INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 5 MARET 2011 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1432 H

Transkripsi

1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 5 MARET 2011 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1432 H SUBBIDANG GRAVITASI DAN TANDA WAKTU BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JAKARTA 2011

2 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 5 MARET 2011 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1432 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan qmariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan qmariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meterlgi, Klimatlgi dan Gefisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupksinya dalam penentuan tanda waktu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan qmariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Infrmasi Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 5 Maret 2011: Penentu Awal Bulan Rabi uts Tsani 1432 H sebagai berikut. 1. Waktu Knjungsi (Ijtima ) dan Terbenam Matahari Knjungsi gesentrik atau knjungsi atau ijtima adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada Jumat, 4 Maret 2011 M, pukul 20 : 46 UT atau Sabtu, 5 Maret 2011 M, pukul 3 : 46 WIB atau 4 : 46 WITA atau 5 : 46 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 343,925. Pada saat knjungsi, jarak sudut Matahari dan Bulan (elngasi) adalah 4,817. Elngasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,514 sehingga pada saat knjungsi tidak akan terjadi Gerhana Matahari. Dengan demikian, peristiwa knjungsi ini tidak akan teramati secara visual. Peride sindis Bulan sendiri terhitung sejak knjungsi sebelumnya hingga knjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 18 jam 15 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di hrizn teramati. Hal ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek hamburan/refraksi atmsfer Bumi dan elevasi lkasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar 1), semi diameter Matahari dianggap 16, efek refraksi dianggap 34 dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indnesia pada tanggal 4 Maret 2011 paling awal terjadi pada pukul 17 : 54 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 51 WIB di Sabang. Demikian juga pada tanggal 5 Maret 2011, Matahari terbenam di wilayah Indnesia paling awal terjadi pada pukul pada pukul 17 : 54 WIT di Jayapura dan paling akhir pada pukul 18 : 51 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu knjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan knjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 4 Maret 2011 dan sebelum Matahari terbenam tanggal 5 Maret 2011 di Indnesia. Dengan demikian, secara astrnmis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di Indnesia bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan qmariah adalah setelah Matahari terbenam 1

3 tanggal 5 Maret Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qmariah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kta di Indnesia Pada Lampiran tentang Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan Rabi uts Tsani 1432 H, Sabtu, 5 Maret 2011 M ditampilkan infrmasi astrnmis Hilal dan Matahari untuk beberapa kta di Indnesia saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret Infrmasi ini adalah infrmasi dasar penentu awal bulan Rabi uts Tsani 1432 H. Pada tabel tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari hrizn dengan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan. Dalam kenyataannya, efek refraksi atmsfer Bumi, tinggi lkasi pengamat di atas permukaan laut dan semi diameter Bulan akan berpengaruh terhadap tinggi Hilal. Nantinya, tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari hrizn teramati. Untuk menghitung tinggi Hilal dari hrizn teramati, dapat digunakan persamaan (1) berikut, yaitu a a 0 s R d, (1) dengan a adalah tinggi Hilal dari hrizn teramati dan a adalah tinggi Hilal dari hrizn. Adapun s dinyatakan leh DAz s SDcs arctan, (2) Da dengan SD adalah semi diameter Bulan dalam satuan derajat, DAz adalah nilai mutlak selisih Azimuth Bulan dengan Matahari dan Da adalah selisih tinggi antara Bulan dan Matahari. Rata-rata, tinggi Matahari dan semi diameter Bulan saat Matahari terbenam di wilayah Indnesia pada tanggal 5 Maret 2011 masing-masing adalah 50 11,22 dan 14 42,51. Pada persamaan (1) di atas, R adalah efek refraksi atmsfer dalam satuan derajat. Untuk kepentingan praktis, Nilai R ini dapat dinyatakan leh 1) P 0,0047 R, (3) T 273 8,6 tan a 0 s a0 s 4,4 dengan P adalah tekanan barmetrik dalam satuan milibars dan T adalah temperatur lkasi pengamatan dalam satuan C. Sedangkan d pada persamaan (1) di atas adalah kerendahan hrizn (dip) yang, dalam satuan menit busur, dinyatakan leh 1,2) d 1, 75 h, (4) dengan h adalah tinggi lkasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter. Sebagai cnth untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Hilal pada 5 Maret 2011 untuk pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl dan kndisi refraksi atmsfer standar 1,2) (temperatur lkasi pengamatan 10 C dan tekanan barmetrik 1010 milibars). Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai s adalah 0,0714. Berdasarkan persamaan (3) di atas, nilai R adalah 0,

