LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL. Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Darwin Bangun (Staf Pengajar Pendidikan Ekonomi FKIP Unila) Abstract

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

demikian F hitung > F tabel, artinya secara bersama-sama cara belajar dan Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Siswa Kelas X Program

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 17/1 RANTAU PURI. Oleh LIA MARDANI NIM A1D109045

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

Oleh: Lasma Siagian, M.Pd. (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen)

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar untuk SD Kelas V. Dalam pendahuluan ini selain membahas

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP N 28 PADANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Alumni Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 GORONTALO

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

I. PENDAHULUAN. Dalam proses pendidikan terdapat unsur-unsur usaha (kegiatan), usaha itu bersifat. itu mempunyai dasar dan tujuan (Hasbullah, 1999:3).

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan model Problem Solving dengan menggunakan metode diskusi. Yogyakarta, yang dapat dilihat dari aspek :

DESKRIPSI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN MENJUMLAH BILANGAN BULAT DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KESIAPAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII di MTs NEGERI GEGESIK

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Menurut Syah (2013) hasil belajar dipengaruhi oleh dua

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Kata Kunci : Motivasi Berprestasi, Strategi Belajar Efektif, Prestasi Belajar Akuntansi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Cara Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai peran. Kemampuan seorang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

Sosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Maju mundurnya suatu bangsa banyak tergantung oleh mutu pendidikannya,

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI DESA SENA BATANG KUIS

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Bagi Peserta Didik

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

Transkripsi:

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan 1

KAJIAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR FISIKA DI LUAR JAM SEKOLAH 1 Rosita Ibrahim, 2 Fitryane Lihawa, 3 Supartin Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika email: sytha_ibrahim@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran pemanfaatan waktu belajar Fisika dan hal-hal yang dilakukan agar supaya siswa dapat memanfaatkan waktu belajar secara baik dan efektif di SMA Negeri 1 Telaga, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.analisis data dilakukan pada saat melakukan pengumpulan data. Penelitian terus berlangsung sampai data yang diperoleh benar-benar akurat dan tidak lagi ditemukan hal-hal yang baru terkait masalah penelitian.strategi pengumpulan yang dilakukan melalui wawancara secara mendalam terhadap informan yang dianggap paling mengetahui dan kaya dengan data yang dibutuhkan dalam hal ini siswa, guru dan orang tua siswa. Hasil observasi serta wawancara secara mendalam dapat menunjukkan bahwa pemanfaatan waktu belajar di luar jam sekolah masih belum efektif jika tidak ada dorongan dari guru terutama orang tua siswa itu sendiri. Kata Kunci : Pemanfaatan Waktu Belajar Fisika PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, diperlukan adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas, karena pendidikan sangat berperan dalam membentuk pribadi manusia. Menurut Sadulloh (2008 : 57) pendidikan berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta ketrampilannya. Pendidikan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik.dengan pendidikan manusia ingin berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan serta memperbaiki nilai-nilai, hati nuraninya, perasaannya, pengetahuannya dan ketrampilannya. Pendidikan yang berkualitas akan terpenuhi jika kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sehingga hasil belajar siswa juga lebih baik. 1 Rosita Ibrahim, 421409028, Jurusan Fisika, Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA, 2 Fitryane Lihawa M.Si, 3 Supartin M.Pd 2

