BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdapat pos yang disebut dengan aset tetap atau Property, Plan, merupakan bagian penting dalam operasional perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari benda bergerak dan benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan membutuhkan aktiva tetap, baik aktiva tetap berwujud

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. diobservasikan secara langsung. Bukti keberadaan asset ini adalah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva (harta/asset) tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI PROPERTY INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan yang semakin baik (growth),

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan operasi. Diperlukan sejumlah modal untuk melakukan kegiatan usaha

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada didalam perusahaan. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Judul : Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap pada KAP Drs. Wayan Sunasdyana Nama : IB Eka Darma Nanda NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tumbuh dan berkembang berdampak pada tingginya tingkat

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada akhir periode mempunyai kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil keputusan-keputusan intern perusahaan. Para

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Aset tetap bersifat tangible dan digunakan dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan penciptaan peluang bisnis maupun pengaturan pola

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KALBIS INSTITUTE

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan dan sarana pendukung lainnya untuk memperlancar pekerjaan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (konsumen). Untuk tujuan ini manajemen sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mendukung perkembangan zaman dan dunia usaha yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mentransformasikan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. operasional rutin perusahaan, terutama aset tetap (fixed asset). Aset tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia ekonomi dan bisnis pun kian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan (profit)

BAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang timbul karena banyaknya perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan zaman terus menuntut perusahaan untuk selalu

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Laba Perusahaan PT. Hutama Trans Kencana

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ekonomi saat ini banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu instrumen laporan keuangan, yaitu laporan posisi keuangan terdapat pos yang disebut dengan aset tetap atau Property, Plan, and Equipment (PPE). Aset tetap atau PPE adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, mempunyai masa manfaat ekonomis lebih dari 1 tahun, dan digunakan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa atau perusahaan manufaktur pasti memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan usahanya. Aset tetap di dalam perusahaan merupakan bagian penting dalam operasional perusahaan. Perlakuan akuntansi aset tetap atau PPE yang telah sesuai dengan standar akuntansi bertujuan untuk memperoleh kemudahan informasi dana yang diinvestasikan kedalam aset tetap dan memperoleh masa manfaat yang maksimum sesuai dengan jangka waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam suatu periode akuntansi. Namun terkadang perlakuan akuntansi aset tetap dianggap tidak begitu penting dalam penyajian laporan keuangan. Berdasarkan dari beberapa informasi yang sudah didapat, perlakuan aset tetap di suatu perusahaan masih perlu mendapat perhatian khusus. Pencatatan atas perolehan aset tetap, penyusutan, hingga pelepasan atau penghentian terkadang belum sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. 1

2 Menurut seorang auditor madya BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) perwakilan Provinsi Jawa Tengah, permasalahan yang terjadi pada aset tetap di dalam suatu lembaga yaitu belum semua aset tetap tercatat di dalam daftar aset tetap dan belum memiliki harga perolehan yang dianggap wajar. Selain itu permasalahan yang terjadi adalah pencatatatan aset tetap belum sesuai kelompok dan belum terinci per unit, keberadaan dan kondisi aset tetap masih diragukan, dan kesulitan menentukan umur manfaat. Berdasarkan dari hasil beberapa penelitian sebelumnya bahwa masih banyak perusahaan, lembaga bahkan institusi pendidikan terkait perlakuan akuntansi terhadap aset tetap yang dimilikinya masih belum sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Terdapat beberapa perusahaan, yaitu PT. Inter Pariwara Global, STIKES Hang Tuah Tanjungpinang, CV. Metalindo Jaya Bintan, PT. Hasjrat Multifinance Manado, PT. Mahesa Anugerah Jaya, dan PT. Indosukses Futures Jakarta dalam mencatat biaya lain yang timbul atas pembelian aset tetap tidak diatribusikan langsung ke dalam nilai perolehan aset. Beberapa perusahaan diatas juga dalam melakukan penyusutan tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, seperti STIKES Hang Tuah Tanjungpinang tidak melakukan penyusutan aset yang dimilikinya. Aset tetap yang diperoleh perusahaan seharusnya dicatat senilai harga perolehan ditambah dengan biaya-biaya lain terkait perolehan atas aset tetap tersebut dan dilakukan penyusutan secara periodik untuk

3 mengetahui nilai bukunya pada akhir periode akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan di dalam laporan posisi keuangan berupa akumulasi penyusutan serta di dalam laporan laba rugi komprehensif berupa beban penyusutan. Akuntansi aset tetap sangat penting terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan yang timbul dalam menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi terhadap aset tetap di dalam perusahaan baik maju atau pun menengah perlu mendapat perhatian lebih dalam penyajiannya. Berdasarkan uraian diatas dan fenomena yang terjadi seperti yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana perlakuan akuntansi aset tetap yang diterapkan oleh suatu perusahaan, yang kemudian akan disesuaikan apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, seperti PSAK No. 16 Tahun 2015 tentang aset tetap yang telah ditetapkan. Penelitian ini disimpulkan dan dituang dalam skripsi yang berjudul ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KALBIS INSTITUTE.

4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pencatatan pengakuan atau perolehan aset tetap pada Kalbis Institute telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2015? 2. Apakah pencatatan biaya penyusutan aset tetap pada Kalbis Institute telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2015? 3. Apakah pencatatan pelepasan aset tetap pada Kalbis Institute telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2015? Dengan tujuan agar pembahasan tidak terlalu meluas dan memberikan pemahaman yang sesuai dengan permasalahan yang ada, maka penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan terhadap perlakuan akuntansi terhadap perolehan, penyusutan, dan pelepasan aset tetap pada Institusi Pendidikan Tinggi Kalbis Institute (selanjutnya disebut Kalbis Institute). 2. Penelitian hanya dilakukan terhadap Laporan Keuangan Kalbis Institute tahun 2011-2013.

5 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Menganalisa bagaimana pencatatan pengakuan atau perolehan aset tetap oleh Kalbis Institute dan membandingkannya dengan ketentuan PSAK No. 16 Tahun 2015. 2. Menganalisa bagaimana penyusutan aset tetap oleh Kalbis Institute dan membandingkannya dengan ketentuan PSAK No. 16 Tahun 2015. 3. Menganalisa bagaimana pelepasan aset tetap oleh Kalbis Institute dan membandingkannya dengan ketentuan PSAK NO. 16 Tahun 2015. 1.3.2 Kontribusi Penelitian Kontribusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Kontribusi Praktik atau Kebijakan 1. Meningkatkan keakuratan pencatatan dan penilaian aset tetap perusahaan sehingga laporan keuangan dapat tersaji secara wajar, akurat, dan lengkap. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan aset tetap perusahaan.

6 B. Kontribusi Akademik 1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengklasifikasian, perolehan, dan penyusutan aset tetap. 2. Sebagai bahan literatur bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya yang berkaitan dengan aset tetap.