4 Berdasarkan persamaan (4) di atas, nilai d adalah 0,2117. Setelah hasil-hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperleh a 1,4654 1,9378 0,0714 0,3322 0,2117. (5) Dengan demikian, tinggi Hilal di Pelabuhan Ratu dari hrizn teramati saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret 2011 adalah 1 56,27. Prsedur yang sama dapat dilakukan untuk lkasi lainnya. 3. Peta Ketinggian Hilal Pada Gambar 1 dan 2 ditampilkan peta ketinggian Hilal di seluruh dunia saat Matahari terbenam di masing-masing lkasi pengamat antara 60 LU sampai dengan 60 LS di permukaan Bumi pada tanggal 4 Maret 2011 dan 5 Maret Pada Gambar 1 dan 2 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada di Indnesia. Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3, saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret 2011 di Indnesia. Pada ketiga gambar tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari hrizn dengan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan. Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 4 Maret 2011 untuk pengamat antara 60 LU s.d. 60 LS. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0 melewati daerah Samudra Atlantik, Meksik dan Samudra Pasifik. Ketinggian Hilal 0 ini berlanjut ke daerah Australia bagian Utara, Samudra Hindia dan Afrika bagian Selatan, sebagaimana terlihat pada Gambar 2. Secara sederhana, garis ketinggian Hilal 0 dapat dianggap sebagai garis batas tanggal qmariah. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, daerah yang berada di sebelah Barat Laut garis ketinggian Hilal 0 dimungkinkan untuk memulai awal Rabi uts Tsani 1432 H pada tanggal 5 Maret 2011 mengingat Hilal masih berada di atas Hrizn saat Matahari terbenam tanggal 4 Maret Adapun daerah di sebelah Tenggaranya belum akan memulai awal Rabi uts Tsani 1432 H pada tanggal 5 Maret Ini karena saat Matahari 3

5 terbenam tanggal 4 Maret 2011, Hilal sudah di bawah Hrizn. Namun demikian, dalam praktiknya penentuan awal Rabi uts Tsani 1432 H bergantung kepada kebijakan masing-masing negara. Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat antara 60 LU s.d. 60 LS. Gambar 3. Peta ketinggian Hilal tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat di Indnesia Pada Gambar 3 terlihat ketinggian Hilal di Indnesia saat Matahari terbenam pada 5 Maret 2011 berkisar antara 0,48 sampai dengan 3,38. Setelah efek refraksi standar 1,2) dan semi diameter Bulan diikutsertakan dalam perhitungan, akan diperleh peta ketinggian Hilal sebagaimana ditampilkan Gambar 4. Pada gambar ini, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari hrizn teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, ketinggian Hilal dari hrizn teramati di Indnesia saat Matahari terbenam pada 5 Maret 2011 antara 0,78 sampai dengan 3,44. 4

6 Gambar 4. Peta ketinggian Hilal dari hrizn teramati tanggal 5 Maret 2011 di Indnesia 4. Peta Elngasi Elngasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi. Pada Gambar 5 ditampilkan peta elngasi untuk pengamat di Indnesia saat matahari terbenam tanggal 5 Maret Elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer tidak diikutseratakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 5, elngasi saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret 2011 di Indnesia berkisar antara 7,10 sampai dengan 7,98. Gambar 5. Peta Elngasi tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat di Indnesia 5. Peta Umur Bulan Umur Bulan didefinisikan sebagai selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya knjungsi dan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 6 ditampilkan peta umur 5

