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 22.7 93.0 51.3 2 : 26 : 14.8 -- : -- 0.976 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Di Kalimantan Timur, terdapat 3 kota yang terlewati jalur totalitas gerhana yaitu Tana Paser, Penajam, dan Balikpapan dengan magnitudo teramati masing-masing sebesar 1,018; 1,003; dan 1,002. Durasi totalitas di ketiga kota tersebut berkisar antara 1 hingga 2 menit, dengan lokasi totalitas gerhana terlama adalah di Tana Paser yaitu 2 menit 37,5 detik. Sementara itu, sebagian besar kota di Kalimanta Timur dan Kalimantan Utara gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,831 di sebelah Utara Malinau hingga 1,000 di sebelah Utara Balikpapan. Pada Tabel terlampir ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di masing-masing provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kontak pertama teramati di seluruh kota di Kalimantan Timur yang dimulai pada pukul 07:26 WITA. Adaun kontak pertama di Kalimantan Utara terjadi pada pukul 07:30 WITA. Kontak kedua dan kontak ketiga hanya teramati di 3 kota yang terlewati jalur totalitas karena gerhana yang teramati di kota-kota tersebut merupakan Gerhana Matahari Total. Kontak kedua dan kontak ketiga pada kota-kota lainnya tidak ditampilkan mengingat gerhana yang teramati di kotakota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian. Secara umum, puncak gerhana di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masing-masing terjadi pada pukul 08:35 WITA dan 08:39 WITA. Gerhana akan berakhir di Kalimantan Timur pada pukul 09:54 WITA dan di Kalimantan Utara pada pukul 08:39 WITA. Durasi gerhana yang teramati di kedua provinsi tersebut rata-rata adalah 2 jam 28 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN TIMUR POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Samarinda 117 9.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 19.8 94.5 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 25.5 94.9 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 1.9 96.6 53.1 2 : 28 : 42.2 -- : -- 0.980 2 Ujoh Bilang 115 16.00 BT 0 30.00 LU 7 : 26 : 2.2 94.7 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 52.9 95.4 31.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 0.7 97.5 50.4 2 : 25 : 58.5 -- : -- 0.941 3 Sendawar 115 46.00 BT 0 9.00 LS 7 : 25 : 47.5 94.5 14.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 57.4 95.1 31.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 27.9 96.8 51.1 2 : 26 : 40.4 -- : -- 0.963 4 Tana Paser 116 11.00 BT 1 54.00 LS 7 : 24 : 49.5 94.1 14.9 8 : 31 : 45.9 94.0 31.5 8 : 33 : 4.6 94.0 31.9 8 : 34 : 23.4 94.0 32.2 9 : 51 : 39.0 94.6 51.5 2 : 26 : 49.6 2 : 37.5 1.018 5 Penajam 116 45.00 BT 1 18.00 LS 7 : 25 : 31.7 94.2 15.5 8 : 33 : 35.1 94.4 32.5 8 : 34 : 15.3 94.4 32.7 8 : 34 : 55.5 94.4 32.8 9 : 53 : 24.5 95.5 52.4 2 : 27 : 52.8 1 : 20.5 1.003 6 Balikpapan 116 50.00 BT 1 16.00 LS 7 : 25 : 36.0 94.2 15.6 8 : 33 : 48.2 94.4 32.6 8 : 34 : 23.2 94.4 32.8 8 : 34 : 58.2 94.4 32.9 9 : 53 : 36.9 95.6 52.5 2 : 28 : 0.9 1 : 10.0 1.002 7 Tenggarong 116 58.00 BT 0 25.00 LS 7 : 26 : 16.8 94.5 15.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 15.4 95.0 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 43.4 96.7 52.8 2 : 28 : 26.6 -- : -- 0.976 8 Tanjungredep 117 29.00 BT 2 9.00 LU 7 : 28 : 50.2 95.3 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 13.9 96.8 34.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 10.7 100.4 53.8 2 : 29 : 20.5 -- : -- 0.901 9 Bontang 117 29.00 BT 0 7.00 LU 7 : 27 : 0.7 94.6 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 23.5 95.4 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 20.3 97.6 53.7 2 : 29 : 19.7 -- : -- 0.962 10 Sangatta 117 32.00 BT 0 30.00 LS 7 : 26 : 33.9 94.5 16.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 55.8 95.0 33.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 51.0 96.7 53.7 2 : 29 : 17.1 -- : -- 0.982 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI KALIMANTAN UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Tanjungselor 117 21.00 BT 2 49.00 LU 7 : 29 : 26.1 95.5 16.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 41.0 97.2 34.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 26.4 101.3 53.6 2 : 29 : 0.3 -- : -- 0.880 2 Malinau 116 38.00 BT 3 35.00 LU 7 : 29 : 49.1 95.6 16.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 26.7 97.6 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 26.7 102.0 52.5 2 : 27 : 37.5 -- : -- 0.853 3 Tideng Pale 116 49.00 BT 3 30.00 LU 7 : 29 : 50.4 95.6 16.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 36.8 97.6 33.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 47.4 102.0 52.8 2 : 27 : 57.0 -- : -- 0.857 4 Tarakan 117 36.00 BT 3 16.00 LU 7 : 30 : 4.8 95.6 17.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 28.1 97.6 34.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 22.3 102.1 54.0 2 : 29 : 17.4 -- : -- 0.868 5 Nunukan 117 38.00 BT 4 8.00 LU 7 : 31 : 5.4 95.9 17.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 23.0 98.2 34.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 7.8 103.3 54.0 2 : 29 : 2.5 -- : -- 0.842 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BALI Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Bali. Gerhana yang teramati dari Bali berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,801 di sebelah Selatan Klungkung hingga 0,828 di Bali bagian Barat. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Singaraja, yaitu 0,824. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Bali. Karena gerhana yang teramati dari Bali adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Bali hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Bali akan dimulai pada pukul 07:22 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:28 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:42 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Bali rata-rata adalah 2 jam 19 menit, dengan durasi gerhana terlama di Amlapura, yaitu selama 2 jam 20 menit 25,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI BALI POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Denpasar 115 13.00 BT 8 42.00 LS 7 : 22 : 28.1 92.5 13.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 41.1 90.1 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 7.7 86.8 48.2 2 : 19 : 39.6 -- : -- 0.806 2 Negara 114 38.00 BT 8 21.00 LS 7 : 22 : 10.2 92.6 13.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 15.1 90.4 29.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 41 : 33.9 87.4 47.5 2 : 19 : 23.6 -- : -- 0.820 3 Singaraja 115 4.00 BT 8 10.00 LS 7 : 22 : 22.4 92.6 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 47.7 90.4 29.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 32.3 87.4 48.2 2 : 20 : 9.9 -- : -- 0.824 4 Tabanan 115 4.00 BT 8 32.00 LS 7 : 22 : 23.1 92.5 13.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 36.6 90.2 29.