IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14.Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KABUPATEN JEMBRANA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERJANJIAN KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

URAIAN sebelum perubahan

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

PROGRAM DAN KEGIATAN KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2016

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV.B.25. Urusan Wajib Kearsipan 25. URUSAN KEARSIPAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

PROGRAM DAN KEGIATAN KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MALANG TAHUN 2013

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Tabel IV.B.11.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

9. SKPD : BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KOTA LANGSA TAHUN 2015

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN LAMANDAU

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SEKRETARIAT DPRD KAB. BLORA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA CIREBON

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

Transkripsi:

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa. Pada tahun 2010 telah banyak kemajuan pembangunan dalam urusan pemberdayaan perempuan dan anak, namun masih dihadapkan pada permasalahan mendasar yaitu rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan, masih terdapat kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan. Masalah lainnya adalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan, rendahnya Indek Pembangunan Gender (GDI) dan Indek Pemberdayaan Gender (GEM), banyaknya hukum dan peraturan perundang-undangan yang bias gender, diskriminasi terhadap perempuan dan lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender. Oleh karena itu sasaran dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatnya kesejahteraan perempuan dan perlindungan anak, menurunnya kesenjangan pencapaian pembangunan antara laki-laki dan perempuan yang diukur dari angka Gender Development Indek (GDI) dan Gender Empowerment Measure (GEM). Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka arah kebijakan RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2006-2010 urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain diarahkan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berperspektif gender, meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan anak dan perempuan, memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta memberikan jaminan dan perlindungan kepada anak dan perempuan. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan tersebut pada tahun 2010 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak yang demokratis. Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan sebesar Rp. 559.900.000,00 atau sebesar 0,08% dari total APBD Tahun 2010 yang berjumlah Rp. 720.254.292.159,00, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 559.026.700,00 atau sebesar 99,84%. Anggaran tersebut digunakan untuk pengimplementasian PUG dalam siklus pembangunan di tingkat desa/ kelurahan, sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, analisa data gender Kabupaten Wonosobo, penguatan kapasitas penyelenggaraan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) berbasis Gender dan Anak, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam Percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi melalui optimalisasi Gerakan Sayang Ibu, kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui kegiatan Hari Kartini, Hari Anak dan Hari Ibu dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di tingkat Kelurahan. Adapun rincian dan realisasi anggaran untuk urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 113

Tabel IV.B.14.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2010 Program Alokasi Realisasi (Rupiah) (Rupiah) A Belanja Langsung 461.900.000,00 461.026.700,00 1 Program Penguatan Kelembagaan 105.000.000,00 105.000.000,00 Pengarusutamaan Gender dan Anak 2 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan 30.000.000,00 29.688.000,00 Perlindungan Perempuan 3 Perlindungan Hukum dan HAM bagi 15.000.000,00 15.000.000,00 Perempuan dan Anak 4 Program Peningkatan peran serta dan 311.900.000,00 311.338.700,00 kesetaraan gender dalam pembangunan B Belanja Tidak Langsung 98.000.000,00 98.000.000,00 1 Belanja Pegawai 0,00 0,00 2 Belanja Hibah 98.000.000,00 98.000.000,00 Total 559.900.000,00 559.026.700,00 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Penguatan Kelembagaan PUG dan Anak Program ini diarahkan untuk meningkatkan potensi berbasis gender dan anak di segala bidang pembangunan. Melalui program ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan berupa: Pengimplementasian PUG dalam Siklus Pembangunan di Tingkat Desa/ Kelurahan Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang PUG bagi TP PUG di desa/ kelurahan dan fasilitator desa terhadap siklus pembangunan yang responsif gender, meningkatkan kemampuan TP PUG desa/ kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan yang berperspektif gender dan terakomodasinya permasalahan dan kebutuhan perempuan dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lipursari Kecamatan Leksono berupa sosialisasi dan Trainning of Trainer Implementasi PUG dalam Pembangunan Tingkat Desa. Sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kegiatan ini telah menghasilkan terbentuknya Forum Anak Kreatif Wonosobo (Foskos) yang bertujuan mewadahi terwujudnya partisipasi anak dan pemenuhan hak anak dalam pembangunan. Analisis Data Gender Kabupaten Wonosobo Analisis data gender ini penting untuk merumuskan permasalahan terkait dengan gender dan anak sehingga dapat dijadikan acuan dalam perencanaan program dan kegiatan tahunan. Penguatan Kapasitas Penyelenggaraan Pusat Pelayanan Terpadu berbasis gender dan anak. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 114