7 Bulan saat Matahari terbenam tanggal 5 Maret Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, umur Bulan di Indnesia pada tanggal 5 Maret 2011 berkisar antara 12,00 jam sampai dengan 15,20 jam. Gambar 6. Peta Umur Bulan tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat di Indnesia 6. Peta Lag Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari. Waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di hrizn teramati. Dalam perhitungan standar 1), efek refraksi dianggap 34 dan elevasi pengamat 0 meter dpl. Pada Gambar 7 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indnesia pada tanggal 5 Maret Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indnesia pada tanggal 5 Maret 2011 berkisar antara 4,75 menit sampai dengan 17,00 menit. Gambar 7. Peta Lag tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat di Indnesia 6

8 7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan Fraksi Illuminasi adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai leh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Pada Gambar 8 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi untuk pengamat di Indnesia pada tanggal 5 Maret Sebagaimana terlihat pada Gambar 8, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 5 Maret 2011 berkisar antara 0,385% sampai dengan 0,485%. Gambar 8. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 5 Maret 2011 untuk pengamat di Indnesia 8. Objek Astrnmis Lainnya yang Berptensi Mengacaukan Rukyat Hilal Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperhitungkan juga bjek-bjek astrnmis selain Hilal dan Matahari yang psisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astrnmis ini bisa berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya bjek astrnmis lainnya ini berptensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal. Pada tanggal 5 Maret 2011, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada bjek astrnmis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5 dari Bulan. Referensi 1) 2) Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatry Supplement t the Astrnmical Almanac, University Science Bks, Mill Valley, CA. Badan Hisab & Rukyat Departemen Agama (1981), Almanak Hisab Rukyat, Pryek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, Jakarta. 7

9 DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM PENENTU AWAL BULAN RABI'UTS TSANI 1432 H SABTU, 5 MARET 2011 M BMKG KONJUNGSI GEOSENTRIK JUMAT, 4 MARET 2011 M, PUKUL 20 : 46 UT NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM AZIMUTH TINGGI POSISI BULAN RELATIF FI BUJUR LINTANG MATAHARI BULAN MATAHARI BULAN BULAN TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) BULAN ' ' j m j m ' ' ' ' % 1 SABANG BT LU 18 : 51 WIB 19 : 8 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BANDA ACEH BT LU 18 : 50 WIB 19 : 7 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MEULABOH BT LU 18 : 49 WIB 19 : 5 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari GUNUNG SITOLI BT LU 18 : 44 WIB 18 : 58 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MEDAN BT LU 18 : 39 WIB 18 : 54 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SIBOLGA BT LU 18 : 39 WIB 18 : 53 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PADANG BT LS 18 : 34 WIB 18 : 47 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PEKANBARU BT LU 18 : 29 WIB 18 : 43 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari JAMBI BT LS 18 : 21 WIB 18 : 34 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BENGKULU BT LS 18 : 27 WIB 18 : 39 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PALEMBANG BT LS 18 : 17 WIB 18 : 29 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BANDAR LAMPUNG BT LS 18 : 16 WIB 18 : 27 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BATAM BT LU 18 : 18 WIB 18 : 32 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TANJUNG PINANG BT LU 18 : 16 WIB 18 : 30 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari RANAI BT LU 17 : 59 WIB 18 : 14 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PANGKAL PINANG BT LS 18 : 11 WIB 18 : 23 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TANJUNG PANDAN BT LS 18 : 5 WIB 18 : 17 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MERAK BT LS 18 : 13 WIB 18 : 24 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PANDEGLANG BT LS 18 : 13 WIB 18 : 23 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SERANG BT LS 18 : 13 WIB 18 : 23 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari RANGKAS BITUNG BT LS 18 : 13 WIB 18 : 23 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari JAKARTA BT LS 18 : 10 WIB 18 : 20 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PELABUHAN RATU BT LS 18 : 12 WIB 18 : 21 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BANDUNG BT LS 18 : 8 WIB 18 : 17 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari LEMBANG BT LS 18 : 7 WIB 18 : 17 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SEMARANG BT LS 17 : 56 WIB 18 : 6 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari YOGYAKARTA BT LS 17 : 57 WIB 18 : 5 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PANGGUNG REJO BT LS 17 : 50 WIB 17 : 58 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TANJUNG KODOK BT LS 17 : 48 WIB 17 : 57 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari NGLIYEP BT LS 17 : 49 WIB 17 : 57 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PRAPAT,BAWEAN BT LS 17 : 47 WIB 17 : 57 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SURABAYA BT LS 17 : 47 WIB 17 : 56 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PASIBAN BT LS 17 : 45 WIB 17 : 53 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari AMBAT,PAMEKASAN BT LS 17 : 44 WIB 17 : 53 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TERANGULASI BT LS 17 : 41 WIB 17 : 49 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PONTIANAK BT LS 17 : 57 WIB 18 : 10 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SINTANG BT LS 17 : 49 WIB 18 : 2 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.45

