PAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE

dokumen-dokumen yang mirip
CALISTUNG UNTUK PAUD * Ika Budi Maryatun, M.Pd

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Win R. Laiya, Rena L. Madina, Pupung Puspa Ardini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

Pemberlakuan UU No. 20 Tahun 2003 berpengaruh terhadap sistem. pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN KANAK-KANAK

Laporan Alat Peraga Puzzle Milus Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika & ICT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

KISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut akan dapat tercapai jika

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang sederajat) dan jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI STRATEGI MENDONGENG CERITA BUDAYA DAERAH MINANGKABAU. Oleh: Yuhelmi Universitas Negeri Padang

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE. Bercakap-cakap tentang Makanan Kesukaanku (Roti)

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

PERAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK 1

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DAKON DI KELOMPOK B TK MOJOREJO 1 KEC. KARANGMALANG KAB. SRAGEN TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Anak secara naluriah aktif bergerak, anak akan menuju ke mana saja sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data yang diperolah selama penelitian dan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini ialah anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

RODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

Transkripsi:

PAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE Ika Budi Maryatun PG-PAUD FIP UNY. Kampus Karangmalang, Jl. Kolombo 1 / Jl. Bantul No.50 Yogyakarta email : budi_ika@yahoo.com A. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak usia 0 8 tahun secara menyeluruh, mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi Perkembangan mental, intelektual, emosional, moral, dan sosial. PAUD dilaksanakan dalam tiga jalur, yaitu : 1. Jalur Formal terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), bentuk lain sederajat. 2. Jalur Nonformal terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), bentuk lain sederajat/sps (termasuk didalamnya adalah Pos PAUD). 3. Jalur Informal, meliputi Pendidikan Keluarga Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan. PAUD di Indonesia memberikan layanan menjadi tiga bentuk, antara lain : 1. Pusat PAUD adalah PAUD yang mempunyai tempat tetap, yaitu KB, TPA, dan SPS 2. PAUD Kunjungan adalah PAUD yang pelaksanaannya ada di beberapa lokasi yang berbeda dimana tempat dan waktunya telah disepakati terlebih dahulu. 3. PAUD Kombinasi adalah kombinasi antara Pusat PAUD dan PAUD Kunjungan yang pelaksanaannya disepakati oleh masing-masing layanan. B. CALISTUNG PAUD 1. Membaca Membaca merupakan keterampilan yang dituntut oleh banyak orang tua agar dikuasai anak sedini mungkin. Namun membaca ini sendiri memiliki tahapan yang harus dilalui anak seiring perkembangan usianya. Tahapan membaca pada anak usia dini, yaitu : a. Tahap I : Membaca gambar. Anak diberikan gambar, yang dalam satu halaman hanya memuat satu jenis gambar, misalnya jika di situ ada gambar ayam, maka gambar tidak boleh dihias dengan jenis gambar lain. Jika buku, maka buku tersebut hanya berisi gambar, belum tulisan. Contoh : Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 1

b. Tahap II : Membaca Gambar + Huruf Keterampilan membaca anak tahap kedua ini dengan membaca huruf yang sesuai dengan huruf awal gambar. Contoh : a a y a m c. Tahap III : Membaca Gambar + Kata Keterampilan membaca tahap selanjutnya adalah dengan memperlihatkan gambar dan tulisan makna gambar. Contoh : d. Membaca Kalimat Tahap membaca kalimat merupakan tahap paling matang dari keterampilan membaca ini. Anak sudah menguasai banyak kosa kata dan dapat merangkainya menjadi kalimat. Anak dapat membaca buku maupun surat kabar. 2. Menulis a. Menulis pra-alpabet adalah tulisan yang dibuat tidak berbunyi tidak dapat dibaca. Anak sekedar menulis berupa coretan gambar yang tidak memiliki makna bacaan. Coretan ini berupa simbol gambar yang menggambarkan imajinasi anak. Adapun tahapan prealphabetic ini meliputi : 1) Coretan Bebas, berupa coretan-coretan acak yang diciptakan dari garis hasil gerakan sederhana tangan. 2) Coretan terkontrol, yaitu tulisan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus ke atas mendatar yang diulang-ulang. Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 2

3) Coretan Bermakna, anak mulai memberi label penjelasan mengenai coretan mereka dan melihat hubungan antara tanda dikertas dan ide, benda serta objek. b. Menulis Alpabet 1) Kegiatan Awal Menulis Kata, anak mulai menulis rentetan huruf-huruf yang dapat dibaca, tetapi belum mengenal spasi. 2) Menulis Rangkaian Kata, anak mulai perduli terhadap bunyi bacaan yang berhubungan dengan simbol walaupun tidak berhubungan dan selalu menggunakan huruf kapital juga belum memakai spasi. 3) Menulis Kalimat, anak menggunakan huruf kapital huruf kecil secara bercampur, mulai mengenal spasi antar kata, dan dapat menulis kalimat. Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 3