Banyaknya kasus korban KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan KBG (Kekerasan Berbasis Gender) dan anak mendorong pemerintah kabupaten Wonosobo melaksanakan kegiatan ini. Melalui kegiatan ini keberanian korban untuk melapor semakin meningkat sehingga penanganan dan pelayanan terhadap korban tindak kekerasan perempuan dan anak juga meningkat. Data Kekerasan terhadap perempuan dan anak tersaji pada tabel berikut: Tabel IV.B.14.2 Data Kekerasan terhadap Perempuan Jumlah Kasus Tahun 2009 2010 1 Kekerasan terhadap perempuan 95 208 2 Kekerasan yang difasilitasi penyelesaiannya 95 208 3 Kekerasan yang sudah selesai ditangani 74 185 4 Kekerasan yang masih dalam proses penyelesaiannya 21 22 5 Kekerasan yang belum tertangani 0 1 Sumber : Bagian PP dan PA Tabel IV.B.14.3 Data Kekerasan terhadap Anak Jumlah Kasus Tahun 2009 2010 1 Kekerasan terhadap anak 23 66 2 Kekerasan yang difasilitasi penyelesaiannya 0 66 3 Kekerasan yang sudah selesai ditangani 20 55 4 Kekerasan yang masih dalam proses penyelesaiannya 1 10 5 Kekerasan yang belum tertangani 2 1 Sumber : Bagian PP dan PA Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan bahkan lebih dari 100%, meskipun demikian masih ada beberapa kasus yang belum tertangani. Selain itu juga telah dilaksanakan pelatihan bagi pendamping PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) dengan 40 peserta dan fasilitasi serta pembentukan layanan BASKOM (Basis Komunitas) di 8 Kecamatan dan fasilitasi sekretariat PPT. Dengan dibentuknya Layanan Berbasis Komunitas (BASKOM) diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat untuk menangani masalah kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh perempuan di komunitas tersebut. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program ini diarahkan untuk meningkatkan keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan. Melalui program ini telah dilaksanakan optimalisasi Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) di 15 kecamatan. Kegiatan ini dilaksanakan mengingat masih terbatasnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, kurangnya dukungan dan kepedulian suami, keluarga, masyarakat serta masih adanya kultur pola pikir yang berkembang di masyarakat bahwa hamil, bersalin dan mengurus anak adalah urusan perempuan saja. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 115

Program Perlindungan Hukum dan HAM bagi Perempuan dan Anak Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pada Undang- Undang yang terkait dengan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam Rangka Hari Kartini, Hari Anak Nasional dan Hari Ibu. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan partisipasi politik perempuan dalam mengapresiasikan kehidupan berpolitik yang sehat. Pelaksanaan kegiatan program ini berupa: Sarasehan dan advokasi perlindungan anak dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional, diikuti 65 peserta dari pengurus UPIPA, Guru BP dan siswa/ siswi SLTP dan SLTA Kecamatan Wonosobo Seminar Ibu Sehat untuk Generasi Sehat dalam rangka Peringatan Hari Ibu Ke-82, diikuti 200 orang peserta dari utusan dari SKPD, Camat dan Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Organisasi perempuan. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Program ini dilaksanakan melalui kegiatan PKK di setiap kelurahan. Melalui kegiatan PKK diharapkan dapat menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam semua sendi kehidupan, terutama dapat berperan aktif dalam membina kesejahteraan keluarganya. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan urusan pemberdayaan perempuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, bagian pemberdayaan perempuan telah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini mencakup pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kantor. Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2010 telah berhasil meningkatkan angka melek huruf perempuan umur 15 tahun ke atas meningkat cukup signifikan dari 86,31% menjadi 99,89%. Jumlah pekerja perempuan sedikit mengalami peningkatan dari 6.092 menjadi 6151 atau meningkat 1% dengan rasio jumlah perempuan di lembaga pemerintah 3940 LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 116