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 4.8 87.1 48.0 2 : 19 : 41.7 -- : -- 0.812 5 Mengwi 115 11.00 BT 8 35.00 LS 7 : 22 : 26.7 92.5 13.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 42.5 90.2 29.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 13.1 87.0 48.2 2 : 19 : 46.4 -- : -- 0.810 6 Bangli 115 19.00 BT 8 28.00 LS 7 : 22 : 30.3 92.5 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.5 90.2 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 35.8 87.1 48.4 2 : 20 : 5.5 -- : -- 0.814 7 Gianyar 115 21.00 BT 8 33.00 LS 7 : 22 : 31.5 92.5 13.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 27 : 54.1 90.2 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 32.9 87.0 48.4 2 : 20 : 1.4 -- : -- 0.811 8 Klungkung 115 33.00 BT 8 46.00 LS 7 : 22 : 38.4 92.4 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 0.4 90.0 30.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 42 : 37.1 86.7 48.6 2 : 19 : 58.7 -- : -- 0.803 9 Amlapura 115 35.00 BT 8 28.00 LS 7 : 22 : 38.3 92.5 14.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 11.6 90.2 30.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 3.7 87.0 48.8 2 : 20 : 25.3 -- : -- 0.813 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA BARAT Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Nusa Tenggara Barat. Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,786 di sebelah Selatan pulau Sumbawa hingga 0,818 di bagian Utara pulau Lombok. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Tanjung, yaitu 0,814. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Nusa Tenggara Barat. Karena gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Nusa Tenggara Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Nusa Tenggara Barat akan dimulai pada pukul 07:23 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:30 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:45 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Nusa Tenggara Barat rata-rata adalah 2 jam 23 menit, dengan durasi terlama di Bima, yaitu 2 jam 24 menit 18,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Mataram 116 7.00 BT 8 35.00 LS 7 : 22 : 55.4 92.4 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 42.7 90.0 30.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 50.9 86.7 49.5 2 : 20 : 55.5 -- : -- 0.807 2 Gerung 116 7.00 BT 8 40.00 LS 7 : 22 : 55.6 92.3 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 40.2 90.0 30.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 44.4 86.6 49.5 2 : 20 : 48.7 -- : -- 0.804 3 Tanjung 116 9.00 BT 8 21.00 LS 7 : 22 : 55.8 92.4 14.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 52.2 90.1 31.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 12.6 86.9 49.6 2 : 21 : 16.7 -- : -- 0.814 4 Praya 116 17.00 BT 8 41.00 LS 7 : 23 : 1.1 92.3 14.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 28 : 50.7 89.9 31.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 0.7 86.5 49.7 2 : 20 : 59.6 -- : -- 0.803 5 Selong 116 32.00 BT 8 40.00 LS 7 : 23 : 9.2 92.3 15.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 7.9 89.9 31.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 28.7 86.5 50.1 2 : 21 : 19.5 -- : -- 0.803 6 Taliwang 116 52.00 BT 8 44.00 LS 7 : 23 : 20.6 92.2 15.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 29 : 28.3 89.8 31.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 59.1 86.3 50.5 2 : 21 : 38.5 -- : -- 0.799 7 Sumbawa Besar 117 26.00 BT 8 31.00 LS 7 : 23 : 39.6 92.2 16.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 30 : 14.2 89.8 32.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 46 : 18.1 86.3 51.4 2 : 22 : 38.5 -- : -- 0.804 8 Dompu 118 28.00 BT 8 32.00 LS 7 : 24 : 17.8 92.0 17.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 27.4 89.6 33.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 11.2 86.0 52.9 2 : 23 : 53.4 -- : -- 0.799 9 Woha 118 40.00 BT 8 33.00 LS 7 : 24 : 25.6 92.0 17.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 41.4 89.5 34.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 32.2 85.9 53.2 2 : 24 : 6.6 -- : -- 0.798 10 Bima 118 44.00 BT 8 28.00 LS 7 : 24 : 28.0 92.0 17.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 49.2 89.6 34.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 46.8 86.0 53.3 2 : 24 : 18.8 -- : -- 0.800 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA TIMUR Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Nusa Tenggara Timur. Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,699 di sebelah Selatan pulau Rote hingga 0,799 di bagian Utara pulau Flores. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah di Labuan Bajo, yaitu 0,793. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Nusa Tenggara Timur. Karena gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Timur adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Nusa Tenggara Timur hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Nusa Tenggara Timur akan dimulai pada pukul 07:27 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:35 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:51 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Nusa Tenggara Timur rata-rata adalah 2 jam 27 menit, dengan durasi terlama di kota Kalabahi, yaitu 2 jam 31 menit 35,8 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI NUSA TENGGARA TIMUR POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Kupang 123 35.00 BT 10 11.00 LS 7 : 28 : 27.2 90.4 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 15.6 87.1 40.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 25.3 81.2 59.5 2 : 26 : 58.1 -- : -- 0.719 2 Tambolaka 119 15.00 BT 9 25.00 LS 7 : 24 : 53.8 91.6 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 31 : 55.6 88.8 34.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 22.4 84.6 53.6 2 : 23 : 28.6 -- : -- 0.767 3 Waikabubak 119 25.00 BT 9 38.00 LS 7 : 25 : 2.6 91.5 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 1.0 88.6 35.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 21.6 84.2 53.8 2 : 23 : 19.0 -- : -- 0.759 4 Waibakul 119 34.00 BT 9 35.00 LS 7 : 25 : 8.3 91.5 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 32 : 13.8 88.6 35.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 42.8 84.2 54.0 2 : 23 : 34.5 -- : -- 0.760 5 Labuan Bajo 119 53.00 BT 8 30.00 LS 7 : 25 : 15.0 91.8 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 14.7 89.3 35.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 55.1 85.5 55.0 2 : 25 : 40.1 -- : -- 0.793 6 Waingapu 120 15.00 BT 9 40.00 LS 7 : 25 : 38.2 91.3 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 2.8 88.4 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 51.9 83.8 55.0 2 : 24 : 13.6 -- : -- 0.754 7 Ruteng 120 28.00 BT 8 37.00 LS 7 : 25 : 40.7 91.6 19.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 56.0 89.1 36.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 52.3 85.1 55.8 2 : 26 : 11.7 -- : -- 0.787 8 Borong 120 36.00 BT 8 49.00 LS 7 : 25 : 47.4 91.5 19.