3. Berhitung Berhitung merupakan salah satu kegiatan matematika dan menjadi dasar bagi kegiatan matematika selanjutnya. Berhitung juga erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan sehari-hari yang akan dijalani anak. Karenanya berhitung ini perlu diajarkan sedini mungkin dengan metode yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Metode berhitung pada anak usia dini diajarkan dengan tahapan : a. Pengalaman. Berhitung diajarkan b. Simbol. Berhitung menggunakan dengan memberi kesempatan seluasluasnya simbol jika pengajaran tidak pada anak untuk melakukan memungkinkan untuk aktivitasnya sendiri menggunakan menggunakan benda konkret. benda konkret. c. Tulisan merupakan lambang bilangan yang sangat abstrak bagi anak-anak. Berhitung menggunakan tulisan hanya dapat diberikan pada anak yang telah memiliki pengalaman melakukan aktivitas sendiri menggunakan benda konkret dan simbol. C. BAHAN BEKAS Bahan bekas disebut juga sebagai limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi, baik pabrik maupun rumah tangga. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair padat. Namun hanya beberapa dari limbah ini yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan APE untuk anak. Limbah-limbah tersebut dapat terbuat dari kertas, plastik, kaleng seng, besi alumunium, dan lain sebagainya. D. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Alat Permainan Edukatif adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan), dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Bagaimana memilih APE yang tepat? Disesuaikan dengan usia dan minat anak. Mudah dibuat, dipergunakan. Menarik untuk anak,misalnya warna cerah, bentuk dan ukuran. Desesuaikan dengan kondisi setempat. Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin. Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 4

Meningkatkan minat anak untuk bersikap baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan. Tidak membahayakan anak, misalnya tidak menggunakan pewarna yang berbahaya, tidak memiliki sudut yang runcing. Bahan yang dipilih cukup kokoh jika dibanting-banting oleh anak. E. MEMBUAT APE DARI BAHAN BEKAS 1. Kartu Huruf dan Kata - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak jumlah huruf - Buatlah huruf kapital A sampai Z - Buat juga huruf kecil a sampai z - Lalu buat kata yang terdiri dari 4, 5 kata lebih 2. Kartu Angka - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak angka yang akan diperkenalkan - Buatlah angka 0 sampai angka yang 9 3. Kartu Gambar - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol - Potongan gambar pola - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak gambar yang akan diperkenalkan - Cari gambar yang sesuai tema dan gunting - Tempelkan gambar pola pada lembaran Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 5

- Buat beberapa kartu dan jenis gambar sesuaikan dengan tema yang sedang berjalan 4. Big Book (Buku) a. Bahan Kain Berbagai macam kain perca dengan berbagai gambar dan permukaan (kasar, halus, tebal dan tipis) Membuat pola diatas gambar cerita bentuk, satu halaman satu bentuk tertentu kain perca dengan gambar tertentu Benang jahit Jarum jahit Cara Membuat: Kain perca dipotong persegi dengan ukuran 20 x 20 cm Potongan kain perca yang sudah di potong dijahit di atas potongan kain dasar halaman buku. Lembaran-lembaran yang sudah jadi digabungkan dan di jahit seperti buku. b. Bahan Kertas Kertas yang tebal, misalnya kardus Membuat pola diatas gambar cerita bentuk, satu halaman satu bentuk tertentu gambar pola tertentu Benang jahit tali rafia Pembolong Cara Membuat: Kertas kardus dipotong persegi dengan ukuran 20 x 20 cm Potongan dasar kertas sebagai lembaran halaman buku ditempeli potongan gambar sesuai cerita. Lembaran-lembaran yang sudah jadi digabungkan seperti buku menggunakan tali rafia. Bahan Kertas 5. Bentuk Geometri - Kardus bekas (tipis tapi kaku) - Spidol - Kardus bekas dibuat pola bentuk geometri yang akan diperkenalkan - Gunting bentuk geometri sesuai pola - Bingkai pola dengan spidol Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 6

6. Piring Kepik - Kardus bekas (tipis tapi kaku) piring kertas - Kertas warna (origami) - Spidol - Bentuk bahan kardus menjadi bulatan seukuran piring kertas gunakan piring kertas - Buat pola bulatan angka dari kertas origami - Gunting pola tersebut - Tempelkan di sekeliling piring kertas kardus yang bulat - Buat penjepit angka dari kayu ranting 7. Puzzle Kardus bekas agak tebal, di gunting dengan ukuran 20 x 30 cm Membuat pola gambar cerita bentuk tertentu. Pisau cutter Cara membuat: Buatlah gambar yang diinginkan di atas potongan karton. Potong gambar tersebut dengan menggunakan pisau cutter dari bagian tengah (jumlah potongan sesuaikan dengan usia anak). Puzzle Utuh Puzzle Knop 8. Alat Musik Botol Pasir/kerikil/biji-bijian Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Isi botol dengan pasir/kerikil/biji-bijian Untuk membunyikannya, kocok saja 9. Boneka Botol/gelas air mineral Kertas koran Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 7

Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Hiasi botol gelas dengan pernak-pernik hingga jadi boneka 10. Berhitung Kepik Tutup botol Kertas Origami Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Buat pola pada kertas origami bulat-bulat masing-masing warna 5 buah Gunting pola Tempelkan pola pada tutup botol Sumber Bacaan NEST. 2007. Modul Matematika, dsb. Jakarta : Dir. PAUD, Kemendiknas Berk, Laura. E. 2006. Child Development. USA : Pearson Education, Inc. http://preschoolworksheet.net/ Lowenfeld, Victor & W. Lambert Britian. Creative and Mental Growth. USA : MacMillan Publishing Co.,Inc. Ika Budi Maryatun Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE 8