Dalam setiap kegiatan belajar mengajar setiap guru menginginkan siswanya dapat mencapai prestasi yang maksimal dalam belajar. Untuk itu para guru berusaha untuk dapat mentransfer setiap pelajaran pada siswa dengan berbagai cara dan kemampuan yang ada sesuai dengan asas-asas mengajar. Tetapi usaha ini akan berhasil jika siswa memberikan tanggapan yang positif artinya ikut aktif mengikuti sekolah di kelas dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Siswa sebagai peserta didik memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan agar terjadi komunikasi timbal balik selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Hal ini dapat terjadi jika siswa mempunyai persiapan yang cukup untuk mengikuti setiap pelajaran yang diajarkan. Tentunya hal ini menuntut aktivitas siswa di luar jam sekolah untuk mempelajari hal-hal yang mendasar seperti yang dimaksudkan di atas yang semuanya ini berkaitan dengan usaha-usaha yang dilakukan siswa menuju pada sikap pemanfaatan waktu untuk belajar di luar jam sekolah. Menurut Djamarah dan Aswan (2010 : 10) Belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilaksanakan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Namun belajar tidak hanya terjadi saat siswa berada di dalam kelas, namun siswa yang mempergunakan waktunya di luar kelas dengan mengerjakan kembali materi yang diberikan, itu juga dikatakan belajar. Sebab dengan belajar semacam ini sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Belajar bukan suatu tujuan, melainkan suatu proses untuk mencapai tujuan. Pengertian proses lebih bersifat cara mencapai tujuan, jadi merupakan langkah atau prosedur yang ditempuh sehingga dapat diartikan bahwa siswa tidak hanya belajar disaat menerima sekolah di kelas tetapi dapat mengulanginya disaat siswa tersebut berada di luar sekolah. Namun kenyataan yang ada sekarang ini, dapat kita jumpai banyak siswa yang tidak dapat menciptakan kondisi belajar yang sesuai dengan proses belajar mengajar yang sebenarnya. Keadaan ini tentunya disebabkan oleh banyak faktor, dan salah satu faktor yang sangat erat kaitannya adalah kesulitan siswa dalam mengatur belajar di luar jam sekolah. Suatu gejala yang menunjukkan siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu belajarnya dengan baik dan efisien di luar jam sekolah umumnya akan tampak pada hal-hal yang tidak menguntungkan siswa itu sendiri. Misalnya keaktifan dalam proses belajar mengajar di kelas kurang bahkan tidak ada, mengerjakan tugas-tugas rumah di sekolah bahkan lebih fatal tidak masuk sekolah karena tugas rumahnya belum selesai. Gejala ini merupakan suatu indikasi bahwa siswa demikian tidak dapat mengatur cara belajar yang baik atau membiasakan diri untuk belajar efisien di luar jam sekolah, sementara waktu belajar siswa di rumah lebih banyak dibandingkan waktu belajar di sekolah. Hal demikian juga berlaku untuk mata pelajaran Fisika. Ilmu Fisika sebagai bagian dari disiplin ilmu pengetahuan alam yang dalam peranannya memberikan dasar-dasar pengetahuan dalam kemajuan pendidikan memerlukan suatu proses pembelajaran yang baik bagi siswa. 3

Dalam pengajaran Fisika dimana sekolah ini dianggap sangat sulit untuk dimengerti dan dipahami oleh sebagian siswa, maka satu hal yang dituntut dari siswa adalah keaktifan mereka di kelas dengan mengulangi pelajaran yang diberikan pada saat pengajaran berlangsung serta diharapkan dapat mengenal dan mempelajari materi yang diberikan pada pengajaran yang berikutnya. Hal ini sangat erat kaitannya dengan bagaimana siswa itu sendiri dapat memanfaatkan waktu belajar pada saat mereka berada di luar jam-jam sekolah. Dengan kata lain, untuk memahami mata pelajaran Fisika dengan mudah maka siswa dapat memanfaatkan waktu di luar jam sekolah dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelajaran Fisika. Siswa yang dapat mengatur cara belajar yang baik akan lebih menguntungkan siswa itu sendiri dalam menunjang proses belajar serta berpengaruh terhadap hasil belajar Fisika itu sendiri.. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka penulis tertarik mengadakan suatu penelitian dengan judul Kajian Pemanfaatan Waktu Belajar Fisika Di Luar Jam Sekolah. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Belajar Menurut Mudjiono dan Dimyati (2009 : 7) Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Menurut Skinner (dalam buku Dimyati 2009 : 9) Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Sedangkan menurut gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks.setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Menurut Hamalik (2008 : 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah cirri khas manusia dan yang membedakan dengan binatang.belajar yand dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik disekolah, di kelas, di rumah, maupun di luar sekolah dalam waktu yang tak ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh itikad dan maksud tertentu. Pengertian Waktu Belajar Siswa sebagai seorang pelajar seharusnya dalam setiap kesempatan senantiasa memanfaatkan waktu untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah.untuk itu, perlu diperhatikan waktu yang tersedia agar digunakan secara efektif dan efisien. Menurut Poerwodarminto (2001:164), waktu adalah kesempatan yang tersedia. Bagi orang yang rajin dan mempunyai tujuan hidup yang jelas, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, mereka tidak akan membuang waktu sia-sia 4