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 33 : 59.3 88.9 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 49.8 84.8 55.9 2 : 26 : 2.4 -- : -- 0.780 9 Bajawa 120 57.00 BT 8 49.00 LS 7 : 26 : 3.2 91.5 20.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 27.1 88.9 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 52 : 30.5 84.6 56.4 2 : 26 : 27.3 -- : -- 0.778 10 Mbay 121 16.00 BT 8 30.00 LS 7 : 26 : 16.6 91.6 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 4.2 89.0 37.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 36.8 84.9 57.0 2 : 27 : 20.1 -- : -- 0.786 11 Ende 121 39.00 BT 8 50.00 LS 7 : 26 : 36.0 91.4 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 23.1 88.7 38.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 51.2 84.3 57.4 2 : 27 : 15.2 -- : -- 0.774 12 Seba 121 50.00 BT 10 30.00 LS 7 : 27 : 2.1 90.7 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 39.3 87.4 38.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 31.0 81.9 56.8 2 : 24 : 29.0 -- : -- 0.719 13 Maumere 122 12.00 BT 8 37.00 LS 7 : 27 : 1.8 91.3 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 16.8 88.7 38.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 17.0 84.3 58.3 2 : 28 : 15.2 -- : -- 0.777 14 Baa 123 3.00 BT 10 43.00 LS 7 : 28 : 7.2 90.3 22.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 11.6 86.8 39.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 53 : 27.8 80.8 58.4 2 : 25 : 20.5 -- : -- 0.705 15 Larantuka 123 18.00 BT 8 51.00 LS 7 : 27 : 59.2 91.1 23.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 41.6 88.3 40.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 6.9 83.5 59.8 2 : 29 : 7.7 -- : -- 0.763 16 Lewoleba 123 24.00 BT 8 23.00 LS 7 : 28 : 2.8 91.2 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 8.9 88.6 40.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 5.0 84.1 60.2 2 : 30 : 2.2 -- : -- 0.778 17 Oelamasi 123 52.00 BT 10 5.00 LS 7 : 28 : 41.3 90.4 23.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 43.7 87.1 40.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 9.1 81.2 60.0 2 : 27 : 27.8 -- : -- 0.721 18 Soe 124 17.00 BT 9 52.00 LS 7 : 29 : 1.7 90.4 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 28.3 87.2 41.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 21.4 81.3 60.7 2 : 28 : 19.6 -- : -- 0.725 19 Kefamenanu 124 29.00 BT 9 27.00 LS 7 : 29 : 8.6 90.6 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 2.3 87.5 41.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 29.1 81.8 61.2 2 : 29 : 20.6 -- : -- 0.737 20 Kalabahi 124 31.00 BT 8 13.00 LS 7 : 29 : 4.0 91.1 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 55.7 88.5 42.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 39.8 83.9 62.0 2 : 31 : 35.8 -- : -- 0.776 21 Atambua 124 54.00 BT 9 6.00 LS 7 : 29 : 29.7 90.7 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 53.9 87.7 42.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 56.6 82.1 62.1 2 : 30 : 26.9 -- : -- 0.745 22 Betun 124 54.00 BT 9 33.00 LS 7 : 29 : 33.6 90.4 25.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 35.8 87.3 42.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 9.1 81.4 61.8 2 : 29 : 35.5 -- : -- 0.731 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI BARAT Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sulawesi Barat. Di Provinsi ini, terdapat satu kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Pasangkayu, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,011 dan durasi totalitas 2 menit 33,8 detik. Sementara itu, di kotakota lainnya di Sulawesi Barat, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 1,000 sebelah Utara Tobadak hingga 0,955 di Majene. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Barat. Karena gerhana yang teramati dari sebagian besar kota di Sulawesi Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di sebagian besar kota tersebut dikosongkan. Dengan demikian, untuk sebagian besar kota di Sulawesi Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Sulawesi Barat akan dimulai pada pukul 07:26 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:36 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:57 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Barat rata-rata adalah 2 jam 31 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Mamuju 118 50.00 BT 2 41.00 LS 7 : 26 : 0.1 93.8 17.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 53.0 93.5 35.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 19.3 93.8 55.3 2 : 30 : 19.2 -- : -- 0.982 2 Majene 118 58.00 BT 3 32.00 LS 7 : 25 : 40.0 93.5 17.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 24.2 92.9 35.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 37.3 92.6 55.3 2 : 29 : 57.3 -- : -- 0.955 3 Polewali 119 18.00 BT 3 26.00 LS 7 : 25 : 56.4 93.5 18.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 55.8 93.0 35.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 26.6 92.7 55.9 2 : 30 : 30.2 -- : -- 0.956 4 Pasangkayu 119 20.00 BT 1 10.00 LS 7 : 27 : 16.7 94.3 18.5 8 : 36 : 32.6 94.6 35.8 8 : 37 : 49.5 94.6 36.1 8 : 39 : 6.3 94.6 36.5 9 : 59 : 5.1 96.2 56.4 2 : 31 : 48.3 2 : 33.8 1.011 5 Mamasa 119 22.00 BT 2 57.00 LS 7 : 26 : 13.5 93.7 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 24.0 93.3 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 9.2 93.5 56.1 2 : 30 : 55.7 -- : -- 0.971 6 Tobadak 119 28.00 BT 2 5.00 LS 7 : 26 : 46.8 94.0 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 14.4 93.9 36.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 21.9 94.8 56.4 2 : 31 : 35.1 -- : -- 0.997 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI SELATAN Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sulawesi Selatan. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Selatan berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,998 di sebelah Utara Masamba hingga 0,824 di sebelah Selatan pulau Selayar. Adapun kota dengan magnitudo terbesar adalah Masamba, yaitu 0,979. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Selatan. Karena gerhana yang teramati dari Sulawesi Selatan adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Sulawesi Selatan hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Sulawesi Selatan akan dimulai pada pukul 07:26 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:36 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09:54 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Selatan rata-rata adalah 2 jam 30 menit, dengan durasi gerhana terlama di kota Malili, yaitu 2 jam 33 menit 39,3 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI SELATAN POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Makassar 119 23.00 BT 5 9.00 LS 7 : 25 : 20.2 93.0 18.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 46.2 91.7 35.