10 39 PANGKALAN BUN BT LS 17 : 49 WIB 18 : 0 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PALANGKA RAYA BT LS 17 : 40 WIB 17 : 51 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MUARATEWE BT LS 17 : 36 WIB 17 : 48 WIB Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BANJARMASIN BT LS 18 : 37 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TENGGARONG BT LS 18 : 27 WITA 18 : 39 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SAMARINDA BT LS 18 : 27 WITA 18 : 38 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TANJUNG REDEP BT LU 18 : 24 WITA 18 : 37 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TARAKAN BT LU 18 : 23 WITA 18 : 37 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari JEMBRANA BT LS 18 : 40 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TABANAN BT LS 18 : 38 WITA 18 : 46 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BULELENG BT LS 18 : 38 WITA 18 : 46 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari DENPASAR BT LS 18 : 38 WITA 18 : 46 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BADUNG BT LS 18 : 38 WITA 18 : 46 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari GIANYAR BT LS 18 : 37 WITA 18 : 45 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BANGLI BT LS 18 : 37 WITA 18 : 45 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari KLUNGKUNG BT LS 18 : 37 WITA 18 : 45 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari KARANGASEM BT LS 18 : 37 WITA 18 : 44 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MATARAM BT LS 18 : 34 WITA 18 : 42 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SUMBAWA BESAR BT LS 18 : 29 WITA 18 : 37 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BIMA BT LS 18 : 24 WITA 18 : 31 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari WAINGAPU BT LS 18 : 18 WITA 18 : 25 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari KUPANG BT LS 18 : 5 WITA 18 : 11 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari KOTAMOBAGU BT LU 17 : 57 WITA 18 : 9 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MANADO BT LU 17 : 55 WITA 18 : 6 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TONDANO BT LU 17 : 55 WITA 18 : 6 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BITUNG BT LU 17 : 53 WITA 18 : 5 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TAHUNA BT LU 17 : 51 WITA 18 : 4 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MIANGAS BT LU 17 : 50 WITA 18 : 4 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari KENDARI BT LS 18 : 7 WITA 18 : 16 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari LUWUK BT LS 18 : 4 WITA 18 : 15 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari PALU BT LS 18 : 16 WITA 18 : 27 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TOLI-TOLI BT LU 18 : 11 WITA 18 : 23 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MAJENE BT LS 18 : 20 WITA 18 : 30 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MAKASSAR BT LS 18 : 19 WITA 18 : 28 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari GORONTALO BT LU 18 : 3 WITA 18 : 15 WITA Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TERNATE BT LU 18 : 45 WIT 18 : 56 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari AMBON BT LS 18 : 44 WIT 18 : 53 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SAUMLAKI BT LS 18 : 33 WIT 18 : 40 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TUAL BT LS 18 : 26 WIT 18 : 34 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari SORONG BT LS 18 : 30 WIT 18 : 40 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari FAK FAK BT LS 18 : 27 WIT 18 : 36 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MANOKWARI BT LS 18 : 19 WIT 18 : 29 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari BIAK BT LS 18 : 11 WIT 18 : 20 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari TIMIKA BT LS 18 : 9 WIT 18 : 17 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari MERAUKE BT LS 17 : 57 WIT 18 : 2 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari JAYAPURA BT LS 17 : 54 WIT 18 : 2 WIT Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.38