tetapi justru menggunakannya dengan lebih bijaksana. Andrew (2002:66) mengemukakan bahwa Perbedaan yang paling nyata antara orang yang sukses dan gagal dapat dilihat dari cara mereka memanfaatkan waktu. Menurut Witherington dalam bukunya Purwanto (2003:84), Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa waktu belajar adalah suatu kesempatan yang tersedia dalam rangka mendapatkan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, kepandaian, dan sikap secara teratur dan kontinyu. Cara Memanfaatakan Waktu Belajar Secara Efektif Waktu belajar di rumah merupakan faktor penting seseorang untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan karena waktu belajar di rumah lebih banyak dibandingkan dengan di sekolah. Di sekolah waktu yang digunakan untuk belajar adalah berkisar antara 7-8 jam sedangkan sisanya yaitu sebanyak 16-17 jam adalah waktu yang dihabiskan di rumah. Sehingga waktu belajar di rumah mempunyai rentang waktu yang lebih lama dari pada disekolah. Oleh karena itu waktu belajar di rumah harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Uraian di atas sependapat dengan Hamalik (2008: 17), yang mengatakan bahwa: Sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, oleh sebab itu aspek-aspek kehidupan keluarga turut mempengaruhi kemajuan studi bahkan dapat dikatakan sebagai faktor dominan sukses di universitas. Sebagai seorang pelajar, tugas utamanya adalah belajar. Jam pelajaran sudah ditentukan, sedangkan di rumah siswa sendiri yang harus memberikan dan mengatur sendiri waktu untuk belajar dengan baik dan efisien. Berikut ini ada beberapa pakar pendidikan yang menjelaskan tentang cara menggunakan waktu belajar agar lebih efektif. Menurut Kartono (1985: 17), untuk menentukan waktu belajar ada beberapa petunjuk agar bisa lebih efektif yaitu: Pilihlah waktu yang memungkinkan anda dapat belajar dengan baik, di waktu pagi, di waktu siang, sore, atau malam hari, belajar larut malam itu kurang efektif Bertanyalah pada diri sendiri, pelajaran mana yang anda anggap sukar dan mana yang mudah mata pelajaran yang sukar bagi anda, hendaknya dipelajari lebih lama, agar betul-betul anda kuasai berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran Tidak ada pedoman yang pasti untuk menetapkan berapa lama seharusnya waktu belajar Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas, hal ini akan lebih mudah diingat Belajar setiap hari 1 jam selama 6 hari berturut-turut akan memberikan hasil lebih besar dari pada belajar 6 jam sekaligus dalam satu hari Jangan menyia-nyiakan waktu belajar. Menurut Hakim (1992:20) adalah: 5