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 30.2 90.2 55.5 2 : 29 : 10.1 -- : -- 0.902 2 Sungguminasa 119 28.00 BT 5 12.00 LS 7 : 25 : 22.7 92.9 18.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 50.8 91.7 35.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 36.7 90.2 55.6 2 : 29 : 14.0 -- : -- 0.900 3 Turikale 119 33.00 BT 5 0.00 LS 7 : 25 : 29.8 93.0 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 6.0 91.8 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 2.3 90.4 55.8 2 : 29 : 32.5 -- : -- 0.906 4 Pattallassang 119 34.00 BT 5 12.00 LS 7 : 25 : 26.9 92.9 18.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 58.8 91.7 35.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 49.0 90.1 55.8 2 : 29 : 22.1 -- : -- 0.900 5 Parepare 119 37.00 BT 4 3.00 LS 7 : 25 : 53.3 93.3 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 53.4 92.5 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 22.0 91.8 56.2 2 : 30 : 28.7 -- : -- 0.935 6 Barru 119 37.00 BT 4 25.00 LS 7 : 25 : 44.7 93.2 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 37.0 92.2 36.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 54.7 91.3 56.1 2 : 30 : 10.0 -- : -- 0.924 7 Pinrang 119 38.00 BT 3 47.00 LS 7 : 26 : 0.8 93.4 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 7.0 92.7 36.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 43.7 92.2 56.3 2 : 30 : 42.9 -- : -- 0.944 8 Bontosunggu 119 40.00 BT 5 36.00 LS 7 : 25 : 24.5 92.8 18.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 34 : 49.9 91.4 36.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 30.2 89.6 55.8 2 : 29 : 5.8 -- : -- 0.887 9 Pangkajene 119 47.00 BT 3 55.00 LS 7 : 26 : 3.7 93.3 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 13.2 92.6 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 53.0 92.0 56.5 2 : 30 : 49.3 -- : -- 0.939 10 Enrekang 119 48.00 BT 3 34.00 LS 7 : 26 : 13.7 93.5 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 30.8 92.8 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 20.8 92.5 56.6 2 : 31 : 7.1 -- : -- 0.950 11 Watan Sidenreng 119 48.00 BT 3 51.00 LS 7 : 26 : 6.1 93.4 18.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 17.7 92.6 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 0.0 92.1 56.5 2 : 30 : 53.9 -- : -- 0.941 12 Makale 119 50.00 BT 3 5.00 LS 7 : 26 : 29.1 93.6 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 56.4 93.2 36.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 60.0 93.3 56.8 2 : 31 : 30.9 -- : -- 0.965 13 Rantepao 119 53.00 BT 2 58.00 LS 7 : 26 : 34.8 93.7 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 6.2 93.3 36.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 14.8 93.5 56.9 2 : 31 : 40.0 -- : -- 0.968 14 Watansoppeng 119 53.00 BT 4 21.00 LS 7 : 25 : 57.5 93.2 19.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 1.8 92.3 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 33.3 91.4 56.5 2 : 30 : 35.8 -- : -- 0.925 15 Bantaeng 119 59.00 BT 5 31.00 LS 7 : 25 : 39.2 92.8 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 18.9 91.4 36.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 15.8 89.6 56.3 2 : 29 : 36.6 -- : -- 0.888 16 Sengkang 120 1.00 BT 4 3.00 LS 7 : 26 : 10.4 93.3 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 26.4 92.5 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 12.8 91.8 56.8 2 : 31 : 2.4 -- : -- 0.933 17 Bulukumba 120 12.00 BT 5 33.00 LS 7 : 25 : 48.0 92.8 19.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 35.2 91.4 36.7 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 40.0 89.5 56.6 2 : 29 : 51.9 -- : -- 0.885 18 Palopo 120 14.00 BT 3 5.00 LS 7 : 26 : 46.5 93.6 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 30.2 93.2 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 52.0 93.3 57.4 2 : 32 : 5.5 -- : -- 0.962 19 Balangnipa 120 15.00 BT 5 7.00 LS 7 : 25 : 57.6 92.9 19.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 58.0 91.7 36.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 20.5 90.2 56.8 2 : 30 : 22.9 -- : -- 0.899 20 Watampone 120 19.00 BT 4 35.00 LS 7 : 26 : 11.1 93.1 19.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 36 : 27.2 92.1 37.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 57 : 10.4 91.0 57.1 2 : 30 : 59.3 -- : -- 0.915 21 Masamba 120 22.00 BT 2 31.00 LS 7 : 27 : 10.6 93.8 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 9.4 93.6 37.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 50.2 94.2 57.7 2 : 32 : 39.6 -- : -- 0.979 22 Belopa 120 22.00 BT 3 23.00 LS 7 : 26 : 43.5 93.5 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 37 : 27.1 93.0 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 47.4 92.8 57.5 2 : 32 : 3.9 -- : -- 0.952 23 Benteng 120 27.00 BT 6 7.00 LS 7 : 25 : 51.1 92.5 19.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 35 : 31.7 90.9 36.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 25.1 88.7 56.8 2 : 29 : 34.0 -- : -- 0.866 24 Malili 121 6.00 BT 2 38.00 LS 7 : 27 : 40.1 93.7 20.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.5 93.5 38.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 19.4 94.1 58.8 2 : 33 : 39.3 -- : -- 0.972 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGAH Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sulawesi Tengah. Di Provinsi ini, terdapat enam kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Palu, Sigi Biromaru, Parigi, Poso, Ampana, dan Luwuk. Magnitudo gerhananya adalah 1,005 di Palu, 1,011 di Sigi Biromaru, 1,006 di Parigi, 1,012 di Poso, 1,015 di Ampana, dan 1,014 di Luwuk. Adapun durasi totalitasnya adalah 1 menit 58,0 detik di Palu, 2 menit 33,5 detik di Sigi Biromaru, 2 menit 01,0 detik di Parigi, 2 menit 38,6 detik di Poso, 2 menit 50,8 detik di Ampana, dan 2 menit 51,6 detik di Luwuk. Sementara itu, di kota-kota lainnya di Sulawesi Tengah, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Sebagian. Magnitudo gerhananya terentang antara 0,999 di Salakan hingga 0,935 Sulawesi Tengah bagian Tenggara untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas. Adapun untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 0,998 di Banawa hingga 0,943 di sebelah Utara Toli-toli. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Tengah. Untuk kotakota yang tidak terlewati jalur totalitas gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian. Karena itu, data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di kota-kota tersebut dikosongkan. Sementara di kota-kota yang terlewati jalur totalitas, data pada kedua kolom tersebut ditampilkan. Secara umum, gerhana di Sulawesi Tengah akan dimulai pada pukul 07:29 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:41 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:04 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Tengah rata-rata adalah 2 jam 34 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGAH POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Palu 119 50.00 BT 0 53.00 LS 7 : 27 : 50.1 94.4 19.2 8 : 37 : 48.0 94.8 36.6 8 : 38 : 47.0 94.8 36.8 8 : 39 : 46.0 94.9 37.1 10 : 0 : 30.3 96.7 57.2 2 : 32 : 40.2 1 : 58.0 1.005 2 Banawa 119 45.00 BT 0 39.00 LS 7 : 27 : 56.7 94.5 19.