(64,05%) dan jumlah perempuan yang bekerja di lembaga swasta 2.211 (35,95%). Peningkatan jumlah pekerja perempuan ini mempunyai dampak pada peningkatan pendapatan keluarga sehingga diharapkan kesejahteraan wanita juga meningkat. Meskipun mengalami peningkatan jumlah pekerja perempuan tetapi jika dilihat dari rata-rata upah antara laki-laki dan perempuan terjadi kesenjangan dimana upah ratarata laki-laki Rp. 621.517,00 sedangkan perempuan Rp. 411.970,00 (sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2010 diolah Pusdatinaker) Partisipasi perempuan di bidang politik yang ditunjukkan dari keterwakilan di lembaga legislatif (DPRD) tahun 2010 masih dibawah 30% yaitu sebesar 6,67%. Rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif disebabkan berbagai faktor diantaranya masih adanya pandangan gender yang mensubordinasi perempuan, anggapan bahwa perempuan irrasional dan emosional yang menyebabkan perempuan dianggap tidak layak memimpin sehingga perempuan ditempatkan di posisi yang kurang strategis. TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) perempuan pada tahun 2010 mengalami peningkatan dari 55,64% menjadi 58,59% atau meningkat sekitar 2,95%. Capaian kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2010 berdasarkan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKKPD) dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut: Tabel IV.B.14.4 Capaian Urusan Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD 1 Partisipasi Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah (Σ Pekerja Perempuan di Lembaga Pemerintah) / (Σ Pekerja Perempuan) x 100% 2 Angka Melek huruf Perempuan Usia 15 tahun ke atas (Σ anak perempuan usia >15 tahun yang melek huruf / (Σ jumlah anak perempuan usia >15 tahun) x 100% 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan (Σ Angkatan kerja perempuan) / (Σ Penduduk usia kerja perempuan) x 100% Sumber: Bagian PP & PA, Pusdatinaker Capaian Kinerja 2009 2010 (%) (%) 1,99 3.940 ------ x 100% 151.883 =2.59% 86,31 222.666 --------/x100% 235.727 = 94.46% 2,58 151.883 ----------x100% 157.360 =96.52% c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Penyelenggaraan dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2010 masih dihadapkan pada beberapa permasalahan diantaranya: Belum tersedianya data pembangunan terpilah menurut jenis kelamin sehingga sulit menentukan masalah-masalah gender yang ada Pemahaman lembaga pemerintah daerah dalam penerapan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan serta program pemberdayaan perempuan dan anak masih rendah. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 117

Belum adanya regulasi yang mendukung pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak Belum optimalnya perlindungan terhadap perempuan dan anak sehingga angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi Budaya Patriarki masih berkembang di masyarakat Solusi permasalahan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diantaranya: Mengembangkan sistem pendataan yang responsif gender Mengoptimalkan program Penguatan Kelembagaan PUG dan Anak baik melalui sosialisasi maupun pelatihan terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang sesuai dengan kondisi Wonosobo. Program pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak merupakan program lintas sektoral, oleh karena itu kepedulian, peran serta, koordinasi semua instansi dan lembaga terkait serta masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perlu terus ditingkatkan Mengintegrasikan program dan kebijakan responsif gender dalam seluruh bidang pembangunan melalui fasilitasi pelatihan dan penerapan model pembangunan yang responsif gender pada jajaran SKPD, kecamatan dan desa Perlu adanya regulasi yang mendukung pelaksanaan perlindungan perempuan dan anak. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 118