Pemilihan atau penentuan jadwal belajar sifatnya individual; ada siswa yang lebih cocok belajar pada malam hari, ada yang lebih cocok pada sore hari dan ada pula yang lebih cocok pada pagi hari Atur jadwal belajar dengan mempertimbangkan jumlah mata pelajaran yang harus dipelajari dalam satu semester. Sediakan waktu belajar yang sesuai dengan tingkat kesulitan mata pelajaran Buat jadwal pelajaran secara fleksibel (jangan terlalu terikat dengan jadwal). Kemudian menurut Thabrani (1994: 60) adalah: Dalam menyusun rencana belajar, buatlah variasi antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain. Variasi antara mata pelajaran yang anda sukai dan yang kurang anda sukai. Waktu istirahat, dapat anda gunakan untuk mencukur kumis atau menggunting kuku, waktu tunggu di apotik atau di halte bus, dapat anda gunakan untuk mereview. Yang penting, kita harus membiasakan diri mengunakan setiap waktu yang kita punyai untuk menghasilkan sesuatu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa pemilihan waktu belajar setiap orang berbeda-beda ada yang lebih konsentrasi belajar pada malam hari, sore hari, siang hari bahkan ada yang lebih konsentrasi belajar pada pagi hari. Pelajaran yang lebih sukar hendaknya dipelajari lebih lama, agar kita bisa menguasai pelajaran tersebut. Buatlah jadwal agar belajar bisa lebih teratur. Tetapi dalam kenyataannya, masih banyak siswa yang tidak dapat belajar dengan efektif, kebanyakan siswa menganggap belajar adalah sesuatu yang membosankan, sehingga banyak siswa yang belajar tetapi tidak memperoleh manfaat dari belajar itu sendiri. (Susanti, 2007) Berdasarkan pendapat tersebut, dijelaskan bahwa belajar sebenarnya sangat menyenangkan dan mengasikkan, apabila kita bisa menyiasatinya dengan baik. Kebanyakan dari siswa menganggap belajar adalah hal yang membosankan, tetapi dalam penjelasan Susanti, belajar itu menyenangkan. Dalam menggunakan waktu belajar di rumah, agar dapat tertata dengan baik dan teratur maka harus di buat jadwal belajar, sehingga siswa akanlebih teratur lagi dalam menata waktuwaktu yang tersedia di rumah dan dapat memanfaatkanya dengan lebih efektif. Menurut Thabrani (1994: 62) menjelaskan bahwa: Pembuatan jadwal, akan membantu kita menggunakan waktu yang terbatas se-efisiendan se-efektif mungkin. Kemudian Hakim (1992: 35) mengatakan bahwa, Belajar dengan jadwal yang teratur memang baik, karena bisa meningkatkan disiplin para siswa atau mahasiswa. Menurut Slameto (2003:82), salah satu bela jar yang efektif adalah membuat jadwal dan melaksanakannya. Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut: Setiap hari ada 24 jam, 24 jam digunakan untuk: Tidur : 7 jam makan, mandi, olahraga : 3 jam urusan pribadi dan lain-lain : 2 jam sisanya untuk belajar : 12 jam 6

Waktu 12 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di luar jam sekolah sekolah seperti di rumah atau di perpustakaan. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat haruslah dilaksanakan secara teratur, disiplin dan efisien (Jawwad, 2004 : 45). Waktu belajar yang banyak bukanlah suatu jaminan untuk meraih prestasi maksimal, jika tidak digunakan secara optimal. Djamarah dan Aswan (2 002:10), mengemukakan pedoman umum belajar yang meliputi: Belajar dengan teratur Disiplin dan bersemangat Konsentrasi Istirahat dan tidur Menurut Slameto (2003 : 106) Pengaturan waktu belajar mempunyai arti penting dalam belajar, belajar menggunakan waktu merupakan suatu keterampilan yang berharga dan memberikan keuntungan dalam belajar. Siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien umumnya mengeluh kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, sebaliknya siswa yang dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien tampak tidak pernah kehabisan waktu untuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:166), Salah satu prinsip belajar adalah kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu. Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung disekolah dan di perpustakaan tetapi juga dirumah, di masyarakat, bahkan dimana saja bisa terjadi perbuatan belajar.belajar juga terjadi setiap waktu, tidak hanya berlangsung pada waktu jam-jam sekolah. Menurut Jawwad (2004 : 45) Pemanfaatan waktu belajar merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam cara belajar efektif. Waktu hanya mempunyai suatu arti kalau dapat menghasilkan suatu hasil belajar pada waktu yang tepat, yang tidak mengalami kelambatan. Kelambatan dalam belajar sesungguhnya tidak dapat dikejar dengan menambah jatah waktu belajar, melainkan dengan cara mencari cara-cara belajar yang dapat memanfaatkan waktu secara lebih efektif. Siswa yang dapat memanfaatkan waktu belajar di luar jam sekolah dengan baik tentunya akan lebih mudah dalam menerima dan memahami sekolah, baik itu yang disampaikan guru di sekolah maupun yang dipelajari dari buku-buku sekolah. Siswa yang mampu memahami sekolah pada akhirnya akan memperoleh hasil belajar yang baik. Mengingat jumlah jam sekolah yang digunakan di sekolah untuk mata sekolah Fisika sangatlah kurang kalau tidak ditambah dengan belajar sendiri di luar jam sekolah, maka siswa perlu membuat jadwal belajar sendiri dan melaksanakannya untuk lebih bisa menguasai materi yang telah diajarkan di sekolah, baik itu belajar di perpustakaan, belajar kelompok, maupun belajar sendiri dirumah. Jika hal ini dilakukan secara teratur dan sungguh-sungguh dapat dimungkinkan siswa aka menguasai mata pelajaran Fisika secara maksimal sehingga hasil belajar akan meningkat. Hasil Belajar 7