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 52.1 95.0 36.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 34.2 97.1 57.1 2 : 32 : 37.5 -- : -- 0.998 3 Sigi Biromaru 119 54.00 BT 1 3.00 LS 7 : 27 : 45.9 94.3 19.2 8 : 37 : 27.3 94.7 36.6 8 : 38 : 44.0 94.7 36.9 8 : 40 : 0.7 94.7 37.2 10 : 0 : 28.4 96.5 57.3 2 : 32 : 42.5 2 : 33.5 1.011 4 Parigi 120 9.00 BT 0 50.00 LS 7 : 28 : 6.2 94.4 19.5 8 : 38 : 16.7 94.9 37.0 8 : 39 : 17.2 94.9 37.3 8 : 40 : 17.8 94.9 37.5 10 : 1 : 16.4 96.9 57.7 2 : 33 : 10.2 2 : 1.0 1.006 5 Poso 120 47.00 BT 1 24.00 LS 7 : 28 : 11.0 94.2 20.2 8 : 38 : 23.8 94.5 37.7 8 : 39 : 43.1 94.5 38.1 8 : 41 : 2.4 94.5 38.4 10 : 2 : 4.4 96.1 58.6 2 : 33 : 53.4 2 : 38.6 1.012 6 Toli-Toli 120 51.00 BT 1 3.00 LU 7 : 30 : 10.7 95.1 20.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 42 : 5.2 96.5 38.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 53.7 100.3 59.0 2 : 34 : 43.0 -- : -- 0.952 7 Kolonodale 121 20.00 BT 1 58.00 LS 7 : 28 : 14.6 94.0 20.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 2.6 94.1 38.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 39.3 95.3 59.3 2 : 34 : 24.7 -- : -- 0.991 8 Buol 121 23.00 BT 1 9.00 LU 7 : 30 : 41.6 95.2 21.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 0.8 96.6 39.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 16.1 100.7 59.8 2 : 35 : 34.5 -- : -- 0.953 9 Ampana 121 35.00 BT 0 51.00 LS 7 : 29 : 11.9 94.4 21.2 8 : 39 : 59.9 95.0 38.9 8 : 41 : 25.3 95.0 39.2 8 : 42 : 50.7 95.0 39.6 10 : 4 : 32.6 97.3 59.9 2 : 35 : 20.7 2 : 50.8 1.015 10 Bungku 121 58.00 BT 2 33.00 LS 7 : 28 : 24.4 93.7 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 29.6 93.6 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 22.6 94.4 60.2 2 : 34 : 58.2 -- : -- 0.969 11 Luwuk 122 49.00 BT 0 56.00 LS 7 : 30 : 10.1 94.4 22.7 8 : 41 : 51.0 95.0 40.6 8 : 43 : 16.9 95.0 40.9 8 : 44 : 42.7 95.0 41.3 10 : 7 : 20.6 97.5 61.8 2 : 37 : 10.4 2 : 51.6 1.014 12 Salakan 123 18.00 BT 1 18.00 LS 7 : 30 : 19.9 94.3 23.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 42.9 94.7 41.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 2.4 97.0 62.5 2 : 37 : 42.5 -- : -- 0.999 13 Banggai 123 28.00 BT 1 34.00 LS 7 : 30 : 17.9 94.1 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 44.1 94.5 41.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 8 : 6.0 96.5 62.8 2 : 37 : 48.0 -- : -- 0.990 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGGARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sulawesi Tenggara. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,967 di Sulawesi Tenggara bagian Utara hingga 0,848 di sebelah Selatan kepulauan Wakatobi. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Tenggara. Karena gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Sulawesi Tenggara hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada pukul 07:28 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:39 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:01 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Tenggara rata-rata adalah 2 jam 33 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI TENGGARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Kendari 122 36.00 BT 3 58.00 LS 7 : 28 : 13.8 93.2 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 15.8 92.4 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 57.2 91.9 60.8 2 : 34 : 43.4 -- : -- 0.921 2 Lasusua 120 57.00 BT 3 36.00 LS 7 : 27 : 3.8 93.4 20.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 6.8 92.8 38.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 47.4 92.5 58.3 2 : 32 : 43.6 -- : -- 0.942 3 Kolaka 121 38.00 BT 4 2.00 LS 7 : 27 : 24.4 93.2 21.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 45.7 92.4 38.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 43.5 91.8 59.3 2 : 33 : 19.1 -- : -- 0.925 4 Tirawuta 121 53.00 BT 4 2.00 LS 7 : 27 : 36.5 93.2 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.9 92.4 39.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 16.5 91.8 59.7 2 : 33 : 40.0 -- : -- 0.924 5 Rumbia 121 54.00 BT 4 23.00 LS 7 : 27 : 28.9 93.0 21.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 52.6 92.1 39.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 50.6 91.2 59.6 2 : 33 : 21.7 -- : -- 0.913 6 Unaaha 122 3.00 BT 3 52.00 LS 7 : 27 : 48.9 93.2 21.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 30.9 92.5 39.4 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 51.9 92.1 60.0 2 : 34 : 2.9 -- : -- 0.928 7 Wanggudu 122 6.00 BT 3 25.00 LS 7 : 28 : 3.7 93.4 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 57.7 92.9 39.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 34.1 92.8 60.2 2 : 34 : 30.3 -- : -- 0.942 8 Andolo 122 10.00 BT 4 13.00 LS 7 : 27 : 45.9 93.1 21.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 24.3 92.2 39.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 39.2 91.5 60.0 2 : 33 : 53.3 -- : -- 0.916 9 Laworo 122 24.00 BT 4 46.00 LS 7 : 27 : 45.2 92.9 22.0 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 18.9 91.8 39.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 24.8 90.5 60.2 2 : 33 : 39.6 -- : -- 0.898 10 Labungkari 122 35.00 BT 5 15.00 LS 7 : 27 : 45.2 92.6 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 12.7 91.4 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 8.0 89.6 60.3 2 : 33 : 22.9 -- : -- 0.881 11 Batauga 122 35.00 BT 5 36.00 LS 7 : 27 : 39.3 92.5 22.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 38 : 56.5 91.1 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 38.0 89.0 60.2 2 : 32 : 58.6 -- : -- 0.870 12 Bau-Bau 122 38.00 BT 5 28.00 LS 7 : 27 : 44.0 92.6 22.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 7.1 91.2 40.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 56.0 89.3 60.3 2 : 33 : 12.0 -- : -- 0.874 13 Raha 122 44.00 BT 4 49.00 LS 7 : 28 : 1.1 92.8 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 46.6 91.7 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 4.5 90.4 60.7 2 : 34 : 3.4 -- : -- 0.894 14 Buranga 122 48.00 BT 5 43.00 LS 7 : 27 : 48.6 92.4 22.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 10.6 90.9 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 55.9 88.8 60.5 2 : 33 : 7.3 -- : -- 0.865 15 Pasarwajo 122 50.00 BT 5 29.00 LS 7 : 27 : 54.0 92.5 22.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 39 : 24.3 91.1 40.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 20.5 89.2 60.6 2 : 33 : 26.6 -- : -- 0.873 16 Langara 123 0.00 BT 4 1.00 LS 7 : 28 : 33.1 93.1 22.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 50.1 92.4 40.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 46.8 91.8 61.4 2 : 35 : 13.7 -- : -- 0.917 17 Wangi-Wangi 123 35.00 BT 5 23.00 LS 7 : 28 : 35.0 92.5 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 40 : 37.4 91.1 41.