Hasil belajar Fisika adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan.perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. (Hamalik 2008 : 155) Menurut Sudjana (2006:22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Selain itu, didalam menyelenggarakkan pendidikan suatu proses belajar mengajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Tujuan yang dimaksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki siswa sebagai akibat proses belajar yang ditempuh. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh seseorang secara sadar untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut segi-segi pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan sebagainnya. Hamalik (2006:30) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal sedang hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan sehingga hasil belajar yang di ukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikan. Hasil belajar merupakan hasil proses belajar, perilaku aktif dalam belajar adalah siswa, hasil belajar juga merupakan hasil proses, belajar mengajar atau proses pembelajaran. Perilaku aktif pembelajaran adalah guru. Dengan demikian, hasil belajar merupakan hal yang dapat di pandang dari dua sisi, dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat pra belajar.dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimilki oleh siswa dalam memecahkan masalah.tentunya hasil belajar yang diinginkan adalah hasil belajar yang dicapai secara maksimal.untuk mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran, sangat diperlukan kesiapan mental siswa, kesiapan mental ini dalam wujud kemauan dan rasa ingin tahu terhadap materi yang dipelajari. Dari beberapa uraian di atas maka yang dimaksud dengan hasil belajar merupakan capaian yang diperoleh oleh siswa setelah dilakukan tindakan atau mengikuti evaluasi yang ditandai dengan nilai. Kajian Penelitian Yang Relevan Adapun satu penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Lutfiani dengan judul Studi Korelasi Tingkat Kedisiplinan Belajar dan Pemanfaatan Waktu Belajar Di Luar Jam Pelajaran Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Min Yogyakarta II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat kedisiplinan belajar 8

dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran sekolah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas V Min Yogyakarta II. Adapun persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 2.1. NO Aspek Penelitian oleh Sri Lutfiani Penelitian Rosita Ibrahim 1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Metode Deskriptif dengan dengan pendekatan pendekatan Kualitatif Kuantitatif 2 Subjek Penelitian Siswa kelas V Min Siswa kelas XII IPA SMA Yogyakarta II Negeri 1 Telaga 3 Tahun 2013 2015 4 Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data Instrumen menggunakan menggunakan observasi $Penelitian wawancara, observasi, dan wawancara angket, dan dokumentasi SIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu : Pemanfaatan waktu belajar Fisika siswa di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo belum begitu efektif tetapi hal itu tidak begitu mempengaruhi hasil belajar Fisika di sekolah karena dari setiap informan menggunakan waktu belajar hanya 1 jam dan paling banyak menggunakan waktunya untuk hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran di sekolah sehingga waktu belajar di luar jam sekolah tidak di pergunakan secara efektif. Dengan adanya pemanfaatan belajar di luar jam sekolah dapat menunjang hasil belajarnya karena dengan belajar mereka bisa menjawab soal ulangan sehingga nilai akhir dari para siswa lebih memuaskan dan lebih meningkat hasilnya dari hasil sebelumnya.. DAFTAR PUSTAKA Andrew, Ho. 2002. High Way to Success: 10 Sistem Untuk Mencapai Kesuksesan Dalam Waktu Paling Singkat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hakim, Thursam. 1992. Belajar Secara Efektif. Puspa Swara. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara 1993. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsilo. Bandung. Ibrahim dan Syaodih Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jawwad, Ahmad Abdul. 2004. Contoh Praktis Manajemen Waktu yang Efektif. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media. 9

Kartono, Kartono. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: CV Rajawali. Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.. 1987. Psikologi Pendidikan. Mutiara. Jakarta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesirdo...2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Susanti. 2007. Memanfaatkan Waktu Belajar secara Efektif. (http://wwawancara.yahoo.co.id/jurnalpendidikan.search, diakses 12 april 2013) Thabrani,Hasbullah, 1994. Rahasia Sukses Belajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 10