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 7.6 89.2 61.8 2 : 34 : 32.6 -- : -- 0.871 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI GORONTALO Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Gorontalo. Gerhana yang teramati dari Gorontalo berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,992 di Gorontalo bagian Tenggara hingga 0,962 di Gorontalo bagian Barat Laut. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Gorontalo. Karena gerhana yang teramati dari Gorontalo adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Gorontalo hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Gorontalo akan dimulai pada pukul 07:31 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:45 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:09 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Gorontalo rata-rata adalah 2 jam 38 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI GORONTALO POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Gorontalo 123 4.00 BT 0 32.00 LU 7 : 31 : 33.7 95.0 23.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 6.7 96.4 41.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 40.1 100.5 62.4 2 : 38 : 6.4 -- : -- 0.982 2 Marisa 121 56.00 BT 0 28.00 LU 7 : 30 : 32.0 94.9 21.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 12.8 96.1 39.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 6 : 51.2 99.8 60.6 2 : 36 : 19.2 -- : -- 0.977 3 Tilamuta 122 21.00 BT 0 32.00 LU 7 : 30 : 56.4 95.0 22.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 43 : 56.6 96.2 40.5 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 7 : 55.7 100.1 61.3 2 : 36 : 59.3 -- : -- 0.978 4 Kwandang 122 55.00 BT 0 47.00 LU 7 : 31 : 39.0 95.1 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 6.9 96.6 41.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 35.1 100.9 62.2 2 : 37 : 56.1 -- : -- 0.974 5 Limboto 122 58.00 BT 0 38.00 LU 7 : 31 : 33.7 95.1 23.1 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 2.8 96.4 41.4 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 9 : 32.3 100.7 62.3 2 : 37 : 58.6 -- : -- 0.979 6 Suwawa 123 12.00 BT 0 33.00 LU 7 : 31 : 41.7 95.1 23.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 21.0 96.4 41.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 0.8 100.6 62.7 2 : 38 : 19.2 -- : -- 0.983 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Sulawesi Utara. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,995 di sebelah Selatan Kotamobagu hingga 0,870 di bagian Utara kepulauan Sangihe-Talaud. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Sulawesi Utara. Karena gerhana yang teramati dari Sulawesi Utara adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Sulawesi Utara hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Sulawesi Utara akan dimulai pada pukul 07:34 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08:49 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 10:15 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Utara rata-rata adalah 2 jam 41 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI SULAWESI UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o WITA o o j m d m d 1 Manado 124 47.00 BT 1 28.00 LU 7 : 34 : 0.8 95.6 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 0.5 97.6 44.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 1.5 103.7 65.2 2 : 41 : 0.7 -- : -- 0.967 2 Bolaang Uki 123 55.00 BT 0 52.00 LU 7 : 32 : 37.7 95.2 24.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 46 : 52.5 96.8 42.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 8.9 101.8 63.8 2 : 39 : 31.2 -- : -- 0.978 3 Lolak 124 1.00 BT 0 52.00 LU 7 : 32 : 43.2 95.2 24.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 2.8 96.8 42.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 12 : 23.8 101.8 64.0 2 : 39 : 40.6 -- : -- 0.979 4 Kotamobagu 124 19.00 BT 0 45.00 LU 7 : 32 : 53.8 95.2 24.8 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 47 : 26.4 96.8 43.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 13 : 0.6 101.8 64.4 2 : 40 : 6.7 -- : -- 0.985 5 Amurang 124 36.00 BT 1 8.00 LU 7 : 33 : 31.1 95.4 25.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 19.9 97.2 43.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 10.3 102.8 64.9 2 : 40 : 39.2 -- : -- 0.976 6 Tutuyan 124 45.00 BT 0 56.00 LU 7 : 33 : 28.7 95.3 25.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 23.0 97.0 43.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 18.8 102.5 65.1 2 : 40 : 50.1 -- : -- 0.983 7 Ratahan 124 47.00 BT 1 3.00 LU 7 : 33 : 37.1 95.4 25.4 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 33.9 97.1 44.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 32.2 102.8 65.2 2 : 40 : 55.1 -- : -- 0.979 8 Tomohon 124 50.00 BT 1 19.00 LU 7 : 33 : 55.1 95.5 25.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 48 : 56.2 97.4 44.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 14 : 58.7 103.5 65.3 2 : 41 : 3.6 -- : -- 0.972 9 Tondano 124 55.00 BT 1 18.00 LU 7 : 33 : 59.0 95.5 25.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 3.9 97.4 44.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 10.2 103.5 65.4 2 : 41 : 11.2 -- : -- 0.973 10 Airmadidi 124 58.00 BT 1 24.00 LU 7 : 34 : 7.7 95.6 25.7 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 15.7 97.5 44.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 24.9 103.8 65.5 2 : 41 : 17.1 -- : -- 0.970 11 Bitung 125 9.00 BT 1 27.00 LU 7 : 34 : 21.5 95.6 25.9 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 49 : 38.4 97.6 44.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 15 : 56.5 104.0 65.8 2 : 41 : 35.0 -- : -- 0.970 12 Ondong Siau 125 21.00 BT 2 45.00 LU 7 : 35 : 54.0 96.3 26.3 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 51 : 26.2 99.0 45.0 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 17 : 56.8 107.3 66.1 2 : 42 : 2.8 -- : -- 0.933 13 Tahuna 125 26.00 BT 3 35.00 LU 7 : 36 : 55.8 96.8 26.6 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 52 : 32.5 99.9 45.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 19 : 4.5 109.4 66.2 2 : 42 : 8.7 -- : -- 0.909 14 Melonguane 126 40.00 BT 3 59.00 LU 7 : 38 : 41.8 97.2 28.2 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 55 : 20.1 100.8 47.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 22 : 48.4 112.2 68.1 2 : 44 : 6.6 -- : -- 0.908 15 Boroko 123 17.00 BT 0 54.00 LU 7 : 32 : 4.9 95.2 23.5 -- : -- : -- ---- ---- 8 : 45 : 50.5 96.7 41.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 10 : 37.1 101.4 62.8 2 : 38 : 32.2 -- : -- 0.973 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU UTARA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Maluku Utara. Di Provinsi ini, terdapat enam kota yang terlewati jalur totalitas, yaitu Sofifi, Ternate, Soasiu, Jailolo, Weda, dan Maba. Magnitudo gerhananya adalah 1,012 di Sofifi, 1,008 di Ternate, 1,012 di Soasiu, 1,001 di Jailolo, 1,014 di Weda, dan 1,019 di Maba. Adapun durasi totalitasnya adalah 2 menit 58,7 detik di Sofifi, 2 menit 36,3 detik di Ternate, 3 menit 01,3 detik di Soasiu, 0 menit 57,2 detik di Jailolo, 3 menit 09,4 detik di Weda, dan 3 menit 19,5 detik di Maba. Magnitudo dan durasi totalitas di Maba adalah yang paling besar dan paling lama sekaligus lokasi totalitas paling Timur di Indonesia. Sementara itu di kota-kota lainnya, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Sebagian. Untuk kota-kota di bagian Selatan jalur totalitas, magnitudo gerhananya terentang antara 1,000 di Utara Labuha hingga 0,944 di sebelah Selatan Sanana. Adapun untuk kota-kota di bagian Utara jalur totalitas, magnitudo gerhananya adalah antara 1,000 di Utara Jailolo hingga 0,963 di sebelah Utara Daruba. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Maluku Utara. Untuk kota-kota yang tidak terlewati jalur totalitas gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian. Karena itu, data pada kolom Kontak Kedua maupun pada Kolom Kontak Ketiga di kota-kota tersebut dikosongkan. Sementara di kota-kota yang terlewati jalur totalitas, data pada kedua kolom tersebut ditampilkan. Secara umum, gerhana di Maluku Utara akan dimulai pada pukul 08:35 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 09:53 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:21 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Maluku Utara rata-rata adalah 2 jam 44 menit. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU UTARA POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o j m d m d 1 Sofifi 127 34.00 BT 0 44.00 LU 8 : 36 : 13.6 95.4 28.8 9 : 51 : 48.7 97.3 47.6 9 : 53 : 18.0 97.4 48.0 9 : 54 : 47.4 97.5 48.4 11 : 21 : 16.1 104.7 69.6 2 : 45 : 2.5 2 : 58.7 1.012 2 Bobong 124 21.00 BT 1 56.00 LS 8 : 30 : 52.2 94.0 24.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 44 : 50.6 94.2 42.9 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 9 : 43.3 96.0 64.1 2 : 38 : 51.1 -- : -- 0.973 3 Sanana 125 58.00 BT 2 3.00 LS 8 : 32 : 23.0 93.9 26.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 29.1 94.2 45.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 13 : 27.1 96.3 66.6 2 : 41 : 4.1 -- : -- 0.957 4 Ternate 127 22.00 BT 0 48.00 LU 8 : 36 : 3.9 95.5 28.6 9 : 51 : 41.6 97.4 47.4 9 : 52 : 59.8 97.4 47.7 9 : 54 : 17.9 97.5 48.0 11 : 20 : 50.3 104.6 69.3 2 : 44 : 46.4 2 : 36.3 1.008 5 Soa-Siu 127 25.00 BT 0 40.00 LU 8 : 35 : 60.0 95.4 28.6 9 : 51 : 26.0 97.2 47.4 9 : 52 : 56.6 97.3 47.8 9 : 54 : 27.2 97.3 48.1 11 : 20 : 47.5 104.3 69.4 2 : 44 : 47.6 3 : 1.3 1.012 6 Jailolo 127 28.00 BT 1 4.00 LU 8 : 36 : 25.4 95.6 28.7 9 : 53 : 0.4 97.7 47.8 9 : 53 : 29.0 97.8 47.9 9 : 53 : 57.5 97.8 48.0 11 : 21 : 26.7 105.5 69.5 2 : 45 : 1.4 0 : 57.2 1.001 7 Labuha 127 31.00 BT 0 38.00 LS 8 : 35 : 1.5 94.7 28.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 43.3 95.8 47.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 19 : 16.9 100.8 69.4 2 : 44 : 15.3 -- : -- 0.988 8 Weda 127 52.00 BT 0 20.00 LU 8 : 36 : 12.5 95.2 29.2 9 : 51 : 50.9 96.9 48.0 9 : 53 : 25.6 97.0 48.4 9 : 55 : 0.3 97.1 48.8 11 : 21 : 30.5 103.9 70.1 2 : 45 : 18.0 3 : 9.4 1.014 9 Tobelo 128 0.00 BT 1 44.00 LU 8 : 37 : 40.2 96.1 29.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 55 : 15.8 98.7 48.8 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 42.2 108.1 70.3 2 : 46 : 2.0 -- : -- 0.986 10 Maba 128 16.00 BT 0 41.00 LU 8 : 36 : 58.4 95.5 29.7 9 : 52 : 55.2 97.4 48.6 9 : 54 : 35.0 97.5 49.0 9 : 56 : 14.7 97.6 49.4 11 : 23 : 1.1 105.4 70.7 2 : 46 : 2.7 3 : 19.5 1.019 11 Daruba 128 21.00 BT 2 16.00 LU 8 : 38 : 37.3 96.4 30.0 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 34.2 99.4 49.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 25 : 18.7 110.3 70.9 2 : 46 : 41.4 -- : -- 0.973 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Maluku. Gerhana yang teramati dari Maluku berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,922 di sebelah Barat Namlea hingga 0,722 di sebelah Selatan Saumlaki. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Maluku. Karena gerhana yang teramati dari Maluku adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Maluku hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Maluku akan dimulai pada pukul 08:35 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 09:51 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:17 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Maluku rata-rata adalah 2 jam 42 menit, dengan durasi gerhana terlama di Dobo, yaitu 2 jam 45 menit 34,9 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI MALUKU POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o j m d m d 1 Ambon 128 13.00 BT 3 43.00 LS 8 : 33 : 55.3 93.0 29.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 49 : 52.5 92.4 48.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 16 : 21.8 92.6 69.7 2 : 42 : 26.5 -- : -- 0.888 2 Tiakur 126 21.00 BT 7 49.00 LS 8 : 30 : 53.7 91.0 26.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 43 : 6.3 88.5 44.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 5 : 13.5 83.6 64.9 2 : 34 : 19.9 -- : -- 0.776 3 Namrole 126 44.00 BT 3 43.00 LS 8 : 32 : 16.9 93.1 27.3 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 47 : 14.0 92.5 46.0 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 12 : 50.0 92.5 67.4 2 : 40 : 33.1 -- : -- 0.900 4 Namlea 127 5.00 BT 3 15.00 LS 8 : 32 : 52.9 93.3 27.8 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 48 : 17.4 93.0 46.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 14 : 22.9 93.6 68.1 2 : 41 : 30.0 -- : -- 0.912 5 Piru 128 12.00 BT 3 4.00 LS 8 : 34 : 13.2 93.3 29.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 50 : 28.9 93.2 48.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 17 : 21.5 94.4 69.9 2 : 43 : 8.3 -- : -- 0.908 6 Masohi 128 58.00 BT 3 18.00 LS 8 : 34 : 59.8 93.2 30.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 40.0 92.9 49.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 18 : 50.7 93.9 71.1 2 : 43 : 50.9 -- : -- 0.895 7 Bula 130 28.00 BT 3 7.00 LS 8 : 36 : 56.4 93.3 32.2 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 54 : 42.8 93.1 51.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 22 : 48.4 94.9 73.5 2 : 45 : 51.9 -- : -- 0.887 8 Saumlaki 131 18.00 BT 7 58.00 LS 8 : 36 : 49.0 90.1 33.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 51 : 35.3 87.0 51.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 15 : 42.9 79.3 72.3 2 : 38 : 53.9 -- : -- 0.730 9 Langgur 132 44.00 BT 5 39.00 LS 8 : 39 : 3.2 91.4 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 32.9 89.7 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 35.4 85.4 76.0 2 : 44 : 32.2 -- : -- 0.787 10 Tual 132 45.00 BT 5 38.00 LS 8 : 39 : 4.9 91.4 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 56 : 35.9 89.7 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 23 : 39.7 85.5 76.0 2 : 44 : 34.8 -- : -- 0.788 11 Dobo 134 12.00 BT 5 45.00 LS 8 : 41 : 12.0 91.2 37.1 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 23.8 89.3 56.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 26 : 46.9 83.8 78.2 2 : 45 : 34.9 -- : -- 0.769 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI PAPUA BARAT Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Papua Barat. Gerhana yang teramati dari Papua Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,996 di pulau (sebelah Utara Waisai) hingga 0,802 di Papua Barat bagian Tenggara. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Papua Barat. Karena gerhana yang teramati dari Papua Barat adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Papua Barat hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Papua Barat akan dimulai pada pukul 08:40 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 10:00 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:30 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua Barat rata-rata adalah 2 jam 49 menit, dengan durasi gerhana terlama adalah di Manokwari, yaitu 2 jam 52 menit 21,5 detik. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.

DATA KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI PAPUA BARAT POSISI KOTA KONTAK PERTAMA KONTAK KEDUA PUNCAK GERHANA KONTAK KETIGA KONTAK KEEMPAT DURASI DURASI MAGNITUDO NO NAMA KOTA BUJUR LINTANG WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. WAKTU AZ. ALT. GERHANA TOTALITAS GERHANA o ' o ' WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o WIT o o j m d m d 1 Manokwari 134 5.00 BT 0 52.00 LS 8 : 43 : 21.8 94.9 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 42.2 96.8 57.5 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 35 : 43.3 110.2 79.8 2 : 52 : 21.5 -- : -- 0.918 2 Waisai 130 50.00 BT 0 20.00 LS 8 : 39 : 14.7 95.0 32.9 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 30.5 96.8 52.6 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 13.0 105.6 74.7 2 : 48 : 58.3 -- : -- 0.967 3 Sorong 131 15.00 BT 0 52.00 LS 8 : 39 : 22.7 94.7 33.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 44.6 96.2 53.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 27.5 104.1 75.3 2 : 49 : 4.8 -- : -- 0.947 4 Aimas 131 20.00 BT 0 57.00 LS 8 : 39 : 25.6 94.7 33.5 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 49.1 96.1 53.3 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 28 : 32.3 103.9 75.5 2 : 49 : 6.7 -- : -- 0.944 5 Teminabuan 132 1.00 BT 1 26.00 LS 8 : 40 : 0.2 94.4 34.4 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 59 : 39.9 95.5 54.2 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 29 : 29.7 102.8 76.5 2 : 49 : 29.5 -- : -- 0.923 6 Fakfak 132 18.00 BT 2 55.00 LS 8 : 39 : 29.4 93.4 34.6 -- : -- : -- ---- ---- 9 : 58 : 34.6 93.5 54.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 27 : 39.6 96.6 76.5 2 : 48 : 10.2 -- : -- 0.875 7 Kumurkek 132 20.00 BT 1 28.00 LS 8 : 40 : 25.0 94.4 34.8 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 16.9 95.5 54.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 30 : 14.5 103.1 77.0 2 : 49 : 49.6 -- : -- 0.918 8 Fef 132 30.00 BT 0 48.00 LS 8 : 41 : 7.5 94.8 35.1 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 1 : 24.4 96.5 55.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 31 : 46.5 106.6 77.3 2 : 50 : 38.9 -- : -- 0.937 9 Bintuni 133 31.00 BT 2 7.00 LS 8 : 41 : 40.9 93.9 36.3 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 2 : 0.3 94.8 56.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 32 : 6.1 101.8 78.7 2 : 50 : 25.2 -- : -- 0.886 10 Kaimana 133 45.00 BT 3 40.00 LS 8 : 41 : 12.4 92.8 36.6 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 0 : 43.7 92.4 56.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 29 : 49.8 93.9 78.6 2 : 48 : 37.4 -- : -- 0.837 11 Anggi 133 54.00 BT 1 17.00 LS 8 : 42 : 47.5 94.6 36.9 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 48.3 96.1 57.1 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 32.0 107.2 79.5 2 : 51 : 44.5 -- : -- 0.907 12 Ransiki 134 8.00 BT 1 31.00 LS 8 : 42 : 58.8 94.4 37.2 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 4 : 1.6 95.8 57.4 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 34 : 42.9 106.4 79.8 2 : 51 : 44.1 -- : -- 0.898 13 Rasiei 134 31.00 BT 2 49.00 LS 8 : 42 : 46.7 93.4 37.7 -- : -- : -- ---- ---- 10 : 3 : 18.8 93.8 57.7 -- : -- : -- ---- ---- 11 : 33 : 18.1 99.3 80.1 2 : 50 : 31.5 -- : -- 0.854 Keterangan: 1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat. 2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat. 3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai). 4. Kontak Kedua adalah saat seluruh piringan Matahari mulai tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas mulai). 5. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum. 6. Kontak Ketiga adalah saat seluruh piringan Matahari terakhir kali tertutup oleh Bulan (Fase Totalitas berakhir). 7. Kontak Keempat adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir). 8. Durasi Gerhana adalah lama waktu terjadinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Keempat. 9. Durasi Totalitas adalah lama waktu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan, yaitu sejak Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga. 10. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. 11. Jika waktu, azimuth dan altitude Matahari pada kolom Kontak Kedua dan Kontak Ketiga untuk kota tertentu tidak ditampilkan, berarti kedua peristiwa ini tidak teramati dari kota tersebut. Dengan kata lain, gerhana yang akan teramati dari kota tersebut adalah Gerhana Matahari Sebagian

KETERAMATAN GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DI PAPUA Pada Gambar berikut ditampilkan peta magnitudo Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang teramati dari Papua. Gerhana yang teramati dari Papua berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,910 sebelah Utara Sorendiweri hingga 0,600 di sebelah Selatan Merauke. Pada Tabel berikut ditampilkan data keteramatan GMT 9 Maret 2016 di Papua. Karena gerhana yang teramati dari Papua adalah Gerhana Matahari Sebagian, maka data pada kolom Kontak Kedua maupun pada kolom Kontak Ketiga dikosongkan. Dengan demikian, untuk semua kota di Papua hanya Kontak Pertama, Puncak Gerhana dan Kontak Keempat saja yang ditampilkan datanya. Secara umum, gerhana di Papua akan dimulai pada pukul 08:49 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 10:10 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 11:40 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua rata-rata adalah 2 jam 51 menit, dengan durasi terlama di Jayapura, yaitu 2 jam 55 menit 03,0 detik. Durasi gerhana di Jayapura ini sekaligus sebagai durasi gerhana terlama di Indonesia. Detail informasi untuk setiap kota dapat dilihat pada Tabel berikut.